• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA AMPEK BALAI PESISIR SELATAN ABSTRACT"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP ETIKA PERGAULAN PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BASA

AMPEK BALAI PESISIR SELATAN

Yola Suci Amanda¹, Ahmad Zaini², Besti Nora Dwi Putri²

¹Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat

²Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat yolasuci5@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this research is 1) to describe the communication of learners, 2) to describe the social ethics of the students, 3) communication on ethics association of learners.

This research is a quantitative descriptive and regression research. The population of this study were 347 subjects of 68 students selected based on proportional random sampling technique, calculation data using questionnaire, the analysis used was descriptive statistic with regression analysis. Regression Test Results or Ratio 0.743 and Sig. F changes of 0.00 df 66 in this case can be interpreted the relationship between communication with the social ethics of learner with sig 0.00 <0,05. And if we see how much influence that happened 0,552 that we make its form in the form of percent that is equal to 55,2% influence of communication to social ethics. Understanding communication on the ethics of great social.

This study shows: 1) Communication learners are categorized good enough, 2) Ethics of the association of learners categorized quite well. 3) There is influence of communication to social ethics. This research goes to learners, subject teachers, BK teachers and the next researchers.

Keyword: Regulation, Apparel, Students and Campus

PENDAHULUAN

Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar yang perlu dikembangkan melalui pendidikan, baik secara fisik maupun psikis, baik pendidikan itu di lingkungan keluarga, sekolah maupun di lingkungan masyarakat dimana anak tersebut berada. Melihat pendidikan sekarang ini yang dibutuhkan adalah bagaimana cara peserta didik menjalin hubungan baik dengan guru maupun dengan peserta didik lainnya.

Salah satu cara menjalin hubungan yaitu melalui komunikasi. Komunikasi dapat

berlangsung apabila ada dua orang atau sekelompok kecil, yaitu bercakap-cakap langsung dan bertatap muka (face to face) dengan adanya kontak pribadi ini terjadilah komunikasi.

Menurut Yusuf (2009: 49) remaja dalam bergaul seharusnya memiliki beberapa unsur etika yang perlu diperhatikan sebagai berikut: “(a) Pilihlah teman berakhlak mulia, (b) semangat belajar yang tinggi, (c) sikap yang saling membantu, memberi dan menghargai, (d) sikap solidaritas, (e) hindari melanggar

(2)

2 norma agama, (f) kalau berpacaran jangan nodai dengan sikap amoral”.

Berdasarkan observasi yang dilakukan diperoleh hasil bahwa masih banyak peserta didik cenderung berkomunikasi dan bergaul kurang baik.

Seperti, peserta didik memanggil nama teman dengan panggilan nama ayahnya, peserta didik yang berkomunikasi secara kasar sehingga membuat temannya marah, peserta didik yang pendendam kepada peserta didik lainnya, peserta didik yang berkomunikasi dengan peserta didik lainya dengan wajah cemberu, peserta didik yang berkomunikasi dengan mata melotot kepeserta didik lainnya, peserta didik yang memalingkan anggota badan saat berkomunikasi, peserta didik yang memilih-milih teman saat berkomunikasi, peserta didik yang tidak menghiraukan terguran dari guru, peserta didik yang berpakaian terlalu ketat dan pendek, peserta didik yang menghina status orang tua peserta didik lainnya, peserta didik yang berkelahi akibat tersinggung.

Berdasarkan fenomena di atas peneliti ingin melihat lebih lanjut lagi tentang “Pengaruh Komunikasi terhadap Etika Pergaulan Peserta Didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Pesisir Selatan”

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) Komunikasi peserta didik. (2) Etika

pergaulan peserta didik. (3) Pengaruh komunikasi terhadap etika pergaulan peserta didik.

METODE PENELITIAN

Adapun penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 27-02 bulan juli-Agustus tahun 2017. Tempat atau lokasi untuk melaksanakan penelitian ini adalahdi SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Peseisir Selatan.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan regresi sederhana untuk melihat pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Menurut Sugiyono (2009:31)

“Penelitian deskriptif kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, aktual, faktual dan akurat mengenai faktor-faktor dan sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail”.

Pada definisi operasional ini peneliti mengemukakan penjelasan dari variabel yang terdapat dalam judul penelitian yaitu:

1. Komunikasi 2. Etika pergaulan

Populasi akan memberikan gambaran yang tepat tentang berbagai kejadian, namun dalam jumlah yang besar, daerah yang luas dan variasi yang banyak dan waktu yang banyak. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik di kelas

(3)

3 XISMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Pesisir Selatan.

Sampel penelitian berjumlah 68 peserta didik (20%) dari populasi perkelas.

Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2002: 112) bahwa jika subjek penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, namun jika jumlah subjek lebih dari 100 dapat diambil10-15% atau 20- 25%.

Bungin (2005:131) mengemukakan data interval adalah data yang punya ruas atau interval atau jarak yang berdekatan dan sama. Selanjutnya Arikunto (2013:275) mengemukakan data interval tergolong sebagai data kontinum yang mempunyai tingkatan yang lebih tinggi lagi dibandingkan dengan data ordinal karena mempunyai tingkatan yang lebih banyak lagi.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah angket, yaitu merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden (Bungin, 2011:133).

Adapun prosedur yang dilakukan oleh peneliti dalam pembuatan angket sebelum megadministrasikan angket sebagai berikut:

a. Peneliti membaca berbagai sumber untuk menguatkan kajian teori sehingga memudahkan peneliti dalam mengembangkan instrumen penelitian.

b. Penyusunan kisi-kisi angket. Terlebih dahulu menetapkan variabel, kemudian sub variabel, setelah itu menjadi beberapa indikator.

c. Untuk menguji dan mengetahui validasi alat pengumpulan data atau instrumen maka dilakukan judge.

d. Setelah di judge, bila ada beberapa hal yang mungkin perlu diperbaiki maka diperbaiki dan dikonsultasikan kembali kepada dosen pembimbing.

e. Kemudian angket di uji cobakan kepada 30 responden diluar dari sampel penelitian untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen.

f. Selanjutnya dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

Tujuan dari analisis data menurut Bungin (2005:181) bahwa “Analisis data hasil penelitian kuantitatif yang bertujuan hanya menggambarkan keadaan gejala sosial apa adanya tanpa melihat hubungan- hubungan yang ada yaitu dengan metode statistik deskriptif”.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Uji Normalitas

Syarat data terdistribusi normal jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov≥

0,05. Nilai signifikansi komunikasi 0,200 dan etika pergaulan sebesar 0,200,maka dapat disimpulkan bahwa nilai pada kedua variabel yang diperoleh dari data yang ada

(4)

4 terdistribusi normal, karena nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov ≥0,05.

2. Uji Linearitas

Pengujian linearitas dilakukan dengan program SPSS versi 20.0. pedoman yang digunakan jika sig < a maka H0ditolak yang artinya ada hubungan yang linear antara komunikasi Interpersonal guru dengan minat belajar.

Nilai sig yaitu 0,00 yang artinya kecil dari 0,05 (0,00 < 0,05) dapat disimpulkan terdapat hubungan yang linier antara komunikasi dengan etika pergaulan peserta didik.

B. Deskripsi Umum

1. Komunikasi Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai

Deskripsi data komunikasi menggunakan item pernyataan yang valid dan reliabel sebanyak 35 item maka pada variabel ini skor terendah 35, skor tertinggi 175.

Komunikasi peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai sebanyak 2 orang memiliki komunikasi yang sangat baik dengan persentase 2,94%, 23 orang memiliki komunikasi yang baik dengan persentase 33,82%, 29 orang memiliki komunikasi yang cukup baik dengan persentase 42.65%, 13 orang memiliki komunikasi yang baik dengan persentase 19.12%, dan 1 orang memiliki komunikasi yang sangat kurang baik dengan persentase 1,47%.

Jadi, komunikasi peserta didik kelas XI di SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai berada pada kategori cukup baik dengan persentase 42,65%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki komunikasi yang cukup baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik Komunikasi Kelas XI di SMANegeri 1 Basa Ampek Balai

Pendeskripsian data tentang komunikasi peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai. deskripsi komunikasi dibedakan menjadi beberapa indikator diantaranya dapat dijelaskan dibawah ini:

a. Komunikasi Dilihat Komunikasi Verbal

Deskripsi data komunikasi verbal menggunakan item pernyataan yang valid dan reliabel sebanyak 14 item maka pada variabel ini skor terendah 14, skor tertinggi 70.

Komunikasi verbal di Kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai sebanyak 2 orang memiliki komunikasi verbal yang sangat baik dengan persentase 2,94%, 30 orang memiliki komunikasi

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00

Sangat Kurang BaikBaikCukup BaikBaikSangat Baik 1,47

19,12 42,65

33,82 2,94

%

(5)

5 verbal yang baik dengan persentase 44,12%,21 orang memiliki komunikasi verbal yang cukup baik dengan persentase 30.88%, 12 orang memiliki komunikasi verbal yang kurang baik dengan persentase 17,65%, dan 3 orang memiliki komunikasi verbalyang sangat kurang baik dengan persentase 4,41%.

Jadi, komunikasi verbal peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai berada pada kategori cukup Baik dengan persentase 44,12%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki komunikasi dilihat dari pengetahuan yang cukup baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik Komunikasi Verbal

b. Komunikasi Dilihat Dari Non Verbal Deskripsi data komunikasi non verbal menggunakan item pernyataan yang valid dan reliabel sebanyak 21 item maka pada variabel ini skor terendah 21, skor tertinggi 105.

Komunikasi non verbal di Kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai sebanyak 1 orang memiliki komunikasi

non verbal yang sangat baik dengan persentase 1,47%, 26 orang memiliki komunikasi non verbal yang baik dengan persentase 38,24%, 28 orang memiliki komunikasi non verbal yang cukup baik dengan persentase 41,18%, 12 orang memiliki komunikasi non verbal yang kurang baik dengan persentase 17,65%, dan 1 orang memiliki Komunikasi dilihat dari harapan yang sangat kurang baik dengan persentase 1,47.

Jadi, komunikasi non verbal peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai berada pada kategori cukup baik dengan persentase 41,18%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki komunikasi non verbal yang cukup baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik Komunikasi Non Verbal

2. Etika Pergaulan Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai

Deskripsi data etika pergaulan peserta didik menggunakan item pernyataan yang valid dan reliabel sebanyak 32 item maka pada variabel ini skor terendah 32, skor tertinggi 160.

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00

Sangat Kurang Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik Sangat Baik 4,41

17,65 30,88

44,12

2,94

%

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00

sangat kurang Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik Sangat Baik 1,47

17,65

41,18 38,24 1,47

%

(6)

6 Etika pergaulan peserta didikdi kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai sebanyak 2 orang memiliki etika pergaulan yang sangat baik dengan persentase 2,94%, 24 orang memiliki etika pergaulan yang baik dengan persentase 35,29%, 31 orang memiliki etika pergaulan yang cukup baik dengan persentase 45,59%, 9 orang memiliki etika pergaulan yang kurang baik dengan persentase 13,24%, dan 2 orang memiliki etika pergaulan yang sangat kurang baik dengan persentase 2,94%.

Jadi, etika pergaulan peserta didik di kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai berada pada kategori cukup baik dengan persentase 45,59%. Artinya sebagian besar peserta didik di kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai memiliki etika pergaulan yang cukup baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik Etika Pergaulan Peserta Didik Pendeskripsian data tentang etika pergaulan peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai. Deskripsi etika pergaulan peserta didik dibedakan

menjadi beberapa indikator diantaranya dapat dijelaskan dibawah ini:

a. Etika Pergaulan Peserta DidikDilihat dari Norma Sopan Santun

Deskripsi data etika pergaulan peserta didik dilihat dari sopan santun menggunakan item pernyataan yang valid dan reliabel sebanyak 14 item maka pada variabel ini skor terendah 0, skor tertinggi 56.

Etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma sopan santun di Kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai sebanyak 3 orang memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma sopan santun yang sangat baik dengan persentase 4,41%, 24 orang memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma sopan santun yang baik dengan persentase 35,29%, 30 orang memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma sopan santun yang cukup baik dengan persentase 44,12%, 10 orang memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma sopan santun yang kurang baik dengan persentase 14,71%, dan 1 orang memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma sopan santun yang sangat kurang baik dengan persentase 1,47%.

Jadi, etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma sopan santun peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai berada pada kategori cukup

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00

Sangat Kurang Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik Sangat Baik 2,94

13,24 45,59

35,29

2,94

%

(7)

7 baik dengan persentase 44,12%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma sopan santun yang cukup baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik Etika Pergaulan Peserta Didik Dilihat dari Norma Sopan Santun

b. Etika Pergaulan Peserta Didik Dilihat dari Norma Moral

Deskripsi data etika pergaulan peserta didik dilihat dari moral menggunakan item pernyataan yang valid dan reliabel sebanyak 4 item maka pada variabel ini skor terendah 4, skor tertinggi 20.

Pada Tabel 14 di atas, menunjukkan bahwa etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma moraldi Kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai sebanyak 3 orang memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma sopan moral yang sangat baik dengan persentase 4,41%, 25 orang memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma moral yang baik dengan persentase 36,76%, 22 orang memiliki etika pergaulan

peserta didik dilihat dari norma sopan santun yang cukup baik dengan persentase 32,35%, 15 orang memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma sopan santun yang kurang baik dengan persentase 22,06%, dan 3 orang memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma sopan santun yang sangat kurang baik dengan persentase 4,41%.

Jadi, etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma moralpeserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai berada pada kategori cukup baik dengan persentase 36,76%. artinya sebagian besar peserta didik memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma moral yang cukup baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik Etika Pergaulan Peserta Didik Dilihat dari Norma Moral

c. Etika Pergaulan Peserta Didik Dilihat dari Norma Hukum

Deskripsi data etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma hukum menggunakan item pernyataan yang valid dan reliabel sebanyak 14 item maka pada

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00

Sangat Kurang Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik Sangat Baik 1,47

14,71 44,12

35,29

4,41

%

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00

Sangat Kurang Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik Sangat Baik 4,41

22,06

32,35 36,76

4,41

%

(8)

8 variabel ini skor terendah 14, skor tertinggi 35.

Etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma hukum di Kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai sebanyak 4 orang memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma hukum yang sangat baik dengan persentase 5,88%, 24 orang memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma hukum yang baik dengan persentase 35,29%, 22 orang memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma hukum yang cukup baik dengan persentase 32,35%, 15 orang memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma hukum yang kurang baik dengan persentase 22,06%, dan 3 orang memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma hukum yang sangat kurang baik dengan persentase 4,41%.

Jadi, etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma hukum peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai berada pada kategori cukup baik dengan persentase 44,12%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki etika pergaulan peserta didik dilihat dari norma hukum yang cukup baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik Etika Pergaulan Peserta Didik Dilihat dari Norma Hukum

C. Rekapitulasi Hasil Penelitian

a. Deskriptif Pengaruh antara Komunikasi dengan Etika Pergaulan Peserta Didik

Sebagaimana yang telah dikemukakan dalam bab II, hipotesis yang dikemukakan adalah:

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan SPSS versi 20.0 yang hasilnya dapat dilihat pengaruh antara komunikasi dengan perilaku peserta didik di Kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai.

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program statistik SPSS versi 20 dan menggunakan uji regresi maka pada tabel 16 diperoleh regresi atau R sebesar 0,743 dan Sig. F change sebesar 0,00 df 66 pada hal ini dapat diartikan bahwa adanya pengaruh antara komunikasi dengan etika pergaulan peserta didik dengan sig 0,00 yang < dari 0,05. Jika kita lihat seberapa besar pengaruh yang terjadi yaitu sebesar 0,552 yang kita jadikan

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00

Sangat Kurang Baik

Kurang Baik

Cukup Baik

Baik Sangat Baik 4,41

22,06

32,35 35,29

5,88

%

(9)

9 kedalam bentuk persen yaitu sebesar 55,2% pengaruh komunikasi terhadap etika pergaulan. Artinya pengaruh komunikasi terhadap etika pergaulan besar.

Pembahasan Hasil Penelitian 1. Komunikasi

Komunikasi peserta didik Kelas XI di SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai berada pada kategori cukup baik dengan persentase 42,65%. Artinya sebagian besar peserta didik memiliki Komunikasi yang cukup baik.

Keterangan di atas mengungkap bahwa identifikasi masalah serta keterangan yang peneliti dapatkan selama melakukan observasi terhadap peserta didik sebelumnya benar adanya walaupun hanya sedikit di tandai sekitar 13 orang peserta didik yang berkategori kurang baik.

Hal ini harusnya disikapi lebih bijak oleh guru BK karena hal ini akan mengganggu proses perkembangan peserta didik.

2. Etika pergaulan Peserta Didik

Etika pergaulan peserta didik di di kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai berada pada kategori cukup baik dengan persentase 45,59%. Artinya sebagian besar peserta didik di kelas XI SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai memiliki etika pergaulan yang cukup baik.Hal ini mengidentifikasikan bahwa sebagian besar peserta didik memiliki etika bergaul yang cukup bagus, namunketerangan di atas juga mengungkap bahwa identifikasi

masalah serta keterangan yang peneliti dapatkan selama melakukan observasi terhadap sebelumnya juga benar adanya.

Ditandai dengan adanya 9 orang peserta didik memiliki etikayang kurang baik dalam bergaul.

3. Pengaruh Komunikasi dengan Etika Pergaulan Peserta Didik

Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program statistik SPSS versi 20 menggunakan uji regresi maka pada tabel 17 diperoleh regresi atau R sebesar 0,743 dan Sig. F change sebesar 0,00 df 66 pada hal ini dapat diartikan bahwa adanya pengaruh antara komunikasi dengan etika pergaulan peserta didik dengan sig 0,00 yang < dari 0,05. Dan jika kita lihat seberapa besar pengaruh yang terjadi yaitu sebesar 0,552 yang kita jadikan kedalam bentuk persen yaitu sebesar 55,2% pengaruh komunikasi terhadap etika pergaulan. Artinya pengaruh komunikasi terhadap etika pergaulan besar.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh komunikasi terhadap etika pergaulan peserta didik kelas XI di SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Pesisir Selatan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kominukasi peserta didikkelas XI di SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Pesisir Selatanberada pada kategori cukup baik.

(10)

10 2. Etika pergaulan peserta didik kelas XI

di SMA Negeri 1 Basa Ampek Balai Pesisir Selatanberada pada kategori cukup baik.

3. Hasil Uji regresi atau R sebesar 0,743 dan Sig. F change sebesar 0,00 df 66 pada hal ini dapat diartikan bahwa adanya pengaruh antara komunikasi dengan etika pergaulan peserta didik dengan sig 0,00 yang < dari 0,05. Dan jika kita lihat seberapa besar pengaruh yang terjadi yaitu sebesar 0,552 yang kita jadikan kedalam bentuk persen yaitu sebesar 55,2% pengaruh komunikasi terhadap etika pergaulan.

Artinya pengaruh komunikasi terhadap etika pergaulan besar

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktek). Jakarta: RinekaCipta..

Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen Penelitian suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:

Alfabeta.

Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi

Perkembangan Anak dan Remaja.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gambar

Grafik Komunikasi Kelas XI di  SMANegeri 1 Basa Ampek Balai
Grafik Komunikasi Verbal
Grafik Etika Pergaulan Peserta Didik  Pendeskripsian  data  tentang  etika  pergaulan  peserta  didik  di  Kelas  XI  SMA  Negeri  1  Basa  Ampek  Balai
Grafik  Etika  Pergaulan  Peserta  Didik  Dilihat dari Norma Sopan Santun
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada tanggal 31 Oktober 1517, Martin Luther, seorang biarawan dari Jerman menempelkan 95 dalil yang berisi pandangan terhadap doktrin gereja Katolik Roma pada

Walwiringwesi. Ia menjadi raja yang amat terkenal. Ia menguasai dunia. Demikianlah kisc::h lokosuruh menjadi raja,&#34; kata Ketut Tamas. Wayan Cita senang mendengar

Pencegahan korosi yang diterapkan dalam dunia perkapalan sangat bervariasi, diantaranya dengan menggunakan pelapisan dengan pengecatan dan dengan perlindungan

Material tersebut memiliki efisiensi fotokatalis yang tinggi dengan celah pita energi 3,3 eV bersesuaian dengan energi sinar UV hingga cahaya tampak dan dapat

Dari tabel hasil perhitungan diperoleh bahwa efisiensi HRSG yang optimal adalah sebesar 54,04 % dengan laju aliran energi yang dibutuhkan air menjadi uap panas lanjut sebesar

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan struktur yang membangun novel Hujan karya Tere Liye, (2) Memaparkan nilai sosial yang terdapat dalam novel Hujan

Seperti yang ditegaskan oleh Susanto dan Tarigan, (2013) bahwa daya tarik investor untuk menanamkan investasinya pada perusahaan dengan melihat pada laporan keuangan