KAJIAN STABILITAS DINAMIS DAN DEFORMASI
PADA ASPAL PORUS DENGAN CANGKANG KELAPA
SAWIT SEBAGAI AGGREGAT KASAR
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata-1 Pada Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Andalas
Oleh :
Arief Adrian BP 08 109 23 158
Pembimbing :
Elsa Eka Putri, Ph.D NIP. 197308031998022001
JURUSAN TEKNIK SIPIL–FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS
KAJIAN STABILITAS DINAMIS DAN DEFORMASI PADA ASPAL PORUS DENGAN CANGKANG KELAPA SAWIT
SEBAGAI AGGREGAT KASAR
Oleh Elsa Eka Putri, Ph.D1
Arief Adrian2
1. Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas
2. Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas
ABSTRAK
Aspal porus adalah jenis perkerasan untuk lapis permukaan yang diletakkan di atas lapisan pondasi permukaan yang kedap air dan didominasi oleh agregat kasar (85%) sehingga gradasinya adalah gradasi terbuka (open graded) yang berfungsi sebagai drainase permukaan jalan. Pada umumnya batu split (batu pecah) dipakai sebagai bahan pengisi agregat kasar karena berlimpahnya limbah maka, bahan limbah kelapa sawit berupa cangkang kelapa sawit digunakan bahan pengganti dari batu pecah yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan alternatif aggregat kasar pada perkerasan aspal porus. Pengujian kelayakan campuran diuji menggunakan Marshall dan Wheel Tracking Machine. Hasil dari 30% penggunaan cangkang kelapa sawit sebagai bahan substitusi aggregat kasar pada aspal porus mempunyai nilai stabilitas marshall yang rendah yaitu 723,73 kg, kelelehan, 3,95 mm, MQ, 184,02 kg/mm, dan VIM, 11,22%. Dan pada pengujian wheel tracking didapatkan nilai stabilitas dinamis yang rendah yaitu 475,030 lintasan/mm dari nilai stabilitas dinamis campuran pembanding sebesar 1630,932 lintasan/mm dan mengalami deformasi yang lebih besar dari campuran pembanding dengan selisih 1 mm. Sedangkan campuran 50% cangkang kelapa sawit sebagai pengganti agregat kasar mengalami penurunan nilai stabilitas dinamis 1589,957 lintasan/mm dari campuran pembanding tetapi mempunyai nilai deformasi paling besar dari campuran pembanding dan 30% cangkang kelapa sawit pengganti agregat kasar.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Jalan raya adalah suatu lintasan yang bermanfaat untuk
melewatkan lalu lintas dari suatu tempat ke tempat yang lain,
Perkembangan Teknologi Jalan Raya dimulai dengan sejarah
perkembangan manusia yang selalu mencari kebutuhan hidup dan
berkomunikasi. Perkembangan jalan raya terjadi seiring dengan
perkembangan peradaban umat manusia. Perkembangan teknik atau cara
pembuatan jalan terjadi seiring dengan melesatnya teknologi yang
dikembangkan oleh umat manusia.
Indonesia merupakan daerah tropis, yang memiliki intensitas
curah hujan yang tinggi dalam waktu yang lama, sehingga sangat rentan
terhadap banjir. air yang tersisa di permukaan jalan dapat menyebabkan
kasus aquaplaning, air akan memercik ketika melewati kendaraan dan
akan mengganggu pandangan pengemudi hambatan di depan kendaraan
yang dapat menyebabkan kecelakaan. Salah satu tipe perkerasan untuk
mengurangi dampak tersebut maka dikembangkan teknologi Aspal porus,
karena permukaan aspal porus yang kasar mempunyai skid resistance
yang besar baik sehingga pada saat kecepatan tinggi roda tidak mudah
slip. Selain itu juga mengurangi kebisingan dan kesilauan pada malam
hari (Danang Dwiharjo (2010).
Agregat kasar dalam campuran aspal porus adalah agregat
kasar yang biasa digunakan dalam campuran perkerasan jalan ialah batu
pecah dan kerikil.
Menurut data yang dikeluarkan oleh Direktorat Jendral
Perkebunan tahun 2008 di Indonesia terdapat seluas 7.125.331 Ha
perkebunan kelapa sawit, lebih dari separuhnya yaitu 4.816.253 Ha
terdapat di Pulau Sumatra. Luas lahan tersebut tersebar diberbagai
propinsi antara lain : Nanggro Aceh Darussalam (311.837 ha), Sumatera
Utara (970.716 ha), Sumatra Barat (316.560 ha), Riau (1.548.972 ha),
Kepulauan Riau (6.933 ha), Jambi (574.614 ha), Bangka Belitung
(133.286 ha), Bengkulu (165.276 ha), Lampung (157.765 ha), Sumatra
Selatan (630.294 ha). Ketersediaan lahan perkebunan kelapa sawit yang
begitu luas di Indonesia, memungkinkan limbah kelapa sawit berupa
cangkang kelapa sawit tersedia dengan sangat banyak.
Pada penelitian tugas akhir ini digunakan limbah kelapa sawit
berupa Cangkang kelapa sawit, Penggunaan ini diharapkan dapat
digunakan sebagai alternatif agregat kasar pada campuran aspal porus.
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui nilai stabilitas dinamis dan deformasi perkerasan aspal porus
yang menggunakan cangkang kelapa sawit sebagai pengganti aggregat
kasar.
Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat memberikan tambahan
referensi dalam pengembangan bahan perkerasan jalan dan didapat suatu
bahan alternatif cangkang kelapa sawit sebagai pengganti aggregat kasar
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini mempunyai batasan masalah sebagai berikut:
1. Bahan cangkang yang di jadikan agregat kasar adalah limbah
hasil dari pengolahan kelapa sawit.
2. Perkerasan lentur (flexible) yang direncanakan adalah aspal
porus.
3. ParameterMarshall testyang diperhitungkan yaitu stabilitas,
kelelehan, Rongga dalam Campuran (VIM) dan Marshall
Quotient.
4. Parameter Wheel Tracking yang diperhitungkan yaitu
Stabilitas Dinamis dan Deformasi.
5. Filler yang digunakan adalah Ordinary Portland Cement.
6. Kadar aspal yang digunakan berdasarkan kadar aspal teoritis
menggunakan metoda luas permukaan.
7. Penelitian sebatas penerapan di laboratorium.
1.4 Sistematika Penulisan
Untuk menghindari terjadinya penulisan yang tidak terarah dan
tidak jelas, maka penulisan ini dibagi menjadi beberapa bab.
Masing-masing bab akan membahas mengenai hal-hal berikut:
BAB I Pendahuluan
Berisikan latar belakang, tujuan dan manfaat, batasan masalah
serta sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Menguraikan tentang penelitian yang sudah pernah dilakukan,
BAB III Metodologi Penelitian
Berisikan metodologi yang akan menjadi alur dalam analisis
yang akan dilakukan serta menguraikan peralatan dan bahan
yang dibutuhkan dalam penelitian.
BAB IV Prosedur dan Langkah Kerja
Terdiri dari tahapan penelitian dan hasil yang diperoleh.
BAB V Analisis dan Pembahasan
Berisikan analisi dan pembahasan berdasarkan hasil yang
diperoleh.
BAB VI Kesimpulan dan Saran