PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V
PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA
(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang )
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
RENI SUHARTINI 0903279
PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Pengaruh Model
CLIS (Children Learning In Science) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada
Materi Pesawat Sederhana (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V
SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang)”
beserta isinya adalah benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan
atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan keilmuan yang berlaku
dalam masyarakat pendidikan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan
kepada saya, apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya
saya ini.
Sumedang, Juni 2013
Yang membuat pernyataan
RENI SUHARTINI
PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V
PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA
(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang )
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
MENGETAHUI,
KETUA PROGRAM STUDI PGSD S1 KELAS UPI KAMPUS SUMEDANG
Riana Irawati, M.Si NIP.198011252005012002 PENGUJI I,
Diah Gusrayani, M.Pd NIP.197808222005012003
PENGUJI II,
Regina Lichteria M.PFis NIP.197801232009122003
PENGUJI III,
RENI SUHARTINI
PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V
PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA
(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang )
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
PEMBIMBING I,
DIAH GUSRAYANI, M.Pd NIP: 197808222005012003
PEMBIMBING II,
REGINA LICHTERIA P, M.PFis NIP: 197801232009122003
MENGETAHUI,
KETUA PROGRAM STUDI PGSD S1 KELAS UPI KAMPUS SUMEDANG
PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V
PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA
(Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang )
Oleh
Reni Suhartini
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Reni Suhartini 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
i A. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...6
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...6
2. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...6
3. Alasan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan di Sekolah Dasar ...7
4. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...8
B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar (SD) ...10
C. Teori Belajar dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ...11
D. Model Pembelajaran CLIS (Children Learning In Science) ...14
1. Pengertian Model CLIS (Children Learning In Science)...14
2. Urutan Pembelajaran Model CLIS (Children Learning In Science) ...15
3. Kelebihan Model Pembelajaran CLIS (Children Learning In Science) ...17
E. Hasil Belajar Siswa ...18
F. Materi Pembelajaran ...19
1. Pengertian Pesawat Sederhana ...19
2. Jenis-jenis Pesawat Sederhana ...19
G. Hasil Penelitian yang Relevan ...19
ii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian ...21
1. Populasi ...21
2. Sampel ...22
B. Metode dan Desain Penelitian ...22
C. Instrumen Penelitian ...23
I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...32
1. Analisis Data Kuantitatif ...32
2. Analisis Data Kualitatif ...36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Persyaratan Analisis ...37
1. Analisis Data Pretes ...37
2. Analisis Data Postes ...40
B. Gambaran Pembelajaran Kelompok Kontrol ...44
1. Uji Hipotesis Rumusan Masalah Kesatu ...45
2. Observasi Kinerja Guru Kontrol ...46
3. Observasi Aktifitas Siswa Kontrol ...47
C. Gambaran Pembelajaran Kelompok Eksperimen ...48
1. Uji Hipotesis Rumusan Masalah Kedua...50
2. Observasi Kinerja Guru Eksperimen...51
3. Observasi Aktifitas Siswa Eksperimen ...52
D. Perbedaan Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...53
1. Uji Hipotesis Rumusan Masalah Ketiga ...53
E. Temuan dan Pembahasan Hasil Penelitian ...54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...59
B. Saran ...60
DAFTAR PUSTAKA ...61
LAMPIRAN ...64
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V Semester 2 ...9
Tabel 3.1 Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (UN) Kecamatan Tanjungmedar Tahun Pelajaran 2011/2012 ...21
Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Korelasi Validitas ...25
Tabel 3.3 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas ...26
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran ...27
Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda ...28
Tabel 3.6 Klasifikasi Gain Ternormalisasi ...36
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pretes...37
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Nilai Pretes pada Kedua Kelompok ...38
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Pretes ...39
Tabel 4.4 Hasil Uji Perbedaan Rata-Rata Data Pretes ...40
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Data Postes...41
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Nilai Postes pada Kedua Kelompok ...41
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Postes Hasil Belajar Siswa ...43
Tabel 4.8 Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Data Postes ...44
Tabel 4.9 Hasil Uji U Nilai Pretes dan Postes Kelas Kontrol ...46
Tabel 4.10 Persentase Hasil Observasi Kinerja Guru Kontrol ...46
Tabel 4.11 Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa Kontrol ...47
Tabel 4.12 Hasil Uji U Nilai Pretes dan Postes Kelas Eksperimen ...51
Tabel 4.13 Persentase Hasil Observasi Kinerja Guru Eksperimen ...51
Tabel 4.14 Data Hasil Observasi Aktifitas Siswa Eksperimen ...52
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi N-Gain ...53
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Persiapan Mengajar ...64
A.1 RPP Kelas Kontrol ...65
A.2 RPP Kelas Eksperimen ...69
A.3 Lembar Kerja Siswa ...79
Lampiran B Instrumen Tes ...85
B.1 Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba Hasil Belajar Siswa ...86
Lampiran C Instrumen Non Tes ...104
C.1 Kisi-kisi Format Observasi Kinerja Guru Kontrol ...105
Lampiran D Hasil Uji Coba Instrumen ...128
D.1 Hasil Perhitungan Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda dan Tingkat Kesukaran ...129
D.2 Rekapitulasi Tes Hasil Uji Coba ...131
Lampiran E Data Hasil Penelitian ...132
E.1 Hasil Pretes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...133
Lampiran F Tabel Statistika Hasil Penelitian ...168
F.1 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ....169
F.2 Uji Mann Whitney U Pretes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...171
vi
Eksperimen ...174
F.5 Data Perhitungan N-Gain Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...175
F.6 Uji Mann Whitney U untuk Hipotesis Rumusan Masalah 1 ...176
F.7 Uji Mann Whitney U untuk Hipotesis Rumusan Masalah 2 ...177
F.8 Uji Mann Whitney U untuk Hipotesis Rumusan Masalah 3 ...178
Lampiran G Surat-surat ...179
G.1 Surat Keterangan Bimbingan ...180
G.2 Surat Ijin Penelitian ...181
G.3 Surat Keterangan Penelitian ...182
1
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemampuan siswa untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan
nyata dan kesehariannya perlu dikembangkan. Salah satu ilmu pengetahuan yang dapat memgembangkannya yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) mempunyai peran sangat baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan ilmu pengetahuan lain. Secara formal pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diberikan kepada siswa sejak Sekolah Dasar (SD) dengan tujuan antara lain mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), lingkungan, teknologi dan masyarakat. Oleh karena itu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang selalu dikaitkan dengan lingkungan sangat perlu untuk diajarkan di pendidikan sekolah dasar, karena pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menekankan bagaimana siswa dapat menghargai dan mencintai alam sehingga siswa dapat belajar aktif dan makna dalam pembelajaran dapat tercapai.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisir secara logis dan sistematis tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah seperti: pengamatan, penyelidikan, penyusunan hipotesis yang diikuti dengan pengujian gagasan. (Sujana, 2010:118)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) harus diajarkan pada siswa secara utuh baik
2
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar bertujuan agar siswa memahami konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), memiliki keterampilan proses, mempunyai minat mempelajari alam sekitar, bersikap ilmiah, mampu menerapkan konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, mencintai alam sekitar, serta menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan.
Berdasarkan tujuan di atas, maka pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD menuntut proses belajar mengajar yang tidak terlalu akademis dan bukan hanya penguasaan kumpulan konsep-konsep saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.
Sering kali proses belajar mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berlangsung di Sekolah Dasar (SD) dilaksanakan dalam suasana komunikasi satu arah, artinya guru cenderung menggunakan metode ceramah. Kebanyakan guru lah yang mendominasi kelas sepenuhnya, dan materi yang disampaikan pada siswa hanya dalam bentuk konsep saja, sehingga siswa hanya menerima begitu saja tanpa banyak mengetahui tentang bagaimana, mengapa dan untuk apa materi tersebut diberikan. Akibatnya siswa hanya belajar secara hafalan tanpa memahami makna dari materi yang dipelajarinya. Hal ini berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.
“Hasil belajar siswa adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2009:22).” Hasil belajar siswa diperoleh dari cara siswa mendapatkan pembelajaran. Jadi cara guru dalam mengajar sangat berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa.
Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan karena proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran yang cenderung teacher-centered sehingga siswa
menjadi pasif. Meskipun demikian guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak memerlukan alat dan bahan praktek, cukup menjelaskan konsep-konsep yang
3
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
kelas. Oleh karena itu, perlu menerapkan strategi belajar yang dapat membantu siswa untuk memahami materi ajar dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga dipilih lah model CLIS (Children Learning In Science) untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD dalam materi pesawat sederhana. Menurut pendapat Sutarno (2009 : 8.29)
model pembelajaran CLIS (Children Learning In Science) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan berusaha mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkan pengamatan atau percobaan.
Model CLIS (Children Learning In Science) dapat membantu siswa belajar dengan aktif dan tidak hanya mementingkan hasil belajar saja namun juga dapat membantu pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya materi pesawat sederhana lebih bermakna karena dapat mengembangkan ide atau gagasan siswa yang kemudian disesuaikan dengan kehidupan nyata yang terdapat di sekitar siswa.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian pendahuluan di atas maka rumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah pembelajaran konvensional dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V secara signifikan pada materi pesawat sederhana?
2. Apakah model CLIS (Children Learning In Science) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V secara signifikan pada materi pesawat sederhana?
4
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pembelajaran konvensional dalam peningkatan hasil belajar siswa kelas V pada materi pesawat sederhana.
b. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model CLIS (Children Learning In Science) terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas V pada materi pesawat
sederhana.
c. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi pesawat
sederhana dengan menggunakan model CLIS (Children Learning In Science) dengan siswa yang mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi
pesawat sederhana dengan pembelajaran konvensional.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan peran siswa secara penuh di dalam pembelajaran pesawat sederhana.
b. Hasil belajar siswa meningkat.
c. Hasil belajar akan bermanfaat bagi hidupnya. 2. Bagi guru
a. Bahan referensi bagi guru yang akan melaksanakan pembelajaran pesawat sederhana.
5
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu 3. Bagi sekolah
a. Untuk memberikan catatan kualitas sekolah dalam pembelajaran terutama dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam dengan menggunakan model pembelajaran CLIS (Children Learning In Science).
b. Sebagai monitoring keberhasilan dalam suatu pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA).
c. Untuk memberikan catatan administrasi sekolah. 4. Bagi peneliti
a. Sebagai bahan referensi dalam melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terutama dalam materi pesawat sederhana.
b. Menambah pengetahuan peneliti dalam melakukan penelitian eksperimen selanjutnya.
E. Batasan Istilah
Agar penelitian ini fokus pada permasalahan penelitian maka ditentukan beberapa
fokus istilah yaitu:
1. Model pembelajaran CLIS (Children Learning In Science) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan berusaha mengembangkan ide atau gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran serta merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkan pengamatan atau percobaan. (Sutarno, 2009:8.29 )
2. “Hasil belajar siswa adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. (Sudjana, 2009:22)
21
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Populasi
“Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup penelitian”(Syaodih, 2010: 250).Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas V SD se-Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang yang termasuk ke dalam kelompok unggul yang berjumlah 154 siswa. Data diperoleh dari UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Tanjungmedar yang pengelompokannya berdasarkan jumlah nilai Ujian Nasional (UN) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tingkat SD/MI Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2011/2012. Dari 18 SD yang ada di Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang, dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu kelompok unggul, kelompok sedang dan kelompok asor. Perhitungan kelompok unggul dan kelompok asor adalah 27% dari 18 orang yaitu 5. Urutan kelompok unggul dari nomor urut 1 sampai nomor urut 5, kelompok sedang dari nomor urut 6 sampai nomor urut 13 dan kelompok asor dari nomor urut 14 sampai nomor urut 18. Daftar nama SD tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1
Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (UN) Kecamatan Tanjungmedar Tahun Pelajaran 2011/2012
22
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
No Nama Sekolah Nilai Ujian
“Sampel adalah kelompok kecil bagian dari target populasi yang mewakili populasi dan secara riil diteliti” (Syaodih, 2010: 266).Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling sistematis yaitu “teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut” (Sugiyono, 2010: 84).
Menurut Gay (Maulana, 2009: 28), “Ukuran sampel untuk penelitian eksperimen yakni minimum 30 subjek per kelompok.” Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah dua kelas dari dua sekolah yang berbeda. Setelah ditentukan kelompok unggul yang menjadi populasi pada penelitian ini, kemudian dilakukan pemilihan secara sistematis dari lima SD yang berada dalam kelompok unggul, terpilihlah dua SD yakni SDN Ciranjang dan SDN Salam sebagai tempat penelitian yang termasuk pada nomor urut genap. Langkah terakhir yang dilakukan yaitu pemilihan kembali untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka terpilihlah SDN
Ciranjang sebagai kelas eksperimen dan SDN Salam sebagai kelas kontrol. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini sampel penelitiannya adalah siswa kelas V SDN Ciranjang sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas V SDN Salam sebagai kelas kontrol.
B. Metode dan Desain Penelitian
23
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
eksperimental adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol”.Penggunaan metode ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran dengan model CLIS (Children Learning In Science), sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.
Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design(desain kelompok kontrol tidak ekuivalen) yang termasuk ke dalam
QuasiEksperimental Design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control
group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
tidak dipilih secara random. Dengan desain penelitian menurut Sugiyono (2010, 79) adalah sebagai berikut:
O1 x O2
O3 O4
Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan :
O1 : Nilai pretes kelompok eksperimen. O3 : Nilai pretes kelompok kontrol.
X : Perlakuan yang menggunakan model pembelajaran CLIS (Children Learning In Science).
O2 : Nilai postes kelompok eksperimen.
O4 : Nilai postes kelompok kontrol.
C. Instrumen Penelitian
24
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010: 193).” Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes awal dan tes akhir. Tes awal (pretes) dilaksanakan sebelum proses belajar mengajar. Tujuan diadakannnya tes awal adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam materi pesawat sederhana sebelum pembelajaran dilaksanakan.Sedangkan tes akhir (postes) diberikan kepada masing-masing kelas
setelah pembelajaran dilaksanakan.Tipe soal dalam tes awal dan tes akhir adalah menggunakan tes tipe pilihan ganda dan isian, tujuannya agar dapat melihat kemampuan pemahaman siswa dalam materi pesawat sederhana serta dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Sebelum tes diberikan, tes tersebut telah diuji cobakan terlebih dahulu kepada siswa yang telah mempelajari materi yang akan disampaikan pada waktu penelitian, agar validitas, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya pembedanya baik.
D. Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010: 211).Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Validitas soal dihitung dengan menggunakan koefisien korelasi.Koefisien korelasi ini dihitung menggunakan rumus Product Moment dari Pearson (Arikunto, 2009: 72) dengan formula sebagai berikut ini.
=
− ( )2− 2 2− 2 (3.1)
Keterangan:
= koefisien korelasi antara x dan y
N= banyaknya peserta tes
X= nilai hasil uji coba
25
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Rumus di atas digunakan untuk menghitung validitas soal secara keseluruhan. Sementara itu, untuk mengetahui validitas masing-masing butir soal masih menggunakan product moment pearson, tetapi X untuk jumlah skor soal yang dimaksud dan Y untuk skor total soal tes hasil belajar. Selanjutnya koefisien korelasi yang telah diperoleh diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi korelasi (koefisien validitas) menurut Guilford (Suherman dan Sukjaya, 1990: 147) berikut ini.
Tabel 3.2
Klasifikasi Koefisien Korelasi Validitas
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,80 < ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi 0,60 < ≤ 0,80 Validitas tinggi 0,40 < ≤ 0,60 Validitas sedang 0,20 < ≤ 0,40 Validitas rendah
0,00 < ≤ 0,20 Validitas sangat rendah ≤ 0,00 Validitas tidak valid
Sumber: Suherman dan Sukjaya 1990:147
Hasil perhitungan uji validitas dari uji coba instrumen dapat dilihat di lampiran D halaman 129.
E. Reliabilitas Instrumen
26
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
dapat diandalkan.Predictability menunjukkan kemampuan tes untuk meramalkan hasil pada pengukuran gejala selanjutnya.
Untuk mengukur reliabilitas instrumen tersebut dapat digunakan nilai koefesien reliabilitas yang dihitung dengan menggunakan formula Alpha (Suherman dan Sukjaya, 1990: 194) berikut:
=
np = proporsi siswa yang menjawab dengan benar (rata-rata dibagi n) q = 1 – p
Selanjutnya koefisien reliabilitas yang telah diperoleh dari hasil perhitungan dengan formula di atas diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi reliabilitas menurut Guilford (Suherman dan Sukjaya, 1990: 177)
Tabel 3.3
Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,80 < ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi 0,60 < ≤ 0,80 Reliabilitas tinggi 0,40 < ≤ 0,60 Reliabilitas sedang 0,20 < ≤ 0,40 Reliabilitas rendah
0,00 < ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah ≤ 0,00 Reliabilitas tidak valid Sumber: Suherman dan Sukjaya, 1990: 177
27
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
F. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran digunakan untuk dapat mengetahui butir soal yang tergolong sulit, sedang, atau mudah. Untuk mengetahui tingkat atau indeks kesukaran setiap butir soal, digunakan formula sebagai berikut:
�� = X
� � (3.3)
Keterangan:
Ik = tingkat/indeks kesukaran X = rata-rata skor setiap butir soal SMI = skor maksimum ideal
Indeks kesukaran yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan formula di atas, selanjutnya diinterprestasikan dengan menggunakan kriteria berikut sebagai berikut:
Tabel 3.4
Klasifikasi Indeks Kesukaran
Koefisien Korelasi Interpretasi
IK = 00 Terlalu sukar
0,00 <IK≤ 0,30 Sukar
0,30 <IK ≤ 0,70 Sedang
0,70 <IK ≤ 1,00 Mudah
IK = 1,00 Terlalu mudah
Sumber: Suherman dan Sukjaya, 1990: 213
Hasil perhitungan uji indeks kesukaran dari uji coba instrumen dapat dilihat di
lampiran D halaman 129.
G. Daya Pembeda
28
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
��
=
−Daya pembeda yang diperoleh diinterprestasikan dengan menggunakan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut (Suherman dan Sukjaya, 1990:202):
Tabel 3.5
Sumber: Suherman dan Sukjaya, 1990: 202
Hasil perhitungan uji indeks daya pembeda dari uji coba instrumen dapat dilihat di lampiran D halaman 129.
H. Prosedur Penelitian
Secara umum penelitian ini terbagi ke dalam tiga kegiatan yang harus dilakukan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap analisis data.
1. Persiapan penelitian
Langkah-langkah persiapan penelitian dibagi dalam dua tahap, yakni tahap persiapan penelitian secara umum dan tahap penelitian secara khusus yakni tahap persiapan sebelum pelaksanaan penelitian.
Langkah-langkah penelitian secara umum dijelaskan sebagai berikut:
29
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
b. Penyusunan rancangan penelitian (proposal penelitian). c. Seminar proposal penelitian.
d. Setelah perbaikan proposal dan menyusun instrumen penelitian, penulis mengajukan permohonan izin penelitian kepada pembimbing I, pembimbing II, ketua jurusan prodi kelas Kampus UPI Sumedang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumedang dan Kepala Sekolah SDN Salam dan SDN
Ciranjang.
Langkah persiapan penelitian secara khusus dijelaskan sebagai berikut:
a. Atas persetujuan kepala sekolah SDN Salam dan SDN Ciranjang, peneliti mulai mengadakan penelitian.
b. Melakukan observasi ke sekolah, diantaranya menanyakan jumlah siswa kelas V yang ada di SDN Salam dan SDN Ciranjang, materi yang sedang dan akan dipelajari.
c. Melakukan uji coba instrumen penelitian di SDN Salam dan SDN Ciranjang, kepada siswa kelas V.
d. Mengolah hasil uji coba instrumen, diantaranya validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda.
2. Pelaksanan
Melaksanakan penelitian, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. PemilihanSD sebanyak dua SD dari lima SD yang termasuk kelompok unggul dari delapan belas SD yang ada di Kecamatan Tanjungmedar untuk dijadikan sampel penelitian yaitu SDN Salamdan SDN Ciranjang.
b. Melaksanakan pretespada kedua kelompok. 1) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
2) Hal-hal yang disamakan adalah jumlah jam pelajaran dan materi pelajaran.
30
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
LearningIn Science), dan pada kelas kontrol adalah model pembelajaran
konvensional.
c. Melaksanakan postes pada kedua kelompok. 3. Tahap akhir
Tahap akhir merupakan tahap bagi peneliti untuk mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari tes akhir.
Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :
a. Mengolah dan menganalisis data dengan menggunakan SPSS versi 16.0 for windows;
31
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Gambar 3.2 Alur Penelitian Pemilihan Model Pemilihan Topik Bahasan Perumusan Silabus Pembelajaran
Perumusan RPP Perancangan Instrumen
Produksi Bahan Ajar
Pembuatan Instrumen
Uji Coba Instrumen
Menentukan Populasi
Menentukan Sampel X Y
Pretes
X : Kelompok Eksperimen Pembelajaran dengan Model Pembelajaran CLIS (Children
Learning In Science )
Y : Kelompok Kontrol Pembelajaran Konvensional
Postes
Analisis Data
32
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data diperoleh, dilakukan pengolahan data yang berbentuk data kuantitatif dan data kualitatif.Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes pretes dan postes berupa tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda 5 soal dan isian 4 soal.Sedangkan data kualitatif diperoleh dari observasi kinerja guru dan observasi aktifitas siswa sebagai data pendukung penelitian. Selanjutnya data diolah dengan
perincian sebagai berikut : 1. Analisis Data Kuantitatif
Dalam menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari hasil dari pretes dan postes digunakan program SPSS versi 16.0for windows. Program tersebut digunakan untuk:
a. Penskoran
Data yang diperoleh dari pretes dan postessiswa diperiksa dan diberikan penskoran pada setiap butir soal. Skor yang diperoleh oleh siswa kemudian dihitung secara keseluruhan untuk mengetahui presentase hasil belajar siswa.
b.Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang normal. Uji normalitas dilakukan terhadap hasil tes awal dan tes akhir dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,dengan menggunakan bantuan microsoft excel dan software SPSSversi 16.0 for windows.
Rumusan hipotesis pengujian normalitas data, yaitu:
H0 : data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Pelaksanaan uji normalitas yaitu dengan menentukan tingkat keberartian α (taraf signifikasi) sebesar 0,05. Jika kedua data kelas normal, maka dilanjutkan dengan pengujian homogenitas.Adapun langkah-langkah untuk melakukan uji
normalitas dengan menggunakan SPSS versi 16.0 for windows adalah sebagai berikut. 1) Buka SPSS kemudian masuk ke variabel view, masukan pada kolom nama di
33
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
2) Pada kolom label isi dengan kelompok yang diteliti. 3) Ganti decimals pada kolom keempat dengan angka nol.
4) Pada kolom values masukan pada value angka satu dan pada label tulis kelas eksperimen kemudian add, masukan lagi pada valueangka dua dan pada label tulis kelas kontrol kemudian add.
5) Tulis pretes pada kolom nama baris kedua.
6) Klik data view, masukkan angka satu di kolom pertama sebanyak siswa kelas eksperimen, kemudian lanjutkan dengan angka dua sebanyak kelas kontrol. 7) Masukan hasil pretesdi kolom kedua.
8) Klik analyze, descriptive statistics, eksplore kelompok yang diteliti pindahkan ke factor list, pretespindahkan ke dependent list plots, normality test with
plotscontinue ok.
9) Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, kemudian lihat nilai sig di Kolmogorov-Smirnov apabila ≥ α sampel tersebut berasal dari populasi yang
berdistribusi normal, apabila α< sampel tersebut bukan berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
c. Uji Homogenitas Dua Varians
Uji homogenitas digunakan untuk menguji homogen atau tidaknya data sampel yang diambil dari populasi yang sama. Jika data tersebut homogen maka bisa dilakukan uji t (dilakukan untuk menghitung beda rata-rata). Sedangkan jika datanya tidak homogen, maka uji beda rata-rata menggunakan uji t’.Untuk menentukan homogenitas suatu sampel digunakan rumus hipotesis sebagai berikut.
H0 : Data sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama atau homogen.
H1 : Data sampel berasal dari popolasi yang mempunyai varians yang tidak sama atau tidak homogen.
34
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima. Jika nilai signifikansi< 0,05 maka H0 ditolak.
Adapun langkah-langkah untuk melakukan uji homogenitas melalui SPSS 16.0 for windows sebagai berikut.
1) Buka SPSS kemudian masuk ke variabel view, masukan pada kolom nama di baris kesatu dengan nama kelompok kemudian enter.
2) Pada kolom label isi dengan kelompok yang diteliti. 3) Ganti decimals pada kolom keempat dengan angka nol.
4) Pada kolom values masukan pada value angka satu dan pada label tulis kelas eksperimen kemudian add, masukan lagi pada valueangka dua dan pada label tulis kelas kontrol kemudian add. Klik data view, masukkan angka satu di kolom pertama sebanyak siswa kelas eksperimen, kemudian lanjutkan dengan angka dua sebanyak kelas kontrol.
5) Masukan hasil pretesdi kolom kedua.
6) Klik analyze, compare means, independent-samples T-test, pretespindahkan ke test variable, kelompok yang diteliti pindahkan ke grouping variable, define
group, use specified values, grup satu diisi dengan angka satu dan grup dua diisi
dengan angka dua, continue, ok.
7) Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, kemudian lihat nilai sig di
Levenes’s Test for Equality of Variance apabila ≥α variansi setiap sampel sama (homogen), apabila α<maka variansi sampel tidak sama (tidak homogen).
d. Uji perbedaan rata-rata
Normalitas dan homogenitas jika telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya yaitu uji beda rata-rata (uji t).
Rumusan hipotesis untuk pengujian kesamaan nilai rata pretesdan nilai rata-rataposteskelas eksperimen dan kelas kelas kontrol adalah sebagai berikut.
35
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
H1 : terdapat perbedaan rata-rata kemampuan siswa kelompok ekperimen dan kelompok kontrol.
Taraf signifikansi pada uji independent sample t-test dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05 dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut.
Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.
Jika data dari kedua kelas normal tetapi tidak homogen, maka dilakukan uji independent sample t-test tetapi untuk membaca hasil pengujiannya yaitu pada kolom
Equal Varians Not Asumed (diasumsikan varians tidak sama).Jika salah satu atau
kedua data kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal, maka langkah selanjutnya menggunakan uji non parametik Mann-Whitney (uji U).Adapun langkah-langkah untuk melakukan uji U adalah sebagai berikut.
1) Buka SPSS kemudian masuk ke variabel view, masukan pada kolom nama di baris kesatu dengan nama kelompok kemudian enter.
2) Pada kolom label isi dengan kelompok yang diteliti. 3) Ganti decimals pada kolom keempat dengan angka nol.
4) Pada kolom values masukan pada value angka satu dan pada label tulis kelas eksperimen kemudian add, masukan lagi pada valueangka dua dan pada label tulis kelas kontrol kemudian add . Klik data view, masukkan angka satu di kolom pertama sebanyak siswa kelas eksperimen, kemudian lanjutkan dengan angka dua sebanyak kelas kontrol.
5) Masukan hasil pretest di kolom kedua.
6) Klik analyze, nonparametric test2-independent-samplesT-test pretespindahkan ke test variable, kelompok yang diteliti pindahkan ke grouping
variable define group, use specified values, grup satu diisi dengan angka satu dan
grup dua diisi dengan angka dua exact, monte carlo ganti confidence level 95%
36
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
7) Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, kemudian lihat nilai sig (2-tailed) pada tabel teststatistics apabila ≥ α kemampuan siswa sama (homogen), apabila α<maka kemampuan siswa berbeda (tidak homogen).
e. Perhitungan Gain Ternormalisasi
Perhitungan gain ternormalisasi dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa. Adapun perhitungan gain ternormalisasi menggunakan formula sebagai berikut Meltzer (Maulana, 2007b: 57):
gain = � � − � � �
� ��� �� � − � � �
Interpretasi gain ternormalisasi tersebut disajikan dalam bentuk klasifikasi seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.6
Klasifikasi Gain Ternormalisasi
Gain Klasifikasi
g > 0,7 Gain tinggi
0,3 <g ≤ 0,7 Gain sedang
g ≤ 0,3 Gain rendah
Data indeks gain yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan langkah-langkah yang sama seperti pada analisis data pretes.
2. Analisis Data Kualitatif
Dalam menganalisis data kualitatif digunakan format observasi kinerja guru dan format observasi aktifitas siswa. Semua data yang diperoleh selanjutnya di
59
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut ini:
1. Pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan konvensional dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V secara signifikan pada materi pesawat sederhana. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil pretes kelas kontrol didapat nilai rata-rata 48,63 dan dari data postes pada kelompok kontrol yakni 79,49 dari rentang skor 0-100. Berdasarkan dari kedua data tersebut, diperoleh hasil perhitungan nilai rata-rata siswa yang meningkat sebesar 30,86. Selain itu dari uji Mann Whitney U diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini
α < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Hal ini, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konvensional dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pesawat sederhana.
2. Pembelajaran IPA dengan menggunakan model CLIS (Children Learning In Science) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V secara signifikan
pada materi pesawat sederhana. Hal ini terlihat dari rata-rata hasil pretes kelas eksperimen didapat nilai rata-rata 44,97 dan dari data postes pada kelompok eksperimen yakni 74,13 dari rentang skor 0-100 dengan rata-rata kemampuan. Berdasarkan dari kedua data tersebut, diperoleh hasil perhitungan nilai rata-rata siswa yang meningkat sebesar 29,16. Selain itu dari uji Mann Whitney U diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini α < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Hal ini, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA dengan menggunakan model CLIS (Children Learning In Science) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pesawat sederhana.
60
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan pada bagian terdahulu, saran yang dapat diberikan untuk beberapa pihak di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Bagi Guru Ilmu Pengetahuan Alam
Pembelajaran materi pesawat sederhana dengan pendekatan konvensional dapat meningkatkan hasil belajar siswa asalkan kinerja guru dilaksanakan dengan
optimal. Selain itu, guru juga dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dengan melakukan percobaan-percobaan sederhana meskipun hanya dengan cara demonstrasi saja.
2. Bagi Pihak Sekolah
Ruangan kelas cukup memadai tapi dengan kapasitas siswa yang berjumlah 30 orang membuat terasa sempit, dan alangkah baiknya jika sarana untuk pembelajaran materi pesawat sederhana ditambah lebih banyak lagi agar pembelajaran semakin berhasil dan hasil belajar siswa semakin meningkat.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini terdapat beberapa kekurangan diantaranya penyediaan media yang hanya berupa gambar saja. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan media lain seperti media yang berbentuk audio-visual karena ketika siswa hanya melihat gambar saja siswa sudah merasa senang, apalagi jika media berupa audio-visual tentu saja dapat menarik perhatian siswa.
4. Bagi Lembaga
Penelitian ini pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran yang ada di lapangan. Salah satunya dengan meneliti cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan penelitian ini. Maka diharapkan untuk lembaga agar tetap melaksanakan penelitian terhadap pendidikan sesuai dengan tujuan lembaga sendiri yaitu mencetak calon-calon pendidik yang bermutu dan berbudi
61
Reni Suhartini, 2013
Pengaruh Model Clis (Children Learning In Science )Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VPada Materi Pesawat Sederhana : Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Salam Dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang
UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Yani. 2009. Skripsi Strategi Pembelajaran CLIS (Children Learning In Science) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Makhluk Hidup Memerlukan Udara Untuk Bernapas. Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang.
Anonim. 2008. Teori Belajar Kontruktivisme. [Online]. Tersedia:
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/20/teori-belajar-konstruktivisme/. (10 November 2011).
Anonim. 2011. Hakekat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. [Online]. Tersedia:
www.sekolahdasar.net/2011/05/20/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolahdasar/. (16 November 2011).
Anonim. 2013. Pengertian Model CLIS. [Online].
Tersedia:http://www.scribd.com/doc/89048914/Pengertian-clis. (01Januari 2013).
Anonim. 2013. Kelebihan dan Kekurangan Model CLIS. [Online]. Tersedia: http://titybelajar.blogspot.com/2012/06/model-pembelajaran-clis.html. (01 Januari 2013)
Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Hatimah, Ihat. dkk. 2010. Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI Press.
Kurnia, Jayadinata Asep. 2010. Ragam Model Pembelajaran Di Sekolah Dasar dalam Penerapan Model Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
Sumedang: UPI Kampus Sumedang.
Maulana. 2007b. Tesis Alternatif Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa PGSD. [Online]. Tersedia: http://repository.upi.edu/operator/upload/t_mtk 049507_chapter3.pdf.
62
Samatowa, Usman. 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Sarimaya, F.( 2008). Sertifikasi Guru : Apa, Mengapa dan Bagaimana?. Bandung: Yrama Widya.
Semiawan, Conny R (1999). Perkembangan & Belajar Peserta Didik. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, Erman dan Yaya Sukjaya K. 1990. Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah
Sujana, Atep. 2010. “Ragam Model Pembelajaran di Sekolah Dasar dalam Model
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar”. Sumedang: UPI Kampus
Sumedang.
Sutarno, Nono, dkk. 2009. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Syafrina, Alfiati. 2000. Tesis Pengembangan Model Pembelajaran CLIS untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa Kelas III Sekolah
Dasar pada Konsep Hewan dan Benda. (Tidak Diterbitkan)
Syaodih Sukmadinata, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Trihendradi, C. 2009. 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: Andi Offset
Winataputra, Udin,dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.
Widiyarti, Aktris. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Clis (Children Learning In Science) Dalam Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Siswa Pada
63
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad =rja&ved=0CDMQFjAA&url=http%3A%2F%2Fseminar.uny.ac.id%2Fsemna smipa%2Fsites%2Fseminar.uny.ac.id.semnasmipa%2Ffiles%2Fpaper%2FPen
d.%2520Fisika%2F%2520Aktris%2520Widiyarti-ISI%2520MAKALAH.docx&ei=QrzXUO_2B8LprQfmvoGADQ&usg=AFQj CNHplSxeLRa8qZYLDWouFmj0B8wG8w&bvm=bv.1355534169,d.bmk. (29 Nopember 2012).
Widodo, A dkk. 2010. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.
Wijaya, Nuriman. 1997. Tesis Penerapan Model CLIS (Children’s Learning In Science) untuk Meningkatkan Konsepsi Siswa tentang Sumber Makanan dalam Pembelajaran IPA-SD. (Tidak Diterbitkan)
Online
[Online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/20/teori-belajar-konstruktivisme/.
[Online]. Tersedia: www.sekolahdasar.net/2011/05/20/hakekat-pembelajaran-ipa-di-sekolahdasar/.
[Online]. Tersedia:http://www.scribd.com/doc/89048914/Pengertian-clis.
[Online]. Tersedia: http://titybelajar.blogspot.com/2012/06/model-pembelajaran-clis.html.
[Online]. Tersedia: http://repository.upi.edu/operator/upload/t_mtk 049507_chapter3.pdf.
[Online]-Tersedia:
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja &ved=0CDMQFjAA&url=http%3A%2F%2Fseminar.uny.ac.id%2Fsemnasmipa %2Fsites%2Fseminar.uny.ac.id.semnasmipa%2Ffiles%2Fpaper%2FPend.%2520