• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI PROSES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II DESKRIPSI PROSES"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Prarancangan Pabrik Metil Laktat dari Asam Laktat dan Metanol Kapasitas 20.000 Ton/Tahun

14

BAB II

DESKRIPSI PROSES

2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung, dan Produk 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku

1. Asam Laktat (www.alibaba.com)

- Rumus Molekul : CH3CHOHCOOH - Berat Molekul : 90,08

- Kenampakan : cairan tidak berwarna - Titik didih : 173,85 °C

- Kemurnian : 90 % (berat) - Impuritas : 10 % H2O (berat) 2. Metanol (www.kaltimmethanol.com)

- Rumus Molekul : CH3OH - Berat Molekul : 32,04

- Kenampakan : cairan tidak berwarna - Titik didih : 64,7 °C

- Kemurnian : 99,85 % (berat) - Impuritas : 0,15% H2O (berat) 2.1.2 Spesifikasi Bahan Pembantu

1. Asam Sulfat (www.alibaba.com) - Rumus Molekul : H2SO4

- Berat Molekul : 98,08

- Kenampakan : cairan tidak berwarna - Titik didih : 370 0C

- Kemurnian : 98 % (berat) - Impuritas : 2% H2O (berat) 2.1.3 Spesifikasi Produk

1. Metil Laktat (www.alibaba.com)

- Rumus Molekul : CH3CHOHCOOH3

(2)

15

- Berat Molekul : 104,10

- Kenampakan : cairan tidak berwarna

- Titik didih : 144,8 0C

- Kemurnian : min 98%

2.2 Konsep Proses 2.2.1 Dasar Reaksi

Proses pembuatan metil laktat dari asam laktat dan metanol berdasarkan reaksi esterifikasi sebagai berikut :

CH3CHOHCOOH(l) + CH3OH(l) CH3CHOHCOOCH3(l)+ H2O(l) (II-1) Pembentukan metil laktat tersebut berlangsung secara kontinyu di dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB). Reaksi yang berlangsung dijaga pada suhu 100 oC dan tekanan 3 atm. Katalis yang digunakan adalah asam sulfat berwujud cair.

Mekanisme reaksi pembentukan metil laktat dapat diterangkan sebagai berikut:

RC-OH + R’OH R-COH RCOR’ + H2O

Dalam reaksi esterifikasi ikatan yang terputus adalah ikatan C-O dari asam karboksilat bukan ikatan O-H dari asam atau ikatan C-O dari alkohol.

1. Proton menyerang karbonil- oksigen yang terpolarisasi negatif. Gugus karbonil –oksigen kemudian menjadi lebih positif dan lebih mudah diserang molekul alkohol.

2. Penyerangan oleh alkohol akan memproduksi produk tambahan yang berupa intermediet dengan perpindahan proton.

3. Kehilangan sebuah molekul karena aksi proton yang bergabung dengan ikatan O-H akan membentuk molekul H2O yang pada akhirnya akan

H2SO4

|| | ||

O

|

O

OR׳ OH

H+

Asam karboksilat Alkohol Ester

(3)

Prarancangan Pabrik Metil Laktat dari Asam Laktat dan Metanol Kapasitas 20.000 Ton/Tahun

16

melepaskan diri, disamping itu dengan lepasnya molekul air akan menyebabkan terbentuknya ester.

(Groggins,1958) 2.2.2 Kondisi Operasi

Reaksi esterifikasi pembentukan metil laktat berjalan pada suhu 100oC dan tekanan 3,0397 bar . Pemilihan kondisi operasi tersebut berdasarkan jurnal IEC (Industrial Engineering and Chemistry), vol. 42, no 5 tahun 1950, halaman 809.

Reaksi bersifat eksotermis dengan fase reaktan cair. Reaksi dijalankan pada kondisi isotermal pada suhu 100oC maka digunakan reaktor jenis RATB (Reaktor Alir Tangki Berpengaduk). Untuk menjaga reaksi berjalan dalam keadaan isotermal maka dimasukan air pada jaket reaktor sebagai pendingin. Kondisi operasi pada perancangan pabrik asam metil laktat ini adalah sebagai berikut:

2.3 Tinjauan Termodinamika

Reaksi pembuatan metil laktat berlangsung secara eksotermis, hal ini dapat ditinjau dari ∆H reaksi (298,15 K) di bawah ini :

Reaksi :

C3H6O3(l)+ CH3OH(l) C4H8O3(l)+ H2O(l) (II-2) Data entalpi pembentukan (∆Hf°) pada suhu 298,15 K dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Harga (∆Hf°) Masing-Masing Komponen (Dean,1999)

Komponen Harga ∆Hf° (kJ/mol)

CH3OH -239,100

H2O -285,830

C4H8O3 -645,620

C3H6O3 -674,500

Jadi,

ΔHR(298 K) = ΣΔHofproduk – ΣΔHofreaktan (II-3)

= ((-645,620-285,830) – (-239,100-674,500)) kJ/mol

= -17,850 kJ/mol

Karena harga ΔHR298 K bernilai negatif, maka reaksi bersifat eksotermis.

H2SO4

(4)

17

Reaksi reversible dapat ditunjukkan dengan harga konstanta kesetimbangan berikut:

Tabel 2.2. Harga ∆Gfo Masing-Masing Komponen (Dean,1999)

Komponen Harga ∆Gfo (kJ/mol)

C3H6O3 -518,200

CH3OH -166,600

C4H8O3 -453,03

H2O -237,140

ΔGof(298 K) = ΣΔGofproduk – ΣΔGofreaktan (II-4)

= ((-453,03-237,140) – (-518,200-166,600)) kJ/mol

= -5,370 kJ/mol

Didapat ΔGo < 0 sehingga reaksi dapat berjalan dengan spontan.

Dari Smith Van Ness Equation (13.11b) ln 𝐾298 = [−∆𝐺°𝑓

𝑅𝑇 ] (II-5)

= −(−5,370)𝑘𝐽

𝑚𝑜𝑙 8,314. 10−3 𝑘𝐽

𝑚𝑜𝑙. 𝐾 𝑥 298,15 𝐾

= 2,166 K298 = 8,726

Di dalam jurnal IEC (Industrial Engineering and Chemistry), vol. 42, no 5 tahun 1950, halaman 809, didapatkan nilai K sebesar 2,52.

Reaksi pembentukan metil laktat :

C3H6O3(l)+ CH3OH(l) C4H8O3(l)+ H2O(l) (II-6) Mula-mula CA0 CB0

Reaksi CA0.XA CA0.XA CA0.XA CA0.XA

Sisa CA0(1-XA) CB0-CA0.XA CA0.XA CA0.XA

K =[C[CC4H8O3][CH2O]

C3H6O3][CCH3OH] (II-7)

H2SO4

(5)

Prarancangan Pabrik Metil Laktat dari Asam Laktat dan Metanol Kapasitas 20.000 Ton/Tahun

18

= [𝐶𝐴0. 𝑋𝐴𝑒][𝐶𝐴0. 𝑋𝐴𝑒] [𝐶𝐴0(1 − 𝑋𝐴𝑒)][𝐶𝐵0− 𝐶𝐴0. 𝑋𝐴𝑒] Keterangan :

CA0 : Konsentrasi asam laktat mula-mula CB0 : Konsentrasi metanol mula-mula XAe : Konversi kesetimbangan K : Konstanta kesetimbangan Dengan :

𝐶𝐵0 𝐶𝐴0 = 4

Maka persamaan (II-5) menjadi :

𝐾 = 𝐶𝐴02𝑋𝐴𝑒2

𝐶𝐴0(1 − 𝑋𝐴𝑒)(4𝐶𝐴0− 𝐶𝐴0. 𝑋𝐴𝑒)

= 𝐶𝐴02𝑋𝐴𝑒2

𝐶𝐴0(1 − 𝑋𝐴𝑒)𝐶𝐴0(4 − 𝑋𝐴𝑒)

= 𝐶𝐴02𝑋𝐴𝑒2

𝐶𝐴02(1 − 𝑋𝐴𝑒)(4 − 𝑋𝐴𝑒)

= 𝑋𝐴𝑒2

(1 − 𝑋𝐴𝑒)(4 − 𝑋𝐴𝑒)

Dengan K = 2,52 maka persamaan menjadi : 2,52 = 𝑋𝐴𝑒2

(1 − 𝑋𝐴𝑒)(4 − 𝑋𝐴𝑒) 2,52 = 𝑋𝐴𝑒2

4 − 5𝑋𝐴𝑒+ 𝑋𝐴𝑒2

10,08 – 12,6 XAe + 1,52 XAe2= 0 XAe = 0,8971 (memenuhi) XAe = 7,392 ( tidak memenuhi)

(6)

19

Sehingga nilai konversi kesetimbangan reaksi pembentukan metil laktat adalah 89,71%. Berdasarkan nilai konversi maka reaksi sebagian berjalan ke arah produk dan sebagian ke arah reaktan.

2.4 Tinjauan Kinetika

Reaksi pembentukan metil laktat merupakan reaksi esterifikasi antara asam laktat dan metanol. Berdasarkan jurnal IEC (Industrial Engineering and Chmistry), vol. 42, no 5 tahun 1950, halaman 806 reaksi pembentukan metil laktat dengan perbandingan molar metanol terhadap asam laktat yaitu 4 : 1, konsentrasi katalis asam sulfat sebesar 0,306% dan suhu reaksi 100oC merupakan reaksi orde 2 dengan konstanta kecepatan reaksi k1 = 0,0853080 L/mol.menit dan konstanta kesetimbangan reaksi K = 2,52. Persamaan kecepatan reaksi pembentukan metil laktat yaitu :

−𝑟𝐴 = 𝑘1𝐶𝐴𝐶𝐵− 𝑘2𝐶𝐶𝐶𝐷 (II-8) Dimana 𝐾 =𝑘1

𝑘2

maka persamaan (II-6) menjadi :

−𝑟𝐴 = 𝑘1(𝐶𝐴𝐶𝐵− 1

𝐾𝐶𝐶𝐶𝐷) Dengan :

rA = kecepatan reaksi

k1 = konstanta kecepatan reaksi ke arah reaktan k2 = konstanta kecepatan reaksi ke arah produk K = konstanta kesetimbangan reaksi

CA = konsentrasi asam laktat CB = konsentrasi metanol CC = konsentrasi metil laktat CD = konsentrasi air

2.5 Diagram Alir Proses dan Tahapan Proses 2.5.1 Diagram Alir Kualitatif dan Kuantitatif

Diagram alir kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat pada gambar 2.1.

(7)

Prarancangan Pabrik Metil Laktat dari Asam Laktat dan Metanol Kapasitas 20.000 Ton/Tahun

20 2.5.2 Diagram Alir Proses

Diagram alir proses dapat dilihat pada gambar 2.2.

(8)

21

Gambar 2.1 Diagram Alir Kualitatif dan Kuantitatif

(9)

DIAGRAM ALIR PROSES

PRARANCANGAN PABRIK METIL LAKTAT DARI ASAM LAKTAT DAN METANOL KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN

TK-101

TK-102 35 LI

1,01

1 35 1,01

35 LI 1,01

2

35 1,01

LIC

FIC R-101

3

100 3,04 35

3,04

35

3,04

24 16

1

T-101

LIC

5 RIC

TIC

LIC 35

1,01

45 1,01

cw

cw

E-101 A/B

V-101

E-102 A/B 4

TIC

208

18,2

steam

1

12

19 T-102

LIC

TIC

steam E-105 A/B

7 TIC 35

1,01

45 1,01 cw

cw

LIC V-102

RIC

TIC 35

1,01 cw

cw 45

1,01

6 UPL

E-103 A/B

E-104 A/B

37 1

11 T-103

FIC LIC

TIC

steam E-108 A/B

9 RIC

TIC 35

1,01 45 1,01

cw cw

LIC E-106 A/B

TIC 35

1,01 45 1,01 V-103

cw cw

8

FI 40

1,19

TK-103

40

1,19

LI 40

1,19

40 1,12

P-101 A/B P-102 A/B

P-103 A/B P-104 A/B

RIC

FIC

P-105 A/B

P-106 A/B

P-107 A/B

P-108 A/B

P-109 A/B

P-1010 A/B

P-1011 A/B

P-1012 A/B E-107 A/B

Keterangan :

E : Heat exchanger

P : Pompa

R : Reaktor

T : Menara distilasi TK : Tangki penyimpanan

V : Akumulator

A/B : Parallel units

FIC : Flow indicator controller LIC : Level indicator controller RIC : Ratio indicator controller

TIC : Temperature indicator controller cw : Cooling water

: Control valve

: Pressure reducing valve : Nomor arus

: Tekanan (bar) : Suhu (oC)

: Aliran air pendingin : Aliran steam

: Electric conector : Pneumati signal 208

18,2

steam steam

steam FIC

FIC

FI

190,9

3,04

93,59

2,91

93,66

2,91

138,4

3,16

149,2

3,16

149,2

3,16

103,5

1,12

101,9

1,12

154,9

1,32

160,3

1,32

160,3

1,32

208

18,2

208

18,2

190,9

1,7

189,5

1,7

208

18,2

208

18,2

93,59

3,04

TIC

cw 35 1,01 cw

45 1,01

132,4

1,22

152,5

1,19

151,3

1,19

Dikerjakan Oleh :

Liliana Triatmajaning Wibowo NIM. I 0517051

Marttina Rahman NIM. I 0517054

Dosen Pembimbing I,

Ir.Mujtahid Kaavessina, S.T., M.T.,Ph.D.

NIP. 197909242003121002

Dosen Pembimbing II,

Ir. Paryanto, M.S.

NIP. 195804251986011001

(10)

23 2.5.3 Tahapan Proses

Proses pembuatan metil laktat dengan reaksi esterifikasi yang menggunakan bahan baku asam laktat dan metanol dapat dilakukan melalui tahapan- tahapan sebagai berikut :

1. Tahap penyiapan bahan baku 2. Tahap pembentukan produk 3. Tahap pemurnian produk

Uraian tiap-tiap tahap adalah sebagai berikut : 1. Tahap penyiapan bahan baku

Bahan baku asam laktat disimpan dalam tangki penyimpanan (TK-101).

Kapasitas tangki dibuat untuk persediaan selama 30 hari dengan kondisi operasi penyimpanan pada suhu kamar.

Asam laktat dari tangki penyimpanan (TK-101) dipompa untuk mengalirkan sekaligus menaikkan tekanan menjadi 3 atm kemudian dialirkan ke dalam reaktor.

Begitu pula dengan metanol dari tangki penyimpan (TK-102) dipompa untuk mengalirkan dan menaikkan tekanan menjadi 3 atm kemudian dialirkan ke dalam reaktor. Hasil bawah T-103 yang berupa sisa asam laktat yang belum bereaksi dan katalis H2SO4 , hasil atas T-101 yang berupa metanol yang belum bereaksi direcycle ke dalam reaktor yang sebelumnya dipompa untuk mengalirkan sekaligus menaikkan tekanan menjadi 3 atm.

2. Tahap reaksi pembentukan metil laktat

Reaksi bekerja pada fase cair - cair di dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) dengan bantuan katalis H2SO4. Reaktor dirancang untuk beroperasi pada suhu 100 oC dan tekanan 3 atm. Besarnya konversi metil laktat mencapai 82 %.

Reaksi bersifat eksotermis, untuk itu agar suhu reaksi dapat dijaga konstan maka pada reaktor dipasang jaket pendingin yang dialiri air pendingin.

Produk reaktor adalah metil laktat, air, sisa reaktan dari metanol dan asam laktat serta katalis asam sulfat

(11)

Prarancangan Pabrik Metil Laktat dari Asam Laktat dan Metanol Kapasitas 20.000 Ton/Tahun

24 3. Tahap pemurnian produk

Hasil keluaran reaktor berupa cairan yang terdiri atas metil laktat, air, metanol, asam laktat dan asam sulfat. Campuran cairan diumpankan ke menara distilasi pertama (T-101).

Menara distilasi pertama ini bertujuan untuk mengembalikan metanol yang belum bereaksi dari campuran keluaran reaktor. Hasil atas menara distilasi pertama (T-101) setelah di kondensasi di E-101 keluar pada suhu 93,59 oC dan tekanan 2,87 atm, terdiri dari metanol yang belum bereaksi dan air direcycle ke reaktor yang sebelumnya dinaikkan tekananya menjadi 3 atm. Hasil bawah menara distilasi pertama (T-101) yang terdiri sedikit metanol, asam laktat, metil laktat, asam sulfat, dan air diumpankan ke expansion valve untuk diturunkan tekanannya kemudian masuk ke menara distilasi kedua (T-102) pada suhu 132,4 oC dan tekanan 1,2 atm.

Hasil atas menara distilasi kedua (T-102) yang terdiri dari sedikit metanol, sedikit metil laktat dan air keluar pada suhu 105,9 oC, tekanan 1,17 atm kemudian dikondensasi dalam E-103 sehingga menjadi cairan dan dialirkan menuju ke unit pengolahan limbah yang sebelumnya didinginkan dahulu hingga suhu 40oC.

Sedangkan hasil bawah menara distilasi kedua (T-102) berupa metil laktat, sedikit air, asam laktat dan asam sulfat diumpankan ke menara distilasi ketiga (T-103).

Umpan T-103 adalah hasil bawah T-102 bersuhu 160,3 oC, tekanan 1,32 atm.

Hasil atas menara distilasi ketiga (T-103) yang merupakan produk utama berupa metil laktat dengan pengotor sedikit air dan asam laktat ditampung dalam tangki penyimpanan (TK-103) dengan sebelumnya didinginkan dahulu sampai suhu 40oC.

Sedangkan hasil bawah T-103 terdiri dari asam laktat, asam sulfat, dan sedikit air keluar pada suhu 191,2 oC dan tekanan 1,68 atm di recycle menuju ke reaktor yang sebelumnya dinaikkan tekanannya menjadi 3 atm.

2.6 Neraca Massa dan Neraca Panas

Produk : Metil laktat 99 %

Kapasitas perancangan : 20.000 ton/tahun Waktu operasi selama 1 tahun : 330 hari

(12)

25 Waktu operasi selama 1 hari : 24 jam 2.6.1 Neraca Massa

Basis perhitungan : 1 jam operasi

Satuan : kg/jam

Tabel 2.3 Neraca Massa Total

Komponen

Masuk Keluar

Arus 1 Arus 2 Arus 6 Arus 8

CH3OH 0 808,973 27,860 0

H2O 244,901 1,215 680,694 4,798

C4H8O3 0 0 25,394 2513,224

C3H6O3 2204,111 0 0 7,230

H2SO4 0 0 0 0

Total

2449,012 810,189 733,948 2525,253

3259,200 3259,200

Tabel 2.4 Jumlah Arus Masuk dalam Neraca Massa Total

Komponen

Masuk

Arus 1 Arus 2

CH3OH 0 808,973

H2O 244,901 1,215

C4H8O3 0 0

C3H6O3 2204,111 0

H2SO4 0 0

Total

2449,012 810,189 3259,200

Tabel 2.5 Jumlah Arus Keluar dalam Neraca Massa Total

(13)

Prarancangan Pabrik Metil Laktat dari Asam Laktat dan Metanol Kapasitas 20.000 Ton/Tahun

26 Komponen

Masuk

Arus 6 Arus 8

CH3OH 27,860 0

H2O 680,694 4,798

C4H8O3 25,394 2513,224

C3H6O3 0 7,230

H2SO4 0 0

Total

733,948 2525,253 3259,200

Pada perancangan ini dihasilkan produk utama metil laktat sebesar 2525,253 kg/jam. Metil laktat yang dihasilkan memiliki kemurnian sebesar 99,524% dengan impuritas 0,19% air dan 0,29% asam laktat. Pada tabel 2.2 dapat dilihat jumlah bahan baku yang digunakan pada perancangan ini adalah asam laktat sebesar 2449,012 kg/jam dan metanol sebesar 810,189 kg/jam. Kebutuhan bahan baku terhadap produk yaitu :

Kebutuhan asam laktat = 2449,012 2525,253

= 0,9698 kg asam laktat/kg produk Kebutuhan metanol = 810,189

2525,253

= 0,321 kg metanol/kg produk

Berdasarkan perhitungan diatas untuk membuat 99,524% metil laktat membutuhkan asam laktat sebesar 0,9698 kg/kg produk dan metanol sebesar 0,321 kg/kg produk.

2.6.2 Neraca Panas

Basis Perhitungan : 1 jam operasi

Satuan : kJ/jam

Neraca pana total perancangan pembuatan metil laktat dari asam laktat dan metanol dapat dilihat pada tabel 2.6.

(14)

27

Tabel 2.3 Neraca Panas Total

Nama Alat Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)

Q1 76482,014 -

Q2 20852,706 -

Qreaksi 447064,785 -

Q E-102 A/B 6023581,817 -

Q E-105 A/B 2691035,005 -

Q E-108 A/B 1124956,265 -

Q6 - 245197,819

Q8 - 437098,308

Q prssure valve - 412554,723

Tabel 2.3 Neraca Panas Total (lanjutan)

Nama Alat Panas Masuk (kJ/jam) Panas Keluar (kJ/jam)

Q pendingin reaktor - 154494,806

Q E-101 A/B - 5669132,224

Q E-103 A/B - 2365743,971

Q E-104 A/B - 198257,107

Q E-106 A/B - 1099750,741

Q E-107 A/B - 389117,396

Total 10383972,594 10383972,594

Kebutuhan energi berupa steam yang harus dipenuhi dari unit utilitas kemudian diberikan ke unit proses yaitu reboiler pada menara distilasi 1 (E-102 A/B) sebesar 6023581,817 kJ/jam, reboiler pada menara distilasi 2 (E-105 A/B) sebesar 2691035,005 kJ/jam dan reboiler pada menara distilasi 3 (E-108 A/B) sebesar

(15)

Prarancangan Pabrik Metil Laktat dari Asam Laktat dan Metanol Kapasitas 20.000 Ton/Tahun

28

1124956,265 kJ/jam. Kebutuhan spesifik energi (steam) terhadap massa produk utama yang dihasilkan yaitu

Kebutuhan spesifik energi = 6023581,817+2691035,005+1124956,265 2525,253

= 3896,471 kJ/kg produk utama

Berdasarkan perhitungan diatas, energi (steam) yang dibutuhkan untuk membuat satu kg metil laktat 99,524% berat sebesar 3896,471 kJ.

2.7 Tata Letak Peralatan dan Pabrik 2.7.1 Tata Letak Peralatan

Tata letak alat proses adalah tempat kedudukan dari alat-alat yang digunakan dalam proses produksi. Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa sehingga :

1. Kelancaran proses produksi dapat terjamin 2. Dapat mengefektifkan penggunaan luas lahan

3. Biaya material handling menjadi rendah dan menyebabkan turun atau terhindarnya pengeluaran untuk kapital yang tidak penting. Jika layout peralatan proses sedemikian rupa sehingga urut-urutan proses produksi lancar, maka perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk membeli alat transportasi yang akan menambah biaya investasi.

4. Karyawan medapatkan kepuasan kerja. Jika karyawan mendapatkan kepuasan dalam bekerja maka akan meningkatkan semangat kerja yang memacu peningkatan produktivitas kerja.

(16)

29

(17)

Prarancangan Pabrik Metil Laktat dari Asam Laktat dan Metanol Kapasitas 20.000 Ton/Tahun

30 Keterangan :

TK-101 TK-102 TK-103 R-101 T

V E-101

: Tangki asam laktat : Tangki metanol : Tangki metil laktat : Reaktor

: Menara Distilasi : Accumulator : Condenser

E-102 E-103 E-104 E-105 E-106 E-107 E-108

: Reboiler : Condenser : Heat exchanger : Reboiler : Condenser : Heat exchanger : Reboiler Gambar 2.3 Tata Letak Peralatan 2.7.2 Tata Letak Pabrik

Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari keseluruhan bagian yang ada dalam pabrik, dimana meliputi tempat perkantoran (office), tempat peralatan proses, tempat penyimpanan bahan baku dan produk, tempat unit pendukung dan tambahan-tambahan yang lainnya. Tata letak pabrik dirancang sedemikian rupa sehingga mendukung kelancaran dari pelaksanaan proses produksi. Beberapa tujuan dari pengaturan tata ruang pabrik antara lain : penghematan waktu transportasi bahan baku, produk, alat maupun karyawan dalam area pabrik sehingga waktu proses produksi dapat optimal. Pemanfaatan area pabrik secara efektif dan efisien diharapkan tidak ada area kosong yang dibiarkan begitu saja dan dapat menghemat lahan yang berarti pula dapat menghemat biaya investasi dan pajak, pencegahan kecelakaan kerja serta tujuan-tujuan lain.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan tata letak pabrik (Vilbrandt, 1959) adalah:

1. Perluasan pabrik dan kemungkinan penambahan bangunan

Perluasan pabrik harus sudah masuk dalam perhitungan sejak awal supaya masalah kebutuhan tempat tidak timbul di masa yang akan datang. Sejumlah area khusus disiapkan untuk dipakai sebagai perluasan pabrik. Penambahan peralatan untuk menambah kapasitas pabrik atupun mengolah produknya sendiri ke produk lain.

(18)

31 2. Keamanan

Keamanan terhadap kemungkinan adanya bahaya kebakaran, ledakan, asap ataupun gas beracun harus benar-benar diperhatikan di dalam penentuan tata letak pabrik. Untuk itu diperlukan peralatan pemdam kebakaran di sekitar lokasi yang berbahaya tadi. Tangki penyimpan produk atau unit-unit yang mudah meledak harus dilatakkan di area yang khusus serta perlu adanya jarak antara bangunan satu dengan bangunan yang lain.

3. Instalasi dan Utilitas

Pemasangan dan distribusi yang baik dari gas, udara, steam, dan listrik akan membantu kemudahan kerja dan perawatannya. Penempatan alat proses sedemikian rupa sehingga petugas dapat dengan mudah mencapainya dan dapat menjamin kelancaran operasi serta memudahkan perawatannya.

(19)

Prarancangan Pabrik Metil Laktat dari Asam Laktat dan Metanol Kapasitas 20.000 Ton/Tahun

32 Keterangan :

1. Pos keamanan 2. Garasi

3. Musola 4. Kantin 5. Parkir

6. Kantor dan aula 7. Klinik

8. Ruang kontrol 9. Area produksi 10. Area bongkar muat 11. Bengkel

12. Laboratorium 13. Gedung K3 14. IPAL

15. Pemadam kebakaran 16. Utilitas

17. Gudang

18. Area perluasan 19. Taman

20. Pintu keluar 21. Pintu darurat Gambar 2.4 Tata Letak Pabrik

Gambar

Tabel 2.1. Harga (∆H f °) Masing-Masing Komponen (Dean,1999)
Tabel 2.2. Harga ∆G f o  Masing-Masing Komponen (Dean,1999)
Gambar 2.1 Diagram Alir Kualitatif dan Kuantitatif
DIAGRAM ALIR PROSES
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui penyebab belum dimanfaatkannya kelimpahan kekayaan alam dan hayati laut Indonesia

Awalan dalam lempar cakram dilakukan dalam bentuk gerakan berputar. Banyaknya perputaran tersebut dibedakan menjadi.. Putaran awalan ini harus dilakukan dengan baik karena

Kegiatan pendidikan dan pembelajaran sebenarnya merupakan suatu proses, yaitu proses mencapai sejumlah tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan

For example, for the mechanical engineering profession, breaking the traditional theory of mechanics, material mechanics, mechanical theory, mechanical design, engi- neering

Mengaplikasikan Kemudian penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya wawasan pengetahuan dalam mengembangkan teori-teori yang berkaitan dengan manajemen dakwah yang

Adakalanya para pihak tidak mampu untuk melaksanakan hak dan kewajiban seperti yang telah disepakati dalam kontrak atau yang diatur dalam undang- undang, hal tersebut

Konvulsi ( kejang ) dapat mengenai seluruh tubuh atau bagian tubuh yang mengalami gangguan yang terus berkembang. Jika dilakukan restrein selama kejang, pasien mungkin

A cigány emberek csoportjai a többségi társadalomhoz képest időben megkésve, egyes közösségek alig száz éve érkeztek Magyarország területére. Ez a