• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pamong Praja yang melayani.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pamong Praja yang melayani."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Tahun

LXIX

No 341

OPNI

SENIN KHWON

8SEPTEMBER2014(

13 DULKATDAH 1947

)

'

''KEDAULATAN RAKYAT'' HALAMAN

12

Pamong

Praja

yang

Melayani

ARI

Pamong Praja

fiperingati

setiap

tanggal 8 September.

Istilah

pamong

praja berasal

dari

bahasa Jawa. Pa-mong dari kata among'atau momong yang ber-arbi mengasuh dan praja berarhi pegawai peme-rintahan. Pamong praja dapat diarbikan sebagai pegawai pemerintahan yang bertugas menga-suh dalam artianmembimbing, melindungi dan melayani masyarakat.

Ini

berbeda denSan

isti-lah sebelumnya yaitu pangreh praja yang digu-nakan pada masa kolonial hingga sekitar awal

kemerdekaan. Kepangrehprajaan pada masa kolonial termasuk urusan dalam negeri

hinnen-lands bestuur) yang di dalamnya mengandung makna kekuasaan. Sebutan pangreh prqia biasa d.ilekatkan pada penguasa lokal yang bertang-gung jawab atas wilayah dan penduduk yang

dikuasainya.

Berubahnya sebutan pangreh praja menjadi

pamong praja tentu beralasan. Sebagai pegawai negeri yang' mengurus jalannya pemerintahan diharapkan pamong praja tidak berlaku layak-nya para penguasa feodal di masa sebelum ke-merdekaan. Penguasa feodal menuntut

peng-hormatan yang berlebihan, pengakuan absolut akan kekuasaAnnya dan merasa harus dilayani

f"kan

melayani. Sayangnya meskipun sudah lama diistilahkan sebagai pamong praja namun

seringkali lagak laikriya pangreh pr:aja

justru

lebihtampak.

Mengabdi

danMelayani

Pamong praja memainkan peran sebagai abdi negara yang berarti pula abdi masyarakat.

Un-tuk

itulah konsep sebagai pengabdi yaitu orang y:ing sepenuhnya membaktikan diri bagi negara dan masyarakat harus benar-benar

terinternali-sasi. Tbnfu saja pamongpraja sebagai eksekutor dalam pemerintahan tidak dipungkiri

memffi

kekuasaeur. Akan tetapi kekuasaan di sini harus rtipahami dari perspektif yang berbeda. Kekua-saan

jangan

sampai

diartikan

sebagai kewe-nangan seluas-Iuasnya untuk memaksakan

se--

,

':.'p;U-ndm

Kumiqlv?n,

.

gala kehendak sehingga oranglaintunduk pada

kemauannya. Kekuasaan pamong praja lebih

dibekankan pada keleluasaan untuk melakukan

pelayanan dengan sebaik-baiknya

guna

ke-maslahatan seluruh anggota masyarakat.

Jika merujuk

pada definisi bahwa pamong praja adalah seluruh aparat negar4 yang bertu-gas melayani, mengayomi, mendampingi dan memberdayakan masyarakat, maka cakupan-nya menjadi semakin luas. Tidak hanya Pega-wai Negeri Sipii (PNS) saja, namun juga aparat Kepolisian, Tbntara Nasional Indonesia, hingga para pejabat

politik

dari daerah sampai ke

pu-sat. Khusus untuk pejabat politik yang dewasa

ini dipilih

langsung oleh rakyat tentu semakin menebalkan kewajiban moral yang drembannya sebagai abdi negara dan masyarakat.

Para pejabat pemerintahan harus

memaha-mi bahwa seorang pemimpin yang sejati harus berani menjadi pelayan. Siap menjadi

pemim-pin berarti

siap

untuk

melayani orang-orang

yang dipimpinnya bukan justnr untuk minta

di

layani. Paradigma seperti

ini

sangat dibutuh-kan sejalan dengan kemajuan zarrrata dan

per-kembangan sosial

politik

dewasa

ini.

Masya-rakat

sekarang semakin cerdas dalam menyo-roti kineda para abdi negara. Dari kedisiplinan' kejqjuran, perlakuan yang adil tanpa

diskrimi-nasi, hingga soal etos kerja menjadi objek yang sering dievaluasi oleh masyarakat guna menilai kinerja para pamongnya.

Sangat menarik melihat gaya beberapa ke-pala daerah yang berani mengubah kebiasaan dan bersikap progresifbagi kemajuan daerah

yang

dipimpinnya.

Sayangnya

ini

belum

di-barengi dan didukung birokrasi di bawahnJa.

Di

saat ada gubernur,

wakil

gubernur, bupati, walikota, maupun lurah yang dengan lantang menyerukan reformasi birokrasi dan

menang-galkan segala

atribut

feodalisme ternyata

ja-jaran aparaturnya masih menganut gayalama.

Perilaku

indisipliner,

abai terhadap tugas,

ti-dak peduli pada kebutuhan masyarakat,

lalai

dalam memberi

pelayanan

prima,

hingga

perangai

koruptif

masih menjadi makanan

se-hari-hari. Inspeksi mendadak dan serangkaian gebrakan yang dilakukan para kepala daerah

tidak akan berarti tanpa perubahan mental.

D-iperlukan kesadaran agar para pemimpin yang

berani bekerja keras melakukan perombakan

tidak

terus-menerus menelan

pil pahit

akibat

borok yang dibuatjajaran di bawahnya. Revolusi mental yang digadang-gadang oleh

pemerintah

terpilih

saat

ini

tentu diharapkan

dapat benar-benar

terwujud.

Sebelum

me'

nyentuh pada tataran rnasyarakat luas, maka

langkah pertama hanrs dimulai dari lingkaran

para penguasd dan birokratnya.

Niat

mulia

ini

penting agar revolusi mental tidak menjadi

re-torika

belaka tanpa upaya.

Inilah

momentum

tepat bagi seluruh pamong praja untuk

menye-rukan perubahan total dan tekad bersama. Pa-mong praja harus

berani

siap sedia menjadi

abdi dan pelayan

untuk

negara dan

masyara-kat. O -

k.

* ) Hend.ra

Kurniaw

an MP d, Dosen Pendidihan Sejarah

FKIP

Referensi

Dokumen terkait

Judul skripsi UPAYA MENCEGAH ABORSI MELALUI PELAJARAN AGAMA DENGAN AUDIO VISUAL BAGI PARA SISWI DI SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA dipilih dengan melihat kenyataan

[r]

Satrio, 48 anak zina merupakan anak yang dilahirkan dari hubungan luar nikah antara seorang laki-laki dan seorang perempuan, dimana. salah satu atau kedua-duanya terikat

Mangkunegara (2005), berpendapat bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan

(1) Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok menyusun bahan perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian kegiatan perencanaan tata

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Hani Permatasari, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: “ ANALISIS PERMINTAAN TENAGA KERJA SEKTOR KONSTRUKSI TAHUN 2005-2013

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah audit komunikasi dengan menggunakan model profil komunikasi keorganisasian sedangkan tipe penelitian yang digunakan adalah

Oleh karena itu yang harus dilakukan oleh pihak DPU-DT Bandung adalah. dengan cara memberikan keterangan mengenai lokasi-lokasi