• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas produser dan pelaksanaan produksi program acara televisi di stasiun Jogja TV ULFA WIDYANINGRUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tugas produser dan pelaksanaan produksi program acara televisi di stasiun Jogja TV ULFA WIDYANINGRUM"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS AKHIR

TUGAS PRODUSER DAN PELAKSANAAN PRODUKSI

PROGRAM ACARA TELEVISI

DI STASIUN JOGJA TV

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh sebutan ahli madya di bidang komunikasi terapan

OLEH :

ULFA WIDYANINGRUM

D 1405053

DIPLOMA III PENYIARAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

PERSETUJUAN

TUGAS AKHIR

“TUGAS PRODUSER DAN PELAKSANAAN PRODUKSI PROGRAM ACARA TELEVISI DI STASIUN JOGJA TV”

Karya

Nama : Ulfa Widyaningrum NIM : D 1405053

Konsentrasi : Penyiaran

Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Mei 2008 Mengetahui, Dosen Pembimbing

(3)

PENGESAHAN

Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Hari :

Tanggal :

Panitia Ujian Akhir 1. Ketua

Drs. Dwi Tiyanto, SU NIP : 130 814 593

2. Anggota

1. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si NIP : 131 658 537

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta Dekan

(4)

MOTTO

v

“Allah akan mengangkat (derajat ) orang-orang yang beriman

di antaramu dan orang – orang yang diberi ilmu beberapa

derajat”

( Surat Al-Mujadilah : 11)

(5)

PERSEMBAHAN

Kepada orang tuaku, Ayah dan Ibu yang selalu menyayangi dan berusaha

memberikan semua hal yang dibutuhkan sehingga dapat menempuh tahap

akhir pendidikan Diploma III Penyiaran FISIP UNS.

Untuk kakak dan adik yang selalu mendukungku dan membantuku dalam

doa.

Untuk semua yang ingin lebih maju dan terus belajar dibidang penyiaran.

Dan untuk semua orang yang telah menyayangiku dan menbantuku.

Aku persembahkan Laporan Tugas Akhir ini.

Semoga semua yang kita kerjakan mendapatkan ridha-Nya, bermanfaat bagi

(6)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dilimpahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul “TUGAS PRODUSER DAN PELAKSANAAN PRODUKSI PROGRAM ACARA TELEVISI DI STASIUN JOGJA TV”. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar ahli madya program D III Komunikasi Terapan Jurusan Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Laporan Tugas Akhir ini penulis buat berdasarkan pengamatan secara nyata di Stasiun Jogja TV selama 1 bulan penuh yaitu pada divisi produser program. Untuk itu sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan dan judul yang diberikan pada tugas akhir yang berjudul “Tugas Produser dan Pelaksanaan Produksi Program Acara Televisi di Stasiun Jogja TV”, penulis berusaha memberikan informasi tentang apa saja tugas produser program dalam sebuah produksi program acara baik secara live maupun record di Stasiun Jogja TV. Selain itu penulis juga memberikan keterangan bagaimana proses produksi program acara televisi di Stasiun Jogja TV dari pra-produsi hingga pasca produksinya.

Penulis berharap dengan adanya Laporan Tugas Akhir yang telah disusun ini, dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan sumber informasi tentang proses kegiatan produksi program acara televisi pada salah satu media televisi.

(7)

dan pengalaman penulis yang masih terbatas. Oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan Laporan Tugas Akhir agar semakin mendekati sempurna.

Penghargaan yang tulus penulis sampaikan kepada berbagai pihak yang telah membantu tersusunya Laporan Tugas akhir ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Supriyadi SN, SU, Dekan FISIP Universitas Sebelas Maret Surakarta selaku pelindung pelaksanaan penyusunan Laporan Tugas Akhir. 2. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.Si, selaku pembimbing dalam penyusunan

Laporan Tugas Akhir.

3. Pampinan dan seluruh kerabat kerja Stasiun Jogja TV atas sambutan baiknya dan telah mengijinkan penulis melakukan Kuliah Kerja Media (KKM) di Jogja TV selama 1 bulan.

4. Seluruh kru divisi produser program, kameraman program, dan editing program yang telah banyak memberikan saran dan bantuanya kepada penulis selama KKM.

(8)

Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunya Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Tugas Produser dan Pelaksanaan Produksi Program Acara Televisi di Stasiun Jogja TV” ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa mencatatnya sebagai amal baik, amin.

Surakarta, Mei 2008

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PERSETUJUAN ………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……… … iii

HALAMAN MOTTO………... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………. v

KATA PENGANTAR……… vi

DAFTAR ISI……… .. ix

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

A. Latar Belakang……….. 1

B. Tujuan KKM……… . 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………. 6

A. Media Televisi……… 6

B. Produksi Siaran Televisi………. 7

C. Produser………. 9

D. Pelaksanaan Produser dalam Produksi Siaran Televisi…. 10

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA……… 19

A. Sejarah Jogja TV……… 19

B. Logo Jogja TV……… 21

C. Setruktur Konsep Dasar Jogja TV………. 22

D. Visi dan Misi……….. 23

(10)

F. Lokasi dan jangkauan Area……… 26

G. Prestasi……… 26

Struktur Organisasi………. 28

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA……….. 29

A. Deskripsi Umum Acara Jogja TV………... 30

B. Deskripsi kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM)…………. 31

C. Deskripsi Acara Yang diamati sewaktu KKM………… … 34

D. Tahapan Pelaksanaan KKM……… 36

BAB V PENUTUP... 44

A. Kesimpulan……….. 44

B. Saran……… 45

DAFTAR PUSTAKA

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kuliah Kerja Media (KKM)

Era globalisasi telah memacu banyak bidang untuk berkembang, Terutama dibidang teknologi komunikasi. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting dalam menjalani kehidupan. Dengan banyaknya manfaat komunikasi seperti sebagai pembentuk diri, pengungkapan diri atau ekspresi, digunakan untuk kelangsungan hidup manusia, memupuk hubungan dan memperoleh kebahagiaan (Dedy Mulyana). Hal ini menjadi pemicu teknologi komunikasi untuk menjadi sarana pemenuh kebutuhan tersebut.

Hal tersebut tampak pada perkembangan teknologi elektronika yang telah membawa dampak kepada perkembangan di bidang komunikasi massa. Berkat perkembangan teknologi elektronika ini arus informasi dapat berjalan dengan cepat dan simultan sehingga dapat menembus ruang dan waktu antara dua tempat yang berbeda.

(12)

Dalam hal ini televisi yang muncul dimasyarakat diawal decade 1960-an semakin lama semakin mendominasi komunikasi massa karena sifatnya yang memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak dibidang informasi dan hiburan. Kelebihan televisi dari media massa lainya bersifat audio visual yaitu dapat dilihat dan didengar, menggambarkan kenyataan dan langsung menyajikan peristiwa yang tengah terjadi. Menjadikan televisi sebagai media yang berpengaruh terhadap sikap dan perbuatan audience melalui berbagai acara yang ditayangkan.

Ujung tombak untuk mncapai kebutuhan manusia tentang komunikasi tersebut terletak pada program – program acara televisi yang di tayangkan. Televisi menjadi daya tarik yang luar biasa apabila sajian program dapat menyesuaikan dengan karakter televisi dan manusia yang sudah terpengaruh oleh televisi. Kebutuhan dan keinginan manusia yang terus meningkat untuk melihat lebih luas, lebih banyak dan lebih vareatif menuntut produksi televisi juga menyesuaikan karakter penonton.

Fenomena tersebut yang menjadi latar belakang penyelenggara siaran atau broadcaster untuk mampu memacu dirinya meningkatkan kualitas dengan mengaplikasikan ilmu penyiaranya, terutama dibidang program televisi.

(13)

Siaran adalah benda abstrak yang sangat potensial untuk dipergunakan mencapai tujuan yang bersifat idiil maupun material. Siaran merupakan hasil kerja kolektif yang memerlukan dana yang besar, banyak, tenaga yang kreatif, professional serta sarana elektrik yang serba canggih. Karena itu produksi siaran merupakan produksi massal yang memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi, hiburan dan pendidikan kepada sebagian besar khalayak dengan produksi yang cukup besar.

Persaingan yang ketat dan kemauan konsumen, memacu penyelenggara siaran harus meperhatikan keberlangsungan siaran, dalam hal ini menjaga stabilitas siaran dengan kemampuan mempertahankan jumlah pendengar atau pemirsa terhadap jumlah program tertentu. Dalam hal ini keseluruhan pengelola program acara siaran berperan penting di dalam bidangnya masing – masing untuk menghasilkan suatu program yang berkualitas, baik dan benar. Dengan memperhatikan kriteria siaran yang berkualitas, baik dan benar, maka diharapkan akan mampu memberikan kontribusi kepada khalayak berupa hasil produksi siaran yang benar – benar dapat dinikmati dan ditonton.

(14)

Program siaran yan berkualitas, baik dan benar tidak lepas dari tenaga ahli yang bekerja di bidang penyiaran yang handal dan professional. Sebuah program siaran berarti juga tergantung pada seorang producer yang bertanggung jawab penuh tentang jalannya sebuah produksi dan keberhasilan sebuah siaran televisi. Untuk itu pengamatan tentang pelaksanaan produksi program acara televisi dan tugas – tugas seorang producer didalamnya dirasa penting untuk diiuti dan dilihat secara dekat prosesnya sebagai wujud aplikasi disiplin ilmu yang telah di pelajari di perkuliahan.

(15)

B. Tujuan Kuliah Kerja Media (KKM)

1. Melihat lebih dekat tugas kenerja penyelengaraan siaran, kinerja tenaga ahli di bidang penyiaran dan proses produksi program acara siaran Jogja TV

2. Mencari pengalaman agar lebih siap menghadapi dunia kerja dalam masyarakat dan mampu menerapkan wawasan teoritis Ilmu Komunikasi khususnya penyiaran dalam kuliah kerja lapangan.

3. Agar mengetahui gambaran jelas soal dunia komunikasi, terutama di bidang Penyiaran. Serta tantangan dunia kerja yang semakin kompetetif.

4. Meningkatkan kreativitas dan profesionalisme seorang broadcaster, agar dapat memprediksi serta mempersiapkan diri menghadapi persaingan di era globalisasi.

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Televisi

Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara luas. (Wibowo, 2007 : 17)

Karekter lain yang juga merupakan keunggulan televisi adalah televisi juga mampu memberikan penekanan secara efektif terhadap pesan atau maksud yang dituju dengan meng-close-up objeknya, atau memberi pemusatan pandangan. Televisi memberi banyak kemungkinan illustrasi visual, kaya akan tata gerak, tata warna, dan berbagai bunyi suara. (Wibowo, 2007 : 18)

Tidak mengherankan jika televisi memiliki daya tarik yang luar biasa apabila sajian program dapat menyesuaikan dengan karakter televisi dan manusia yang sudah terpengaruh oleh televisi. (Wibowo, 2007 : 19)

Seperti halnya dengan media massa lainnya, televisi pada pokoknya mempunyai 3 fungsi yakni sebagai penerangan, pendidikan dan hiburan.

Dalam rangka melaksanakan ke tiga fungsinya tersebut, televisi harus mengadung aspek persuasi, dalam arti kata bahwa setiap acara yang diproduksi bukan hanya informatif atau edukatif atau rekreatif, tetapi juga persuasif.

(17)

khalayak pemirsa melakukan tindakan atau kegiatan tertentu , yang secara masal berbentuk prilaku nyata.

Maka komunikator pada stasiun televisi siaran bersifat kolektif, yang terdiri dari sejumlah kerabat kerja yang antara satu dan yang lainnya berada dalam fungsi yang berbada namun mempunyai tujuan satu yakni memproduksi acara yang dapat dinikmati oleh pemirsa. (Effendy, 1993 : 80)

B. Produksi Siaran Televisi

Sebuah acara yang akan disajikan berpangkal tolak dari sebuah gagasan, baik yang timbul dari produser sendiri atau dari orang dalam lainya, maupun dari orang luar, yakni masyarakat yang memvisualisasikan dan mengaudialisasikan sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan harmonis dalam bentuk acara yang memuaskan pemirsa, maka gagasan tersebut harus diikat secara seksama. Langkah-langkah untuk mengembangkan gagasan orisinal tadi ke rangkaian unsur-unsur audio-visual tersebut didalamnya yang dinamakan tatacara produksi atau production atau yang sering disebut pula dengan produksi. (Effendy, 1993 : 79)

Dalam produksi informasi, menurut tempatnya atau studio, program acara dibagi dalam dua kategori besar, yaitu:

a. Live Event, misalnya program music, reality show, berita (News) dan lain sebagainya

(18)

Dalam sebuah produksi siaran televisi, penyelenggara siaran harus mampu memproduksi sebuah siaran yang berkualitas, baik dan benar. Yang dimaksud siaran berkualitas, baik dan benar itu adalah : (Suprapto, 2006 : 12)

· Siaran berkualitas adalah siaran yang kualitas suara dan atau gambar/visualnya prima.

· Siaran yang baik adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau visualnya bersifat informatif, edukatif, persuasif, akumulatif, komunikatif dan stimulatif.

· Siaran yang benar adalah siaran yang isi pesannya, baik audio dan atau visualnya diproduksi sesuai dengan sifat fisik televisi.

Dengan adanya siaran yang berkualitas baik dan benar maka diharapkan mampu menghasilkan sebuah produksi siaran yang dapat dinikmati dan ditonton oleh khalayak.

Produksi siaran dibagi kedalam 2 kategori karya produksi, yaitu karya produksi artistik dan karya produksi jurnalistik. Yang mempunyai perbedaan :

(Suprapto, 2006 : 12)

KARYA ARTISTIK KARYA JURNALISTIK

Ø Sumber: Ide/gagasan Ø Mengutamakan keindahan Ø Isi pesan bisa fiksi dan non fiksi Ø Penyajian tidak terikat waktu Ø Sasaran kepuasan khalayak Ø Memenuhi rasa kagum

Ø Sumber: Permasalahan hangat Ø Mengutamakan kecepatan/aktual Ø Isi pesan harus faktual

Ø Penyajian terikat waktu

(19)

Ø Improvisasi tidak terbatas Ø Isi pesan terikat kode moral Ø Penggunaan bahasa bebas Ø Refleksi daya khayal kuat Ø Isi pesan tentang realitas sosial

Ø Improvisasi terbatas Ø Isi pesan terikat kode etik Ø Penggunaan bahasa jurnalistik Ø Refleksi penyajian kuat

Ø Isi pesan menyerap realitas/faktual

C. Produser

Produser televisi adalah seseorang yang bekerja di sebuah stasiun televisi siaran yang berfungsi sebagai organisator bagi penyelenggaraan suatu acara yang akan ditayangkan. (Effendy, 1993 : 79)

Tugas produser dalam memproduksi acara yang akan disiarkan pada hakekatnya sama saja, kalaupun terdapat perbedaan, ini dikarenakan perbedaan jenis acara yang akan disajikan. Menurut effendy perbedaan tugas produser yang diklarifikasikan berdasarkan jenis acara :

1. Produser drama 2. Produser aneka ria 3. Produser wicara 4. Produser siaran luar

(20)

untuk memimpin dan bekerjasama dengan seluruh kerabat kerja dan unsur – unsur produksi yang terkait. Adapun tugas produser secara umum : (Suprapto, 2006 : 62)

1. Menciptakan dan mengembangkan ide untuk produksi siaran. 2. Membuat desain produksi.

3. Menentukan tim kreatif.

4. Menentukan satuan kerja produksi.

5. Bersama pengarah acara menentukan dan memilih pengisi acara. 6. Menyusun anggaran biaya produksi.

7. Melakukan koordinasi,promosi dan publikasi. 8. Melakukan evaluasi terhadap acara yang ditangani.

D. Pelaksanaan Tugas Produser Dalam Produksi Siaran Televisi

Untuk membuat sebuah produksi siaran televisi seorang produser dituntut untuk memperhatikan lima hal yang sangat penting didalam merencanakan, memproduksi, dan menyiarkan suatu program acara televisi. Lima hal tersebut yaitu : materi produksi, sarana produksi, (equipment), biaya produksi (financial), Organisasi pelaksanaan produksi dan tahapan pelaksanaan produksi (Wibowo,

2007 : 23)

1. Materi Produksi

(21)

Sebuah materi yang telah dipilih masih diperlukan sebuah riset yang mendalam agar data – data yang berhubungan dengan materi produksi itu lengkap.

Dari hasil riset meteri produksi muncul gagasan atau ide yang kemudian diubah menjadi suatu tema. Tema ataupun konsep program kemudian diwujudkan menjadi treatment. Treatment adalah langkah pelaksanaan perwujudan gagasan menjadi program. Dari treatment akan diciptakan naskah (script) atau langsung dilaksakan produksi program.

2. Sarana Produksi (Equipment)

Sarana produksi menjadi sarana penunjang terwujudnya ide menjadi hasil produksi. Tentu saja diperlukan kualitas alat standart yang mampu menghasilkan gambar dan suara secara bagus. Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara dan unit peralatan pencahayaan. Kualitas standart ketiga unit peralatan ini menjadi pertimbangan utama seorang produser, ketika ia mulai dalam perencanaan produksinya. Karena jumlah dan macam peralatan yang akan dipakai tergantung pada acara yang kan di produksi oleh seorang peoduser. Hal ini berpengaruh pada penentuan jumlah kerabat kerja (crew) dan perancangan anggaran produksi (production budget).

3. Biaya Produksi

(22)

a. Financial oriented

Perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan keuangan yang ada, jika dana terbatas maka tuntunan – tuntunan untuk biaya produksi juga harus dibatasi. Sehingga semuanya diatur berdasarkan dana yang tersedia.

b. Quality Oriented

Perencanaan biaya produksi berdasarkan atas tuntunan – tuntunan dari produksi yang maksimal. Dalam hal ini tidak mempermasalahkan dana yang ada, yang penting hasil dari produksi tersebut berbobot, memiliki nilai, dan berguna bagi masyarakat.

Seluruh unsur yang memerlukan biaya harus dihitung dan tidak boleh terlupakan; oleh siapa dan dari mana itu akan dipergunakan. Oleh karena itu perlu memiliki lembar perencanaan anggaran yang dipakai untuk memperhitungkan semua biaya. Estimasi biaya yang tertera dalam perencanaan anggaran, berfungsi untuk dapat membuat batasan – batasan yang baik ketika pelaksanaan produksi dan mencegah pemborosan.

4. Organisasi Pelaksanaan Produksi

Suatu produksi program televisi membutuhkan banyak orang misalnya saja, presenter, kru, fungsionaris, lembaga penyelenggara, aparat setempat dimana lokasi shooting dilakukan dan pejabat yang bersangkutan dengan masalah perijinan. Supaya shooting berjalan lancar, seorang produser harus memikirkan juga penyusunan organisasi pelaksana produksi serapi – rapinya.

(23)

bertanggung jawab. Daftar kerabat kerja yang merupakan fungsionaris yang sangat dibutuhkan dalam sebuah produksi program – program televisi.

Satuan kerja di lapangan meliputi : (Wibowo, 2007 : 37) 1. Sutradara

2. Kamerawan 3. Penata cahaya 4. Penata suara

5. Penanggung jawab teknik 6. Penata artistik (Art Disigner) 7. Penata pakaian (Costum Director) 8. Perancang kostum

9. Penata rias 10.VCR operator

11.Pencatat shooting (script boy girl) 12.Unit manager

13.Pembantu produksi

14.Pekerja perlengkapan (beberapa berdasarkan kebutuhan) 15.Sopir

16.Pelayanan umum

(24)

5. Tahap Pelaksanaan Produksi

Suatu program televisiyang melibatkan banyak peralatan, orang dan juga biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang rapi juga memerlukan suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas. Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian yang biasa disebut dengan Standart Operation Procedure (SOP), seperti berikut: (Wibowo, 2007 : 39)

a. Pra-produksi (ide, perencanaan dan persiapan) b. Produksi (pelaksanaan)

c. Pasca-produksi(penyelesaian dan penayangan)

a. Pra-Produksi (Perencanaan dan Persiapan)

Tahap ini sangat penting sebab apabila dilaksanakan dengan baik dan rinci, sebagian pekerjaan produksi yang direncanakan sudah beres.

Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian, yaitu: 1. Penemuan Ide

Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah untuk mengembangkan gagasannya untuk menjadi naskah sesudah riset.

2. Perencanaan

(25)

3. Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat – menyurat. Latihan pengisi acara dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan.

b. Produksi

Setelah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan prodiuksi dimulai. Proses produksi ini adalah mewujudkan apa yang direncanakan dalam tulisan (shooting script), menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita.

Dalam proses produksi sutradara atau produser menentukan shoot mana saja yang akan diambil. Dalam pelaksanaan dilapangan semua crew melakukan tugasnya masing – masing dan saling bekerja sama untuk mendapatkan hasil produksi yang baik, misalnya saja penata cahaya memperhatikan pencahayaan, penata suara juga memperhatikan kualitas suara yang dihasilkan.

Hasil dari lapangan yang telah diproduksi biasanya dicatat untuk memudahkan, penyusunan pembuatan editing script nantinya. (Wibowo, 2007 : 41)

Sebuah pelaksanaan produksi juga tergantung pada tuntunan naskahnya. Dengan demikian karakter produksi lebih ditentukan oleh karakter naskahnya. Karakter produksi yang dibagi menurut karakter naskahnya:(Darwanto, 1994 : 235)

1. Produksi dilakukan di dalam atau di luar studio

(26)

2. Produksi gabungan

Artinya sebagian produksi di studio, kemudian diberikan insert yang bahan produksinya di luar studio.

3. Produksi rekaman

Pelaksanaannya dapat dalam bentuk rekaman secara utuh (live ontape), rekaman dalam bentuk pembagian (recording in segments), rekaman dengan menggunakan kamera jinjing (single camera single VTR), rekaman menggunakan kamera dan beberapa VTR (multi camera/multi VTR).

c. Pasca Produksi

Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu - editing offline

- editing online dan - mixing.

Dalam hal ini terdapat dua macam teknik editing, yaitu: editing dengan teknik analog atau linier dan editing dengan teknik digital atau non linier dengan menggunakan komputer. (Wibowo, 2007 : 42)

1. Editing offline dengan teknik analog

(27)

2. Editing online dengan teknik analog

Editor melakukan editing sesuai dengan naskah dan menyambung setiap shoot dan adegan dibuat tepat sesuai time-code dalam naskah editing. Dan juga memasukan saund asli dengan level yang seimbang dan sempurna.

3. Mixing (Pencampuran gambar dan suara)

Proses ini adalah memasukan narasi dan illustrasi musik yang juga sudah direkam, dimasukan ke dalam pita hasil editing online. Diatur keseimbangannya antara sound effec, suara asli, suara narasi agar tidak saling menganggu dan terdengar jelas. Jika tahap ini sudah selesai maka post production dinyatakan telah selesai. Apabila semua telah siap program ini siap

untuk ditayangkan.

4. Editing offline dengan teknik digital atau non-linier

Editing non-linier atau editing digital adalah editing yang menggunakan komputer dengan peralatan khusus untuk editing. Bermacam – macam nama, jenis, dan fasilitas yang digunakan misalnya : Pinacle – Matrox – Campus dll. Dalam editing digital juga menggunakan berbagai macam program editing berdasarkan kebutuhan, seperti: Adobe Premiere – Three D Max – After Effect dan banyak program lainya.

5. Editing online dengan teknik digital

(28)

Jadi pasca produksi merupakan tahap akhir kerja dari bahan yang telah diproduksi, baik dengan satu kamera atau beberapa kamera. Secara umum kegiatan ini meliputi (Darwanto, 1997 : 237)

- Melakukan editing, baik dari gambar maupun suara/dubing.

- Pengisian grafik, baik yang berbentuk tulisan maupun bentuk yang lainya

- Pengisian narasi

- Pengisian illustrasi musik

(29)

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA

A. Sejarah Jogja TV

Berawal dari keprihatinan situasi bernegara berbangsa dan bermasyarakat yang semakin terkotak-kotak dalam lingkup yang tidak sehat. Sementara keadaan ekonomi bangsa juga semakin terpuruk. Pendidikan bangsa yang makin kehilangan bobot, situasi politik yang menunjukkan demokrasi yang tidak sehat. Berdasar semua itu kemudian munculah pemikiran bagaimana bisa mempertahankan, atau mungkin memperbaiki situasi ini dengan menggunakan tradisi budaya. Karena budaya bangsa yang masih melekat di hati sanubari masyarakat Indonesia.

Tradisi budaya nusantara yang semakin pudar dan ditanggalkan karena adanya globalisasi dan modernisasi, kembali ditemukenali untuk dilestarikan dalam nuansa menjalin kembali kepribadian bangsa yang telah terkikis oleh arus globalisasi.

Ideologi ini dikembangkan dan diwujudkan dalam sebuah wahana yang bernama televisi. Ideologi tanpa komersialisasi tidaklah dapat lestari. Maka Jogja TV tampil menyuarakan kepentingan aspirasi masyarakat yang ingin didengar dan ingin disapa dalam nuansa natural alamiah yang tidak tercabut dari akar tradisinya.

(30)

Jogja TV sebagai warangka dan masyarakat luas sebagai kerisnya, Jogja TV ingin mewujudkan semboyan curiga manjing warangka, yaitu persatuan suara masyarakat dengan tekad Jogja TV. Cita-cita Jogja TV tersebut tidak sekadar sebagai wadah aspirasi budaya masyarakat, yang tidak ada arah dan tujuannya. Tetapi diwujudkan dengan mengedepankan tayangan-tayangan yang berbobot dan berkualitas, diharapkan Jogja TV mampu menghadirkan sebuah budaya masyarakat Indonesia yang indah, dalam suasana kedamaian, ketenteraman, tanpa adanya sekat-sekat perbedaan yang tidak menguntungkan.

Jogja TV juga memberikan tayangan-tayangan yang mengemuka yaitu seni-seni tradisi yang ada di Indonesia yang ditayangkan dalam berbagai versi. Semua tayangan tersebut ditata dan diatur dalam sebuah benang merah seperti menata kembali mosaik budaya negeri yang penuh kearifan dan falsafah kehidupan yang adikodradi.

Seni-seni tradisi yang masih lestari ditampilkan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan adanya isi dan bobot filosofi yang diemban dan yang menjadi misi dari seni tradisi itu sendiri. Oleh karena itulah diharapkan tayangan-tayangan yang muncul dalam berbagai aspek baik pemberitaan, program tayangan, dan lain sebagainya diharapkan memberikan paling tidak tiga aspek, yaitu sebagai

tontonan, bisa juga merupakan tuntunan , yang membawa masyarakat ke dalam

tatanan yang selaras dengan martabat bangsa Indonesia yang hendak mencapai cita-cita bersama adil makmur sejahtera berdasarkan atas ideologi bangsa yakni Pancasila.

(31)

yang berbau komersialisasi yang tinggi. Sebab pilihan telah menentukan bahwa tayangan Jogja TV haruslah mempunyai bobot hidup yang bisa ditawarkan kepada masyarakat luas.

Jogja TV juga ingin mendengarkan keresahan masyarakat hingga yang paling dasar untuk dapat disaring dan diolah kembali serta ditayangkan dalam nuansa keindahan dalam upaya menciptakan masyarakat yang pluralis yang penuh dengan semangat kegotongroyongan, bahu membahu, tolong menolong, kasih mengasihi dan saling –asih-asah- asuh seperti logonya yang berupa sumping yaitu hiasan telinga dalam tradisi Nusantara.

Dengan kata lain secara utuh, Jogja TV ingin menghadirkan tempat yang istimewa bagi masyarakat Indonesia untuk berkarya, untuk hidup, untuk bermasyarakat, sehingga diharapkan mampu membawa masyarakat ini ke dalam situasi yang indah, hamemayu hayuning bawono, membuat dunia ini semakin indah agar semakin layak dihuni oleh manusia yang bermartabat. Karna jika Jogja TV sendiri yang melakukannya tidaklah mungkin bisa tercapai dan terwujud. Dengan dukungan masyarakat luas baik dari lembaga pendidikan, lembaga-lembaga di masyarakat disertai sinerji dari televisi lokal lainnya. Jogja TV berharap cita-citanya tersebut dapat terwujud. Dengan semangat kota Yogyakarta yang

(32)

Jogja TV yang berlokasi di Jl. Wonosari Km. 9 merupakan televisi lokal pertama yang berdiri di Yogyakarta . Diresmikan oleh Sri Sultan HB X pada tanggal 17 September 2004 yang sekaligus menjadi hari lahirnya Jogja TV. PT Yogyakarta Tugu Televisi juga merupakan TV budaya sebagai media massa yang memberikan informasi, hiburan, dan kontrol sosial terhadap masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Visi dan Misi Jogja TV diantaranya adalah menjadi etalase kearifan lokal budaya Nusantara dan menjadi televisi yang mengaplikasikan teknologi tanpa mengesampingkan tradisi adiluhung, sehingga dapat mendorong peningkatan sektor pendidikan, perekonomian serta pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya. Hal tersebut dapat tercermin dari pilihan berita yang ditayangkan oleh Jogja TV.

Jogja TV yang tergabung dalam jaringan Indonesia Network, hadir menyapa pemirsa setiap hari mulai pukul 06.00 s/d 24.00 WIB. Kini Jogja TV hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu pilar kekuatan yang ikut melestarikan sekaligus mengembangkan kebudayaan Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa dan daerah-daerah disekitarnya melalui inovasi dalam berbagai program acaranya. Dengan menghadirkan program yang bermuatan lokal sebesar 80%, Jogja TV diharapkan benar-benar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan dari daerahnya sendiri.

(33)
(34)

D. Visi dan Misi

· Visi

1. Menjadi etalase kearifan budaya Nusantara

2. Menjadi stasiun televisi yang mengaplikasikan teknologi tanpa mengesampingkan tradisi adiluhung.

3. Menjaga keseimbangan hubungan manusia, Sang Pencipta dan alam (Tri Hita Karana).

4. Menjaga keutuhan NKRI berdasarkan azas Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

· Misi

1. Mendorong peningkatan sector pendidikan, perekonomian serta pariwisata daerah Yogyakarta dan sekitarnya.

2. Mendorong pemberdayaan potensi lokal untuk sebesar – besarnya kesejahteraan masyarakat.

3. Menggali, mempertahankan dan melestarikan budaya serta tradisi masyarakat sejalan dengan proses perkembangan zaman.

4. Taat kepada kode etik jurnalistik, etika penyiaran, serta tata nilai yang berlaku dalam masyarakat.

E. Arti Logo

Konsep

(35)

masyarakat yang dinamis dan bercitra budaya tinggi,sehingga mampu mengembangkan basis tradisi yang ada menjadi sebuah inovasi di segala bidang kehidupan sosial, seni budaya, ekonomi, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.

Deskripsi

Secara keseluruhan logo berbentuk sebuah “WARANGKA KERIS” yang dipadukan dengan tulisan Jogja TV dengan menggunakan jenis font Scie Field yang berkesan modern. Hal ini memvisualisasikan bahwa manusia dalam mengarungi kehidupannya bagaikan gelombang (tercermin dalam Luk Keris) yang penuh dinamika.

Dinamika ini merupakan suatu keanekaragaman budaya dan tradisi yang terus dilestarikan dan dikembangkan guna mencapai taraf kehidupan manusia yang madani, damai, dan sejahtera bagi kehidupan masyarakat Yogyakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Keris

(36)

pariwisata, penjaga tata nilai dan budaya, pelestari tradisi adiluhung, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Keris merupakan cermin dinamika kehidupan manusia yang dinamis dan penuh tantangan. Memberi rasa percaya diri dan memberi semangat yang besar bagi masyarakat Yogyakarta.

Warna Hijau

Memvisualisasikan kesuburan alam Yogyakarta yang perlu dilestarikan dan dikembangkan demi kesejahteraan masyarakatnya. Warna hijau juga mencerminkan citra masyarakat Yogyakarta yang damai, aman, dan nyaman dilandasi dengan kultur budaya yang sarat dengan nilai-nilai dan norma peradaban yang madani.

Warna Kuning

Memvisualisasikan bahwa Jogja TV mempunyai visi dan kekuatan dalam mengembangkan nilai-nilai budaya masyarakat Yogyakarta. Dimana kraton sebagai kiblatnya.

Tulisan Jogja TV

(37)

F. Lokasi dan Jangkauan Area

Studio :

Jl. Wonosari Km.9 Sendang Tirto, Brebah, Sleman, Yogyakarta Telp. +62 – 274 – 451 900, 748 8899

Fax. +62 – 274 – 451 800

Marketing Jakarta :

Gedung Pers Pancasila Lt. 2 Jl. Gelora VII No. 32 Jakarta Pusat Telp. 021 – 535 7602 Fax. 021 – 5367 0771

www.jogjatv.com

Jangkauan Area

Dengan daya pancar 8 KW, jangkauan area meliputi Yogyakarta, Bantul, Sleman, Gunung Kidul dan Kulonprogo. Tidak hanya itu jangkauan area Jogja TV meliputi Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen dan Klaten. Sedangkan beberapa daerah lainnya adalah Magelang, Purworejo, Kutoarjo, Banjarnegara, sebagian Kebumen, Wonosobo, Temanggung dan sekitarnya.

G. Prestasi

(38)
(39)
(40)

BAB IV

PELAKSANAAN MAGANG

A. Deskripsi Umum Acara Jogja TV

Jogja TV yang berlokasi di Jl. Wonosari Km. 9 merupakan televisi lokal pertama yang berdiri di Yogyakarta. PT Yogyakarta Tugu Televisi juga merupakan TV budaya sebagai media massa yang memberikan informasi, hiburan, dan kontrol sosial terhadap masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.

Jogja TV yang tergabung dalam jaringan Indonesia Network, hadir menyapa pemirsanya setiap hari mulai pukul 06.00 s/d 24.00 WIB. Dengan slogan Tradisi Tiada Henti, Jogja TV hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai salah satu pilar

kekuatan yang ikut melestarikan sekaligus mengembangkan kebudayaan Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa dan daerah-daerah disekitarnya melalui inovasi dalam berbagai program acaranya. Dengan menghadirkan program yang bermuatan lokal sebesar 80%, Jogja TV diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan dari daerahnya sendiri. Di Stasiun Jogja TV terbagi menjadi beberapa jenis program acara yang sesuai dengan slogan Jogja TV. Dimana didalamnya terdapat berbagai acara unggulan Jogja TV yaitu meliputi;

· Berita (News): Seputar Jogja, Pawartos Enjing, Pawartos Ngayogyakarta, Berita terkini, berita Malam, Lintas Mancanegara, Good Morning Jogja.

· Budaya: Pusaka Jogja, Mutiara Nusantara, Kethoprak, Hamemayu,

(41)

Klithikan, Adiluhung, Dunia Sastra dan Budaya, Guyonan Beringharjo, Mozaik Nusantara, Metafisis, Warisan Nusantara, Mozaik Katulistiwa.

· Hiburan: Jogja Music, Klinong – klinong campursari, Rolasan, Kidung

Memori, Jazzy Corner, Goodril, Zodiak, Dendang Yuk, Roll, Icip – Icip, Foto File.

· Dialog: Wedang Jahe, Topik Pers, Dialog Interaktif, Pengobatan

Alternatif, Dokter Kita, Sambung Rasa, Orkes Sore, Analog, Forum Bisnis, Klinik Cantik, Dialog 30 Menit, Winasis, Enterpreneur, Tamu Kabare.

· Acara Anak: Pentas Ceria, Kartun, Kampung Halamanku, Dongeng

· Pendidikan: Dunia Pendidikan, Pernak – pernik Dunia, Jelajah

Kampus, Jendela Pustaka, Ekspresi Muda Jogja, Forum Rektor, Lets Speak Up English

· Travelling: Pesona Wisata, Blusukan.

· Sport: Jogja Sport, Dunia Olahraga, Bugar Raga.

· Program Lain: Profil Bisnis, Tekad, Galeri Mode, Caping, Film Serial,

Yo Ngiklan, Biografi, Film Indie.

B. Deskripsi Kegiatan Kuliah Kerja Media (KKM)

(42)

1. Minggu pertama periode tanggal 4 Februari – 9 Februari 2008

üMengamati dan membantu tugas-tugas dan kegiatan yang dilakukan produser

dilapangan dalam produksi feature human interest Tekad “Si Pembuat Licak” di Bantul bersama 2 kameraman dan 1 driver.

üMengikuti dan mengamati kegitan produser dalam kegiatan praproduksi survey

program acara Dunia Pendidikan (DuPen) di kalasan SD Kalasan Ramo Mangun. Untuk permintaan ijin produksi di tempat tersebut.

üMembantu produser mengarahkan peserta audisi dalam proses audisi presenter

program acara Blusukan di studio Jogja TV.

üMengikuti dan mengamati secara langsung proses produksi acara feature Blusukan

di Gedung Juang 45 dan Benteng Vandenburg di solo. Membantu dalam persiapan pengambilan gambar dan wawancara.

üMengamati dan membantu persiapan hingga proses produksi dengan menjadi FD

(Floor Director) melalui teleprompter acara dialog interaktif Klink Cantik secara live di studio Jogja TV.

üMengikuti dan membantu produser dalam proses produksi EMJ (Ekspresi Muda

Jogja) dengan menjadi reporter di UPN Jogjakarta dalam acara “The 5th Dinamit”.

2. Minggu ke dua periode tanggal 11 Februari – 16 Februari 2008

ü Membantu secara langsung tugas produser pada Jelajah Kampus di UGM

Fakultas Geografi dalam Olimpiade Nasional Geografi, sebagai reporter . ü Mengikuti proses praproduksi survey Tekad di Bantul dan Matesih Magelang. ü Menjadi asisten produser dengan membantu tugas produser dalam proses

(43)

ü Membuat camera card untuk kameraman dalam acara Galeri Mode di Own

Cafe.

ü Membantu proses produksi Galeri mode di Amplaz Mall dan Own Cafe dalam

acara liputan fashion valentine day.

ü Membuat Rundown acara talk show Tamu Kabare yang diserahkan kepada

editor untuk keperluan proses editing.

ü Membantu persiapan hingga proses produksi Klinik Cantik secara live di Studio

dan bertugas sebagai FD menggunakan teleprompter. ü Membuat naskah Caping “Tanaman Cucak Rowo”.

ü Mengikuti dan membantu produser dalam proses produksi EMJ (Ekspresi Muda

Jogja) dengan menjadi reporter di SMA N 6 JogjakartaUPN Jogjakarta dalam rangka perayaan ulang tahun SMA.

3. Minggu ke tiga periode tanggal 18 Februari – 23 Februari 2008

ü Membantu produser dalam memberi keterangan pada peserta dalam proses

audisi presenter program acara Icip – icip.

ü Membuat naskah untuk program Caping “Budidaya Srikaya Jumbo”.

ü Membantu proses produksi program acara Analog secara live sebagai penerima

sms dan memberikan pada presenter.

ü Membantu tugas produser dalam proses produksi acara wisata kuliner icip – icip

di Pecel Solo, Es Masuk Solo, dan duku di Matesih Plosorjo Karanganyar. ü Menyiapkan bahan untuk proses editing dengan menggantikan tugas produser

dalam memilih gambar wisata kuliner icip – icip yang telah di produksi. ü Membantu produser dalam mengarahkan presenter dan menjadi reporter pada

liputan Jelajah Kampus di STTNAS dalam acara Lomba Robot.

ü Melihat proses dan belajar editing sesuai naskah “Budidaya Srikaya Jumbo”

(44)

ü Membantu persiapan hingga proses produksi Klinik Cantik secara live di Studio

dan bertugas sebagai FD menggunakan teleprompter. 4. Minggu ke empat periode tanggal 25 Februari – 3 Maret 2008

ü Membantu dan mencoba menggantikan tugas produser (Ass. Prod) dari

menyiapkan bahan, mencari nara sumber, mengarahkan presenter dan kameraman dalam proses produksi wisata kuliner Icip- icip di Restoran Numani dan Pusat oleh-oleh Mbok Tumpuk.

ü Membuat naskah program acara yang telah diproduksi Galeri Mode Own Cafe

dan Jelajah Kampus Olimpiade Nasional Geografi UGM.

ü Menyiapkan bahan untuk diedit, memilih gambar dan membantu proses editing

acara Icip-icip di Jogja dan Jelajah Kampus Olimpiade Nasional Geografi UGM.

ü Menjadi asisten produser dengan membantu tugas produser dalam proses

produksi taping (record) acara talk show Tamu Kabare di Hotel Mercure Jogja sebagai FD (Floor Director) dan pengatur durasi (pemberi aba – aba).

ü Membantu produser dalam membuat naskah acara Tekad “Dunia tanpa warna”. ü Meneliti hasil jadi produksi Jelajah Kampus setelah diedit sebelum di

tayangkan.

C. Deskripsi Acara Yang diamati sewaktu Kuliah Kerja Media (KKM)

(45)

mempunyai format feature dan megezine news untuk recordnya dan dialog interaktif untuk acara yang bersifat Live. Beberapa acara yang telah diamati selama KKM di Stasiun Jogja TV antara lain:

1. Program Record:

· Blusukan: Program tayangan yang menengok dan mengupas sisi- sisi lain

kehidupan masyarakat

· Tekad: Program tayangan yang menampilkan profil seseorang untuk

bertahan hidup, berisi profil perjuangan hidup seseorang

· Galeri Mode: Program tayangan yang mengangkat masalah fashion

meliputi : rubrik pengetahuan tentang mode, dan konsultasi mode

· Caping: Program tayangan yang berisi tentang segala hal yang

berhubungan dengan pertanian, perikanan, dan peternakan, termasuk mengenai teknik dalam pembudidayaan suatu tanaman, ternak, dll ( cara bertani / beternak yang baik )

· Jelajah Kampus: Program seputar aktifitas ilmiah, penelitian, dan program

unggulan dari masing-masing perguruan tinggi yang ada di DIY.

· Ekspresi Muda Jogja: Program tayangan yang mengangkat aktifitas

positif dan kreatifit anak muda Jogja

· Icip – Icip: Liputan kuliner di daerah Yogyakarta dan sekitarnya

· Tamu Kabare: Dialog Interaktif bersama bintang tamu dari kalangan

(46)

2. Program Live:

· Klinik Cantik: Program dialog live interaktif yang menghadirkan

pakar-pakar kecantikan, dan kesehatan

· Analog (Anda Tanya Psikolog): Program dialog live interaktif membahas

memberikan pengetahuan, solusi dari masalah-masalah psikologi yang biasa ada dan dialami oleh sebagian besar masyarakat

D. Tahapan Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM)

Masing – masing produksi program di Stasiun Jogja TV dilakukan oleh 1 produser yang bertanggung jawab penuh jalanya produksi. Di Stasiun Jogja TV 1 produser dapat memegang 3 hingga 4 acara sekaligus, baik yang bersifat Live ataupun Record. Pada umumnya pelaksanaan produksi pada semua acara di Stasiun Jogja TV adalah sama, hanya saja terdapat perbedaan tindakan antara produksi acara yang bersifat record dan live. Berikut ini pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan selama KKM di Stasiun Jogja TV.

D. 1 Tahapan Pelaksaan Produksi Record di Stasiun Jogja TV

D. 1. 1 Persiapan

(47)

lewat informasi perorangan atau mencari langsung dilapangan. Setelah diketahui secara pasti semua bahan yang dibutuhkan maka dilakukanlah survey.

Sesuai pengamatan di Stasiun Jogja TV, terkadang produser juga mendapatkan bahan untuk produksinya dari divisi marketing karena telah terdapat perjanjian tertentu dengan pihak tekait, sehingga produksi hanya mengikuti kegiatan yang akan diselenggarakan, yang biasanya berupa event – event tertentu. Sehingga yang perlu dilakukan produser hanya mempelajari materi yang telah disediakan melalui proposal kegiatan dan rundown acara misalnya pada program acara Jelajah Kampus, Galeri Mode, Ekspresi Muda Jogja.

D. 1. 2 Melakukan Survey Tempat

(48)

D. 1. 3 Membuat Shoting Script (Camera Card)

Sebelum berangkat produksi produser membuat daftar stok shot terlebih dahulu atau daftar gambar – gambar yang harus diambil oleh kameraman ketika berada di lokasi. Daftar stok shot tersebut biasa disebut dengan Camera Card. Camera Card dibuat berdasarkan tema yang diangkat, keadaan lokasi setelah dilakukan survey, atau dari proposal atau rundown yang telah diterima sebelumnya. Dalam camera card juga terdapat daftar pertanyaan yang telah disiapkan untuk Tanya jawab bersama nara sumber nantinya. Selain itu juga terdapat naskah untuk presenter apabila ada. Misalnya pada program acara Blusukan.

D. 1. 4 Menentukan Satuan Tim dan Sarana

a. Mengurusi keuangan untuk Kru

Produser sebelum berangkat produksi keluar kantor, juga bertanggung jawab mengurus uang makan untuk para kru yang bertugas. Produser mengambil uang makan di bagian keuangan kantor sesuai jumlah kru yang diajak, besar uang makan sesui ketentuan yang telah ditentukan Stasiun Jogja TV.

(49)

b. Order Kru

Di Stasiun Jogja TV seorang produser yang telah mengetahui kapan akan melakukan produksi akan melakukan laporan kepada sekretaris program, sekretaris program inilah yang nantinya akan menyiapkan 1 tim kerja untuk produksi seorang produser. 1 tim kerja tersebut terdiri dari 2 kameraman dan 1 driver. Terkadang juga tergantung program acara yang di produksi ada juga beberapa acara yang diamati dengan menggunakan beberapa peralatan seperti OB van karena menggunakan system taping.

c. Order Mini DV

Sebelum berangkat produksi produser juga mengecek alat yang akan dibawa dan dibutuhkan ke bagian teknik, selain itu persiapan lain yang perlu dilakukan adalah meminta kaset mini DV ke bagian Library untuk diberikan kepada kameraman.

d. Menghubungi Presenter

Untuk program acara yang terdapat presenternya, sebelum produksi produser juga harus mempersiapkan presenter. Dengan menghubungi presenter untuk memberitahukan waktu produksi dan kostum yang akan digunakan. Sebelum produksi berlansung selain memberi naskah presenter produser juga menerangkan tema dan apa saja yang akan diproduksi.

D. 1. 5 Produksi

(50)

melakukan pengambilan gambar, agar stok shot yang diharapkan dapat diperoleh. Dan juga mengarahkan telent atau presenter apabila ada.

Selain itu dalam proses produksi produser juga berperan sebagai reporter, yaitu mencari data selengkap – lengkapnya dan melakukan wawancara kepada beberapa nara sumber untuk digunakan sebagai bahan pembuatan naskah atau pun informasi yang dapat mendukung kesempurnaan sebuah produksi.

Setelah semua bahan telah didapatkan, produksi di lapangan dianggap selesai. Sampai di kantor produser dan kameraman bertanggung jawab mengembalikan alat – alat ke ruang teknik. Dan membawa kaset rekamanya.

D. 1. 6 Pembuatan Naskah

(51)

D. 1. 7 Editing

Setelah melakukan produksi di luar, produser menyerahkan kaset rekaman produksi dan juga editing skrip kebagian editing untuk segera diproses editing. Proses pertama yaitu kaset dicapture terlebih dahulu, setelah dalam bentuk file produser selanjutnya melakukan pemotongan atau pemilihan gambar yang akan dipilih dan digunakan, sesuai dengan editing skrip yang telah dibuat. Proses selanjutnya dilakukan VO (Voice Over) naskah yang telah disediakan. Kemudian baru tanggung jawab editor yang menyusun gambar dan proses rendering (recording) hingga menjadi sebuah program acara yang siap tayang.

D. 1. 8 Pemeriksaan Hasil Editing

Setelah dilakukan finishing produser hanya melakukan persetujuan dan seleksi hasil editing (Controlling) seperti mengurangi atau menambah gambar. Jika dirasa cukup produksi kemudian di recording dan di serahkan ke bagian master control untuk ditayangkan.

D. 1. 9 Library (Dokumen)

(52)

D. 2 Tahapan Pelaksanaan Program Acara Live di Sasiun Jogja TV:

Kebanyakan acara Live di Stasiun Jogja TV berupa program dialog dan beberapa program hiburan. Pengamatan yang dilakukan pada acara Live di Stasiun Jogja TV hanya terbatas pada 2 program dialog interaktif yaitu program acara Klinik Cantik dan Analog. Tahapan yang dilakukan produser adalah:

D. 2. 1 Persiapan

Produser terlebih dahulu menentukan materi yang akan ditayangkan di dalam program acaranya yang sesuia dengan konsep acara. Persiapan materi dalam program dialog hanya menentukan tema dan mencari nara sumber yang berkompeten didalam tema yang akan diangkat. Misalnya saja peda Klinik Cantik berbicara tentang “Menyiasati bentuk tubuh dengan pakaian” menghadirkan pembicara seorang perancang busana. Karna materi yang paling penting dalam acara live adalah nara sumber. Tugas produser adalah menghubungi nara sumber sesuai dengan tema yang diangkat. Kemudian membuat janji dengan nara sumber untuk dapat hadir dalam produksi live tersebut.Terkadang materi juga didapatkan dari pihak marketing karena terdapat kerja sama tertentu untuk ditayangkan dalam produksi. Sehingga produser hanya bertugas untuk persiapan produksinya saja.

D. 2. 2 Membuat Rundown

(53)

tema, nama – nama nara sumber, presenter, dan tim kerabat kerja. Selain itu produser juga membuat daftar pertanyaan untuk bahan pertanyaan presenter.

D. 2. 3 Persiapan Studio

Program acara live tidak membutuhkan banyak persiapan, karena distudio dengan setting tempat sudah tersedia. Seorang produser datang bersiap di studio 1 jam lebih awal untuk persiapan. Dalam persiapannya yang dilakukan produser adalah meneliti persiapan setting tempat, menyerahkan rundown kepada master control (MC) dan menerangkan tentang tema dan rundown jalanya acara live kepada tim master control, dan memberi penjelasan apa saja yang dilakukan presenter nantinya. Persiapan produser juga menyangkut penyambutan nara sumber yang datang ke studio, sebelum live nara sumber diajak ke ruang make up untuk di make up terlebih dahulu, dan diberi penjelasan tentang jalanya live.

D. 2. 4 Produksi

(54)

D. 2. 5 Library (Dokumen)

(55)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melalui kegiatan kuliah kerja media (KKM) di Stasiun Jogja TV selama 1 bulan penulis dapat menyimpulkan :

1. Ketika terjun langsung, melihat kinerja penyelenggaraan siaran dan mengikuti proses produksi lebih dekat di Stasiun Jogja TV, penulis mengetahui bahwa sebuah penyelenggaraan siaran televisi membutuhkan banyak tenaga ahli dan profesional dibidangnya, alat – alat yang canggih dan membutuhkan banyak sumber daya manusia yang saling berkaitan, bekerjasama dan berkoordinasi dalam menyelenggaraan sebuah siaran televisi agar berjalan dengan baik.

2. Penulis mendapatkan banyak pengalaman, wawasan dan pengetahuan sesuai praktek yang ada di perkuliahan, yaitu mengetahui dan dapat mengiukuti secara langsung proses produksi program acara siaran di Jogja TV yang meliputi :

a. Pra produksi yaitu terdiri dari perencanaan, persiapan materi, pembuatan camera card, persiapan kru dan alat dan persiapan biaya produksi dan melakukan riset terlebih dahulu atau survey untuk memastikan materi yang cocok dengan produksi yang akan dibuat. b. Produksi yaitu melakukan pengambilan gambar dilapangan atau di

(56)

c. Pasca produksi yang meliputi pembuatan naskah dan proses editing, pengisian suara (VO). Hingga bahan yang sudah di produksi siap untuk ditayangkan dan akhirnya dijadikan dokumen di bagian library.

3. Penulis dapat mengetahui dengan jelas profesi yang bekerja di komunikasi bidang penyiaran khususnya profesi seorang produser di Jogja TV. Bahwa dalam proses produksi program televisi produser adalah seseorang yang bertanggung jawab secara keseluruhan akan jalanya produksi yang dilaksanakan. Dan berpengaruh terhadap tayangan yang disajikan.

4. Melalui KKM di Jogja TV penulis dapat lebih mengasah kreativitas dan belajar bekerja professional karena selama 1 bulan penuh belajar secara langsung di lapangan dan bersama produser dapat menyiapkan berbagai program acara siaran dari pra produksi hingga pasca produksi yang ditayangkan di Jogja TV dan di nikmati khalayak.

5. Penulis juga mendapat pengalaman menggunakan alat – alat yang di gunakan dalam produksi siaran seperti mengoperasikan teleprompter, belajar mengoperasikan switcer, dan mengetahui kinerja proses produksi yang menggunakan OB van.

B. Saran

1. Kepada Stasiun Jogja TV

(57)

- Pengelola stasiun televisi dapat lebih meningkatkan kesejahteraan karyawannya agar dapat lebih semangat dalam bekerja.

- Dalam produksi program siaran televisi, produser diharapkan benar - benar melakukan persiapan yang matang pada pra produksinya dengan membuat shooting script, SOP, atau story board terlebih dahulu, melakukan produksi sesuai dengan standart broadcast dan selalu melakukan evaluasi pada program acara yang telah disiarkan untuk meningkatkan kualitas siaran. - Mengingat begitu banyaknya profesi yang dibutuhkan di sebuah stasiun

televisi dan begitu pentingnya sebuah team work atau kru dalam sebuah produksi program televisi, diharapkan Stasiun Jogja TV dapat menambah dan maningkatkan sumber daya manusianya atau kerabat kerjanya yang benar – benar mengerti di bidang penyiaran dalam produksi program acara siaran, untuk membantu tugas produser misalnya tim Artistik, Lihgting, dan seorang PD (Program Director).

- Untuk lebih menarik khalayak agar lebih menyukai tayangan yang disajikan Jogja TV, diharapkan penyelengara siaran dan produser dapat lebih kreativ dan mampu menciptakan tayangan televisi yang lain dari pada yang lain. - Agar tidak kalah saing dengan televisi swasta lainya Stasiun Jogja TV

(58)

2. Kepada Program Studi Penyiaran

- Lebih meningkatkan perkuliahan dengan memperdalam penyesuaian teori dan juga praktek, sehingga mahasiswa dapat mengetahui pengertian, aturan baku dan malakukan kerja dengan benar dibidang penyiaran sesuai standart penyiaran.

- Untuk menambah pengalaman, wawasan mahasiswa baik teori atau pun praktek dan mngetahui gambaran secara jelas, program studi penyiaran diharapkan dapat lebih menjalin hubungan baik dengan para intansi penyelenggara siaran untuk dapat mengajak mahasiswa kunjungan media. Atau kerja sama dengan intansi bidang penyiaran untuk penyaluran para mahasiswa yang telah siap kerja.

- Lebih memperbanyak tugas atau praktek tentang dunia penyiaran sesuai dengan kegiatan penyiaran di stasiun penyiaran, selain dapat mengasah kreativitas mahasiswa juga untuk melatih mahasiswa dalam membuat berbagai program acara siaran misalnya praktek membuat acara dialog, talk show, siaran berita langsung dsb.

(59)

3. Kepada Keilmuaan Komunikasi Terapan

(60)

DAFTAR PUSTAKA

Darwanto. 1997. Produksi Acara TV. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Effendy, Uchjana Onong. 1993. Televisi Siaran Teori dan Praktek. Cetakan II. Bandung: Mandar Maju.

Suprapto, Tommy. 2007. Berkarier di bidang Broadcasting. Yogyakarta: Media Pressindo.

(61)
(62)

RUNDOWN TAMU KABARE

Episode : # 43

Presenter : KRMT Indro ‘Kimpling’

Narasumber : 1. Fahmi Akbar Idries SE, MM

00:15 Opening Tune/bumper 1 Versi logo pertamina

00:15 Into musik – Slide 02:00 Lagu wajib tamu kabare

I

11:00 Opening - panggil narasumber Obrolan sesi I

ADA CUT PASANG CLIP ON

CUT pada saat panjul bercadaan dengan kimpling tentang rias wajah

00:15 Intro Musik Versi logo pertamina 03:00 IKLAN

BREAK

1 00:15 Intro Musik Versi logo pertanima

II

13:00 Obrolan Sesi II

Lagu

· Tanya jawab: Hartati Wahyuni, Si – Sentolo Kulon Progo

( Nasabah Bank pasar kulon progo )

· Penyanyi: Bambang Gundul - Pelawak Judul lagu: Simphony yang indah 00:15 Intro Musik Versi logo pertamina

03:00 IKLAN

BREAK

2 00:15 Intro Musik

III

10:00 Obrolan Sesi III

Kuis

· Tanya jawab 1: Anang Hidayat – Kota gedhe (Nasabah Bank Pasar Kulon Progo)

· Kuis

· Tanya jawab 2: Sumarsih – Wonosidi (Penabung Deposito Bank Pasar Kulon

(63)

· Penyanyi: Panjul

Iklan : hotel puri artha, kabare, pespro, exis com, madflass, C59, Eksposive

KERABAT KERJA

Penanggung Jawab Andhi Wisnu

Asisten penanggung Jawab Wempi Gunato, Aryoko

Konsep Acara KRMT Indro ‘Kimpling’ Suseno, Drg. Eddy Purjanto

Produser Ir. Danang Wibowo, Pascalis PW

Asisten producer

Ulfa Widyaningrum

Pengarah Acara Pascalis PW

Kamerawan Wiwit, Eko Harjo, Suryo khashabu, Fiat

Pemadu gambar Gunada/ sobirul

Penyunting Gambar Amin Patmiogo

Komputer Grafis Bram Arustam

Penata Suara Ari teguh

Teknisi Ari teguh, Ferry, Gunada, Shobirul

Pemelihara Alat Feri, Dani, Kunis

Master Kontrol Arubbi KP, Ikhwan, Amirul Mukminin, Sus Dwi, Ketut Catur,

Junaidi, Susilo marwanto, Andri, Eko Sarwono

Transmisi Ika Wiharyanto, Eko Hartanto, Herwanto

Library Retno Arimurti, Diah Nawangsih, Anggit

Traffik Ranti, Nian

Marketing Army, Indra, Vetri, Okti, Anies, Farid

Promosi Tegar, Okto, Iwoth, Taryo

(64)

Sekretaris kenik

Driver BUDI/ SUGENG , ari korek

Mengetahui,

(65)

RUNDOWN TAMU KABARE

Episode : # 44

Presenter : KRMT Indro ‘Kimpling’

Narasumber : 1. Jemek Supardi - ( Seniman Pantomim ) 2. Mami Vinolia - LSM Kebaya (Kelompok Waria Jogjakarta)

00:15 Opening Tune/bumper 1

00:15 Into musik – Slide 02:00 Lagu wajib tamu kabare

I

11:00 Opening - panggil narasumber

· Penyanyi: Panjoel & KRMT Indro Kimpling Judul Lagu: Tersiksa Lagi

· Tanya jawab:

Ismed - (Kepala Bank Syariah Mandiri Cabang Yogyakarta)

· Obralan bersama bintang tamu +

Peragaan Pantomim

Arka - (Kelompok Diskusi Science The Hiddenleaf Shinobies)

(66)

Lagu penutup - Closing

· Ada peragaan karya bernama: Exploding Bubble

· Penyanyi: Panjoel ‘n friends Judul lagu: Gadis

Iklan : hotel puri artha, kabare, pespro, exis com, madflass, C59, Eksposive

KERABAT KERJA

Penanggung Jawab Andhi Wisnu

Asisten penanggung Jawab Wempi Gunato, Aryoko

Konsep Acara KRMT Indro ‘Kimpling’ Suseno, Drg. Eddy Purjanto

Produser Ir. Danang Wibowo, Pascalis PW

Asisten producer

Ulfa Widyaningrum

Pengarah Acara Pascalis PW

Kamerawan Wiwit, Eko Harjo, Suryo khashabu, Fiat

Pemadu gambar Gunada/ sobirul

Penyunting Gambar Amin Patmiogo

Komputer Grafis Bram Arustam

Penata Suara Ari teguh

Teknisi Ari teguh, Ferry, Gunada, Shobirul

Pemelihara Alat Feri, Dani, Kunis

Master Kontrol Arubbi KP, Ikhwan, Amirul Mukminin, Sus Dwi, Ketut Catur,

Junaidi, Susilo marwanto, Andri, Eko Sarwono

Transmisi Ika Wiharyanto, Eko Hartanto, Herwanto

Library Retno Arimurti, Diah Nawangsih, Anggit

(67)

Marketing Army, Indra, Vetri, Okti, Anies, Farid

Promosi Tegar, Okto, Iwoth, Taryo

Sekretariat Acara Ayu, Auf, Irfan, Nita, Purnomo, Tami, Yanti

Sekretaris kenik

Driver BUDI/ SUGENG , ari korek

Mengetahui,

(68)

RUNDOWN TAMU KABARE

Episode : # 45

Presenter : KRMT Indro ‘Kimpling’

Narasumber : 1. Mr. Steven Wilks - (chief Operation Officer Mandala Airline )

2. Trisia Megawati KD (Head Of Corporate communication) 3. Sugiharto Soeleman ( watu lawang resort)

Tayang : Sabtu, 1 maret 2008 Pukul : 20.30 – 21.30 WIB Lokasi : mercure hotel

SESI DUR. ACARA KETERANGAN

00:15 Opening Tune/bumper 1

00:15 Into musik – Slide

02:00 Lagu wajib tamu kabare

I

13:00 Opening - panggil narasumber Obrolan Sesi I

ADA CUT PRESESNTER---MULAI DARI TEPUK TANGAN

1. H. Hanad Prayitno (ast manajer Pelayanan Bandara Adi Sucipto)

2. Gagat Handoyo (frequently Flyer) 00:15 Intro Musik

· Das salirawati, M.Si (Peneliti MIPA UNY)

Penyanyi:

H. Hadi Muhtar, S.E., M.M. (kadin Pariwisata , Seni, & budaya Kota yogyakarta)

(69)

Soal A Soal B

Iklan : MERCURE, kabare, pespro, exis com, madflass, C59, Eksposive

KERABAT KERJA

Penanggung Jawab Andhi Wisnu

Asisten penanggung Jawab Wempi Gunato, Aryoko

Konsep Acara KRMT Indro ‘Kimpling’ Suseno, Drg. Eddy Purjanto

Produser Ir. Danang Wibowo, Pascalis PW

Asisten producer

Ulfa Widyaningrum

Pengarah Acara Pascalis PW, Suryo khashabu

Kamerawan Wiwit, Eko Harjo,Eko Jabrik , Yelly

Pemadu gambar Gunada/ sobirul

Penyunting Gambar Amin Patmiogo

Komputer Grafis Bram Arustam

Penata Suara Ari teguh

Teknisi Ari teguh, Ferry, Gunada, Shobirul

Pemelihara Alat Feri, Dani, Kunis

Master Kontrol Arubbi KP, Ikhwan, Amirul Mukminin, Sus Dwi, Ketut Catur,

Junaidi, Susilo marwanto, Andri, Eko Sarwono

Transmisi Ika Wiharyanto, Eko Hartanto, Herwanto

Library Retno Arimurti, Diah Nawangsih, Anggit

Traffik Ranti, Nian

Marketing Army, Indra, Vetri, Okti, Anies, Farid

Promosi Tegar, Okto, Iwoth, Taryo

Sekretariat Acara Ayu, Auf, Irfan, Nita, Purnomo, Tami, Yanti

Sekretaris kenik

Driver BUDI/, ari korek

(70)

PROGRAM : TEKAD

kurang sempurna// namun/ ketika takdir bicara/

tak satupun kekuatan yang kuasa menolaknya//

2 CU ekspresi Jumari yang menunjukkan kekurangan fisiknya

sejak lahir aku tidak bisa melihat indahnya dunia

karena kedua mataku mengalami kelainan// kedua

orang tuaku tak pernah tahu penyebabnya//

diantara keenam saudara kandungkupun hanya aku

yang memiliki fisik kurang sempurna//

3 Yatmo wiyono :

orang tua Jumari

………..statement……….

Awal mula jumari jadi seperti ini

4 Meski fisikku kurang sempurna……. aku mencoba

untuk tidak pernah mengeluh// karena aku sadar/

air mata dan ribuan bahkan jutaan sekalipun

keluhan dan tidak akan merubah keadaan//

hari-hari tetap kujalani dengan penuh

keoptimisan// tak terlintas sedikitpun dalam

benakku untuk menjadikan kekuranganku ini

sebagai sebuah alasan untuk kehilangan

kemandirian// karena bagiku/ rejeki tidak akan

datang tanpa kujemput dengan bekerja keras//

(71)

orang-orang disekitarku mengenalku sebagai Jumari

yang ceria dan pekerja keras// yaah…../ aku

memang berusaha untuk bisa melakukan banyak

hal seperti layaknya orang normal// aku tak mau

hidup dalam bayang-bayang belas kasihan orang//

6 Setiap hari seperti inilah aktivitasku//

Pagi-pagi benar sudah berangkat mencari kayu

bakar untuk dibuat arang// sudah beberapa

tahun ini aku bekerja membuat arang//

7 bukan hanya medan-medan landai yang

kudatangi…// bukit-bukit terjalpun aku daki demi

beberapa batang kayu bakar//

8 Yatmo wiyono :

orang tua Jumari

………..statement……….

Kegiatan sehari - hari

9 Meskipun harus menyusuri jalan setapak yang

sempit tanpa mengandalkan indera penglihatan /

aku tak mengalami kesulitan berarti// aku

bersyukur karena dibalik kekuranganku Tuhan

ternyata memberiku kelebihan berupa daya ingat

yang kuat dan kepekaan indraku yang lain//

10 Hari ini aku sedikit beruntung ….// jika biasanya

aku harus bersusah payah mendaki bukit hanya

untuk beberapa meter batang kayu/ maka hari ini

aku tak perlu melakukannya// pohon akasia yang

(72)

bisa kuambil manfaatnya//

11 Sebentar saja aku sudah sampai diatas pohon//

setelah menemukan apa yang kucari / batang kayu

tersebut langsung kupotong untuk kubawa

pulang//

12 Sesampainya dirumah/ kayu yang kuperoleh tadi

kupotong-potong lagi dalam ukuran yang lebih

kecil//

13 Setelah selesai/ satu persatu batang kayu

kususun dalam sebuah lubang yang berfungsi

sebagai semacam tungku untuk membuat arang//

14 Asap mengepul ketika api mulai membakar

daun-daun kering dan jerami yang kuletakkan diantara

potongan kayu// biasanya/ dari aroma asap inilah

aku tahu apakah proses pembuatan arang

Cerita awal mula bikin arang

17 proses pembuatan arang memakan waktu sampai

sehari semalam// dan selama itu juga api harus

dijaga agar tetap menyala//

(73)

ketika menunggu arang buatanku jadi//

18 (vo :menghela napas…..)….sebenarnya aku lelah//

aku ingin menekuni pekerjaan lain yang lebih baik

dan aman untukku//

19 Jumari : pembuat

arang

……….statement………

Sebenernya pengen kerja apa?

20 Biasanya dalam 2 hari baru aku bisa mendapatkan

hasil 1 sampai 2 karung arang kayu// tak banyak

yang bisa kuperoleh dari penjualan arang

tersebut//

21 Biasanya beberapa hari sekali tetanggaku datang

untuk membeli semua arang buatanku // dari

setiap 1 karung arang aku bisa mengantongi uang

Rp 25 ribu rupiah//

22 Jumari : pembuat

arang

………..statement……….

Buat apa duitnya?

23 Selain membuat arang/ setiap hari aku juga

berkebun dan membantu bapak mencangkul

disawah//

Dirumah/ aku pun tidak menutup diri untuk

membantu ibuku mengerjakan berbagai pekerjaan

rumah//

24 Yatmo wiyono : ayah

Jumari

………statement………

Sosok Jumari dimata sang bapak

Gambar

Gambar Jumari sholat…dinarasinya
Gambar Jumari memainkan seruling

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah mengetahui mekanisme kerja produser program “Buletin Indonesia Siang” TV Global Jakarta pada tahap pra produksi, produksi

Simpulan dari penulisan ini adalah dalam program Indonesia Morning Show produser memiliki tugas dan peranan yang sangat penting yaitu sebagai kepala program, yang

Hasil observasi menunjukan bahwa tugas tim kreatif mempunyai tugas yang penting dalam mempersiapkan produksi acara, mulai dari pra-produksi yaitu menentukan konten,

Yang membuat tugas asisten produksi di program Derings berbeda dari. tugas asisten produksi program lain adalah saat on air, asisten

Penuh rasa cinta, kasih, dan sayang penulis persembahkan Tugas Akhir “PROSES KERJA REPORTER DAN PRODUSER NEWS DALAM PROGRAM ACARA PAWARTOS SONTEN SEBAGAI

Program acara feature RANSEL RUMPIK merupakan tayangan yang dapat memberikan informasi dengan konsep yang menghibur.. Dalam karya ini penulis berperan sebagai produser

Format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan

Laporan kerja praktek dengan judul Tugas Reporter Televisi Produksi Program Berita Televisi Hallo BBS di BBS TV Surabaya ini secara khusus penulis persembahkan kepada kedua