• Tidak ada hasil yang ditemukan

Representasi Pengetahuan : LOGIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Representasi Pengetahuan : LOGIKA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Representasi Pengetahuan :

LOGIKA

(2)

Outline

– Logika dan Set Jaringan – Logika Proposisi

– Logika Predikat Order Pertama – Quantifier Universal

– Quantifier Existensial

– Quantifier dan Set / Jaringan

Refferensi

Giarrantano, J and G.Riley, Expert System : Principle and Programming,4

th

ed, PWS

Kent, 2004

Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence :

Teknik dan Aplikasinya, Graha Ilmu,

Yogyakarta, 2003

(3)

Logika dan Set Himpunan

(1/3)

• Representasi pengetahuan dengan symbol logika merupakan bagian dari penalaran eksak.

• Bagian yang paling penting dalam

penalaran adalah mengambil kesimpulan dari premis.

• Logika dikembangkan oleh filusuf Yunani, Aristoteles (abad ke 4 SM) didasarkan

pada silogisme, dengan dua premis dan satu konklusi.

• Contoh :

– Premis : Semua laki-laki adalah makhluk hidup

– Premis : Socrates adalah laki-laki

– Konklusi : Socrates adalah makhluk hidup

(4)

Logika dan Set Himpunan

(2/3)

• Cara lain merepresentasikan pengetahuan adalah dengan Diagram Venn.

• Diagram Venn merepresentasikan sebuah himpunan yang merupakan kumpulan objek.

• Objek dalam himpunan disebut elemen.

– A ={1,3,5,7}

– B = {….,-4,-2,0,2,4,…..}

– C = {pesawat, balon}

• Symbol epsilon ε menunjukkan bahwa suatu elemen

merupakan anggota dari suatu himpunan, contoh : 1 ε A . Jika suatu elemen bukan anggota dari suatu himpunan maka symbol yang digunakan ∉, contoh : 2 ∉ A.

• Jika suatu himpunan sembarang, misal X dan Y

didefinisikan bahwa setiap elemen X merupakan elemen Y, maka X adalah subset dari Y, dituliskan : X ⊂ Y atau Y

⊃ X.

Socrates

Laki-laki Makhluk Hidup

(5)

Logika dan Set Himpunan

(3/3)

• Operasi-operasi Dasar dalam Diagram Venn:

– Interseksi (Irisan)

C = A ∩ B

C = {x ∈ U | (x ∈ A) ∧ (x ∈ B)}

Dimana : ∩ menyatakan irisan himpunan

| dibaca “sedemikian hingga”

∧ operator logika AND – Union (Gabungan)

C = A ∪ B

C = {x ∈ U | (x ∈ A) ∨ (x ∈ B)}

Dimana : ∪ menyatakan gabungan himpunan

∨ operator logika OR – Komplemen

A’ = {x ∈ U | ~(x ∈ A) }

Dimana : ’ menyatakan komplemen himpunan

~ operator logika NOT

A C B U

A C B U

A

U

A’

(6)

Logika Proposisi (1/)

• Disebut juga kalkulus proposisi yang merupakan logika simbolik untuk memanipulasi proposisi.

• Proposisi merupakan pernytaan yang dapat bernilai benar atau salah.

• Operator logika yang digunakan :

Operator Fungsi

∧ Konjungsi (AND/DAN)

∨ Disjungsi (OR/ATAU)

~ Negasi (NOT/TIDAK)

Æ Implikasi/Kondisional (IF..THEN../JIKA.. MAKA….)

↔ Equivalensi/Bikondisional

(IF AND ONLY IF / JIKA DAN HANYA JIKA) p ↔ q ≡ (pÆq) ∧ (qÆp)

(7)

Logika Proposisi 2/)

• Kondisional merupakan operator yang analog dengan production rule.

• Contoh 1 :

“ Jika hujan turun sekarang maka saya tidak pergi ke pasar”

Kalimat di atas dapat ditulis : p Æ q Dimana : p = hujan turun

q = saya tidak pergi ke pasar

• Contoh 2 :

p = “Anda berusia 21 atau sudah tua”

q = “Anda mempunyai hak pilih”

• Kondisional p Æ q dapat ditulis/berarti :

Kondisional Berarti

p implies q Anda berusia 21 tahun atau sudah tua implies Anda mempunyai hak pilih.

Jika p maka q Jika Anda berusia 21 tahun atau sudah tua, maka Anda mempunyai hak pilih.

p hanya jika q Anda berusia 21 tahun atau sudah tua, hanya jika Anda mempunyai hak pilih.

p adalah (syarat

cukup untuk q) Anda berusia 21 tahun atau sudah tua adalah syarat cukup Anda mempunyai hak pilih.

q jika p Anda mempunyai hak pilih, jika Anda berusia 21 tahun atau sudah tua.

q adalah (syarat

perlu untuk p) Anda mempunyai hak pilih adalah syarat perlu Anda berusia 21 tahun atau sudah tua.

(8)

Logika Proposisi (3/)

Tautologi : pernyataan gabungan yang selalu bernilai benar.

Kontradiksi : pernyataan gabungan yang selalu bernilai salah.

Contingent : pernyataan yang bukan tautology ataupun kontradiksi.

• Tabel Kebenaran untuk logika konektif :

• Tabel kebenaran untuk negasi konektif :

p q p ∧ q p ∨ q p Æ q p ↔ q

T T T T T T

T F F T F F

F T F T T F

F F F F T T

p ~p

T F

F T

(9)

Logika Predikat Order Pertama

(1/)

• Disebut juga kalkulus predikat, merupakan logika yang digunakan untuk merepresentasikan

masalah yang tidak dapat direpresentasikan dengan menggunakan proposisi.

• Logika predikat dapat memberikan representasi fakat-fakta sebagai suatu pernyataan yang mapan (well form).

• Syarat-syarat symbol dalam logika predikat : – himpunan huruf, baik huruf kecil maupun huruf

besar dalam abjad.

– Himpunan digit (angka) 0,1,2,…9 – Garis bawah “_”

– Symbol-simbol dalam logika predikat dimulai

dengan sebuah huruf dan diikuti oleh sembarang rangkaian karakter-karakter yang diijinkan.

– Symbol-simbol logika predikat dapat

merepresentasikan variable, konstanta, fungsi atau

predikat

(10)

(2/)

Konstanta : objek atau sifat dari semesta pembicaraan.

Penulisannya diawali dengan huruf kecil, seperti : pohon, tinggi. Konstanta true (benar) dan false (salah) adalah symbol kebenaran (truth symbol).

Variable : digunakan untuk merancang kelas objek atau sifat-sifat secara umum dalam semesta pembicaraan.

Penulisannya diawali dengan huruf besar, seperti : Bill, Kate.

Fungsi : pemetaan (mapping) dari satu atau lebih elemen dalam suatu himpunan yang disebut domain fungsi ke dalam sebuah elemen unik pada himpunan lain yang disebut range fungsi. Penulisannya dimulai dengan huruf kecil. Suatu ekspresi fungsi merupakan symbol fungsi yang diikuti argument.

Argument adalah elemen-elemen dari fungsi, ditulis diapit tanda kurung dan dipisahkan dengan tanda koma.

Predikat : menamai hubungan antara nol atau lebih objek dalam semesta pembicaraan. Penulisannya dimulai

dengan huruf kecil, seperti : equals, sama dengan, likes, near.

• Contoh kalimat dasar :

teman(george,allen)

teman(ayah_dari(david),ayah_dari(andrew)) dimana :

argument : ayah_dari(david) adalah george argument : ayah_dari(andrew) adalah allen predikat : teman

(11)

Universal Quantifier dan Existensial Quantifier

– Operator logika konektif : ∧,∨, ~, Æ, ≡.

– Logika kalkulus orde pertama mencakup symbol universal quantifier ∀ dan

existensial quantifier ∃.

(12)

• Menunjukkan semua kalimat adalah benar untuk semua nilai variabelnya.

• Direpresentasikan dengan symbol ∀ diikuti satu atau lebih argument untuk suatu domain variable.

• Symbol ∀ diinterpretasikan “untuk setiap” atau “untuk semua”.

• Contoh 1 :

(∀x) (x + x = 2x)

“untuk setiap x (dimana x adalah suatu bilangan), kalimat x + x = 2x adalah benar.”

• Contoh 2 :

(∀x) (p) (Jika x adalah seekor kucing Æ x adalah binatang) Kebalikan kalimat “bukan kucing adalah binantang” ditulis :

(∀x) (p) (Jika x adalah seekor kucing Æ ~x adalah binatang) dan dibaca : - “setiap kucing adalah bukan binantang”

-“semua kucing adalah bukan binantang”

(13)

Universal Quantifier (2/2)

• Contoh 3:

(∀x) (Jika x adalah segitiga Æ x adalah polygon)

Dibaca : “untuk semua x, jika x adalah segitiga, maka x adalah polygon”

dapat pula ditulis : (∀x) (segitiga(x) Æ polygon(x)) (∀x) (T(x) Æ P(x))

• Contoh 4 :

(∀x) (H(x) Æ M(x))

Dibaca : “untuk semua x, jika x adalah manusia (human) , maka x melahirkan (mortal)”.

Ditulis dalam aturan : IF x adalah manusia THEN x melahirkan

• Digambar dalam jaringan semantic :

Human Mortal

(14)

Existensial Quantifier

• Menunjukkan semua kalimat adalah benar untuk suatu nilai tertentu dalam sebuah domain.

• Direpresentasikan dengan symbol ∃ diikuti satu atau lebih argument.

• Symbol ∃ diinterpretasikan “terdapat” atau “ada”, “paling sedikit satu”, “terdapat satu”, “beberapa”.

• Contoh 1 :

(∃x) (x . x = 1)

Dibaca : “terdapat x yang bila dikalikan dengan dirinya sendiri hasilnya sama dengan 1.”

• Contoh 2 :

(∃x) (gajah(x) ∧ nama(Clyde))

Dibaca : “beberapa gajah bernama Clyde”.

Contoh 3 :

(∀x) (gajah(x) Æ berkaki empat(x)) Dibaca : “semua gajah berkaki empat”.

Universal quantifier dapat diekspresikan sebagai konjungsi.

(∃x) (gajah(x) ∧ berkaki tiga(x))

Dibaca : “ada gajah yang berkaki tiga”

• Existensial quantifier dapat diekspresikan sebagai disjungsi dari urutan ai. P(a1) ∨ P(a2) ∨ P(a3) …∨ P(aN)

(15)

Quantifier dan Sets (1/2)

Set Expression Logical Equivalent A = B

A ⊆ B A ∩ B A ∪ B µ (universe) φ (empty set)

∀ x (x ∈ A ↔ x ∈ B)

∀ x (x ∈ A Æ x ∈ B)

∀ x (x ∈ A ∧ x ∈ B)

∀ x (x ∈ A ∨ x ∈ B) T (True)

F (False)

- Relasi A proper subset dari B ditulis A ⊂ B, dibaca

“semua elemen A ada pada B”, dan “paling sedikit satu elemen B bukan bagian dari A”.

- Hukum de Morgan berlaku untuk analogi himpunan dan bentuk logika :

Himpunan Logika

(A∩B)≡A’∪B’ ~(p∧q) ≡p∨ ~q (A∪B)≡A’∩B’ ~(p∨q) ≡p ∧~q

(16)

Quantifier dan Sets (2/2)

• Contoh :

Diketahui : E = elephant R = reptile G = gray

F = four legged D = dogs

M = mammals Set expression Berarti

E ⊂ M “elephant termasuk mammals”, tetapi tidak semua mammals adalah elephant

(E ∩ G ∩ F) ⊂ M “elephant yang berwarna gray dan memiliki four legged termasuk mammals”

E ∩ R = φ “tidak ada elephant yang termasuk reptile”

E ∩ G ≠ φ “beberapa elephant berwarna gray”

E ∩ G = φ “tidak ada elephant yang berwarna gray”

E ∩ G’ ≠ φ “beberapa elephants tidak berwarana gray”

E ⊂ (G ∩ F) “semua elephants berwarna gray dan memiliki four legged”

(E ∪ D) ⊂ M “semua elephants dan dogs termasuk mammals”

(E ∩ F ∩ G) ≠ φ “beberapa elephants memiliki four legged dan berwarna gray”

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa karya pada tahun 2010 terlihat kecenderungan tema yang diangkat R. Fajar Iriadi dalam karyanya adalah tema lingkungan. Lukisan tersebut memperlihatkan

Nilai MSE dari penaksir rasio regresi linear yang diperolehdengan menggunakan dua karakter tambahan untuk rata-rata populasi yang diajukan pada sampling acak

penyuluhan terhadap pengetahuan dan sikap Seharusnya untuk melihat keberhasilan program pasien tentang penyakit hipertensi di Desa Beton promosi kesehatan sebagai pencegahan

Pada gambar 5 terlihat bahwa indeks SWEAT memiliki akurasi yang tinggi dibandingkan indeks stabilitas yang lain yaitu 0,75, tetapi nilai ini memiliki prediksi benar

Bapak Prigo Hartono sebagai mandor proyek oprasional, menjadi mitra di BMT selama 4 tahun.Ketika di wawancarai beliau mengungkapkan bahwa selama beliau menjadi nasabah di

Hasil dari konsep layanan ini, siswa dapat mengakses informasi dari sekolah tanpa harus datang langsung ke sekolah, cukup hanya mengirimkan SMS ke layanan informasi

Dengan demikian, keberadaan seorang Guru Agama Katolik harus diafirmasi dalam persekutuan (comunio) karena Tuhan adalah kepenuhan pemberian diri dalam persekutuan, maka Guru

Menimbang, bahwa Tergugat/Pembanding keberatan bahwa anak-anak ditetapkan di bawah asuhan Penggugat/Terbanding karena kelakuan Penggugat/Terbanding tidak bisa mendidik,