• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Dedeh Kurniaty, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah Pada Pembelajaran Ipa Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN SEKOLAH

PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Sukamulya 2 Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur Materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Dedeh Kurniati

1008527

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

2013

LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Sukamulya 2 Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur Materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya)

Oleh : Dedeh Kurniati

1008527

Disetujui dan disyahkan oleh Pembimbing I

Drs. Nana Djumhana, M.Pd. NIP. 19590508 198403 1 002

Pembimbing II

Dra. Effy Mulyasari, M.Pd. NIP. 19680108 200812 2 003

Diketahui :

Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

Dedeh Kurniaty, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah Pada Pembelajaran Ipa Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

NIP. 19610814 198603 1 001 Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==========================================================

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNGAN SEKOLAH

PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Sukamulya 2 Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur Materi Makhluk Hidup dan Lingkungannya)

Oleh: Dedeh Kurniati

1008527

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Dedeh Kurniati 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Hasil Penelitian Tindakan Kelas yang disajikan dalam rumusan masalah ini adalah bagaimana penerapan pendekatan lingkungan sekolah pada pembelajaran IPA di SD di kelas IV. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Pembelajaran yang dilaksanakan melalui penerapan pendekatan lingkungan sekolah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA SD. Pendekatan lingkungan sekolah merupakan salah satu pendekatan yang mengembangkan kegiatan siswa dengan menggunakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dimana siswa diajak langsung berhadapan dengan lingkungan secara nyata.

Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari Kemmis dan Mc. Taggart melalui langkah-langkah (1) Perencanaan (planning), (2) Tindakan (action), (3) Observasi (observation), (4) Refleksi (reflekction). Data penelitian disajikan secara deskriptif kualitatif yang diperoleh dari hasil analisis dan refleksi dari setiap tindakan yaitu melalui pengamatan dan penilaian hasil evaluasi.

Simpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini (1) pada perencanaan pembelajaran yang dilakukan melalui penerapan pendekatan lingkungan sekolah dengan tujuan agar dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA tentang makhluk hidup dan lingkungannya, dimulai dari mempersiapkan RPP, instrumen penelitian dan objek yang akan digunakan dalam penelitian (2) pada pelaksanaan penelitian penelti melakukan kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya dari mulai tindakan sampai pelaksanaan evaluasi, (3) hasil belajar dari tiga siklus didapatkan data hasil belajar pada pelaksanaan kegiatan siklus I, yang diperoleh dari hasil evaluasi siswa dengan nilai rata-rata siswa 6,73, rata-rata nilai proses siswa 6,21, hasil observasi siswa 6,43, dan yang mencapai nilai KKM 63,3%, siklus II hasil evaluasi siswa secara individu dengan nilai rata siswa 7,27, rata-rata nilai proses siswa 7,02, hasil observasi siswa sebesar 7,71, nilai rata-rata-rata-rata yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi yang mencapai nilai KKM 86,7% , dan siklus III hasil evaluasi siswa secara individu dengan nilai rata-rata siswa 8,20, rata-rata nilai proses siswa 7,53, hasil observasi siswa sebesar 8,10, nilai rata-rata yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi yang mencapai nilai KKM 96,7%. Berdasarkan data tersebut, maka proses pembelajaran IPA melalui penerapan pendekatan lingkungan sekolah membawa perubahan berarti terhadap hasil belajar siswa. Hal ini menunjukan bahwa pendekatan lingkungan sekolah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di SD.

(5)

Dedeh Kurniaty, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah Pada Pembelajaran Ipa Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

E. Definisi Operasional ... 6

BAB II PENERAPAN PENDEKATAN LINGKUNAG SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD ... 8

A. Pendekatan Lingkungan Sekolah ... 8

1. Pengertian Lingkungan Sekolah ... 8

2. Peranan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar .. 9

3. Jenis Lingkungan ... 10

4. Teknik Menggunakan Lingkungan sebagai Sumber Belajar ...10

5. Prosedur Pemanfaatan Lingkungan ... 11

6. Keuntungan Menggunakan Lingkungan sebagai Sumber Belajar ... 12

B. Pembelajaran IPA di SD ... 13

(6)

1. Pengertian IPA ... 13

2. Pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup dan Lingkungannya ... 14

C. Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah pada Pembelajaran IPA di SD ... 19

D. Hasil Belajar ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Jenis Penelitian ... 24

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

1. Lokasi Penelitian ... 27

2. Waktu Penelitian ... 27

C. Subyek Penelitian ... 27

1. Letak Geografis ... 27

2. Keadaan Sosial Ekonomi ... 28

3. Staf Pengajar dan Tingkat Pendidikan ... 28

D. Metode dan Desain Penelitian ... 28

E. Prosedur Penelitian ... 30

1. Rencana Tindakan ... 30

2. Pelaksanaan Tindakan ... 30

3. Observasi ... 31

4. Refleksi ... 31

F. Teknik Pengumpulan Data ... 32

1. Instrumen Penelitian ... 32

2. Lembar Tes ... 32

G. Pengolaha dan Analisis Data ... 32

1. Pengolahan Data ... 32

2. Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Hasil Penelitian ... 34

(7)

Dedeh Kurniaty, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah Pada Pembelajaran Ipa Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Hasil Tindakan Penelitian Siklus II ... 42

3. Hasil Tindakan Penelitian Siklus III ... 49

B. Pembahasan ... 55

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 60

A. Simpulan ... 60

... B. Rekomendasi ... 62

...

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

v

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Simbiosis antara Kupu-kupu dengan Bunga ... 14

Gambar 2.2 Anggrek Hidup Menempel pada Inangnya ... 15

Gambar 2.3 Benalu Merugikan Inangnya ... 16

Gambar 2.4 Rantai Makanan ... 17

(9)

Dedeh Kurniaty, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah Pada Pembelajaran Ipa Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa dan Ketuntasan Belajar Siklus I ... 36

Tabel 4.2 Hasil Temuan Pelaksanaan Kegiatan Siklus I ... 38

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa dan Ketuntasan Belajar Siklus II ... 44

Tabel 4.4 Hasil Temuan Pelaksanaan Kegiatan Siklus II ... 46

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa dan Ketuntasan Belajar Siklus III ... 51

Tabel 4.6 Hasil Temuan Pelaksanaan Kegiatan Siklus III ... 53

(10)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 4.1 Hasil Belajar Siswa I ... 37

(11)

1

Dedeh Kurniaty, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah Pada Pembelajaran Ipa Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah suatu proses kegiatan yang ditata dan diatur sedemikian rupa dengan didasarkan pada berbagai aspek, baik menyangkut aspek konsep hakikat pembelajaran, maupun ketentuan-ketentuan yuridis formal yang mengatur pelaksanaan pendidikan pada umumnya dan pembelajaran secara lebih khusus (Sukirman, 2008).

Pada pembelajaran IPA khususnya di SD banyak faktor yang harus diperhatikan, salah satu faktor yaitu lingkungan sekitar yang sangat berpengaruh pada pembelajaran. Berkaitan dengan pentingnya lingkungan dalam melakukan pembelajaran IPA, maka ada suatu asas dalam pembelajaran tersebut yang harus diperhatikan dan dipilih oleh guru, yaitu asas-asas didaktik atau asas-asas mengajar yang disebut dengan asas lingkungan, yaitu suatu asas yang mengaitkan suatu proses pembelajaran dengan lingkungan anak. Bagi seorang guru menguasai asas-asas mengajar adalah sangat penting dan merupakan suatu keharusan, karena dengan menguasai asas-asas mengajar ini akan dapat membantu guru dalam meningkatkan dan mengembangkan praktik pengajaran di kelas untuk tercapaianya tujuan pengajaran yang diharapkan.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu pelajaran yang dikembangkan dan diajarkan oleh guru di sekolah, sedangkan cara yang baik untuk menyampaikannya pada siswa secara langsung mengamati lingkungan yang ada di sekolah. Selain itu IPA merupakan bagian dari kurikulum yang diajarkan di pendidikan dasar. IPA yang diajarkan disekolah terdiri atas bagian-bagian IPA yang dipilih guna menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi siswa serta berpadu pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini.

(12)

2

Pada kenyataannya, sekarang pembelajaran IPA seolah-olah asing bagi siswa, terutama dalam kehidupan sehari-hari mereka. Karena guru jarang mengaitkan konsep dengan pengalaman siswa, disamping itu mengajarkan suatu topik IPA, guru kurang paham akan manfaat siswa belajar topik IPA tersebut bagi kehidupannya dengan lingkungan hidupnya. Hal tersebut akan berakibat buruk terhadap anak dan bidang pengajaran IPA itu sendiri, apabila dibiarkan berlarut-larut, disamping akan menjauhkan IPA dengan dunia nyata anak juga akan membuatkan persepsi anak terhadap IPA menjadi kurang baik.

Salah satu penyebab kurang berhasilnya pembelajaran IPA adalah guru dalam memberikan pembelajaran IPA banyak menekankan pada prosedural yaitu menekankan pada penguasaan pengetahuan saja tanpa memberikan pengertian dan percobaan serta observasi terhadap lingkungan sekitar. Berdasarkan pengalaman para guru, maka permasalahan dalam pembelajaran IPA diantaranya anak mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran. Di lain pihak minat belajar siswa terhadap kegiatan pembelajaran dirasa kurang, hal ini dibuktikan dengan kurang antusias siswa terhadap pembelajaran dengan tidak memperhatikan pelajaran, tidak mengerjakan PR, serta hasil belajar IPA melalui test sumatif.

Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu faktor dalam diri siswa (intern) dan faktor dari luar diri siswa (ekstern). (Anitah, 2008). Sebagian besar siswa memiliki kesulitan dalam memahami konsep sebagaimana yang biasa diajarkan, yaitu menggunakan suatu yang abstrak dan melalui metode ceramah. Mereka sangat membutuhkan pengalaman konsep-konsep yang berhubungan dengan tempat belajar dan masyarakat pada umumnya. Perlu disadari bahwa program pembelajaran bukanlah sekedar rentetan topik/pokok bahasan, tetapi yang harus dipahami oleh siswa dan dapat dipergunakan untuk kehidupan.

Apabila kita perhatikan pembelajaran yang terjadi di sekolah disinyalir sebagian guru hanya mentransfer ilmu pengetahuan belaka kepada siswa tanpa berusaha untuk melihat secara langsung atau mencoba mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari anak dan juga tidak berusaha melakukan pertunjukan tentang proses yang terjadi sehingga siswa tidak memahami apa yang dipelajari. Dengan demikian belajar hanya bersifat hafalan saja dan tidak bermakna.

(13)

3

Dedeh Kurniaty, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah Pada Pembelajaran Ipa Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

itu ialah asas lingkungan. Dalam pelaksanaannya asas lingkungan ini digunakan melalui pendekatan lingkungan sekolah di dalam proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan kondisi, tujuan dan materi pelajaran yang telah ditetapkan. Betapa pentingnya penggunaan atau pemanfaatan lingkungan sekolah dalam kegiatan pembelajaran, namun demikian dengan berbagai alasan, disinyalir masih banyak guru yang melupakan pentingnya lingkungan sekolah dalam kegiatan pembelajaran sebagai sumber belajar. Hal ini merupakan hambatan dalam pembelajaran yang berlangsung di sekolah, karena sebenarnya banyak keuntungan yang diperoleh dengan memanfaatkan lingkungan.

Lingkungan belajar di luar kelas banyak berperan dalam meningkatkan semangat belajar siswa atau peserta didik. Dengan kata lain, tingginya minat siswa terhadap suatu kegiatan pembelajaran, salah satunya ditentukan oleh faktor lingkungan belajar (Marisa, 2011). Maka untuk mengatasi masalah ini salah satu upayanya ialah melalui penerapan pendekatan lingkungan sekolah, karena kalau kita perhatikan melalui pendekatan tersebut guru dapat melakukannya dengan mudah, karena siswa dapat diajak langsung ke luar kelas. Selain itu dengan pendekatan lingkungan dapat menghemat biaya karena media yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut ada di lingkungan sekitar sekolah.

Keadaan sekolah yang memiliki siswa yang melebihi kapasitas siswa dalam kelas, menjadi faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, seperti yang terjadi di SDN Sukamulya 2 khususnya pada pembelajaran IPA kelas IV setelah dilakukan evaluasi ternyata nilai yang didapatkan masih di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yang terdiri dari 63,3% nilainya di atas KKM dan 36,7% nilainya di bawah KKM. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti akan mencoba melakukan penelitian dengan ”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah pada Pembelajaran IPA di SD.”

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini sangat penting dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA, khususnya di SDN Sukamulya 2. Agar nilai yang diperoleh siswa lebih maksimal, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

B. Rumusan Masalah

(14)

4

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SD melalui pendekatan lingkungan sekolah?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SD melalui pendekatan lingkungan sekolah?

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SD melalui pendekatan lingkungan sekolah?

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan analisis teori yang telah dirumuskan bahwa hipotesis tindakannya sebagai

berikut: “Jika pada pembelajaran IPA di SD melalui penerapan pendekatan lingkungan

sekolah, maka hasil belajar siswa akan meningkat”. D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian tindakan kelas dengan penerapan pendekatan lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar siswa IV tentang Bagian-Bagian Tumbuhan adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SD melalui pendekatan lingkungan sekolah.

b. Untuk mengetahui bagimana pelaksanaan pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup dan Lingkungannya di kelas IV SD melalui pendekatan lingkungan sekolah.

c. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV SD pada pembelajaran IPA tentang Makhluk Hidup dan Lingkungannya melalui pendekatan lingkungan sekolah.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Untuk Guru adalah:

1) Menjadi pengetahuan baru dalam merencanakan pembelajaran IPA melalui pendekatan lingkungan sekolah.

2) Menambah pengalaman dalam memilih dan menetukan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi pada pembelajaran IPA di SD.

(15)

5

Dedeh Kurniaty, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah Pada Pembelajaran Ipa Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu b. Untuk Siswa adalah:

1) Meningkatkan minat belajar pada pembelajaran IPA

2) Meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar di lingkungan sekolah 3) Memotivasi siswa untuk belajar di luar kelas

4) Melakukan kegiatan pembelajaran secara langsung di lingkungan sekolah

5) Memiliki keberanian dalam mengidentifikasi dan memecahkan suatu masalah dalam pembelajaran IPA.

c. Bagi Sekolah adalah :

1) Menumbuhkan kebiasaan guru dalam melakukan perbaikan pembelajaran di sekolah dengan menerapkan beberapa metode atau pendekatan belajar.

2) Mewujudkan keinginan guru di sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan melakukan kegiatan pembelajaran secara langsung di lingkungan sekolah.

3) Memberikan sumbangsih untuk memperbaiki suatu pembelajaran dengan memilih metode dan pendekatan yang tepat digunakan guru di sekolah.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran dan persepsi yang berbeda terhadap istilah yang digunakan dalam penulisan ini, maka dari itu perlu dikemukakan beberapa batasan istilah, antara lain sebagai berikut.

1. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar (Anitah, 2008). Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan prilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, positif, dan disadari.

2. Pendekatan Lingkungan Sekolah

Pendekatan lingkungan merupakan pendekatan pembelajaran, dimana siswa diajak langsung berhadapan dengan lingkungan dimana fakta dan gejala alam tersebut berada” (Asy’ari, 2006) dalam (Nurhayati, 2012).

Dalam kamus Bahasa Inggris peristilahan lingkungan ini cukup beragam diantaranya ada istilah circle, area, surroundings, sphere, range, dan envronment, yang artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar/sekeliling. (Anitah,

5

(16)

6

2008). Jadi berdasarkan penjelasan tersebut maka lingkungan sekolah (di luar kelas) dapat dimanfaatkan sebagi sumber belajar bagi siswa.

3. Pembelajaran IPA di SD.

(17)

21

Dedeh Kurniaty, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah Pada Pembelajaran Ipa Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Alasan peneliti memilih metode penelitian tindakan kelas ini karena bila dibandingkan dengan model penelitian lain, model penelitian tindakan selangkah lebih maju, sebab pada penelitian tindakan tidak mengenal populasi atau sampel, akan tetapi pada penelitian tindakan dampak perlakuan hanya berlaku bagi satu subjek yang dikenai tindakan saja atau spesifik. Mengingat kondisi demikian, maka seyogyanya melakukan penelitian tindakan kita harus hati-hati, cermat, dan sistematis.

Dalam Penelitian Tindakan Kelas, guru mempunyai peranan yang sangat vital dalam setiap siklus kegiatannya. Oleh karena, semua skenario pembelajaran guru yang menentukan. Namun dalam pelaksanaan proses kegiatan belajarnya, peserta didik yang mempunyai peran aktif karena siswa adalah subjeknya.

Rencana yang akan dikembangkan dalam penelitian ini berpijak kepada model Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang disusun dalam bentuk daur (siklus) yang terdiri dari empat tind akan, yaitu rencana, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dengan proses kegiatan satu putaran berurutan lalu kembali kesemula yang disebut dengan siklus. Jadi satu siklus adalah proses kegiatan yang dimulai dari penyusunan rancangan sampai dengan refleksi atau bisa dikatakan dengan istilah evaluasi. Apabila dikaitkan dengan kata tindakan, satu siklus identik dengan satu bentuk tindakan.

Penulis pada kegiatan penelitian ini membagi menjadi tiga siklus dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tahap pertama rencana, yang merupakan tindakan yang akan dilakukan untuk mempersipkan berbagai komponen kegiatan dari mulai instrumen pembelajaran sampai dengan aksesoris pendukungnya, termasuk legalitas dan legitimasi formal. Tahap kedua pelaksanaan, yang merupakan aktivitas kegiatan dalam upaya aplikasi dari perencanaan. Tahap ketiga observasi, yang merupakan tahap pengamatan atas apa yang telah dilakukan, dan tahap terakhir refleksi, yang merupakan tahap pengkajian, perenungan, dan mempertimbangkan keputusan atas semua yang telah dilaksanakan. Keempat tahapan

(18)

22

penelitian ini, dilaksanakan secara dinamis dan berkesinambungan dari mulai tindakan satu sampai tindakan tiga dalam satu siklus.

Pelaksanaan tahapan-tahapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dengan istilah CAR ini, mampu meningkatkan peran guru sebagai pendidik dalam perencanaan dan

pelaksanaan proses pembelajaran, karena dengan PTK guru melakukan proses kegiatan belajarnya didukung dengan berbagai komponen pembelajaran yang sistematis. Seperti yang dikemukakan oleh Mills (2000) yang dikutip (Wardhani, 2007) penelitian tindakan sebagai “systematic inguiry” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya. Informasi ini digunakan untuk meningkatkan persepsi serta mengembangkan “relative practice” yang berdampak positif dalam berbagai praktik persekolahan, termasuk memperbaiki hasil belajar siswa.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan penelitian yang dilakukan guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan profesionalitas sebagai guru serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Selain itu PTK memiliki karakteristik yang membedakannya dengan penelitian lain. (Wardhani, 2007), yang membedakan dengan penelitian lainnya, yaitu :

1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Inisiatif guru dalam melakukan PTK merupakan hal yang baik, dimana guru merasa bahwa perlu ada perbaikan dalam proses pembelajaran.

2. Self-refleftive inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri PTK yang paling esensial. Berbeda dengan penelitian biasa yang mengumpulkan data dari lapangan atau objek atau tempat lain sebagai responden, maka PTK mempersyaratkan guru mengumpulkan data dari praktiknya sendiri melalui refleksi diri.

3. Penelitian tindakan kelas dilakukan didalam kelas, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.

(19)

23

Dedeh Kurniaty, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah Pada Pembelajaran Ipa Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

karena itu dalam PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan berupa pola: perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi, revisi (Perencanaan Ulang).

Selain itu manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, sesuai dengan pendapat menurut Wardhani (2007) Penelitian Tindakan Kelas mempunyai manfaat yang cukup besar, baik bagi guru, siswa, maupun bagi sekolah.

1. Penelitian tindakan kelas dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, karena sasaran peneltian tindakan kelas adalah perbaikan pembelajaran.

2. Dengan melakukan penelitian tindakan kelas guru dapat berkembang secara profesional, karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.

3. Penelitian tindakan kelas membuat guru lebih percaya diri. Jika penelitian tindakan kelas mampu membuat guru berkembang sebagai pekerja professional.

4. Melalui penelitian tindakan kelas, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.

5. Penelitian tindakan kelas juga mempunyai manfaat yang besar dalam pembelajaran. Dengan penelitian tindakan kelas kesalahan dalam proses pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Dengan melihat karakteristik dan manfaat di atas maka pelaksanaan penelitian ini dapat merubah dan memperbaiki nilai yang diperoleh siswa sebelumnya. Oleh karena itu dipandang perlu guru untuk melakukan PTK, agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana serta hasil belajar siswa lebih maksimal.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi yang dijadikan tempat pusat penelitian adalah SDN Sukamulya 2 Pusbindik TK/SD Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur, yang kondisi sekolahnya sangat baik berada di pinggir jalan Desa yang mengubungkan daerah penduduk dengan Desa Sukamulya, lingkungannya sangat sejuk karena berada didaerah perkampungan yang udaranya masih segar. Sehingga memungkinkan untuk mengadakan penelitian sampai tuntas.

(20)

24

Pelaksanaan penelitian ini, peneliti memperhatikan waktu yang telah ditentukan dan disesuaikan dengan jadwal yang tersedia di SD Negeri Sukamulya 2. Adapun jadwal pelaksanakan penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2012/2013 dengan melihat pada jadwal pelajaran kelas IV mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), agar pelaksanaan kegiatan penelitianya dapat berjalan sesuai dengan rencana.

C. Subyek Penelitian 1. Letak Geografis

SD Negeri Sukamulya 2 adalah sebagai tempat pelaksanaan penelitian dengan keadaan atau jumlah siswa. Sebagi subyek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 30 orang dengan keadaan siswa laki-laki 13 dan siswa perempuan 17 orang.

Sedangkan letak geografis atau lokasi SD Negeri Sukamulya 2 berada di pinggir jalan desa yang dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor, selain itu lokasinya sangat strategis karena berada di daerah pertanian yang kondisinya masih sejuk karena sehingga memungkinkan peneliti berkonsentrasi dalam melakukan penelitian sampai tuntas.

2. Keadaan Sosial Ekonomi

Berdasarkan latar belakang yang berada di daerah pertanian, maka status ekonomi orang tua di SD Negeri Sukamulya 2 sebagai tempat penelitian sangat bervariasi. Mayoritas orang tua bekerja sebagai petani, selain itu ada juga yang mata pencahariannya sebagai pedagang dan pegawai swasta dan PNS.

3. Staf Pengajar dan Tingkat Pendidikan

Sedangkan personal sebagai pengajar atau guru di SD Negeri Sukamulya 2 seluruhnya berjumlah 13 orang termasuk 1 orang kepala sekolah, 6 orang statusnya PNS dan 7 orang non PNS yang latar belakang pendidikannya 5 orang S1 dan 8 orang sedang menyelesaikan pendidikan S1 di berbagai perguruan tinggi.

D. Metode dan Desain Penelitian

(21)

25

Dedeh Kurniaty, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah Pada Pembelajaran Ipa Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

model penelitian tindakan selangkah lebih maju, sebab pada penelitian tindakan tidak mengenal populasi atau sampel, akan tetapi pada penelitian tindakan dampak perlakuan hanya berlaku bagi satu subjek yang dikenai tindakan saja atau spesifik. Mengingat kondisi demikian, maka seyogyanya melakukan penelitian tindakan kita harus hati-hati, cermat, dan sistematis.

Pelaksanaan tahapan-tahapan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dengan istilah CAR ini, mampu meningkatkan peran guru sebagai pendidik dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran, karena dengan PTK guru melakukan proses kegiatan belajarnya didukung dengan berbagai komponen pembelajaran yang sistematis. Seperti yang dikemukakan oleh Mills (2000) dalam (Wardhani, 2007) penelitian tindakan sebagai “systematic inguiry” yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya. Informasi ini digunakan untuk meningkatkan persepsi serta mengembangkan “relative practice” yang berdampak positif dalam berbagai praktik persekolahan, termasuk memperbaiki hasil belajar siswa.

Model atau desain yang digunakan berbentuk spiral mengadopsi dari Kemmis dan Taggart yang terdiri dari empat komponen antara lain:

a. Perencanaan (Planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.

b. Tindakan (Action) yaitu realisasi tindakan dari rencana yang telah dibuat.

c. Pengamatan (Observation) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan.

(22)

26

SIKLUS II

SIKLUSIII

Gambar 3.1

Alur Pelaksanaan Tindakan Model Desain Kemmis dan Mc. Taggart (Nurhayati, 2012)

E. Prosedur Penelitian 1. Rencana Tindakan

Rencana yang akan dilakukan dalam melakukan perbaikan pembelajaran sebagai tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya di kelas IV pada pembelajaran IPA tentang makhluk hidup dan lingkungannya melalui 3 siklus. Adapun tahapannya sebagai berikut :

a) Menentukan indikator pembelajaran yang harus dicapai siswa pada pembelajaran IPA tentang makhluk hidup dan lingkungannya.

b) Menyesuaikan materi dengan objek yang ada dilingkungan sekolah untuk dijadikan pusat pembelajaran.

c) Merumuskan cara belajar atau bentuk kegiatan yang akan dilakukan siswa selama mempelajari lingkungan.

d) Menyiapkan segala kebutuhan yang akan digunakan dalam pembelajaran melalui pendekatan lingkungan sekolah.

Dalam setiap siklus penulis membuat perencanaan untuk melakukan penelitian, yaitu dengan mempersiapkan RPP dan bahan-bahan yang dipergunakan dalam penelitian. Selain itu peneliti mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan, seperti lembar wawancara observasi, alat evaluasi, kamera foto, dan lingkungan yang akan didijadikan tempat kegiatan pembelajaran.

2. Pelaksanaan Tindakan

Observasi Tindakan

Perencanaan

Hasil

(23)

27

Dedeh Kurniaty, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah Pada Pembelajaran Ipa Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan rencana yang telah dibuat sebelumnya, peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran mulai dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dilakukan pada setiap siklusnya. Adapun tahapannya sebagai berikut :

a) Peneliti terlebih dahulu menjelaskan tentang salah suatu objek yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar siswa tidak merasa kebingungan untuk memulai kegiatan pembelajaran di luar kelas.

b) Siswa dipersilahkan mengajukan pertanyaan apabila kurang paham mengenai apa yang harus dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.

c) Siswa disuruh mencatat semua informasi yang didapatkan selama proses pembelajaran berkaitan dengan materi dan tugas yang diberikan olah guru yang terdapat pada intrumen yang telah disiapkan sebelumnya.

d) Setelah kegiatan selesai dilakukan siswa dengan kelompoknya disuruh mendiskusikan hasil yang telah didapat selama proses pembelajaran dan mempersentasikan hasil diskusi tersebut didepan temannya secara bergiliran.

3. Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang berfungsi untuk merekam peristiwa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung dengan sebenar-benarnya. Menurut Soedarsono (1997) dalam (Karmilah, 2012) “Observasi adalah mencatat data dengan mengamati dampak proses belajar mengajar” jadi selama tindakan berlangsung, hal-hal yang diteliti bisa teramati dari beberapa aspek, baik aspek yang meliputi proses pembelajaran, guru, siswa ataupun situasi kelas pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil observasi merupakan bahan untuk refleksi yang akan dilakukan pada tindakan berikutnya.

4. Refleksi.

(24)

28

merevisi rencana dari tindakan yang belum berhasil dan membuat rencana berikutnya, agar rencana perbaikan berhasil secara optimal sesuai dengan tujuan penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik (Suharsimi, 1996) dalam (Karmilah, 2012). Alat yang digunakan oleh peneliti sebagai alat pengumpul data adalah dengan menggunakan instrumen sebagai berikut :

a. lembar observasi guru, yaitu digunakan untuk melihat dan menilai segala aktivitas yang dilakukan guru selama melakukan kegiatan dimulai dari persiapan membuat RPP, pelaksanaan, dan akhir pembelajaran.

b. lembar observasi siswa, yaitu untuk melihat dan menilai aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA melalui penerapan pendekatan lingkungan. c. lembar tes, yaitu diberikan kepada siswa berupa LKS yang dipersiapkan guru

sebelumnya sesuai materi yang akan diberikan dengan tujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan pada setiap siklusnya.

G. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran, baik hasil penilaian lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan alat tes yang diberikan pada siswa seluruhnya dikumpulkan untuk diolah dan dijadikan bahan dalam menentukan kegiatan penelitian selanjutnya.

Pengolahan data pada penelitian ini dengan menganalisis data secara kualitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Data diperoleh dari lembar wawancara, lembar observasi, catatan lapangan, hasil evaluasi individu (post test), LKS, lembar penilaian proses dan dilengkapi dokumen yang berbentuk foto.

(25)

29

Dedeh Kurniaty, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah Pada Pembelajaran Ipa Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(26)

52

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Sesuai dengan hasil dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas melalui penerapan pendekatan lingkungan sekolah pada pembelajaran IPA di SD Negeri Sukamulya 2 Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran IPA melalui penerapan pendekatan lingkungan sekolah dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut yaitu ada langkah kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan berbagai persiapan dan melakukan observasi terhadap faktor-faktor penghambat yang dialami siswa selama proses pembelajaran setiap siklus, dengan tujuan agar peneliti dapat merumuskan alternatif untuk melakukan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dari siklus I sampai dengan siklus III.

2. Pada kegiatan awal siswa masih terlihat bingung dan kurang antusias terhadap pertanyaan yang disampaikan peneliti, untuk itu peneliti akan berusaha menciptakan suasana yang kondusif dalam pembelajaran dengan melakukan apersepsi yang dapat menarik minat siswa. Peneliti memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang dipelajari dan menggunakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. Pada kegiatan inti, siswa terlihat antusias dalam melakukan pengamatan di luar kelas, karena selama ini siswa belum mengadakan pembelajaran di luar kelas. Pada kegiatan ini siswa lebih paham terhadap materi yang dipelajarinya, karena siswa berhadapan langsung dengan lingkungan yang nyata. Untuk itu peneliti akan mempertahankan kondisi pembelajaran supaya tetap kondusif dan berusaha untuk tetap menarik minat siswa dengan melengkapi dan menggunakan alat peraga dalam setiap pembelajaran sesuai dengan materi yang disampaikan, agar siswa lebih paham dalam menerima materi.

(27)

53

Dedeh Kurniaty, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah Pada Pembelajaran Ipa Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Berdasarkan evaluasi yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran melalui penerapan pendekatan lingkungan sekolah dalam pembelajaran IPA tentang makhluk hidup dan lingkungannya di kelas IV SD Negeri Sukamulya 2, dalam setiap tindakannya hasil belajar yang diperoleh mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari hasil nilai yang diperoleh pada siklus I data yang diperoleh dari hasil evaluasi siswa dengan nilai rata-rata siswa 6,73 dan rata-rata nilai proses siswa 6,21. Sementara data dari lembar observasi guru mencapai angka rata-rata 6,63 dan data dari lembar observasi siswa sebesar 6,43. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus I yang belum mencapai nilai KKM 36,7% dan yang mencapai nilai KKM 63,3% Hal hal ini menunjukan bahwa pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan belum maksimal. Namun pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran siklus I ini menunjukkan bahwa melalui penerapan pendekatan lingkungan sekolah, apabila dibandingkan dengan hasil sebelumnya mengalami peningkatan walaupun masih perlu dilakukan perbaikan pada pertemuan berikutnya, siklus II 7,27 dan rata-rata nilai proses siswa 7,02. Sementara data dari lembar observasi guru mencapai angka rata-rata 7,75 dan data dari lembar observasi siswa sebesar 7,71. Jadi nilai rata-rata yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi, yang mencapai nilai KKM 86,7% dan yang belum mencapai nilai KKM 13,3%. Hal hal ini menunjukan bahwa pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan mengalami peningkatan dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya dan siklus III diperoleh dari hasil evaluasi siswa secara individu dengan nilai rata-rata siswa 8,20, rata-rata nilai proses siswa 7,53, dan data dari lembar observasi siswa sebesar 8,10 Hasil belajar yang diperoleh pada siklus III. Jadi nilai rata-rata yang diperoleh siswa dari hasil evaluasi, yang mencapai nilai KKM 96,7% dan yang belum mencapai nilai KKM 0,3%. Hal hal ini menunjukan bahwa pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan mengalami peningkatan yang maksimal dan meningkatkan hasil belajar siswa.

B.Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas, dalam melakukan perbaikan tindakan pembelajaran baik dalam proses maupun hasil pembelajaran. Peneliti mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut:

(28)

54

memenuhi harapan para orang tua akan hasil-hasil belajar siswa. Oleh karena itu guru dapat menerapkan pendekatan yang sesuai dengan materi.

(29)

55

Dedeh Kurniaty, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pendekatan Lingkungan Sekolah Pada Pembelajaran Ipa Di Sd

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ajmiyawati, Choiril dkk. (2009). IPA 4 Salingtemas. Pusat Perbukuan Depdiknas Provinsi Jawa Barat.

Anitah, S. (2008). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.

Hernawan, H.A, dkk. (2008). Belajar dan pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung : Upi Press Juntika, A, dkk. (2011). Dinamika Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : Refika Aditama Karmilah, T. (2012). Penggunaan Pendekatan Lingkungan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam di Kelas IV SD Negeri Sukamanah. PTK Universitas Pasundan. Tidak diterbitkan.

Marisa, dkk. (2011). Komputer dan Media Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.

Nurhayati, E. (2012). Penggunaan Pendekatan Lingkungan Guna Menumbuhkan Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Di Kelas IV Sekolah Dasar. PTK Universitas Pasundan. Tidak diterbitkan.

Rakhmat, C, dkk. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung Upi Press

Sapriati, A, dkk. (2008). Pembelajaran IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Sukiyadi, Didi. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Upi Press. Sukirman, D, dkk. (2008). Perencanaan Pembelajaran Bandung : UPI Press. Margaretta, S, dkk. (2006). Konsep Dasar IPA. Bandung : Upi Press.

Wahyono, B, dkk. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI. Pusat Perbukuan Depdiknas Provinsi Jawa Barat.

Wardhani, IGAK, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.

Wahyono, Budi, dkk. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD dan MI Kelas IV. Pusat Perbukuan Depdiknas Provinsi Jawa Barat.

Gambar

Gambar 2.1 Simbiosis antara Kupu-kupu dengan Bunga  .............................
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa dan Ketuntasan Belajar Siklus I  ...................
Grafik 4.1 Hasil Belajar Siswa I  ..................................................................
Alur Pelaksanaan Tindakan Model Desain Kemmis dan Mc. Taggart  Gambar 3.1 (Nurhayati, 2012)

Referensi

Dokumen terkait

(Seratus Sembilan Puluh Empat Juta Empat Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) Sudah Termasuk PPN. PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA KONSULTAN PERENCANAAN DI LINGKUNGAN DINAS BINA MARGA

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Adapun hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) guru di Kelompok Bermain Rancage memahami dengan baik akan pentingnya pendidikan nilai moral pada anak usia

Bank Mandiri (Persero) Tbk Unit Performance & Budgeting – Kantor Wilayah I Medan telah melaksanakan sistem kepemimpinan yang baik dengan memberikan kepuasan kerja yang

Persepsi karyawan terhadap pekerjaan dapat dilihat dari kebebasan karyawan mengambil keputusan sesuai kebutuhan, kepedulian pimpinan terhadap pekerjaan karyawaan, keseimbangan

UPAYA PELESTARIAN NILAI-NILAI BUDAYA SEBAGAI CIVIC CULTURE PADA PERKAWINAN SUKU BANJAR DI KALIMANTAN SELATAN. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Model pembelajaran bahasa Indonesia yang bagaimanakah yang dapat meningkatkan kemampuan berbicara

Dengan asumsi setiap TKI yang ditempatkan membuka usaha, tingkat pengangguran di Sumatera Utara tahun 2008 berkurang sebesar 20,53%; usaha TKI Puma berperan