viii
ABSTRAK
PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA (PKM), BUDAYA MEMBACA,
DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) TERHADAP
MINAT MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA
Studi Kasus Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Laurantius Anggita Yudha Harnoko Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan: (1) pemahaman tentang PKM terhadap minat mengikuti PKM; (2) budaya membaca terhadap minat mengikuti PKM; dan (3) Indeks Prestasi Kumulatif terhadap minat mengikuti PKM.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3-7 Desember 2012. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang jumlahnya 4.838 mahasiswa. Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang jumlahnya 392 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling. Teknik analisis data adalah Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman tentang PKM terhadap minat mengikuti PKM (Pearson Chi Square χ2hitung = 89,064; Asymp. Sig. = 0,000 < α = 0,05 dan Spearman
Correlation = 0,392); (2) ada pengaruh positif dan signifikan budaya membaca terhadap minat mengikuti PKM (Pearson Chi Square χ2hitung = 49,487; Asymp.
ix
ABSTRACT
THE EFFECT OF UNDERSTANDING STUDENTS
CREATIVITY PROGRAMME (SCP), READING HABIT, AND
COMMULATIVE ACHIEVEMENT INDEX (CAI) TOWARD
INTEREST TO JOIN STUDENT CREATIVITY PROGRAMME
A Case Study toward the Third Grade Semester of 2011/2012 Academic Year Students of Faculty of Education and Teaching Training at Sanata Dharma
University
Laurantius Anggita Yudha Harnoko University of Sanata Dharma
2013
This research aims to know the positive and significant effects of: (1) understanding toward the interest to join SCP; (2) reading habit toward the interest to join SCP; (3) and Commulative Achievement Index toward the interest to join SCP.
The type of this research is a descriptive research. This research was carried out from December 3 until 7, 2012. Data gathering was questionnaire. The population of this research are the third grade semester students of Faculty of Education and Teaching Training, Sanata Dharma University, that consists of 4.838 students. The samples of this research are third grade semester of 2011/2012 academic year students of Faculty of Education and Teaching Training at the University of Sanata Dharma that consists of 392 students. The technique of gathering samples was purposive sampling. The technique of analysing the data was Chi Square.
The result of the research indicates that: (1) there is a positive and significant effect of understanding SCP toward to join SCP (Pearson Chi Square
χ2
count = 89,064; Asymp. Sig. = 0,000 < α = 0,05 and Spearman Correlation = 0,392); (2) there is a positive and significant effect about reading habit toward interest to join PKM (Pearson Chi Square χ2count = 49,487; Asymp. Sig. = 0,000 <
α = 0,05 dan Spearman Correlation = 0,295); and (3) there isn’t any positive and significant effect about Commulative Achievement Index toward the interest to
join SCP (Pearson Chi Square χ2
PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA (PKM), BUDAYA MEMBACA,
DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) TERHADAP
MINAT MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA
Studi Kasus Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Laurantius Anggita Yudha Harnoko NIM: 091334017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS
PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA (PKM), BUDAYA MEMBACA,
DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) TERHADAP
MINAT MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA
Studi Kasus Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Laurantius Anggita Yudha Harnoko NIM: 091334017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS
PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
PERSEMBAHAN
Ada kata yang tak terucap, ada makna yang harus disingkap. Tiap detik terlewat, tapi seringkali tak banyak yang tahu betapa
kusyukuri detik itu berjalan dengan kalian di dalamnya Denganmu. Ya, hanya denganmu
Ini saat yang tepat untuk menyampaikan kata itu. Terima Kasih.
Skripsi terbaikku dan sederhana ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
Kedua orang tuaku
Kakak dan adikku
Orang yang aku sayangi
Teman-teman, keluarga, dan
v
MOTTO
Tidak mungkin, adalah kata yang hanya akan
muncul dari kamus orang bodoh
~
(Napoleon Bonaparte)~
Kegagalan tidaklah terlalu buruk
jika tidak menyerang jantung,
sukses itu baik - baik saja
~
(Grantland Rice )
~
jika ia tidak sampai
ke kepala
Roda itu pasti berputar
dengan doa, tekad dan prihatin
semua akan indah pada waktunya
viii
ABSTRAK
PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM
KREATIVITAS MAHASISWA (PKM), BUDAYA MEMBACA,
DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) TERHADAP
MINAT MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA
Studi Kasus Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Laurantius Anggita Yudha Harnoko Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan: (1) pemahaman tentang PKM terhadap minat mengikuti PKM; (2) budaya membaca terhadap minat mengikuti PKM; dan (3) Indeks Prestasi Kumulatif terhadap minat mengikuti PKM.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3-7 Desember 2012. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang jumlahnya 4.838 mahasiswa. Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang jumlahnya 392 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling. Teknik analisis data adalah Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman tentang PKM terhadap minat mengikuti PKM (Pearson Chi Square χ2hitung = 89,064; Asymp. Sig. = 0,000 < α = 0,05 dan Spearman
Correlation = 0,392); (2) ada pengaruh positif dan signifikan budaya membaca terhadap minat mengikuti PKM (Pearson Chi Square χ2hitung = 49,487; Asymp.
ix
ABSTRACT
THE EFFECT OF UNDERSTANDING STUDENTS
CREATIVITY PROGRAMME (SCP), READING HABIT, AND
COMMULATIVE ACHIEVEMENT INDEX (CAI) TOWARD
INTEREST TO JOIN STUDENT CREATIVITY PROGRAMME
A Case Study toward the Third Grade Semester of 2011/2012 Academic Year Students of Faculty of Education and Teaching Training at Sanata Dharma
University
Laurantius Anggita Yudha Harnoko University of Sanata Dharma
2013
This research aims to know the positive and significant effects of: (1) understanding toward the interest to join SCP; (2) reading habit toward the interest to join SCP; (3) and Commulative Achievement Index toward the interest to join SCP.
The type of this research is a descriptive research. This research was carried out from December 3 until 7, 2012. Data gathering was questionnaire. The population of this research are the third grade semester students of Faculty of Education and Teaching Training, Sanata Dharma University, that consists of 4.838 students. The samples of this research are third grade semester of 2011/2012 academic year students of Faculty of Education and Teaching Training at the University of Sanata Dharma that consists of 392 students. The technique of gathering samples was purposive sampling. The technique of analysing the data was Chi Square.
The result of the research indicates that: (1) there is a positive and significant effect of understanding SCP toward to join SCP (Pearson Chi Square
χ2
count = 89,064; Asymp. Sig. = 0,000 < α = 0,05 and Spearman Correlation = 0,392); (2) there is a positive and significant effect about reading habit toward interest to join PKM (Pearson Chi Square χ2count = 49,487; Asymp. Sig. = 0,000 <
α = 0,05 dan Spearman Correlation = 0,295); and (3) there isn’t any positive and significant effect about Commulative Achievement Index toward the interest to
join SCP (Pearson Chi Square χ2
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telahmelimpahkan rahmat dan
berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang
berjudul “Pengaruh Pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM),
Budaya Membaca, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap Minat
Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa”. Studi Kasus Mahasiswa Semester III
Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi program sarjana pada Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat
terselesaikan tidak terlepas dari bantuan, dukungan dan dorongan dari berbagai
pihak yang telah memberikan semangat, saran dan ide. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
xi
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dengan sabar, memberikan saran
dan masukan demi kesempurnaan penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. dan Ibu Cornelio Purwantini,
S.Pd., M.SA., selaku dosen penguji terimakasih atas waktu, saran dan
kritik, sehingga dapat melaksanakan ujian skripsi ini dengan baik.
6. Teman-teman kelompok bimbingan seminar penelitian yaitu: Yorisa
Wahyu Saptian, Ivanny Safitrianingsih, Maria Bety Setiawati, Margareta
Novita Sari Dewi, Puteri Wijayanti, Lucia Anita Nugraheni, dan Lucia Tri
Utami. Terima kasih atas kebersamaan dan kekompakan kita selama ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi,
beserta para staf karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang
telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama penulis menyelesaikan
studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
8. Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Semester III Tahun
Akademik 2011/2012 Universitas Sanata Dharma, yang telah berkenan
meluangkan waktu dan tenaga sebagai responden dalam penelitian ini.
9. Kedua orang tuaku Bapak FX. Sugitar dan Ibu Maria Suharni yang selalu
mendoakan dan mendukung baik moril maupun materil. Terimakasih
xii
kalian selalu di lindungi oleh Tuhan Yesus Kristus, selalu diberi kesehatan
dan dipermudah rezekinya.
10. Mbak Rani, Mas Wawan, dan Dik Rosa, terima kasih juga telah
mendoakan dan menyemangatiku. Semoga segala usaha yang sedang
kalian jalani selalu dinaungi oleh berkat Tuhan.
11. Mbah Kakung dan Utiku tersayang beserta seluruh keluarga besarku,
terimakasih untuk semua doa dan dukungan yang telah diberikan kepadaku
selama menyelesaikan studi ini.
12. Macellinus Farel Raditya Kurniawan, terimakasih karena telah
menemaniku dalam penyusunan skripsi ini. Semoga kamu menjadi anak
yang pintar dan berbakti kepada orangtua.
13. Bulik Margianti, bulik Marwanti, om Didik, om Tono, bulik Atik, om
Giyo dan adikku Nuke. Terimakasih sudah meminjamiku printer dan
selalu kasih uang ke aku. Semoga kebaikan kalian semua di balas dengan
diberikan rezeki yang melimpah oleh Tuhan.
14. Sahabat-sahabatku base camp Grinjing Papat Thomas, Anang, Riki, Bowo,
Condro, Arjun, Priam, Afri, dan anak-anak yang sering nongkrong disana.
Terimakasih sudah menjadi sahabat terbaikku, aku takkan melupakan
semua kenangan yang sudah kita lewati bersama. Sukses selalu bro.
15. Christina Esti Setyaningsih tersayang, terimakasih atas segala dorongan
semangat, doa, kesabaran, dan pengertian kamu selama ini. i love you..
16. Keluarga Besar Komando Resimen Mahasiswa Satuan Menwa Ignatian
xiii
doanya. Maju terus pantang mundur, lanjutkan perjuangan kalian dan tetap
semangat.
17. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan
2009 terima kasih atas kebersamaan kalian dan perhatian teman-teman,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
18. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang
membangun demi tercapainya penyempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pihak siapa saja yang berkepentingan terhadap skripsi ini.
Yogyakarta, 30 Mei 2013
Penulis,
xiv DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xx
DAFTAR GAMBAR ... xxiii
xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah ... 7
C. Rumusan Masalah ... 8
D. Tujuan Penelitian ... 8
E. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
A. Kajian Teoritik ... 10
1. Minat Mengikuti PKM ... 10
a. Pengertian Minat ... 10
b. Pengertian Program Kreativitas Mahasiswa ... 11
c. Macam-macam Minat ... 13
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat ... 15
2. Pemahaman tentang PKM ... 16
a. Pengertian Pemahaman ... 16
b. Macam-macam Pemahaman ... 17
c. Pengertian Pemahaman tentang PKM ... 17
3. Budaya Membaca ... 18
a. Pengertian Budaya Membaca ... 18
b. Jenis-jenis Buku ... 19
c. Kebiasaan yang Tidak Efisien ... 20
xvi
4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)... 21
B. Kajian Penelitian yang Relevan ... 26
C. Kerangka Berpikir ... 28
D. Paradigma Penelitian ... 31
E. Hipotesis Penelitian ... 32
BAB III METODE PENELITIAN ... 33
A. Jenis Penelitian ... 33
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33
1. Tempat Penelitian ... 33
2. Waktu Penelitian ... 33
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 33
1. Subjek Penelitian ... 33
2. Objek Penelitian ... 34
D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34
1. Populasi Penelitian ... 34
2. Sampel Penelitian ... 36
E. Variabel dan Pengukurannya ... 39
1. Variabel Penelitian ... 39
2. Pengukuran Variabel ... 40
F. Teknik Pengumpulan Data ... 41
1. Kuesioner ... 41
xvii
G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 44
1. Pengujian Validitas ... 44
2. Pengujian Reliabilitas ... 50
H. Teknik Analisis Data ... 52
1. Analisis Deskriptif ... 52
2. Analisis Prasyarat Data ... 53
a. Uji Normalitas ... 53
b. Uji Linieritas ... 54
3. Pengujian Hipotesis ... 55
a. Rumusan Hipotesis ... 55
b. Pengujian Hipotesis ... 55
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 59
A. Deskripsi Data ... 60
1. Minat Mengikuti PKM ... 60
2. Pemahaman tentang PKM ... 61
3. Budaya Membaca ... 62
4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ... 63
B. Analisis Prasyarat Data ... 63
1. Uji Normalitas ... 63
2. Uji Linieritas ... 64
C. Pengujian Hipotesis ... 65
xviii
a. Rumusan Hipotesis Pertama ... 66
b. Rumusan Hipotesis Kedua ... 66
c. Rumusan Hipotesis Ketiga ... 66
2. Pengujian Hipotesis ... 66
a. Rumus Pengujian Hipotesis ... 66
b. Pengujian Hipotesis Pertama ... 68
1) Nilai Chi Square (χ2) ... 69
2) Menghitung Derajat Hubungan Antara Variabel Pemahaman tentang PKM dan Minat Mengikuti PKM ... 70
c. Pengujian Hipoteis Kedua ... 71
1) Nilai Chi Square (χ2) ... 72
2) Menghitung Derajat Hubungan Antara Variabel Budaya Membaca dan Minat Mengikuti PKM ... 73
d. Pengujian Hipoteis Ketiga ... 74
1) Nilai Chi Square (χ2) ... 75
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 76
1. Pengaruh Pemahaman tentang PKM terhadap Minat Mengikuti PKM ... 77
2. Pengaruh Budaya Membaca terhadap Minat Mengikuti PKM ... 79
xix
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN
xx
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Kriteria Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ... 12
Tabel 3.1. Data Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma ... 35
Tabel 3.2. Data Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma ... 36
Tabel 3.3. Perhitungan Sampel Mahasiswa Semester III Tahun Akademik
2011/2012Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma ... 38
Tabel 3.4. Cara Penentuan Skor Minat Mengikuti PKM, Pemahaman
tentang PKM, dan Budaya Membaca ... 40
Tabel 3.5. Cara Penentuan Skor Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ... 41
Tabel 3.6. Operasionalisasi Variabel Minat Mengikuti PKM ... 42
Tabel 3.7. Operasionalisasi Variabel Pemahaman tentang PKM ... 43
Tabel 3.8. Operasionalisasi Variabel Budaya Membaca ... 44
Tabel 3.9. Hasil Pengujian Validitas Variabel Minat Mengikuti PKM .... 46
Tabel 3.10. Hasil Pengujian Validitas Variabel Pemahaman tentang PKM
(Pertama) ... 47
Tabel 3.11. Hasil Pengujian Validitas Variabel Pemahaman tentang PKM
xxi
Tabel 3.12. Hasil Pengujian Validitas Variabel Budaya Membaca ... 49
Tabel 3.13. Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 50
Tabel 3.14. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian ... 51
Tabel 3.15. Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi... 56
Tabel 4.1. Responden Penelitian ... 59
Tabel 4.2. Deskripsi Minat Mengikuti PKM ... 60
Tabel 4.3. Deskripsi Pemahaman tentang PKM... 61
Tabel 4.4. Deskripsi Budaya Membaca... 62
Tabel 4.5. Deskripsi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ... 63
Tabel 4.6. Rangkuman Pengujian Normalitas Masing-masing Variabel
Penelitian ... 64
Tabel 4.7. Rangkuman Pengujian Linieritas Masing-masing Variabel
Penelitian ... 65
Tabel 4.8. Kriteria Nilai r ... 68
Tabel 4.9. Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh
Pemahaman tentang PKM terhadap Minat Mengikuti PKM ... 69
Tabel 4.10. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Pemahaman tentang
PKM terhadap Minat Mengikuti PKM... 69
Tabel 4.11. Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh
Budaya Membaca terhadap Minat Mengikuti PKM ... 72
xxii
Tabel 4.12 Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh IPK
terhadap Minat Mengikuti PKM ... 75
Tabel 4.13. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh IPK terhadap Minat
xxiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xxiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 90
a. Kuesioner Penelitian ... 91
b. Lembar Jawab Penelitian ... 96
Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 97
a. Data Induk Variabel Minat Mengikuti PKM ... 98
b. Data Induk Variabel Pemahaman tentang PKM ... 108
c. Data Induk Variabel Budaya Membaca ... 124
d. Data Induk Variabel Indeks Prestasi Kumulatif ... 134
Lampiran 3 PAP II dan Pengukuran Hipotesis ... 144
a. Pengukuran Deskripsi Data ... 145
b. Pengukuran Uji Hipotesis ... 148
Lampiran 4 Validitas dan Reliabilitas ... 150
a. Validitas Minat Mengikuti PKM ... 151
b. Validitas Pemahaman tentang PKM ... 153
c. Validitas Budaya Membaca ... 156
d. Reliabilitas Minat Mengikuti PKM ... 157
e. Reliabilitas Pemahaman tentang PKM ... 157
f. Reliabilitas Budaya Membaca ... 158
Lampiran 5 Pengujian Normalitas dan Linieritas ... 159
xxv
b. Uji Linieritas Pemahaman tentang PKM dengan
Minat Mengikuti PKM ... 160
c. Uji Linieritas Budaya Membaca dengan Minat
Mengikuti PKM ... 161
Lampiran 6 Hasil Pengujian Hipotesis... 162
a. Uji Chi Square Pemahaman tentang PKM terhadap
Minat Mengikuti PKM ... 163
b. Uji Chi Square Budaya Membaca terhadap Minat
Mengikuti PKM ... 165
c. Uji Chi Square IPK terhadap Minat Mengikuti PKM ... 167 Lampiran 7 Daftar Tabel Statistika ... 169
a. Tabel Harga Kritik r Product Moment ... 170 b. Tabel of F-ststistics ... 171 Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian ... 172
a. Surat Ijin Penelitian Dekan FKIP ... 173
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ditengah-tengah keadaan bangsa Indonesia sekarang ini, muncul tuntutan
dari masyarakat terhadap mutu lulusan perguruan tinggi. Masyarakat
menginginkan lulusan perguruan tinggi tidak hanya menguasai teori-teori
yang di pelajari dibangku kuliah saja, akan tetapi diharapkan mampu
mengimplementasikannya guna menjawab segala persoalan yang ada di
masyarakat.
Persoalan yang sering muncul di masyarakat, menginginkan mahasiswa
memiliki soft skill yang mampu menuangkan ide dalam bentuk tulisan, kemampuan menyajikan dan mempertahankan ide, serta akan melengkapi
pengetahuan yang didapat mahasiswa selama mengikuti perkuliahan dan
tentunya sedikit banyaknya ide kreativitas yang digagas akan menjadi faktor
penentu mahasiswa mampu mandiri dalam berkarya di masyarakat.
Menurut Bimo Walgito (1982:47), mahasiswa dalam proses pendidikan
merupakan masukan mentah (raw input). Melalui proses pendidikan mahasiswa diarahkan menjadi keluaran (output) sesuai dengan tujuan pendidikan. Mahasiswa dengan latar belakangnya akan ikut menentukan
berhasil tidaknya dalam proses tersebut, latar belakang tersebut seperti
kepribadian, kemampuan, minat, bakat masing-masing, mempunyai latar
. Walaupun banyak kendala yang harus dijalani oleh mahasiswa, akan
tetapi mahasiswa dituntut untuk bisa menjadi lulusan yang utuh dan siap
bekerja untuk masyarakat.
Dalam PP Nomor 60 Tahun 1991 tentang tujuan pendidikan tinggi adalah
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki
kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan, dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau kesenian, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian, serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional.
Dari uraian tersebut sudah jelas peran pemerintah terhadap dunia
pendidikan di Indonesia sangat tinggi. Upaya yang dilakukan pemerintah
sekarang ini terlihat dari anggaran pembelanjaan negara yang sebagian besar
di alokasi di bidang pendidikan, hal ini menandakan bahwa pemerintah
benar-benar serius mempersiapkan generasi penerus bangsa untuk menghadapi
perkembangan jaman. Peran mahasiswa nantinya akan dibutuhkan untuk
menjawab kebutuhan yang muncul di masyarakat.
Untuk mendukung tercapainya pendidikan tinggi, pemerintah melalui
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS)
Ditjen Dikti sudah merealisasikan sebuah kegiatan yang diberi nama Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM). Tujuan dari program ini ialah mahasiswa
juga dituntut untuk mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan. Program
Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu upaya yang dilakukan
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS)
Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik atau mahasiswa di
perguruan tinggi.
Soft skill yang didapat oleh mahasiswa dalam mengikuti program ini seperti: rasa percaya diri, kemampuan untuk bekerja secara berkelompok,
kemampuan menuangkan ide dalam bentuk tulisan, kemampuan menyajikan
dan mempertahankan ide, tentunya akan melengkapi pengetahuan yang
didapat mahasiswa selama mengikuti perkuliahan dan sedikit banyaknya ide
kreativitas yang digagas mungkin akan menjadi faktor penentu kesuksesan
mahasiswa untuk mengabdi dan menyumbangkan segala potensi yang di
miliki mahasiswa untuk masyarakat.
Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta sebagai salah satu intitusi
pendidikan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang terampil, kreatif, dan turut memberikan kontribusi
terhadap kebutuhan yang ada dimasyarakat. Untuk mewujudkan tujuan
tersebut Universitas Sanata Dharma ikut serta dalam Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM). Hal ini tertuang dalam nilai-nilai yang dikembangkan
USD, yaitu competence yang dimaknai sebagai kemampuan akademik yang memadukan unsur-unsur pengetahuan keterampilan, dan sikap. Unsur-unsur
(baik-buruk dan benar-salah). Unsur-unsur dasar conscience adalah moral, prinsip, tanggung jawab, kejujuran, mandiri, kebebasan, keterbukaan,
memiliki semangat pembelajar, kesadaran (eling), kewaspadaan (prudent), keadilan, konsekuen, dan keseimbangan. Compassion yang dimaknai sebagai kemauan untuk bela rasa pada sesama dan lingkungan (Man and Women for and with others). Unsur-unsur compassion adalah: peduli, peka, rela, dan tanggap. Pengembangan Program Kreativitas Mahasiswa di USD ini
dilakukan dengan mensosialisasikan kepada seluruh mahasiswa. Seiring
berjalannya waktu Program Kreativitas Mahasiswa ternyata kurang diminati
oleh mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Fakta di lapangan mahasiswa USD kurang begitu antusias dan
berpartisipasi dalam Program Kreativitas Mahasiswa. Mereka enggan
berlomba untuk menuangkan ide atau gagasan ke dalam proposal. Hal
tersebut nampak pada mahasiswa yang kurang memanfaatkan kesempatan
dan peluang berdasarkan kejadian-kejadian yang sedang terjadi, padahal
itulah permulaan karir mahasiswa untuk masyarakat.
Berangkat dari rasa keprihatinan terhadap masih rendahnya minat
mahasiswa untuk mengikuti PKM, faktor yang mengarah ialah sosialisasi
mengenai PKM masih kurang atau biasanya dilakukan secara mendadak,
disamping itu kesibukan mahasiswa dengan kegiatan akademik dan non
akademik seperti kesibukan tugas kuliah maupun organisasi kampus sering
kali membuat mahasiswa kesulitan membagi waktu. Selanjutnya yaitu
mahasiswa karena sampai sekarang masih banyak mahasiswa USD yang
belum paham mengenai apa itu PKM.
Faktor yang harus diakui bahwa budaya membaca dan menulis masih
menjadi masalah mendasar di perguruan tinggi. Budaya membaca juga turut
mempengaruhi minat mahasiswa USD mengikuti PKM. Pertama mahasiswa
baru atau mahasiswa tingkat persiapan yang duduk di tahun-tahun pertama
kurang biasa membaca. Dibawah ini tersaji penelitian menurut para ahli
tentang budaya membaca dilingkungan perguruan tinggi (dalam buku
Tarigan, dkk. 1989:194).
Menurut Charter
Dari 1.029 mahasiswa tingkat persiapan merupakan indikasi penyebabnya 68% dosen tidak pernah menunjukkan petunjuk cara membaca sebuah bab dalam sebuah buku secara efektif, 70% dosen tidak mengajarkan bagaimana agar konsentrasi dalam melakukan aktivitas membaca, 64% tidak menunjukkan bagimana cara minat baca, dan 70% tidak mengajarkan cara mengevaluasi secara kritis dan bagimana cara memahami ide-ide penulis buku yang sedang dibaca atau mengetahui arah atau ide-ide terlebih dahulu buku yang dibacanya.
Sedangkan menurut Hafler dan Douglas
Menyimpulkan bahwa setelah delepan tahun mengontrol suatu pengetesan secara seksama, dua sampai tiga mahasiswa ketika memasuki perguruan tinggi pada tahun-tahun pertama kekurangan keterampilan membaca. Menurut Hafler menaksir hal tersebut bahwa 95% mahasiswa kurang memiliki keterampilan membaca secara memadai dan sangat relatif kecil presentasenya mahasiswa yang mempunyai keterampilan membaca secara memadahi dalam melaksanakan kewajiban di perguruan tinggi.
diperlukan. Masalah minat dan kebiasaan membaca cenderung masih terabaikan. Pada hal itu sangatlah penting bagi para mahasiswa.
Selanjutnya menurut Towsend
Walau bagimanapun kalau sarana ini tidak mencukupi maka sukar untuk menciptakan kebisaan membaca, keterampilan membaca, dan sikap efektif sehingga menghasilkan output yang mutunya cukup dari sekolah lanjutan yang siap ke perguruan tinggi.
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi perguruan tinggi saat ini
adalah rendahnya keaktifan mahasiswa dalam membaca buku yang dapat
menunjang studinya. Padahal dengan membaca buku mahasiswa mempunyai
salah satu modal utama ilmu pengetahuan, keterampilan, berwawasan luas,
dan sikap perilaku yang berkepribadian luhur. Sebenarnya peran dosen sangat
dibutuhkan, namun saat ini peran dosen tergolong rendah, hal ini yang
menyebabkan mahasiswa tidak ada keinginan untuk membaca buku-buku dan
sering kali menghambat mahasiswa dalam menuangkan ide atau gagasan.
Selanjutnya masalah prestasi belajar mahasiswa, yang dapat dilihat dari
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Peran dosen juga ikut mempengaruhi yaitu
sebagai pendamping yang bisa memberikan motivasi mahasiswa agar supaya
tertarik mengikuti PKM. Motivasi bisa melalui berbagai diskusi atau seminar,
pelatihan-pelatihan membuat proposal PKM, atau bila perlu dengan suatu
strategi berupa pemberian nilai A pada mata kuliah terkait bagi mahasiswa
yang lolos seleksi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Dengan
tidak adanya hal tersebut, maka sering kali mahasiswa tidak mau mengikuti
Indeks Prestasi yang baik. Dan disamping itu mahasiswa yang berbekal ilmu
yang tinggi atau berprestasi tinggi cenderung lebih banyak mengikuti PKM.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud ingin meneliti
keberminatan mahasiswa USD mengikuti PKM. Penelitian ini berjudul
“Pengaruh Pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Budaya Membaca, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap Minat Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa”. Studi Kasus Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Ilmu
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penentuan pengambilan studi kasus ini dikarenakan jumlah mahasiswa USD
sangat banyak, sehingga peneliti hanya membatasi pada mahasiswa semester
III Tahun Akademik 2011/2012 saja.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dan mengingat banyaknya cakupan
dalam suatu penelitian, maka perlu adanya batasan masalah. Dalam penelitian
ini, peneliti memfokuskan pada tinggi dan rendahnya minat mahasiswa untuk
mengikuti PKM. Ada tiga faktor yang berhubungan langsung dengan minat
mahasiswa mengikuti PKM, yaitu pemahaman tentang PKM, budaya
membaca, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1. Apakah pemahaman tentang PKM mempengaruhi minat mengikuti PKM?
2. Apakah budaya membaca mempengaruhi minat mengikuti PKM ?
3. Apakah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mempengaruhi minat mengikuti
PKM?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitiannya adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pemahaman tentang PKM mempengaruhi minat
mengikuti PKM.
2. Untuk mengetahui budaya membaca mempengaruhi minat mengikuti
PKM.
3. Untuk mengetahui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mempengaruhi minat
mengikuti PKM.
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun manfaat yang diperoleh
antara lain sebagai berikut:
1. Manfaat Bagi Mahasiswa
Hasil dari penelitian ini diharapkan mahasiswa bisa mengetahui seberapa
yang mempunyai minat mengikuti PKM, serta dapat dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan untuk menumbuhkan minat mahasiswa yang ditinjau
dari pemahaman tentang PKM, budaya membaca, dan Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK) dengan mengikuti PKM yang dibuka oleh Universitas
guna mengasah kreatifitas apabila nanti bekerja dan bermasyarakat.
2. Manfaat Bagi Fakultas
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja FKIP
dalam penginformasian PKM agar lebih efektif, sehingga dapat di
mengerti oleh seluruh mahasiswa FKIP.
3. Manfaat Bagi Universitas
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan yang
dapat memberikan tambahan kepustakaan bagi mahasiswa atau pihak lain
yang membaca atau yang membutuhkan yang sekaligus juga bisa
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan serta menjadi masukan bagi universitas dalam
menyelenggarakan PKM pada periode mendatang.
4. Manfaat Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengetahui seberapa
besar minat mahasiswa terhadap keikutsertaan mahasiswa mengikuti PKM
ditinjau dari pemahaman tentang PKM, budaya membaca, dan Indeks
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Minat Mengikuti PKM
a. Pengertian Minat
Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian.
Minat terhadap sesuatu yang dipelajari akan mempengaruhi penerimaan
minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil yang
dipelajari, walaupun minat terhadap sesuatu tersebut tidak merupakan
hal yang hakiki untuk dapat mempelajari. Suatu minat dapat
diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa
orang lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dan dapat pula
melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Orang yang memiliki minat
terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang
lebih besar terhadap subjek tersebut.
Menurut Syah, M. (1995:136)
Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dan dalam bidang-bidang studi tertentu.
Sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi (1988: 62)
tertentu. Dalam suatu hal, anda mungkin akan merasa lebih puas dengan suatu pekerjaan jika aktivitas kerja anda adalah menarik hati anda.
Selain itu menurut Singer, K. (1973:78)
Minat adalah suatu landasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar. Belajar akan merupakan suatu siksaan dan tidak akan memberi manfaat jika tidak disertai sifat terbuka bagi bahan-bahan pelajaran.
Selanjutnya menurut Winkel (1987:105)
Minat diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Minat momentan ialah perasaan tertarik pada suatu topik yang sedang dibahas atau dipelajari, untuk itu kerap digunakan istilah perhatian.
Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa minat itu
merupakan kecenderungan, kegairahan, kesukaan, kegemaran, atau
kesenangan akan sesuatu secara tinggi serta landasan yang paling
menyakinkan yang ada pada salah satu unsur kepribadian individu yang
memegang peran penting dalam perbuatan keputusan karir di masa
depan. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam
suatu pekerjaan atau jabatan tertentu. Maka dari itu setiap orang
seyogyanya harus memahami minat-minatnya sendiri agar mereka
dapat membuat perencanaan dan keputusan secara tepat.
b. Pengertian Program Kreativitas Mahasiswa
Lulusan perguruan tinggi dituntut untuk memiliki academic knowledge, skill of thinking, management skill dan communication skill.
Kekurangan atas salah satu dari keempat keterampilan atau kemahiran
akan tercermin melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan
menemukan solusi atas persoalan-persoalan atau tantangan-tantangan
yang dihadapinya. Perilaku dan pemikiran yang ditunjukkan akan
bersifat konstruktif realistik, artinya kreatif (unik dan bermanfaat) serta
dapat diwujudkan.
Menurut Buku Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa
[image:40.595.115.518.281.752.2]Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.
Tabel 2.1.
Kriteria Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
No
. Kriteria
Bidang Kegiatan PKMP
*)
PKMK
*) PKMM*) PKMT*) PKMKC*) PKM-AI
PKM-GT*)
1. Inti Kegiatan Karya kreatif, inovatif dalam penelitia n Karya kreatif, dalam membu ka peluang usaha Karya kreatif, inovatif dalam membant u masyarak at Karya kreatif, inovatif dalam menciptk an karya teknologi Karya kreatif, inovatif dalam IPTEKS Karya kreatif, dalam penulisan artikel ilmiah Karya tulis dalam penuang an /gagasan
2. Materi Kegiatan Sesuai bidang ilmu lintas bidang dianjurk an Semua bidang ilmu atau yang relevan Semua bidang ilmu atau yang relevan Semua bidang ilmu. Lintas bidang dianjurka n Semua bidang ilmu atau yang relevan Karya kelompok yang telah dilaksanak an Karya kelompo k 3. Strata Pendidik an Diploma , S1 Diplom a, S1 Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, S1 4. Jumlah
Anggota
3-5 orang
3-5
orang 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang
3-5 orang 5. Alokasi Pendanaa n Biaya Max. Rp 12,5 juta Biaya Max. Rp 12,5 juta Biaya Max. Rp 12,5 juta Biaya Max. Rp 12,5 juta Biaya Max. Rp 12,5 juta
Insentif Rp 3 juta
Insentif Rp 3 juta 6. Laporan
Akhir Hasil Kerja Hasil Kerja Hasil Kerja Hasil
Paten dan jasa komersi al dan artikel desain, barang, dan artikel model desain, piranti lunak, jasa dan artikel desain,baran g, prototipe dan artikel
Ilmiah kreatif yang tertulis
dan artikel *) Program yang bermuara di PIMNAS
Keterangan:
1) PKM-P adalah PKM-Penelitian, 2) PKM-K adalah PKM-Kewirausahaan,
3) PKM-M adalah PKM-Pengabdian kepada Masyarakat, 4) PKM-T adalah PKM-Penerapan Teknologi,
5) PKM-KC adalah PKM-Karya Cipta, 6) PKM-I adalah PKM-Penulisan Ilmiah, dan 7) PKM-GT adalah PKM-Gagasan Tertulis.
PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai
taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandasan penguasaan sains
dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Kreativitas merupakan
jelmaan integratif 3 (tiga) faktor utama dalam diri manusia, yaitu:
pikiran, perasaan, dan keterampilan. Dalam faktor pikiran terdapat
imajinasi, persepsi, dan nalar. Faktor perasaan terdiri dari emosi,
estetika, dan harmonisasi. Sedangkan faktor keterampilan mengandung
bakat, faal tubuh dan pengalaman. Dengan demikian, agar mahasiswa
dapat mencapai taraf kreatif, ketiga faktor tersebut agar bisa di jalankan
dalam sebuah kegiatan yang diberi nama Program Kreativitas
Mahasiswa (PKM).
c. Macam-macam Minat
Menurut Dewa Ketut Sukardi (1988:63), ada tiga cara yang
1) Minat yang Diekspresikan (Expressed Interest)
Seseorang dapat mengukapkan minat atau pilihannya dengan kata tertentu. Misalnya seseorang mungkin mengatakan bahwa ia/dia tertarik dalam menciptakan suatu model pesawat udara, dalam mengumpulkan prangko, dalam mengumpulkan mata uang logam. 2) Minat yang Diwujudkan (Manifest Interest)
Seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam suatu aktivitas tertentu. Misalnya: siswa dapat ikut serta menjadi klub musik, drama, sains, dan matematika. Hobi dan asosiasi dengan siswa yang lain dalam aktivitas kelompok dan organisasi remaja adalah suatu cara untuk mewujudkan minat-minatnya.
3) Minat yang Diinventarisasikan (Inventoried Interest)
Seseorang menilai minatnya dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu. Rangkaian pertanyaan semacam ini sering kali disebut inventori minat.
Minat setiap individu didasarkan atas perasaan atau sikap. Jadi
keberadaannya dan kekuatannya hanya dapat diduga saja. Minat adalah
suatu perangkat mental yang terdiri dari: kombinasi, perpaduan, dan
campuran dari perasaan, prasangka, cemas, takut, dan
kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu
pilihan tertentu.
Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat
mengikuti PKM adalah kecenderungan, kegairahan, kesukaan,
kegemaran, atau kesenangan yang dimiliki oleh pribadi individu untuk
mengikuti kegiatan-kegiatan PKM yang terdiri dari: PKM-P, PKM-K,
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Menurut Yuwono (dalam eprints.uny.ac.Id/85/3/BAB%20%20 -%2008412144054.pdf.), mengemukakan minat seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor:
1) Kondisi pekerjaan
Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerja sama yang profesional, saling bantu dapat meningkatkan produksi.
2) Sistem pendukung
Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai bagi para pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan yang memadai, kesempatan promosi, kenaikan pangkat/kedudukan. 3) Pribadi pekerja
Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggaan memakai atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya.
Dari berbagai macam faktor-faktor di atas bila dikaitkan dengan
PKM, peneliti menduga faktor-faktor yang mempengaruhi minat
mengikuti PKM antara lain:
a) Kesibukan mahasiswa dalam kegiatan akademik
b) Kesibukan mahasiswa di luar kampus (kegiatan sosial)
c) Pemahaman PKM
d) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
e) Program Studi
f) Pekerjaan yang diharapkan
g) Budaya membaca
h) Kreativitas mahasiswa
i) Intensitas sosialisasi
Dari 10 (sepuluh) faktor-faktor yang mempengaruhi minat
mengikuti PKM, peneliti lebih tertarik untuk meneliti pemahaman
tentang PKM, budaya membaca, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).
Ketiga variabel ini diduga kuat mempengaruhi minat mahasiswa
mengikuti PKM.
2. Pemahaman tentang PKM
a. Pengertian Pemahaman
Keberagaman terjemahan kata pemahaman oleh para peneliti
menunjukkan bahwa istilah pemahaman menjadi salah satu fokus
penelitian yang menarik perhatian para peneliti. Menurut Gordon
(dalam Wina, 2009:152) Pemahaman (understanding), diartikan sebagai kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu.
Misalnya siswa hanya mungkin dapat memecahkan masalah ekonomi
manakala ia memahami konsep-konsep ekonomi.
Sedangkan menurut Winkel (1991:150), pemahaman mencakup
kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang
dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi
pokok dari suatu bacaan, mengubah data yang tersajikan dalam bentuk
tertentu kebentuk lain, membuat kecenderungan yang nampak dalam
data tertentu.
Selanjutnya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemahaman
Berdasarkan beberapa pengertian yang disampaikan di atas
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum pemahaman
merupakan kemampuan, perbuatan individu yang memiliki aspek
kognitif dan aspek afektif untuk menangkap makna dan arti dari bahan
yang dipelajari.
b. Macam-macam Pemahaman
Menurut Nana Sudjana (dalam http:// ian43.wordpress.com/2010/ 12/17/pengertian-pemahaman/), dapat dibedakan dalam tiga kategori antara lain:
1) Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan prinsip-prinsip,
2) Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menghubungkan bagian-bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok, dan
3) Tingkat ketiga merupakan tingkat tertinggi yaitu pemahaman ektrapolasi.
c. Pengertian Pemahaman tentang PKM
Bila dikaitkan dengan PKM yang dimaksud dengan pemahaman
tentang PKM adalah kemampuan dan perbuatan yang dimiliki oleh
setiap mahasiswa untuk menangkap makna dan arti tentang PKM.
Pemahaman terhadap PKM berarti mahasiswa mengerti apa itu PKM,
mengetahui jenis-jenis PKM, mengetahui kriteria program PKM,
mengetahui karakteristik umum setiap bidang PKM, mengetahui
mengetahui syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk mengikuti
PKM, dan mengetahui bagaimana menyusun proposal PKM.
Mahasiswa perlu tahapan dan proses agar bisa memahami tentang
PKM itu sendiri, sehingga mahasiswa mampu menangkap makna dan
arti tentang PKM itu sendiri.
3. Budaya Membaca
a. Pengertian Budaya Membaca
Membaca merupakan sebuah keharusan bagi seluruh manusia guna
memperoleh ilmu pengetahuan. Kegiatan membaca merupakan kegiatan
yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena dengan membaca
dapat memperkaya dan memperluas wawasan kehidupan. Sehingga
pembaca semakin mampu untuk mendewasakan diri. Tetapi dewasa ini
minat akan membaca tersebut seolah-olah telah hilang dari kaum-kaum
pelajar termasuk mahasiswa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:214)
Budaya merupakan pikiran, akal budi, adat istiadat, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah. Berdasarkan definisi tersebut dapat diperoleh pengertian mengenai budaya, yaitu suatu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia menjadi suatu kebiasaan yang diperoleh melalui belajar.
Sedangkan menurut Soedarso (2000:4)
Selanjutnya menurut Wikipedia (2011)
Budaya membaca adalah keterampilan seseorang yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan, bukan keterampilan bawaan. Oleh karena itu budaya baca dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan. Untuk tujuan akademik membaca adalah untuk memenuhi tuntutan kurikulum. Buku sebagai media transformasi dan penyebarluasan ilmu dapat menembus batas-batas geografis suatu negara, karena itulah buku disebut jendela dunia.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa budaya
membaca adalah buah pikiran, akal budi manusia yang sukar untuk
diubah, dan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah
yang melahirkan seorang itu menjadi trampil sehingga orang tersebut
mampu memenuhi tuntutan kurikulum.
b. Jenis-jenis Buku
Menurut Tampubolon (1987:162), karangan–karangan yang
berbentuk prosa, menurut sifat isinya, secara umum dibagi menjadi dua
jenis yaitu:
1) Fiksi
Ialah karangan yang berisinya bersifat kyal (imaginative), yaitu tidak merupakan kenyataan yang sebenarnya, walaupun menggambarkan berbagai segi kehidupan, atau berdasarkan pada peristiwa-peristiwa kehidupan yang sesungguhnya. Novel, cerpen, dan drama umumnya tergolong fiksi.
2) Nonfiksi
Jadi penjenisan buku-buku pada umumnya dilakukan seperti diatas.
Jenis buku menurut isinya dibagi menjadi dua yaitu fiksi dan nonfiksi.
Jenis buku fiksi adalah berisi khayalan dan novel-novel pada umumnya.
Sedangkan nonfiksi adalah berisi bidang bahasan, seperti buku fisika,
kimia, biologi, psikologi, dan ada pula buku-buku mengenai teknologi,
hukum, politik, agama serta lain-lain.
c. Kebiasaan yang Tidak Efisien
Menurut Tampubolon (1987:11), memantapkan kebiasaan efisien
yang sudah ada sehingga kemampuan membaca anda sampai taraf yang
maksimal.
1) Membaca dengan suara terdengar. 2) Membaca dengan suara seperti berbisik. 3) Membaca dengan bibir bergerak.
4) Membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan (kepala perlu bergerak, misalnya apabila hendak berpindah dari satu kolom atau halaman ke kolom atau halaman lainnya).
5) Membaca dengan menunjuk baris bacaan (kata demi kata dengan jari, pensil, atau alat lainnya)
6) Membaca kata demi kata.
7) Susah mengadakan konsentrasi sewaktu membaca. 8) Cepat lupa isi bagian-bagian bacaan yang telah dibaca.
9) Tidak dapat dengan cepat menemukan pikiran pokok dalam bacaan.
10) Tidak dapat dengan cepat menemukan informasi tertentu yang diperlukan dalam bacaan.
11) Jarang sekali (sedikit sekali waktu untuk) membaca.
Jadi uraian diatas menerangkan bahwa ada hal-hal yang sering kita
lakukan pada saat membaca. Hal tersebut menimbulkan
kebiasaan-kebiasaan yang sulit ditinggalkan, serta membuat kebiasaan-kebiasaan membaca
d. Teknik-teknik Menemukan Informasi Fokus
Menurut Tampubolon (1987:48), untuk menentukan informasi fokus,
pada umumnya teknik-teknik yang dipergunakan adalah sebagai
berikut:
1) Baca-pilih
Yang dimaksud dengan baca-pilih (selecting) ialah bahwa pembaca memilih bahan bacaan dan/atau bagian (bagian-bagian) bacaan yang dianggapnya relevan, atau berisi informasi fokus yang ditentukannya.
2) Baca-lompat
Dengan baca lompat (skipping) yang dimaksud ialah bahwa pembaca dalam menemukan bagian atau bagian-bagian bacaan yang relevan, melampaui atau melompati bagian-bagian lainnya.
3) Baca-layap
Pembaca dapat mempergunakan teknik baca-layap (skimming) yaitu, membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum suatu bacaan atau bagiannya. Isi umumnya dimaksud mungkin adalah informasi fokus, tetapi mungkin juga hanya sebagai dasar untuk menduga apakah bacaan atau bagian bacaan itu berisi informasi yang telah ditentukan.
4) Baca-tatap
Pembaca dapat juga mempergunakan teknik baca-tatap (scanning), yaitu, membaca dengan cepat dan dengan memusatkan perhatian untuk menemukan bagian bacaan yang berisi informasi fokus yang telah ditentukan, dan seterusnya membaca bagian itu dengan teliti sehingga informasi fokus itu ditemukan dengan tepat dan dipahami benar.
Dari keempat teknik tersebut sudah jelas bahwa didalam membaca
ada teknik-teknik tertentu untuk menemukan informasi fokus yang
hendak kita cari. Dan penggunaan teknik-teknik tersebut tidak perlu
semuanya dipergunakan tergantung dari kebutuhan yang diperlukan.
4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi akademis adalah hasil
tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran
dan penilaian.
Sedangkan menurut Syah (1995:89), belajar adalah kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil
atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada
proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun
di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Selanjutnya menurut Nana Sudjana (dalam Kunandar 2008:276),
mendefinisikan hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan
menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara
terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan.
Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan Indeks Prestasi Kumulatif adalah hasil pelajaran yang diperoleh
dari proses kegiatan belajar di perguruan tinggi yang dapat diukur dengan
menggunakan tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan
maupun tes perbuatan. Indeks Prestasi Kumulatif berhasil atau tidaknya
tergantung dari proses belajar yang dialami mahasiswa bersangkutan.
Menurut Dimyati Mahmud (1990:87), merumuskan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi akademik selama masa remaja sebagai berikut:
a. Status sosial ekonomi orang tua
dalam lamanya sekolah ketimbang mereka yang status ekonomi orang tuanya rendah atau kurang menguntungkan, kurang berada, miskin.
b. Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kemampuan intelektual dan motivasi
Salah satu alasan, bahwa latar belakang keluarga itu berkaitan dengan prestasi akademik ialah bahwa anak-anak dari lapisan sosial ekonomi rendah mungkin sekali masuk sekolah dengan berbekalkan nilai rendah yang ditunjukkan melalui tes kemampuan akademik dasar. Perbedaan-perbedaan yang ada disebabkan baik oleh faktor keturunan maupun oleh faktor lingkungan.
c. Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kesempatan
Bukan hanya perbedaan kemampuan dan motivasi saja yang menyebabkan berbeda-bedanya prestasi akademik disekolah, tetapi juga faktor lingkungan. Remaja-remaja yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang tidak menguntungkan menghadapi problim-problim finansial sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk melanjutkan sekolah, dengan demikian membatasi keinginannya untuk lebih maju.
Sedangkan menurut Sumadi (1983:8) faktor-faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar yang disajikan dalam empat
kelompok, yaitu:
a. Bahan atau hal yang dipelajari 1) Belajar bahasa (verbal learning),
2) Belajar rangkaian huruf tanpa arti (nonsense syllable learning), 3) Belajar serangkaian bahan (serial learning), dan sebagainya. b. Faktor-faktor lingkungan
1) Lingkungan alami, dan 2) Lingkungan sosial c. Faktor-faktor intrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang adanya dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah dirancangkan pula.
d. Kondisi individual si pelajar 1) Kondisi fisiologis 2) Kondisi psikologis
a) Minat b) Kecerdasan c) Motivasi
Selanjutnya menurut Soemanto (1983:100), mengemukkan beberapa
aktivitas yang termasuk belajar, yaitu sebagai berikut:
a. Gambaran tentang set belajar
Suatu set adalah arah atau sikap terhadap pekerjaan. Di dalam suatu set terdapat berbagai alternatif obyek atau materi. Terhadap beberapa alternatif obyek atau materi set ditolak atau dihindari, sedangkan beberapa obyek atau materi yang lainnya dipilih sebagai set yang akan direalisasi dalam belajar.
b. Beberapa aktivitas belajar 1) Mendengarkan 2) Memandang
3) Meraba, membau, dan mencicipi/mencecap 4) Menulis atau mencatat
5) Membaca
6) Membuat ikhtisar atau ringkasan, dan menggaris bawahi 7) Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan 8) Menyusun paper atau kertas kerja
9) Mengingat 10) Berpikir
11) Latihan atau praktek
Prestasi akademik merupakan hal yang tidak terlepas dari kegiatan
belajar, karena belajar adalah proses dan prestasi adalah hasil dari
belajar. Berkaitan dengan perkembangan akademik mahasiswa di
perguruan tinggi, nampak dalam hasil studi berupa nilai-nilai dari mata
kuliah yang sudah ditempuhnya, yang tercermin pada Indeks Prestasi
(IP). Menurut Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma adalah tingkat keberhasilan belajar
mahasiswa yang dinyatakan dengan bilangan yang dituliskan sampai
Keterangan:
K = besar kredit
N = nilai
Menurut peraturan akademik USD dijelaskan bahwa beban studi tiap
semester, yakni jumlah sks yang diambil mahasiswa dalam satu semester,
ditentukan atas dasar kemampuan belajar mahasiswa yang tercermin
dalam Indeks Prestasi Semester, disingkat IPS. Sedangkan sks adalah
takaran penghargaan untuk pengalaman pembelajaran yang diperoleh
melalui 1 jam kegiatan terjadwal yang diiringi tugas lain, baik yang
terstruktur maupun yang mandiri, selama 2 s.d. 4 jam per minggu dalam
1 semester, atau untuk pengalaman pembelajaran lain yang setara.
Dari penjelasan diatas mengenai prestasi belajar dan faktor-faktor
yang mempengaruhi prestasi akademik, serta peraturan akademik USD
dapat ditarik kesimpulan yang berhubungan dengan penelitian ini bahwa
prestasi belajar mahasiswa nampak dalam hasil studi berupa nilai dari
mata kuliah yang sudah ditempuh yang tercermin dalam Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK).
Selanjutnya menurut (http://wangtry.wordpress.com/2010/11/05/ ipk-indeks-prestasi-kumulatif-pentingkah/). IPK dapat diperoleh dengan adanya kerjasama antara dosen dan mahasiswa. Dosen akan memberikan
pengarahan mengenai nilai kepada mahasiswa sebelum kuliah dimulai
kuliah berlangsung yang akan disepakati keduanya pada semester
tersebut. Aturan itu bisa terdiri dari:
a. Attendance
Kehadiran mahasiswa tiap jam perkuliahan ini tidak hanya kehadiran yang dinilai oleh dosennya tetapi juga adanya keaktifan mahasiswa selama jam perkuliahan berlangsung.
b. Tugas
Dosen akan memberi tugas kepada mahasiswa. Tugas bisa dikerjakan tiap individu atau kelompok tergantung dosen pengampu.
c. Nilai UTS ( Ujian Tengah Semester )
Ini dilaksanakan tiap tengah semester. Beberapa dosen ada yang memberikan soal UTS tapi ada juga yang tidak.
d. Nilai UAS ( Ujian Akhir Semester )
Nilai ini akan diperoleh mahasiswa pada akhir semester dengan mengikuti ujian yang dilaksanakan oleh masing-masing dosen.
Pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) masing-masing
mahasiswa tergantung dari usaha dan belajar mahasiswa yang
bersangkutan. Segala sesuatu yang dilakukan oleh mahasiswa akan
membawa dampak dan resiko terhadap penyelesaian studi, kepercayaan
diri, dan cita-citanya.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
1. Penelitian Sunarto mengenai minat berwirausaha ditinjau dari jiwa
kewirausahaan, program studi, dan latihan berwirausahaan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh jiwa kewirausahaan
terhadap minat berwirausaha yang signifikansi (Sig.2-tailed) = 0,000 < α =
0,05; (2) ada pengaruh program studi terhadap minat berwirausaha (χ2hitung
= 9,581 > χ2
2. Penelitian Mellisa Shandy Hartoyo mengenai pengaruh jiwa berwirausaha
dan latihan berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa
menyatakan bahwa (1) ada pengaruh jiwa berwirausaha terhadap minat
berwirausaha (nilai koefisien korelasi sebesar 0,404 dan nilai Asym Sig. 0,000 < α = 0,05) dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif pada
taraf signifikasi 5%; dan (2) tidak ada pengaruh latihan berwirausaha
terhadap minat berwirausaha mahasiswa adalah (4,051 dengan derajat
kebebasan (df) = 2 dan Asymp. Sig 0,132 > α = 0,05).
3. Penelitian Ana Nurfiana mengenai pengaruh pemahaman konsep
kewirausahaan, jiwa kewirausahaan, dan latar belakang pekerjaan orang
tua terhadap minat berwirausaha siswa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman konsep
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa (ry1.2 = 0,321; Sig. = 0,000 < α = 0,05); (2) ada pengaruh positif dan signifikan jiwa
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa (ry2.1 = 0,388; Sig. = 0,000 < α = 0,05); (3) ada pengaruh negatif dan signifikan latar belakang
pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa (χ2hitung = 6,325;
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh pemahaman tentang PKM terhadap minat mengikuti PKM
Minat merupakan sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan
sikap. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang
menunjukkan bahwa orang lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya,
dan dapat pula melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Orang yang
memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan
perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Apabila dikaitkan
dengan PKM, maka minat yang dimaksud adalah kecenderungan,
kegairahan, kesukaan, kegemaran, atau kesenangan yang dimiliki oleh
pribadi individu untuk mengikuti kegiatan-kegiatan PKM yang terdiri dari:
PKM-P, PKM-K, PKM-M, PKM-T, PKM-KC, PKM-I, dan PKM-GT.
Sedangkan pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna
dan arti dari bahan yang dipelajari. Bila dikaitkan dengan pemahaman
tentang PKM tentunya mahasiswa harus memahami tentang PKM itu
sendiri, kemampuan dan perbuatan yang dimiliki oleh setiap mahasiswa
untuk menangkap makna dan arti tentang PKM. Pemahaman terhadap
PKM berarti mahasiswa mengerti apa itu PKM, mengetahui jenis-jenis
PKM, mengetahui kriteria program PKM, mengetahui karakteristik umum
setiap bidang PKM, mengetahui manfaat mengikuti PKM, mengetahui
tahapan proses kegiatan PKM, mengetahui syarat-syarat apa yang harus
dipenuhi untuk mengikuti PKM, dan mengetahui bagaimana menyusun
Untuk mengetahui itu semua tentunya mahasiswa memerlukan sebuah
proses untuk memahami PKM. Mahasiswa yang belum paham mengenai
PKM diduga mempunyai minat untuk mengikuti PKM cenderung rendah,
dan sebaliknya mahasiswa yang sudah paham mengenai PKM akan
memiliki minat yang tinggi. Minat mahasiswa mengikuti PKM yang
cenderung tinggi, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: karena
mahasiswa telah menjalani dan mendapatkan pengalaman dalam
mengikuti PKM sebelumnya, serta suka memanfaatkan peluang yang ada.
2. Pengaruh budaya membaca terhadap minat mengikuti PKM
Membaca merupakan sebuah keharusan bagi seluruh manusia guna
memperoleh ilmu pengetahuan. Sedangkan budaya merupakan pikiran,
akal budi, adat istiadat, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah
sukar diubah. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa budaya
membaca adalah buah pikiran, akal budi manusia yang sukar untuk diubah,
dan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah yang
melahirkan seseorang itu menjadi terampil sehingga orang tersebut mampu
memenuhi tuntutan kurikulum. Jenis buku menurut isinya dibagi menjadi
dua yaitu fiksi dan nonfiksi. Didalam budaya membaca terdapat jenis-jenis
buku, jenis buku ada dua macam yang terdiri dari jenis buku fiksi dan jenis
buku non fiksi. Jenis buku fiksi adalah berisi khayalan dan novel-novel
pada umumnya. Sedangkan nonfiksi adalah berisi bidang bahasan, seperti
buku fisika, kimia, biologi, psikologi, dan ada pula buku-buku mengenai
atau hal-hal yang sering kita lakukan pada saat membaca. Hal tersebut
menimbulkan kebiasaan-kebiasaan yang sulit ditinggalkan, serta membuat
kebiasaan membaca tersebut tidak efisien.
Mahasiswa yang sering kali meluangkan waktu dan melakukan
kebiasaan untuk membaca buku-buku non fiksi, diduga mempengaruhi
minat mahasiswa untuk mengikuti PKM. Sebaliknya mahasiswa yang
jarang dan kurang membiasakan diri untuk membaca cenderung memiliki
minat yang rendah untuk mengikuti PKM dan akan memilih aktifitas
lainnya selain mengikuti PKM. Dari dugaan tersebut dapat diambil makna
bahwa budaya membaca did