• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemodelan PT. Cahaya Mitra Damai dengan Togaf Architecture Development Method (Studi Kasus di PT. Cahaya Mitra Damai Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemodelan PT. Cahaya Mitra Damai dengan Togaf Architecture Development Method (Studi Kasus di PT. Cahaya Mitra Damai Bandung)."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

ABSTRAK

This paper will discuss about documentation which is held in

PT.Cahaya Mitra Damai, a textile manufacturing company that using

phases of TOGAF Architecture Development Method. The purpose of the

documentation is to help the company while developing their architecture

and help the company to documenting the occur problem. The writer is

using TOGAF Framework and internet as guidance and references.

Method that is used in this documentation process is by question and

answer method. In this documentation, writer is also giving the company

suggestions and other inputs which are expected to help them in

increasing their performance, achieving their goals and missions.

Key Words: TOGAF, Documentation, Enterprise Architecture, Architecture

Development Method.

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ...ii

ABSTRAK... iiii

DAFTAR ISI...iv

DAFTAR GAMBAR ...vi

DAFTAR LAMPIRAN... vii BAB I PENDAHULUAN ... I.1 I.1 Latar Belakang ... I.1 I.2 Perumusan Masalah... I.2 I.3 Tujuan... I.2 I.4 Batasan Masalah... I.2 I.5 Sistematika Penulisan ... I.3 BAB II LANDASAN TEORI ... II.1 II.1 Enterprise Architecture ... II.1 II.2 Pengertian TOGAF ... II.2 II.2.1 Jenis Arsitektur pada TOGAF ... II.2 II.2.2 Sejarah TOGAF ... II.3 II.3 Metode Pengembangan Arsitektur ... II.5

II.4 Rangkaian Kesatuan Perusahaan... II.10 II.5 Resource Base ... II.15 II.6 Architecture Framework ... II.16 II.7 Data Flow Diagram... II.17 II.7.1 Komponen DFD. ... II.17 II.7.1.1 Entitas. ... II.18

II.7.1.2 komponen Proses. ... II.18 II.7.1.3 komponen Data Store. ... II.19 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ... III.1 III.1 Tahap - tahap TOGAF Architecture Development Method ... III.1 III.1.1 Tahap Preliminary (Framework dan principles)... III.1 III.1.2 Tahap Architecture Vision. ... III.2 III.1.2.1 Visi, Misi, Tujuan PT. Cahaya Mitra Damai. ... III.2 III.1.2.2 Strategi Bisnis PT. Cahaya Mitra Damai... III.3 III.1.2.3 Prinsip - Prinsip bisnis perusahaan... III.3 III.1.2.4 Batasan Pengembangan Arsitektur Perusahaan... III.3 III.1.2.5 Masalah dan Ketidakleluasaan Saat Mengembangkan Arsitektur Perusahaan. ... III.4

III.1.2.6 Keinginan Stakeholder Ketika Mengembangkan

Arsitektur Perusahaan. ... III.4 III.1.2.7 Skenario Bisnis Perusahaan... III.5 III.1.3 Tahap Business Architecture... III.6 III.1.3.1 Proses Bisnis PT.Cahaya Mitra Damai... III.7 III.1.3.2 Flow Proses PT. Cahaya Mitra Dama... III.9 III.1.3.3 Struktur Organisasi PT.Cahaya Mitra Damai... III.10 III.1.4 Tahap Information System Architecture. ... III.15 III.1.4.1 Prinsip - Prinsip Aplikasi PT. CMD... III.16 III.1.4.2 Prinsip - Prinsip Data PT. CMD. ... III.17 III.1.4.3 Evaluasi Sistem Informasi Perusahaan. ... III.17 III.1.4.4 Area Dari Arsitektur Perusahaan Yang Perlu

Dikembangkan... III.19 III.1.4.5 Data Flow Diagram PT. CMD.. ... III.20

(5)

III.1.4.6 ERD dan Kamus Data PT. CMD... III.25 III.1.5 Tahap Technology Architecture... III.29 III.1.5.1 Prinsip - Prinsip Teknologi PT. CMD. ... III.29 III.1.5.2 Daftar Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

PT. CMD... III.29 III.1.5.3 Keinginan Stakeholder Saat Pengembangan

Arsitektur Teknologi Perusahaan. ... III.31 III.1.6 Tahap Opportunities and Solutions. ... III.32

III.1.6.1 Faktor-Faktor Pengembangan Arsitektur

Perusahaan ... III.32 III.1.7 Tahap Migration Planning... III.35

III.1.7.1 Langkah dan Strategi PT. CMD Saat Melakukan

Perubahan Sistem. ... III.35 III.1.7.2 Keuntungan, Resiko, dan Masalah

Pada Saat Implementasi Sistem Baru... III.35 III.1.8 Tahap Implementation Governance. ... III.36

III.1.8.1 Pengawasan PT. CMD Saat Implementasi

Sistem Baru ... III.36 III.1.9 Tahap Architecture Change Management... III.37

III.1.9.1 Pengawasan PT. CMD Terhadap

Perubahan Teknologi. ... III.37 III.1.9.2 Pengawasan PT. CMD Terhadap

Perubahan Bisnis ... III.38 III.2 Langkah dan Strategi Pembangunan Enterprise Continuum. ... III.39 BAB IV PENUTUP ... IV.1 IV.1 Kesimpulan... IV.1 IV.2 Saran-saran... IV.2 DAFTAR PUSTAKA ... xii

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1. Metode Pengembangan Arsitektur ... .II.4 Gambar II.2. Architecture Continuum ... .II.8 Gambar II.3. Solutions Continuum ... .II.9 Gambar II.4. Technical Reference Model ... .II.10 Gambar II.5. Technical Reference Model ... .II.11 Gambar II.6. Standard Information Base ... .II.12 Gambar II.7. Integrated Information Infrastructure Reference ... .II.13 Gambar III.1. Flow Proses PT. CMD ... III.9 Gambar III.2. Struktur Organisasi PT. CMD ... III.10 Gambar III.3. Evaluasi Sistem Informasi PT. CMD ... III.18 Gambar III.4. DFD level 0 PT. CMD ... III.20 Gambar III.5. DFD level 1 PT. CMD ... III.21 Gambar III.6. DFD level 2 Proses 1 PT. CMD ... III.23 Gambar III.7. DFD level 2 Proses 2 PT. CMD ... III.24 Gambar III.8. ERD PT. CMD ... III.25 Gambar III.9. Applikasi Tally_1... III.28 Gambar III.10. Applikasi Tally_2... III.28 Gambar III.11. Jaringan PT. CMD ... III.31

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner ...A-1

(8)
(9)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar

Belakang

PT. Cahaya Mitra Damai adalah sebuah perusahaan yang

bergerak di bidang tekstil, dimana proses produksinya dilakukan di

sebuah pabrik yang terletak di Jl. Jembatan Citarum km 11, Dayeuh

Kolot. Bahan dasar yang dibutuhkan dalam membuat tekstil adalah

benang yang kemudian akan diolah menjadi kain.

Bahan dasar perusahaan ini didapat dari supplier yang sudah

dipercaya oleh perusahaan ini. PT.Cahaya Mitra Damai memiliki

sekitar 500 orang karyawan dan mempunyai struktur organisasi yang

terorganisasi dengan baik.

Masalah – masalah yang ada pada perusahaan saat ini yaitu

perusahaan memerlukan bantuan untuk mendokumentasikan sistem

informasi yang ada di perusahaannya sehingga dapat membantu

perusahaan untuk mengevaluasi dan mengembangkan sistem

informasi yang ada. Karena perusahaan seringkali tidak membuat

dokumentasi untuk setiap masalah yang terjadi. Proses bisnis dan

juga perancangan arsitektur perusahaan merupakan faktor yang

sangat penting untuk bisa menentukan keberhasilan maupun

kesuksesan suatu perusahaan. Jadi untuk memastikan bahwa proses

bisnis maupun arsitektur perusahaan sudah berjalan dengan baik

diperlukan pemodelan untuk keduanya yang akan dibahas dengan

menggunakan TOGAF framework.

(10)

I.2 Perumusan

Masalah

Dari latar belakang di atas ditemukan masalah – masalah

sebagai berikut :

- Bagaimana cara memodelkan dan mendokumentasikan arsitektur

perusahaan dengan baik?

- Keuntungan apa saja yang bisa didapat oleh perusahaan setelah

pendokumentasian dilakukan?

I.3 Tujuan

Pada pemodelan dengan menggunakan TOGAF Framework ini

akan dilakukan pendokumentasian yang membantu perusahaan

dalam membuat prinsip - prinsip arsitektur perusahaan, melihat

bagaimana perusahaan menjalankan proses bisnis dan juga

membantu perusahaan dengan pendokumentasian arsitektur

perusahaan yang berguna untuk mengembangkan dan merancang

arsitektur perusahaan di masa depan, juga akan dilihat proses mana

saja dalam perusahaan yang masih menggunakan sistem secara

manual, dan memberikan saran pada perusahaan mengenai

pengembangan pembuatan dokumentasi yang lebih baik dengan

menerapkan langkah – langkah pada TOGAF ADM (Architecture

Development Method) yang sesuai dengan perusahaan.

I.4 Batasan

Masalah

Dalam pemodelan ini juga mempunyai keterbatasan dalam

prosesnya, seperti :

- Pemodelan difokuskan pada TOGAF ADM (Architecture

Development Method) tetapi tidak sampai tahap membangun

Enterprise Continuum.

(11)

- Pemodelan akan menggunakan flow proses dan dfd yang akan

menggambarkan alur proses bisnis dan alur proses sistem

informasi yang digunakan pada perusahaan.

I.5 Sistematika

Penulisan

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang

perusahaan, masalah – masalah yang ada di perusahaan yang perlu

untuk dianalisa dan diperbaiki dan tujuan dari pemodelan arsitektur

sistem informasi terhadap perusahaan.

Bab II Landasan Teori

Pada bab ini akan dibahas mengenai pengertian, jenis

arsitektur, sejarah, proses – proses yang pada TOGAF seperti

langkah – langkah dalam membuat architecture development

method, enterprise continuum, dan resource base, pengertian

arsitektur perusahaan dan kerangka arsitektur

Bab III Analisis dan Perancangan

Pada bab ini akan dilakukan pemodelan arsitektur perusahaan

dengan mengikuti langkah – langkah pada tahap Architecture

Development Method yang akan berbentuk dokumentasi yang

berguna bagi perusahaan untuk mengevaluasi jika akan

mengembangkan arsitektur perusahaannya.

Bab IV Penutup

Pada bab ini akan ditarik kesimpulan dari keseluruhan proses

yang telah selesai didokumentasikan, juga akan diberikan saran –

saran yang bisa dijadikan acuan perusahaan untuk dapat

(12)

meningkatkan kinerja dan memperbaiki sistem informasi yang

digunakan.

(13)

BAB IV PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang bisa diambil dari pemodelan terhadap

PT.Cahaya Mitra Damai yaitu:

1. Untuk melakukan pemodelan dan pendokumentasian dengan

baik maka dibutuhkan kerja sama yang baik dari setiap orang

yang terlibat dalam pendokumentasian dan juga sebuah

kerangka kerja yang dapat membantu dalam

pendokumentasian yang baik.

2. Dengan adanya pendokumentasian yang sudah dilakukan

terhadap arsitektur perusahaan, keuntungan yang didapat PT.

CMD yaitu perusahaan bisa melakukan evaluasi kinerja

perusahaan sehingga bisa digunakan untuk pengembangan

perusahaan di masa depan.

3. Visi, misi, tujuan perusahaan dapat terpenuhi meskipun

arsiterktur perusahaan masih dalam tahap pengembangan.

4. Belum semua proses dalam perusahaan didukung dengan

penggunaan sistem informasi.

5. Perusahaan tidak mendetail dalam mendokumentasikan

sistem informasi yang ada sehingga ketika akan melakukan

perubahan sering kali dibutuhkan waktu yang lama untuk

mendapatkan solusi yang baik.

6. Perusahaan tidak membuat dokumentasi yang baik untuk

setiap arsitektur bisnis yang mendukung perusahaan.

7. Perusahaan tidak mendokumentasikan setiap masalah –

masalah yang terjadi sehingga sering kali jika permasalahan

sama muncul penanganan terhadap masalah menjadi lambat.

(14)

IV.2 Saran-saran

Saran penulis untuk pengembangan pendokumentasian adalah :

1. Agar pendokumentasian selanjutnya dilakukan oleh sebuah

team analisis, sehingga pendokumentasian bisa dilakukan

dengan lebih baik dan bisa lebih mendetail.

2. Agar pendokumentasian yang sudah didapat dibuat dalam

bentuk aplikasi yang memudahkan perusahaan dalam

melakukan pengembangan arsitekturnya, sehingga setiap

masalah yang sudah didokumentasikan bisa terselesaikan

secara cepat dan efisien.

3. Agar pendokumentasian yang dilakukan untuk membantu

perusahaan tidak hanya menggunakan TOGAF Framework

saja, tetapi juga menggunakan framework-framework lainnya

sehingga bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

1. Data

Governance

Institute,

TOGAF. Available at:

www.datagovernance.com/fwo3_TOGAF.html. Access date: Juni 7,

2008

2. Judith

Jones,

The TOGAF STORY. Available at:

nccmembership.co.uk/pooled/articles/BF_WEBART/view. Access date:

Juni 7, 2008

3. Opengroup Organization, TOGAF8 ”Enterprise Edition”. Available at:

www.opengroup.org/togaf. Access date : Juni 7, 2008

4. Opengroup Organization, The Open Group Architecture Framework

Version8.1.1. Available at:

www.opengroup.org/architecture/togaf8-doc/arch. Access date: Juni 7, 2008

5. OMG Organization, TOGAF ADM and MDA. Available at:

www.omg.org/docs/omg/04-06-01.pdf. Access date : Juni 7, 2008

6. Wikipedia

Organization,

The Open Group Architecture

Framework(TOGAF). Available at: en.wikipedia.org/wiki/TOGAF.

Access date : Juni 7, 2008

7. Wikipedia Organization, Data Flow Diagram. Available at:

en.wikipedia.org/wiki/Data_flow_diagram. Access date : Juni 2008

Referensi

Dokumen terkait

Artikel ini ditulis dengan tujuan untuk menelaah Pendekatan Linguistik yang digunakan dalam buku ”Metodologi Bibel dalam Studi Al-Qur’an”. Buku ini ditulis oleh seorang

Melalui serangkaian pembelajaran dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks

Pada gambar 16 menunjukkan grafik pengaruh frekuensi gelombang air terhadap daya listrik bangkitan yang dihasilkan dari mekasisme PLTG-Air dengan variasi jumlah

2 Minuman beralkohol tersebut tentunya akan diperedarkan di Kota Pontianak secara illegal (tanpa Izin). Apalagi, eksistensi Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 23 Tahu 2002

Penelitian dilakukan di Universitas Terbuka (UT), khususnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dalam waktu delapan bulan yaitu mulai Mei –

menggunakan jilbab yang kain nya tipis dan hanya menutupi kepala dan leher saja, tidak menutupi hingga ke bagian dada dan si pengguna menggunakan celana dan kaus yang ketat

Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan Educational Design Research (EDR). Penelitian ini menghasilkan tiga simpulan. Pertama, masyarakat masih

Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan skripsi