• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTTERHADAPA PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Pre- Eksperimental di Kelas IV SD Negeri Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENTTERHADAPA PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Pre- Eksperimental di Kelas IV SD Negeri Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAPA PARTISIPASI BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPS

(Penelitian Pre- Eksperimental di Kelas IV SD Negeri Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh YUSI ROSIDAH

0903601

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA

(2)

Pengaruh Metode Teams Games Tournament

Terhadap Partisipasi Belajar Siswa

Pada Pembelajaran IPS

Oleh

Yusi Rosidah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Yusi Rosidah 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

YUSI ROSIDAH

PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT

TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dra. Hj. Momoh Halimah, M. Pd NIP.195307061974032001

Pembimbing II

Dra. Ade Rokhayati, M.Pd NIP. 195201011982112001

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

(4)
(5)

Yusi Rosidah, 2013

ABSTRAK

PENGARUH METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN IPS

Oleh : Yusi Rosidah NIM 0903601

Partisipasi belajar siswa merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan dalam pembelajaran. Untuk mengembangkan partisipasi belajar siswa di SDN Sukasari, peneliti merasa perlu dibantu dengan penggunaan metode Teams Games Tournament. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan melihat ada tidaknya pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap partisipasi belajar siswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre eksperimen dengan desain one group pretest posstest dengan alasan menyesuaikan dengan keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti. Sampel penelitian yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Teknik pengumpulan data dengan lembar observasi (pengamatan) dan tes sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan sesudah diberikan perlakuan (posstest). Instrument pada penelitian ini menggunakan rubric penelitian. Teknik analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh metode Teams Games Tournament menggunakan paired-sample t-test.

Hasil pengolahan data menunjukan bahwa rata-rata pretest adalah 31,33 atau 63,33% sedangkan rata-rata posstest adalah35,33 atau 100%. Artinya terjadi peningkatan antara sebelum diberi perlakuan dengan sesudah diberikan perlakuan. Berdasarkan analisis uji paired-sample t-test diketahui bahwa HO ditolak, artinya

metode Teams Games Tournament berpengaruh terhadap partisipasi belajar siswa kelas IV SDN Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya dengan besarnya pengaruh 44,8%. Maka dari itu peneliti meyarankan agar merancang pembelajaran dengan lebih menarik.

(6)

Yusi Rosidah, 2013

ABSTRACT

EFFECT OF METHOD OF TEAMS TOURNAMENT GAMES PARTICIPATION OF STUDENT LEARNING

ON LEARNING IPS

By: YUSI Rosidah

NIM 0903601

Student participation is one of the components that must be considered in the study. To develop students' participation in Sukasari SDN, researchers feel the need to be assisted with the use of methods Teams Games Tournament. This study was conducted with the purpose of seeing whether there is influence methods Teams Games Tournament against student participation. The method used in this study is a method of pre-experimental design with one group pretest posstest the grounds adjust to time constraints and the ability of researchers. The samples used in this study is the saturation sampling technique. Data collection techniques with the observation sheet (observation) and tests before being given treatment (pretest) and after the treatment (posstest). Instrument in this study using the research rubric. Data analysis techniques are used to observe the effect Teams Games Tournament method using paired-sample t-test.

The results of data processing show that the average pretest was 31.33 or 63.33%, while the average posstest adalah35, 33 or 100%. It means an increase between pre-treated with the treatment given after. Based on the analysis of the paired-sample t test-test is known that HO is rejected, meaning that the method Teams Games Tournament influence on student participation in class IV SDN Sukasari Karangnunggal Tasikmalaya District with the influence of 44.8%. Thus the researchers meyarankan order to design learning more interesting.

(7)

Yusi Rosidah, 2013

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

1. Identifikasi dan Analisis Masalah ... 3

2. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

1. Manfaat Teoritis ... 4

2. Manfaat Praktis ... 4

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Pustaka ... 6

1. Metode Teams Games Tournament ... 6

2. Partisipasi Belajar Siswa ... 12

3. Pembelajaran IPS ... 17

4. Kegiatan Ekonomi ... 18

B. Kerangka Berpikir ... 19

C. Hipotesis Penelitian ... 22

(8)

Yusi Rosidah, 2013

A. .. Lokasi Penelitian dan Sampel Penelitian ... 23

1. Lokasi Penelitian ... 23

2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

B. Desain Penelitian ... 24

C. Metode Penelitian ... 24

D. Definisi Operasional Variabel ... 25

E. Jenis Instrumen Penelitian ... 29

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian... 33

G. Pengumpulan Dan Penyajian Data ... 53

H. Analisis Data ... 54

1. Uji Normalitas ... 54

2. Uji Homogenitas ... 55

3. Uji Hipotesis ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 58

1. Gambaran Umum ... 58

2. Pemaparan Data ... 58

B. Pembahasan ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 90

B. Rekomendasi ... 90

DAFTAR PUSTAKA ... 92

(9)

Yusi Rosidah, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 25

3.2 Kisi-Kisi Soal Tentang Kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan Sumber Daya Alam ... 30

3.3 Kisi-Kisi Partisipasi Belajar Siswa ... 32

3.4 Hasil Uji Validitas Tes ... 35

3.5 Hasil Uji Reabilitas Tes ... 39

3.6 Tingkat Kesukaran Pada Butir Soal Tes ... 42

3.7 Persentase Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 43

3.8 Klasifikasi Daya Pembeda ... 46

3.9 Daya Pembeda Butir Soal Tes ... 46

3.10 Persentase Kategori Kualitas Daya Pembeda Butir Soal ... 48

3.11 Kualitas Pengecoh pada Butir Soal Tes ... 50

3.13 Persentase Kualitas Pengecoh pada Tiap Butir Soal ... 52

4.1 Interval Kategori ... 59

4.2 Interval Nilai Kategori Metode Teams Games Tournament ... 61

4.3 Data Pretest Metode Teams Games Tournament... 61

4.4 Persentase Interval Kategori Pretest ... 63

4.5 Data Statistik Pretest Penggunaan Metode Teams Games Tournament Pada Pembelajaran IPS ... 64

4.6 Data Interval Kategori Nilai Posttest ... 65

4.7 Persentase Interval Kategori Pretest ... 67

4.8 Data Statistik Posttest Penggunaan Metode Teams Games Tournament Pada Pembelajaran IPS ... 68

(10)

Yusi Rosidah, 2013

4.10 Persentase Interval Kategori Pretest dan Posttest ... 71

4.11 Interval Kategori Partisipasi Belajar Siswa... 73

4.12 Data Interval Kategori Nilai Pretest ... 74

4.13 Persentase Interval Kategori Pretest ... 75

4.14 Data Statistik Pretest Partisipasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS 77

4.15 Data Interval Kategori Nilai Posttest ... 78

4.16 Persentase Interval Kategori Posttest ... 79

4.17 Data Statistik Posttest Partisipasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS ... 80

4.18 Perbandingan Data Interval Nilai Posttest dan Pretest ... 81

4.19 Persentase Perbandingan Interval Kategori Pretest dan Posttest ... 83

4.20 Analisis Skewness dan Kurtosis Metode Teams Games Tournament Terhadap Partisipasi Belajar Siswa ... 84

4.21 Analisis Homogenitas Metode Teams Games Tournament Terhadap Partisipasi Belajar Siswa ... 86

(11)

Yusi Rosidah, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Games Ruler ... 10

2.2 Alur Kerangka Berfikir ... 21

3.1 Pengaruh Antara Variabel Independen dan Dependen ... 29

3.2 Bivariate Correlate ... 35

3.3 Diagram Batang Persentase Hasil Tingkat Kesukaran Butir Soal ... 44

3.4 Diagram Batang Persentase Kualitas Daya Pembeda ... 49

3.5 Diagram Batang Persentase Kualitas Pengecoh ... 52

4.1 Diagram Batang Persentase Interval Kategori Pretest ... 63

4.2 Diagram Batang Persentase Interval Kategori Posttest ... 67

4.3 Diagram Batang Persentase Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest ... 71

4.4 Diagram Batang Persentase Interval Kategori Pretest ... 76

4.5 Diagram Batang Persentase Interval Kategori Posttest ... 80

4.6 Diagram Batang Persentase Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest ... 83

4.7 Kurva Normal Pretest Partisipasi Belajar Siswa ... 60

(12)

Yusi Rosidah, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

A.1 Soal Uji Coba Instrumen Penelitian ... 97

A.2 Tabulasi Hasil Uji Coba Instrumen ... 103

A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Ke-1 ... 104

A.4 Rencana Pelaksanaan pembelajaran Pertemuan Ke-2 ... 111

A.5 Rencana Pelaksanaan pembelajaran Pertemuan Ke-3 ... 118

A.6 Lembar Penempatan Meja Turnamen ... 126

A.7 Lembar Rangkuman Tim ... 127

A.8 Lembar Skor Permainan ... 128

A.9 Lembar Perhitungan Poin ... 129

A.10 Lembar Kegiatan dan Kuis , Lembar Jawaban ... 130

A.11 Contoh Sertifikat ... 138

B.1 Hasil pengisian Pretest 1 ... 140

B.2 Hasil pengisian Posttest 1 ... 142

B.3 Hasil pengisian Pretest 2 ... 144

B.4 Hasil pengisian Posttest 2 ... 146

B.5 Hasil pengisian Pretest 3 ... 148

B.6 Hasil pengisian Posttest 3 ... 150

B.7 Hasil pengisian Pretest Observasi Partisipasi Belajar Siswa ... 152

B.8 Hasil pengisian Posttest Observasi Partisipasi Belajar Siswa ... 154

B.9 Hasil pengisian Pretest Observasi Guru ... 156

B.10 Hasil pengisian Posttest Observasi Guru ... 158

B.11 Tabulasi Hasil Tes ... 160

(13)

Yusi Rosidah, 2013

B.13 Tabulasi Hasil Posttest Partisipasi Belajar Siswa ... 162

B.14 Tabel distribusi t ... 163

B.15 Tabel distribusi r ... 164

C.1 Dokumentasi Penelitian ... 165

D.1 Data Identitas Sekolah ... 169

D.2 Data Siswa Kelas IV ... 170

D.3 Surat Keputusan Direktur Upi kampus Tasikmalaya ... 172

D.4 Surat Permohonan Izin Penelitian ke Kantor Kesatuan Bangsa ... 173

D.5 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya .... 174

(14)

Yusi Rosidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan.

Pendidikan juga dapat dikatakan sebagai tolak ukur bagi perkembangan generasi

bangsa. Dengan adanya pendidikan peserta didik tak hanya memiliki kemampuan

secara intelektual saja, namun peserta didik juga dapat memiliki sikap dan

kepribadian yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang

tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Pasal 3

Tahun 2003, yaitu:

Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan nasional akan tercapai salah satunya melalui proses

pembelajaran. Karena lewat pembelajaran, siswa akan mengalami perubahan

perilaku, seperti yang dikemukakan Asep Herry Hernawan et al.(2007: 3), yaitu:

Pembelajaran penekanannya pada kegiatan belajar siswa yang telah dirancang oleh guru melalui usaha yang terencana melalui prosedur atau metode tertentu agar terjadi proses perubahan perilaku secara komprehensif, yang terpenting dalam proses pembelajaran ini adalah perlunya komunikasi timbal balik (transaksional) antara guru dan siswa, siswa dengan siswa baik secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media.

Tampaklah tiga komponen yang paling penting dalam pembelajaran, yaitu

guru, siswa dan proses komunikasi. Guru sebagai motivator, berfungsi untuk

membangkitkan bakat dan minat belajar siswa serta membangkitkan siswa untuk

berpartisipasi dalam menyusun tujuan belajar, bahan belajar, dan langkah-langkah

pembelajaran. Di samping itu, guru juga harus mempunyai ilmu serta pengalaman

yang lebih luas dan mendalam dalam menyajikan materi pembelajaran, agar dapat

(15)

Yusi Rosidah, 2013

Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar pun menuntut guru untuk menimba

ilmu dan melatih keterampilan, agar ia mempu menyajikan pembelajaran IPS

Sekolah Dasar dengan menarik. Hal ini sejalan dengan pendapat Rudy Gunawan

(2011:40) yang mengemukakan bahwa:

Guru yang bersikap memonopoli peran sebagai sumber informasi, selayaknya meningkatkan kinerjanya dengan metode pembelajaran yang bervariasi seperti menyajikan cooperative learning model, role playing, jigsaw, membaca sajak, buku (novel), atau surat kabar/majalah/jurnal agar siswa diikutsertakan dalam aktivitas akademik.

Dengan demikian, pembelajaran IPS di Sekolah Dasar harus disusun secara

sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju

kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Namun fenomena

yang terjadi akhir-akhir ini, minat siswa terhadap pembelajaran menurun. Salah

satu contohnya minat siswa terhadap pembelajaran IPS. Pembelajaran IPS

dirasakan sangat membosankan karena metode yang digunakan terkesan monoton.

Akibatnya partisipasi belajar siswa terhadap pembelajaran menurun dan

cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini ditandai dengan

kurangnya keterlibatan siswa dalam aktivitas pembelajaran seperti: siswa kurang

mampu mengemukakan pendapat, memberi usulan dan mengajukan pertanyaan.

Berkaitan dengan hal di atas, maka salah satu masalah dalam pembelajaran

IPS adalah faktor guru yang kurang terampil dalam memilih metode

pembelajaran. Metode Teams Games Tournament (TGT) merupakan salah satu

metode pembelajaran yang berpayung pada model pembelajaran kooperatif.

Metode pembelajaran ini mengharuskan siswa untuk belajar secara berkelompok.

Siswa dilibatkan dalam proses belajar melalui permainan, seperti yang

dikemukakan oleh Adang Heriawan et al. (2012:132) ”Aktivitas belajar dengan

permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif metode TGT

memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan

tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar”.

Namun melihat kenyataan di lapangan banyak guru yang mengeluhkan

tentang pembelajaran berkelompok. Dalam pembelajaran berkelompok siswa

(16)

Yusi Rosidah, 2013

itu diantaranya, mengobrol, bermain yang mengakibatkan waktu tidak terkelola

dengan baik. Dengan melihat kenyataan di atas, maka penulis berusaha meneliti

tentang “Pengaruh Metode Teams Games Tournament terhadap Partisipasi Belajar

Siswa Pada Pembelajaran IPS”. Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelas IV

Sekolah Dasar Negeri Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten

Tasikmalaya.

B.Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka masalah dapat diidentifikasikan, yaitu: (1)

masalah proses pembelajaran IPS, (2) masalah kurang terampilnya guru dalam

menggunakan metode pembelajaran, dan (3) masalah kurangnya partisipasi atau

keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dibuat rumusan masalah sebagai

berikut:

Bagaimana pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap partisipasi

belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar?

Untuk memberi gambaran yang lebih jelas, maka rumusan masalah di

fokuskan kepada:

a. Bagaimana partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah

Dasar Negeri Sukasari sebelum menggunakan metode Teams Games

Tournament?

b. Bagaimana partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah

Dasar Negeri Sukasari sesudah menggunakan metode Teams Games

Tournament?

c. Bagaimana pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap partisipasi

belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri

(17)

Yusi Rosidah, 2013 C.Tujuan Penelitian

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah Untuk memperoleh gambaran

tentang pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap partisipasi belajar

siswa pada pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari.

Sedangkan tujuan khususnya yakni sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh gambaran tentang partisipasi belajar siswa pada

pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari sebelum

menggunakan metode Teams Games Tournament.

2. Untuk memperoleh gambaran tentang partisipasi belajar siswa pada

pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari sesudah

menggunakan metode Teams Games Tournament.

3. Untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh metode Teams Games

Tournament terhadap partisipasi belajar siswa pada pembelajaran IPS di Kelas

IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari.

D.Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini sebagai upaya untuk menambah referensi

ilmiah sebagai kajian dalam khasanah pendidikan dan pengajaran tentang

pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap partisipasi belajar siswa

pada pembelajaran IPS di Kelas IV Sekolah Dasar. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Adang Heriawan et al. (2012:132) “ . . . .metode TGT

memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan

tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar”. 2. Manfaat Praktis

(18)

Yusi Rosidah, 2013

Sebagai penambah wawasan pengetahuan, keterampilan dan aplikasinya dalam

kenyataan di lapangan yang sesuai dengan topik penelitian yang dilakukan.

b) Bagi siswa

Dapat membangkitkan keaktifan dan partisipasi siwa yang diwujudkan melalui

kegiatan bertanya, mengemukakan gagasan, mengerjakan tugas secara mandiri.

c) Bagi sekolah

Memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang

tercermin dari peningkatan kemampuan profesional para guru dalam memperbaiki

proses pembelajaran dan memecahkan masalah pembelajaran sehingga tercipta

situasi pendidikan yang kondusif.

E.Struktur Organisasi Skripsi

Bab I Pendahuluan

Bab I terdiri dari Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian,Struktur Organisasi Skripsi

Bab II menjelaskan tentang Kajian Pustaka, Kerangka Berfikir, dan Hipotesis

Penelitian

Bab III Metode Penelitian

Bab III mencakup desain Penelitian, Lokasi Penelitian dan subjek

populasi?sampel penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Metode Penelitian,

Definisi Operasional Variabel Penelitian, Jenis dan Pengembangan Instrumen

Penelitian, , Pengumpulan Data dan Penyajian Data, Analisi Data, Hasil Analisis

Data, Pelaporan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab IV mengemukakan tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan dan

penjelasannya.

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi

Bab V menyajikan penafsiran dari pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis

temuan peneliti

(19)

Yusi Rosidah, 2013

(20)

Yusi Rosidah, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan subjek populasi /sampel penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SDN Sukasari Kecamatan Karangnunggal

Kabupaten Tasikmalaya. Peneliti memilih lokasi ini dikarenakan Sekolah Dasar

yang diteliti berada jauh terpelosok dari pusat kecamatan dan memiliki jumlah

murid yang banyak sehingga peneliti ingin melihat keanekaragaman yang ada.

Lokasi penelitian ini juga dikhususkan pada tempat berlangsungnya

penelitian yaitu Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sukasari. Letak gedung berada

disamping Kelas V, halaman sekolah dan di depan kantor guru

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:80) mengemukakan bahwa:” Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV SDN Sukasari Kecamatan Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya.

Sedangkan sampelnya adalah siswa kelas IV SDN Sukasari Tahun pelajaran

2012/2013 yang berjumlah 30 orang ditentukan berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan berikut:

a. Siswa kelas IV terdiri dari berbagai siswa yang mempunyai karakteristik yang

berbeda-beda.

b. Siswa kelas IV sudah menerima perlakuan yang sesuai atau tidak sesuai

dengan masa perkembangannya.

(21)

24 Yusi Rosidah, 2013

relatif kecil, kurang dari 30 orang dan ingin membuat generalisasi dengan

kesalahan yang sangat kecil.

B.Desain Penelitian

Bentuk pre eksperimental design (nondesign ) penelitian ini menggunakan

One-Group Pretest-Posttest Design, dimana dalam desain ini terdapat pretest,

sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih

akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan

(Sugiyono, 2010:74).

Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

O

1

X O

2

(Sugiyono, 2010)

Keterangan:

O1 = nilai pretest (sebelum diberi metode Teams Games

Tournament)

O2 = nilai posttest (setelah diberi metode Teams Games

Tournament)

X = treatment (metode Teams Games Tournament)

O1 - O2 = pengaruh metode Teams Games Tournament terhadap

prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS.

Dari diagram diatas diketahui untuk melihat pengaruh antara dua variabel yaitu

menggunakan dua selisih nilai tes yakni pretest dan posttest.

C.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen. Metode penelitian eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan

(22)

25 Yusi Rosidah, 2013

adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan

pencatatan dan analisis data hasil penelitian secara eksak dan menganalisis

datanya menggunakan perhitungan statistik.

Penelitian ini menggunakan rancangan pre eksperimental dimana masih

terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel

dependen. Selanjutnya metode eksperimen dengan rancangan pre eksperimental

dalam penelitian ini menjelaskan bahwa ada tidaknya pengaruh terhadap variabel

yang diteliti yang ditimbulkan oleh metode Teams Games Tournament.

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Aspek/Indikator Instrumen

(a) (b) (c) (d)

2) Guru memberikan

penjelasan tentang materi

yang akan dibahas dan

5) Guru membagikan lembar

kegiatan kepada setiap tim.

Perangkat

pembelajaran

(23)

26 Yusi Rosidah, 2013

(a) (b)

6) Siswa dengan timnya secara

bersama-sama mempelajari

lembar kegiatan yang

diberikan guru.

7) Guru menyiapkan kertas

(c) (d)

bernomor yang berisi

pertanyaan.

8) Guru menunjuk salah

seorang siswa untuk

mengambil kertas bernomor

tersebut dan seterusnya

sampai semua siswa

kebagian.

9) Siswa menjawab pertanyaan

sesuai nomor yang tertera

pada kertas.

10) Setelah kuis pertanyaan

tentang materi, yang akan

dibahas aturan main.

11) Guru membentuk siswa

menjadi beberapa tim yang

beranggotakan 3-5 orang.

12) Siswa duduk sesuai dengan

anggota tim mereka.

13) Guru membagikan lembar

kegiatan kepada setiap tim.

14) Siswa dengan timnya secara

bersama-sama mempelajari

(24)

27 Yusi Rosidah, 2013

diberikan guru.

15) Guru menyiapkan kertas

bernomor yang berisi

pertanyaan.

16) Guru menunjuk salah

seorang

Lanjutan tabel 3.1

(a) (b) (c) (d)

siswa untuk mengambil

kertas bernomor tersebut

dan seterusnya sampai

semua siswa kebaagian.

17) Siswa menjawab

pertanyaan sesuai nomor

yang tertera pada kertas.

18) untuk siswa tertinggi

prestasinya, meja 2 untuk

siswa yang sedang dan

meja 3 untuk siswa yang

rendah prestasinya.

19) Guru memulai kembali

game dengan memberikan

kertas bernomor

pertanyaan.

20) Setiap pemenang pada tiap

meja akan diturunkan,

dinaikan maupun tetap

sesuai dengan kinerja

mereka.

(25)

28 Yusi Rosidah, 2013

kelompok yang menang.

22) Guru memberikan

penghargaan kepada setiap

kelompok.

23) Siswa duduk kembali ke

bangku masing-masing.

c. Akhir Pembelajaran

Lanjutan tabel 3.1

(a) (b) (c) (d)

24) Guru bersama siswa

menyimpulkan materi

pemnbelajaran.

25) Guru memberikan

evaluasi.

2 Partisipasi Belajar Siswa

1. Keberanian menyampaikan

refleksi kepada guru.

2. Menyampaikan pertanyaan.

3. Menyampaikan pendapat

4. Menyampaikan usul.

5. Menyampaikan sanggahan.

6. Menyampaikan jawaban.

7. Mengikuti pelajaran dengan

baik.

8. Mengerjakan tugas terstruktur di

kelas dan di rumah dengan baik.

Observasi(cheklist)

1) Variabel Independen(variabel bebas)

(26)

29 Yusi Rosidah, 2013

(Sugiyono, 2010:39). Variabel bebas dalam penelitian ini yakni Metode Teams

Games Tournament yang diukur dengan instrumen tes.

2) Variabel Dependen (variabel terikat)

Menurut Sugiyono (2010:39) “Variabel Dependen/variabel terikat sering disebut juga variabel output karena merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Partisipasi belajar siswa yang

dipengaruhi oleh metode Teams Games Tournament yang dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 3.1

Pengaruh antara Variabel Independen-Dependen

Keterangan:

= Mempengaruhi

E.Jenis Instrumen Penelitian

1. Tes

Menurut Arikunto (2010), “tes merupakan alat atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara

dan aturan-aturan yang telah ditentukan”. Sedangkan tes sebagai instrumen

serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur

keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok (Riduwan, 2010:76).

Metode Teams Games Tournament

(Variabel Independen)

Partisipasi Belajar Siswa

(27)

30 Yusi Rosidah, 2013

Tes dalam penelitian ini digunakan sebagai intrumen untuk mengukur

metode Teams Games Tournament yang merupakanvariabel independen (variabel

bebas) dalam penelitian ini. Tes yang di gunakan dalam penelitian ini berjumlah

sebanyak 40 soal yang memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda dan domain

kognitif yang berbeda pula. Domain kognitif dalam tes ini meliputi

C1(pengetahuan), C2 (pemahaman), dan C3 (penerapan). Materi yang diambil

adalah materi IPS kelas IV semester dua tentang kegiatan ekonomi dalam

memanfaatkan sumber daya alam dengan mengambil Standar Kompetensi (SK)

dan Kompetensi Dasar (KD) yang ditetapkan berdasarkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) dan dijabarkan menjadi indikator-indikator

pembelajaran.Adapun kisi-kisi dari tes ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Soal

Tentang Kegiatan Ekonomi

Dalam Memanfaatkan Sumbe Daya Alam

Standar

Kompeten

si

Kompetensi

Dasar

Indikator No Butir

(28)
(29)

32 Yusi Rosidah, 2013

2. Lembar Observasi (Pengamatan)

Menurut Riduwan (2010:76) “Observasi yaitu melakukan pengamatan

secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan”. Jenis instrumen observasi ini digunakan untuk mengukur partisipasi belajar siswa.

Alat observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis check list.

“Check list yakni berisikan serangkaian daftar kejadian penting yang akan diamati (Anggoro M Toha. dkk, 2008:5.21)”. Hal ini dikarenakan pengamatan bertujuan

untuk melihat perilaku tanpa diketahui oleh responden. Untuk lebih jelasnya

kisi-kisi instrumen ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Partisipasi Belajar Siswa

(30)

33 Yusi Rosidah, 2013

usul

5 Menyampaikan sanggahan

6 Menyampaikan sanggahan

7 Menyampaikan jawaban

8 Mengerjakan tugas terstruktur

di kelas dan di

rumah dengan

baik

Skala pengukuran instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah skala

likert, dengan pemberian skor sebagai berikut:

a) Sangat baik = 5

b) Baik = 4

c) Sedang = 3

d) Rendah = 2

e) Sangat Rendah = 1

F. Proses Pengembangan Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Menurut Anggoro M Toha. dkk (2008: 5.28), “Validitas berasal dari bahasa Inggris validity yang berarti keabsahan”. Selanjutnya Arikunto (Riduwan, 2010:97) ‘Validitas adalah suatu alat ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau keshahihan suatu alat ukur’. Suatu instrumen dikatakan valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur

(Sugiyono, 2010:121). Instrumen yang di ujikan berupa soal tes yang berjumlah

(31)

34 Yusi Rosidah, 2013

Untuk menguji validitas instrumen dalam penelitian ini dapat dilakukan

dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung harga korelasi setiap butir dengan menggunakan rumus Pearson

Product Moment

rhitung =

Keterangan:

rhitung = Koefisien korelasi ∑Xi = Jumlah skor item

∑Yi = jumlah skor total (seluruh item) n = jumlah responden

b. Hasil korelasi dihitung dengan Uji-t dengan rumus:

thitung = Keterangan:

thitung = nilai thitung

r = koefisien korelasi hasil rhitung

n = jumlah responden

c. Mencari t tabel apabila diketahui signifikan untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan

(dk= n-2)

d. Membuat keputusan dengan membandingkan thitung dengan t tabel

e. Kaidah keputusan : jika thitung > t tabel berarti valid dan

thitung < t tabel berarti tidak valid

f. Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks

korelasinya (r) sebagai berikut:

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi

Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah

(32)

35 Yusi Rosidah, 2013

Namun dalam pengujian validitas untuk memudahkan pengolahan data, maka

peneliti menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS)

versi 16.0, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Tabulasikan data ke dalam Microsoft Excel

b. Buka program SPSS 16.0 dengan klik Start

c. Kemudian klik All Program

d. Klik SPSS Inc>>Statistik 16.0

e. Klik Data View

f. Data yang sudah di tabulasikan ke dalam Microsoft Excel tersebut di copy

semua baik dari data dan jumlahnya ke dalam SPSS

g. Klik Analyze>>Correlate>>Bivariate. Klik semua item dan semua jumlah

kotak Variables.

h. Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Bivariate Corelation seperti berikut ini:

Gambar 3.2

Bivariate Correlation

(33)

36 Yusi Rosidah, 2013

Untuk menentukan valid dan tidak valid dari setiap item soal yang diuji, maka

dari hasil perhitungan SPSS diambil r hitung dan membandingkannya dengan r

tabel yang dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

No Item Soal r hitung r tabel Keterangan

(a) (b) (c) (d)

1 0,437 0,339 Valid

2 0,386 0,339 Valid

3 0,387 0,339 Valid

4 0,3727 0,339 Valid

5 0,384 0,339 Valid

Lanjutan tabel 3.4

(a) (b) (c) (d)

6 0,548 0,339 Valid

7 0,004 0,339 Tidak valid

8 0,349 0,339 Valid

9 0,378 0,339 Valid

10 0,213 0,339 Tidak valid

11 0,471 0,339 Valid

12 0,456 0,339 Valid

13 0,249 0,339 Tidak valid

14 0,345 0,339 Valid

15 0,406 0,339 Valid

16 0,373 0,339 Valid

17 0,440 0,339 Valid

18 0,366 0,339 Valid

(34)

37 Yusi Rosidah, 2013

20 0,451 0,339 Valid

21 -0,093 0,339 Tidak valid

22 0,348 0,339 Valid

23 0,380 0,339 Valid

24 0,372 0,339 Valid

25 0,260 0,339 Tidak Valid

26 0,396 0,339 Valid

27 0,406 0,339 Valid

28 0,436 0,339 Valid

29 0,443 0,339 Valid

30 -0,099 0,339 Tidak Valid

31 0,359 0,339 Valid

32 0,088 0,339 Tidak Valid

33 0,378 0,339 Valid

Lanjutan tabel 3.4

(a) (b) (c) (d)

34 0,449 0,339 Valid

35 0,4 0,339 Valid

36 0,322 0,339 Valid

37 0,417 0,339 Valid

38 0,369 0,339 Valid

39 0,1 0,339 Tidak Valid

40 0,456 0,339 Valid

Dari tabel hasil perhitungan SPSS dapat diketahui nilai korelasi antara skor

item dengan skor total yang biasa disebut r hitung. Kemudian r hitung

dibandingkan dengan r tabel dengan kriteria pengujian:

r hitung > r tabel dinyatakan valid

(35)

38 Yusi Rosidah, 2013

r tabel dicari dengan signifikasi 0,05 dengan uji dua pihak. Menurut Duwi Pruyitno (Ashri Utami.N, 2012:65 ) ’Tingkat signifikasi 0,05 atau 5% artinya kita mengambil resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis

yang benar sebanyak-banyaknya 5% dan benar dalam mengambil keputusan dengan sedikitnya 95% tingkat kepercayaan’. r tabel yang didapat dengan jumlah N (banyaknya responden) sebanyak 34 dengan signifikasi 0,05 yaitu 0,339.

Berdasarkan kriteria pengujian yang ditetapkan, maka item soal no 7, 10, 13, 21,

25,30, 32, 39 dapat dinyatakan tidak valid. Item soal yang tidak valid ini tidak

digunakan dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan ketepatan (keajegan) alat

pengumpul data (instrumen) tes soal untuk mengukur penggunaan metode Teams

Games Tournament tentang Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber

Daya Alam. Akan tetapi, untuk pengumpul data (instrumen) observasi untuk

mengukur partisipasi belajar siswa tidak dilakukan uji validitas. Untuk mengukur

reliabilitas instrumen dapat dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menghitung Varian Skor Tiap item

S1 =

Keterangan:

S1 = Varians skor tiap item = jumlah kuadrat item xi N = jumlah responden

) = jumlah item xi dikuadratkan b. Menjumlahkan Varians semua item ∑Si = S1 + S2 + S3 + S4 + . . . .Sn

Dengan ∑Si adalah jumlah seluruh varians

c. Menghitung varian total dengan rumus

St = ∑ t–

(36)

39 Yusi Rosidah, 2013

= jumlah kuadrat x total N = jumlah responden

= jumlah x total dikuadratkan d. Memasukkan nilai alpha

r11 = ( ) . ( 1- )

Keterangan:

r11 = Nilai Reliabilitas

= Jumlah varians skor tiap-tiap item

= Varians total

k = Jumlah item

e. Membandingkan r11 dengan rtabel

Seperti halnya yang dilakukan pada pengujian validitas, untuk pengujian

reliabilitas instrumen juga peneliti menggunakan program SPSS. Pada program

SPSS 16.0 untuk menguji reliabilitas menggunakan metode Cronbach’s Alpha

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Tabulasikan data ke dalam Microsoft Excel

b. Buka program SPSS 16.0 dengan klik Start>>All Program>>SPSS

Inc>>Statistik 16.0

c. Klik >>Data View

d. Data yang sudah di tabulasikan ke excell tersebut di copy semua baik dari data

kecuali jumlahnya ke dalam SPSS

e. Klik >>Analyze>>Scale>>Reability Analyze, maka akan muncul kotak dialog.

f. Klik kotak dialog Descriptive for, klik Scale if deleted. Pada opsi lain Intern

Item klik kotak >>correlation pada Summaries klik Kotak Correlation.

g. Klik Continue, lalu klik Ok, maka hasil Output akan keluar.

Berikut adalah hasil perhitungan reliabilitas melalui SPSS:

Tabel 3.5

(37)
(38)

41 Yusi Rosidah, 2013

27 0,808 0.802 Reliabel

28 0,808 0.801 Reliabel

29 0,808 0.801 Reliabel

30 0,808 0.815 Reliabel

31 0,808 0.804 Reliabel

32 0,808 0.812 Reliabel

33 0,808 0.803 Reliabel

34 0,808 0.800 Reliabel

35 0,808 0.802 Reliabel

36 0,808 0.805 Reliabel

37 0,808 0.802 Reliabel

38 0,808 0.803 Reliabel

39 0,808 0.813 Reliabel

40 0,808 0.800 Reliabel

Berdasarkan perhitungan melalui statistik dengan nilai alpha 0,808 dan nilai item

deleted yang berbeda-beda. Maka ditentukan kriteria pengujian reliabilitas sebagai

berikut:

Jika Nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted < Nilai Cronbach’s Alpha maka

Reliabel.

Jika Nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted > Nilai Cronbach’s Alpha maka

Tidak Reliabel.

Dengan melihat pada tabel hasil uji reliabilitas, maka semua item soal dinyatakan

reliabel.

3. Analisis Tingkat Kesukaran

Setiap soal mempunyai tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Menurut Arikuno (2010:208)”soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar”. Soal yang terlalu mudah akan membuat siswa tidak mempunyai usaha sedangkan soal yang terlalu sukar akan membuat siswa menjadi putus asa

karena diluar jangkauan pemikirannya. Besarnya tingkat kesukaran suatu soal

(39)

42 Yusi Rosidah, 2013

Keterangan:

taraf/ tingkat kesukaran soal

total responden yang menjawab soal dengan benar = jumlah responden keseluruhan

Dengan kriteria indeks kesukaran yang ditentukan oleh Arikunto

(2010:210)sebagai berikut:

Soal dengan P 0,00-0,30 adalah soal sukar

Soal dengan P 0,30-0,70 adalah soal sedang

Soal dengan P 0,70-1,00 adalah soal mudah

Untuk memudahkan perhitungan peneliti menggunakan bantuan progran Anates

versi 4.9.0 dengan hasil sebgai berikut:

Tabel 3.6

Tingkat Kesukaran Pada Soal Butir Tes

No butir

soal Jumlah betul Tingkat kesukaran Tafsiran

(a) (b) (c) (d)

1 21 61,76 Sedang

2 13 38,24 Sukar

3 17 50,00 Sedang

4 8 23,53 Sukar

5 8 23,53 Sukar

6 25 73,53 Mudah

7 8 23,53 Sukar

8 18 52,94 Sedang

9 16 47,06 Sedang

(40)

43 Yusi Rosidah, 2013

11 15 44,72 Sedang

12 23 67,65 Sedang

13 10 29,41 Sukar

14 27 79,41 Mudah

15 12 35,29 Sedang

16 10 29,41 Sukar

17 16 47,06 Sedang

18 12 35,29 Sedang

19 6 17,65 Sukar

20 9 26,47 Sukar

21 9 26,47 Sukar

22 17 50,00 Sedang

23 13 38,24 Sedang

24 28 82,35 Mudah

25 15 49,12 Sedang

Lanjutan tabel 3.6

(a) (b) (c) (d)

26 13 38,24 Sedang

27 22 64,71 Sedang

28 15 44,12 Sedang

29 10 29,41 Sukar

30 6 17,65 Sukar

31 20 58,82 Sedang

32 13 38,24 Sedang

33 21 61,76 Sedang

34 18 52,94 Sedang

35 16 47,06 Sedang

36 17 50,00 Sedang

(41)

44 Yusi Rosidah, 2013

38 20 58,82 Sedang

39 18 52,94 Sedang

40 22 64,71 Sedang

Keterangan:

Jumlah Responden = 34 Butir Soal = 40

Dari hasil tingkat kesukaran pada tabel 3.6, peneliti mengelompokkan butir

soal berdasarkan kategori tingkat kesukaran menurut Arikunto (2010: 210).

Pengelompokkan tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada tabel 3.9 dan

gambar 3.2 berikut ini

Tabel 3.7

Persentase Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal

Nilai P Kategori Tingkat Kesukaran

Nomor Butir

Soal Jumlah Persentase

(a) (b) (c) (d) (e)

0,00 – 0,30 Sukar 2,4,5,7,10,13,16,

19,20,21,30,37 12 30%

Lanjutan tabel 3.7

(a) (b) (c) (d) (e)

0,30 – 0,70 Sedang

1,3,8,9,11,12,15,

17,18,22,23,25,26,

27,28,31,32,33,34,

35,36,38,39,40

24 60%

0,70 – 1,00 Mudah 6,14,2,4 4 10%

(42)

45 Yusi Rosidah, 2013

Gambar 3.3

Diagram Batang Persentase Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Berdasarkan tabel 3.7 dan gambar 3.2, diperoleh data sebagai berikut :

a. Terdapat 12 butir soal atau sebesar 30% yang termasuk kategori soal sukar.

b. Terdapat 24 butir soal atau sebesar 60% dari jumlah soal keseluruhan yang

termasuk kategori soal sedang.

c. Terdapat 4 butir soal atau sebesar 10% dari jumlah soal keseluruhan yang

termasuk kategori soal mudah.

4. Analisis Daya Pembeda

Menurut Arikunto (2010:211)” daya pembeda adalah kemampuan sesuatu

soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah)”. Jika semua soal dapat dijawab oleh semua siswa, baik siswa pandai maupun siswa bodoh, maka soal tersebut

dinyatakan tidak baik karena tidak mempunyai daya pembeda. Begitu juga

sebaliknya, jika semua soal tidak dapat dijawab oleh semua siswa baik siswa

pandai maupun siwa bodoh, maka soal tersebut juga dinyatakan tidak baik karena

tidak mempunyai daya pembeda. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab

oleh siswa yang berkemampuan tinggi atau pandai.

Setiap soal mempunyai daya pembeda yang berbeda-beda. Maka dalam

perhitungan daya pembeda siswa dikelompokkan menjadi 2 yakni siswa yang

0%

Persentase Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Soal sukar

Soal sedang

(43)

46 Yusi Rosidah, 2013

berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Secara lebih

jelasnya untuk menentukan daya pembeda dari tiap soal dapat ditentukan dengan

rumus sebagai berikut:

Keterangan:

D = indeks daya pembeda satu butir soal tertentu

= banyaknya siswa kelompok tinggi yang menjawab benar

= banyaknya siswa kelompok rendah yang menjawab benar = banyaknya siswa kelompok tinggi

= banyaknya siswa kelompok rendah

Dari perhitungan diatas, setelah didapat nilai D, maka dapat dibandingkan dengan

indeks daya pembeda yang terdapat pada tabel 3.8 berikut ini:

Tabel 3.8

Klasifikasi Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda

Negatif Sangat buruk, harus dibuang

(44)

47 Yusi Rosidah, 2013

0,00 < D < 0,20 Buruk (poor), sebaiknya dibuang

0,20 < D < 0,40 Cukup (satisfactory)

0,40 < D < 0,70 Baik (good)

0,70 < D < 1,00 Baik sekali (excellent)

(Arikunto, 2010:218)

Untuk mengetahui besarnya daya pembeda pada butir soal bentuk pilihan ganda

dalam tes digunakan program Anates Pilihan Ganda Ver. 4.0.9. Dari hasil analisis

ini, diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 3.9

Daya Pembeda Butir Soal Tes

No. Item

Pembeda (%) Kriteria

(45)

48 Yusi Rosidah, 2013

13 4 2 2 22,22% Satisfactory

14 9 5 4 44,44% Good

15 6 1 5 55,56% Good

16 4 4 0 0,00% Poor

17 7 1 6 66,67% Good

18 5 2 3 33,33% Satisfactory

19 4 1 3 33,33% Satisfactory

20 4 0 4 44,44% Good

21 1 2 -1 -11,11% Sangat buruk

22 7 3 4 44,44% Good

23 6 0 6 66,67% Good

24 9 5 4 44,44% Good 25 6 2 4 44,44% Good 26 5 2 3 33,33% Satisfactory 27 8 4 4 44,44% Good 28 8 1 7 77,78% Excellent 29 7 2 5 55,56% Good 30 3 2 1 11,11% Poor 31 9 3 6 66,67% Good 32 5 4 1 11,11% Poor 33 7 5 2 22,22% Satisfactory 34 8 4 4 44,44% Good 35 7 1 6 66,67% Good

Lanjutan tabel 3.9

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

(46)

49 Yusi Rosidah, 2013

40 8 4 4 44,44% Good Keterangan:

Jumlah Subyek = 34 Kelompok atas/bawah (n) = 9

Butir Soal = 40

Berdasarkan tabel 3.9 di atas, diperoleh informasi bahwa kualitas daya

pembeda pada butir soal bentuk pilihan ganda dalam tes berada pada kategori

good, satisfactory, dan poor. Adapun soal yang berada pada kategori sangat buruk

berjumlah satu butir soal.

Data mengenai kategori kualitas daya pembeda lebih dirinci pada tabel 3.10

sebagai berikut :

Tabel 3.10

Persentase Kategori Kualitas Daya Pembeda Butir Soal

Nilai D

Kategori Kualitas Daya Pembeda

Nomor Butir Soal Jumlah Persentase

0,70 – 1,00 Baik sekali

(excellent) 28 1 2,5%

0,40 – 0,70 Baik (good)

1,4,5,6,8,9,11,12,14, 15,17,20,22,23,24,25, 27,29,31,34,35,36,37, 38,40

25 62,5%

0,20 – 0,40 Cukup

(satisfactory) 2,3,10,13,18,19,26,33, 8 40%

0,00 – 0,20 Jelek (poor) 7,16,30,32,39 5 12,5%

Negatif Sangat buruk,

harus dibuang 21 1 2,5%

(47)

50 Yusi Rosidah, 2013

Gambar 3.4

Diagram Batang Persentase Kualitas Daya Pembeda Butir Soal

Berdasarkan tabel 3.12 dan gambar 3.3, dapat disimpulkan bahwa:

a. Terdapat 1 butir soal atau 2,5% yang memiliki kualitas daya pembeda baik

sekali (excellent).

b. Terdapat 25 butir soal atau sebesar 62,5% dari jumlah soal keseluruhan yang

memiliki kualitas daya pembeda baik (good).

c. Terdapat 8 butir soal atau sebesar 40% dari jumlah soal keseluruhan yang

memiliki kualitas daya pembeda cukup (satisfactory).

d. Terdapat 5 butir soal atau sebesar 12,5% dari jumlah soal keseluruhan yang

memiliki kualitas daya pembeda jelek (poor).

e. Terdapat 1 butir soal atau sebesar 2,5% dari jumlah soal keseluruhan yang

memiliki kualitas daya pembeda sangat buruk (negatif).

5. Analisis Kualitas Pengecoh

Kualitas pengecoh diperoleh dengan menghitung banyaknya peserta tes

yang memilih pilihan jawaban a, b, c, atau d, atau yang tidak memilih pilihan

manapun (dalam istilah evaluasi disebut omit). Untuk mengetahui kualitas

pengecoh pada tiap butir soal tes mata pelajaran IPS kelas IV materi kegiatan

ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam, peneliti menggunakan program

Anates Pilihan Ganda Ver. 4.1.0 yang diperoleh data sebagai berikut :

0%

Persentase Kualitas Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda soal sangat baik

Daya pembeda soal baik

Daya pembeda soal cukup

Daya pembeda soal jelek

(48)

51 Yusi Rosidah, 2013

Tabel 3.11

Kualitas Pengecoh pada Butir Soal Tes

No. Butir Soal

Proporsi Pemilih

Jumlah

a B C d Omit

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)

1 21** 6+ 5++ 2- - 40

2 12- 5+ 4+ 13** - 40

3 17** 5++ 6++ 6++ - 40

4 16-- 8** 4- 6+ - 40

5 13+ 7++ 6+ 8** - 40

6 25** 6-- 2+ 1- - 40

7 7++ 8** 12+ 7++ - 40

8 10-- 1-- 5++ 18** - 40

9 5++ 0-- 16** 13-- - 40

10 13- 8++ 3- 10** - 40

11 9+ 15** 6++ 4+ - 40

12 23** 3++ 3++ 5+ - 40

13 9++ 6+ 9++ 10** - 40

14 4- 1- 27** 2++ - 40

15 6++ 7++ 9++ 12** - 40

16 7++ 10** 10++ 7++ - 40

17 7++ 10- 1-- 16** - 40

18 11+ 12** 2- 9++ - 40

19 20-- 6** 13- 9** - 40

20 1- 11+ 13- 9** - 40

21 15-- 3- 9** 7++ - 40

22 1-- 8+ 8+ 17** - 40

23 7++ 7++ 7++ 13** - 40

(49)

52 Yusi Rosidah, 2013

25 8+ 15** 5++ 6++ - 40

Lanjutan tabel 3.11

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)

26 7++ 4+ 10+ 13** - 40

27 22** 3+ 6+ 3+ - 40

28 5++ 15** 3- 11- - 40

29 8++ 4- 10** 12+ - 40

30 17-- 5+ 6** 6+ - 40

31 3+ 4++ 20** 7+ - 40

32 7++ 13** 8++ 6++ - 40

33 6+ 21** 1-- 6+ - 40

34 10-- 18** 3+ 3+ - 40

35 5++ 16** 10- 3-- - 40

36 6++ 1-- 17** 10-- - 40

37 8++ 9** 9++ 8++ - 40

38 4++ 6+ 4++ 20** - 40

39 12-- 3+ 1-- 18** - 40

40 22** 4++ 3+ 4++ - 40

Keterangan:

Jumlah Responden = 40

Butir Soal = 40

Banyaknya option = 4

Jumlah Pengecoh = 120

++ : Sangat Baik

+ : Baik

- : Kurang Baik

-- : Buruk

(50)

53 Yusi Rosidah, 2013

Berdasarkan tabel 3.11, diperoleh informasi bahwa kualitas pengecoh pada

butir soal tes berada pada kategori sangat baik, baik, kurang baik, buruk, dan

sangat buruk. Rincian mengenai persentase kualitas pengecoh dijelaskan pada

tabel 3.12 dan gambar 3.4 sebagai berikut :

Tabel 3.12

Persentase Kualitas Pengecoh pada Tiap Butir Soal

Kualitas Pengecoh Banyaknya Persentase

Sangat Baik 49 40,83%

Diagram Batang Persentase Kualitas Pengecoh

Berdasarkan tabel 3.14 dan gambar 3.4, dapat disimpulkan bahwa:

(51)

54 Yusi Rosidah, 2013

a. Terdapat 47 pengecoh atau sebesar 40,83% dari jumlah pengecoh keseluruhan

yang termasuk kategori kualitas pengecoh sangat baik.

b. Terdapat 34 pengecoh atau sebesar 28,33% dari jumlah pengecoh keseluruhan

yang temasuk kategori kualitas pengecoh baik.

c. Terdapat 18 pengecoh atau sebesar 15% dari jumlah pengecoh keseluruhan

yang termasuk kategori kualitas pengecoh kurang baik.

d. Terdapat 19 pengecoh atau sebesar 15,84%% dari jumlah pengecoh

keseluruhan yang termasuk kategori kualitas pengecoh buruk.

e. Tidak terdapat pengecoh yang termasuk kategori kualitas pengecoh sangat

buruk.

G.Pengumpulan dan Penyajian Data

Teknik pengumpulan data dilakukan pada tanggal 29 April 2013 sampai

dengan 31 April 2013. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan instrumen tes berupa soal (untuk mengukur

pengaruh metode Teams Games Tournament tentang Kegiatan Ekonomi dalam

Memanfaatkan Sumber Daya Alam) dan lembar observasi berbentuk checklist

(untuk mengetahui partisipasi belajar siswa).

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Persiapan

Persiapan disini merupakan perizinan penelitian. Perizinan penelitian dilakukan

sebagai salah satu persyaratan untuk memenuhi administrasi penelitian. Selaim itu

persiapan disini berupa menyiapkan instrumen yang akan digunakan, yakni soal

tes, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, dan Lembar observasi.

2. Pelaksanaan pengumpulan data

a. Membagikan soal kepada responden yang menjadi sampel penelitian.

b. Memberikan informasi berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

c. Memberikan petunjuk pengisian soal.

(52)

55 Yusi Rosidah, 2013

e. Mengumpulkan soal yang telah diisi dan mengecek ulang untuk memeriksa

kelengkapan identitas dan jawaban siswa pada setiap lembar jawaban.

f. Memeriksa atau menghitung hasil pekerjaan yang telah diisi.

g. Mengolah data yang telah didapat

3. Penyajian data

a. Penyusunan data

b. Klasifikasi data

c. Pemprosesan dan pengolahan data

d. Penafsiran data

e. Penyimpulan data

H.Analisis Data

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, maka penelitian ini

berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengajuan

hipotesis yang digunakan. Data yang diperoleh akan dianalisis melalui teknik

statistik. Oleh karena itu ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi, diantaranya:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data merupakan salah satu persyaratan dalam statistik

inferensial parametrik dan . Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui data

penelitian berdistribusi normal atau tidak untuk teknik analisis data lebih lanjut.

Jika data yang diperoleh berdistribusi normal, maka digunakan tekhnik statistik

parametrik. Jika data yang diperoleh berdistribusi tidak normal, maka digunakan

statistik non parametrik.

Data yang perlu diuji normalitas distribusi frekuensi dalam penelitian ini

ada dua kelompok yaitu: kelompok data (X) untuk variabel metode Teams Games

Tournament dan data (Y) untuk variabel partisipasi belajar siswa. Perhitungan uji

normalitas data distribusi ini Perhitungan uji normalitas data distribusi ini

(53)

56 Yusi Rosidah, 2013

=

Keterangan:

= Chi-kuadrat yang dicari

fo = Frekuensi dari hasi pengamatan (fo)

fe = Frekuensi yang diharapkan (fe)

Setelah didapat hasilnya, maka langkah selanjutnya yaitu membandingkan

dengan nilai tabel untuk α = 0,05 dan derajad kebebasan (dk) = k-1 dengan

kriteria pengujian sebagai berikut:

jika hitung ≥ tabel , artinya Distribusi data tidak normal dan

jika hitung ≤ tabel , artinya Data berdistribusi normal

Namun untuk memudahkan pengolahan data, peneliti menggunakan bantuan

program SPSS 16.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Buka program SPSS 16.0

Copy semua data pretest dan posttest yang telah di tabulasikan ke dalam

Microsoft Excel ke dalam Data View.

Variable 1 data pretest dan untuk variable 2 data posttest

 Klik Variablel View dan beri nama untuk Variable 1 Pretest dan Variable 2

Posttest

 Klik Analyze>>Descriptive Statistic>>Frequence

 Setelah kotak dialog terbuka maka klik >>Chart>>Histogram>>With Normal

Curve

 Kemudian klik juga Statistic>>Distribution, beri tanda centang pada skewness

dan Kurtosis.

 Maka pada hasil output akan terdapat tabel skewness, kurtosis, standart error

skewness dan standart error kurtosis.

 Kemudian nilai ratio kurtosis (hasil bagi antara kurtosis dan standart error

kurtosis) dan nilai ratio skewness( hasil bagi antara skewness dan standart

(54)

57 Yusi Rosidah, 2013

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa

kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki varian sama. Seperti

halnya pada uji normalitas, untuk uji homogenitas juga peneliti menggunakan

program SPSS 16.0 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

 Buka program SPSS 16.0

Copy semua data pretest dan posttest yang telah di tabulasikan ke dalam

Microsoft Excel ke dalam Data View.

 Klik Variablel View dan beri nama untuk Variable 1 Pretest dan Variable 2

Posttest

 Klik Analyze>>Compare Means>>One Way Anova

 Setelah kotak dialog terbuka, maka klik Options beri tanda centang pada

Homogenity of Variance.

 Lalu klik OK

 Setelah hasil output keluar, lihat nilai signifikasi. Jika nilai signifikasi lebih

besar dari 0,05 maka data dinyatakan homogen.

3. Uji Hipotesis

a) Uji Paired T-test

Uji Paired T-test dilakukan untuk menguji 2 sampel yang berpasangan. Sampel

yang diujikan yakni pretest dan posttest partisipasi belajar siswa. Uji Paired T-test

dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16.0 dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

 Buka program SPSS 16.0

Copy semua data pretest dan posttest yang telah di tabulasikan ke dalam

Microsoft Excel ke dalam Data View.

 Klik Analyze>> Compare Means>> Paired-Samples T-test

 Setelah kotak dialog terbuka maka isi pada Pair untuk Variable 1 Posttest dan

Variable 2 Posttest

 Lalu klik Ok

(55)

58 Yusi Rosidah, 2013

b) Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan

variabel X terhadap Y. Dalam penelitian ini yang dicari adalah besar kecilnya

pengaruh variabel metode Teams Games Tournament mempunyai konstribusi atau

ikut menentukan variabel Y (partisipasi belajar siswa). Derajat koefisien

determinasi dicari dengan menggunakan rumus:

KP = r2 × 100%

dimana:

KP = Nilai Koefisien Determinasi

r = Nilai koefisien Korelasi

c) Hipotesis Statistik

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho : ρ = (berarti tidak ada pengaruh)

Ha : ρ ≠ (berarti ada pengaruh)

dimana:

Koefisien korelasi antara metode Teams Games Tournament dan partisipasi

(56)

Yusi Rosidah, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pembahasan hasil penelitian dan temuan

tentang Pengaruh Metode Teams Games Tournament pada Pembelajaran IPS

terhadap Partisipasi Belajar Siswa di kelas IV SD Negeri Sukasari Kecamatan

Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya skor partisipasi belajar siswa pada saat

pretest (sebelum menggunakan metode Teams Games Tournament) yang terbesar

adalah 40,00, dan skor terkecil adalah 26,00. Dengan rata-rata sebesar 31,33.

Setelah pembelajaran partisipasi belajar siswa (posttest), nilai terbesar siswa

masih 40,00, dan akan tetapi untuk skor terkecilnya menjadi 31,00, dengan

rata-rata 35,33. Dengan demikian, dapat dianaisis bahwa terjadi peningkatan skor

antara pretest dan posttest dengan rata-rata keseluruhan sebesar 4,33.

Berdasarkan analisis uji paired sample t-test untuk melihat ada tidaknya

pengaruh Metode Teams Games Tournament pada Pembelajaran IPS terhadap

Partisipasi Belajar Siswa di kelas IV SD Negeri Sukasari Kecamatan

Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, hasilnya dapat diketahui bahwa, thitung

adalah 6,701 dengan ttabel 2,04. Nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu 6,701 >

2,048, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya

terdapat pengaruh Metode Teams Games Tournament pada Pembelajaran IPS

terhadap Partisipasi Belajar Siswa di kelas IV SD Negeri Sukasari Kecamatan

Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya. Besarnya pengaruh variabel setelah d uji

dengan koefesien determinasi adalah sebesar 44,8% dan sisanya 56,2% ditentukan

oleh variabel lain.

B.Rekomendasi

Penelitian eksperimen yang telah dilaksanakan peneliti terbukti telah

memberikan manfaat bagi perbaikan kualitas pembelajaran dan memberikan

(57)

Yusi Rosidah, 2013

Berdasarkan pengalaman ini peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai

berikut :

1. Untuk meningkatkan partisipasi belajar siswa pada pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial, guru dapat menggunakan metode Teams Games

Tournament untuk meningkatkan keaktifan, kerja sama dan keterlibatan

siswa.

2. Penggunaaan metode Teams Games Tournament dapat meningkatkan

persaingan akademik sehingga dapat menumbuhkan sikap positif dalam

pembelajaran.

3. Penggunaaan metode Teams Games Tournament hendaknya direncanakan

Gambar

Tabel  3.1  Definisi Operasional Variabel Penelitian .................................................
Gambar
Tabel  3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Gambar  3.1 Pengaruh antara Variabel Independen-Dependen
+7

Referensi

Dokumen terkait

* Ordering Services Framework for Earth Observation Products Interface Standard / 1.0. OGC

View, merupakan kumpulan dari kelas yang mewakili unsur unsur dalam antarmuka user (semua hal user dapat melihat dan merespon pada layar, seperti tombol,

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memahami secara mendalam upaya orang tua melakukan sosialisasi nilai-nilai hidup orang tua, khususnya nilai rukun dan hormat,

Seorang warga Salatiga, Adianto Waspodo (43) yang merupakan pendonor darah rutin juga mengungkapkan tentang biaya yang dibebankan untuk memperoleh satu kantong darah

Buku ini merupakan pendamping dalam kegiatan belajar membaca yang dilakukan anak-anak.. Silakan menggunakan buku ini

Penelitian memberikan informasi mengenai kecenderungan mahasiswa IPB untuk berkiprah di bidang kehutanan, spesifikasi dalam pemilihan bidang pekerjaan, faktor yang

Namun kendala utama yang dihadapi pada teknologi pengeringan adalah masalah biaya operasional pengering untuk kapasitas ruang pengering yang memadai.. Sesuai survei

1. Impairment : a) Adanya kelemahan pada otot- otot wajah kiri b) Adanya penurunan fungsional wajah kiri. Functional of limitation : a) Adanya gangguan saat minum