Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN
BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
(Quasi-Eksperimen pada Mata Pelajaran Geografi di SMPN 1 Subang)
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Geografi
Oleh
Siti Suci Winarni NIM 1103342
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
SEKOLAH PASCASARJANA
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT
TERHADAP PENINGKATAN
KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL
PESERTA DIDIK
Oleh Siti Suci Winarni
Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Geografi pada Jurusan Pendidikan SPs Geografi
© Siti Suci Winarni 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
"THE EFFECT OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF IMPROVEMENT TGT STAD AND RATIONAL THINKING SKILLS STUDENTS" (Quasi-Experiments on Geography Lesson VII Class SMPN 1 Subang) Supervised by: Prof. Dr.. Dede Rohmat, Ir.M.T as mentors I and Dr. Ahmad Yani, M.Si as mentors II. Compiled By: Siti Suci Winarni, Student Identification Number (NIM) 1103342, 2013.
Geography learning process, still centered on teachers and monotonous, it is suspected as the cause of low rational thinking skills of learners. As an alternative solution, the author tries cooperative learning model, STAD and TGT type. The purpose of research is to describe the difference rational thinking skills of students after the implementation of the model, both STAD, TGT, and between both of them. Research carried out by quasi experimental design. Population research was junior class VII, with samples of class VII D and VII F in SMP N 1 Subang. Resposden each class of 30 people. Indicators under study is based on 10 criteria of rational thought Novak (1979). Data retrieved through tests, observations, and questionnaires. Data analysis was performed on the instrument, and the data collected, through the test of validity, reliability, level of difficulty, distinguishing, normality, homogeneity, average difference, and gain. The analysis is carried out with the help of SPSS 16 program package.
The results showed the data 1. There were no significant differences in rational thinking skills of students before using cooperative learning STAD and TGT, 2. There are significant differences in rational thinking skills of learners between the results before and after the implementation of the STAD cooperative learning model, 3. There are significant differences in rational thinking skills of learners between the results before and after the implementation of the teaching model TGT, 4. There are significant differences in rational thinking skills that learners use STAD cooperative learning in which learners get the learning type TGT. Cooperative learning model STAD and TGT were able to improve the skills of rational thinking, which includes ten indicators in subjects with the subjects geography maps, atlases, and globes. That the results of this study more implementable, similar research is needed with a more comprehensive approach to the establishment of teacher models, the fit between the methodology and subject matter, the provision of time, and the learning environment.
Keywords: Cooperative STAD, TGT, and Rational Thinking Skills
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
“PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR
RASIONAL PESERTA DIDIK” (Quasi-Eksperimen pada Mata Pelajaran
Geografi Kelas VII SMPN 1 Subang) Dibimbing oleh : Prof. Dr. Dede Rohmat Ir.M.T selaku pembimbing I dan Dr. Ahmad Yani, M.Si selaku pembimbing II. Disusun Oleh : Siti Suci Winarni, Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 1103342, 2013.
Proses pembelajaran geografi, masih berpusat pada guru dan bersifat monoton, hal ini diduga sebagai penyebab rendahnya keterampilan berpikir rasional peserta didik. Sebagai alternatif solusi, penulis mecoba model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan perbedaan keterampilan berpikir rasioal peserta didik setelah implementasi model, baik STAD, TGT, maupun antar keduanya. Penelitian dilaksanakan dengan desain quasi eksperimental. Populasi penelitain adalah siswa kelas VII SMP, dengan sampel kelas VII D dan VII F di SMP N 1 Subang. Resposden masing-masing kelas 30 orang. Indikator yang diteliti didasarkan atas 10 kriteria berpikir rasional dari Novak (1979). Data diambil melalui tes, observasi, dan angket. Analisis data dilakukan terhadap instrumen, dan data yang terkumpul, melalui uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, normalitas, homogenitas, perbedaan rata-rata, dan gain. Analisis tersebut dilakukan dengan bantuan paket Program SPSS 16.
Hasil penelitian data menunjukkan 1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir rasional pada peserta didik sebelum menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT, 2. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir rasional pada peserta didik antara hasil sebelum dan sesudah implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD, 3. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir rasional pada peserta didik antara hasil sebelum dan sesudah implementasi model pembelajaran TGT, 4. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir rasional pada peserta didik yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan peserta didik yang mendapatkan pembelajaran tipe TGT. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT ternyata mampu meningkatkan keterampilan berpikir rasional, yang mencakup sepuluh indikator pada mata pelajaran geografi dengan pokok bahasan peta, atlas, dan globe. Agar hasil penelitian ini lebih implementatif, diperlukan penelitian sejenis dengan pendekatan yang lebih komprehensif dari sisi kemapanan guru model, kesesuaian antara metodologi dan pokok bahasan, penyediaan waktu, dan suasana belajar.
Kata Kunci :Kooperatif STAD, TGT, dan Keterampilan Berpikir Rasional
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN...i
ABSTRACT...ii
ABSTRAK...iii
KATA PENGANTAR...iv
PERSEMBAHAN...v
DAFTAR ISI...vi-vii DAFTAR TABEL...viii-ix DAFTAR BAGAN... x
DAFTAR GRAFIK...xi
DAFTAR LAMPIRAN...xii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1
B. Rumusan Masalah...5
C. Tujuan Penelitian...6
D. Manfaat Penelitian...6
BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran Pada Model Kooperative Learning....8
B. Komponen-komponen Pembelajaran...14
C. Teori Pembelajaran...23
D. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan TGT...26
E. Peningkatan Keterampilan Berpikir Rasional Kooperative Learning...46
F. Perubahan Perilaku Setelah Belajar...53
G. Kerangka Pikir Penelitian...54
H. Hipotesis Penelitian...57
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian dan subjek penelitian...58
B. Desain Penelitian...59
C. Metode Penelitian...59
D. Definisi Operasional...61
E. Instrumen Penelitian...62
F. Analisis Uji Instrumen...63
G. Teknik Pengumpulan Data...67
H. Teknik Analisa Data...68
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS A. Implementasi Cooperative Learning Tipe STAD ...73
B. Implementasi Cooperative Learning Tipe TGT ...76
C. Deskripsi Keterampilan Berpikir Rasional Peserta Didik...79
D. Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas ...79
E. Pretes Keterampilan Berpikir Rasional...81
F. Postes Keterampilan Berpikir Rasional...84
G Pretes dan Postes Keterampilan Berpikir Rasional Kelas STAD...85
H Pretes dan Postes Keterampilan Berpikir Rasional Kelas TGT...87
I. Pretes dan Postes Keterampilan Berpikir Rasional STAD dan TGT...90
J Hasil Analisis Keterampilan Berpikir Rasional Setiap Indikator...93
K Hasil Kuesioner Keterampilan Berpikir Rasional STAD dan TGT...97
L Hasil Rekapitulasi Kelompok Implementasi Tipe STAD dan TGT...110
BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan...115
B. Rekomendasi...116
DAFTAR PUSTAKA...119-122
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Enam Langkah Utama Pembelajaran Kooperatif...36
Tabel 2.2 Kriteria Penghargaan Kelompok...44
Tabel 2.3 Aspek-aspek Keterampilan Berpikir Rasional...49
T abel 3.1 Rancangan Eksperimen...59
Tabel 3.2 Kriteria Validitas Pilihan Ganda ...63
Tabel 3.3 Uji Validitas Korelasi Signifikansi...64
Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran dan Tafsiran...65
Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran Pilihan Ganda...66
Tabel 3.6 Daya Pembeda...67
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda...67
Tabel 3.8 Teknik Pengumpulan Data...68
Tabel 4.1 Kriteria Penghargaan Kelompok...78
Tabel 4.2 Uji Normalitas Keterampilan Berpikir Rasional...80
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Keterampilan Berpikir Rasional...80
Tabel 4.4 Hasil Pretes Keterampilan Berpikir Rasional Peserta Didik Tipe STAD dan TGT...82
Tabel 4.5 Hasil Uji Perbedaan Pretes Keterampilan Berpikir Rasional Peserta Didik Tipe STAD dan TGT...83
Tabel 4.6 Hasil Postes Keterampilan Berpikir Rasional Peserta Didik Tipe STAD dan TGT...84
Tabel 4.7 Hasil Uji Perbedaan Nilai Pretes STAD dengan Wilcoxon...86
Tabel 4.8 Hasil Uji Perbedaan Nilai Pretes dan Postes Dengan Uji Wilcoxon...88
Tabel 4.9 Hasil Uji Perbedaan Gain dengan Uji Wilcoxon Pretes dan Postes Tipe STAD dan TGT...90
Tabel 4.10 Hasil Postes Perbedaan Keterampilan Berpikir Rasional Peserta Didik Dengan Uji Wilcoxon Kelas Implementasi Tipe STAD dan TGT...91
Tabel 4.11 Perbedaan Hasil Peningkatan Keterampilan Berpikir Rasional Peserta Didik Setiap Indikator...94
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.12 Hasil Kuesioner Tanggapan Peserta Didik Terhadap Model
Pembelajaran Tipe STAD...98
Tabel 4.13 Hasil Kuesioner Tanggapan Peserta Didik Terhadap Model
Pembelajaran Tipe TGT...103
Tabel 4.14 Nilai Kelompok Implementasi Kelas STAD...111
Tabel 4.15 Nilai Kelompok Implementasi Kelas TGT...112
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Komponen-Komponen Pembelajaran...15
Bagan 2.2 Kerangka Pikir Penelitian...56
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian...60
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Hasil Pretes Keterampilan Berpikir Rasional Peserta Didik Tipe STAD dan TGT...82
Grafik 4.2 Grafik Pretes Tipe STAD dan TGT...83
Grafik 4.3 Grafik Postes Keterampilan Berpikir Rasional Peserta Didik Tipe STAD dan TGT...85
Grafik 4.4 Hasil Pretes dan Postes Implementasi STAD...87
Grafik 4.5 Hasil Pretes dan Postes Keterampilan Berpikir Rasional Peserta Didik di Kelas TGT...89
Grafik 4.6 Perbedaan Postes Tingkat Keterampilan Berpikir Rasional Kelas Implementasi STAD dan TGT...92
Grafik 4.7 Perbedaan Postes dan TGT...93
Grafik 4.8 Peningkatan Gain Hasil Pretes dan Postes Setiap Indikator
Keterampilan Berpikir Rasional Kelas Implementasi STAD...96
Grafik 4.9 Peningkatan Gain Hasil Pretes dan Postes Setiap Indikator
Keterampilan Berpikir Rasional Kelas Implementasi STAD...96
Grafik 4.10 Nilai Kelompok Implementasi Kelas STAD...111
Grafik 4.11 Nilai Kelompok Implementasi Kelas TGT...113
Grafik 4.12 Perbandingan Implemenatasi STAD dan TGT Peta, Atlas, dan Globe...113
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
1. Kisi-kisi Soal Materi Geografi Kelas VII...123-129
2. Soal tes keterampilan berpikir rasional kelas VII semester dua...130-134
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tipe STAD...135-143
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tipe TGT...144-152
5. Silabus Peta, Atlas, dan Globe ...153-154
6. Analisis butir soal pretes penelitian tipe STAD...155
7. Analisis butir soal postes penelitian tipe STAD...156
8. Analisis butir soal pretes penelitian tipe TGT...157
9. Analisis butir soal postes penelitian tipe TGT...158
10Uji validitas instrumen soal keterampilan berpikir rasional...159-168 11.Hasil uji statistika pretes dan postes tipe STAD dan TGT...169-176 12.Rekapitulasi gain kelas implementasi STAD dan TGT...177-178 13.Lembar observasi kegiatan guru melalui pembelajaran tipe STAD...179-184 14.Lembar observasi kegiatan peserta didik, pembelajaran tipe STAD...185-187 15.Lembar observasi kegiatan guru melalui pembelajaran tipe TGT...188-193 16. Lembar observasi kegiatan peserta didik, pembelajaran tipe TGT...194-196 17.Rekapitulasi tanggapan kuesioner peserta didik terhadap tipe STAD...197-199 18.Rekapitulasi Tanggapan Kuesioner Peserta Didik Terhadap Tipe TGT.200-202 19.Implementasi Model Kooperatif Tipe STAD dan TGT...203-211 20.Foto Implementasi Model Kooperatif Tipe STAD dan TGT...212-214 21. SK Pembimbing Direktur SPs UPI...215-216 22. Surat Permohonan Izin Studi Lapangan/Observasi...217
23. Surat Keterangan telah melakukan penelitian di SMP N1 Subang...218
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru dan peserta didik merupakan komponen utama dalam proses
pembelajaran. Guru harus dapat membimbing peserta didik agar mereka dapat
mengembangkan pengetahuannya sesuai dengan struktur pengetahuan bidang
studi yang dipelajari, disamping harus memahami sepenuhnya materi yang
diajarkan, guru juga dituntut untuk mengetahui secara tepat tingkat pengetahuan
peserta didik diawal atau sebelum mengikuti pelajaran tertentu. Selanjutnya
dengan metode pembelajaran yang dipilih oleh guru diharapkan dapat membantu
peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan secara efektif.
Seorang guru yang profesional dituntut dapat menampilkan keahlian sebagai
guru di depan kelas. Komponen yang harus dikuasai adalah menggunakan
bermacam-macam model pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat menarik
minat belajar peserta didik. Guru tidak hanya cukup dengan memberikan ceramah
di depan kelas. Hal ini ditegaskan oleh Mulyasa (2003:101) bahwa ”proses
pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruh peserta
didik terlibat secara aktif baik mental, fisik maupun sosial dalam proses
pembelajaran”.
Gambaran yang tampak dalam pendidikan adalah penekanan pembelajaran
lebih kepada hafalan dan mencari suatu jawaban yang benar terhadap soal-soal
yang diberikan. Proses-proses berpikir tingkat tinggi seperti berpikir rasional
jarang dilatih. Seperti yang dikemukakan oleh Guliford (Munandar, 2009:7)
Berdasarkan pendapat Guliford, pelaksanaan pembelajaran di kelas perlu ada
perubahan, baik secara substansial maupun secara teknis. Pembelajaran yang
dilaksanakan tentunya harus sesuai dengan perkembangan jaman, serta sesuai
dengan keperluan pendidikan pada saat ini. Proses pembelajaran tidak dapat
terlepas dari peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan koordinator dalam
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
sehingga peserta didik tidak jenuh akibat proses belajar mengajar yang monoton,
tidak ada tantangan. Peserta didik posisinya sebagai objek bukan subjek belajar.
Salah satu keahlian yang harus dimiliki guru sebagai salah satu unsur
pendidik, yaitu mampu melaksanakan tugas profesionalnya untuk memahami
peserta didik belajar, mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu
mengembangkan keterampilan berpikir rasional, membentuk watak peserta didik,
dan memahami proses belajar yang terjadi pada diri peserta didik. Guru harus
menguasai hakikat dan konsep dasar belajar. Dengan menguasai hakikat dan
konsep tentang belajar diharapkan guru mampu menerapkannya dalam kegiatan
pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh
dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik. Salah satu cara
mengaplikasikannya yaitu dengan menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT.
“Sekolah yang melakukan pembelajaran aktif dengan baik harus mempunyai karakteristik, yaitu pembelajaran berpusat pada peserta didik. Guru membimbing dalam proses terjadinya pengalaman belajar, tujuan kegiatan tidak hanya sekadar mengejar standar akademis, pengelolaan kegiatan pembelajaran, dan penilaian” (Joni, 1994:91)
Proses pembelajaran di kelas sebaiknya berpusat pada peserta didik. Dengan
demikian peserta didik dapat berpikir secara konvergen, dituntut untuk memahami
informasi, tidak hanya menghafal informasi. Aplikasi dari pembelajaran tersebut
adalah dapat menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari, seperti yang
ditegaskan oleh Rogers (1951 : 3). Konsep pembelajaran yaitu “Student Centered Learning”yang intinya yaitu :
1. Kita tidak dapat mengajar orang lain tetapi hanya bisa memfasilitasi belajarnya.
2. Seseorang hanya dapat belajar secara signifikan pada hal-hal yang hanya dapat memperkuat/ menumbuhkan “self” nya.
3. Manusia tidak dapat belajar jika di bawah tekanan.
4. Pendidikan akan membelajarkan peserta didik secara signifikan bila tidak ada tekanan terhadap peserta didik, dan adanya perbedaan persepsi.
Usaha-usaha guru dalam membelajarkan peserta didik merupakan bagian
yang sangat penting dalam mencapai keberhasilan dan tujuan pembelajaran yang
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
pendekatan, model, serta teknik pembelajaran merupakan suatu hal yang utama.
Menurut Eggen dan Kauchak (Wardhani, 2005:65), model pembelajaran adalah
pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk
mencapai suatu pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Salah
satu model pembelajaran yang dapat diterapkan guru adalah model pembelajaran
kooperatif yang mencakup berbagai bentuk tipe termasuk tipe STAD dan TGT.
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang
mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap peserta didik yang ada dalam
kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang,
dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya,
suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran
kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk
menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran dengan mengedepankan belajar secara kelompok atau team work.
Menurut Nur (2000:194 ), semua model pembelajaran ditandai dengan
adanya struktur tugas, struktur tujuan, dan struktur penghargaan. Struktur tugas,
struktur tujuan, dan struktur penghargaan pada model pembelajaran kooperatif
berbeda dengan model pembelajaran yang lain. Tujuan model pembelajaran
kooperatif adalah hasil belajar akademik peserta didik meningkat, peserta didik
dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, dan berkembangnya
keterampilan sosial yang meliputi kerja secara gotong–royong, dan rasa solidaritas
antar teman. Selain itu, pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT dapat
melatih peserta didik lebih aktif, berani mengemukakan pendapat, bertanggung
jawab, dan mampu bekerja sama. Dalam pembelajaran ini alur proses belajar tidak
harus berasal dari guru ke peserta didik akan tetapi peserta didik juga dapat saling
mengajar sesama peserta didik yang lain. Hal penting yang merupakan bagian
dari tujuan pembelajaran kooperatif dalam mata pelajaran geografi adalah
pembentukan pola berpikir tingkat tinggi yaitu keterampilan berpikir rasional,
untuk itu suasana kelas perlu didesain sedemikian rupa sehingga peserta didik
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
peserta didik akan membentuk komunitas yang memungkinkan mereka
mencintai suatu proses dalam suasana pembelajaran. Sedangkan suasana belajar
yang penuh persaingan dan pengisolasian akan membentuk hubungan yang
negatif dan mematikan semangat peserta didik. Hal ini akan menghambat
pembentukan pengetahuan secara aktif. Oleh karena itu, pendidik perlu
menciptakan suasana belajar sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat
bekerjasama secara berkelompok/ Team Work, dengan tujuan peserta didik dapat
menanamkan kepedulian dan kegotong royongan yang tinggi dengan temannya.
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan
model pembelajaran tipe TGT diharapkan dapat memberikan suasana baru yang
menarik dalam pembelajaran geografi sehingga memberikan konsep baru.
Pembelajaan kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran tipe TGT membawa
konsep pemahaman inovatif dan menekankan keaktifan peserta didik,
diharapkan dapat meningkatkan belajar peserta didik serta meningkatkan berpikir
rasional. Peserta didik dapat kerjasama dengan peserta didik lain dalam suasana
gotong royong dan memiliki banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan
meningkatkan keterampilan berkomunikasi, bekerjasama, bersosialisasi,
dan berdemokrasi.
Penulis berusaha mengamati proses pembelajaran di sekolah tempat
mengajar dan di sekolah-sekolah lain pada saat mengadakan kegiatan observasi
guru mata pelajaran serumpun. Sebagian besar guru geografi selama ini masih
mengembangkan kemampuan menghafal materi pelajaran bagi peserta didik.
Peserta didik belum dibiasakan bekerja kelompok dalam membahas materi
pelajaran, sehingga kegiatan individu sangat menonjol, peserta didik berusaha
memahami sendiri penjelasan dari guru sebagai pusat pembelajaran. Dengan
adanya fenomena tersebut maka penulis mempraktikkan model pembelajaran
yang bersifat komunikatif, kerjasama, inovatif, dan kreatif yaitu dengan
menggunakan tipe STAD dan TGT yaitu tipe pembelajaran yang bersifat
kelompok dan permainan akademis yang dapat menambah kegembiraan peserta
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
tipe STAD dan TGT diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir
rasional peserta didik di kelas VII SMPN 1 Subang pada mata pelajaran geografi.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, penulis mengadakan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) dan Model Pembelajaran Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Terhadap Peningkatan Keterampilan Berpikir Rasional
Peserta didik”
B. Rumusan Masalah
Dengan adanya fenomena yang telah dikemukakan pada latar belakang
penelitian, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:
bagaimana perbedaan model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan tipe Teams Games Tournaments (TGT) terhadap keterampilan berpikir rasional peserta didik ?
Berdasarkan rumusan masalah, muncul pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1. Bagaimana peningkatan keterampilan berpikir rasional peserta didik antara
sebelum dan sesudah implementasi model pembelajaran cooperative tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD) ?
2. Bagaimana peningkatan keterampilan berpikir rasional peserta didik antara
sebelum dan sesudah implementasi model pembelajaran cooperative tipe
Teams Games Tournaments (TGT) ?
3. Bagaimana perbedaan tingkat keterampilan berpikir rasional peserta didik
antara hasil implementasi model pembelajaran cooperative tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) dan tipe Teams Games Tournaments (TGT) ?
4. Mengapa terdapat perbedaan tingkat keterampilan berpikir rasional peserta
didik antara hasil implementasi model pembelajaran tipe Student Teams
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka
tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:Untuk mengetahui perbedaan
model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
(STAD) dan model pembelajaran tipe Teams Games Tournaments (TGT)
Terhadap Keterampilan Berpikir Rasional Peserta didik Pada Mata Pelajaran
Geografi. Secara khusus penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mendeskripsikan apakah terdapat perbedaan keterampilan berpikir
rasioal peserta didik setelah implementasi model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan tipe Teams Games Tournaments (TGT)
2. Untuk mendeskripsikan apakah terdapat perbedaan antara hasil sebelum dan
sesudah implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD).
3. Untuk mendeskripsikan apakah terdapat perbedaan antara hasil sebelum dan
sesudah implementasi model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT).
4. Untuk menganalisis perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir rasional
pada peserta didik yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) dengan peserta didik yang mendapat
model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT).
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
a. Manfaat secara umum, penelitian ini memberikan sumbangan kepada dunia
pendidikan dalam pembelajaran geografi, diutamakan sebagai upaya
peningkatan keterampilan berpikir rasional peserta didik dengan menggunakan
model pembelajaran tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan
model pembelajaran tipe Teams Games Tournaments (TGT).
b. Manfaat secara khusus hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai pijakan
untuk mengembangkan penelitian-penelitian sejenis, serta dapat memberikan
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
2. Manfaat Praktis
Manfaat secara praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan masukan atau alternatif yang bersifat inovatif terhadap
penggunaan model pembelajaran geografi yang berpusat pada peserta didik
(student center).
b. Sebagai bahan informasi kepada guru geografi tentang keefektifan model
kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan model
pembelajaran tipe Teams Games Tournaments (TGT) dalam pembelajaran
untuk meningkatkan keterampilan berpikir rasional peserta didik.
c. Memberikan masukan kepada guru geografi dalam menentukan dan memilih
metode mengajar yang tepat, yang dapat menjadi alternatif dalam mata
pelajaran geografi.
d. Memberikan informasi kepada guru geografi untuk lebih menekankan
keaktifan peserta didik dalam proses belajar mengajar.
e. Memberikan sumbangan informasi untuk meningkatkan mutu pendidikan
sekolah menengah pertama.
f. Sebagai bahan pertimbangan, pembanding, masukan, dan referensi untuk
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
58 BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi Penelitian dan subjek penelitian.
Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Subang, Kabupaten
Subang, Provinsi Jawa Barat. Populasi penelitian yang digunakan adalah peserta
didik kelas VII di SMP Negeri 1 subang, dengan jumlah peserta didik 224 orang
yang tersebar dalam 8 kelas. Sampel penelitian adalah peserta didik kelas VII D
dan VII F. Pemilihan kelas berdasarkan pada kriteria sebagai berikut: Peserta
didik pada kelas VII D dan VII F memiliki kemampuan yang sama . Guru yang
memberikan implementasi materi pelajaran pada kedua kelas VII D dan kelas
VII F tersebut sama.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti
untuk dipelajari dan diambil kesimpulan. Populasi dalam suatu penelitian
berkaitan dengan sumber data yang digunakan dan akan diteliti. Populasi
menurut pendapat Sugiyono (2009:117) populasi adalah : wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek-objek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Populasi sebagai penelitian ini adalah peserta didik di SMP
Negeri 1 Subang, Jawa Barat
2. Sampel
Berdasarkan pendapat dari Sugiyono (2009:118) sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik yang
akan digunakan untuk mengambil sampel adalah secara acak, hal ini dilakukan
agar di dalam tiap kelas terdapat peserta didik kelas VII D dan VII F yang
heterogen berdasarkan hasil nilai terbaru, artinya di dalam kelas terdapat
peserta didik dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Penulis
mengambil dua kelas dengan kemampuan sama dari pemilihan berdasarkan
acak. Kelas VII di SMPN 1 Subang terdiri delapan kelas, dua kelas unggulan,
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
59 B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sub metode
eksperimental. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk mengumpulkan data atau informasi mengenai
variabel-variabel dalam penelitian serta data pendukung lainnya yang dianggap relevan.
Penelitian ini menggunakan metode Quasi eksperimen dengan nonequivalen
control groups pretes postes design. Pengumpulan data dalam penelitian ini
dengan menggunakan tes keterampilan berpikir rasional, observasi, dan kuesioner.
Analisis data dilakukan dengan bantuan Statistical Programme for Social
Sciences (SPSS) for windows version 16.0
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran Teams Games
Turnamen (TGT) terhadap keterampilan berpikir rasional peserta didik pada
pelajaran geografi. Melibatkan variasi teknik statistik yang luas. Desain penelitian
seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Rancangan Eksperimen
GRUP Pretes Implementasi Postes
Kelas STAD Y1 X1 Y2
Kelas TGT Y1 X2 Y2
Keterangan : Y : Keterampilan Berpikir Rasional Y1 : Tes awal (pretes)
Y2 : Tes akhir (post test)
X1 : Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
X2 : Model pembelajaran kooperatif tipe TGT
C. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen, untuk
mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dan TGT terhadap keterampilan berpikir rasional peserta didik, dengan
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60
variabel-variabel penelitian yang akan diteliti. Penelitian ini dapat dilihat dalam
prosedur penelitian Bagan 3.1
Bagan 3
Prosedur Penelitian
Pendahuluan
Masalah
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
61 D. Definisi Operasional
Definisi Operasional Variabel
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD). Model Pembelajaran Koperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan model Cooperative Learning
yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara peserta didik untuk
saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran
guna mencapai prestasi yang maksimal.
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments
(TGT) merupakan model Cooperative Learning yang menekankan
interaksi peserta didik untuk melakukan kompetisi dalam game, sehingga
peserta didik selain dapat menguasai materi dengan baik, juga ditambah
suasana gembira sehingga meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
3. Keterampilan berpikir rasional
Berpikir rasional merupakan kemampuan menganalisa informasi dengan
pertimbangan tertentu untuk membuat suatu kesimpulan. (Richetti dan
Tregoe,2001:26). Berpikir rasional adalah kemampuan mempertimbangkan
variabel yang relevan untuk mengakses, mengatur, dan menganalisa suatu
informasi yang relevan misalnya (fakta, pendapat, hukum, dan data).
Pada umumnya peserta didik yang berpikir rasional akan menggunakan
prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian dalam menjawab pertanyaan
bagaimana (how) dan mengapa (why). Berpikir rasional menuntut peserta didik
menggunakan logika untuk menemukan sebab akibat, menganalisis, menarik
kesimpulan, dan menciptakan hukum-hukum (kaidah teoritis) serta
ramalan-ramalan.
Definisi dari variabel penelitian adalah konsep yang memiliki
bermacam-macam nilai yang besarnya dapat berubah-ubah. Menurut pendapat ahli bahwa
Variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel respon atau output. Sebagai
respon berarti variabel ini akan muncul sebagai akibat dari manipulasi suatu
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
62
variabel bebas. Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas adalah model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT,
sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan berpikir
rasional peserta didik. Variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur
untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes awal (pretest)
sebelum implementasi dan tes akhir (postest) setelah implementasi, serta
lembar observasi.
1. Tes Keterampilan Berpikir Rasional
Dalam penelitian yang penulis lakukan adalah menggunakan tes
keterampilan berpikir rasional peserta didik dengan teknik soal pilihan
ganda (multiple choice) yaitu tes yang digunakan untuk mengukur
pencapaian, seseorang setelah mempelajari sesuatu. Tes yang dilakukan
adalah tes awal (pretest) yaitu tes yang diberikan sebelum adanya
perlakuan atau implementasi, dan tes akhir (postest) yaitu tes dilaksanakan
setelah selesai perlakuan atau implementasi. Hal ini dilakukan karena
penulis ingin mengetahui sejauh mana perbedaan keterampilan berpikir
rasional tersebut terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dilaksanakan.
Tes awal (pretest) antara tipe STAD dan TGT, tidak terdapat perbedaan
yang signifikan karena kedua kelas belum mendapatkan implementasi.
Sedangkan hasil postes tipe STAD dan TGT setelah diimplementasi,
maka hasilnya terjadi peningkatan.
2. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran tipe STAD dan TGT
Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana model
yang dikembangkan dapat terlaksana. Keterlaksanaan model yang
dikembangkan ini dinilai oleh observer, khusus mengamati segala tingkah
laku guru selama pembelajaran berlangsung mulai pembukaan sampai
akhir menutup pelajaran. Hasil observasi selama tiga pertemuan di kelas
VII D dengan implementasi STAD, dan tiga pertemuan di kelas VII F
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
63
sebagai observer, maka hasilnya sangat baik, mulai dari awal pelaksanaan
sampai penutup pelaksanaan pembelajaran dapat dijelaskan dalam
rekapitulasi lembar observasi peserta didik dan pendidik dijelaskan
di dalam lampiran.
3. Angket Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan TGT
Angket digunakan untuk mengetahui pandangan dan tanggapan guru serta
peserta didik terhadap model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT, setelah implementasi selesai
dilaksanakan masing-masing kelas. Implementasi di kelas STAD dan TGT
sebanyak tiga kali. Tanggapan peserta didik dan pendidik mengenai model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT yang dilaksanakan di kelas
VII D dan VII F SMPN 1 Subang, bersifat positif terbukti dari hasil
kuesioner yang telah diisi oleh peserta didik dan pendidik tentang STAD
dan TGT. Hasil kuesioner tanggapan peserta didik dan pendidik disajikan
dalam lampiran.
F. Analisis Uji Instrumen, untuk mengetahui kualitas instrumen tes tersebut,
maka sebelumnya penulis melakukan uji coba instrumen terhadap
peserta didik yang meliputi:
1. Uji Validitas.
Uji validitas Item atau butir dapat dilakukan menggunakan Anates V4
Tabel 3.2
Kriteria Validitas Pilihan Ganda
Koefisien Korelasi Kriteria
0.801-1.000 Sangat Tinggi
0.601-0.800 Tinggi
0.401-0.600 Cukup
0.201-0.400 Rendah
0.000-0.200 Sangat Rendah
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
64
Tabel 3.3
Uji Validitas Korelasi Signifikansi
No, Butir
Soal Korelasi Signifikansi
No.Butir
Soal Korelasi Signifikansi
1 0.365 Signifikan 16 0.590 Sangat Signifikan
2 0.358 Signifikan 17 0.372 Signifikan
3 0.365 Signifikan 18 0.353 Signifikan
4 0.416 Signifikan 19 0.487 Sangat Signifikan
5 0.366 Signifikan 20 0.362 Signifikan
6 0.429 Signifikan 21 0.373 Signifikan
7 0.374 Signifikan 22 0.363 Signifikan
8 0.364 Signifikan 23 0.358 Signifikan
9 0.380 Signifikan 24 0.362 Signifikan
10 0.487 Sangat Signifikan 25 0.442 Signifikan
11 0.429 Signifikan 26 0.374 Signifikan
12 0.364 Signifikan 27 0.378 Signifikan
13 0.470 Sangat Signifikan 28 0.421 Signifikan
14 0.356 Signifikan 29 0.580 Sangat Signifikan
15 0.364 Signifikan 30 0,378 Signifikan
2. Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2009 : 173). Reliabilitas atau tingkat keajegan adalah kemampuan
instrumen penelitian untuk mengumpulkan data secara tetap. Instrumen yang
mempunyai tingkat reliabilitas tinggi cenderung menghasilkan data yang sama
walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Dari perhitungan dengan
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
65
perhitungan Anates V4. Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk
menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya
dinyatakan dalam bentuk indeks. Rumus tingkat kesukaran soal menurut
Nitko dalam BSNP 2009 : 9 adalah :
Tingkat Kesukaran = Jumlah siswa yang menjawab benar butir soal
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
66
Hasil perhitungan itu kemudian diklasifikasikan ke dalam tingkat kesukaran
soal, klasifikasi tingkat kesukaran soal digolongkan seperti berikut ini :
Tabel 3.5
Kriteria Tingkat Kesukaran Pilihan Ganda
Indek Kesukaran Kriteria
0.00-0.30 Sukar
0.30-0.70 Sedang
0.70-1.00 Mudah
Sumber :Arikunto (2006:207)
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan butir soal dapat membedakan antara
peserta didik yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan peserta didik
yang kurang atau belum menguasai materi yang ditanyakan Depdiknas
(2008). Untuk mengetahui daya pembeda soal rumus yang digunakan sebagai
berikut :
DP = Mean kelompok atas-mean kelompok bawah Skor Maksimum soal
Menurut Arikunto (2008:211) Daya pembeda soal adalah kemampuan soal
tersebut untuk membedakan peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan peserta didik yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk
mengetahui daya pembeda (Arikunto, 2008:213) adalah dijabarkan berikut:
DB = JBA– JBB
JSA
Keterangan :
DB : Daya Pembeda
JBA : Jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
JBB : Jumlah peserta didik kelompok bawah yang menjawab soal dengan bena
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
67
Tabel 3.6 Daya Pembeda
No.Butir Soal Daya Pembeda No.Butir Soal Daya Pembeda
1 25.00 16 62.50
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes awal (pretest),
tes akhir (postest), kuesioner, dan observasi. Teknik pengumpulan data ini
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
68
1. Uji Normalitas Keterampilan Berpikir Rasional
Untuk menguji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov di olah
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
69
merupakan pengujian normalitas yang banyak dipakai, terutama setelah
adanya banyak program statistik yang beredar. Kelebihan dari uji ini adalah
sederhana yang tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu
pengamat dengan pengamat lain, sering terjadi pada uji normalitas dengan
menggunakan grafik. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov
adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji
normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah
data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan
normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data
yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Seperti pada uji beda
biasa, jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang
signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan
yang signifikan. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika
signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan
signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.
Berdasarkan dari hasil perhitungan uji normalitas data menggunakan SPSS
versi 16.0, pretest kelompok STAD dan TGT, disimpulkan bahwa data
terdistribusi normal terlihat dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov menghasilkan
nilai p-value lebih besar dari pada nilai alpha (α) yaitu > 0.05. Data
ini juga dibandingkan dengan uji normalitas Shapiro-Wilk, hasilnya juga
>0.05. Untuk membuktikan bahwa data tersebut terdistribusi normal maka
dapat dilihat hasil uji statistik, normalitas data pretest STAD dan TGT
disajikan pada tabel 4.2
2. Uji Homogenitas Keterampilan Berpikir Rasional
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varians berasal dari
populasi yang sama atau tidak. Perhitungan uji homogenitas pada penelitian
ini menggunakan software SPSS 16.0 dengan menggunakan Uji Levene
statistics. Cara menafsirkan uji Levene ini adalah, jika nilai Levene statistic >
0,05 maka dapat dikatakan bahwa variasi data dinyatakan dalam
keadaan homogen. Hasil uji homogenitas dalam penelitian ini variasi datanya
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
70
homogenitas dapat disimpulkan bahwa nilai pretest kelas STAD dan kelas
TGT memiliki variasi yang homogen. Hal tersebut terlihat dari nilai sig
sebesar 0.692 yang berarti lebih besar nilai (α) yaitu 0.692 > 0.05 dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa varian populasi kelas STAD dan TGT
homogen.
3. Uji Perbedaan Rata-rata Keterampilan Berpikir Rasional
Hipotesisi operasionalnya adalah:
model kooperatif tipe STAD dan tipe TGT.
H1 : Peningkatan keterampilan berpikir rasional peserta didik implementasi
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT.
4. Perhitungan Gain Keterampilan Berpikir Rasional
Perhitungan gain ini untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir
rasional peserta didik pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, dengan
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
71
Berdasarkan perhitungan gain dalam penelitian ini dapat dianalisis dengan
hasil peningkatan tiap indikator yaitu pada implementasi STAD N-Gain tertinggi
pada indikator mengingat dengan nilai 0.57, sedangkan nilai terendah pada
indikator menggeneralisasikan dan mendeduksi dengan nilai 0.04. Hasil
implementasi TGT N-Gain tertinggi pada indikator mengelompokkan dengan nilai
0.98, sedangkan peningkatan nilai terendah pada indikator mendeduksi dengan
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan TGT Terhadap Peningkatan
Keterampilan Berpikir Rasional Peserta Didik pada mata pelajaran geografi
dengan pokok bahasan Peta, Atlas, dan Globe di kelas VII SMP Negeri 1 Subang
adalah sebagai berikut: Berdasarkan dari hasil uji hipotesis menyatakan bahwa:
1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir rasional pada
peserta didik sebelum menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) dan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Di Kelas VII SMPN 1 Subang. Hal ini dibuktikan dari hasil
pretes, pada kedua kelas yang akan menjadi kelas implementasi adalah
seimbang. Hasil pretes kelas VII D dan kelas VII F dijelaskan dengan
menggunakan hasil perhitungan statistik pada tabel 4.4 dan digambarkan
pada grafik 4.1
2. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir rasional pada peserta
didik antara hasil sebelum dan sesudah implementasi model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Di kelas VII D
SMPN 1 Subang. Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan SPSS 16
terhadap hasil pretes dan postes maka keterampilan berpikir rasional peserta
didik dengan implementasi model pembelajaran tipe STAD, terjadi
peningkatan yang signifikan Hasil perhitungannya disajikan pada tabel 4.7
dan digambarkan pada grafik 4.4
3. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir rasional pada peserta
didik antara hasil sebelum dan sesudah implementasi model pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT) Di kelas VII F SMPN 1 Subang. Setelah
hasil pretes dan postes keterampilan berpikir rasional dianalisis, maka
menunjukkan bahwa hasilnya sangat signifikan antara pretes dan postes,
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
implementasi model kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Hasil
perhitungannya disajikan pada tabel 4.8 dan digambarkan dengan grafik 4.5.
4. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan berpikir rasional pada peserta
didik yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) dengan peserta didik yang mendapatkan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) di kelas VII SMPN 1 Subang.
Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan SPSS 16.0 maka keterampilan
berpikir rasional peserta didik kelas implementasi tipe STAD dan TGT,
terdapat perbedaan. Keterampilan berpikir rasional peserta didik dengan
implementasi tipe TGT lebih tinggi, hal ini disebabkan beberapa faktor antara
lain: tipe TGT lebih bersifat menciptakan suasana gembira, berkompetisi, dan
bersaing sehat untuk mendapatkan prestasi dalam turnamen. Dalam mencapai
kesuksesan kelompok, tiap individu berusaha keras untuk menguasai materi,
sehingga mampu menjawab dengan baik dalam turnamen maupun kuis,
sehingga nilai yang diperoleh memberikan kontribusi terhadap nilai kelompok.
Sedangkan tipe STAD, bersifat lebih terikat oleh suasana serius dalam
diskusi.Namun demikian tipe STAD dan TGT adalah pembelajaran yang
sesuai untuk mata pelajaran geografi khususnya, dan untuk mata pelajaran lain
secara umum. Hasil perhitungan disajikan pada tabel 4.10, dan digambarkan
pada grafik 4.6. dan 4.7.
Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis rangkum dalam kesimpulan
maka, terdapat beberapa rekomendasi penggunaan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dan TGT pada mata pelajaran geografi tentang peta, atlas, dan globe.
1. Pada pelaksanaan implementasi tipe STAD pada pertemuan pertama peserta
didik tidak puas, karena pembentukan kelompok tidak sesuai dengan
keinginan peserta didik, karena pembentukan kelompok tersebut berdasarkan
beberapa kriteria yang harus dipenuhi antara lain, kepandaian, jenis kelamin,
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
implementasi, tergantung kita sebagai pendidik untuk mengantisipasi. Hal ini
juga terjadi pada implementasi tipe TGT.
2. Terdapat peserta didik yang tidak mengerti langkah dan tujuan dari
pembelajaran yang diimplementasikan, baik pada STAD maupun pada TGT,
sehingga pendidik harus menjelaskan sejelas mungkin pada awal
pembelajaran, sebelum implementasi berlangsung. Memang tidak semua
masalah dapat diatasi secara sempurna, terbukti masih ada peserta didik yang
mengisi kuesioner, yang seharusnya kedua model pembelajaran dapat
mempermudah untuk memahami pelajaran tetapi jawaban pada kuesioner
sangat tidak setuju, itu bukti bahwa peserta didik tersebut belum mengerti
kebermaknaan tipe STAD dan TGT.
3. Persiapan pendidik, peserta didik, serta model pembelajaran yang digunakan
sangat berpengaruh pada hasil implementasi yang maksimal. Pembelajaran
dilaksanakan secara serius, proaktif dari semua pihak, dan siap materi serta
media yang digunakan, sehingga tidak akan menemui kendala yang berarti
pada saat implementasi berlangsung sampai selesai, selama implementasi
dilaksanakan. Hal ini idealnya tidak hanya pada saat implementasi dalam
rangka penelitian, akan tetapi dalam pembelajaran setiap hari, dengan model
bervariatif.
4. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT, sangat bagus jika
digunakan secara intensif, dengan seringnya menggunakan model
pembelajaran secara umum, khususnya tipe STAD dan TGT, maka peserta
didik akan terbiasa, sehingga dapat merasakan manfaat dalam proses
pembelajaran yang dilaksanakan.
5. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT, dapat meningkatkan rasa
tanggung jawab peserta didik dalam menyelesaikan tugas-tugasnya,
meningkatkan belajar dengan kemampuan tingkat tinggi secara interaktif,
meningkatkan kerjasama kelompok (Team Work), meningkatkan persaingan
secara sehat, Mampu berpartisipasi dalam kelompok, dan berkembangnya
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian ini, penulis mengharapkan agar
dalam penelitian mengenai model pembelajaran kooperatif, dapat
dilaksanakan lebih bagus, tentunya disesuaikan dengan pokok bahasan dalam
mata pelajaran yang dilaksanakan, sehingga tidak menutup kemungkinan
untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan tipe-tipe yang lain,
agar proses pembelajaran khususnya mata pelajaran geografi dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
119
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Arikunto, S. ( 2006). Prosedur Penelitian, suatu penelitian Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2008). Prosedur Penelitian, Suatu Pendidikan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Bahri. (1999). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
...(2002) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rinaka Cipta.
Bandura, A. (1986) The Social Foundation of Fought and Action Englewood
Cliffs. NJ: Prentice Hall.
Baru Algensindo. (2001). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Cornelius Trihendradi. (2009). Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.
Cronbach, L.C. (1954). Educational Psycology. New York: Harcourt, Brace & Company
Daeng Arifin, (1988) Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV. Sinar Baru
Darsono, dkk. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV IKIP Semarang Press
Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dikmenum Depdiknas
Dimyati dan Mudjiono, (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Dick and Carey. (2003). Komponen Strategi Pembelajaran. http:// Komponen Strategi Pemebelajaran 2007/08/17 diakses tanggal 2013/05/5
Dunkin and Biddle. (1974). The Study of Classroom. New York: Appleton Century
Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall(1995).Teori Research dan Praktik. Jakarta: Nusa Media
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
120
...(2007). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hermawan, dkk (2008). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka
Herdian. (2009). Model Pembelajaran STAD (student Teams Achievement
Division). Diakses dari
http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-stad-student-teams-achievement-division/ pada tanggal 11 November 2011
Himpunan Peraturan Perundang-undangan. 2009. Undang-undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003. Bandung: Fokus Media
Ibrahim, Muslimin, dkk.(2002) Pembelajaran Kooperatif.Surabaya: UNESA
Isjoni. (2009) Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta
Jihad dan Haris. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Multi Pressindo
Joni, T.R. (1994). Pedoman Umum Alat Penilaian Kemampuan Guru. Jakarta: Dijen Pendidikan Tinggi Depdikbud
Karli.(2000) Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Bina Media Informasi
Kerlinger,F.N. (1979). Foundation of Behavioural Research. New york: Holt Rinehart and Winston
Kingsley. (1957) Learning is the process by which behavior (in the broader
sense) is originated or changed through practice or training.
Lie, A. (2005) Cooperative Learning : Mempraktikkan Cooperative learningg di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo
Mulyasa, E (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta: Rianeka Cipta dan Pusat Perbukuan DEPDIKNAS.
Nur dkk.(2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA UNIVERSITY PRESS.
Novak, J.D. (1979). Meaningful Reception Learning as a Basic for Rational
Thinking. In A.E Laowson (ed)
Siti Suci Winarni, 2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
121
Permendiknas. Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
Presseisen, B.Z.(1985). Thinking Skill Meaning and Models, In A.L Costa
(ed)Developing Minds: A rEsource Book For Teaching. Alexandria
:ASCD.
Purwanto, N. (1992). Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Purwanto, N. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Richetti,C.T. dan Tragoe, B.B. (2001). Rational Thinking as Process
Publications.http://www.idonbiu.com.
Rogers, R. (1951). Konsep pembelajaran Student Centered Learning. Boston: Houghton Mifflin
Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Memengaruhinya.
Jakarta:Rineka Cipta.
Slavin, R.E. (1979). Effects of biracial learning teams on cross-racial friendships”.
Jurnal of Educaton Psychology.
Slavin, R.E. (1995). Cooperative Learning. Boston: Allya Bacon
Slavin, R.E. (2008).Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media
Slavin, R.E.(2009) Cooperative Learning. Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media
...(1990).Cooperative Learning: Theory, Research and Practice.
Sudjana, N. (2005)..Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktifisme dalam Pendidikan. Jakarta: Kanisius
Soemanto, W. (1998). Psikologi Pendidikan : Landasan Kerja Pemimpin
Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Alfabeta.
Sugandi, A. (2004) Teori Pembelajaran. Semarang: Unnes Press
Sujarwo.(2012). Model-model Pembelajaran suatu strategi mengajar. Yogyakarta
Suwarjana, S. (2000) Menuju Peningkatan Usaha Pendidikan Kependudukan di