• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi Emiten dalam melakukan Penjualan Efek

BAB II BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN YANG BERGERAK

B. Kegiatan Perusahaan Bursa dalam Hukum Pasar Modal

2. Kontribusi Emiten dalam melakukan Penjualan Efek

Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum dalam rangka

menjaring dana bagi kegiatan usaha perusahaan atau pengembangan usaha

perusahaan. Usaha mendapatkan dana itu dilakukan dengan menjual efek kepada

41

masyarakat luas melalui pasar modal.42

a. Keterbukaan Informasi

Di pihak lain emiten mempunyai peranan

yang sangat besar dalam mengembangankan pasar modal.

Perusahaan publik atau Perusahaan terbukamerupakan perusahaan yang

sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh masyarakat. Penjualan saham ke

masyarakat dilakukan dengan cara Initial Public Offering (IPO). Dimana IPO

merupakan suatu proses penawaran saham perusahaan kepada masyarakat untuk

pertama kali. Di Indonesia, perusahaan seperti ini biasanya mempunyai tambahan

singkatan Tbk. di belakang nama perusahaannya.

Ada 4 (empat) keharusan yang dapat dilakukan emiten beraktivitas di

pasar modal, yaitu :

Keterbuakaan Informasi adalah pedoman umum yang mensyaratkan

emiten/perusahaan dan pihak lain yang tunduk kepada undang-undang ini, untuk

menginformasikan seluruh informasi material kepada masyarakat dalam waktu

yang tepat mengenai usahanya atau efeknya, yang dapat berpengaruh terhadap

keputusan pemodal atau harga efek tersebut.43

Keterbukaan Informasi yang harus segera diumumkan kepada publik

menyebutkan peristiwa, informasi, atau fakta material yang diperkirakan dapat

memengaruhi harga efek atau keputusan invetasi, antara lain :44

42

Pasal 1 ayat 6, Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. 43

Pasal 1 ayat 25, Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.

44

Penjelasan Pasal 1 ayat 7, Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.

1) Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha, atau pembentukan usaha patungan.

2) Pemecahan saham atau pembagian deviden saham.

3) Pendapatan dari deviden yang luar biasa sifatnya.

4) Perolehan atau kehilangan kontrak penting.

5) Produk dan penemuan baru yang berarti .

6) Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam

manajemen.

7) Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran efek yang bersifat

utang.

8) Penjualan tambahan efek kepada masyrakat atau secara terbatas yang

material jumlahnya.

9) Pembelian atau kerugian penjualan aktiva yang material.

10) Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting.

11) Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan dan atau direktur

dan komisaris perusahaan.

12) Pengajuan tawaran untuk pembelin efek perusahaan lain.

13) Penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan.

14) Penggantian wali amanat.

15) Perubahan tahun fiskal perusahaan.

b. Peningkatan Likuiditas

Seiring dengan bertambahnya jumlah emiten di pasar modal, berdampak

pada meningkatnya pilihan efek yang dapat dipertimbangkan oleh investor.

Emiten juga dapat meningkatkan likuiditas efek di pasar modal melalui

dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), penerbitan obligasi

konversi, dan lain-lain.45

c. Pemantauan Harga Efek

Emiten harus selalu memantau harga efeknya di pasar modal, karena harga

efeknya adalah cerminan dari kinerja dan kondisi suatu perusahaan. Harga efek

yang tinggi berarti kinerja emiten baik dan sebaliknya harga efek yang rendah

menunjukan kinerja emiten yang buruk.

d. Menjaga Hubungan Baik dengan Investor

Untuk meningkatkan kepercayaan pemegang saham ataupun calon

investor kepada perusahaan, emiten perlu terus-menerus membina hubungan baik

pemegang saham dan calon investor. Sehingga apabila suatu saat emiten

memerlukan tambahan dana, emiten tidak mengalami kendala komunikasi, karena

hubungan baik telah terbangun mealaui komunikasi.46

1) Periode pasar perdana yaitu ketika efek yang ditawarkan kepadapemodal

oleh penjamin emisi melalui para agen yang ditunjuk. Penawaran umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut:

2) Penjatahan saham yaitu pengalokasian efek pesanan para pemodal sesuai

dengan jumlah efek yang tersedia.

3) Pencatatan efek di bursa, yaitu saat efel tersebut mulai diperrdagangkan di

bursa.

45

Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal,(Yogyakarta: UPP AMD YKPN, 2000), hlm 38.

46

Proses penawaran umum saham dapat dikelompokkan menjadi empat

tahapan yaitu :47

a) Tahapan persiapan

Tahapan ini merupakan awal dalam rangka memperrsiapkan segala

sesuatu yang berkaitan dengan proses Penawaran Umum. Pada tahap yang paling

awal perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang

saham dalam rangka Penawaran Umum saham. Setelah mendapat persetujuan,

selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin emisi serta lembaga dan

profesi penunjang pasar yaitu :

(1) Akuntan Public (Auditor Independen) adalah bertugas melakukan

audit atau pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten.

(2) Penilaian untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan

dan menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut.

(3) Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal

opinion).

(4) Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta

perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga

notulen-notelen rapat.

47

M.Irsan Nasarudin, Indra Surya,Ivan Yustiavandana, Arman Nefi, Adiwarman,Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia jilid 2, (Jakarata : Kencana, 2004), hlm 76.

b) Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon

emiten menyampaikan pendaftaran kepada Bapepam-LK hingga Bapepam-LK

menyatakan pernyataan pendaftaran menjadi efektif.48

(1) Tahap Penawaran Saham

Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah

emiten menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat

membeli saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah

ditunjuk. Masa penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu

diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam

tahapan ini.

(2) Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek

Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham

tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

c) Tahap Pencatatan Di Bursa Efek Indonesia

Pencatatan saham di bursa efek adalah merupakan hal yang terpenting bagi

peruahaan yang melakukan penawaran umum, sebab dengan pencatatan di bursa

ini saham perusahaan secara resmi dapat diperdagangkan di bursa. Meskipun

pencatatan saham tersebut merupakan pencatatan pertama kalinya bagi

perusahaan dan perdagangan yang dilakukan pada hari pencatatan tersebut

merupakan perdagangan perdana namun sebenarnya pasar yang terjadi adalah

48

Balfas, Hamud M, Hukum Pasar Modal Indonesia, (Jakarta: PT.Tatanusa, 2006), hlm. 47.

sekunder, karena pasar perdananya adalah ketika penjualan dilakukan di loket-

loket penjualan.

Setalah perdagangan perdana, saham yang dicatatkan di bursa akan

mengalami penawaran dan permintaan menurut animo pasar yang terjadi.Saham

yang dicatatkan di BEI dibagi atas dua papan pencatatan yaitu Papan Utama dan

Papan Pengembangan dimana penempatan dari emiten dan calon emiten yang

disetujui pencatatannya didasarkan pada pemenuhan persyaratan pencatatan awal

pada masing-masing papan pencatatan.49

d) Persyaratan umum pencatatan di Bursa Efek Indonesia

Papan utama ditujukan untuk calon emiten atau emiten yang mempunyai

ukuran (size) besar dan mempunyai track record yang baik. Sementara papan

pengembangan dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang belum dapat

memenuhi persyaratan pencatatan di papan utama, termasuk perusahaan yang

prospektif namun belum menghasilkan keuntungan, dan merupakan sarana bagi

perusahaan yang sedang dalam penyehatan sehingga diharapkan pemulihan

ekonomi nasional dapat terlaksana dengan cepat.

Calon emiten bisa mencatatkan sahamnya di Bursa, apabila telah

memenuhi syarat berikut :

(1) Pernyataan pendaftaran emisi telah dinyatakan efektif oleh Otoritas

Jasa Keuangan.

(2) Calon emiten tidak sedang dalam sengketa hukum yang diperkirakan

dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan.

49

(3) Bidang usaha baik langsung atau tidak langsung tidak dilarang oleh

Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.

(4) Khusus calon emiten pabrikan, tidak dalam masalah pencemaran

lingkungan dan calon emiten industri kehutanan harus memiliki

sertifikat ecolabelling (ramah lingkungan).

(5) Khususcalon emiten bidang pertambangan harus memiliki izin

pengelolaan yang masih berlaku minimal 15 tahun; memiliki minimal

satu kontrak karya dan kuasa penambangan dan surat izin

penambangan daerah; minimal salah satu anggota direksinya memiliki

kemampuan teknis dan pengalaman di bidang pertambangan; calon

emiten sudah memiliki cadangan terbukti (proven deposit) atau yang

setara.

(6) Khusus calon emiten yang bidang usahanya memerlukan izin

pengelolaan.

(7) Calon emiten yang merupakan anak perusahaan dan/atau induk

perusahaan dari emiten yang sudah tercatat (listing) di BEI dimana

calon emiten memberikan kontribusi pendapatan kepada emiten yang

listing tersebut lebih dari lima puluh persen dari pendapatan

konsolidasi, tidak diperkenankan di Bursa.50

50

C. Bentuk-bentuk Perusahaan yang Bergerak dalam Bursa Efek