• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

No. 260/UN40.FPEB.1.PL/2013

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR DISTRIBUSI PT PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi Program Studi Manajemen

Oleh

Mega Karina 0901516

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Mega Karina, 2013

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR DISTRIBUSI PT PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

MEGA KARINA

0901516

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Nanang Fattah, M.Pd Rofi Rofaida,SP, M.Si NIP. 19510518 197803 1 001 NIP. 19730205 200501 2 002

Mengetahui:

Ketua Program Studi Manajemen

(3)

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN DI KANTOR DISTRIBUSI PT PLN

(PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

Oleh

Mega Karina

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Mega Karina 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang – undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(4)
(5)

ABSTRAK

Mega Karina (0901516), “Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja

Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten”,dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Nanang Fattah,M.Pd., dan Rofi Rofaida, SP, M.Si.

Latar belakang penelitian ini adalah menurunnya kinerja karyawan. hal ini ditandai dengan adanya penurunan penilaian kinerja pada tabel SMUK (sistem manajemen unjuk kerja). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komitmen organisasi, kinerja karyawan, dan sejauh mana pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Subjek dalam penelitian ini adalah kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Objek dalam penelitian ini adalah komitmen organisasi sebagai variabel bebas dan kinerja karyawan sebagai variabel terikat. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 267 orang pegawai, dimana teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik probability sampling dengan jenis simple random sampling, dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 72 orang karyawan. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi pearson product moment dan analisis regresi linier sederhana.

Hasil penelitian menunjukan bahwa komitmen organisasi berada pada kategori sedang dan kinerja karyawan berada pada kategori sedang. hasil perhitungan korelasi adalah adanya hubungan yang kuat antara komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. hasil perhitungan analisis regresi sederhana diketahui bahwa komitmen organisasi mempengaruhi kinerja sebesar 44,1% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain sebesar 55,9% yang tidak penulis teliti.

Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diberikan adalah perusahaan ketika melakukan rekrutmen dapat memilih karyawan yang mampu serta minat dalam pekerjaan yang nanti akan diberikan oleh perusahaan dan perusahaan dapat melakukan evaluasi disetiap pekerjaan yang diberikan kepada karyawan seperti contohnya rutin melakukan diklat yang berkaitan dengan pekerjaan.

(6)

Mega Karina, 2013

ABSTRACT

Mega Karina (0901516),” The Influence of Organization Commitment towards

Employee’s Performance at Distribution Office of PT PLN (Persero) Distribution West Java and Banten”, under the guidance of Prof. Dr. H. Nanang Fattah, M.Pd., and Rofi Rofaida, SP, M.Si.

The background of this research is decreasing employee performance. It is characterized by an impairment performance appraisal on a table SMUK (perfomance management system). This research aimed to determine the level of organization commitment, employee performance, and the excent to which the influence of organization commitment on the employee performance at distribution office on PT PLN (Persero) distribution West Java and Banten.

The subject in this research is the office distribution PT PLN (Persero) distribution West Java and Banten. The object of this research is organization commitment as the independent variable and employee performance as the dependent variable. Type of research is descriptive research with quantitative descriptive research methods. Total population in this research were 267 employees. Where the sampling technique used is the technique of probability sampling with this type of simple random sampling, the sample amoynt and acquired as much as 72 employees. Technique of data analysis performed using pearson product moment correlation coefficient and a simple linear regresion analysis.

Research results show that the Organization commitment is in a category of being and employee performance are on the category being. The results reckoning correlation is there a strong correlation between the organization commitment to employee performance. The result of reckoning simple regression analysis, organization commitment known that influences the performance of 44,1% and the rest is influenced by other factors of 55.9% is not writer carefully

Based on the result of the research, the advice given is company when hiring an employee who capable of and interest in work will be given by the company and the company can evaluate every job given to employees such as routine doing work related training.

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR……….. iii

DAFTAR ISI….……… vii

DAFTAR TABEL……….………... x

DAFTAR GAMBAR……… xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………... 1

1.2 Rumusan Masalah………... 9

1.3 Tujuan Penelitian………. 9

1.4 Manfaat Penelitian………... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka………... 11

2.1.1Kinerja Karyawan……….... 11

2.1.1.1 Pengertian Kinerja……….. 11

2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja……….... 11

2.1.1.3 Pengukuran Kinerja...………... 13

2.1.1.4 Penilaian Kinerja………... 15

2.1.1.5 Tujuan Penilaian Kinerja…...……….. 16

2.1.1.6 Manfaat Penilaian Kinerja... 16

2.1.1.7 Syarat-syarat bagi Penilaian Kinerja yang Efektif... 17

2.1.1.8 Langkah-langkah dalam Peningkatan Kinerja... 19

2.1.1.9 Strategi Meningkatkan Efektivitas Penilaian Kinerja... 20

2.1.2 Komitmen Organisasi…...……… 2.1.2.1 Definisi Komitmen Organisasi………... 20

2.1.2.2 Teori Komitmen Organisasi...……….………... 23

2.1.2.3 Komponen dan Dimensi Komitmen Organisasi... 24

2.1.2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi... 25

2.1.2.5 Indikator Komitmen Organisasi ... 26

2.1.2.6 Pedoman Meningkatkan Komitmen Organisasi ... 27

(8)

Mega Karina, 2013

2.1.3 Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan ... 30

2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 31

2.2 Kerangka Pemikiran dan Model Penelitian... 31

2.3 Hipotesis……… 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Operasionalisasi Variabel……….. 36

3.2 Objek Penelitian ...………... 42

3.3 Populasi dan Sampel………... 42

3.4 Teknik Pengumpulan Data... 44

3.5 Rancangan Analisis Data ... 46

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data... 50

3.6.1 Menentukan Nilai Kuisioner... 51

3.6.2 Method of Successive Interval... 53

3.6.3 Analisis Korelasi Sederhana... 54

3.6.4 Analisis Regresi Sederhana... 55

3.6.5 Koefisien Determinasi... 56

3.7 Uji Hipotesis... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………... 58

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan……… 58

4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden……….. 61

4.1.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian……… 64

4.1.3.1 Gambaran Variabel Kinerja………... 64

4.1.3.2 Gambaran Variabel Komitmen Organisasi...……… 84

4.1.4 Hasil Pengujian Statistik……… 100

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian……….. 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………. 111

5.2 Saran………... 112 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1Tabel Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK) Periode 2009 –

2011 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten………...

4

Tabel 1.2 Hasil Pengukuran Kompetensi Individu………... 5

Tabel1.3Hasil Pengukuran Sasaran Kinerja………... 6

Tabel1.4Rekapitulasi Ketidakhadiran Pegawai Bulan Januari – Desember 2011... 7 Tabel2.1Penelitian Terdahulu………... 31

Tabel 3.1Operasional Variabel Komitmen Organisasi...………... 37

Tabel 3.2Operasional Variabel Kinerja Organisasi...……… 39

Tabel 3.3HasilPengujianValiditas Komitmen Organisasi………... 48

Tabel 3.4HasilPengujianValiditasKinerja………... 48

Tabel 3.5Tabel Rekapitulasi Pengolahan Data...…………... 52

Tabel 4.1 KarakteristikRespondenBerdasarkanJenisKelamin……….. 61

Tabel 4.2 KarakteristikRespondenBerdasarkanUsia……….. 61

Tabel 4.3 KarakteristikRespondenBerdasarkanPendidikan……….... 62

Tabel 4.4 KarakteristikRespondenBerdasarkanLamabekerja………... 62

Tabel 4.5 Tingkat Kerja yang Dihasilkan Dalam Kondisi Normal...…... 66

Tabel 4.6 TingkatHasil Kerja yang Sesuai dengan Target Kerja... 66

Tabel 4.7 Tingkat Kerapian yang dikaitkan dengan Hasil Sesuai dengan

Tingkat Kerja………... 68

Tabel 4.8 Tingkat Ketelitian yang dikaitkan dengan Hasil Sesuai dengan

Tingkat Kerja………... 68

Tabel 4.9 Tingkat Pelaksanaaan pekerjaan sesuai dengan Tujuan Perusahaan 69

Tabel 4.10 Tingkat Menyelesaikan Pekerjaan Lebih Cepat dari Waktu yang

ditetapkan………...

70

Tabel 4.11 Menggunakan Sisa Waktu yang Ada Untuk Mengerjakan

Pekerjaan Lainnya………...

71

Tabel 4.12 Tingkat Ketepatan Waktu Dalam Menyelesaikan Suatu Pekerjaan 72

(10)

Mega Karina, 2013 Pekerjaan

Tabel 4.14 Tingkat Penggunaan Sumber Daya Organisasi Untuk

Penyelesaian Pekerjaan...

73

Tabel 4.15 Tingkat Meminimalisir Kesalahan Dalam Mengerjakan Suatu

Pekerjaan...

74

Tabel 4.16 Tingkat Melaksanakan Pekerjaan Tanpa Memerlukan Bantuan

Atasan...

75

Tabel 4.17 Tingkat Pengawasan Atasan Terhadap Bawahan dalam Suatu

Pekerjaan...

76

Tabel 4.18 Tingkat Atasan Sebagai Decision Making Dalam Suatu

Pekerjaan Tertentu...

76

Tabel 4.19 Tingkat Kemampuan Bekerjasama dengan Atasan Dalam

Pekerjaannya....………...

77

Tabel 4.20 Tingkat Kemampuan Bekerjasama dengan Bawahan Dalam

Pekerjaannya………...

78

Tabel 4.21 Tingkat Berhubungan Baik dengan Sesama Karyawan... 79

Tabel 4.22 Tingkat Memiliki Sifat Self Esteem dalam Menjalin Kerjasama dengan Atasan... 79 Tabel4.23 Hasil Rekapitulasi Tanggapan Responden pada Variabel Y (Kinerja)……... 81 Tabel 4.24 Tingkat Kepercayaan Terhadap Organisasi ... 86

Tabel 4.25 Tingkat Penerimaan terhadap Nilai-Nilai yang Berlaku di Perusahaan…... 87 Tabel 4.26 Tingkat Kesediaan untuk Mengerahkan Segala Upaya Untuk Tujuan Organisasi ... 88 Tabel 4.27 Tingkat Menerima Pekerjaan Sesuai Kemampuan... 88

Tabel 4.28 Tingkat Keinginan untuk Tinggal Bersama Organisasi... 89

Tabel 4.29 Tingkat Kesediaan Menyelesaikan Pekerjaan Tepat Waktu…... 90

Tabel 4.30 Tingkat Kesiapan Menyelesaikan Pekerjaan diluar Jam Kerja... 91

Tabel4.31 Tingkat Kesiapan Melaksanakan Tugas Sebaik Mungkin…... 92

(11)

Organisasi

Tabel 4.33 Tingkat Kesadaran Dalam Melakukan Kewajiban Sebagai

Karyawan ...

94

Tabel 4.34 Tingkat Peduli Terhadap Citra Perusahaan... 94

Tabel 4.35 Tingkat Keinginan untuk Mementingkan Kepentingan Organisasi 95 Tabel 4.36 Tingkat Kebanggaan menjadi Karyawan Yang Bekerja di Perusahaan ... 96 Tabel 4.37 Tingkat Memiliki Rasa Tanggung Jawab Terhadap Perusahaan 96 Tabel 4.38 Hasil Rekapitulasi Tanggapan Responden Variabel X (Komitmen Organisasi)... 97 Tabel 4.39 Output Korelasi ... 99

Tabel 4.40 Pedoman Untuk Memberikan Gambaran Koefisien Korelasi... 100

Tabel 4.41 Output Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja ... 101

Tabel 4.42 Output Koefisien Regresi... 101

(12)

Mega Karina, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan salah satu

unit dalam PT PLN (Persero), PT PLN (Persero) merupakan suatu badan usaha

milik negara (BUMN) penyedia listrik satu-satunya di Indonesia.

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten diakui sebagai

Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh–kembang, Unggul dan Terpercaya

dengan bertumpu pada Potensi Insani, serta melayani kebutuhan masyarakat akan

energi listrik secara profesional, berorientasi kepada kepuasan pelanggan dengan

memperhatikan kemajuan perusahaan, anggota perusahaan dan pemegang saham,

meningkatkan pendapatan dan citra perusahaan.

Dalam penjabaran tentang perusahaan kelas dunia adalah:

1. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten diakui oleh

pelanggan dan mitra kerja sebagai perusahaan yang mampu secara

konsisten menyediakan kebutuhan tenaga listrik yang memenuhi standar

manajemen organisasi yang bertaraf Internasional dan bersifat universal.

2. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten untuk meningkatkan

kepuasan pelanggan mempunyai komitmen untuk meyakinkan pelanggan

dan mitra kerja bahwa PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

(13)

internasional manajemen mutu SNI ISO 9001:2008 dan selalu

melakukan perbaikan secara berkesinambungan.

SMUK (Sistem Manajemen Unjuk Kerja) Online merupakan sistem yang

berfungsi memantau kinerja para pegawai agar lebih terukur sehingga tercapai

tujuan perusahaan dan optimalisasi SDM, dalam hal penerapan manajemen SDM

Berbasis Kompetensi.

SMUK Online ini bertujuan, untuk memotivasi pegawai dalam

meningkatkan kompetensi dan kontribusinya, sekaligus menjadi pedoman untuk

mengevaluasi unjuk kerja pegawai secara lebih transparan, terukur dan obyektif

serta tepat waktu dan berkeadilan sehingga perusahaan dapat memberikan

kompensasi atau penghargaan yang sesuai unjuk kerja pegawai selama bekerja

dalam kurun waktu satu semester.

pelaksanaan penilaian unjuk kerja pegawai dengan sistem SMUK Online

dilakukan beberapa tahapan diantaranya :

- Tahap perencanaan unjuk kerja pegawai

- Approval /pengesahan atasan

- Revisi perencanaan unjuk kerja

- Approval atasan terhadap revisi SMUK

- Pemilihan kandidat

- Penilaian multi sumber

- Input pencapaian sasaran individu

(14)

3

Mega Karina, 2013

Dalam SMUK Online tersebut, atasan dan staf masing-masing memiliki

tugas. Adapun tugas atasan : menginput perencanaan unjuk kerja, approval

perencanaan unjuk kerja staf, merevisi SMUK bila ada, memilih kandidat,

menjadi multi sumber, menginput pencapaian unjuk kerja, approva pencapaian

SMUK staf. Sementara itu, tugas staf : menginput perencanaan unjuk kerja,

approval perencanaan unjuk kerja staf, merevisi SMUK bila ada, memilih

kandidat, menjadi multi sumber, menginput pencapaian unjuk kerja.

Penilaiain kinerja dalam SMUK inipun lebih dikenal dengan sistem

manajemen kinerja pegawai (SIM-KP), SIM-KP ini diatur di Keputusan Direksi

PT PLN (Persero) nomor 1504.K/DIR/2011.

Menurut Keputusan Direksi PT PLN (Persero) nomor 1504.K/DIR/2011,

pengukuran pencapaian kontrak sasaran kinerja pegawai merupakan hasil

kompilasi atas hasil pengukuran pencapaian kinerja pegawai dan program

pengembangan diri pegawai (program PDP).

Berdasarkan data yang didapatkan peneliti di kantor distribusi PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten pada bagian Pengembangan SDM, PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten Berikut SMUK Periode 2009 –

(15)

Tabel 1.1

Tabel Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK) Periode 2009 – 2011 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Hasil pengukuran sasaran kinerja

ER(Exceed Requirement) (90-110%)

13 12,04 4,7 11,99 13,68 15,61

MR (Meet Requirement) (70-90%)

21,33 23,56 30,89 22,76 22,22 19,65

NI (Need Improvement) (50-70%)

0,42 0,13 0,12 0,89 0,54 0,53

MG ( <50%)

0,05 0,04 - 0,1 0,13 0,06

Sumber : Bagian Pengembangan SDM PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten kantor Distribusi Tahun 2012

Pada Hasil Tabel 1.1 diatas, hasil pengukuran sasaran kinerja terdiri dari

Pencapaian Luar Biasa (Outstanding), Melampaui Harapan (Exceed

Requirement), Memenuhi Persyaratan (Meet Requirement), Perlu Pengembangan

(Need Improvement), Pencapaian Minimum (Marginal). Dengan melihat hasil

pengukuran sasaran kinerja diatas, terlihat bahwa yang memenuhi syarat kinerja

karyawan mengalami penurunan pada tahun 2010 semester 1 hingga semester 2

tahun 2011,akan terlihat lebih jelas ketika melihat grafik dari hasil pengukuran

(16)

5

Mega Karina, 2013

Gambar 1.1

Grafik Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK) Periode 2009 – 2011 Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten

Sumber : Bagian Pengembangan SDM Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten kantor Distribusi Tahun 2012

Setelah mengetahui hasil pengukuran sasaran kinerja pegawai, maka

dilakukan pengukuran kompetensi Individu yang dapat dilakukan oleh atasan

langsung sesuai tingkat budaya dan evaluasi implementasinya, hasil pengukuran

ini akan menggambarkan prosentase pemenuhan Kompetensi Individu (KI)

terhadap kebutuhan kompetensi jabatan (sumber: Keputusan Direksi PT PLN

(Persero) nomor 1504.K/DIR/2011.). Hasil Pengukuran Kompetensi Individu

diberikan dalam uraian sebagai berikut :

Hasil Pengukuran Kompetensi Individu Rentang Score

Kompetensi Individu

Hasil Pengukuran Kompetensi

Individu Simbol

>110% Kompetensi Sangat Istimewa KOM-1

90-110 % Kompetensi Istimewa KOM-2

90-70% Kompetensi Rata-rata KOM-3

<70% Kompetensi Kurang Ditampilkan KOM-4

Tabel 1.2

Sumber: Keputusan Direksi PT PLN (Persero) nomor 1504.K/DIR/2011.

(17)

Setelah diketahui tentang hasil pengukuran pencapaian kontrak sasaran

kinerja pegawai dan pengukuran kompetensi individu ditentukan dengan matriks

sebagai berikut.

Hasil Pengukuran Kompetensi Individu

Hasil Pengukuran Sasaran Kinerja

MG NI MR ER OS

Potensial Potensial Optimal

Sangat Optimal

KOM-3 Perlu Perhatian

KOM-4 Sangat Perlu Perhatian

Perlu Penyesuaian

Tabel 1.3

Sumber: Keputusan Direksi PT PLN (Persero) nomor 1504.K/DIR/2011

Jadi kesimpulannya terlihat dari hasil pengukuran pencapaian kontrak

sasaran kinerja pegawai melalui SMUK dan pengukuran kompetensi individu

dengan menggunakan matriks yaitu penurunan kinerja pada karyawan yang

memenuhi syarat sehingga mengalami penurunan juga pada potensial yang

tertanam pada diri karyawan.

Menurut Dony Rivaldi yang merupakan Assistant Analyst Kinerja SDM di

bagian Pengembangan SDM kantor distribusi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten, beliau mengatakan bahwa setiap tahunnya PT PLN selalu

mengalami penurunan dalam kinerja karyawan, namun setiap tahunnya ada yang

mengalami penurunan secara signifikan atau penurunan hanya sedikit sekali.

Kehadiran juga bisa menjadi suatu acuan dalam pengukuran kinerja

karyawan mengalami penurunan atau tidaknya, karena pada data diatas sudah

(18)

7

Mega Karina, 2013

berikut adalah data ketidakhadiran karyawan pada tahun 2011 di kantor distribusi

PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Tabel 1.4

Rekapitulasi Ketidakhadiran Pegawai Bulan Januari-Desember 2011

Bulan Tingkat Absensi

Cuti Izin Sakit

Januari 123 6 57

Februari 82 7 46

Maret 62 11 39

April 101 11 33

Mei 135 11 43

Juni 77 27 22

Juli 62 10 38

Agustus 82 10 29

September 163 6 35

Oktober 122 8 57

November 117 14 59

Desember 128 4 44

TOTAL 1254 125 502

Sumber: Bagian SDMO kantor Distribusi PT PLN (Persero) DJBB, 2012

Hasil dari Tabel 1.4 menunjukan tingginya ketidakhadiran karyawan

kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Sehingga

semakin menguatkan adanya permasalahan kinerja di kantor distribusi PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Dalam permasalahan kinerja, banyak sekali solusi yang hadir. Namun,

untuk perusahaan sekelas PLN ini akar dari permasalahan biasanya adalah

komitmen.

PLN berada dalam perlindungan pemerintah sehingga terpantau oleh

pemerintah, begitupun dengan karyawannya. Kita tahu jika seseorang menjadi

karyawan pada sebuah perusahaan yang berada dibawah naungan pemerintah

(19)

keuntungan atau kerugian itu tidak menjadikan karyawannya mengalami dampak

secara langsung.

Oleh karena itu, jika dalam kesejahteraan karyawan yang sudah tidak usah

diragukan lagi sekarang hanya tinggal bagaimana sikap atau perilaku yang

diberikan karyawan terhadap organisasi atau perusahaannya. Sikap atau perilaku

itulah yang biasa disebut dengan komitmen organisasi. Komitmen organisasi tidak

hanya berpatokan pada suatu keloyalitasan karyawan terhadap organisasinya,

namun bagaimana karyawan merasa aman dan nyaman ketika menjadi bagian

dalam organisasi yang diikuti.

Dalam faktor penentu keberhasilan suatu kinerja pada karyawan

berpengaruh terhadap komitmen organisasi (Mathis& Jackson,2011:122).

Komitmen organisasi terdiri dari komitmen karyawan terhadap perusahaan dan

komitmen perusahaan terhadap karyawan.

Komitmen organisasi adalah tingkat sampai dimana karyawan yakin dan

menerima tujuan organisasi, serta berkeinginan untuk tinggal bersama organisasi

(Mathis& Jackson,2011,122). Menurut Mathis pun berbagai studi penelitian

menunjukan bahwa orang – orang yang relatif puas dengan pekerjaannya akan

sedikit lebih berkomitmen terhadap organisasi.

Berdasarkan uraian yang telah diungkapkan diatas, maka penulis dalam

menyusun makalah ini memilih judul : “Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di Kantor Distribusi PT PLN (Persero)

(20)

9

Mega Karina, 2013

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, masalah yang akan

diteliti di penelitian ini adalah :

1. Bagaimana komitmen organisasi di kantor distribusi PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten?

2. Bagaimana kinerja karyawan di kantor distribusi PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten ?

3. Seberapa besar pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja

karyawan di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

dan Banten ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari Penelitian ini adalah :

1. Ingin mengetahui komitmen organisasi di kantor distribusi PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

2. Ingin mengetahui kinerja karyawan di kantor distribusi PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

3. Ingin mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap

kinerja karyawan di kantor distribusi PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan serta manfaat atau

(21)

manusia yang berkaitan komitmen organisasi dalam meningkatkan kinerja

karyawan

1.4.1 Manfaat Teoritis

 Bagi akademis, dapat menjadi acuan atau bahan pembelajaran pada

teori yang digunakan.

 Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang

masalah yang akan diteliti serta dapat mengaplikasikan teori yang

dipelajari ketika perkuliahan berlangsung dalam kehidupan sehari-hari

di sebuah perusahaan atau organisasi

1.4.2 Manfaat Praktis

 Bagi Perusahaan, dapat dijadikan alternatif kebijakan organisasi dalam

meningkatkan kinerja karyawannya

 Bagi Pihak lain, dapat menjadi suatu informasi, menambah

pengetahuan sehingga menambahkan referensi untuk pengkajian topik

(22)

Mega Karina, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

Pendekatan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu “Peneliti

berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa atau kejadian masa lalu pada

saat sekarang” (Sudjana dan Ibrahim, 1989: 64).

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha menjaring data melalui peristiwa

dan kejadian yang menjadi fokus perhatian penelitian untuk digambarkan atau

dilukiskan sebagaimana adanya, yaitu mengenai komitmen organisasi di Kantor

Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Pengumpulan data

dilakukan sesuai dengan peubah penelitian, kemudian diolah dan dianalisis

dengan menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif. Data deskriptif

berupa kata-kata tertulis dan lisan dari perilaku orang yang diamati (Tylor dalam

Moleong, 2002).

3.1 Operasional Variabel

Operasional variabel dibuat agar penelitian dapat lebih mudah dipahami

sekaligus menghindari salah pengertian atau kekeliruan dalam mengartikan

variabel yang diteliti.

Menurut Sugiono ( 2005:32) mengemukakan bahwa, “Variabel penelitian

adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari dua orang, objek atau kegiatan

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

ditarik kesimpulan.”

(23)

1. Komitmen organisasi sebagai variabel bebas (independent variabel)

2. Kinerja sebagai variabel terikat (dependent variabel)

Adapun penjabaran operasional dari kedua variabel tersebut dapat dilihat secara

lebih rinci pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Operasional Variabel Komitmen Organisasi

Variabel/konsep

variabel Sub Variabel Indikator Pengukuran Skala

No. Pertanyaan

Komitmen Organisasi (X)

Komitmen

organisasi adalah keyakinan yang menjadi pengkat seseorang dengan organisasi

tempatnya bekerja, yang ditunjukan dengan adanya loyalitas,

keterlibatan dalam pekerjaan dan identifikasi

(24)

38

Mega Karina, 2013

(25)

Tabel 3.2

Operasional Variabel Kinerja

Variabel/konsep

variabel Sub Variabel Indikator Pengukuran Skala

No Pertanyaan

Kinerja (Y)

Performance is defined as the record of dikerjakan dalam kondisi normal

- Ketercapaian hasil kerja yang sesuai dengan target kerja

- Tingkat hasil kerja yang dikaitkan dengan hasil yang sesuai dengan target kerja

- ketelitian yang dikaitkan dengan hasil yang sesuai dengan target

(26)

40

Mega Karina, 2013

kerja

- Pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan tujuan perusahaan

dengan hasil yang sesuai dengan target kerja pekerjaan lebih cepat dari waktu teknologi untuk menyelesaikan pekerjaan.

(27)

pekerjaan

5. Need for Supervision

- Meminimalisir kesalahan dalam mengerjakan suatu pekerjaan

- Melaksanakan pekerjaan tanpa memerlukan bantuan atasan

- Pengawasan atasan terhadap bawahan dalam suatu pekerjaan dengan atasan dalam pekerjaan.

(28)

42

Mega Karina, 2013

karyawan

- Memiliki sifat

self esteem

dalam menjalin kerjasama

3.2 Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen sumber daya manusia,

khususnya mengenai pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.

Adapun objek penelitian ini sebagai variabel bebas adalah Komitmen Organisasi

dan objek penelitian merupakan variabel terikat adalah Kinerja Karyawan

adapun mengenai siapa/apa unit yang akan diteliti, dimana tempat

penelitian adalah sebagai berikut:

- Unit analisis yang akan diteliti adalah karyawan kantor Distribusi PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

- Tempat penelitian dilakukan di kantor Distribusi PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten yang beralamatkan di Jl. Asia Afrika no.

63 Bandung 40111.

3.3 Populasi dan Sampel  Populasi

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan guna pengolahan dalam

menjawab permasalahan yang dikaji dalam penelitian, dibutuhkan adanya

(29)

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian

ini adalah semua pegawai di Kantor Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten berjumlah 267 orang/pegawai.

 Sampel

Sampel merupakan bagian populasi dari suatu penelitian yang akan

dijadikan bahan untuk penelitian. Menurut Sugiyono (2007:91) sampel adalah

sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Dikarenakan tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang

akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya.

Dalam pengambilan sampel diperlukan sebuah teknik yang biasa disebut

dengan teknik pengambilan sampling, teknik ini bertujuan untuk menentukan

siapa saja yang akan dijadikan sampling dan agar membuat peneliti tidak merasa

kebingungan ketika berada di tempat penelitian berlangsung.

Dalam penelitian ini, penulis memakai teknik probability sampling dengan

jenis simple random sampling. Menurut Sugiyono (2012:82) probability sampling

yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi

setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Simple

random sampling dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota

sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

(30)

44

Mega Karina, 2013

Menurut Husein Umar (2002:59), mengemukakan bahwa untuk

menghitung besarnya ukuran sampel dapat dilakukan dengan menggunakan teknik

slovin dengan rumus:

Keterangan :

n: Ukuran Sampel

N: Ukuran Populasi

E: Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang ditolerir (e = 0,1)

Berdasarkan rumus slovin, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

) )

n = 72,5 = 72

berdasarkan perhitungan yang melalui teknik slovin, didapatkan jumlah

sampel sebesar 72 responden. Jumlah sampel tersebut merupakan hasil jumlah

sampel minimal, untuk terhindar dari tidak validnya penelitian yng diakibatkan

kuisioner yang tersebar ketika dikembalikan tidak sesuai, maka peneliti

mengadakan penambahan sampel sebesar 10% (0,1) dari 72 responden, maka

ukuran sampel dinaikan menjadi 79 responden.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh gambaran data yang dibutuhkan, maka pengumpulan

(31)

1. Dokumentasi, adalah teknik yang digunakan untuk memperoleh data

melalui dokumen yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti yakni

berupa data sistem manajemen unjuk kerja (SMUK) di PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten

2. Kuisioner, sebagai teknik utama, merupakan suatu daftar yang berisi

sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang akan diberikan kepada

responden sebagai wujud memperoleh data khususnya tentang komitmen

organisasi.

3. Observasi (pengamatan),dilakukan dengan mengamati langsung objek

yang berhubungan dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai

Komitmen Organisasi dan kinerja karyawan di Kantor Distribusi PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

4. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari

buku, makalah, dan beberapa penunjang penelitian lainnya.

5. Wawancara, sebagai teknik komunikasi langsung agar lebih meyakinkan

permasalahan.

Adapun model angket yang digunakan adalah skala likert. Dengan skala

likert maka peubah yang akan diukur dijabarkan menjadi sub peubah (indikator)

kemudian dijabarkan lagi menjadi komponen-komponen yang dapat diukur

(deskriptor). Komponen-komponen terukur ini kemudian dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau

pernyataan yang kemudian dijawab oleh responden. Sugiyono (2000: 73)

(32)

46

Mega Karina, 2013

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif”. Gradasi penilaian responden

dapat berupa Selalu (S), Kadang-kadang (KK), Jarang (J), Tidak Pernah (TP).

Untuk keperluan analisis secara kuantitatif, maka jawaban dapat diberi skor.

Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka pemberian skor masing -

masing alternatif jawaban untuk pernyataan positif dalam penelitian ini dilakukan

sebagai berikut (Sugiyono, 2000):

- Pilihan jawaban Selalu ( S ) : Skornya 4

- Pilihan jawaban Kadang-kadang ( KK ) : Skornya 3

- Pilihan jawaban Jarang ( J ) : Skornya 2

- Pilihan jawaban Tidak Pernah ( TP ) : Skornya 1

Sedangkan pemberian skor masing-masing alternatif jawaban untuk

pernyataan negatif dalam penelitian ini adalah:

- Pilihan jawaban Selalu ( S ) : Skornya 1

- Pilihan jawaban Kadang-kadang ( KK ) : Skornya 2

- Pilihan jawaban Jarang ( J ) : Skornya 3

- Pilihan jawaban Tidak Pernah ( TP ) : Skornya 4

3.5 Rancangan Analisis Data 3.5.1 Analisis Validitas

Suatu intrument dikatakan valid jika instrument ini dapat mengukur apa

saja yang akan diukur. Menurut Sugiyono (2009:267) uji validitas dapat

menunjukan sejauh mana alat ukut (kuisioner) yang digunakan dapat mengukur

(33)

Uji Validitas akan dihitung dengan menggunakan korelasi Pearson

Product Moment yang dikerjakan dengan bantuan program SPSS. Rumus uji

validasi menggunakan korelasi Pearson dikutip oleh Singarumbun dan Effendi

(2006:137)

Keterangan :

r = Koefisien Validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

Y = Skor total

Ʃ X = Jumlah skor dalam distribusi X

ƩY = Jumlah skor dalam distribusi Y

ƩX² = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

ƩY² = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

n = Banyak responden

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi

sebagai berikut:

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid

jikarhitung lebih besar atau sama denganrtabel(rhitung ≥rtabel)

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid

(34)

48

Mega Karina, 2013

Secara teknis pengujian instrument dengan rumus diatas menggunakan

aplikasi software SPSS 18.0 for windows, dengan hasil yang tercantum pada tabel

3.3 dan 3.4 :

Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas Variabel X (Komitmen Organisasi) No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

1 0,414 0,374 Valid

Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Kinerja)

No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

(35)

3.5.2 Uji Reliabilitas

Instrumen Penelitian selain harus valid, juga harus dapat dipercaya

(realibel). Malhotra (2005:309) mengatakan bahwa reliabilitas adalah sejauh

mana skala mampu menciptakan hasil yang konsisten jika pengukuran

dilakukan terhadap karakteristik tertentu.

Jika suatu instrumen dapat dipercaya makan data yang dihasilkan oleh

instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuisioner penelitian

dilakukan dengan rumus alpha. Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas

instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian

(Suharsimi Arinkunto 2006:196).

Koefisien Alpha Cronbach (Cα) merupakan statistik yang sering dipakai

untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian

diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha

Cronbach lebih besar atau sama denga 0,70 (Hair,Anderson,Tatham & Black,

1998:88). Rumus untuk mengukur reliabilitas yaitu:

Keterangan :

= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pernyataan atau soal

= Jumlah varians butir soal

δ² = varians total

(36)

50

Mega Karina, 2013

Sumber: Suharsimi Arikunto 2006:184

Keterangan :

=varians

= jumlah kuadrat skor total

= jumlah kuadrat dari jumlah skor total

N = jumlah responden

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika rhitung > rtabel, berarti item pertanyaan dikatakan reliabel

Jika rhitung ≤ rtabel, berarti item pertanyaan dikatakan tidak reliabel

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data terkumpul maka selanjutnya akan dilakukan pengolahan data.

Pengolahan data tersebut harus disesuaikan dengan data yang terkumpul dan

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif

dengan cara mempersentasekan jawaban pada setiap hasil angket. Adapun rumus

yang dikumukakan oleh Sudijono (2000: 40) yaitu:

Dimana: P = Persentase

F = Frekuensi yang diperoleh

(37)

Untuk menarik kesimpulan secara kualitatif digunakan pedoman yang

dikemukakan oleh Sugiyono (2000: 74) bahwa makin tinggi persentase pendapat

responden makin sangat signifikan dalam meningkatkan kualitas pegawai.

Dikatakan kategori signifikan apabila menunjukkan persentase sebagai berikut:

1. 76 % - 100 % adalah kategori sangat baik

2. 51 % - 75 % adalah kategori baik

3. Kurang dari 50 % adalah kategori tidak baik.

3.6.1 Menentukan Nilai Kuisioner

Langkah-langkah dalam mengolah suatu data adalah sebagai berikut :

1. Editing,yakni memeriksa kuisioner yang telah terkumpul yang sebelumnya

telah diisi oleh responden, seperti memeriksa jumlah kuisioner yang telah

disebar serta kelengkapan pengisiannya.

2. Coding, yaitu memberikan bobot ke setiap item instrumen berdasarkan pada

bobot untuk jawaban positif mulai dari jawaban terbesar sampai dengan yang

terkecil dan bobot untuk jawaban negatif mulai dari jawaban terkecil sampai

dengan yang terbesar. Nilai untuk jawaban positif yaitu 5-4-3-2-1 dan untuk

jawaban negatif yaitu 1-2-3-4-5. Pengukuran kuisioner ini menggunakan skala

likert dan dibuat dengan sistem kuisioner tertutup.

3. Tabulating, yaitu menghitung hasil scoring yang dicantumkan pada tabel

rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Contoh tabel

(38)

52

Mega Karina, 2013

Tabel 3.5

Tabel Rekapitulasi Pengolahan Data

Responden

Skor item

1 2 3 4 n

1

2

3

4

n

4. Melakukan rancangan analisis Deskriptif, yaitu mengolah data dari kuisioner

dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Menentukan jumlah skor kriterium (SK)

SK= ST x JB x JR

Keterangan :

ST= Skor Tertinggi

JB= Jumlah Butir Pertanyaan

JR= Jumlah Responden

b) Membandingkan jumlah skor hasil kuisioner dengan jumlah skor kriterium

untuk mencari jumlah skor hasil kuisioner :

Xi = X1 + X2 + X3+ X4+....+ Xakhir

Keterangan : Xi = Jumlah skor hasil kuisioner variabel

X1 – Xakhir = Jumlah skor hasil kuisioner responden

c) Membuat daerah kategori kontinum

Untuk melihat gambaran umum tentang variabel yang diteliti, maka

(39)

Tinggi = ST x JB x JR

Sedang = SD x JB x JR

Rendah = SR x JB x JR

Keterangan :

ST = Skor tertinggi

JB = Jumlah Butir

JR = Jumlah responden

d) Menentukan garis kontinum dan menentukan daerah letak skor untuk

variabel Komitmen Organisasi (X) dan Kinerja (Y)

Rendah Sedang Tinggi

Gambar 3.1

Garis Kontinum Variabel X dan Y

3.6.2 Method of Successive Interval (MSI)

Data variabel dalam penelitian ini menggunakan data ordinal, maka dari

itu semua data yang terkumpul terlebih dahulu di transformasikan menjadi skala

interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI).

Langkah-langkah dalam transformasikan data adalah sebagai berikut :

a) Menentukan banyaknya frekuensi berdasarkan banyaknya orang yang

menjawab skor 1,2,3,4,5.

b) Menghitung proporsi dengan menggunakan rumus :Pi = f/N

c) Hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang didapatkan dengan

(40)

54

Mega Karina, 2013

d) Menentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang didapatkan

e) Menghitung Scala Value (SV) menggunakan rumus:

f) Menentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus :

Y = NS + k K = [1 + | Nsmin | ]

3.6.3 Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi adalah analisis yang bertujuan untuk mencari hubungan

antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel yang diteliti terdiri dari

dua jenis yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Hubungan X

dan Y dikatakan positif jika kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh

kenaikan (penurunan) Y. Ukuran yang digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya

hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien paling

sedikit -1 dan paling besar (-1≤ r≥1) yang artinya jika:

- R = 1, hubungan antara X dan Y sempurna positif (mendekati 1, hubungan

sangat kuat dan positif)

- R = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan

sangat kuat dan negatif)

- R = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan

Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan

koefisien korelasi pearson (pearson’s product Moment Coeficient of Correlation).

Dalam hal ini ryxi adalah korelasi antara variabel X dan Y dengan rumus sebagai

(41)

(Suharsimi Arikunto, 2006 : 144)

3.6.4 Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi adalah prosedur dimana dengan melalui formulasi persamaan

matematis, hendak diramalkan nilai variabel random kontinyu berdasarkan nilai

variabel kuantitatif lainnya yang diketahui (Riduwan, 2003 : 244).

Kegunaan analisis regresi sederhana adalah untuk meramalkan

(memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Regresi

sederhanan dapat dianalisi karena didasari oleh hubungan fungsional atau

hubungan sebab akibat (kausal) motivasi (X) terhadap komitmen organisasi (Y).

Persamaan linier (Riduwan : 2003)

Dimana:

Ŷ = Kinerja

X = Komitmen Organisasi

a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0

b = nilai arah sebagai penentu nilai prediksi yang menunjukan nilai

peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y.

Dimana untuk mencari b, yaitu dengan menggunakan rumus:

(42)

56

Mega Karina, 2013

(Riduwan, 2003)

Sedangkan a dicari dengan rumus :

3.6.5 Koefisien Determinasi

Untuk menguji seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y,

maka digunakan koefisien determinasi sebagai berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2006 : 144)

Sebelum nilai r² digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu harus

diujikan apakah nilai-nilai r² ini terletak dalam daerah penerimaan atau penolakan

H0.

3.7 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dari sebuah analisis data yaitu uji hipotesis, pengujian ini

berguna untuk menentukan sebuah hubungan variabel independent dan variabel

dependent memiliki hubungan yang jelas dan dapat dipercaya. Hasil disini akan

dapat ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang telah di cantumkan dapat diterima

(43)

korelasi (uji t-student) yang berguna untuk menguji hipotesis parsial dari hipotesis

penelitian (Sugiyono,2004:215)

Sumber: Sugiyono, 2004:215

t = distribusi student dengan derajat kebebasan (dk) = n-2

r = koefisien korelasi

n = banyaknya sampel

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang dicantumkan adalah:

Jika thitung

>

ttabel maka H0ditolak dan Ha diterima

Jika thitung

<

ttabel maka H0ditolak dan Ha ditolak

Pada kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk(n-2) serta pada uji satu

pihak yaitu pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang kan diuji dalam guna

untuk pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat

dituliskan :

- H0: β = 0 artinya tidak ada pengaruh antara Komitmen Organisasi

terhadap kinerja karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten.

- H0: β ≠ 0 artinya ada pengaruh antara Komitmen Organisasi terhadap

(44)

Mega Karina, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pengolahan data dan pembahasan masalah, maka

peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara umum tingkat komitmen organisasi di kantor distribusi PT PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten berada di kategori sedang.

Unsur komitmen terendahterdapat pada komitmen berkelanjutan pada

indikator minat terhadap pekerjaan yang diberikan oleh organisasi,

yang mempunyai nilai terbesar pada komitmen terdapat pada

komitmen normatif pada indikator memiliki rasa tanggung jawab

terhadap perusahaan.

2. Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan oleh peneliti, kinerja

karyawan di kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

dan Banten dianggap sudah cukup baik. Unsur kinerja yang memiliki

skor terendah pada Quantity pada indikator ketercapaian hasil kerja

yang sesuai dengan target kerja. Unsur tertinggi dari kinerja terdapat

pada Interpersonal Impact pada indikator kemampuan bekerjasama

dengan atasan dalam pekerjaan.

3. Komitmen organisasi mempunyai hubungan yang kuat terhadap

kinerja karyawan kantor distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja

(45)

dan Banten, hal ini berdasarkan pada analisis regresi sederhana yang

mengatakan kinerja dapat dipengaruhi variabel komitmen organisasi

berada pada tingkat sedang.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan saran sebagai

berikut :

1. Kepada pihak PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

yang merupakan salah satu BUMN terbesar di Indonesia. Peneliti

mengharapkan agar pihak perusahaan dalam melakukan proses

rekrutmen karyawan diharapkan mampu memilih karyawan yang

benar-benar memiliki keminatan terhadap pekerjaan yang suatu saat

nanti setelah bekerja, juga ada baiknya jika perusahaan selalu

melakukan evaluasi terhadap pekerjaan dan dapat memberikan

pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan karyawannya sehingga

menimbulkan rasa minat yang tinggi terhadap pekerjaan yang

diberikan perusahaan. Jika sudah memiliki minat yang tinggi terhadap

pekerjaan, akan dipastikan akan menimbulkan target kerja yang

tercapai. Target kerja sangat diperlukan oleh setiap karyawan di

perusahaan, oleh karena itu perlu adanya dukungan bagi karyawan

dari perusahaan agar target kerja dapat terlampaui bisa dengan

diadakannya evaluasi serta diikutsertakan dalam pendidikan dan

latihan (diklat) yang berkaitan dengan setiap pekerjaan yang diberikan

(46)

113

Mega Karina, 2013

minat yang tinggi terhadap pekerjaan menghasilkan output target kerja

yang tercapai sehingga membuat kinerja karyawan dari perusahaan itu

membaik.

2. Terakhir, apabila pembaca yang ingin melakukan penelitian serupa

diharapkan akan lebih baik jika melakukan penelitian sebaiknya

melakukan pra penelitian terlebih dahulu agar lebih spesifik masalah

pada perusahaan. Hal ini dikarenakan masih terdapat faktor- faktor

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1991. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Chen, Y., & Lou, H. 2004. Student’s perceptions of peer evaluation: an expectancy perspective. Journal of Education For Business, 79 (5): 275-282

Clugston, M. 2000. The mediating effects of multidimensional commitment on

job satisfaction and intent to leave. Journal of Organizational Behavior. 21

(4): 477-486

Dessler, Gary. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi Bahasa Indonesia,

Indeks, Jakarta.

Gomes, L. Faustino. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, C.V Andi Offset,

Yogyakarta

Handoko, T. H. 2002. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE,

Yogyakarta

http://id.wikipedia.org/wiki/komitmen_organisasi, 14:55 13 Januari 2013)

Keith Davis dan W Newstrom, 2002. Organizational Behavior, Mc Graw Hill,

New York

Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, C.V Andi Offset, Yogyakarta

Mangkunegara, A.A. Anwar. Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaaan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Mathis, R., & Jackson J.H. 2011. Human Resources Management edisi Bahasa

Indonesia, Salemba Empat, Jakarta

Mathis, R., & Jackson J.H. 2002. Human Resources Management edisi Bahasa

(48)

Mega Karina, 2013

Rivai, Veithzal dan A. F. Mohd. Basri. 2005. Performance Appraisal,

RajaGrafindo, Jakarta.

Robbins,Stephen P. 2008. Organizational Behavior, Prentice Hall, New York.

Robert Kreitner dan Angelo Kinicki. 2004. Organizational Behavior, Mc Graw

Hill, New York.

Sedarmayanti. 2008. Manajemen dan Komponen terkait lainnya, Refika Aditama,

Jakarta

Sopiah, 2008. Perilaku Organisasi, C.V Andi Offset, Yogyakarta

Sugiyono. 2005. Manajemen Penelitian. Cetakan kedelapan. CV Alfabeta, Bandung.

Sugiyono. 2000. Manajemen Penelitian. . CV Alfabeta, Bandung

Gambar

Tabel 4.36 Tingkat Kebanggaan menjadi Karyawan Yang Bekerja di
Tabel Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK) Periode 2009 PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten
Gambar 1.1 Grafik Sistem Manajemen Unjuk Kerja (SMUK) Periode 2009
Tabel 1.3 Sumber: Keputusan Direksi PT PLN (Persero) nomor 1504.K/DIR/2011
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik yang memiliki minat terhadap subjek (media pembelajaran) maka akan cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap media tersebut.

Adaptable building which is able to respond and adjust towards the changing needs throughout its life span maximizes the investment value of resources and energy used in

1) Hubungan dengan teman sebaya ( peer lation ), ditunjukkan melalui perilaku yang positif terhadap teman sebaya seperti memuji atau menasehati orang lain, menawarkan

Tantangan peningkatan SDM pun dirasakan oleh Bank BNI Syariah kantor cabang Tanjung Karang, dimana melihat persaingan perusahan khususnya dunia perbankan pada era

Namun pada kenyataannya, tidak semua perawat dapat melakukan strategi koping dalam rangka menghadapi sumber atau situasi stres, hal itu terdeteksi dari hasil wawancara yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertanggungjawaban pidana pelaku main hakim sendiri terhadap pelaku tindak pidana di Kabupaten Bangka dan juga untuk

TANGGA MELALUI OPTIMALISASI PEKARANGAN RUMAH DI KELURAHAN KUIN UTARA.. Andi Suci Anita, Edward Zubir, dan

So when a client sends data to the server, the server spawns a child process and a new port for that “connection.” Then the next time the client receives data from the server it