• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), budaya membaca, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap minat mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa : studi kasus mahasiswa semester III tahun akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), budaya membaca, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap minat mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa : studi kasus mahasiswa semester III tahun akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan "

Copied!
202
0
0

Teks penuh

(1)

viii

ABSTRAK

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM

KREATIVITAS MAHASISWA (PKM), BUDAYA MEMBACA,

DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) TERHADAP

MINAT MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS

MAHASISWA

Studi Kasus Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Laurantius Anggita Yudha Harnoko Universitas Sanata Dharma

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan: (1) pemahaman tentang PKM terhadap minat mengikuti PKM; (2) budaya membaca terhadap minat mengikuti PKM; dan (3) Indeks Prestasi Kumulatif terhadap minat mengikuti PKM.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3-7 Desember 2012. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang jumlahnya 4.838 mahasiswa. Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang jumlahnya 392 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling. Teknik analisis data adalah Chi Square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman tentang PKM terhadap minat mengikuti PKM (Pearson Chi Square χ2hitung = 89,064; Asymp. Sig. = 0,000 < α = 0,05 dan Spearman

Correlation = 0,392); (2) ada pengaruh positif dan signifikan budaya membaca terhadap minat mengikuti PKM (Pearson Chi Square χ2hitung = 49,487; Asymp.

(2)

ix

ABSTRACT

THE EFFECT OF UNDERSTANDING STUDENTS

CREATIVITY PROGRAMME (SCP), READING HABIT, AND

COMMULATIVE ACHIEVEMENT INDEX (CAI) TOWARD

INTEREST TO JOIN STUDENT CREATIVITY PROGRAMME

A Case Study toward the Third Grade Semester of 2011/2012 Academic Year Students of Faculty of Education and Teaching Training at Sanata Dharma

University

Laurantius Anggita Yudha Harnoko University of Sanata Dharma

2013

This research aims to know the positive and significant effects of: (1) understanding toward the interest to join SCP; (2) reading habit toward the interest to join SCP; (3) and Commulative Achievement Index toward the interest to join SCP.

The type of this research is a descriptive research. This research was carried out from December 3 until 7, 2012. Data gathering was questionnaire. The population of this research are the third grade semester students of Faculty of Education and Teaching Training, Sanata Dharma University, that consists of 4.838 students. The samples of this research are third grade semester of 2011/2012 academic year students of Faculty of Education and Teaching Training at the University of Sanata Dharma that consists of 392 students. The technique of gathering samples was purposive sampling. The technique of analysing the data was Chi Square.

The result of the research indicates that: (1) there is a positive and significant effect of understanding SCP toward to join SCP (Pearson Chi Square

χ2

count = 89,064; Asymp. Sig. = 0,000 < α = 0,05 and Spearman Correlation = 0,392); (2) there is a positive and significant effect about reading habit toward interest to join PKM (Pearson Chi Square χ2count = 49,487; Asymp. Sig. = 0,000 <

α = 0,05 dan Spearman Correlation = 0,295); and (3) there isn’t any positive and significant effect about Commulative Achievement Index toward the interest to

join SCP (Pearson Chi Square χ2

(3)

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM

KREATIVITAS MAHASISWA (PKM), BUDAYA MEMBACA,

DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) TERHADAP

MINAT MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS

MAHASISWA

Studi Kasus Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Laurantius Anggita Yudha Harnoko NIM: 091334017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS

PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM

KREATIVITAS MAHASISWA (PKM), BUDAYA MEMBACA,

DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) TERHADAP

MINAT MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS

MAHASISWA

Studi Kasus Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Laurantius Anggita Yudha Harnoko NIM: 091334017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS

PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

PERSEMBAHAN

Ada kata yang tak terucap, ada makna yang harus disingkap. Tiap detik terlewat, tapi seringkali tak banyak yang tahu betapa

kusyukuri detik itu berjalan dengan kalian di dalamnya Denganmu. Ya, hanya denganmu

Ini saat yang tepat untuk menyampaikan kata itu. Terima Kasih.

Skripsi terbaikku dan sederhana ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Kedua orang tuaku

Kakak dan adikku

Orang yang aku sayangi

Teman-teman, keluarga, dan

(8)

v

MOTTO

Tidak mungkin, adalah kata yang hanya akan

muncul dari kamus orang bodoh

~

(Napoleon Bonaparte)

~

Kegagalan tidaklah terlalu buruk

jika tidak menyerang jantung,

sukses itu baik - baik saja

~

(Grantland Rice )

~

jika ia tidak sampai

ke kepala

Roda itu pasti berputar

dengan doa, tekad dan prihatin

semua akan indah pada waktunya

(9)
(10)
(11)

viii

ABSTRAK

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM

KREATIVITAS MAHASISWA (PKM), BUDAYA MEMBACA,

DAN INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) TERHADAP

MINAT MENGIKUTI PROGRAM KREATIVITAS

MAHASISWA

Studi Kasus Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Laurantius Anggita Yudha Harnoko Universitas Sanata Dharma

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif dan signifikan: (1) pemahaman tentang PKM terhadap minat mengikuti PKM; (2) budaya membaca terhadap minat mengikuti PKM; dan (3) Indeks Prestasi Kumulatif terhadap minat mengikuti PKM.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3-7 Desember 2012. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang jumlahnya 4.838 mahasiswa. Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang jumlahnya 392 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling. Teknik analisis data adalah Chi Square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman tentang PKM terhadap minat mengikuti PKM (Pearson Chi Square χ2hitung = 89,064; Asymp. Sig. = 0,000 < α = 0,05 dan Spearman

Correlation = 0,392); (2) ada pengaruh positif dan signifikan budaya membaca terhadap minat mengikuti PKM (Pearson Chi Square χ2hitung = 49,487; Asymp.

(12)

ix

ABSTRACT

THE EFFECT OF UNDERSTANDING STUDENTS

CREATIVITY PROGRAMME (SCP), READING HABIT, AND

COMMULATIVE ACHIEVEMENT INDEX (CAI) TOWARD

INTEREST TO JOIN STUDENT CREATIVITY PROGRAMME

A Case Study toward the Third Grade Semester of 2011/2012 Academic Year Students of Faculty of Education and Teaching Training at Sanata Dharma

University

Laurantius Anggita Yudha Harnoko University of Sanata Dharma

2013

This research aims to know the positive and significant effects of: (1) understanding toward the interest to join SCP; (2) reading habit toward the interest to join SCP; (3) and Commulative Achievement Index toward the interest to join SCP.

The type of this research is a descriptive research. This research was carried out from December 3 until 7, 2012. Data gathering was questionnaire. The population of this research are the third grade semester students of Faculty of Education and Teaching Training, Sanata Dharma University, that consists of 4.838 students. The samples of this research are third grade semester of 2011/2012 academic year students of Faculty of Education and Teaching Training at the University of Sanata Dharma that consists of 392 students. The technique of gathering samples was purposive sampling. The technique of analysing the data was Chi Square.

The result of the research indicates that: (1) there is a positive and significant effect of understanding SCP toward to join SCP (Pearson Chi Square

χ2

count = 89,064; Asymp. Sig. = 0,000 < α = 0,05 and Spearman Correlation = 0,392); (2) there is a positive and significant effect about reading habit toward interest to join PKM (Pearson Chi Square χ2count = 49,487; Asymp. Sig. = 0,000 <

α = 0,05 dan Spearman Correlation = 0,295); and (3) there isn’t any positive and significant effect about Commulative Achievement Index toward the interest to

join SCP (Pearson Chi Square χ2

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa telahmelimpahkan rahmat dan

berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik yang

berjudul “Pengaruh Pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM),

Budaya Membaca, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap Minat

Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa”. Studi Kasus Mahasiswa Semester III

Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sanata Dharma.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

menyelesaikan studi program sarjana pada Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian

Khusus Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Fakultas Keguruan dan IlmuPendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat

terselesaikan tidak terlepas dari bantuan, dukungan dan dorongan dari berbagai

pihak yang telah memberikan semangat, saran dan ide. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

(14)

xi

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dengan sabar, memberikan saran

dan masukan demi kesempurnaan penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. dan Ibu Cornelio Purwantini,

S.Pd., M.SA., selaku dosen penguji terimakasih atas waktu, saran dan

kritik, sehingga dapat melaksanakan ujian skripsi ini dengan baik.

6. Teman-teman kelompok bimbingan seminar penelitian yaitu: Yorisa

Wahyu Saptian, Ivanny Safitrianingsih, Maria Bety Setiawati, Margareta

Novita Sari Dewi, Puteri Wijayanti, Lucia Anita Nugraheni, dan Lucia Tri

Utami. Terima kasih atas kebersamaan dan kekompakan kita selama ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi,

beserta para staf karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama penulis menyelesaikan

studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

8. Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Semester III Tahun

Akademik 2011/2012 Universitas Sanata Dharma, yang telah berkenan

meluangkan waktu dan tenaga sebagai responden dalam penelitian ini.

9. Kedua orang tuaku Bapak FX. Sugitar dan Ibu Maria Suharni yang selalu

mendoakan dan mendukung baik moril maupun materil. Terimakasih

(15)

xii

kalian selalu di lindungi oleh Tuhan Yesus Kristus, selalu diberi kesehatan

dan dipermudah rezekinya.

10. Mbak Rani, Mas Wawan, dan Dik Rosa, terima kasih juga telah

mendoakan dan menyemangatiku. Semoga segala usaha yang sedang

kalian jalani selalu dinaungi oleh berkat Tuhan.

11. Mbah Kakung dan Utiku tersayang beserta seluruh keluarga besarku,

terimakasih untuk semua doa dan dukungan yang telah diberikan kepadaku

selama menyelesaikan studi ini.

12. Macellinus Farel Raditya Kurniawan, terimakasih karena telah

menemaniku dalam penyusunan skripsi ini. Semoga kamu menjadi anak

yang pintar dan berbakti kepada orangtua.

13. Bulik Margianti, bulik Marwanti, om Didik, om Tono, bulik Atik, om

Giyo dan adikku Nuke. Terimakasih sudah meminjamiku printer dan

selalu kasih uang ke aku. Semoga kebaikan kalian semua di balas dengan

diberikan rezeki yang melimpah oleh Tuhan.

14. Sahabat-sahabatku base camp Grinjing Papat Thomas, Anang, Riki, Bowo,

Condro, Arjun, Priam, Afri, dan anak-anak yang sering nongkrong disana.

Terimakasih sudah menjadi sahabat terbaikku, aku takkan melupakan

semua kenangan yang sudah kita lewati bersama. Sukses selalu bro.

15. Christina Esti Setyaningsih tersayang, terimakasih atas segala dorongan

semangat, doa, kesabaran, dan pengertian kamu selama ini. i love you..

16. Keluarga Besar Komando Resimen Mahasiswa Satuan Menwa Ignatian

(16)

xiii

doanya. Maju terus pantang mundur, lanjutkan perjuangan kalian dan tetap

semangat.

17. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan

2009 terima kasih atas kebersamaan kalian dan perhatian teman-teman,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

18. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan

pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang

membangun demi tercapainya penyempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pihak siapa saja yang berkepentingan terhadap skripsi ini.

Yogyakarta, 30 Mei 2013

Penulis,

(17)

xiv DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xx

DAFTAR GAMBAR ... xxiii

(18)

xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 7

C. Rumusan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Kajian Teoritik ... 10

1. Minat Mengikuti PKM ... 10

a. Pengertian Minat ... 10

b. Pengertian Program Kreativitas Mahasiswa ... 11

c. Macam-macam Minat ... 13

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat ... 15

2. Pemahaman tentang PKM ... 16

a. Pengertian Pemahaman ... 16

b. Macam-macam Pemahaman ... 17

c. Pengertian Pemahaman tentang PKM ... 17

3. Budaya Membaca ... 18

a. Pengertian Budaya Membaca ... 18

b. Jenis-jenis Buku ... 19

c. Kebiasaan yang Tidak Efisien ... 20

(19)

xvi

4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)... 21

B. Kajian Penelitian yang Relevan ... 26

C. Kerangka Berpikir ... 28

D. Paradigma Penelitian ... 31

E. Hipotesis Penelitian ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Jenis Penelitian ... 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

1. Tempat Penelitian ... 33

2. Waktu Penelitian ... 33

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 33

1. Subjek Penelitian ... 33

2. Objek Penelitian ... 34

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

1. Populasi Penelitian ... 34

2. Sampel Penelitian ... 36

E. Variabel dan Pengukurannya ... 39

1. Variabel Penelitian ... 39

2. Pengukuran Variabel ... 40

F. Teknik Pengumpulan Data ... 41

1. Kuesioner ... 41

(20)

xvii

G. Pengujian Instrumen Penelitian ... 44

1. Pengujian Validitas ... 44

2. Pengujian Reliabilitas ... 50

H. Teknik Analisis Data ... 52

1. Analisis Deskriptif ... 52

2. Analisis Prasyarat Data ... 53

a. Uji Normalitas ... 53

b. Uji Linieritas ... 54

3. Pengujian Hipotesis ... 55

a. Rumusan Hipotesis ... 55

b. Pengujian Hipotesis ... 55

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Deskripsi Data ... 60

1. Minat Mengikuti PKM ... 60

2. Pemahaman tentang PKM ... 61

3. Budaya Membaca ... 62

4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ... 63

B. Analisis Prasyarat Data ... 63

1. Uji Normalitas ... 63

2. Uji Linieritas ... 64

C. Pengujian Hipotesis ... 65

(21)

xviii

a. Rumusan Hipotesis Pertama ... 66

b. Rumusan Hipotesis Kedua ... 66

c. Rumusan Hipotesis Ketiga ... 66

2. Pengujian Hipotesis ... 66

a. Rumus Pengujian Hipotesis ... 66

b. Pengujian Hipotesis Pertama ... 68

1) Nilai Chi Square (χ2) ... 69

2) Menghitung Derajat Hubungan Antara Variabel Pemahaman tentang PKM dan Minat Mengikuti PKM ... 70

c. Pengujian Hipoteis Kedua ... 71

1) Nilai Chi Square (χ2) ... 72

2) Menghitung Derajat Hubungan Antara Variabel Budaya Membaca dan Minat Mengikuti PKM ... 73

d. Pengujian Hipoteis Ketiga ... 74

1) Nilai Chi Square (χ2) ... 75

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 76

1. Pengaruh Pemahaman tentang PKM terhadap Minat Mengikuti PKM ... 77

2. Pengaruh Budaya Membaca terhadap Minat Mengikuti PKM ... 79

(22)

xix

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN

(23)

xx

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kriteria Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ... 12

Tabel 3.1. Data Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma ... 35

Tabel 3.2. Data Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma ... 36

Tabel 3.3. Perhitungan Sampel Mahasiswa Semester III Tahun Akademik

2011/2012Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sanata Dharma ... 38

Tabel 3.4. Cara Penentuan Skor Minat Mengikuti PKM, Pemahaman

tentang PKM, dan Budaya Membaca ... 40

Tabel 3.5. Cara Penentuan Skor Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ... 41

Tabel 3.6. Operasionalisasi Variabel Minat Mengikuti PKM ... 42

Tabel 3.7. Operasionalisasi Variabel Pemahaman tentang PKM ... 43

Tabel 3.8. Operasionalisasi Variabel Budaya Membaca ... 44

Tabel 3.9. Hasil Pengujian Validitas Variabel Minat Mengikuti PKM .... 46

Tabel 3.10. Hasil Pengujian Validitas Variabel Pemahaman tentang PKM

(Pertama) ... 47

Tabel 3.11. Hasil Pengujian Validitas Variabel Pemahaman tentang PKM

(24)

xxi

Tabel 3.12. Hasil Pengujian Validitas Variabel Budaya Membaca ... 49

Tabel 3.13. Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 50

Tabel 3.14. Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian ... 51

Tabel 3.15. Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi... 56

Tabel 4.1. Responden Penelitian ... 59

Tabel 4.2. Deskripsi Minat Mengikuti PKM ... 60

Tabel 4.3. Deskripsi Pemahaman tentang PKM... 61

Tabel 4.4. Deskripsi Budaya Membaca... 62

Tabel 4.5. Deskripsi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ... 63

Tabel 4.6. Rangkuman Pengujian Normalitas Masing-masing Variabel

Penelitian ... 64

Tabel 4.7. Rangkuman Pengujian Linieritas Masing-masing Variabel

Penelitian ... 65

Tabel 4.8. Kriteria Nilai r ... 68

Tabel 4.9. Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh

Pemahaman tentang PKM terhadap Minat Mengikuti PKM ... 69

Tabel 4.10. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Pemahaman tentang

PKM terhadap Minat Mengikuti PKM... 69

Tabel 4.11. Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh

Budaya Membaca terhadap Minat Mengikuti PKM ... 72

(25)

xxii

Tabel 4.12 Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh IPK

terhadap Minat Mengikuti PKM ... 75

Tabel 4.13. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh IPK terhadap Minat

(26)

xxiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(27)

xxiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 90

a. Kuesioner Penelitian ... 91

b. Lembar Jawab Penelitian ... 96

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 97

a. Data Induk Variabel Minat Mengikuti PKM ... 98

b. Data Induk Variabel Pemahaman tentang PKM ... 108

c. Data Induk Variabel Budaya Membaca ... 124

d. Data Induk Variabel Indeks Prestasi Kumulatif ... 134

Lampiran 3 PAP II dan Pengukuran Hipotesis ... 144

a. Pengukuran Deskripsi Data ... 145

b. Pengukuran Uji Hipotesis ... 148

Lampiran 4 Validitas dan Reliabilitas ... 150

a. Validitas Minat Mengikuti PKM ... 151

b. Validitas Pemahaman tentang PKM ... 153

c. Validitas Budaya Membaca ... 156

d. Reliabilitas Minat Mengikuti PKM ... 157

e. Reliabilitas Pemahaman tentang PKM ... 157

f. Reliabilitas Budaya Membaca ... 158

Lampiran 5 Pengujian Normalitas dan Linieritas ... 159

(28)

xxv

b. Uji Linieritas Pemahaman tentang PKM dengan

Minat Mengikuti PKM ... 160

c. Uji Linieritas Budaya Membaca dengan Minat

Mengikuti PKM ... 161

Lampiran 6 Hasil Pengujian Hipotesis... 162

a. Uji Chi Square Pemahaman tentang PKM terhadap

Minat Mengikuti PKM ... 163

b. Uji Chi Square Budaya Membaca terhadap Minat

Mengikuti PKM ... 165

c. Uji Chi Square IPK terhadap Minat Mengikuti PKM ... 167 Lampiran 7 Daftar Tabel Statistika ... 169

a. Tabel Harga Kritik r Product Moment ... 170 b. Tabel of F-ststistics ... 171 Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian ... 172

a. Surat Ijin Penelitian Dekan FKIP ... 173

(29)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ditengah-tengah keadaan bangsa Indonesia sekarang ini, muncul tuntutan

dari masyarakat terhadap mutu lulusan perguruan tinggi. Masyarakat

menginginkan lulusan perguruan tinggi tidak hanya menguasai teori-teori

yang di pelajari dibangku kuliah saja, akan tetapi diharapkan mampu

mengimplementasikannya guna menjawab segala persoalan yang ada di

masyarakat.

Persoalan yang sering muncul di masyarakat, menginginkan mahasiswa

memiliki soft skill yang mampu menuangkan ide dalam bentuk tulisan, kemampuan menyajikan dan mempertahankan ide, serta akan melengkapi

pengetahuan yang didapat mahasiswa selama mengikuti perkuliahan dan

tentunya sedikit banyaknya ide kreativitas yang digagas akan menjadi faktor

penentu mahasiswa mampu mandiri dalam berkarya di masyarakat.

Menurut Bimo Walgito (1982:47), mahasiswa dalam proses pendidikan

merupakan masukan mentah (raw input). Melalui proses pendidikan mahasiswa diarahkan menjadi keluaran (output) sesuai dengan tujuan pendidikan. Mahasiswa dengan latar belakangnya akan ikut menentukan

berhasil tidaknya dalam proses tersebut, latar belakang tersebut seperti

kepribadian, kemampuan, minat, bakat masing-masing, mempunyai latar

(30)

. Walaupun banyak kendala yang harus dijalani oleh mahasiswa, akan

tetapi mahasiswa dituntut untuk bisa menjadi lulusan yang utuh dan siap

bekerja untuk masyarakat.

Dalam PP Nomor 60 Tahun 1991 tentang tujuan pendidikan tinggi adalah

menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki

kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan,

mengembangkan, dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan,

teknologi, dan/atau kesenian, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian, serta mengupayakan

penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan

memperkaya kebudayaan nasional.

Dari uraian tersebut sudah jelas peran pemerintah terhadap dunia

pendidikan di Indonesia sangat tinggi. Upaya yang dilakukan pemerintah

sekarang ini terlihat dari anggaran pembelanjaan negara yang sebagian besar

di alokasi di bidang pendidikan, hal ini menandakan bahwa pemerintah

benar-benar serius mempersiapkan generasi penerus bangsa untuk menghadapi

perkembangan jaman. Peran mahasiswa nantinya akan dibutuhkan untuk

menjawab kebutuhan yang muncul di masyarakat.

Untuk mendukung tercapainya pendidikan tinggi, pemerintah melalui

Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS)

Ditjen Dikti sudah merealisasikan sebuah kegiatan yang diberi nama Program

Kreativitas Mahasiswa (PKM). Tujuan dari program ini ialah mahasiswa

(31)

juga dituntut untuk mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan. Program

Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu upaya yang dilakukan

Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS)

Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik atau mahasiswa di

perguruan tinggi.

Soft skill yang didapat oleh mahasiswa dalam mengikuti program ini seperti: rasa percaya diri, kemampuan untuk bekerja secara berkelompok,

kemampuan menuangkan ide dalam bentuk tulisan, kemampuan menyajikan

dan mempertahankan ide, tentunya akan melengkapi pengetahuan yang

didapat mahasiswa selama mengikuti perkuliahan dan sedikit banyaknya ide

kreativitas yang digagas mungkin akan menjadi faktor penentu kesuksesan

mahasiswa untuk mengabdi dan menyumbangkan segala potensi yang di

miliki mahasiswa untuk masyarakat.

Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta sebagai salah satu intitusi

pendidikan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber

daya manusia yang terampil, kreatif, dan turut memberikan kontribusi

terhadap kebutuhan yang ada dimasyarakat. Untuk mewujudkan tujuan

tersebut Universitas Sanata Dharma ikut serta dalam Program Kreativitas

Mahasiswa (PKM). Hal ini tertuang dalam nilai-nilai yang dikembangkan

USD, yaitu competence yang dimaknai sebagai kemampuan akademik yang memadukan unsur-unsur pengetahuan keterampilan, dan sikap. Unsur-unsur

(32)

(baik-buruk dan benar-salah). Unsur-unsur dasar conscience adalah moral, prinsip, tanggung jawab, kejujuran, mandiri, kebebasan, keterbukaan,

memiliki semangat pembelajar, kesadaran (eling), kewaspadaan (prudent), keadilan, konsekuen, dan keseimbangan. Compassion yang dimaknai sebagai kemauan untuk bela rasa pada sesama dan lingkungan (Man and Women for and with others). Unsur-unsur compassion adalah: peduli, peka, rela, dan tanggap. Pengembangan Program Kreativitas Mahasiswa di USD ini

dilakukan dengan mensosialisasikan kepada seluruh mahasiswa. Seiring

berjalannya waktu Program Kreativitas Mahasiswa ternyata kurang diminati

oleh mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

Fakta di lapangan mahasiswa USD kurang begitu antusias dan

berpartisipasi dalam Program Kreativitas Mahasiswa. Mereka enggan

berlomba untuk menuangkan ide atau gagasan ke dalam proposal. Hal

tersebut nampak pada mahasiswa yang kurang memanfaatkan kesempatan

dan peluang berdasarkan kejadian-kejadian yang sedang terjadi, padahal

itulah permulaan karir mahasiswa untuk masyarakat.

Berangkat dari rasa keprihatinan terhadap masih rendahnya minat

mahasiswa untuk mengikuti PKM, faktor yang mengarah ialah sosialisasi

mengenai PKM masih kurang atau biasanya dilakukan secara mendadak,

disamping itu kesibukan mahasiswa dengan kegiatan akademik dan non

akademik seperti kesibukan tugas kuliah maupun organisasi kampus sering

kali membuat mahasiswa kesulitan membagi waktu. Selanjutnya yaitu

(33)

mahasiswa karena sampai sekarang masih banyak mahasiswa USD yang

belum paham mengenai apa itu PKM.

Faktor yang harus diakui bahwa budaya membaca dan menulis masih

menjadi masalah mendasar di perguruan tinggi. Budaya membaca juga turut

mempengaruhi minat mahasiswa USD mengikuti PKM. Pertama mahasiswa

baru atau mahasiswa tingkat persiapan yang duduk di tahun-tahun pertama

kurang biasa membaca. Dibawah ini tersaji penelitian menurut para ahli

tentang budaya membaca dilingkungan perguruan tinggi (dalam buku

Tarigan, dkk. 1989:194).

Menurut Charter

Dari 1.029 mahasiswa tingkat persiapan merupakan indikasi penyebabnya 68% dosen tidak pernah menunjukkan petunjuk cara membaca sebuah bab dalam sebuah buku secara efektif, 70% dosen tidak mengajarkan bagaimana agar konsentrasi dalam melakukan aktivitas membaca, 64% tidak menunjukkan bagimana cara minat baca, dan 70% tidak mengajarkan cara mengevaluasi secara kritis dan bagimana cara memahami ide-ide penulis buku yang sedang dibaca atau mengetahui arah atau ide-ide terlebih dahulu buku yang dibacanya.

Sedangkan menurut Hafler dan Douglas

Menyimpulkan bahwa setelah delepan tahun mengontrol suatu pengetesan secara seksama, dua sampai tiga mahasiswa ketika memasuki perguruan tinggi pada tahun-tahun pertama kekurangan keterampilan membaca. Menurut Hafler menaksir hal tersebut bahwa 95% mahasiswa kurang memiliki keterampilan membaca secara memadai dan sangat relatif kecil presentasenya mahasiswa yang mempunyai keterampilan membaca secara memadahi dalam melaksanakan kewajiban di perguruan tinggi.

(34)

diperlukan. Masalah minat dan kebiasaan membaca cenderung masih terabaikan. Pada hal itu sangatlah penting bagi para mahasiswa.

Selanjutnya menurut Towsend

Walau bagimanapun kalau sarana ini tidak mencukupi maka sukar untuk menciptakan kebisaan membaca, keterampilan membaca, dan sikap efektif sehingga menghasilkan output yang mutunya cukup dari sekolah lanjutan yang siap ke perguruan tinggi.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi perguruan tinggi saat ini

adalah rendahnya keaktifan mahasiswa dalam membaca buku yang dapat

menunjang studinya. Padahal dengan membaca buku mahasiswa mempunyai

salah satu modal utama ilmu pengetahuan, keterampilan, berwawasan luas,

dan sikap perilaku yang berkepribadian luhur. Sebenarnya peran dosen sangat

dibutuhkan, namun saat ini peran dosen tergolong rendah, hal ini yang

menyebabkan mahasiswa tidak ada keinginan untuk membaca buku-buku dan

sering kali menghambat mahasiswa dalam menuangkan ide atau gagasan.

Selanjutnya masalah prestasi belajar mahasiswa, yang dapat dilihat dari

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Peran dosen juga ikut mempengaruhi yaitu

sebagai pendamping yang bisa memberikan motivasi mahasiswa agar supaya

tertarik mengikuti PKM. Motivasi bisa melalui berbagai diskusi atau seminar,

pelatihan-pelatihan membuat proposal PKM, atau bila perlu dengan suatu

strategi berupa pemberian nilai A pada mata kuliah terkait bagi mahasiswa

yang lolos seleksi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Dengan

tidak adanya hal tersebut, maka sering kali mahasiswa tidak mau mengikuti

(35)

Indeks Prestasi yang baik. Dan disamping itu mahasiswa yang berbekal ilmu

yang tinggi atau berprestasi tinggi cenderung lebih banyak mengikuti PKM.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti bermaksud ingin meneliti

keberminatan mahasiswa USD mengikuti PKM. Penelitian ini berjudul

“Pengaruh Pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Budaya Membaca, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terhadap Minat Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa”. Studi Kasus Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Ilmu

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penentuan pengambilan studi kasus ini dikarenakan jumlah mahasiswa USD

sangat banyak, sehingga peneliti hanya membatasi pada mahasiswa semester

III Tahun Akademik 2011/2012 saja.

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dan mengingat banyaknya cakupan

dalam suatu penelitian, maka perlu adanya batasan masalah. Dalam penelitian

ini, peneliti memfokuskan pada tinggi dan rendahnya minat mahasiswa untuk

mengikuti PKM. Ada tiga faktor yang berhubungan langsung dengan minat

mahasiswa mengikuti PKM, yaitu pemahaman tentang PKM, budaya

membaca, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

(36)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah

sebagai berikut:

1. Apakah pemahaman tentang PKM mempengaruhi minat mengikuti PKM?

2. Apakah budaya membaca mempengaruhi minat mengikuti PKM ?

3. Apakah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mempengaruhi minat mengikuti

PKM?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitiannya adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pemahaman tentang PKM mempengaruhi minat

mengikuti PKM.

2. Untuk mengetahui budaya membaca mempengaruhi minat mengikuti

PKM.

3. Untuk mengetahui Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mempengaruhi minat

mengikuti PKM.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, adapun manfaat yang diperoleh

antara lain sebagai berikut:

1. Manfaat Bagi Mahasiswa

Hasil dari penelitian ini diharapkan mahasiswa bisa mengetahui seberapa

(37)

yang mempunyai minat mengikuti PKM, serta dapat dipergunakan sebagai

bahan pertimbangan untuk menumbuhkan minat mahasiswa yang ditinjau

dari pemahaman tentang PKM, budaya membaca, dan Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK) dengan mengikuti PKM yang dibuka oleh Universitas

guna mengasah kreatifitas apabila nanti bekerja dan bermasyarakat.

2. Manfaat Bagi Fakultas

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja FKIP

dalam penginformasian PKM agar lebih efektif, sehingga dapat di

mengerti oleh seluruh mahasiswa FKIP.

3. Manfaat Bagi Universitas

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan yang

dapat memberikan tambahan kepustakaan bagi mahasiswa atau pihak lain

yang membaca atau yang membutuhkan yang sekaligus juga bisa

digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan serta menjadi masukan bagi universitas dalam

menyelenggarakan PKM pada periode mendatang.

4. Manfaat Bagi Peneliti

Hasil dari penelitian ini diharapkan peneliti dapat mengetahui seberapa

besar minat mahasiswa terhadap keikutsertaan mahasiswa mengikuti PKM

ditinjau dari pemahaman tentang PKM, budaya membaca, dan Indeks

(38)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Minat Mengikuti PKM

a. Pengertian Minat

Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian.

Minat terhadap sesuatu yang dipelajari akan mempengaruhi penerimaan

minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil yang

dipelajari, walaupun minat terhadap sesuatu tersebut tidak merupakan

hal yang hakiki untuk dapat mempelajari. Suatu minat dapat

diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa

orang lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dan dapat pula

melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Orang yang memiliki minat

terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang

lebih besar terhadap subjek tersebut.

Menurut Syah, M. (1995:136)

Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dan dalam bidang-bidang studi tertentu.

Sedangkan menurut Dewa Ketut Sukardi (1988: 62)

(39)

tertentu. Dalam suatu hal, anda mungkin akan merasa lebih puas dengan suatu pekerjaan jika aktivitas kerja anda adalah menarik hati anda.

Selain itu menurut Singer, K. (1973:78)

Minat adalah suatu landasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar. Belajar akan merupakan suatu siksaan dan tidak akan memberi manfaat jika tidak disertai sifat terbuka bagi bahan-bahan pelajaran.

Selanjutnya menurut Winkel (1987:105)

Minat diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Minat momentan ialah perasaan tertarik pada suatu topik yang sedang dibahas atau dipelajari, untuk itu kerap digunakan istilah perhatian.

Dengan demikian dapatlah dikemukakan bahwa minat itu

merupakan kecenderungan, kegairahan, kesukaan, kegemaran, atau

kesenangan akan sesuatu secara tinggi serta landasan yang paling

menyakinkan yang ada pada salah satu unsur kepribadian individu yang

memegang peran penting dalam perbuatan keputusan karir di masa

depan. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam

suatu pekerjaan atau jabatan tertentu. Maka dari itu setiap orang

seyogyanya harus memahami minat-minatnya sendiri agar mereka

dapat membuat perencanaan dan keputusan secara tepat.

b. Pengertian Program Kreativitas Mahasiswa

Lulusan perguruan tinggi dituntut untuk memiliki academic knowledge, skill of thinking, management skill dan communication skill.

Kekurangan atas salah satu dari keempat keterampilan atau kemahiran

(40)

akan tercermin melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan

menemukan solusi atas persoalan-persoalan atau tantangan-tantangan

yang dihadapinya. Perilaku dan pemikiran yang ditunjukkan akan

bersifat konstruktif realistik, artinya kreatif (unik dan bermanfaat) serta

dapat diwujudkan.

Menurut Buku Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa

[image:40.595.115.518.281.752.2]

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.

Tabel 2.1.

Kriteria Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

No

. Kriteria

Bidang Kegiatan PKMP

*)

PKMK

*) PKMM*) PKMT*) PKMKC*) PKM-AI

PKM-GT*)

1. Inti Kegiatan Karya kreatif, inovatif dalam penelitia n Karya kreatif, dalam membu ka peluang usaha Karya kreatif, inovatif dalam membant u masyarak at Karya kreatif, inovatif dalam menciptk an karya teknologi Karya kreatif, inovatif dalam IPTEKS Karya kreatif, dalam penulisan artikel ilmiah Karya tulis dalam penuang an /gagasan

2. Materi Kegiatan Sesuai bidang ilmu lintas bidang dianjurk an Semua bidang ilmu atau yang relevan Semua bidang ilmu atau yang relevan Semua bidang ilmu. Lintas bidang dianjurka n Semua bidang ilmu atau yang relevan Karya kelompok yang telah dilaksanak an Karya kelompo k 3. Strata Pendidik an Diploma , S1 Diplom a, S1 Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, S1 Diploma, S1 4. Jumlah

Anggota

3-5 orang

3-5

orang 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang 3-5 orang

3-5 orang 5. Alokasi Pendanaa n Biaya Max. Rp 12,5 juta Biaya Max. Rp 12,5 juta Biaya Max. Rp 12,5 juta Biaya Max. Rp 12,5 juta Biaya Max. Rp 12,5 juta

Insentif Rp 3 juta

Insentif Rp 3 juta 6. Laporan

Akhir Hasil Kerja Hasil Kerja Hasil Kerja Hasil

(41)

Paten dan jasa komersi al dan artikel desain, barang, dan artikel model desain, piranti lunak, jasa dan artikel desain,baran g, prototipe dan artikel

Ilmiah kreatif yang tertulis

dan artikel *) Program yang bermuara di PIMNAS

Keterangan:

1) PKM-P adalah PKM-Penelitian, 2) PKM-K adalah PKM-Kewirausahaan,

3) PKM-M adalah PKM-Pengabdian kepada Masyarakat, 4) PKM-T adalah PKM-Penerapan Teknologi,

5) PKM-KC adalah PKM-Karya Cipta, 6) PKM-I adalah PKM-Penulisan Ilmiah, dan 7) PKM-GT adalah PKM-Gagasan Tertulis.

PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai

taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandasan penguasaan sains

dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Kreativitas merupakan

jelmaan integratif 3 (tiga) faktor utama dalam diri manusia, yaitu:

pikiran, perasaan, dan keterampilan. Dalam faktor pikiran terdapat

imajinasi, persepsi, dan nalar. Faktor perasaan terdiri dari emosi,

estetika, dan harmonisasi. Sedangkan faktor keterampilan mengandung

bakat, faal tubuh dan pengalaman. Dengan demikian, agar mahasiswa

dapat mencapai taraf kreatif, ketiga faktor tersebut agar bisa di jalankan

dalam sebuah kegiatan yang diberi nama Program Kreativitas

Mahasiswa (PKM).

c. Macam-macam Minat

Menurut Dewa Ketut Sukardi (1988:63), ada tiga cara yang

(42)

1) Minat yang Diekspresikan (Expressed Interest)

Seseorang dapat mengukapkan minat atau pilihannya dengan kata tertentu. Misalnya seseorang mungkin mengatakan bahwa ia/dia tertarik dalam menciptakan suatu model pesawat udara, dalam mengumpulkan prangko, dalam mengumpulkan mata uang logam. 2) Minat yang Diwujudkan (Manifest Interest)

Seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam suatu aktivitas tertentu. Misalnya: siswa dapat ikut serta menjadi klub musik, drama, sains, dan matematika. Hobi dan asosiasi dengan siswa yang lain dalam aktivitas kelompok dan organisasi remaja adalah suatu cara untuk mewujudkan minat-minatnya.

3) Minat yang Diinventarisasikan (Inventoried Interest)

Seseorang menilai minatnya dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu. Rangkaian pertanyaan semacam ini sering kali disebut inventori minat.

Minat setiap individu didasarkan atas perasaan atau sikap. Jadi

keberadaannya dan kekuatannya hanya dapat diduga saja. Minat adalah

suatu perangkat mental yang terdiri dari: kombinasi, perpaduan, dan

campuran dari perasaan, prasangka, cemas, takut, dan

kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu

pilihan tertentu.

Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat

mengikuti PKM adalah kecenderungan, kegairahan, kesukaan,

kegemaran, atau kesenangan yang dimiliki oleh pribadi individu untuk

mengikuti kegiatan-kegiatan PKM yang terdiri dari: PKM-P, PKM-K,

(43)

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat

Menurut Yuwono (dalam eprints.uny.ac.Id/85/3/BAB%20%20 -%2008412144054.pdf.), mengemukakan minat seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor:

1) Kondisi pekerjaan

Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerja sama yang profesional, saling bantu dapat meningkatkan produksi.

2) Sistem pendukung

Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai bagi para pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan yang memadai, kesempatan promosi, kenaikan pangkat/kedudukan. 3) Pribadi pekerja

Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggaan memakai atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya.

Dari berbagai macam faktor-faktor di atas bila dikaitkan dengan

PKM, peneliti menduga faktor-faktor yang mempengaruhi minat

mengikuti PKM antara lain:

a) Kesibukan mahasiswa dalam kegiatan akademik

b) Kesibukan mahasiswa di luar kampus (kegiatan sosial)

c) Pemahaman PKM

d) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

e) Program Studi

f) Pekerjaan yang diharapkan

g) Budaya membaca

h) Kreativitas mahasiswa

i) Intensitas sosialisasi

(44)

Dari 10 (sepuluh) faktor-faktor yang mempengaruhi minat

mengikuti PKM, peneliti lebih tertarik untuk meneliti pemahaman

tentang PKM, budaya membaca, dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

Ketiga variabel ini diduga kuat mempengaruhi minat mahasiswa

mengikuti PKM.

2. Pemahaman tentang PKM

a. Pengertian Pemahaman

Keberagaman terjemahan kata pemahaman oleh para peneliti

menunjukkan bahwa istilah pemahaman menjadi salah satu fokus

penelitian yang menarik perhatian para peneliti. Menurut Gordon

(dalam Wina, 2009:152) Pemahaman (understanding), diartikan sebagai kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu.

Misalnya siswa hanya mungkin dapat memecahkan masalah ekonomi

manakala ia memahami konsep-konsep ekonomi.

Sedangkan menurut Winkel (1991:150), pemahaman mencakup

kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang

dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi

pokok dari suatu bacaan, mengubah data yang tersajikan dalam bentuk

tertentu kebentuk lain, membuat kecenderungan yang nampak dalam

data tertentu.

Selanjutnya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemahaman

(45)

Berdasarkan beberapa pengertian yang disampaikan di atas

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum pemahaman

merupakan kemampuan, perbuatan individu yang memiliki aspek

kognitif dan aspek afektif untuk menangkap makna dan arti dari bahan

yang dipelajari.

b. Macam-macam Pemahaman

Menurut Nana Sudjana (dalam http:// ian43.wordpress.com/2010/ 12/17/pengertian-pemahaman/), dapat dibedakan dalam tiga kategori antara lain:

1) Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan, mulai dari menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan prinsip-prinsip,

2) Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yaitu menghubungkan bagian-bagian terendah dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan dengan kejadian, membedakan yang pokok dengan yang bukan pokok, dan

3) Tingkat ketiga merupakan tingkat tertinggi yaitu pemahaman ektrapolasi.

c. Pengertian Pemahaman tentang PKM

Bila dikaitkan dengan PKM yang dimaksud dengan pemahaman

tentang PKM adalah kemampuan dan perbuatan yang dimiliki oleh

setiap mahasiswa untuk menangkap makna dan arti tentang PKM.

Pemahaman terhadap PKM berarti mahasiswa mengerti apa itu PKM,

mengetahui jenis-jenis PKM, mengetahui kriteria program PKM,

mengetahui karakteristik umum setiap bidang PKM, mengetahui

(46)

mengetahui syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk mengikuti

PKM, dan mengetahui bagaimana menyusun proposal PKM.

Mahasiswa perlu tahapan dan proses agar bisa memahami tentang

PKM itu sendiri, sehingga mahasiswa mampu menangkap makna dan

arti tentang PKM itu sendiri.

3. Budaya Membaca

a. Pengertian Budaya Membaca

Membaca merupakan sebuah keharusan bagi seluruh manusia guna

memperoleh ilmu pengetahuan. Kegiatan membaca merupakan kegiatan

yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena dengan membaca

dapat memperkaya dan memperluas wawasan kehidupan. Sehingga

pembaca semakin mampu untuk mendewasakan diri. Tetapi dewasa ini

minat akan membaca tersebut seolah-olah telah hilang dari kaum-kaum

pelajar termasuk mahasiswa.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:214)

Budaya merupakan pikiran, akal budi, adat istiadat, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah. Berdasarkan definisi tersebut dapat diperoleh pengertian mengenai budaya, yaitu suatu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia menjadi suatu kebiasaan yang diperoleh melalui belajar.

Sedangkan menurut Soedarso (2000:4)

(47)

Selanjutnya menurut Wikipedia (2011)

Budaya membaca adalah keterampilan seseorang yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan, bukan keterampilan bawaan. Oleh karena itu budaya baca dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan. Untuk tujuan akademik membaca adalah untuk memenuhi tuntutan kurikulum. Buku sebagai media transformasi dan penyebarluasan ilmu dapat menembus batas-batas geografis suatu negara, karena itulah buku disebut jendela dunia.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa budaya

membaca adalah buah pikiran, akal budi manusia yang sukar untuk

diubah, dan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah

yang melahirkan seorang itu menjadi trampil sehingga orang tersebut

mampu memenuhi tuntutan kurikulum.

b. Jenis-jenis Buku

Menurut Tampubolon (1987:162), karangan–karangan yang

berbentuk prosa, menurut sifat isinya, secara umum dibagi menjadi dua

jenis yaitu:

1) Fiksi

Ialah karangan yang berisinya bersifat kyal (imaginative), yaitu tidak merupakan kenyataan yang sebenarnya, walaupun menggambarkan berbagai segi kehidupan, atau berdasarkan pada peristiwa-peristiwa kehidupan yang sesungguhnya. Novel, cerpen, dan drama umumnya tergolong fiksi.

2) Nonfiksi

(48)

Jadi penjenisan buku-buku pada umumnya dilakukan seperti diatas.

Jenis buku menurut isinya dibagi menjadi dua yaitu fiksi dan nonfiksi.

Jenis buku fiksi adalah berisi khayalan dan novel-novel pada umumnya.

Sedangkan nonfiksi adalah berisi bidang bahasan, seperti buku fisika,

kimia, biologi, psikologi, dan ada pula buku-buku mengenai teknologi,

hukum, politik, agama serta lain-lain.

c. Kebiasaan yang Tidak Efisien

Menurut Tampubolon (1987:11), memantapkan kebiasaan efisien

yang sudah ada sehingga kemampuan membaca anda sampai taraf yang

maksimal.

1) Membaca dengan suara terdengar. 2) Membaca dengan suara seperti berbisik. 3) Membaca dengan bibir bergerak.

4) Membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan (kepala perlu bergerak, misalnya apabila hendak berpindah dari satu kolom atau halaman ke kolom atau halaman lainnya).

5) Membaca dengan menunjuk baris bacaan (kata demi kata dengan jari, pensil, atau alat lainnya)

6) Membaca kata demi kata.

7) Susah mengadakan konsentrasi sewaktu membaca. 8) Cepat lupa isi bagian-bagian bacaan yang telah dibaca.

9) Tidak dapat dengan cepat menemukan pikiran pokok dalam bacaan.

10) Tidak dapat dengan cepat menemukan informasi tertentu yang diperlukan dalam bacaan.

11) Jarang sekali (sedikit sekali waktu untuk) membaca.

Jadi uraian diatas menerangkan bahwa ada hal-hal yang sering kita

lakukan pada saat membaca. Hal tersebut menimbulkan

kebiasaan-kebiasaan yang sulit ditinggalkan, serta membuat kebiasaan-kebiasaan membaca

(49)

d. Teknik-teknik Menemukan Informasi Fokus

Menurut Tampubolon (1987:48), untuk menentukan informasi fokus,

pada umumnya teknik-teknik yang dipergunakan adalah sebagai

berikut:

1) Baca-pilih

Yang dimaksud dengan baca-pilih (selecting) ialah bahwa pembaca memilih bahan bacaan dan/atau bagian (bagian-bagian) bacaan yang dianggapnya relevan, atau berisi informasi fokus yang ditentukannya.

2) Baca-lompat

Dengan baca lompat (skipping) yang dimaksud ialah bahwa pembaca dalam menemukan bagian atau bagian-bagian bacaan yang relevan, melampaui atau melompati bagian-bagian lainnya.

3) Baca-layap

Pembaca dapat mempergunakan teknik baca-layap (skimming) yaitu, membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum suatu bacaan atau bagiannya. Isi umumnya dimaksud mungkin adalah informasi fokus, tetapi mungkin juga hanya sebagai dasar untuk menduga apakah bacaan atau bagian bacaan itu berisi informasi yang telah ditentukan.

4) Baca-tatap

Pembaca dapat juga mempergunakan teknik baca-tatap (scanning), yaitu, membaca dengan cepat dan dengan memusatkan perhatian untuk menemukan bagian bacaan yang berisi informasi fokus yang telah ditentukan, dan seterusnya membaca bagian itu dengan teliti sehingga informasi fokus itu ditemukan dengan tepat dan dipahami benar.

Dari keempat teknik tersebut sudah jelas bahwa didalam membaca

ada teknik-teknik tertentu untuk menemukan informasi fokus yang

hendak kita cari. Dan penggunaan teknik-teknik tersebut tidak perlu

semuanya dipergunakan tergantung dari kebutuhan yang diperlukan.

4. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi akademis adalah hasil

(50)

tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran

dan penilaian.

Sedangkan menurut Syah (1995:89), belajar adalah kegiatan yang

berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap

penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil

atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada

proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun

di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

Selanjutnya menurut Nana Sudjana (dalam Kunandar 2008:276),

mendefinisikan hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan

menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara

terencana, baik tes tertulis, tes lisan maupun tes perbuatan.

Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan Indeks Prestasi Kumulatif adalah hasil pelajaran yang diperoleh

dari proses kegiatan belajar di perguruan tinggi yang dapat diukur dengan

menggunakan tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan

maupun tes perbuatan. Indeks Prestasi Kumulatif berhasil atau tidaknya

tergantung dari proses belajar yang dialami mahasiswa bersangkutan.

Menurut Dimyati Mahmud (1990:87), merumuskan faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi akademik selama masa remaja sebagai berikut:

a. Status sosial ekonomi orang tua

(51)

dalam lamanya sekolah ketimbang mereka yang status ekonomi orang tuanya rendah atau kurang menguntungkan, kurang berada, miskin.

b. Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kemampuan intelektual dan motivasi

Salah satu alasan, bahwa latar belakang keluarga itu berkaitan dengan prestasi akademik ialah bahwa anak-anak dari lapisan sosial ekonomi rendah mungkin sekali masuk sekolah dengan berbekalkan nilai rendah yang ditunjukkan melalui tes kemampuan akademik dasar. Perbedaan-perbedaan yang ada disebabkan baik oleh faktor keturunan maupun oleh faktor lingkungan.

c. Perbedaan-perbedaan sosial ekonomi dalam kesempatan

Bukan hanya perbedaan kemampuan dan motivasi saja yang menyebabkan berbeda-bedanya prestasi akademik disekolah, tetapi juga faktor lingkungan. Remaja-remaja yang berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang tidak menguntungkan menghadapi problim-problim finansial sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk melanjutkan sekolah, dengan demikian membatasi keinginannya untuk lebih maju.

Sedangkan menurut Sumadi (1983:8) faktor-faktor yang

mempengaruhi proses dan hasil belajar yang disajikan dalam empat

kelompok, yaitu:

a. Bahan atau hal yang dipelajari 1) Belajar bahasa (verbal learning),

2) Belajar rangkaian huruf tanpa arti (nonsense syllable learning), 3) Belajar serangkaian bahan (serial learning), dan sebagainya. b. Faktor-faktor lingkungan

1) Lingkungan alami, dan 2) Lingkungan sosial c. Faktor-faktor intrumental

Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang adanya dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah dirancangkan pula.

d. Kondisi individual si pelajar 1) Kondisi fisiologis 2) Kondisi psikologis

a) Minat b) Kecerdasan c) Motivasi

(52)

Selanjutnya menurut Soemanto (1983:100), mengemukkan beberapa

aktivitas yang termasuk belajar, yaitu sebagai berikut:

a. Gambaran tentang set belajar

Suatu set adalah arah atau sikap terhadap pekerjaan. Di dalam suatu set terdapat berbagai alternatif obyek atau materi. Terhadap beberapa alternatif obyek atau materi set ditolak atau dihindari, sedangkan beberapa obyek atau materi yang lainnya dipilih sebagai set yang akan direalisasi dalam belajar.

b. Beberapa aktivitas belajar 1) Mendengarkan 2) Memandang

3) Meraba, membau, dan mencicipi/mencecap 4) Menulis atau mencatat

5) Membaca

6) Membuat ikhtisar atau ringkasan, dan menggaris bawahi 7) Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram, dan bagan-bagan 8) Menyusun paper atau kertas kerja

9) Mengingat 10) Berpikir

11) Latihan atau praktek

Prestasi akademik merupakan hal yang tidak terlepas dari kegiatan

belajar, karena belajar adalah proses dan prestasi adalah hasil dari

belajar. Berkaitan dengan perkembangan akademik mahasiswa di

perguruan tinggi, nampak dalam hasil studi berupa nilai-nilai dari mata

kuliah yang sudah ditempuhnya, yang tercermin pada Indeks Prestasi

(IP). Menurut Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma adalah tingkat keberhasilan belajar

mahasiswa yang dinyatakan dengan bilangan yang dituliskan sampai

(53)

Keterangan:

K = besar kredit

N = nilai

Menurut peraturan akademik USD dijelaskan bahwa beban studi tiap

semester, yakni jumlah sks yang diambil mahasiswa dalam satu semester,

ditentukan atas dasar kemampuan belajar mahasiswa yang tercermin

dalam Indeks Prestasi Semester, disingkat IPS. Sedangkan sks adalah

takaran penghargaan untuk pengalaman pembelajaran yang diperoleh

melalui 1 jam kegiatan terjadwal yang diiringi tugas lain, baik yang

terstruktur maupun yang mandiri, selama 2 s.d. 4 jam per minggu dalam

1 semester, atau untuk pengalaman pembelajaran lain yang setara.

Dari penjelasan diatas mengenai prestasi belajar dan faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi akademik, serta peraturan akademik USD

dapat ditarik kesimpulan yang berhubungan dengan penelitian ini bahwa

prestasi belajar mahasiswa nampak dalam hasil studi berupa nilai dari

mata kuliah yang sudah ditempuh yang tercermin dalam Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK).

Selanjutnya menurut (http://wangtry.wordpress.com/2010/11/05/ ipk-indeks-prestasi-kumulatif-pentingkah/). IPK dapat diperoleh dengan adanya kerjasama antara dosen dan mahasiswa. Dosen akan memberikan

pengarahan mengenai nilai kepada mahasiswa sebelum kuliah dimulai

(54)

kuliah berlangsung yang akan disepakati keduanya pada semester

tersebut. Aturan itu bisa terdiri dari:

a. Attendance

Kehadiran mahasiswa tiap jam perkuliahan ini tidak hanya kehadiran yang dinilai oleh dosennya tetapi juga adanya keaktifan mahasiswa selama jam perkuliahan berlangsung.

b. Tugas

Dosen akan memberi tugas kepada mahasiswa. Tugas bisa dikerjakan tiap individu atau kelompok tergantung dosen pengampu.

c. Nilai UTS ( Ujian Tengah Semester )

Ini dilaksanakan tiap tengah semester. Beberapa dosen ada yang memberikan soal UTS tapi ada juga yang tidak.

d. Nilai UAS ( Ujian Akhir Semester )

Nilai ini akan diperoleh mahasiswa pada akhir semester dengan mengikuti ujian yang dilaksanakan oleh masing-masing dosen.

Pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) masing-masing

mahasiswa tergantung dari usaha dan belajar mahasiswa yang

bersangkutan. Segala sesuatu yang dilakukan oleh mahasiswa akan

membawa dampak dan resiko terhadap penyelesaian studi, kepercayaan

diri, dan cita-citanya.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Sunarto mengenai minat berwirausaha ditinjau dari jiwa

kewirausahaan, program studi, dan latihan berwirausahaan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh jiwa kewirausahaan

terhadap minat berwirausaha yang signifikansi (Sig.2-tailed) = 0,000 < α =

0,05; (2) ada pengaruh program studi terhadap minat berwirausaha (χ2hitung

= 9,581 > χ2

(55)

2. Penelitian Mellisa Shandy Hartoyo mengenai pengaruh jiwa berwirausaha

dan latihan berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa

menyatakan bahwa (1) ada pengaruh jiwa berwirausaha terhadap minat

berwirausaha (nilai koefisien korelasi sebesar 0,404 dan nilai Asym Sig. 0,000 < α = 0,05) dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif pada

taraf signifikasi 5%; dan (2) tidak ada pengaruh latihan berwirausaha

terhadap minat berwirausaha mahasiswa adalah (4,051 dengan derajat

kebebasan (df) = 2 dan Asymp. Sig 0,132 > α = 0,05).

3. Penelitian Ana Nurfiana mengenai pengaruh pemahaman konsep

kewirausahaan, jiwa kewirausahaan, dan latar belakang pekerjaan orang

tua terhadap minat berwirausaha siswa. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman konsep

kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa (ry1.2 = 0,321; Sig. = 0,000 < α = 0,05); (2) ada pengaruh positif dan signifikan jiwa

kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa (ry2.1 = 0,388; Sig. = 0,000 < α = 0,05); (3) ada pengaruh negatif dan signifikan latar belakang

pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa (χ2hitung = 6,325;

(56)

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh pemahaman tentang PKM terhadap minat mengikuti PKM

Minat merupakan sesuatu yang pribadi dan berhubungan erat dengan

sikap. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang

menunjukkan bahwa orang lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya,

dan dapat pula melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Orang yang

memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan

perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Apabila dikaitkan

dengan PKM, maka minat yang dimaksud adalah kecenderungan,

kegairahan, kesukaan, kegemaran, atau kesenangan yang dimiliki oleh

pribadi individu untuk mengikuti kegiatan-kegiatan PKM yang terdiri dari:

PKM-P, PKM-K, PKM-M, PKM-T, PKM-KC, PKM-I, dan PKM-GT.

Sedangkan pemahaman mencakup kemampuan untuk menangkap makna

dan arti dari bahan yang dipelajari. Bila dikaitkan dengan pemahaman

tentang PKM tentunya mahasiswa harus memahami tentang PKM itu

sendiri, kemampuan dan perbuatan yang dimiliki oleh setiap mahasiswa

untuk menangkap makna dan arti tentang PKM. Pemahaman terhadap

PKM berarti mahasiswa mengerti apa itu PKM, mengetahui jenis-jenis

PKM, mengetahui kriteria program PKM, mengetahui karakteristik umum

setiap bidang PKM, mengetahui manfaat mengikuti PKM, mengetahui

tahapan proses kegiatan PKM, mengetahui syarat-syarat apa yang harus

dipenuhi untuk mengikuti PKM, dan mengetahui bagaimana menyusun

(57)

Untuk mengetahui itu semua tentunya mahasiswa memerlukan sebuah

proses untuk memahami PKM. Mahasiswa yang belum paham mengenai

PKM diduga mempunyai minat untuk mengikuti PKM cenderung rendah,

dan sebaliknya mahasiswa yang sudah paham mengenai PKM akan

memiliki minat yang tinggi. Minat mahasiswa mengikuti PKM yang

cenderung tinggi, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: karena

mahasiswa telah menjalani dan mendapatkan pengalaman dalam

mengikuti PKM sebelumnya, serta suka memanfaatkan peluang yang ada.

2. Pengaruh budaya membaca terhadap minat mengikuti PKM

Membaca merupakan sebuah keharusan bagi seluruh manusia guna

memperoleh ilmu pengetahuan. Sedangkan budaya merupakan pikiran,

akal budi, adat istiadat, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah

sukar diubah. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa budaya

membaca adalah buah pikiran, akal budi manusia yang sukar untuk diubah,

dan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah yang

melahirkan seseorang itu menjadi terampil sehingga orang tersebut mampu

memenuhi tuntutan kurikulum. Jenis buku menurut isinya dibagi menjadi

dua yaitu fiksi dan nonfiksi. Didalam budaya membaca terdapat jenis-jenis

buku, jenis buku ada dua macam yang terdiri dari jenis buku fiksi dan jenis

buku non fiksi. Jenis buku fiksi adalah berisi khayalan dan novel-novel

pada umumnya. Sedangkan nonfiksi adalah berisi bidang bahasan, seperti

buku fisika, kimia, biologi, psikologi, dan ada pula buku-buku mengenai

(58)

atau hal-hal yang sering kita lakukan pada saat membaca. Hal tersebut

menimbulkan kebiasaan-kebiasaan yang sulit ditinggalkan, serta membuat

kebiasaan membaca tersebut tidak efisien.

Mahasiswa yang sering kali meluangkan waktu dan melakukan

kebiasaan untuk membaca buku-buku non fiksi, diduga mempengaruhi

minat mahasiswa untuk mengikuti PKM. Sebaliknya mahasiswa yang

jarang dan kurang membiasakan diri untuk membaca cenderung memiliki

minat yang rendah untuk mengikuti PKM dan akan memilih aktifitas

lainnya selain mengikuti PKM. Dari dugaan tersebut dapat diambil makna

bahwa budaya membaca did

Gambar

Tabel 4.13. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh IPK terhadap Minat
Tabel 3.2.  Paradigma Penelitian ...............................................................
Tabel 2.1. Kriteria Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
Gambar 2.1.  Paradigma Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menerapkan metode Kansei Engineering dalam mengolah data yang diperoleh dari 140 orang responden serta atas dasar brainstorming yang dilakukan dengan para

Salah satu kelebihan dari Visual Basic 2010 adalah anda dapat mendesain sebuah aplikasi dengan mudah, karena anda hanya perlu melakukan Drag and Drop setiap objek yang ada di

AOSORPSI ATOM SILIXON PADA PERMUKAAN GRAFENA OENGAN METODEAM 1 MENGGUNAKAN. PA(ET

4 Nilai KI-1 Lakukan penilaian Sikap Spiritual dalam bentuk kuantitatif antara 0 s.d 100.. 5 Nilai KI-2 Lakukan penilaian Sikap Sosial dalam bentuk kuantitatif antara

Alat pemesanan menu makanan terdiri dari sistem minimum, moving sign. display, keypad dan

2.1 Perhitungan Nilai test 3.3 Laporan data Pegawai 3 Laporan 1.1 Pencatatan Data Pribadi Pelamar 1.2 Pencatatan Data Kualifikasi Pendidikan 1.3 Pencatatan Data

tittsrufuidFeisrd[.gdjlhF.

[r]