• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Interior Preschool dan Kindergarten dengan Konsep Exploring with Fun.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Interior Preschool dan Kindergarten dengan Konsep Exploring with Fun."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Masa kanak-kanak adalah waktu yang tepat untuk memberi pengarahan demi upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sekolah kelompok bermain dapat dimulai dari anak usia 3 tahun dan untuk taman kanak-kanak dapat dimulai dari anak usia 4-5 tahun yang bermanfaat untuk menambah kesiapan anak memasuki sekolah dasar. Selain itu perancang mendapati sebuah teori dari Howard Gardner, yakni teori multiple intelligences yang mengatakan bahwa setiap manusia memiliki delapan jenis kecerdasan dan hanya akan satu kecerdasan yang menonjol, yang kemudian akan kita sebut sebagai bakat atau talenta.

Objek yang akan dirancang adalah sekolah kelompok bermain dan taman kanak-kanak, lokasi sekolah tersebut berada di Jalan Bahureksa no. 26 Bandung. Untuk konsep yang digunakan dalam perancangan adalah Exploring With Fun, dan untuk tema yang digunakan adalah Alam Sekitar Makhluk Hidup.

Berdasarkan uraian di atas, kesimpulan yang didapat adalah dalam merancang sebuah sekolah banyak sekali hal-hal yang harus diperhatikan. Sebelum kita meracang ruang atau kelas yang akan digunakan untuk anak-anak perlu kita ketahui sebelumnya pada usia dini anak sudah mampu melakukan apa saja dan apa yang dibutuhkan oleh anak tersebut. Selain itu untuk membuat anak senang belajar tidak hanya dengan membuat ruangan yang menarik saja sudah cukup, tetapi dari sisi antropometri dan ergonomi anak juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan kebutuhan anak, terutama dalam pembuatan furnitur anak.

(2)

ABSTRACT

Childhood is the right time to give directions so as to get the improvement of the qualty of human resources. A preschool is for children aged 3 years old, while a kindergarten is for children aged 4-5 years old, and they are useful to prepare children entering the elementary school. Besides, Howard Gardner, who proposed the theory of multiple intelligences, stated that each person has eight kinds of intelligences, one of which is the most outstanding, which will be called a talent.

The object of design is a preschool and kindergarten in Jalan Bahureksa no. 26,

Bandung. The concept used is “Exploring With Fun” with the theme of the nature

around living creatures.

The conclusion is that there are many things to consider in designing a school. Before a room or a classroom to be used by children is designed, it is essential to know first what young children are capable of doing and what things are needed for them. Besides, to make children learn for fun, it is not enough just to create an

attractive room. Children’s antropometry and ergonomy should be paid attention

to as well, particularly in the making of furniture for children.

(3)

DAFTAR ISI

1.1Latar Belakang Perancangan...1

1.2Identifikasi Masalah...3

1.3Ide / Gagasan Perancangan...3

1.4Manfaat Perancangan...4

1.5Ruang Lingkup Perancangan...4

BAB II PERKEMBANGAN DAN KREATIVITAS ANAK USIA KELOMPOK BERMAIN DAN TAMAN KANAK-KANAK 2.1 Tumbuh Kembang Anak...5

2.2 Usia Ideal Anak Masuk Sekolah...8

2.2.1 Preschool...8

2.2.2 Kindergarten...10

2.3 Kreativitas...13

2.3.1 Komponen Pokok Kreativitas...13

2.3.2 Bermain dan Eksplorasi Pada Anak Usia Dini...15

2.4 Bahan dan Perlengkapan Belajar Anak Usia Dini...16

2.4.1 Pengorganisasian Kelas...17

2.5 Antropometri dan Ergonomi Anak...18

2.6 Anak dan Psikologi Warna...26

2.7 Peran Furnitur Dalam Desain Interior Sekolah Anak...27

2.8 Jenis Material dan Furnitur Yang Aman Digunakan Untuk Anak...29

2.8.1 Kekuatan dan Kestabilan Furnitur...29

2.8.2 Keamanan Pada Tekstur dan Sudut Furnitur...31

(4)

3.1.1 Sekolah Bertaraf Internasional...33

3.1.2 Visi dan Misi...38

3.1.3 Kurikulum 8 Kecerdasan Anak...38

3.1.4 Jadwal Kegiatan Sekolah...42

3.2 Deskripsi Site...43

3.4.4 Perancangan Desain (Programming)...57

3.4.5 Fasilitas Penunjang Sekolah...57

3.4.6 Kebutuhan Ruang...59

3.4.7 Zoning Blocking...62

3.5 Ide Implementasi Konsep...64

3.5.1 Konsep Bentuk...65

3.5.2 Konsep Warna...65

3.5.3 Konsep Material...66

3.5.4 Konsep Tekstur...66

3.6 Studi Banding...67

3.6.1 Sekolah Taman Kanak-kanak BPK Penabur International School Bahureksa...67

3.6.2 Sekolah Darma Bangsa Bandar Lampung...77

BAB IV PERANCANGAN DESAIN 4.1 Penerapan Dalam Desain Interior...83

4.2 Tema Perancangan...87

4.2.1 Kebutuhan Makhluk Hidup...87

4.3 Konsep Desain...88

(5)

4.3.2 Perpustakaan...90

4.3.3 Kelas Masak...91

4.3.4 Kelas Kindergarten...91

4.4 Konsep Ruang dan Bentuk...92

4.4.1 Kelas Preschool...92

4.4.2 Perpustakaan...93

4.4.3 Kelas Masak...94

4.4.4 Kelas Kindergarten...94

4.5 Konsep Funitur dan Bentuk...95

4.5.1 Furnitur Kelas Preschool...96

4.5.2 Furnitur Perpustakaan...97

4.5.3 Furnitur Kelas Kindergarten...98

4.6 Konsep Material...98

4.6.1 Kelas Preschool...98

4.6.2 Perpustakaan...99

4.6.3 Kelas Masak...99

4.6.4 Kelas Kindergarten...100

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anak Usia 2-3 Tahun...6

Gambar 2.2 Anak Usia 3-4 Tahun...7

Gambar 2.3 Anak Usia 4-5 Tahun...7

Gambar 3.1 Sekolah Taman Kanak-kanak BPK Penabur International School Bahureksa...43

Gambar 3.2 Denah Lantai 1...48

Gambar 3.3 Denah Lantai 2...48

Gambar 3.3 Tampak Depan Penabur International School...49

Gambar 3.4 Kolom Lantai 1...49

Gambar 3.5 Kolom Lantai 2...49

Gambar 3.6 Kolom Tipe Bulat 1...50

Gambar 3.7 Kolom Tipe Bulat 2...50

Gambar 3.8 Kolom Lantai 2...50

Gambar 3.9 Sirkulasi Lantai 1...51

Gambar 3.10 Sirkulasi Lantai 2...51

Gambar 3.11 Arah Matahari Lokasi Bangunan...51

Gambar 3.12 Zoning Lantai 1...62

Gambar 3.13 Zoning Lantai 2...63

Gambar 3.14 Blocking Lantai 1...63

Gambar 3.15 Blocking Lantai 2...64

Gambar 3.16 Bentuk Furnitur...65

Gambar 3.17 Kombinasi Warna...65

Gambar 3.18 Preschool...71

Gamaba 3.19 Kindergarten...71

Gambar 3.20 Kantin...72

Gambar 3.21 Ruang Ekstrakulikuler Masak...73

Gambar 3.22 Ruang Ekstrakulikuler Lego...73

Gambar 3.23 Ruang Ekstrakulikuler Balet...73

Gambar 3.24 Area bermain...74

(7)

Gambar 3.26 Area Bermain Indoor...74

Gambar 3.27 Ruang Olahraga...74

Gambar 3.28 Kolam Renang...75

Gambar 3.29 Ruang Daycare...75

Gambar 3.30 Toilet...75

Gambar 3.31 Ruang Olahraga...76

Gambar 3.32 Area Koridor...76

Gambar 3.33 Ruang Daycare...76

Gambar 3.34 Gedung Sekolah Darma Bangsa...78

Gambar 3.35 Halaman Belakang...79

Gambar 3.36 Lapangan Indoor...79

Gambar 3.37 Ruang Pertunjukan...79

Gambar 3.38 Klinik...80

Gambar 3.39 Kolam Renang...80

Gambar 3.40 Koridor Gedung...80

Gambar 3.41 Lab Komputer...81

Gambar 3.42 Lobby...81

Gambar 3.43 Loker Siswa...81

Gambar 3.44 Ruang Kelas...82

Gambar 3.45 Kantin...82

Gambar 3.46 Gym Room...82

Gambar 4.1 Site Plan...83

Gambar 4.2 Zoning Blocking Lantai 1...84

Gambar 4.3 Denah General Lantai 1...85

Gambar 4.4 Zoning Blocking Lantai 2...85

Gambar 4.5 Denah General Lantai 2...86

Gambar 4.6 Potongan General A –A’...86

Gambar 4.7 Potongan General B –B’...86

Gambar 4.8 Denah Khusus Kelas Preschool...89

Gambar 4.9 Denah Khusus Perpustakaan...90

Gambar 4.10 Denah Khusus Kelas Masak...91

(8)

Gambar 4.12 Potongan Kelas Preschool A –A’...92

Gambar 4.13 Potongan Kelas Preschool B –B’...92

Gambar 4.14 Potongan Perpustakaan A –A’...93

Gambar 4.15 Potongan Perpustakaan B –B’...93

Gambar 4.16 Potongan Kelas Masak A - A’...94

Gambar 4.17 Potongan Kelas Masak B - B’...94

Gambar 4.18 Potongan Kelas Kindergarten A - A’...94

Gambar 4.19 Potongan Kelas Kindergarten B - B’...95

Gambar 4.20 Furnitur Kelas Preschool...96

Gambar 4.21 Elemen Interior Kelas Preschool...96

Gambar 4.22 Furnitur Perpustakaan...97

Gambar 4.23 Furnitur Kelas Kindergarten...98

Gambar 4.24 Pola Lantai Kelas Preschool...98

Gambar 4.25 Pola Lantai Perpustakaan...99

Gambar 4.26 Pola Lantai Kelas Masak...99

Gambar 4.27 Pola Lantai Kelas Kindergarten...100

Gambar 4.28 Perspektif Kelas Preschool...101

Gambar 4.29 Perspektif Perpustakaan...102

Gambar 4.30 Perspektif Kelas Masak...103

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tinggi Badan Anak...19

Tabel 2.2 Jangkauan Genggam Atas...19

Tabel 2.3 Jangkauan Genggam Depan...19

Tabel 2.4 Jangkauan Genggam Samping...19

Tabel 2.5 Ketinggian Langkah...20

Tabel 2.6 Tubuh Terlentang...20

Tabel 2.7 Berdiri di Tengah dari Gaya Gravitasi...20

Tabel 2.8 Ketinggian Posisi Duduk Tegak Lurus...20

Tabel 2.9 Ketinggian Mata Saat Duduk...20

Tabel 2.10 Lebar Maksimum Pinggul Saat Duduk...20

Tabel 2.11 Lebar Maksimum Paha Saat Duduk...21

Tabel 2.12 Panjang dari Bokong Hingga Lutut Kaki...21

Tabel 2.13 Ketinggian Lutut...21

Tabel 2.14 Ketinggian Duduk Terlentang...21

Tabel 2.15 Ergonomi Furnitur Anak...25

Tabel 2.16 Ergonomi Alat Bermain Anak...28

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Sekolah...43

Tabel 3.2 Detail Analisis...48

Tabel 3.3 Struktur Organisasi Sekolah Kelompok Bermain dan Taman Kanak-kanak...53

Tabel 3.4 Flow Activity Kepala Sekolah...53

Tabel 3.5 Flow Activity Koordinator Kurikulum...54

Tabel 3.6 Flow Activity Koordinator Specialist...54

Tabel 3.7 Flow Activity Koordinator Pre-School dan Kindergarten...55

Tabel 3.8 Flow Activity Murid...55

Tabel 3.9 Flow Activity Orang Tua Murid...56

Tabel 3.10 Flow Activity Koordinator Admin...56

Tabel 3.11 Tingkat Pendidikan...57

Tabel 3.12 Fasilitas Penunjang Sekolah...59

(10)
(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perancangan

Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa, slogan itu selalu kita sebut dan sering kita dengar dalam misi pemerintahan Indonesia dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang seutuhnya. Dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang paling berperan tinggi adalah anak-anak, ini dinilai dari manusia dewasa yang sudah sulit dilakukan perubahan karena telah terbentuk watak, kepribadian, dan perilakunya yang sudah mendarah daging. Oleh karena itu, masa kanak-kanak adalah waktu yang tepat memberi pengarahan demi upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut.

(12)

belum ketahui, dan mereka akan menstimulasi otak mereka dengan benda-benda, kegiatan, serta orang-orang yang ikut bermain bersama mereka.

Selain bermain, masa kanak-kanak adalah waktu yang tepat untuk belajar, dan tahap pertama saat mereka memulai untuk bersekolah adalah preschool dan kindergarten, dimana mereka dapat bereksplorasi menyalurkan kreatifitas mereka dan membantu mereka menemukan hal-hal baik untuk menjadi hobi serta menentukan prioritas mereka.

Jenjang pertama dalam dunia pendidikan merupakan dunia baru bagi anak yang dapat dimulai dari usia 3 tahun. Anak-anak mulai belajar untuk hidup mandiri, teratur, dan beradaptasi dengan lingkungan sekolah. Orang tua tidak diperbolehkan untuk mendampingi anaknya terus menurus didalam kelas selama proses belajar berlangsung. Anak-anak mulai belajar untuk melakukan sendiri segala tugas yang diberikan oleh guru serta diharuskan untuk tertib selama melakukan kegiatan belajar, seperti tidak boleh bermain pada saat guru sedang menjelaskan pelajaran. Mereka dilatih untuk mulai belajar menahan emosi dan egosentris dalam dirinya.

(13)

Menurut perancang, dibutuhkan sebuah konsep rancangan interior dan desain furnitur yang menarik dan ergonomis bagi anak-anak dengan menggunakan berbagai macam warna dan bentuk sebagai acuan desain, sehingga mereka dapat merasa senang, nyaman, dan tidak jenuh selama melaksanakan kegiatan belajar di sekolah, serta dapat memberikan motivasi pada anak untuk pergi sekolah tanpa paksaan dari orang tua.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka diperoleh beberapa masalah sebagai berikut:

1. Perancangan desain interior yang dapat membuat anak-anak merasa senang, nyaman, dan tidak jenuh dengan menggunakan berbagai macam warna dan bentuk sebagai acuan desain.

2. Perancangan furnitur yang menarik dan ergonomis untuk kenyamanan anak-anak.

3. Penerapan material yang baik dan aman digunakan pada perancangan desain interior dan furnitur untuk anak-anak.

1.3 Ide / Gagasan Perancangan

(14)

1.4 Manfaat Perancangan

Manfaat yang diharapkan dalam perancangan preschool dan kindergarten ini adalah sebagai berikut:

1. Menjadi salah satu sumber informasi bagi perancangan lanjutan yang relevan.

2. Sebagai bahan banding dan rujukan untuk pembangunan sekolah pendidikan anak usia preschool dan kindergarten yang berkualitas internasional.

1.5 Ruang Lingkup Perancangan

Ruang lingkup perancangan yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu sebagai berikut:

1. Menggunakan konsep Exploring With Fun, dengan tema Alam Sekitar Makhluk Hidup.

2. Preschool dan Kindergarten.

3. Batasan usia anak preschool dan kindergarten dapat dimulai dari usia 3 sampai 5 tahun.

4. Terdapat batasan perancangan yang akan dibuat dalam proyek ini dan akan digambarkan secara khusus pada lembar kerja. Batasan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

a. Kelas preschool b. Perpustakaan

(15)

BAB V

KESIMPULAN

Dalam merancang sebuah preschool dan kindergarten banyak sekali hal-hal yang harus diperhatikan, mulai dari pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebelum kita meracang ruang atau kelas yang akan digunakan untuk anak-anak perlu kita ketahui sebelumnya pada usia dini anak sudah mampu melakukan apa saja dan apa yang dibutuhkan oleh anak tersebut. Selain itu untuk membuat anak senang belajar tidak hanya dengan membuat ruangan yang menarik saja sudah cukup, tetapi dari sisi antropometri dan ergonomi anak juga harus diperhatikan dan disesuaikan dengan kebutuhan anak, terutama dalam pembuatan furnitur anak.

(16)

Dalam pembuatan furnitur anak, faktor keamanan juga harus diperhatikan karena bermain merupakan bentuk aktivitas yang dominan, sehingga bentuk furniturnya perlu disesuaikan dengan kegiatan anak. Bermain mempunyai arti yang sangat penting bagi anak, karena berguna untuk perkembangan kognitif, emosi, dan sosialnya. Berdasarkan kebutuhan akan fungsi tersebut, maka dalam merancang furnitur harus memperhatikan bentuk furnitur, sebaiknya bentuk furnitur tanpa sudut yang tajam. Persepsi dari bentuk yang tak bersudut dapat membuat anak lebih nyaman, bentuk ini memiliki nilai positif bila ditinjau dari aspek keamanan. Penggunaan bentuk yang dapat membantu perilaku hiperaktif pada anak dan menghindari bentuk yang dapat menstimulasi anak untuk bergerak dan berperilaku hiperaktif.

Pada usia dini anak-anak belum memiliki keseimbangan badan yang stabil, kemampuan motorik mereka pun baru mengalami awal perkembangan. Mereka belum dapat mengontrol besarnya tenaga yang mereka gunakan untuk melakukan sebuah gerakan. Oleh karena itu diperlukan furnitur yang aman untuk pergerakan aktivitas mereka. Furnitur yang aman berarti furnitur yang tidak membahayakan bagi anak. Selain itu menggunakan menggunakan material nontoxic, futnitur anak sebaiknya berbahan solid, memiliki keseimbangan dan kekuatan kosntruksi yang baik dan material tidak licin untuk menjaga agar anak tidak terpeleset, juga tidak terlalu kasar agar tidak melukai kulit anak yang lembut. Selain itu furnitur yang sering digunakan anak juga harus mudah dibersihkan agar anak dapat terhindar dari bakteri yang menyebabkan penyakit.

Beberapa saran penulis yaitu:

 Merancang suatu bangunan hendaknya tidak hanya memperhatikan aspek fungsional saja, namun harus diperhatikan juga aspek pengguna didalamnya, apakah ruangan tersebut dapat membawa dampak positif atau negatif bagi pengguna.

(17)

berhubungan dengan anak, baik dari segi anthropometri dan ergonomi anak, serta material apa saja yang aman digunakan untuk anak.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Devi Ari Mariana. 2008. Bermain dan Kreativitas Pada Anak Usia Dini. https://deviarimariani.wordpress.com/2008/06/12/bermain-dan-kreativitas-anak-usia-dini/. Diakses 18 Oktober 2015.

Guna. 2013. Teori dan Fakta Tentang Warna. http://www.ar7ikel.com/view-content-36-teori-dan-fakta-tentang-warna.html. Diakses: 16 Oktober 2015.

Hasan Maimunah. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini. Banguntapan Jogjakarta : DIVA Press (Anggota IKAPI).

Olds Anita Rui. 2001. Child Care Design Guide. New York : The Mc Graw-Hill Companies.

PD. Cipta Bangun Nauli. 2015. Furnitur Taman Kanak-kanak. http://www.ciptanauli.com/products/furniture-tk-taman-kanak-kanak/furniture-tk-taman-kanak-kanak.html. Diakses: 16 Oktober 2015.

Rahman Hibada. 2002. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta : PGTKI Press Yogyakarta.

Sari, Sriti Mayang. 2004. Peran Warna Interior Terhadap Perkembangan dan Pendidikan Anak di Taman Kanak-kanak. Jurnal Dimensi Interior 2(1),22-36.

Suyadi. 2014. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA.

Gambar

Gambar Perspektif Denah Khusus...............................................101

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Penetapan Pemenang Nomor : 060/008/VII/ULP/KTR-KEL.GUNTUNG/2016 tangggal 29 Juli 2016, Pada hari ini Jum at tanggal Dua Puluh Sembilan bulan Juli tahun Dua Ribu Enam Belas

dibandingkan kematian orang-orang yang sudah sangat tua, yang telah memiliki kesempatan untuk hidup lama... PENOLAKAN

Pada hari ini Senin tanggal Enam bulan April Tahun Dua Ribu Lima Belas, dimulai pada Pukul 09.00 Wib sd 12.00 Wib, Kami yang bertandatangan dibawah ini Kelompok Kerja (Pokja)

Keadaan selama ini anak-anak hanya menghabiskan waktu di pengungsian tanpa kegiatan yang bemakna, anak-anak hanya bermain dan tidak terkondisikan dengan baik untuk

Akumulasi logam berat Timbal (Pb) pada sedimen tertinggi terdapat di perairan muara sungai Kebon Agung yaitu sebesar 13,157 ppm, sedangkan akumulasi Pb pada

faktor : 1) Pernyataan Pemerintah tentang optimisme swasembada beras di.. Tahun 2008; 2) Posisi harga beras dunia yang tidak stabil dan cenderung lebih. tinggi dari HPP; 3)

Mann-whitney test digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan antara bank devisa dan bank non devisa yang diukur dari CAR, ROA,

Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan konsentrasi surfaktan yang digunakan dalam formula niosom yang mengandung ekstrak etanol 96% kulit batang nangka