• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Adi Setyo Nugroho, 2015

ANALISIS POTENSI PENERIMAAN DAN TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan hal-hal yang akan diteliti dalam suatu penelitian. Menurut Sugiyono (2009 : 13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu). Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 29) mendefinisikan objek penelitian sebagai sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Lalu menurut Supriati (2012 : 38) objek penelitian adalah variabel yang diteliti oleh peneliti di tempat yang peneliti lakukan. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa objek penelitian adalah suatu problematika penelitian untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegeunaan tertentu tentang suatu hal objektif, valid, dan reliable.

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian ialah pajak reklame.

Sedangkan penelitian dilakukan di Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang berlokasi di Jl. Wastukencana No. 2, Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Dalam melakukan suatu pemecahan terhadap suatu masalah, diperlukan tindakan-tindakan yang teratur, hati-hati, dan terus menerus. Menurut Sugiyono (2009 : 2) menjelaskan bahwa metode penelitian ialah cara ilimiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan menurut Arikunto (2006 : 68) metode penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah. Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa metode penelitian ialah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu untuk kemudian diteliti hingga menyusun laporan atas suatu masalah yang diteliti.

(2)

Adi Setyo Nugroho, 2015

ANALISIS POTENSI PENERIMAAN DAN TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti kali ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2009 : 11) metode deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel (independen) atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk menggambarkan keadaan objek yang diteliti berdasarkan faktor- faktor yang ada, dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan, kemudian membuat analisa, mengambil kesimpulan dan memberi saran.

3.3 Definisi Operasionalisasi Variabel

Pengertian operasional variabel menurut Sugiyono (2009 : 58) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Husein Umar (2005 : 69) mendefinisikan operasional variabel adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Lalu menurut Iwan Satibi (2011 : 71) operasionalisasi variabel adalah konsep yang menghubungkan antara teori dan variabel yang masih abstrak ke dalam realitas. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa operasional variabel adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti dengan melihat apa yang menjadi fenomena di lapangan untuk kemudian diamati, diukur, dihitung dan dipelajari serta untuk dicari kesimpulannya sebagai solusi dari fenomena dilapangan. Variabel dalam penelitian ini adalah pajak reklame yang akan dihitung potensinya, tingkat efektivitas pemungutan, serta kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah.

1. Potensi Penerimaan Pajak Reklame adalah jumlah dari seluruh reklame legal, nilai sewa reklame, lama pemasangan, dan tarif pajak reklame.

2. Tingkat Efektivitas Pajak Reklame adalah hasil dari perbandingan antara realisasi penerimaan pajak reklame dengan potensi penerimaan reklame.

3. Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah adalah melihat seberapa besar kontribusi yang telah diberikan pajak reklame dalam penerimaan pendapatan asli daerah.

(3)

Adi Setyo Nugroho, 2015

ANALISIS POTENSI PENERIMAAN DAN TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Potensi Pajak Reklame

Potensi pajak reklame adalah perhitungan membagi antara potensi

penerimaan pajak reklame dengan realisasi

penerimaan pajak reklame.

Jumlah reklame (R) x nilai sewa reklame (S) x lama pemasangan (D)

x Tarif Pajak (Pr)

(Kesit Bambang Prakosa, 2005 : 151)

Rasio

Tingkat Efektivitas

Pajak Reklame

efektivitas pajak reklame adalah mengukur hasil

pungut pajak reklame dengan potensi riil yang

telah dimiliki.

Realisasi penerimaan pajak reklame Potensi penerimaan pajak reklame

(Abdul Halim, 2004 : 93)

Rasio

Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah

kontribusi pajak reklame terhadap pendapatan asli

daerah adalah suatu sumbangan yang diberikan dari pajak

reklame kepada pendapatan asli daerah.

Realisasi penerimaan pajak reklame Realisasi penerimaan PAD

(Abdul Halim, 2004 : 163)

Rasio

3.4 Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer

Data Primer yaitu dengan melakukan wawancara secara langsung dengan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung terkait dengan dominasi ukuran reklame yang terdapat di Kota Bandung, lama pemasangan pada setiap jenis reklame di Kota Bandung, harga nilai strategis pemasngan reklame

(4)

Adi Setyo Nugroho, 2015

ANALISIS POTENSI PENERIMAAN DAN TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di Kota Bandung, serta dominasi pemasangan reklame di Kota Bandung dilihat dari strategis pemasangannnya.

2. Data Sekunder

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder menyesuaikan dengan fenomena yang terjadi selama periode 2009 sampai dengan 2013 berupa laporan SOTK Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, Laporan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung periode 2009 sampai dengan 2013, Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2003 Tentang Pajak Reklame. Harga Dasar Nilai Objek Reklame dan Nilai Strategis Pemasangan Reklame.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode Pengumpulan Data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Metode dokumentasi, dilakukan dengan mengkaji literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Kegunaan dari studi kepustakaan adalah untuk memperoleh dasar-dasar teori maupun data yang dapat digunakan sebagai landasan teori maupun sebagai pedoman dalam melakukan analisis terhadap objek yang diteliti.

2. Wawancara, dilakukan dengan cara berkomunikasi langsung dengan pihak-pihak dalam suatu instansi yang memiliki kompetensi dalam objek yang diteliti.

3.6 Metode Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah, dan menganalisis data tersebut. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini guna mencapai tujuan penelitian adalah menghitung seberapa besarnya potensi penerimaan pajak reklame, menghitung efektivitas pajak reklame, dan kontribusi pajak reklame terhadap PAD.

3.6.1 Perhitungan Potensi Penerimaan Pajak Reklame

Potensi dalam hal ini mengenai penerimaan pajk reklame adalah sejumlah penerimaan yang dapat diraih oleh suatu institusi yang jumlahnya berada

(5)

Adi Setyo Nugroho, 2015

ANALISIS POTENSI PENERIMAAN DAN TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di atas target yang telah ditetapkan. Dalam hal meningkatkan target penerimaan pajak reklame perlu dilihat potensi yang ada pada penerimaan pajak reklame itu sendiri. Menurut Kesit Bambang Prakosa (2005 : 151) rumus untuk menghitung potensi penerimaan pajak reklame adalah sebagai berikut:

Keterangan :

R = Jumlah Reklame S = Nilai Sewa Reklame D = Lama Pemasangan Pr = Tarif Pajak

Dalam menentukan besarnya Nilai Sewa Reklame (S) yaitu dengan menentukan besarnya Nilai Strategis Pemasangan Reklame (NSPR) dan Nilai Jual Objek Reklame (NJOR) lalu menjumlahkan NSPR dan NSPR sehingga didapat angka dari NSR. Nilai Strategis Pemasangan Reklame didapat berdasarkan Nilai Fungsi Ruang, Nilai Fungsi Jalan, dan Nilai Sudut Pandang. Sedangkan Nilai Jual Objek Reklame didapat berdasarkan ukuran reklame dan tarifnya, serta ketinggian reklame dari jalan raya serta tarifnya.

3.6.2 Efektivitas Pajak Reklame

Efektivitas mrupakan perbandingan antara realisasi penerimaan yang kemudian dibandingkan dengan potensi penerimaan. Adapun rumus untuk menghitung efektivitas menurut Abdul Halim (2004 : 93) adalah sebagai berikut:

Realisasi Penerimaan Pajak Reklame

x 100%

Potensi Pajak Reklame

Untuk melihat arti dari nilai efektivitas yang telah dihitung, maka dilakukan pencocokan dengan kriteria kinerja keuangan, untuk mengetahui ada dalam kategori apakah hasil dari perhitungan tersebut.

Tabel 3.2

Kriteria Kinerja Keuangan Presentase Kinerja Keuangan Kriteria Potensi Pajak Reklame (PPrk) : R x S x D x Pr

(6)

Adi Setyo Nugroho, 2015

ANALISIS POTENSI PENERIMAAN DAN TINGKAT EFEKTIVITAS PAJAK REKLAME SERTA KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Di atas 100% Sangat Efektif

90-100% Efektif

80-90% Cukup Efektif

60-80% Kurang

Kurang dari 60% Tidak Efektif

Sumber: Depdagri, Kepmendagri No. 690.900.327 Tahun 1966 (Yuni Mariana, 2005:26)

3.6.3 Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kontribusi adalalah sumbangan suatu variabel terhadap variabel yang lain, dengan perhitungan menggunakan rumus Abdul Halim (2004 : 163) sebagai berikut:

Realisasi Penerimaan Pajak Reklame

x 100%

Realisasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah

Untuk mengetahui arti dari perhitungan kontribusi yang telah dihitung, maka dilakukan pencocokan dengan kriteria kinerja keuangan berdasarkan kriteria yang telah disusun oleh Tim Litbang Depdagri Fisipol UGM Tahun 1991 dalam Depdagri, Kepmendagri No. 690.900.327 Tahun 1996.

Tabel 3.3

Kriteria Kinerja Keuangan Presentase Kinerja Keuangan Kriteria

0-10,00% Sangat Kurang

10,10-20,00% Kurang

20,10-30,00% Cukup

30,10%-40,00% Sedang

40,10-50,00% Baik

>50,00% Sangat Baik

Sumber: Depdagri, Kepmendagri No. 690.900.327 Tahun 1996

Referensi

Dokumen terkait

Operasi hitung pada volume kubus dan balok yaitu dengan mengalikan, maka ketika dibalikan pun antara panjang (p). Selain itu, terdapat soal yang akan menguji kemampuan

Variabel SHARIAH SHARE merupakan sebuah variabel yang bergerak di dekat garis x , hal ini menunjukkan bahwa goncangan dari tingkat bunga PUAB mempunyai pengaruh yang relatif

bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan

Tema desain yang digunakan pada proyek Sentra Batik Khas Blora ini adalah Arsitektur Neo Vernakular.. Kata “Neo” diambil dari Bahasa Yunani dan digunakan sebagai

Untuk mengevaluasi kinerja dosen dalam pembelajaran pada setiap mata kuliah, maka dilakukan penyebaran kuesioner yang harus diisi mahasiswa serta pemberian kritik dan saran

Hal ini dapat terjadi melalui dua mekanisme yaitu diawali dengan terjadinya hipertrofi ventrikel kiri yang menyebabkan kepayahan otot jantung dalam memompa, maupun

Meskipun terdapat banyak penelitian yang menunjukkan bahwa dislipidemia berhubungan erat dengan angka mortalitas pada penyakit jantung koroner, ternyata hal ini tidak

Pada teks tersebut, bisa dilihat dengan gamblang bagaimana proses pergeseran struktur yang mengacu kepada bahasa sasaran. Faktor komunikasi yang efektif terhadap bahasa