Embun Pagi
April 25, 2014
Yang mulia?
Mereka tidak termasuk dalam kategori logam mulia, namun kenaikan dalam harga nikel dan timah baru-baru ini membuat mereka berharga secara relatif.
Harga untuk kontrak tiga bulan nikel di London Metal Exchange naik menjadi US$18,380 per ton tingkat baru-baru ini, sementara timah di USD23,750 per ton berdasarkan data 24 April 2014. Year to date, nikel dan timah telah naik masing-masing sekitar 33 % dan 6 %.
Indonesia termasuk dalam 5 produsen nikel dan timah terbesar di dunia dengan 320,000 metrik ton pada tahun 2012 (terbesar ketiga) dan 55,000 metrik ton produksi timah pada tahun 2011 (terbesar kedua) . Kedua logam dapat diperoleh di darat maupun lepas pantai; nikel sebagian besar diambil dari Kalimantan Timur dan Sulawesi, sedangkan timah dari Pulau Bangka, Sumatera.
Setelah ekstraksi, bijih nikel diproses menjadi feronikel dan nikel matte.
Feronikel adalah salah satu bahan baku stainless steel yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, sementara matte nikel akan melalui proses lebih lanjut seperti elektrolisis untuk digunakan sebagai pelapis. Bijih timah dileburkan untuk memperoleh tingkat kemurnian yang diperlukan. Pada kehidupan sehari- hari timah dapat ditemukan sebagai solder dan juga berupa kaleng minuman.
Karena keduanya memiliki banyak kegunaan industri dan sehari-hari, dalam pandangan kami permintaan akan tetap tinggi kedepannya.
China sebagai salah satu importir terbesar nikel (rata-rata bulanan 5,900 metrik ton di 2013) menunjukkan pertumbuhan manufaktur yang lebih lambat. Data PMI mereka adalah 48,3 di Maret 2014 yang masih di bawah 50. Hal ini menunjukkan perlambatan dalam permintaan, tetapi dengan ketegangan dengan Rusia-Ukraina (produsen nikel terbesar ketiga) dan larangan ekspor bijih logam di Indonesia, kita bisa melihat ada pukulan ganda di sisi persediaan yang memicu kenaikan harga. Sementara itu, kenaikan harga timah diperkirakan melambat karena China tengah mencari alternatif lain selain Indonesia seperti Myanmar, hal ini membatalkan sentimen dari larangan ekspor bijih logam di Indonesia. Untuk kedua logam ini kami merekomendasikan investor untuk melirik INCO, TINS, dan ANTM. Kami juga memperkirakan kenaikan harga ini hanya sementara.
Alex Alamsyah 2014 Tin vs. Nickel vs. INCO vs. TINS vs. ANTM relative performance Market Index
Last Trade Chg (%) MoM YoY
JCI 4,891.1 0.0 4.0 -2.0
MSCI EM 1,004.5 0.1 5.2 -1.4
HANG SENG 22,562.8 0.2 3.6 0.5
KOSPI 1,998.3 -0.1 2.9 2.4
FTSE 6,703.0 0.4 2.4 3.8
DJIA 16,501.7 0.0 1.4 12.4
NASDAQ 4,148.3 0.5 -2.4 26.2
Key Rates
Last Trade Chg (bps) MoM YoY
Policy Rate 7.50 0 0 175
3yr 7.39 0 -6 294
10yr 8.05 -5 -18 257
FX
Last Trade Chg (%) MoM YoY
USD/IDR 11,603.00 -0.2 2.2 19.7
USD/KRW 1,039.25 0.0 -3.7 -6.6
USD/JPY 102.32 -0.2 0.1 3.1
USD/CNY 6.25 0.0 0.7 1.0
Commodities
Last Trade Chg (%) MoM YoY
WTI 101.9 0.5 3.5 12.3
Gold 1,293.4 0.7 -1.4 -11.9
Coal 73.0 0.3 -1.8 -17.4
Palm Oil 907.5 -1.4 -4.3 8.4
Rubber 146.5 0.0 -10.6 -19.3
Nickel 18,350.0 -0.2 13.3 19.0
Copper 6,753.0 1.2 2.3 -5.9
Tin 23,800.0 0.2 2.4 12.4
JCI Index VS MSCI Emerging Markets
100 125 150
Nickel Tin INCO IJ ANTM IJ TINS IJ
(02/01=100)
600 800 1,000 1,200
3,000 4,000 5,000 6,000
01/13 06/13 11/13 04/14
(pt) JCI
MSCI EM
(pt)
Local flashes
ASGR: Astra Graphia Bagi Dividen Rp62/Saham. PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) membagi dividen tunai Rp 83,6 miliar atau 40% dari perolehan laba bersih 2013 Rp 209 miliar. Dividen tunai per saham Rp 62, sudah termasuk dividen interim Rp 18 yang telah dibayar pada 23 Oktober 2013. Sisanya, Rp 44 per saham, akan dibayar pada 6 Juni 2014. Pembagian dividen tunai disetujui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Astra Graphia yang digelar Kamis, (24/4/2014). (Bisnis)
KBLV: First Media Anggarkan Belanja Modal Rp1,3 Triliun. PT First Media Tbk. (KBLV), emiten televisi berbayar, mengalokasikan belanja modal pada 2014 sebesar Rp 1,3 triliun, lebih rendah dari realisasi belanja modal 2013 sebesar Rp 2,9 triliun. Sekitar 50%
dari belanja modal tahun ini atau sebesar Rp 650 miliar diambil dari kas internal First Media, sisanya dari pinjaman perbankan dan perolehan dana IPO anak usaha, Link Net.
Sekitar 80% dari belanja modal tahun ini atau Rp1,04 triliun dipakai untuk mengembangkan jaringan, sisanya untuk membeli peralatan. Untuk mengembangkan jaringan, First Media berencana menambah jumlah base transceiver station (BTS).
(Bisnis)
BBTN: Akuisisi Ditunda, Saham BTN Tertekan. Pada perdagangan saham, Kamis pekan ini, saham BTN tergelincir 6,51% ke level Rp 1.220 per saham sekitar pukul 11.05 WIB.
Harga saham BTN sempat berada di level tertinggi Rp 1.290 per saham dan terendah Rp 1.170 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 2.813 kali dengan nilai transaksi perdagangan saham sekitar Rp 130,9 miliar. Secara year to date, saham BBTN naik 33,33% dari harga Rp 870 per saham pada 30 Desember 2013 menjadi Rp 1.305 per saham pada 23 April 2014. (Liputan 6)
GIAA: Tahun ini target laba anak usaha Garuda Indonesia diturunkan. Tahun ini, target laba PT. Garuda Maintenance Facilities (GMF) hanya ditetapkan sebesar US$ 16 juta. Target ini diturunkan dibanding capaian tahun lalu yang menyentuh US$ 19 juta atau tumbuh 8,%. Dalam lima tahun terakhir pendapatan GMF terus meningkat di kisaran 7-8%. Tahun lalu pendapatan GMF tercatat mencapai US$ 230 juta. "Selama 5 tahun terakhir pendapatan terus meningkat sekitar 7-8%, jadi tahun ini kita targetkan US$ 255 juta," ungkap Direktur Utama PT. GMF Richard Budihadianto usai rapat pimpinan jajaran kementerian BUMN di Garuda Maintenance Facilities (GMF), Cengkareng, Tangerang, Kamis (24/4). (Merdeka)
ICBP: Indofood merambah bisnis popok bayi. Grup Indofood kembali menggandeng investor asing untuk membentuk perusahaan baru melalui joint venture alias perusahaan patungan. Sekretaris Perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Elly Putranti bilang, perseroan telah menjalin kerja sama dengan Oji Holdings Corporation (OJI), perusahaan Jepang yang sahamnya tercatat di Tokyo Stock Exchange. Keduanya sepakat membentuk dua perusahaan patungan yang bergerak di bidang produksi dan pemasaran paper diapers alias popok bayi di Indonesia. (Kontan)
TCID: Mandom akan menebar dividen Rp 74,40 miliar. Perusahaan kosmetik PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) memutuskan untuk membagi dividen sebesar Rp 74,40 miliar. Nilai dividen itu setara dengan 46,5% dari laba bersih tahun 2013 sebesar Rp 160,148 miliar. Keputusan pembagian dividen disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). (Kontan)
Technical analysis
Investor sentiment
Sentimen laporan keuangan semester pertama 2014 ini memberikan gambaran pada IHSG pada minggu ini yang melakukan “wait n see”. Hal ini juga berpeluang terjadi pada perdagangan hari ini.
Double Doji Theory
IHSG saat ini melakukan double doji, yang terlihat pada chart 1. Double doji biasanya dibayangkan sebagai perperangan trend antara bullish dan bearish atau akan ada gerakkan yang cukup signifikan. Atau dengan kata lain setelah double doji maka akan ada kemungkinan yang cukup besar untuk terjadi trend kuat. Untuk kasus IHSG saat ini bisa menjadi trend kenaikan lanjutan dan mencoba 5,000 atau trend penurunan hingga kembali menguji 4,800. Sebagai contoh hal ini pernah terjadi pada IHSG pada 25 – 28 Oktober 2013, ketika itu bearish yang memenangkan perperangan dan IHSG mengalami penurunan 10% dari 4,611 dan menjadi 4,109 pada 16 Desember 2013.
Kebalikannya pernah terjadi pada saham GGRM yang mengalami double doji pada tanggal 11 – 12 September 2013, dan bullish memenangkan pertarungan, saham GGRM naik 7,5%.
This week chart
Chart IHSG selama seminggu ini dapat kita lihat pada chart 2 dimana jelas terlihat bahwa trend terakhir saat ini adalah trend penurunan. Support level IHSG berada pada 4,585 dan resistance pada 4,916. Namun indicator PSAR pada posisi terakhir memberikan gambaran perubahan trend bullish. Sehingga pada perdagangan hari ini IHSG akan mengalami kenaikan.
Chart 1. Daily chart Chart 2. This week chart
HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Recommendation Trading Buy
Target price 4,916
Stop-loss 4,800
Close 4,891
Indikator
Stoch DN
MACD DN
PSAR UP
Volume NM
GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution
UP = Up OB = Overbought
DN = Down OS = Oversold
NM = Normal
Stocks on our focus list
PT Adhi Karya Tbk (ADHI)
Pada perdagangan kemarin saham ADHI berhasil menguat cukup signifikan naik hingga 3,020 dan berhasil ditutup pada 2,995 atau menguat sebesar 3,45%. Ini menggambarkan peluang kenaikan akan terjadi pada saham ADHI.
Jika kita melihat pada chart 3 maka akan jelas bahwa peluang kenaikan akan berlanjut pada hari ini. Dimana potensi penguatan dapat terjadi setelah triangle yang berhasil ditembus dengan target adalah garis kuning namun sebagai resistance kecil adalah garis merah.
Secara teknikal, saham ADHI mempunyai peluang goldencross pada indicator stochastic. Walaupun memang indicator MACD masih berada pada bearish area.
Recommendation Trading Buy
Target price 3,040
Stop-loss 2,900
Entry price Open market price
Close 2,995
Indikator
Stoch UP
MACD DN
PSAR DN
Volume NM
GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution
UP = Up OB = Overbought
DN = Down OS = Oversold
NM = Normal
Chart 3. ADHI
HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
Saham ANTM pada perdagangan kemarin mengalami koreksi sebesar 2.01% ditutup pada harga 1,215. Sempat mengalami kenaikan hingga 1,265 dan level terendah pada 1,210. Chart 4 merupakan chart saham ANTM yang dapat kita analisa. Terbentuk triangle yang berpeluang untuk ditembus pada perdagangan hari ini.
Arah panah biru dapat saja terjadi mengingat level ini telah teruji pada perdagangan kemarin. Sehingga level ini juga dapat kembali menjadi level target untuk saham ANTM selanjutnya.
Jika kita lihat secara teknikal saham ANTM memang memasuki overbought dari stochastic, namun memang indicator MACD telah berhasil memasuki area bullish.
Sehingga dapat dikatakan sebenarnya saham ANTM berpeluang mengalami koreksi sehat dan akan kembali melanjutkan kenaikan.
Recommendation Trading buy
Target price 1,250
Stop-loss 1,050
Entry price Open market
Close 1,215
Indikator
Stoch OB
MACD UP
PSAR UP
Volume NM
GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution
UP = Up OB = Overbought
DN = Down OS = Oversold
NM = Normal
Chart 4. ANTM
HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)
Analisa saham SSIA dapat kita lakukan pada chart 5 dimana jelas terlihat bahwa trend penurunan telah berhasil dipatahkan dan akan berpeluang melanjutkan trend kenaikan.
Saham SSIA pada perdagangan kemarin mengalami kenaikan sebesar 2,42% ditutup pada level 845.
Garis biru dan garis merah merupakan level-level resistance saham SSIA. Secara indicator stochastic saham SSIA mengalami goldencross, walaupun indicator MACD masih berada pada bearish area.
Recommendation Trading Buy
Target price 870
Stop-loss 810
Entry price 840
Close 845
Indikator
Stoch GC
MACD DN
PSAR DN
Volume UP
GC = Golden-cross AC = Accumulation DC = Dead-cross Dis = Distribution
UP = Up OB = Overbought
DN = Down OS = Oversold
NM = Normal
Chart 5. SSIA
HOTS, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 6. JCI Vs. IDR/USD Chart 7. JCI performance (absolute vs. relative)
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Note: Relative to MSCI EM Index
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 8. Foreigner’s net purchase (EM) Chart 9. Oil price
Note: The latest figure for India is April 22nd
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
Chart 10. Non-ferrous metal price Chart 11. Precious metal price
Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research 10,800
11,300 11,800 12,300 12,800
4,000 4,250 4,500 4,750 5,000
1/14 2/14 3/14 4/14
(IDR)
(pt) JCI Composite Index (L)
USD/IDR (R)
0.0
0.4
4.0
-2.1 -0.1
0.8
-0.8
0.1
-4 -2 0 2 4 6
1D 1W 1M 1Y
Absolute Relative (%, %p)
65
180
2
-4
29 31
663
556
216
179 141
110
-200 0 200 400 600 800 1,000
Korea Taiwan Indonesia Thailand Philippines India
1 Day 5 Days
(USDmn)
90 95 100 105 110 115
1/14 2/14 3/14 4/14
(pt) WTI Brent Dubai
85 90 95 100 105 110 115 120 125 130
1/14 2/14 3/14 4/14
(pt) Copper Nickel Tin
90 95 100 105 110 115
1/14 2/14 3/14 4/14
(pt) Silver Gold Platinum
Table 1. Key valuation metrics
Company Name Ticker Price Market Cap Price Performance (%) P/E(X)* P/B(X)* ROE(%)*
(IDR) (IDRbn) 1D 1W 1M 1Y FY13 FY14 FY13 FY14 FY13 FY14
BANKING
Bank Central Asia Tbk PT BBCA 11,000 271,205 -0.5 -0.5 6.8 -0.9 16.6 16.8 3.7 3.6 24.6 22.7
Bank Mandiri Persero Tbk PT BMRI 9,875 230,417 -0.3 -1.0 3.7 -6.8 10.1 11.7 2.1 2.3 22.5 20.8 Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT BBRI 10,050 247,925 0.2 1.0 5.5 11.7 8.4 10.5 2.3 2.6 29.7 26.8 Bank Negara Indonesia Persero Tbk PT BBNI 5,000 93,243 -1.5 -0.5 4.2 -4.8 8.1 9.7 1.5 1.7 19.9 18.4 Bank Danamon Indonesia Tbk PT BDMN 4,355 41,741 0.9 -3.9 -1.6 -29.8 9.0 10.3 1.2 1.2 13.5 12.5 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BTPN 4,070 23,770 0.2 1.2 -6.1 -20.2 11.8 10.4 2.5 1.9 24.2 20.8 PROPERTY
Surya Semesta Internusa Tbk PT SSIA 845 3,976 2.4 -6.1 -12.0 -44.0 3.8 5.1 1.1 1.4 35.3 27.6 Ciputra Property Tbk PT CTRP 770 4,736 0.7 -3.8 -11.0 -23.8 8.8 10.3 0.9 1.0 10.8 11.1
Pakuwon Jati Tbk PT PWON 359 17,289 -1.4 -5.0 0.6 -7.9 11.5 11.7 3.4 3.3 33.4 31.1
Alam Sutera Realty Tbk PT ASRI 530 10,414 0.0 -5.4 -15.2 -49.0 9.6 6.9 1.6 1.6 18.0 23.2
Bumi Serpong Damai PT BSDE 1,615 28,258 -0.3 -0.3 -3.9 -4.4 8.4 13.8 2.2 2.5 29.7 18.4
CONSTRUCTION
Total Bangun Persada Tbk PT TOTL 895 3,052 2.3 2.3 -12.3 -15.6 8.8 13.5 2.3 3.4 27.5 28.3
Adhi Karya Persero Tbk PT ADHI 2,995 5,395 3.5 -2.0 1.5 6.0 6.7 12.9 1.8 3.0 29.9 24.1
Wijaya Karya Persero Tbk PT WIKA 2,220 13,631 2.8 -0.9 -5.9 0.9 17.0 19.0 3.3 3.9 20.6 20.6
Pembangunan Perumahan Persero Tbk PT PTPP 1,810 8,765 1.4 0.3 1.1 39.2 13.4 17.9 2.8 3.8 23.1 23.0 Waskita Karya Persero Tbk PT WSKT 760 7,320 4.1 2.7 -1.3 5.6 10.6 18.1 1.6 2.8 16.8 16.2 RETAIL & CONSUMER
Indofood Sukses Makmur Tbk PT INDF 7,200 63,219 0.7 2.1 2.1 -4.6 23.2 14.9 2.5 2.4 11.2 15.9
Kalbe Farma Tbk PT KLBF 1,540 72,188 -0.6 0.3 6.2 13.2 30.5 31.6 6.6 7.9 25.3 25.6
Mitra Adiperkasa Tbk PT MAPI 6,300 10,458 -3.1 -0.8 -3.4 -23.6 27.9 23.5 3.8 3.7 14.3 16.8
Unilever Indonesia Tbk PT UNVR 29,300 223,559 -2.3 -2.7 3.7 27.4 37.1 37.8 46.6 44.4 130.2 125.3 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk PT ICBP 10,000 58,310 0.0 0.3 0.0 -14.2 26.7 22.3 4.7 4.1 18.5 19.0 Ramayana Lestari Sentosa Tbk PT RALS 1,310 9,296 -1.9 -3.3 -6.4 -18.1 19.3 19.4 2.3 2.7 12.5 13.9
Mayora Indah Tbk PT MYOR 28,675 25,646 0.1 -1.8 -4.4 11.9 22.3 26.7 6.0 5.5 30.4 22.0
Ace Hardware Indonesia Tbk PT ACES 770 13,206 1.3 -2.5 4.1 -28.7 19.9 25.0 5.3 5.7 29.0 24.1
Gudang Garam Tbk PT GGRM 54,550 104,959 3.9 11.0 21.0 8.9 18.7 20.9 2.8 3.3 15.5 15.5
Nippon Indosari Corpindo Tbk PT ROTI 1,075 5,441 -1.8 -4.9 2.4 -27.9 32.7 25.3 6.6 5.8 21.7 22.9 AUTOMOTIVE
Astra International Tbk PT ASII 7,950 321,844 0.6 2.6 9.3 8.2 14.2 15.4 3.3 3.4 25.0 22.8
Indomobil Sukses Internasional Tbk PT IMAS 4,825 13,342 -0.1 -0.7 -4.9 -7.2 25.4 14.2 2.3 2.0 9.6 15.1
Astra Otoparts Tbk PT AUTO 3,985 19,207 0.4 2.4 1.1 5.6 16.4 14.2 2.0 1.9 14.6 14.2
TELECOMMUNICATION
Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk PT TLKM 2,355 237,384 0.6 1.5 5.6 0.3 14.6 15.1 3.4 3.4 25.3 23.9
XL Axiata Tbk PT EXCL 4,950 42,246 -0.5 3.4 17.0 -3.9 43.0 54.5 2.9 2.7 6.7 5.2
Indosat Tbk PT ISAT 3,915 21,274 1.0 2.4 0.5 -34.8 93.4 35.2 1.9 1.2 2.0 2.2
INFRASTRUCTURE
Jasa Marga Persero Tbk PT JSMR 5,875 39,950 -1.3 -1.3 1.3 -11.7 24.0 23.8 3.5 3.9 14.9 16.3
Tower Bersama Infrastructure Tbk PT TBIG 6,550 31,417 1.9 4.4 8.3 19.1 22.3 21.7 7.0 5.2 31.3 26.3 MINING
Aneka Tambang Persero Tbk PT ANTM 1,215 11,589 -2.0 8.5 6.1 -11.3 25.3 53.7 0.8 0.9 3.2 1.8
Timah Persero Tbk PT TINS 1,560 11,619 0.3 12.9 20.2 59.2 15.6 17.3 1.6 2.3 10.9 13.7
Tambang Batubara Bukit Asam Persero Tbk PTBA 10,075 23,214 -1.2 4.7 8.6 -32.8 12.4 12.2 3.0 2.6 23.0 21.4 CEMENT
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT INTP 22,325 82,184 -1.2 -4.7 -7.7 -10.7 14.7 14.9 3.2 3.1 23.7 21.8
Holcim Indonesia Tbk PT SMCB 2,710 20,766 0.4 -3.2 -1.3 -24.2 18.3 18.0 2.0 2.2 11.1 12.2
Semen Indonesia Persero Tbk PT SMGR 15,525 92,087 -1.1 -2.7 -1.4 -14.5 15.6 15.7 4.0 3.8 28.1 25.4 Source: Bloomberg, KDB Daewoo Securities Indonesia Research
*Note: Valuation metrics based on Bloomberg consensus estimates
Sector performance Top 10 market cap performance
Name Index Chg (%) Ticker Price Market Cap (IDRbn) Chg (%)
Agricultural 2,373.1 -0.4 JPFA IJ 1,340 14,285.1 6.3
Mining 1,368.7 0.5 AMRT IJ 540 20,384.8 5.9
Basic-Industry 525.6 -0.3 WSKT IJ 760 7,320.5 4.1
Miscellaneous Industry 1,368.7 0.5 GGRM IJ 54,550 104,959.0 3.9
Consumer Goods 2,002.3 -0.2 SMRA IJ 1,130 16,302.3 3.7
Property & Construction 428.0 0.9 ADHI IJ 2,995 5,395.0 3.5
Infrastructure 1,040.4 0.4 BBKP IJ 655 5,951.7 3.1
Finance 650.8 -0.3 WIKA IJ 2,220 13,630.7 2.8
Trade 881.3 -0.4 MLPL IJ 625 6,290.5 2.5
Composite 4,891.1 0.0 JKON IJ 645 10,519.0 2.4
Source: Bloomberg
Top 5 leading movers Top 5 lagging movers
Name Chg (%) Close Name Chg (%) Close
GGRM IJ 3.9 54,550 UNVR IJ -2.3 29,300
ASII IJ 0.6 7,950 SCMA IJ -4.5 3,200
TLKM IJ 0.6 2,355 BBNI IJ -1.5 5,000
PGAS IJ 0.9 5,475 BBCA IJ -0.5 11,000
AMRT IJ 5.9 540 SMGR IJ -1.1 15,525
Source: Bloomberg
Economic Calendar
Time Currency Detail Forecast Previous
6:30am JPY Tokyo Core CPI y/y 2.8% 1.0%
6:30am JPY National Core CPI y/y 1.4% 1.3%
11:30am JPY All Industries Activity m/m -0.5% 1.0%
All Day EUR Italian Bank Holiday
8:00pm EUR Belgian NBB Business Climate -2.3 -4.4
8:45pm USD Flash Services PMI 56.2 55.5
8:55pm USD Revised UoM Consumer Sentiment 83.2 82.6
8:55pm USD Revised UoM Inflation Expectations 3.1%
Note: Time is based on Indonesian local time Source: Forex Factory
Disclaimers
This report is prepared strictly for private circulation only to clients of PT Daewoo Securities Indonesia (DWS). It is purposed only to person having professional experience in matters relating to investments. The information contained in this report has been taken from sources which we deem reliable. No warranty (express or implied) is made to the accuracy or completeness of the information. All opinions and estimates included in this report constitute our judgments as of this date, without regards to its fairness, and are subject to change without notice. However, none of DWS and/or its affiliated companies and/or their respective employees and/or agents makes any representation or warranty (express or implied) or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in this report or as to any information contained in this report or any other such information or opinions remaining unchanged after the issue thereof. We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of DWS, its affiliated companies and their respective employees and agents whatsoever and howsoever arising (including, without limitation for any claims, proceedings, action, suits, losses, expenses, damages or costs) which may be brought against or suffered by any person as a results of acting in reliance upon the whole or any part of the contents of this report and neither DWS, its affiliated companies or their respective employees or agents accepts liability for any errors, omissions or misstatements, negligent or otherwise, in the report and any liability in respect of the report or any inaccuracy therein or omission there from which might otherwise arise is hereby expresses disclaimed.