• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Audit Operasional Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Intern Atas Pembelian Kebutuhan Tamu Hotel (Studi Kasus Pada Hotel 'X' Cirebon).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Audit Operasional Dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Intern Atas Pembelian Kebutuhan Tamu Hotel (Studi Kasus Pada Hotel 'X' Cirebon)."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

“ Peranan Audit Operasional dalam meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Intern Pembelian Kebutuhan Tamu hotel”

(Studi kasus Pada Hotel ‘X’ Cirebon)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Audit operasional mempunyai peranan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian intern pembelian kebutuhan tamu hotel. Adapun salah satu cara untuk mencapai peningkatan efektivitas dan efisiensi pengendalian intern adalah pelaksanaan audit operasional. Penelitian dilakukan pada Hotel ‘X’ Cirebon, metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan penelitian ke lapangan termasuk menyebarkan kuesioner pada 30 responden. Data diolah menggunakan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji korelasi rank spearman.

(2)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ...ii

SURAT PERNYATAAN...iii

ABSTRAK...iv

KATA PENGANTAR...v

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL...xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Identifikasi Masalah...3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...4

1.4 Kegunaan Penelitian ...4

1.5 Kerangka Pemikiran ...5

1.6 Metodologi Penelitian...10

1.7 Lokasi dan Waktu penelitian...11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...12

2.1 Audit ...12

2.1.1 Pengertian Audit ...12

2.1.2 Jenis-Jenis Audit ...13

2.2 Audit Operasional...16

2.2.1 Pengertian Audit Operasional...16

2.2.2 Tujuan Audit Operasional ...17

2.2.3 Manfaat Audit Operasional ...18

2.2.4 Jenis Audit Operasional...19

2.2.5 Pelaksana Audit Operasional...20

2.2.6 Ruang Lingkup Audit Operasional ...21

2.2.7 Tahap-Tahap Audit Operasional...22

2.2.7.1 Planning...23

(3)

Universitas Kristen Maranatha

2.2.7.3 Field Work Phase...25

2.2.7.4 Development of Review Finding and Recomendation26 2.2.7.5 Reporting Phase...27

2.2.8 Keterbatasan Audit Operasional ...28

2.2.9 Perbedaan Audit Operasional dengan Audit Keuangan...29

2.3 Efektivitas dan Efisiensi... ...30

2.4 Pengendalian Internal ...31

2.4.1 Pengertian Pengendalian Internal ...31

2.4.2 Unsur Pengendalian Internal ...33

2.4.3 Keterbatasan Penegndalian Internal...35

2.5 Pembelian...37

2.5.1 Pengertian Pembelian...37

2.5.2 Manfaat Pembelian ...39

2.5.3 Fungsi Pembelian...40

2.5.4 Prosedur Pembelian...42

2.5.5 Pengendalian Intern Pembelian ...43

2.5.6 Pemeriksaan Operasional atas Pembelian ...44

2.6 Hotel...45

2.6.1 Pengertian dan Penggolongan Hotel ...45

2.6.2 Produk Usaha Hotel...48

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ...50

3.1 Objek Penelitian ...50

3.2 Metode Penelitian ...50

3.2.1 Populasi dan sampel...51

3.2.2 Operasionalisasi Variabel...51

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ...55

3.2.4 Rancangan Pengujian Hipotesis...56

3.2.4.1 Penetapan Ho ...56

3.2.4.2 Pemilihan Tes Statistik ...57

3.2.4.3 Tingkat Signifikansi ...60

(4)

Universitas Kristen Maranatha

3.2.5.1 Pengujian Validitas...61

3.2.5.2 Pengujian Reliabilitas ...61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...63

4.1 Hasil Penelitian...63

4.1.1 Gambaran Umum Hotel ...63

4.1.1.1 Sejarah Singkat Hotel ...63

4.1.1.2 Klasifikasi Hotel...64

4.1.1.3 Visi dan Misi Hotel...66

4.1.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Perusahaan ....66

4.1.2 Hubungan dan koordinasi kerja bagian pembelian dengan bagian lain...77

4.1.3 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pembelian...78

4.1.4 Pengendalian Intern Bagian Pembelian...80

4.2 Pembahasan ...82

4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas...83

4.2.2 Pengujian Hipotesis ...89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...94

5.1 Kesimpulan...94

5.2 Saran ...95

DAFTAR PUSTAKA ...96

(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X...52

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y...53

Tabel 4.1 Skor Jawaban Responden (Variabel X dan Variabel Y)...82

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Validitas Variabel X...84

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Variabel X yang valid...85

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Y...86

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Variabel Y yang valid...87

Tabel 4.6 Skor Jawaban Kuesioner Variabel X dan Y yang valid ...88

Tabel 4.7 Skor dan Rank Variabel X dan Variabel Y...89

Tabel 4.8 Selisih kuadrat Variabel X dan Varaibel Y...90

Tabel 4.9 Uji Hipotesis Rank Spearman ...91

(6)
(7)

DIAGRAM TRANSAKSI PEMBELIAN BAHAN / BARANG

DIBAWAH PENGAWASAN MANAJER

Dibandingkan Formulir permintaan yang telah disetujui oleh staf yang

berwenang

Periksa spesifikasi pembelian

Periksa pembelian yang lalu-barang yang sama

Pengecekan supplier baru

Supplier yang disetujui Penyelesaiansupplier

Seleksi Supplier dari daftar supplier yang

sudah disetujui direkomendasi

Pencatatan oleh kantor pembelian

Rincian dan quota dari supplier

Negosiasi harga dan permintaan pengiriman

Order pembelian

Supplier yang disetujui untuk pengadaaan barang

(8)

KUESIONER PENELITIAN

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN

EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGENDALIAN INTERN

PEMBELIAN KEBUTUHAN TAMU HOTEL

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Sdr/Sdri Responden

Di Tempat

Dengan Hormat,

Melalui kuesioner ini saya mohon dengan hormat kesediaan

Bapak/Ibu/Sdr/Sdri untuk meluangkan waktu memberikan respon terhadap

pertanyaan-pertanyaan yang terlampir. Kuesioner ini merupakan alat untuk

mengumpulkan data mengenai pelaksanaan operasional audit di hotel tempat

Bapak/Ibu/Sdr/Sdri bekerja. Adapun topik penelitian yang dipilih oleh peneliti

adalah tentang peranan pelaksanaan audit operasional dalam meunjang efektivitas

dan efisiensi pengendalian intern pembelian kebutuhan tamu hotel.

Tujuan dari pengumpulan data ini semata-mata hanya untuk kepentingan

akademis dalam bentuk penyusunan skripsi pada jurusan Akuntansi, Fakultas

Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Data yang diperoleh dari

kuesioner ini hanya digunakan untuk penelitian ini dan semua jawaban akan

dirahasiakan.

Atas bantuan dan waktu yang Bapak/Ibu/Sdr/Sdri berikan untuk mengisi

kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

(9)

Mita Dewi Novianti

Isilah kuesioner dibawah ini dengan memberi tanda (• ) pada jawaban yang sesuai dengan

pendapat anda. Dengan keterangan : SS : Sangat setuju

S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

KUESIONER

No. Pertanyaan SS S N TS STS

Kualifikasi Internal Auditor 1. Auditor harus memiliki sikap mental

yang bebas dalam arti tidak mudah dipengaruhi oleh hubungan pribadi atau hal-hal sejenis

2. Auditor harus memiliki pengetahuan mengenai standar prosedur dan teknik audit pada umumnya

3. Pemeriksa mengalami kemudahan dalam memperoleh informasi mengenai objek audit

4. Seluruh rekomendasi yang diajukan oleh pemeriksa pada periode-periode

sebelumnya ditindaklanjuti oleh manajemen

Perencanaan Audit

5. Auditor memahami dengan benar sasaran dan tujuan pemeriksaan kegiatan

pembelian

6. Auditor melakukan penelaahan terhadap dokumen-dokumen yang menjelaskan tujuan dan sasaran pemeriksaan kegiatan pembelian

(10)

8. Diskusi terlebih dahulu dan evaluasi terhadap alokasi anggaran baru atau perubahan anggaran pemeriksaan selalu dilakukan

9.

No.

Terdapat pengawasan dan pengontrolan terhadap penggunaan anggaran dana pemeriksaan

Pertanyaan SS S N TS STS

10. Bagan organisasi departemen pembelian pada unit yang diaudit tersedia lengkap

11. Auditor selalu mendapatkan bagan organisasi pembelian pada unit yang diaudit

12. Auditor memahami prosedur pembelian pada unit yang diaudit

13. Flowchart membantu auditor dalam melakukan pemeriksaan

14. Auditor selalu mendapatkan laporan dari manajemen mengenai operasi pembelian unit yang diaudit

15. Auditor dalam memeriksa kegiatan operasional yang sedang berjalan sudah sesuai dengan petunjuk kerja unit yang diaudit

16. Dilakukan pengamatan oleh auditor terhadap perilaku karyawan ketika sedang bekerja pada unit yang diaudit

17. Peralatan dan mesin yang ada pada unit yang diaudit selalu diperiksa operasi dan kelayakannya

18. Terdapat program audit yg menyatakan tahapan dan proses pemeriksaan pd unit yg diaudit

Pelaksanaan Audit

(11)

terhadap bagan organisasi serta penjelasan setiap unit kerja dari departemen pembelian

20. Pemeriksaan terhadap kebijakan yang menyangkut hubungan departemen pembelian dengan departemen lain perlu dilakukan

21.

No.

Auditor melakukan pemeriksaan terhadap kebijakan yang menyangkut otorisasi persetujuan pembelian

Pertanyaan SS S N TS STS

22. Auditor selalu menganalisis transaksi yang terjadi ketika biaya akhir melebihi biaya yang dianggarkan sebelumnya

23. Auditor melakukan pemeriksaan terhadap form-form khusus yang digunakan di departemen pembelian

Pelaporan

24. Setiap laporan selalu dilaporkan secara tertulis

25. Laporan lisan dan tulisan memberikan pengaruh yang besar terhadap

departemen pembelian

PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN

Pengendalian Umum

26. Struktur organisasi digambarkan dengan jelas dalam suatu bagan yang memadai dan menunjang garis wewenang dan tanggung jawab

27. Terdapat panduan tertulis mengenai uraian tugas bagi setiap bagian

(12)

29. Perusahaan mempekerjakan pegawai dengan kualitas yang sesuai dengan posisi dan tanggung jawab.

Organisasi

30. Fungsi pembelian terpisah dari fungsi penerimaan barang

31. Fungsi pembelian terpisah dari fungsi akuntansi

32.

No.

Fungsi penerimaan barang terpisah dari fungsi penyimpanan barang

Pertanyaan SS S N TS STS

Sistem otorisasi

33. Order pembelian yang digunakan untuk pembelian selalu bernomor urut

Prosedur Pencatatan

34. Pencatatan di dalam jurnal umum diotorisasi oleh yang berwenang

Praktek yang sehat

35. Surat order pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya

dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian

36. Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penerimaan barang

37. Terdapat pengecekan harga, syarat pembelian dan ketelitian perkalian di dalam faktur dari pemasok sebelum faktur tersebut diproses untuk dibayar 38. Dilakukan perhitungan fisik atas barang

yang ada di gudang

39. Transaksi pembelian selalu dibuatkan laporan harian

(13)

selalu dicocokkan dengan bagian persediaan

(14)

Output SPSS Variabel X

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 108.7333 33.7195 5.8069 25

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 25 Alpha = .8385

(15)

Output SPSS Variable X yang valid Correlations .562 .437 .377 .389 .432 .329 .389 .633 .315 .510 .711 .427 .657 .689 .559 .374 .477 .523 .341 .474 .504 .429 .554 Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X24 X25 X

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 100.0000 31.1724 5.5832 23

Reliability Coefficients

(16)

Output SPSS Variabel Y Correlations .378 .561 .493 .433 .388 .327 .262 .610 .661 .535 .632 .608 .498 .422 .704 Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 62.9667 16.4471 4.0555 15

Reliability Coefficients

(17)

Output SPSS Variabel Y yang valid

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 59.3000 15.5276 3.9405 14

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 14 Alpha = .7814

(18)

TABULASI JAWABAN RESPONDEN

Responden

VARIABEL

X TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

(19)
(20)

TABULASI JAWABAN RESPONDEN

Responden

VARIABEL

Y TOTAL

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mita Dewi Novianti NRP : 0251166

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan hasil karya saya

sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.

Apabila dikemudian hari diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar

adanya maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan, termasuk

dibatalkannya gelar kesarjanaan saya.

Demikian pernyataan saya.

Bandung, 10 Agustus 2006

Yang menyatakan,

(27)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mita Dewi Novianti NRP : 0251166

Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan hasil karya saya sendiri dan

bukan duplikasi dari orang lain.

Apabila dikemudian hari diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar adanya

maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan, termasuk dibatalkannya

gelar kesarjanaan saya.

Demikian pernyataan saya.

Bandung, 10 Agustus 2006

Yang menyatakan,

(28)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pariwisata di Indonesia didefinisikan dalam Undang-undang Republik

Indonesia No. 9, tahun 1990 sebagai berikut : kepariwisataan adalah segala

sesuatu yang berhubungan dengan wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang

tersebut. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa

pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata,

usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait dibidang tersebut.

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang sedang dikembangkan di

Indonesia. Sekalipun dalam situasi politik dan keamanan yang kurang

mendukung, masih terselip harapan bahwa sektor usaha pariwisata akan semakin berkembang dan menjadi unggulan pemasukan devisa di masa mendatang. Hal

tersebut membawa konsekuensi logis, yaitu semakin meningkatnya permintaan

terhadap salah satu usaha sub-sektor pariwisata ialah pelayanan akomodasi beserta

pelayanan makanan dan minuman. (Agus Sulastiyono,2004)

Berkembangnya pariwisata mengakibatkan berkembang pula bisnis-bisnis

yang berkaitan dengan pariwisata itu sendiri, diantaranya bisnis perhotelan. Hotel

adalah seluruh atau sebagian bangunan yang digunakan untuk pelayanan kamar,

makanan dan minuman serta rekreasi yang dikelola dengan tujuan komersil.

Usaha hotel adalah usaha jasa pelayanan atau disebut “ Hospitality service”.

(29)

Universitas Kristen Maranatha 2

yang memadai, sumber daya manusia yang terampil untuk melayani dan pengelolaan secara profesional. Jika ketiga hal tersebut terpenuhi maka

masyarakat pengguna jasa pelayanan hotel akan merasa puas. Makin tinggi

kepuasan yang diperoleh karena makin tingginya kualitas pelayanan yang

diberikan, maka makin tinggi penghasilan yang didapat oleh penjual jasa. (Herdi

S. Darmo, 2003 :1).

Dalam bisnis perhotelan, kegiatan pembelian memegang peranan penting,

terutama dalam pembelian barang-barang kebutuhan tamu hotel (guest supply).

Barang yang dibeli biasanya merupakan barang yang langung pakai bukan berupa

bahan baku. Apabila barang-barang yang dibeli tidak sesuai dengan kebutuhan

perusahaan dan tidak dibeli tepat waktu, hal itu akan mempengaruhi jalannya

operasional perusahaan. Pembelian barang-barang kebutuhan tamu hotel harus

direncanakan dan dilaksanakan dengan efektif dan efisien agar kinerja perusahaan meningkat.

Manajemen harus senantiasa berusaha untuk mengarahkan kegiatan

pembelian agar dapat berjalan dengan baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan

adalah melakukan pengendalian intern antara lain dengan menetapkan

kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur pembelian yang dapat mendukung tercapainya

suatu kegiatan pembelian yang efisien dan efektif. Untuk mengetahui apakah

pengendalian intern kegiatan pembelian telah dilaksanakan dengan sebagaimana

mestinya perlu dilakukan audit atas kegiatan tersebut. Audit yang dilakukan atas

(30)

Universitas Kristen Maranatha 3

Audit operasional (sering juga disebut audit manajemen) merupakan audit atas operasi yang dilaksanakan dari sudut pandang manajemen untuk menilai

ekonomi, efisiensi dan efektivitas dari setiap dan seluruh operasi, terbatas hanya

pada keinginan manajemen. Pengendalian operasional mencakup suatu

penelaahan yang sistematis atas aktivitas-aktivitas organisasi yang dihubungkan

dengan tujuan khusus. Dengan adanya audit operasional, pengendalian internal

dapat ditelaah untuk memastikan bahwa sistem yang diterapkan telah memadai

dan berjalan dengan semestinya. (Amin Widjaja T, 2001:1).

Berdasarkan uraian tersebut, Untuk dapat mengetahui apakah sebuah

perusahaan dalam hal ini perhotelan telah efektif dan efisien dalam pengendalian

atas pembelian kebutuhan tamu hotel, penulis melakukan penelitian dengan judul

“ PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN

EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGENDALIAN INTERN ATAS

PEMBELIAN KEBUTUHAN TAMU HOTEL” (Studi kasus pada Hotel ‘X’

Cirebon )

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan judul yang telah dipilih dan dan latar belakang penelitian

yang telah dikemukakan, maka penelitian dilakukan terhadap pengendalian atas

pembelian dan audit operasional yang berkaitan dengan pembelian barang

kebutuhan tamu hotel. Penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Apakah audit operasional telah berperan dengan baik dalam pengendalian

(31)

Universitas Kristen Maranatha 4

2. Apakah peranan audit operasional dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada pembelian barang kebutuhan tamu hotel.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, tujuan penelitian yang ingin

dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui apakah audit operasional telah berperan dengan baik

dalam pengendalian internal atas pembelian .

2. Untuk mengetahui apakah peranan audit operasional dapat meningkatkan

efektivitas dan efisiensi pada pembelian barang kebutuhan tamu hotel.

1.4Kegunaan Penelitian

Dari uraian maksud dan tujuan penelitian diatas maka penelitian ini diharapkan dapat berguna :

1. Bagi perusahaan (perhotelan) sebagai bahan masukan yang berguna untuk

memperoleh informasi kegiatan operasional perusahaan terutama untuk

mengetahui sejauh mana efektivitas dan efisiensi yang telah dicapai oleh

perusahaan dan menjadi bahan pertimbangan dalam usaha meningkatkan

efektivitas dan efisiensi pada bagian pembelian.

2. Bagi pihak umum, sebagai salah satu tambahan informasi dan pengetahuan

(32)

Universitas Kristen Maranatha 5

1.5Kerangka Pemikiran

Aktivitas pengendalian sangat penting dalam menunjang jalannya proses

produksi di perusahaan. Menurut Mulyadi (1998:78) otorisasi merupakan salah

satu bentuk aktivitas pengendalian yang harus diterapkan sesuai dengan deskripsi

pekerjaan masing-masing bagian. Contoh lain dari aktivitas pengendalian intern

yang diperlukan dari suatu perusahaan adalah dengan melakukan pemisahan

fungsi antara fungsi otorisasi, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan.

Pemisahan fungsi memungkinkan fungsi-fungsi tersebut saling mengawasi

sehingga dapat mendeteksi dan mencegah terjadinya kesalahan dan kecurangan

dalam pelaksanaan tugas yang dibebankan.

Menurut SAS no.78 (Audit Standar Board, 1995:26) Pengendalian intern

merupakan suatu proses yang dijalankan oleh board of directors, manajemen dan

personel lain, yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan-tujuan sebagai berikut: efektifitas dan efisiensi operasi,

keandalan laporan keuangan dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang

berlaku.

Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission

(COSO) menekankan ada 4 konsep dasar dari pengendalian intern yaitu :

1. Pengendalian intern adalah suatu proses yang terdiri dari kegiatan yang

saling berkaitan.

2. Pengendalian intern dipengaruhi oleh manusia, maksudnya semua

personil pada tingkatan dalam organisasi termasuk dewan direksi,

(33)

Universitas Kristen Maranatha 6

3. Pengendalian intern diharapkan dapat memberikan jaminan yang memadai bukan jaminan yang mutlak bagi direksi dan manajemen

perusahaan, dikarenakan adanya keterbatasan yang melekat pada setiap

sistem pengendalian dan pertimbangan atas biaya dan manfaat dari

pelaksanaan pengendalian.

4. Pengendalian intern diciptakan untuk pencapaian tujuan dalam

kategori yang saling berkaitan dari laporan keuangan, ketaatan dan

operasi.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern

menekankan pada tujuan yang hendak dicapai dan bukan pada unsur-unsur yang

membentuk sistem tersebut. Dengan demikian pengertian pengendalian intern

diatas berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara

manual, mesin pembukuan maupun dengan komputer.

Menurut Arens & Loebbecke (2003:258) manajemen mempunyai

kepentingan dalam merancang stuktur pengendalian intern yang efektif. Salah

satunya yaitu mendorong efisiensi dan efektivitas operasional. Pengendalian

dalam sebuah organisasi adalah alat untuk mencegah kegiatan dan pemborosan

yang tidak perlu dalam segala aspek usaha dan untuk mengurangi penggunaan

sumber daya yang tidak efektif dan efisien. Bagian penting lain dari efektivitas

dan efisiensi adalah pengamanan aktiva dan catatan. Baik aktiva fisik perusahaan

ataupun aktiva non fisik seperti piutang usaha, dokumen penting dan lain

(34)

Universitas Kristen Maranatha 7

Sasaran operasi langsung pada aktivitas sehari-hari perusahaan dikendalikan oleh sistem pengendalian intern. Menurut Ratlif (1996)

Pengendalian intern terdiri dari beberapa metode diantaranya :

1. Pengendalian Organisasi

2. Pengendalian Operasional

3. Pengendalian Personalia

Pengendalian operasional memeriksa cara organisasi beraktivitas dan memimpin

kegiatan. Pengendaliannya meliputi : perencanaan, penganggaran, akuntansi dan

sistem informasi, dokumentasi, otorisasi, kebijakan dan prosedur, keteraturan.

Manajemen memerlukan banyak informasi yang relevan atas pelaksanaan

operasi mereka untuk mempertimbangkan mutu operasi dan melakukan perbaikan

operasional. Manajemen dengan bantuan pihak lain baik internal maupun

eksternal harus menilai operasi yang telah dilakukan yaitu dengan melakukan audit operasional.

Suatu pengendalian intern yang memadai tetap membutuhkan diadakannya

audit operasional untuk meyakinkan bahwa apa yang seharusnya dijalankan telah

dilaksanakan dengan semestinya dan untuk menilai serta mengevaluasi efektivitas

pengendalian intern yang telah diterapkan. Seperti menurut Nugroho Widjayanto

(1985:28) bahwa pemeriksaan operasional merupakan suatu teknik pengendalian

yang dapat membantu manajemen dengan menerapkan metode untuk

mengevaluasi efektivitas prosedur kegiatan dan pengendalian intern.

Pemeriksaan operasional juga berfungsi sebagai sarana untuk melakukan

(35)

Universitas Kristen Maranatha 8

terus-menerus guna meningkatkan keyakinan manajemen akan kelengkapan pembelian kebutuhan tamu hotel. Hal ini dungkapkan Reider sebagai berikut:

“operational review processes are directed toward the continuous pursiut of positive improvements excellence in all activities and the effective use of best practice” (Reider,1999:2)

Pengertian audit operasional menurut Corinne T. Noorgard yang

diadaptasi oleh Nugroho Widjayanto adalah sebagai berikut :

“Audit operasional adalah suatu tinjauan dan evaluasi sistematis atas suatu organisasi atau bagian dari organisasi yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menetapkan apakah orang tersebut beroperasi secara efisien. Oleh karena itu, Audit operasional merupakan suatu penelitian yang terorganisasi mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan efisiensi organisasi”(Widjayanto,1985:15)

Tujuan umum dari audit operasional menurut Amin Widjaja Tunggal

(2001:1)dinyatakan sebagai berikut :

1. Menilai kinerja

Menilai kinerja adalah dengan membandingkan cara suatu organisasi

melaksanakan aktivitasnya dengan tujuan yang ditetapkan dan

perbandingan dengan fungsi lain yang sama.

2. Mengidentifikasikan untuk perbaikan

Meningkatkan ekonomi, efisiensi dan efektivitas merupakan klasifikasi

dari perbaikan yang diinginkan.

3. Mengembangkan rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Sifat dan lingkup dari rekomendasi yang dikembangkan dalam

pelaksanaan audit operasional beraneka ragam, misalnya auditor mungkin

(36)

Universitas Kristen Maranatha 9

Audit operasional perlu memiliki suatu kerangka tugas untuk pedoman baginya dalam bekerja. Tanpa adanya kerangka yang tersusun baik, pemeriksa

akan banyak menghadapi kesulitan dalam melaksanakan pekerjaannya. Mengingat

bahwa stuktur perusahaan ataupun kegiatannya sekarang ini sudah sedemikian

maju dan rumit. Dalam buku petunjuk Pemeriksaan operasional oleh Irsan Yani

(1992) ada beberapa tahapan operasional yaitu :

1. Tahap persiapan pemeriksaan

2. Tahap pemeriksaan pendahuluan

3. Tahap pemeriksaan lanjutan

4. Tahap pelaporan

Audit operasional mencakup tinjauan atas tujuan perusahaan, lingkungan

perusahaan itu beroperasi. Audit operasional dalam suatu perusahaan sangat

penting karena merupakan audit atas pelaksanaannya, prosedur-prosedur dan menilai apakah seluruh kegiatan organisasi yang ada dalam perusahaan telah

sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Dengan adanya audit operasional, pengendalian intern dapat ditelaah

untuk memastikan bahwa sistem yang diterapkan telah memadai dan berjalan

dengan semestinya. Aktivitas audit internal tidak terbatas pada penemuan rutin

atas kesalahan dalam pencatatan dan perhitungan, tetapi juga mencakup penilaian

atas berbagai aktivitas operasional perusahaan. Jadi audit internal dapat mencakup

audit keuangan dan audit operasional. Audit operasional tumbuh dengan

(37)

Universitas Kristen Maranatha 10

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis mengemukakan hipotesa sebagai berikut :

Ha (+ )

Berperan dalam meningkatkan

Ho: “audit operasional tidak berperan dalam meningkatkan efektivitas dan

efisiensi pengendalian intern atas pembelian barang kebutuhan tamu hotel”

Ha: “audit operasional berperan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi

pengendalian intern atas pembelian barang kebutuhan tamu hotel ”

1.6Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan penulis merupakan penelitian yang

bersifat deskriptif analitis, yaitu dengan cara mengumpulkan, menyajikan dan

menganalisa data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai

masalah yang sedang diteliti.

Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah :

a. Penelitian lapangan (field research), yaitu mengumpulkan data primer

dengan mengadakan penelitian langsung di lokasi penelitian. Data primer

adalah data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian, dalam hal ini

adalah perusahaan tempat dilaksanakannya penelitian. Teknik penelitian yang digunakan adalah :

1. Observasi, yaitu dengan mengamati kelengkapan dan prosedur yang

telah diterapkan serta catatan dan data lainnya yang berhubungan dengan

pembelian kebutuhan tamu hotel

(38)

Universitas Kristen Maranatha 11

2. Wawancara, yaitu dengan mengadakan tanya jawab mengenai masalah yang sedang diteliti.

3. Kuesioner, yaitu formulir yang berisi pertanyaan–pertanyaan yang

disampaikan pada karyawan kotel Bentani sebagai dasar penilaian dalam

melaksanakan pemeriksaan operasional. Kuesioner pada penelitian ini

diadopsi dari Mulyadi (1992:315) dan Nugroho Widjayanto

(1985:311)

b. Penelitian kepustakaan (library Research) yaitu dengan mempelajari

literatur serta bahan bacaan lainnya untuk memperoleh data sekunder berupa

landasan teoritis serta konsep-konsep yang mendukung topik penelitian.

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber

penelitian, yaitu dengan membaca buku-buku, literatur, majalah serta

sumber-sumber lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti. Informasi ini akan digunakan penulis sebagai dasar pemikiran

teoritis dalam melihat dan membahas kenyataan yang ditemukan dari hasil

penelitian lapangan.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan pengumpulan data dengan mengadakan penelitian

(39)

Universitas Kristen Maranatha

94

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit

operasional dalam menunjang efektivitas dan efisiensi pengendalian intern

pembelian kebutuhan tamu hotel pada Hotel ‘X” Cirebon. Penulis merumuskan

kesimpulan sebagai berikut :

1. Audit operasional memberikan peranan dalam pengendalian intern atas

pembelian. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh yaitu tingkat

signifikansi sebesar 0.024. tingkat signifikansi lebih kecil dari pada nilai

alpha (á) = 0.05. Dengan demikian, Ho ditolak atau Ha diterima yang

artinya audit operasional berperan dalam meningkatkan efektivitas dan

efisiensi pengendalian intern kebutuhan tamu hotel.

2. Peranan audit operasional dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas

pada pembelian barang kebutuhan tamu hotel. Setelah dilihat dari hasil

yang diperoleh yaitu audit operasional berperan dalam meningkatkan

efektivitas dan efisiensi pengendalian intern pembelian kebutuhan tamu

hotel sebesar 16.97% dan sisanya sebesar 83.03% dipengaruhi oleh faktor

lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa audit operasional tidak

terlalu kuat berpengaruh atau berperan dalam meningkatkan efektivitas

dan efisiensi pengendalian intern pembelian kebutuhan tamu hotel pada

(40)

Universitas Kristen Maranatha

95

5.2 Saran

1. Bagi perusahaan

• Perusahaan sebaiknya melakukan audit operasional dan pengendalian

intern yang lebih mendalam sehingga kegiatan operasional perusahaan

dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

• Perusahaan sebaiknya melakukan pemisahan tugas yang memadai,

terutama pada bagian pembelian, bagian penerimaan barang dan cost

control untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyalahgunaan

wewenang dan tanggung jawab.

2. Bagi peneliti lainnya

• Peneliti lainnya dapat memperluas ruang lingkup objek penelitian

sehingga mendapatkan hasil yang lebih optimal

• Peneliti lainnya dapat memperbanyak jumlah sampel penelitian untuk

mendekati karakteristik populasi yang sesungguhnya. Dengan demikian di

harapkan kesimpulan yang diambil lebih tepat dan terhindar dari bias

akibat tidak terwakilinya karakteristik populasi.

(41)

Universitas Kristen Maranatha 96

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan). Edisi tiga. Jakarta: KAP Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke. 2000. Auditing : An Integrated Approach. 8th edition. New Jersey: Prentice Hall International.Upper Sadle River.

Bagyono. 2005. Pariwisata dan Perhotelan. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Boyton,William C., Walter G. Kell.2001.Modern Auditing. Eight edition. New York: John Wiley and sons.

Brink, V.Z and Herbert Witt.1989. 4th edition. Modern internal Auditing: Appraising Operations and Controls. New York: John Willey & Sons.

Cashin, James A., dkk. 1998. Chasin’s handbook for auditors. 2nd Edition. Singapore: Mc. Graw-Hill Book Company.

Chambers, D.Andrew.1981. Internal Auditing Theory and Practice. Pitman

Cushing, B.E and Marshall B. Romney. 1994. 6th edition. Accounting Information System. Massachussetts: Addison- weslwy Publishing Company

Dale, L. Flesher and Stewart Siewert.1982. Independent auditor’s guide to operational Auditing. New York: John Wiley and Sons.

Darmo, Herdi S. 2003. Teori dan Praktik Akuntansi perhotelan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Darsono, Agustinus.1999. Tata Graha Hotel (Housekeeping). Jakarta: Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Fauzi.1999. Pedoman dan prosedur pemeriksaan Akuntan (Auditing pola 50 jam). Surabaya: Penerbit Indah ( Anggota IKAPI).

Jusuf, Amir Abadi. 2003. Auditing:Pendekatan terpadu. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 1992. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

(42)

Universitas Kristen Maranatha 97

Ratlif, L. Richard.1996. Internal Auditing : Principles and techniques.2nd edition.

Reider, R. Harry.1994. The Complete Guide To Operational Auditing. New York: John Wiley & Sons.

Reider, Rob.1999. Operational Review : Maximum Result at efficient costs. New York: John Wiley & Sons.

Romney, dkk. 2000. Accounting Information System. 8th edition.New Jersey: Pretice Hall International, Upper sadle River.

Santoso, Singgih. 2003. SPSS Versi 10. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo.Gramedia.

Stelle. P and Brian Court. 1996. Profitable Purchasing Strategies. New York: Mc. Graw -Hill international Ltd.

Subana dan Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka setia.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sulastiyono, Agus. 2004. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Taylor, H. Donald and G. William Grezen.1991. Auditing: Integrated Concepts and Procedures. New York.

Tunggal, Amin Widjaja.2001. Audit Operasional (Suatu Pengantar). Jakarta: Harvarindo.

Virts, William. B. 1987. Purchasing for hospitality Opreations. NewYork: Educational Institute of the America Hotel and Motel Association.

Widjayanto, Nugroho.1985. Pemeriksaan Operasional Perusahaan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

SIA berbasis push SMS adalah sebagai salah satu media interaktif yang menggunakan sarana operator seluler pada saat ini menjadi salah satu kebutuhan penting dalam

Dalam penggunaan perangkat teknologi dengan media suara ini, dibutuhkan sebuah alat atau sistem yang mampu mengenali dan menterjemahkan suara ucapan manusia

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Kompetensi profesional guru matematika di SMA Negeri 1 Sukoharjo, dilihat dari komponen – komponen berikut adalah:

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan kasih dan karuniaNya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan

Proses penanganan surat keluar yang dilakukan oleh bagian Teknikal Administrasi PT Indosat, Tbk Solo adalah : Pengongsepan surat dilakukan dengan asas

1) Pada Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Ngawi, prosedur penggajian yang digunakan dalam sistem penggajian sudah lengkap, yaitu dimulai dengan prosedur

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dan prestasi belajar sebelum tindakan diperoleh informasi data awal siswa kelas I SLB Bina Taruna manisrenggo

PENGALAMAN SPIRITUAL PADA PENGGUNA NAPZA SUNTIK (PENASUN) DENGAN HIV/AIDS DI YAYASAN. LANTERA MINANGKABAU SUPPORT :