Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
“ Peranan Audit Operasional dalam meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Pengendalian Intern Pembelian Kebutuhan Tamu hotel”
(Studi kasus Pada Hotel ‘X’ Cirebon)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Audit operasional mempunyai peranan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengendalian intern pembelian kebutuhan tamu hotel. Adapun salah satu cara untuk mencapai peningkatan efektivitas dan efisiensi pengendalian intern adalah pelaksanaan audit operasional. Penelitian dilakukan pada Hotel ‘X’ Cirebon, metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan penelitian ke lapangan termasuk menyebarkan kuesioner pada 30 responden. Data diolah menggunakan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji korelasi rank spearman.
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ...ii
SURAT PERNYATAAN...iii
ABSTRAK...iv
KATA PENGANTAR...v
DAFTAR ISI ...viii
DAFTAR TABEL...xi
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2 Identifikasi Masalah...3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...4
1.4 Kegunaan Penelitian ...4
1.5 Kerangka Pemikiran ...5
1.6 Metodologi Penelitian...10
1.7 Lokasi dan Waktu penelitian...11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...12
2.1 Audit ...12
2.1.1 Pengertian Audit ...12
2.1.2 Jenis-Jenis Audit ...13
2.2 Audit Operasional...16
2.2.1 Pengertian Audit Operasional...16
2.2.2 Tujuan Audit Operasional ...17
2.2.3 Manfaat Audit Operasional ...18
2.2.4 Jenis Audit Operasional...19
2.2.5 Pelaksana Audit Operasional...20
2.2.6 Ruang Lingkup Audit Operasional ...21
2.2.7 Tahap-Tahap Audit Operasional...22
2.2.7.1 Planning...23
Universitas Kristen Maranatha
2.2.7.3 Field Work Phase...25
2.2.7.4 Development of Review Finding and Recomendation26 2.2.7.5 Reporting Phase...27
2.2.8 Keterbatasan Audit Operasional ...28
2.2.9 Perbedaan Audit Operasional dengan Audit Keuangan...29
2.3 Efektivitas dan Efisiensi... ...30
2.4 Pengendalian Internal ...31
2.4.1 Pengertian Pengendalian Internal ...31
2.4.2 Unsur Pengendalian Internal ...33
2.4.3 Keterbatasan Penegndalian Internal...35
2.5 Pembelian...37
2.5.1 Pengertian Pembelian...37
2.5.2 Manfaat Pembelian ...39
2.5.3 Fungsi Pembelian...40
2.5.4 Prosedur Pembelian...42
2.5.5 Pengendalian Intern Pembelian ...43
2.5.6 Pemeriksaan Operasional atas Pembelian ...44
2.6 Hotel...45
2.6.1 Pengertian dan Penggolongan Hotel ...45
2.6.2 Produk Usaha Hotel...48
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ...50
3.1 Objek Penelitian ...50
3.2 Metode Penelitian ...50
3.2.1 Populasi dan sampel...51
3.2.2 Operasionalisasi Variabel...51
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ...55
3.2.4 Rancangan Pengujian Hipotesis...56
3.2.4.1 Penetapan Ho ...56
3.2.4.2 Pemilihan Tes Statistik ...57
3.2.4.3 Tingkat Signifikansi ...60
Universitas Kristen Maranatha
3.2.5.1 Pengujian Validitas...61
3.2.5.2 Pengujian Reliabilitas ...61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...63
4.1 Hasil Penelitian...63
4.1.1 Gambaran Umum Hotel ...63
4.1.1.1 Sejarah Singkat Hotel ...63
4.1.1.2 Klasifikasi Hotel...64
4.1.1.3 Visi dan Misi Hotel...66
4.1.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Perusahaan ....66
4.1.2 Hubungan dan koordinasi kerja bagian pembelian dengan bagian lain...77
4.1.3 Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pembelian...78
4.1.4 Pengendalian Intern Bagian Pembelian...80
4.2 Pembahasan ...82
4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas...83
4.2.2 Pengujian Hipotesis ...89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...94
5.1 Kesimpulan...94
5.2 Saran ...95
DAFTAR PUSTAKA ...96
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel X...52
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Y...53
Tabel 4.1 Skor Jawaban Responden (Variabel X dan Variabel Y)...82
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Validitas Variabel X...84
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Variabel X yang valid...85
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Y...86
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Variabel Y yang valid...87
Tabel 4.6 Skor Jawaban Kuesioner Variabel X dan Y yang valid ...88
Tabel 4.7 Skor dan Rank Variabel X dan Variabel Y...89
Tabel 4.8 Selisih kuadrat Variabel X dan Varaibel Y...90
Tabel 4.9 Uji Hipotesis Rank Spearman ...91
DIAGRAM TRANSAKSI PEMBELIAN BAHAN / BARANG
DIBAWAH PENGAWASAN MANAJER
Dibandingkan Formulir permintaan yang telah disetujui oleh staf yang
berwenang
Periksa spesifikasi pembelian
Periksa pembelian yang lalu-barang yang sama
Pengecekan supplier baru
Supplier yang disetujui Penyelesaiansupplier
Seleksi Supplier dari daftar supplier yang
sudah disetujui direkomendasi
Pencatatan oleh kantor pembelian
Rincian dan quota dari supplier
Negosiasi harga dan permintaan pengiriman
Order pembelian
Supplier yang disetujui untuk pengadaaan barang
KUESIONER PENELITIAN
PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN
EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGENDALIAN INTERN
PEMBELIAN KEBUTUHAN TAMU HOTEL
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/Sdri Responden
Di Tempat
Dengan Hormat,
Melalui kuesioner ini saya mohon dengan hormat kesediaan
Bapak/Ibu/Sdr/Sdri untuk meluangkan waktu memberikan respon terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang terlampir. Kuesioner ini merupakan alat untuk
mengumpulkan data mengenai pelaksanaan operasional audit di hotel tempat
Bapak/Ibu/Sdr/Sdri bekerja. Adapun topik penelitian yang dipilih oleh peneliti
adalah tentang peranan pelaksanaan audit operasional dalam meunjang efektivitas
dan efisiensi pengendalian intern pembelian kebutuhan tamu hotel.
Tujuan dari pengumpulan data ini semata-mata hanya untuk kepentingan
akademis dalam bentuk penyusunan skripsi pada jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Data yang diperoleh dari
kuesioner ini hanya digunakan untuk penelitian ini dan semua jawaban akan
dirahasiakan.
Atas bantuan dan waktu yang Bapak/Ibu/Sdr/Sdri berikan untuk mengisi
kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Mita Dewi Novianti
Isilah kuesioner dibawah ini dengan memberi tanda (• ) pada jawaban yang sesuai dengan
pendapat anda. Dengan keterangan : SS : Sangat setuju
S : Setuju N : Netral TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
KUESIONER
No. Pertanyaan SS S N TS STS
Kualifikasi Internal Auditor 1. Auditor harus memiliki sikap mental
yang bebas dalam arti tidak mudah dipengaruhi oleh hubungan pribadi atau hal-hal sejenis
2. Auditor harus memiliki pengetahuan mengenai standar prosedur dan teknik audit pada umumnya
3. Pemeriksa mengalami kemudahan dalam memperoleh informasi mengenai objek audit
4. Seluruh rekomendasi yang diajukan oleh pemeriksa pada periode-periode
sebelumnya ditindaklanjuti oleh manajemen
Perencanaan Audit
5. Auditor memahami dengan benar sasaran dan tujuan pemeriksaan kegiatan
pembelian
6. Auditor melakukan penelaahan terhadap dokumen-dokumen yang menjelaskan tujuan dan sasaran pemeriksaan kegiatan pembelian
8. Diskusi terlebih dahulu dan evaluasi terhadap alokasi anggaran baru atau perubahan anggaran pemeriksaan selalu dilakukan
9.
No.
Terdapat pengawasan dan pengontrolan terhadap penggunaan anggaran dana pemeriksaan
Pertanyaan SS S N TS STS
10. Bagan organisasi departemen pembelian pada unit yang diaudit tersedia lengkap
11. Auditor selalu mendapatkan bagan organisasi pembelian pada unit yang diaudit
12. Auditor memahami prosedur pembelian pada unit yang diaudit
13. Flowchart membantu auditor dalam melakukan pemeriksaan
14. Auditor selalu mendapatkan laporan dari manajemen mengenai operasi pembelian unit yang diaudit
15. Auditor dalam memeriksa kegiatan operasional yang sedang berjalan sudah sesuai dengan petunjuk kerja unit yang diaudit
16. Dilakukan pengamatan oleh auditor terhadap perilaku karyawan ketika sedang bekerja pada unit yang diaudit
17. Peralatan dan mesin yang ada pada unit yang diaudit selalu diperiksa operasi dan kelayakannya
18. Terdapat program audit yg menyatakan tahapan dan proses pemeriksaan pd unit yg diaudit
Pelaksanaan Audit
terhadap bagan organisasi serta penjelasan setiap unit kerja dari departemen pembelian
20. Pemeriksaan terhadap kebijakan yang menyangkut hubungan departemen pembelian dengan departemen lain perlu dilakukan
21.
No.
Auditor melakukan pemeriksaan terhadap kebijakan yang menyangkut otorisasi persetujuan pembelian
Pertanyaan SS S N TS STS
22. Auditor selalu menganalisis transaksi yang terjadi ketika biaya akhir melebihi biaya yang dianggarkan sebelumnya
23. Auditor melakukan pemeriksaan terhadap form-form khusus yang digunakan di departemen pembelian
Pelaporan
24. Setiap laporan selalu dilaporkan secara tertulis
25. Laporan lisan dan tulisan memberikan pengaruh yang besar terhadap
departemen pembelian
PENGENDALIAN INTERN PEMBELIAN
Pengendalian Umum
26. Struktur organisasi digambarkan dengan jelas dalam suatu bagan yang memadai dan menunjang garis wewenang dan tanggung jawab
27. Terdapat panduan tertulis mengenai uraian tugas bagi setiap bagian
29. Perusahaan mempekerjakan pegawai dengan kualitas yang sesuai dengan posisi dan tanggung jawab.
Organisasi
30. Fungsi pembelian terpisah dari fungsi penerimaan barang
31. Fungsi pembelian terpisah dari fungsi akuntansi
32.
No.
Fungsi penerimaan barang terpisah dari fungsi penyimpanan barang
Pertanyaan SS S N TS STS
Sistem otorisasi
33. Order pembelian yang digunakan untuk pembelian selalu bernomor urut
Prosedur Pencatatan
34. Pencatatan di dalam jurnal umum diotorisasi oleh yang berwenang
Praktek yang sehat
35. Surat order pembelian bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi pembelian
36. Laporan penerimaan barang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penerimaan barang
37. Terdapat pengecekan harga, syarat pembelian dan ketelitian perkalian di dalam faktur dari pemasok sebelum faktur tersebut diproses untuk dibayar 38. Dilakukan perhitungan fisik atas barang
yang ada di gudang
39. Transaksi pembelian selalu dibuatkan laporan harian
selalu dicocokkan dengan bagian persediaan
Output SPSS Variabel X
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 108.7333 33.7195 5.8069 25
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 25 Alpha = .8385
Output SPSS Variable X yang valid Correlations .562 .437 .377 .389 .432 .329 .389 .633 .315 .510 .711 .427 .657 .689 .559 .374 .477 .523 .341 .474 .504 .429 .554 Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X24 X25 X
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 100.0000 31.1724 5.5832 23
Reliability Coefficients
Output SPSS Variabel Y Correlations .378 .561 .493 .433 .388 .327 .262 .610 .661 .535 .632 .608 .498 .422 .704 Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 Y11 Y12 Y13 Y14 Y15 Y
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ******
R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 62.9667 16.4471 4.0555 15
Reliability Coefficients
Output SPSS Variabel Y yang valid
****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)
N of Statistics for Mean Variance Std Dev Variables SCALE 59.3000 15.5276 3.9405 14
Reliability Coefficients
N of Cases = 30.0 N of Items = 14 Alpha = .7814
TABULASI JAWABAN RESPONDEN
Responden
VARIABEL
X TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
TABULASI JAWABAN RESPONDEN
Responden
VARIABEL
Y TOTAL
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mita Dewi Novianti NRP : 0251166
Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.
Apabila dikemudian hari diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar
adanya maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan, termasuk
dibatalkannya gelar kesarjanaan saya.
Demikian pernyataan saya.
Bandung, 10 Agustus 2006
Yang menyatakan,
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Mita Dewi Novianti NRP : 0251166
Menyatakan bahwa Tugas Akhir ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
bukan duplikasi dari orang lain.
Apabila dikemudian hari diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar adanya
maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan, termasuk dibatalkannya
gelar kesarjanaan saya.
Demikian pernyataan saya.
Bandung, 10 Agustus 2006
Yang menyatakan,
Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pariwisata di Indonesia didefinisikan dalam Undang-undang Republik
Indonesia No. 9, tahun 1990 sebagai berikut : kepariwisataan adalah segala
sesuatu yang berhubungan dengan wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang
tersebut. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa
pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata,
usaha sarana pariwisata dan usaha lain yang terkait dibidang tersebut.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang sedang dikembangkan di
Indonesia. Sekalipun dalam situasi politik dan keamanan yang kurang
mendukung, masih terselip harapan bahwa sektor usaha pariwisata akan semakin berkembang dan menjadi unggulan pemasukan devisa di masa mendatang. Hal
tersebut membawa konsekuensi logis, yaitu semakin meningkatnya permintaan
terhadap salah satu usaha sub-sektor pariwisata ialah pelayanan akomodasi beserta
pelayanan makanan dan minuman. (Agus Sulastiyono,2004)
Berkembangnya pariwisata mengakibatkan berkembang pula bisnis-bisnis
yang berkaitan dengan pariwisata itu sendiri, diantaranya bisnis perhotelan. Hotel
adalah seluruh atau sebagian bangunan yang digunakan untuk pelayanan kamar,
makanan dan minuman serta rekreasi yang dikelola dengan tujuan komersil.
Usaha hotel adalah usaha jasa pelayanan atau disebut “ Hospitality service”.
Universitas Kristen Maranatha 2
yang memadai, sumber daya manusia yang terampil untuk melayani dan pengelolaan secara profesional. Jika ketiga hal tersebut terpenuhi maka
masyarakat pengguna jasa pelayanan hotel akan merasa puas. Makin tinggi
kepuasan yang diperoleh karena makin tingginya kualitas pelayanan yang
diberikan, maka makin tinggi penghasilan yang didapat oleh penjual jasa. (Herdi
S. Darmo, 2003 :1).
Dalam bisnis perhotelan, kegiatan pembelian memegang peranan penting,
terutama dalam pembelian barang-barang kebutuhan tamu hotel (guest supply).
Barang yang dibeli biasanya merupakan barang yang langung pakai bukan berupa
bahan baku. Apabila barang-barang yang dibeli tidak sesuai dengan kebutuhan
perusahaan dan tidak dibeli tepat waktu, hal itu akan mempengaruhi jalannya
operasional perusahaan. Pembelian barang-barang kebutuhan tamu hotel harus
direncanakan dan dilaksanakan dengan efektif dan efisien agar kinerja perusahaan meningkat.
Manajemen harus senantiasa berusaha untuk mengarahkan kegiatan
pembelian agar dapat berjalan dengan baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah melakukan pengendalian intern antara lain dengan menetapkan
kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur pembelian yang dapat mendukung tercapainya
suatu kegiatan pembelian yang efisien dan efektif. Untuk mengetahui apakah
pengendalian intern kegiatan pembelian telah dilaksanakan dengan sebagaimana
mestinya perlu dilakukan audit atas kegiatan tersebut. Audit yang dilakukan atas
Universitas Kristen Maranatha 3
Audit operasional (sering juga disebut audit manajemen) merupakan audit atas operasi yang dilaksanakan dari sudut pandang manajemen untuk menilai
ekonomi, efisiensi dan efektivitas dari setiap dan seluruh operasi, terbatas hanya
pada keinginan manajemen. Pengendalian operasional mencakup suatu
penelaahan yang sistematis atas aktivitas-aktivitas organisasi yang dihubungkan
dengan tujuan khusus. Dengan adanya audit operasional, pengendalian internal
dapat ditelaah untuk memastikan bahwa sistem yang diterapkan telah memadai
dan berjalan dengan semestinya. (Amin Widjaja T, 2001:1).
Berdasarkan uraian tersebut, Untuk dapat mengetahui apakah sebuah
perusahaan dalam hal ini perhotelan telah efektif dan efisien dalam pengendalian
atas pembelian kebutuhan tamu hotel, penulis melakukan penelitian dengan judul
“ PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN
EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI PENGENDALIAN INTERN ATAS
PEMBELIAN KEBUTUHAN TAMU HOTEL” (Studi kasus pada Hotel ‘X’
Cirebon )
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan judul yang telah dipilih dan dan latar belakang penelitian
yang telah dikemukakan, maka penelitian dilakukan terhadap pengendalian atas
pembelian dan audit operasional yang berkaitan dengan pembelian barang
kebutuhan tamu hotel. Penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Apakah audit operasional telah berperan dengan baik dalam pengendalian
Universitas Kristen Maranatha 4
2. Apakah peranan audit operasional dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pada pembelian barang kebutuhan tamu hotel.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, tujuan penelitian yang ingin
dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui apakah audit operasional telah berperan dengan baik
dalam pengendalian internal atas pembelian .
2. Untuk mengetahui apakah peranan audit operasional dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pada pembelian barang kebutuhan tamu hotel.
1.4Kegunaan Penelitian
Dari uraian maksud dan tujuan penelitian diatas maka penelitian ini diharapkan dapat berguna :
1. Bagi perusahaan (perhotelan) sebagai bahan masukan yang berguna untuk
memperoleh informasi kegiatan operasional perusahaan terutama untuk
mengetahui sejauh mana efektivitas dan efisiensi yang telah dicapai oleh
perusahaan dan menjadi bahan pertimbangan dalam usaha meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pada bagian pembelian.
2. Bagi pihak umum, sebagai salah satu tambahan informasi dan pengetahuan
Universitas Kristen Maranatha 5
1.5Kerangka Pemikiran
Aktivitas pengendalian sangat penting dalam menunjang jalannya proses
produksi di perusahaan. Menurut Mulyadi (1998:78) otorisasi merupakan salah
satu bentuk aktivitas pengendalian yang harus diterapkan sesuai dengan deskripsi
pekerjaan masing-masing bagian. Contoh lain dari aktivitas pengendalian intern
yang diperlukan dari suatu perusahaan adalah dengan melakukan pemisahan
fungsi antara fungsi otorisasi, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan.
Pemisahan fungsi memungkinkan fungsi-fungsi tersebut saling mengawasi
sehingga dapat mendeteksi dan mencegah terjadinya kesalahan dan kecurangan
dalam pelaksanaan tugas yang dibebankan.
Menurut SAS no.78 (Audit Standar Board, 1995:26) Pengendalian intern
merupakan suatu proses yang dijalankan oleh board of directors, manajemen dan
personel lain, yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan-tujuan sebagai berikut: efektifitas dan efisiensi operasi,
keandalan laporan keuangan dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku.
Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission
(COSO) menekankan ada 4 konsep dasar dari pengendalian intern yaitu :
1. Pengendalian intern adalah suatu proses yang terdiri dari kegiatan yang
saling berkaitan.
2. Pengendalian intern dipengaruhi oleh manusia, maksudnya semua
personil pada tingkatan dalam organisasi termasuk dewan direksi,
Universitas Kristen Maranatha 6
3. Pengendalian intern diharapkan dapat memberikan jaminan yang memadai bukan jaminan yang mutlak bagi direksi dan manajemen
perusahaan, dikarenakan adanya keterbatasan yang melekat pada setiap
sistem pengendalian dan pertimbangan atas biaya dan manfaat dari
pelaksanaan pengendalian.
4. Pengendalian intern diciptakan untuk pencapaian tujuan dalam
kategori yang saling berkaitan dari laporan keuangan, ketaatan dan
operasi.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern
menekankan pada tujuan yang hendak dicapai dan bukan pada unsur-unsur yang
membentuk sistem tersebut. Dengan demikian pengertian pengendalian intern
diatas berlaku baik dalam perusahaan yang mengolah informasinya secara
manual, mesin pembukuan maupun dengan komputer.
Menurut Arens & Loebbecke (2003:258) manajemen mempunyai
kepentingan dalam merancang stuktur pengendalian intern yang efektif. Salah
satunya yaitu mendorong efisiensi dan efektivitas operasional. Pengendalian
dalam sebuah organisasi adalah alat untuk mencegah kegiatan dan pemborosan
yang tidak perlu dalam segala aspek usaha dan untuk mengurangi penggunaan
sumber daya yang tidak efektif dan efisien. Bagian penting lain dari efektivitas
dan efisiensi adalah pengamanan aktiva dan catatan. Baik aktiva fisik perusahaan
ataupun aktiva non fisik seperti piutang usaha, dokumen penting dan lain
Universitas Kristen Maranatha 7
Sasaran operasi langsung pada aktivitas sehari-hari perusahaan dikendalikan oleh sistem pengendalian intern. Menurut Ratlif (1996)
Pengendalian intern terdiri dari beberapa metode diantaranya :
1. Pengendalian Organisasi
2. Pengendalian Operasional
3. Pengendalian Personalia
Pengendalian operasional memeriksa cara organisasi beraktivitas dan memimpin
kegiatan. Pengendaliannya meliputi : perencanaan, penganggaran, akuntansi dan
sistem informasi, dokumentasi, otorisasi, kebijakan dan prosedur, keteraturan.
Manajemen memerlukan banyak informasi yang relevan atas pelaksanaan
operasi mereka untuk mempertimbangkan mutu operasi dan melakukan perbaikan
operasional. Manajemen dengan bantuan pihak lain baik internal maupun
eksternal harus menilai operasi yang telah dilakukan yaitu dengan melakukan audit operasional.
Suatu pengendalian intern yang memadai tetap membutuhkan diadakannya
audit operasional untuk meyakinkan bahwa apa yang seharusnya dijalankan telah
dilaksanakan dengan semestinya dan untuk menilai serta mengevaluasi efektivitas
pengendalian intern yang telah diterapkan. Seperti menurut Nugroho Widjayanto
(1985:28) bahwa pemeriksaan operasional merupakan suatu teknik pengendalian
yang dapat membantu manajemen dengan menerapkan metode untuk
mengevaluasi efektivitas prosedur kegiatan dan pengendalian intern.
Pemeriksaan operasional juga berfungsi sebagai sarana untuk melakukan
Universitas Kristen Maranatha 8
terus-menerus guna meningkatkan keyakinan manajemen akan kelengkapan pembelian kebutuhan tamu hotel. Hal ini dungkapkan Reider sebagai berikut:
“operational review processes are directed toward the continuous pursiut of positive improvements excellence in all activities and the effective use of best practice” (Reider,1999:2)
Pengertian audit operasional menurut Corinne T. Noorgard yang
diadaptasi oleh Nugroho Widjayanto adalah sebagai berikut :
“Audit operasional adalah suatu tinjauan dan evaluasi sistematis atas suatu organisasi atau bagian dari organisasi yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menetapkan apakah orang tersebut beroperasi secara efisien. Oleh karena itu, Audit operasional merupakan suatu penelitian yang terorganisasi mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan efisiensi organisasi”(Widjayanto,1985:15)
Tujuan umum dari audit operasional menurut Amin Widjaja Tunggal
(2001:1)dinyatakan sebagai berikut :
1. Menilai kinerja
Menilai kinerja adalah dengan membandingkan cara suatu organisasi
melaksanakan aktivitasnya dengan tujuan yang ditetapkan dan
perbandingan dengan fungsi lain yang sama.
2. Mengidentifikasikan untuk perbaikan
Meningkatkan ekonomi, efisiensi dan efektivitas merupakan klasifikasi
dari perbaikan yang diinginkan.
3. Mengembangkan rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut. Sifat dan lingkup dari rekomendasi yang dikembangkan dalam
pelaksanaan audit operasional beraneka ragam, misalnya auditor mungkin
Universitas Kristen Maranatha 9
Audit operasional perlu memiliki suatu kerangka tugas untuk pedoman baginya dalam bekerja. Tanpa adanya kerangka yang tersusun baik, pemeriksa
akan banyak menghadapi kesulitan dalam melaksanakan pekerjaannya. Mengingat
bahwa stuktur perusahaan ataupun kegiatannya sekarang ini sudah sedemikian
maju dan rumit. Dalam buku petunjuk Pemeriksaan operasional oleh Irsan Yani
(1992) ada beberapa tahapan operasional yaitu :
1. Tahap persiapan pemeriksaan
2. Tahap pemeriksaan pendahuluan
3. Tahap pemeriksaan lanjutan
4. Tahap pelaporan
Audit operasional mencakup tinjauan atas tujuan perusahaan, lingkungan
perusahaan itu beroperasi. Audit operasional dalam suatu perusahaan sangat
penting karena merupakan audit atas pelaksanaannya, prosedur-prosedur dan menilai apakah seluruh kegiatan organisasi yang ada dalam perusahaan telah
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Dengan adanya audit operasional, pengendalian intern dapat ditelaah
untuk memastikan bahwa sistem yang diterapkan telah memadai dan berjalan
dengan semestinya. Aktivitas audit internal tidak terbatas pada penemuan rutin
atas kesalahan dalam pencatatan dan perhitungan, tetapi juga mencakup penilaian
atas berbagai aktivitas operasional perusahaan. Jadi audit internal dapat mencakup
audit keuangan dan audit operasional. Audit operasional tumbuh dengan
Universitas Kristen Maranatha 10
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis mengemukakan hipotesa sebagai berikut :
Ha (+ )
Berperan dalam meningkatkan
Ho: “audit operasional tidak berperan dalam meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pengendalian intern atas pembelian barang kebutuhan tamu hotel”
Ha: “audit operasional berperan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pengendalian intern atas pembelian barang kebutuhan tamu hotel ”
1.6Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan penulis merupakan penelitian yang
bersifat deskriptif analitis, yaitu dengan cara mengumpulkan, menyajikan dan
menganalisa data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
masalah yang sedang diteliti.
Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah :
a. Penelitian lapangan (field research), yaitu mengumpulkan data primer
dengan mengadakan penelitian langsung di lokasi penelitian. Data primer
adalah data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian, dalam hal ini
adalah perusahaan tempat dilaksanakannya penelitian. Teknik penelitian yang digunakan adalah :
1. Observasi, yaitu dengan mengamati kelengkapan dan prosedur yang
telah diterapkan serta catatan dan data lainnya yang berhubungan dengan
pembelian kebutuhan tamu hotel
Universitas Kristen Maranatha 11
2. Wawancara, yaitu dengan mengadakan tanya jawab mengenai masalah yang sedang diteliti.
3. Kuesioner, yaitu formulir yang berisi pertanyaan–pertanyaan yang
disampaikan pada karyawan kotel Bentani sebagai dasar penilaian dalam
melaksanakan pemeriksaan operasional. Kuesioner pada penelitian ini
diadopsi dari Mulyadi (1992:315) dan Nugroho Widjayanto
(1985:311)
b. Penelitian kepustakaan (library Research) yaitu dengan mempelajari
literatur serta bahan bacaan lainnya untuk memperoleh data sekunder berupa
landasan teoritis serta konsep-konsep yang mendukung topik penelitian.
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber
penelitian, yaitu dengan membaca buku-buku, literatur, majalah serta
sumber-sumber lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti. Informasi ini akan digunakan penulis sebagai dasar pemikiran
teoritis dalam melihat dan membahas kenyataan yang ditemukan dari hasil
penelitian lapangan.
1.7Lokasi dan Waktu Penelitian
Penulis melakukan pengumpulan data dengan mengadakan penelitian
Universitas Kristen Maranatha
94
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit
operasional dalam menunjang efektivitas dan efisiensi pengendalian intern
pembelian kebutuhan tamu hotel pada Hotel ‘X” Cirebon. Penulis merumuskan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Audit operasional memberikan peranan dalam pengendalian intern atas
pembelian. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang diperoleh yaitu tingkat
signifikansi sebesar 0.024. tingkat signifikansi lebih kecil dari pada nilai
alpha (á) = 0.05. Dengan demikian, Ho ditolak atau Ha diterima yang
artinya audit operasional berperan dalam meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pengendalian intern kebutuhan tamu hotel.
2. Peranan audit operasional dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pada pembelian barang kebutuhan tamu hotel. Setelah dilihat dari hasil
yang diperoleh yaitu audit operasional berperan dalam meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pengendalian intern pembelian kebutuhan tamu
hotel sebesar 16.97% dan sisanya sebesar 83.03% dipengaruhi oleh faktor
lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa audit operasional tidak
terlalu kuat berpengaruh atau berperan dalam meningkatkan efektivitas
dan efisiensi pengendalian intern pembelian kebutuhan tamu hotel pada
Universitas Kristen Maranatha
95
5.2 Saran
1. Bagi perusahaan
• Perusahaan sebaiknya melakukan audit operasional dan pengendalian
intern yang lebih mendalam sehingga kegiatan operasional perusahaan
dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
• Perusahaan sebaiknya melakukan pemisahan tugas yang memadai,
terutama pada bagian pembelian, bagian penerimaan barang dan cost
control untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyalahgunaan
wewenang dan tanggung jawab.
2. Bagi peneliti lainnya
• Peneliti lainnya dapat memperluas ruang lingkup objek penelitian
sehingga mendapatkan hasil yang lebih optimal
• Peneliti lainnya dapat memperbanyak jumlah sampel penelitian untuk
mendekati karakteristik populasi yang sesungguhnya. Dengan demikian di
harapkan kesimpulan yang diambil lebih tepat dan terhindar dari bias
akibat tidak terwakilinya karakteristik populasi.
Universitas Kristen Maranatha 96
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan). Edisi tiga. Jakarta: KAP Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Arens, Alvin A. and James K. Loebbecke. 2000. Auditing : An Integrated Approach. 8th edition. New Jersey: Prentice Hall International.Upper Sadle River.
Bagyono. 2005. Pariwisata dan Perhotelan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Boyton,William C., Walter G. Kell.2001.Modern Auditing. Eight edition. New York: John Wiley and sons.
Brink, V.Z and Herbert Witt.1989. 4th edition. Modern internal Auditing: Appraising Operations and Controls. New York: John Willey & Sons.
Cashin, James A., dkk. 1998. Chasin’s handbook for auditors. 2nd Edition. Singapore: Mc. Graw-Hill Book Company.
Chambers, D.Andrew.1981. Internal Auditing Theory and Practice. Pitman
Cushing, B.E and Marshall B. Romney. 1994. 6th edition. Accounting Information System. Massachussetts: Addison- weslwy Publishing Company
Dale, L. Flesher and Stewart Siewert.1982. Independent auditor’s guide to operational Auditing. New York: John Wiley and Sons.
Darmo, Herdi S. 2003. Teori dan Praktik Akuntansi perhotelan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Darsono, Agustinus.1999. Tata Graha Hotel (Housekeeping). Jakarta: Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Fauzi.1999. Pedoman dan prosedur pemeriksaan Akuntan (Auditing pola 50 jam). Surabaya: Penerbit Indah ( Anggota IKAPI).
Jusuf, Amir Abadi. 2003. Auditing:Pendekatan terpadu. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 1992. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Universitas Kristen Maranatha 97
Ratlif, L. Richard.1996. Internal Auditing : Principles and techniques.2nd edition.
Reider, R. Harry.1994. The Complete Guide To Operational Auditing. New York: John Wiley & Sons.
Reider, Rob.1999. Operational Review : Maximum Result at efficient costs. New York: John Wiley & Sons.
Romney, dkk. 2000. Accounting Information System. 8th edition.New Jersey: Pretice Hall International, Upper sadle River.
Santoso, Singgih. 2003. SPSS Versi 10. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo.Gramedia.
Stelle. P and Brian Court. 1996. Profitable Purchasing Strategies. New York: Mc. Graw -Hill international Ltd.
Subana dan Sudrajat. 2005. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka setia.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sulastiyono, Agus. 2004. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Taylor, H. Donald and G. William Grezen.1991. Auditing: Integrated Concepts and Procedures. New York.
Tunggal, Amin Widjaja.2001. Audit Operasional (Suatu Pengantar). Jakarta: Harvarindo.
Virts, William. B. 1987. Purchasing for hospitality Opreations. NewYork: Educational Institute of the America Hotel and Motel Association.
Widjayanto, Nugroho.1985. Pemeriksaan Operasional Perusahaan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.