• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Untuk memperoleh kesimpulan dari hasil pengumpulan data, dilakukan analisis terhadap semua data yang terkumpul. Analisa data tersebut melalui proses sebagai berikut :

a. Pengumpulan data hasil survey dan wawancara serta dokumen dari perusahan b. Data yang dikumpul akan dikelompokkan, dipilih sesuai mana data yang valid

untuk kemudian digunakan. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pihak yang bersangkutan dalam pengambilan keputusan tentang Harga Pokok Produksi yang cepat dan akurat.

3.1.1 Analisis Sistem yang lama

Dari data yang diperoleh, sistem perusahan yang lama banyak pencatatan yang dilakukan manual dan berulang- ulang sehingga waktu menjadi tidak efisien.

Selain itu ada beberapa perencanaan yang tidak di buat oleh perusahan. Secara singkat sistem perusahan yang lama dapat dilihat pada gambar 3.1

(2)

Output Desain

Desain Fix ?

Output Biaya

Setuju ?

Bukti Pembayaran

MARKETING DESIGNER PRODUKSI

Bahan yang dibutuhkan

Bahan Cukup ?

Barang Jadi

GUDANG

Barang tersedia

?

PEMBELIAN ACCOUNTING

Terima pesanan customer, catat dan permintaan desain

Desain Order

Y

Catat Order Desain T

Pembelian Bahan T Baku

Y

Produksi pesanan

Y

Kirim Barang ke customer

Catat penerimaan/

pengeluaran Barang

CATAT PEMBUKUAN

Gambar 3.1 Alur Sistem Manual Perusahan

(3)

Sistem produksi terdiri dari beberapa bagian yang terkait satu dengan lainnya.

Namun pencatatan yang dilakukan masih manual mulai dari pemesanan oleh customer sampai dengan menghitung Harga Pokok Produksi.

3.1.2 Analisis Permasalahan

Dari analisis sistem manual perus ahan yang lama maka yang merupakan permasalahan dari perusahan adalah :

a. Sistem produksi yang dilakukan oleh perusahan adalah proses produksi dan juga berdasarkan job order namun dalam kenyataannya perusahan tidak melakukan pembedaan dalam pencatatan. Semua tindakan dalam menghasilkan suatu produk baik itu berdasarkan order maupun tidak, pencatatannya di kategorikan menurut job order. Sebagai contoh, perusahan menyediakan satu jenis order yaitu STC untuk stok.

b. Sistem produksi yang dijalankan perusahan adalah berdasarkan job order sedangkan dalam pembebanan biaya tenaga kerja langsung bukan berdasarkan job order melainkan biaya berdasarkan proses produksi.

c. Perusahan melakukan semua pencatatan secara manual sehingga ada beberapa dokumen yang dicatat secara berulang sedangkan data yang masuk maupun keluar cukup banyak jumlahnya.

d. Pencatatan secara manual dalam bentuk kertas dapat menyebabkan kehilangan data baik kerusakan maupun kesalahan pencatat

e. Tidak ada perencanaan bahan baku langsung tiap produk sehingga penawaran yang diberikan kepada konsumen terkadang tidak berdasarkan daftar harga dan stok barang yang ada sehingga perusahan terkadang mengalami kerugian (Harga HPP lebih besar dari harga penawaran)

f. Perusahan tidak mencatat biaya overhead selam proses produksi sehingga data yang diberikan kepada pihak accounting tidak valid.

3.1.3 Analisis Kebutuhan

Dari permasalahan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa perusahan membutuhkan hal-hal berikut ini :

(4)

a. Menerapkan hanya satu sistem dalam memproduksi produk yaitu berdasarkan order sehingga tidak terjadi ketidakjelasan pencatatan.

b. Sistem yang benar terhadap pembebanan biaya tenaga kerja yaitu berdasarkan prinsip job order cost.

c. Sistem informasi siklus produksi yang terkomputerisasi selain sistem manual yang ada untuk memperoleh informasi yang cepat, akurat dan lengkap serta mengurangi pencatatan beberapa dokumen atau form yang tidak efektif.

d. Bill of material yaitu semua data bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk desain order maupun dalam perencanaan dan penjadwalan produksi.

e. Kontrol terhadap biaya dan stok barang sehingga ketika menentukan harga penawaran, perusahan tidak mengalami kerugian

f. Menyimpan data dalam bentuk file sehingga apabila sewaktu-waktu dibutuhkan maka perusahan dapat memperoleh informasi dengan cepat.

3.2 Perancangan Sistem

Perancangan keseluruhan sistem dimulai kegiatan pembelajaran sistem dengan melakukan survey langsung akan kondisi nyata dan wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan langsung maupun tidak langsung. Berikut ini merupakan detail perancangan dari sistem siklus produksi.

3.2.1 Perancangan Pembuatan Software Aplikasi

Perancangan software sistem produksi membutuhkan data serta hubungan yang jelas antara bagian-bagian dalam siklus produksi maupun lingkungannya. Software ini diharapkan dapat menolong pihak accounting dalam menentukan Harga Pokok Produksi yang valid. Software yang digunakan adalah Delphi 6.0 dan Microsoft Access 2000 digunakan untuk penyimpanan database- nya.

3.2.2 Data Flow Diagram

(5)

Data Flow Diagram merupakan salah satu tool yang akan menggambarkan keseluruhan sistem siklus produksi. Proses produksi dimulai ketika ada permintaan pembelian mebel yang dilakukan konsumen. Kemudian akan dilakukan penawaran oleh pihak marketing untuk kemudian di desain permintaan konsumen. Apabila sudah diperoleh desain yang kemudian disetujui konsumen maka akan diteruskan ke bagian produksi. Bahan baku diperoleh bagian produksi dengan memberikan daftar permintaan bahan baku. Bagian pembelian merupakan bagian yang akan membeli permintaan dari gudang tentang bahan baku yang tidak ada. Secara garis besar keseluruhan proses siklus produksi dapat dilihat seperti pada gambar.

Fix Order

Laporan HPP

Bahan Baku PP Desain order

Order

1 SISTEM PRODUKSI

+

MARKETING PEMBELIAN

ACCOUNTING

Gambar 3.2 Contex Diagram Siklus Produksi

Dari gambar Contex Diagram dapat dijelaskan detail proses sebagai berikut :

• Order dari konsumen dilakukan melalui pihak marketing

• Sistem merespon order dengan mendesain dan memberikan harga penawaran

• Apabila konsumen menyetujui harga penawaran tersebut maka sistem akan melakukan proses produksi dengan memilih dan menggunakan tenaga kerja dan bahan baku yang ada. Apabila bahan baku yang

(6)

dibutuhkan habis maka sistem akan meminta pembelian bahan baku kepada bagian pembelian.

Dari Contex Diagram di atas kemudian dijelaskan lagi melalui DFD Level 0, yang menggambarkan sistem dengan lebih detail.

[Fix Order]

_

_ _

_ _

_

[HPP]

[Permintaan BB & Jumlah jam kerja & FOH]

_ _

Fix Order

_ _

_

[Laporan HPP]

[Bahan Baku]

[PP]

[Desain order]

[Order]

MARKETING

PEMBELIAN

ACCOUNTING

1.1

DESAIN ORDER

1.2 PERENCANAAN

&

PENJADWALAN

Bahan Baku

1.3

PROSES PRODUKSI 1.4

PERHITUNGAN HPP Bill Of Material

Operation List Fix Order

BARANG JADI Tenaga Kerja

UPAH Tenaga Kerja

Work In Process

Gambar 3.3 DFD Level 0 Siklus Produksi

Gambar 3.3 dapat dijabarkan detail proses sebagai berikut :

• Proses Desain Produk menangani desain pesana konsumen melalui pihak marketing dan penawaran biaya dari mebel yang di desain. Untuk

(7)

mendesain produk, sistem membutuhkan file Bill of material, sehingga sistem dapat mendesain produk sesuai dengan permintaan konsumen.

• Proses perencanaan dan penjadwalan merupakan proses yang menangani perencanaan dan penjadwalan produksi. Untuk itu perusahan membutuhkan file tenaga kerja untuk menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan, bill of material serta desain order dari konsumen

• Proses produksi merupakan alur kerja pembuatan mebel. Proses ini membutuhkan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung serta order untuk dapat menghasilkan produk sesuai dengan pesanan.

• Proses penghitungan HPP menangani penghitungan biaya pemakaian bahan baku, tenaga kerja, dan biaya lainnya untuk menghasilkan informasi harga pokok produksi yang akurat yang berguna bagi pihak accounting.

Gambar 3.3 Merupakan DFD Level 0 dari sistem yang ada dimana sistem proses produksi seperti gambar 3.3 Context Diagram dipecah menjadi 4 proses dari siklus produksi itu sendiri. Dari gambar ini kita dapat melihat dengan jelas data yang keluar maupun masuk serta penyimpanan data tersebut.

3.2.3 Perencanaan Pembuatan Database penunjang

Database yang akan digunakan untuk menunjang aplikasi ini adalah Microsoft Access 2000. Database ini akan digunakan untuk menyimpan data dari siklus produksi meliputi :

• Data Order

• Data bahan baku.

• Data tenaga kerja yang terlibat dalam produksinya

• Data pembelian bahan baku

• Data perhitungan Harga Pokok Produksi

Pembuatan database dimulai dengan menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD ini menggambarkan database secara menyeluruh dan detail dari tabel-tabel yang digunakan dan semua attribute yang diperlukan. Berikut ini merupakan gambaran secara conceptual seperti terlihat seperti gambar 3.4

(8)

jenis job mesin yang di gunakan

Tenaga kerja per job

jenis job yang dipesan job yang di pesan

detail bb

Job WIP BB yang dibeli

Upah per job stok bahan baku

bb per job

Bahan Baku Kode BB Nama

STOK BB Kode BB Nama BB Tanggal Oleh Masuk Keluar Harga Satuan Saldo Bagian Gudang

JOB Kode JOB Nama

Customer Kode CUST Nama

MESIN Kode Nama

PEGAWAI Kode PEG Nama Bagian

PROYEK Kode Keterangan UPAH

Kode Job Upah per jam PENERIMAAN BB

Tanggal No Kode BB Nama BB Jumlah Harga Satuan Supplier Pembelian

WIP Kode JOB Jumlah Tanggal Direct Material Direct Labor FOH Keterangan

BB Detail Tanggal No Kode BB Stok BB Harga Satuan Supplier

LOGIN Username Password Bagian

Gambar 3.4 Conceptual ERD dari Siklus Produksi

Dari Desain Conceptual ERD, digambarkan hubungan antar entitas yang satu dengan entitas yang lain serta. Hubungan antar entitas tersebut adalah one-to-many dan many- to-many. Selain memiliki relasi, ERD juga harus dilengkapi dengan tanda/simbol yang menunjukan mandatory. Tanda kardinal menunjukkan frekuensi keberadaan suatu

(9)

entitas dibandingkan dengan satu keberadaan entitas yang lain dalam satu relasi/hubungan tertentu. Berikut ni merupakan relasi dan mandatory dari conceptual ERD.

Hubungan many-to-many antar entity adalah :

• Entitas master bahan baku dengan entitas job Hubungan ini menunjukkan bahwa satu bahan baku dapat dipakai untuk beberapa job dan satu job menggunakan lebih dari satu bahan baku. Entitas job terhadap entitas bahan baku. Mempunyai cardinality mandatory sebab setiap job yang dipesan oleh customer pasti menggunakan bahan baku yang ada sedangkan entitas suatu bahan baku tidak harus untuk semua job yang dipesan sehingga bersifat dependency.

• Entitas job dan entitas customer. Hubungan ini menunjukkan bahwa konsumen dapat memesan lebih dari satu jenis job dan satu jenis job dapat dibeli oleh lebih dari satu konsumen. Entitas job terhadap entitas customer mempunyai cardinality mandatory sebab setiap job yang dibuat berdasarkan pesanan sedangkan entitas customer terhadap entitas job bersifat dependency.

• Entitas job dan pegawai Hubungan ini menunjukkan bahwa satu satu job dapat dikerjakan oleh beberapa pegawai/tenaga kerja dan seorang pegawai/tenaga kerja dapat mengerjakan lebih dari satu job. Entitas job terhadap entitas pegawai bersifat mandatory karena setiap job yang diproduksi pasti dikerjakan oleh pegawai dalam hal ini tenaga kerja sedangkan pegawai tidak harus mengerjakan semua job.

• Entitas job dan entitas mesin. Hubungan ini menunjukkan bahwa satu job dapat membutuhkan lebih dari satu mesin dan satu mesin dapat digunakan untuk lebih dari satu job. Entitas job terhadap entitas mesin bersifat mandatory sedangkan entitas mesin terhadap job bersifat dependency.

• Entitas job terhadap entitas proyek. Hubungan ini menjelaskan bahwa suatu job termasuk salah satu atau beberapa jenis proyek dan satu proyek dapat terdiri dari beberapa job. Entitas job terhadap entitas proyek bersifat mandatory sedangkan entitas proyek terhadap job bersifat dependency.

• Entitas customer dan proyek. Hubungan ini menjelaskan bahwa seorang customer dapat memesan beberapa jenis proyek dan satu jenis proyek dapat dipesan lebih dari satu customer.

(10)

Hubungan one-to-many antar entity adalah :

• Entitas bahan baku terhadap BB Detail

• Entitas bahan baku terhadap stok BB

• Entitas bahan baku terhadap penerimaan BB

• Entitas job terhadap WIP

Hubungan one-to-one antar entity adalah

• Entitas job terhadap upah

Dari Conceptual ERD di atas, dapat dijabarkan lebih lanjut ke dalam bentuk physical ERD yang merupakan desain tabel-tabel secara fisik dalam database seperti pada gambar3.5.

(11)

PERMINTAAN BBB

No Form Number

Kode BB Number

Kode Job Number Tanggal Date/time Nama BB Text(30)

Jumlah Number

Tukang Text(30) Bagian Gudang Text(30)

BAHAN BAKU

Kode BB Number Nama BB Text(30) Stok Number Kode BB=kode BB

STOK BB

Kode BB Number

Nama BB Text(30)

Tanggal Date/

time

No Form Number

Oleh Text(30)

Masuk Number

Keluar Number

Harga Satuan Currenc y

Saldo Number

Bagian Gudang Text(30) kode bb=kode bb

BB DETAIL Tanggal Date No Number Kode BB Number Stok Number Harga Satua Currency Supplier Text(30) kode bb=kode bb

BILL OF MATERIAL Kode Job Number Kode BB Number N a m a Text(30) Jumlah Number

kode bb=kode bb

PENERIMAAN BB

Tanggal Date

No Form Number

Kode BB Number

Nama BB Text(30)

Jumlah Number

Harga Satuan Currency Supplier Text(30) Pembelian Text(30) Bagian Gudang Text(30)

JOB Kode Job Number nama Text(30) Stok Number kode job=kode job

WIP Kode Job Number

Jumlah Number

Tanggal Date/time Direct Material Currency Direct Labor Currency

FOH Currency

Keterangan Text(30) Jumlah Jam Mesin Number Jumlah Mebel WIP Number

kode job=kode job

UPAH Kode Job Number Upah Perjam Currency

kode job=kode job

MESIN PER JOB

Kode Job Number Kode Mesin Number

Jumlah Number

kode job=kode job

PEGAWAI PER JOB

Kode Job Number

Kode Peg N

umber

Nama Text(30)

kode job=kode job

PEGAWAI

Kode Peg N

umber

Nama Peg Text(30) kode peg=kode peg

MESIN Kode Mesin Number Nama Mesin Text(30) kode Mesin=kode mesin

TIME TICKET Tanggal Date/time

No Tiket Number

Kode Job Number

Kode Peg N

umber

Nama Peg Text(30)

KET Text(30)

Jam Mulai T

ext(5)

Jam Selesai Text(5)

Jumlah Number

Upah Per Jam Currency

Total Currency

kode job=kode job

kode peg=kode peg CUSTOMER Kode Cust Text(5) Nama Cust Text(3)

ORDER Kode Order Text(16) Kode Cust Text(5) Kode Proyek Text(3)

Kode Job Number

Jumlah Number

Nama Cust Text(30) Tanggal Permintaan D a te/time

Tanggal Selesai Date/time

Status Text(10)

PROYEK Kode Proj Text(3) Nama Proj Text(30)

kode proj=

kode proj kode cust=kode cust

kode job=

kode job

LOGIN Username Text(15) Password Text(15) Bagian Text(20) kode job

Gambar 3.5 Physical ERD dari Siklus Produksi

(12)

Physical ERD ini merupakan turunan dari hubungan yang digambarkan dalam conceptual ERD. Untuk hubungan many-to-many, akan dihasilkan suatu tabel baru yang menjelaskan hubungan kedua entitas yang dihubungkannya. Dari physical ERD di atas dapat dijabarkan :

• Hubungan many-to-many antar entitas bahan baku dan entitas job dihasilkan 4 buah tabel fisik yaitu tabel bahan baku, job, permintaan bb dan bill of material. Tabel permintaan bb merupakan hubungan dari tabel bahan baku dan job yang mempunyai attribute yang terdiri dari primary key dari tabel master bb dan primary key dari tabel supplier serta primary key tambahan yaitu no. Tabel bill of material merupakan hubungan dari tabel bahan baku dan job menge nai bahan baku yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah job, mempunyai attribute dan primary key dari tabel bahan baku dan primary key dari tabel job.

• Hubungan many-to-many antara entitas job dan entitas pegawai menghasilkan 4 tabel fisik yaitu tabel job, tabel pegawai, tabel time ticket dan tabel pegawai per job. Tabel time ticket merupakan tabel hubungan dari tabel job dan pegawai mengenai jumlah jam kerja pegawai tiap job yang mempunyai attribute dengan primary key dari tabel job dan tabel pegawai serta satu primary key tambahan yaitu tanggal. Tabel pegawai per job merupakan tabel yang menggambarkan hubungan pegawai yang mengerjakan job yang ada, mempunyai attribute dengan primary key dari tabel job dan tabel pegawai.

• Hubungan many-to-many antar entitas job dan entitas mesin menghasilkan 3 buah tabel fisik yaitu tabel job, tabel mesin dan tabel mesin per job. Tabel mesin per job merupakan tabel yang menggambarkan mesin yang dibutuhkan untuk mengerjakan sebuah job memiliki attribute dan primary key dari tabel job dan tabel mesin.

• Hubungan many-to-many antar entitas job dan tabel customer, tabel customer, tabel job dan tabel proyek menghasilkan masing 3 buah tabel fisik.

Tabel order merupakan tabel yang menghubungkan ke tiga tabel megenai jenis order yang dipesan oleh customer tertentu, mempunyai primary key dari ketiga tabel tersebut ditambah primary key yaitu kode order.

(13)

Dari physical ERD yang ada maka secara jelas kita dapat melihat tabel-tabel yang dibutuhkan dalam perancangan database. Tabel-tabel yang dimaksud adalah :

Tabel 3.1. Tabel Bahan Baku

Fields Type Keterangan

Kode BB * Number Kode Bahan Baku

Nama BB Text(30) Nama Bahan baku

Stok Number Jumlah bahan baku yang ada dalam gudang

Tabel 3.1. adalah tabel master bahan baku yang digunakan untuk menghasilkan mebel. Field Kode BB bersifat unik untuk menghindari pencatatan yang berulang untuk satu jenis barang. Isi dari field stok secara otomatis akan bertambah apabila terjadi penerimaan barang dan secara otomatis berkurang apabila terjadi permintaan bahan baku dari pihak produksi.

Tabel 3.2 Tabel Permintaan BB

Fields Tipe Keterangan

No Form* Number No Form permintaan bahan baku oleh tukang di gudang Kode BB* Number Kode bahan baku yang diminta

Kode Job* Number

Kode Job di mana bahan baku yang diminta akan digunakan

Tanggal Date/time Tanggal permintaan bahan baku Nama BB Text(30) Nama Bahan baku yang diminta Jumlah Number Jumlah bahan baku yang diminta

Tukang Text(30) Nama Tukang yang meminta bahan baku Bagian Gudang Text(30) Bagian Gudang yang bertugas

Tabel 3.2. adalah tabel yang mencatat transaksi permintaan bahan baku dari tukang ke gudang. Fields No form, kode bb dan kode job merupakan fields yang menjadi primary key. Pencatatan permintaan bahan baku dibedakan berdasarkan no form permintaan bahan baku, kode bahan baku yang diminta dan kode job untuk pemakaian tersebut.

(14)

Tabel 3.3. Tabel Penerimaan BB

Fields Tipe Keterangan

Tanggal* Date/time Tanggal bahan baku diterima No Form* Number No form penerimaan barang

Kode BB* Number Kode bahan baku yang diterima gudang Nama BB Text(30) Nama bahan baku

Jumlah Number Jumlah bahan baku yang masuk gudang Harga Satuan Currency Harga satuan dari bahan baku

Supplier Text(30) Supplier dimana barang dibeli Pembelian Text(30) Bagian pembelian

Bagian Gudang Text(30) Bagian gudang yang menerima barang

Tabel 3.3. adalah tabel yang mencatat setiap penerimaan bahan baku dari bagian pembelian ke bagian gudang. Pencatatan dibedakan berdasarkan tanggal, no form dan kode bahan baku. Apabila terjadi penerimaan barang maka stok bahan baku akan bertambah secara otomatis.

Tabel 3.4. Tabel Stok BB

Fields Tipe Keterangan

Kode BB Number Kode bahan baku Nama BB Text(30) Nama bahan baku

Tanggal Date/time Tanggal bahan baku masuk/keluar

No Form Number No form (permintaan maupun penerimaan)

Oleh Text(30)

Nama bagian yang melakukan berkaitan dengan masuk/keluar bahan baku

Masuk Number Jumlah barang yang masuk gudang Keluar Number Jumlah barang yang keluar gudang Harga Satuan Currency Harga satuan bahan baku

Saldo Number Stok bahan baku berdasarkan harga satuan Bagian Gudang Text(30) Bagian gudang yang bertugas

Tabel 3.4. adalah tabel yang mencatat bahan baku yang keluar masuk gudang secara lebih detail.

(15)

Tabel 3.5. Tabel BB Detail

Fields Tipe Keterangan

Tanggal* Number Tanggal bahan baku masuk No* Text(30) No berdasarkan bahan baku Kode BB* Date/time Kode bahan baku

Stok Number Jumlah bahan baku

Harga Satuan Text(30) Harga bahan baku berdasarkan FIFO Supplier Number Supplier tempat bahan baku di beli

Tabel 3.5. adalah tabel yang menjelaskan keberadaan bahan baku keluar masuk berdasarkan sistem first in first out. Pencatatan dibedakan berdasarkan tanggal, kode bahan baku, dan no berdasarkan bahan baku.

Tabel 3.6. Tabel Bill of Material

Fields Type Keterangan

Kode Job* Number Kode job

Kode BB* Number Kode bahan baku untuk kode job di atas Nama Text(30) Nama bahan baku

Jumlah Number Jumlah bahan baku yang dibutuhkan

Tabel 3.6. adalah tabel yang berisi data perencanaan bahan baku yang dibutuhkan untuk masing- masing job yang ada. Untuk menghindari pencatatan berulang pencatatan dibedakan berdasarkan kode bahan baku dan kode job.

Tabel 3.7. Tabel Job

Fields Tipe Keterangan

Kode Job* Number Kode job Nama Job Text(30) Nama job

Stok Number Stok

Tabel 3.7. adalah tabel yang berisi data master job. Data ini akan dipergunakan untuk pemesanan yang dilakukan oleh customer. Field kode job bersifat unik untuk menghindari pencatatan berulang.

(16)

Tabel 3.8. Tabel Upah Per Jam

Fields Tipe Keterangan

Kode Job Number Kode job

Upah per jam Currency Besar upah per jam untuk masing-masing job

Tabel 3.8. adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan data upah per jam dari masing- masing job yang ada. Tabel ini termasuk dalam subproses perencanaan dan produksi.

Tabel 3.9. Tabel Mesin Per Job

Fields Tipe Keterangan

Kode Job* Number Kode job Kode Mesin* Number Kode mesin

Jumlah Number Jumlah mesin untuk job

Tabel 3.9. adalah tabel yang digunakan untuk mencatat perencanaan mesin yang digunakan untuk mengerjakan suatu job. Fields kode job dan kode mesin bersifat unik untuk menghindari pencatatan berulang.

Tabel 3.10. Tabel Mesin

Fields Tipe Keterangan

Kode Mesin * Number Kode mesin Nama Text(30) Nama mesin

Tabel 3.10. digunakan untuk mencatat master mesin yang ada. Field kode mesin bersifat unik. Tabel ini berelasi dengan setiap kegiatan yang menggunakan mesin yang ada.

Tabel 3.11. Tabel Pegawai

Fields Tipe Keterangan

Kode Peg* Number Kode pegawai Nama Peg Text(30) Nama pegawai

Tabel 3.11. berisi data pegawai termasuk di dalamnya tenaga kerja yang ada. Field kode peg bersifat unik.

(17)

Tabel 3.12. Tabel Pegawai Per Job

Fields Tipe Keterangan

Kode Job * Number Kode job

Kode Peg* Number Kode tenaga kerja Nama Text(30) Nama tenaga kerja

Tabel 3.12. berisi data mengenai pegawai tenaga kerja yang mengerjakan suatu job tertentu. Fields job dan kode peg bersifat unik.

Tabel 3.13. Tabel Time Ticket

Fields Tipe Keterangan

Tanggal Date/time Tanggal tenaga kerja bekerja No Tiket* Number No tiket kerja

Kode Job* Number Kode job yang dikerjakan

Kode Peg* Number Kode pegawai yang berkerja untuk job tertentu Nama Peg Text(30) Nama tenaga kerja

KET Text(30) Jam kerja untuk menghitung hpp WIP Jam Mulai Text(5) Jam tenaga kerja mulai bekerja Jam Selesai Text(5) Jam selesai bekerja

Jumlah Number Jumlah jam kerja

Upah per jam Currency Upah per jam berdasarkan job yang di buat Total Currency Total biaya tenaga kerja langsung

Tabel 3.13. berisi data tentang perhitungan biaya tenaga kerja langsung berdasarkan jumlah jam kerja mereka. Tabel ini berfungsi sebagai pencatatan form time ticket setiap pekerja.

Tabel 3.14. Tabel WIP

Fields Tipe Keterangan

Kode Job Number Kode job

(18)

Jumlah Number Jumlah job yang di pesan

Tanggal Date/time Tanggal terjadinya pembebanan biaya

Direct Material Currency Pembebanan biaya untuk bahan baku yang digunakan Direct Labor Currency Pembebanan biaya untuk tenaga kerja langsung

FOH Currency

Pembebanan biaya untuk hal-hal yang tidka dapt di masukkan dalam biaya tenaga kerja langsung/bahan baku langsung

Keterangan Text(30)

Berisi no form baik untuk time ticket, permintaan bahan baku maupun untuk biaya FOH

Tabel 3.14 merupakan tabel yang digunakan untuk menyimpan biaya harga pokok produksi yang sementara dikerjakan.

Tabel 3.15. Tabel Detail Order

Fields Tipe Keterangan

Kode Order* Number Kode pesanan dari customer Kode Cust* Text(5) Kode customer yang memesan Kode Proyek* Text(3) Kode proyek

Kode Job* Number Kode job yang dipesan Jumlah Number Jumlah mebel yang dipesan Nama Cust Text(30) Nama customer yang memesan Tanggal Permintaan Date/time Tanggal pemesanan mebel Tanggal Selesai Date/time Tanggal selesai pesanan

Status Text(10) Keterangan selesai/dalam proses

Tabel 3.15. Tabel ini berisi data order dari customer berupa jenis mebel, jumlah mebel, dan tanggal pemesanan/tanggal selesai.

Tabel 3.16. Tabel Customer

Fields Tipe Keterangan

Kode Cust* Text(5) Nama Cust Text(30)

Tabel 3.16. berisi data master customer untuk keperluan pencatatan order yang dipesan. Kode cust bersifat unik untuk menghindari data yang sama.

(19)

Tabel 3.17. Tabel Proyek

Fields Tipe Keterangan

Kode Proj* Text(5) Kode proyek Nama Proj Text(30) Nama proyek

Tabel 3.17 berisi data master proyek. Tabel ini berisi jenis dari pesanan yang diminta seperti untuk kantor, sekolah maupun untuk stok.

Tabel-tabel di atas akan digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan untuk menghasilkan Harga Pokok Produksi dari suatu produk.

3.3. Desain Menu

Sebelum mendesain interface, perlu mendesain struktur dari menu yang ada dalam program. Dari menu yang ada akan dimunculkan form- form yang akan digunakan dalam sistem seperti gambar 3.6.

MENU

FORM MASTER

SISTEM LOGOUT

PENERIMAAN BB PERMINTAAN BB BAHAN BAKU MEBEL MESIN DESAIN ORDER PROSES

PRODUKSI

PERHITUNGAN HPP

ENTRY DATA CETAK

ORDER BILL OF MATERIAL

TENAGA KERJA

UPAH PER JAM

TIME TICKET

BIAYA OVERHEAD

JAM MESIN

LIHAT DATA LAPORAN

MEBEL

WIP WIP HPP

Gambar 3.6. Diagram Menu

(20)

3.4. Desain User Interface

Setelah semua desain dari komponen yang ditentukan maka selanjutnya adalah pembuatan user interface. User Interface merupakan sarana yang membantu user untuk berhubungan atau mengakses sistem.

3.4.1. Form Login

Form Login adalah form yang paling awal tampil dan berinteraksi dengan user. Pada form, user akan diminta untuk memasukkan username dan password agar user dapat mengakses sistem. Desain form login dapat dilihat seperti gambar 3.7.

BATAL LOGIN

Password

Gambar 3.7. Desain Form Login

3.4.2. Form Utama

Form Utama merupakan form yang menjadi parent form dari sistem.

Setelah mendapat akses ke dalam sistem maka form ini akan muncul dengan menu utama untuk mengakses semua form yang ada dalam sistem. Desain form terlihat seperti gambar 3.8.

Form Master Sistem LOGOUT

Gambar 3.8. Desain Form Utama

(21)

3.4.3. Form-Form

Menu Form terdiri dari 2 form yaitu form penerimaan bahan baku dan form permintaan bahan baku.

• Form Penerimaan bahan baku

Form penerimaan bahan baku merupakan form yang digunakan untuk mencatat setiap bahan baku yang diterima oleh bagian gudang dari bagian pembelian.

Desain form ini terlihat seperti gambar 3.9.

TAMBAH SIMPAN BATAL KELUAR

Tanggal

Bag.Pembelian Bag. Gudang Jlh. BB

No Form

Gambar 3.9. Form Permintaan Bahan Baku

• Form Permintaan Bahan Baku

Form permintaan bahan baku merupakan form yang digunakan untuk mencatat setiap bahan baku yang diminta oleh tukang berdasarkan job yang sedang dikerjakan. Desain form ini terlihat seperti gambar 3.10.

(22)

TAMBAH SIMPAN BATAL KELUAR

Tanggal Kode Job

Bag. Gudang

Jlh. BB

No Form Daftar Bahan

Baku

Tukang

Gambar 3.10. Desain Form Permintaan Bahan Baku

3.4.4. Form Master

Form master merupakan form untuk melakukan pencatatan data yang baru baik bahan baku, mebel maupun mesin yang digunakan. Selain itu user juga dapat melakukan perubahan terhadap ketiga data tersebut.

(23)

SIMPAN

SIMPAN PERUBAHAN

nama mesin

tabel bb tabel mebel tabel mesin

kode mebel

nama mebel kode bb

nama bb

Gambar 3.11. Form Master

3.4.5. Form Sistem

Form sistem merupakan form yang terdiri dari subsistem siklus produksi yaitu desain order, proses produksi dan perhitungan HPP. Untuk subsistem perencanaan produksi, karena transaksi yang terjadi adalah penerimaan bahan baku maka menu tersebut sudah diwakili oleh form penerimaan bahan baku. Desain form sistem dapat dilihat seperti gambar 3.12.

DESAIN ORDER PROSES PRODUKSI PERHITUNGAN HPP

Gambar 3.12. Form Sistem

(24)

3.4.6. Form Subsistem Desain Order

Form desain order merupakan form yang membantu user dalam berinteraksi dengan sistem khususnya mengenai pesanan dari customer, desain pesanan, data bill of material, data mesin yang dipergunakan untuk suatu job tertentu, data upah perjam dan tenaga kerja yang terkaitan langsung dengan pesanan yang ada. Desain subsistem desain order dapat dilihat seperti gambar 3.13.

data tenaga kerja

Data order

data mesin per job data upah perjam data bill of material

kode job

menu entry data

DATA BARU

SIMPAN

LIHAT DATA

KELUAR DESAIN ORDER

Gambar 3.13. Form Desain Order

3.4.7. Form Proses Produksi

Form proses produksi merupakan form yang memudahkan user untuk mencatat setiap aktivitas yang berkaitan dengan proses mengubah bahan baku menjadi mebel. User mencatat jumlah jam kerja dari tenaga kerja, biaya overhead, jumlah jam mesin actual serta jumlah mebel yang selesai selama diproses (WIP).

Untuk biaya tenaga bahan baku langsung yang dibebankan, data dicatat berdasarkan

(25)

data dari form permintaan bahan baku yang sudah diwakili oleh menu form. Desain form Proses produksi dapat dilihat seperti gambar 3.14.

data tenaga kerja

Data tiem ticket

data jam mesin actual data upah perjam Data Biaya Overhead kode job

menu entry data

DATA BARU

SIMPAN

LIHAT DATA

KELUAR

PROSES PRODUKSI

Gambar 3.14. Form Submenu Proses Produksi

3.4.8. Form Perhitungan HPP

• WIP

Form Perhitungan terdiri dari 2 menu pilihan. Salah satunya adalah WIP.

Form WIP merupakan form yang menampilkan hasil perhitungan dari setiap transaksi atau aktivitas yang terjadi selama proses mulai produksi. Dalam menu WIP data yang ditampilkan lebih mendetail menunjuk kepada sumber hasil perhitungan.

Desain menu WIP dapat dilihat seperti gambar 3.15.

(26)

data tenaga kerja

detail hasil perhitungan hpp dalam proses

kode job menu

PERHITUNGAN HPP

jumlah

pesanan LAPORAN KELUAR

nama mebel nama customer tanggal permintaan tanggal selesai

total direct material total direct labor total FOH

Total biaya Biaya perunit

Gambar 3.15. Form Perhitungan HPP (WIP)

• HPP

Hasil perhitungan secra ringkas ditampilkan dalam menu pilihan HPP. Menu HPP. Form ini tidak berbeda desainnya hanya dalam tabel HPP data yang ditampilkan tidak detail. Desain dapat dilihat seperti gambar 3.16.

(27)

data tenaga kerja

ringkasan hasil perhitungan HPP

kode job menu

PERHITUNGAN HPP

jumlah

pesanan LAPORAN KELUAR

nama mebel nama customer tanggal permintaan tanggal selesai

total direct material total direct labor total FOH

Total biaya Biaya perunit

Gambar 3.16. Form Perhitungan HPP (HPP)

3.4.9. Form Lihat data dari Menu Desain Order

Form ini berisi menu untuk melihat data dari subsistem desain order yaitu bill of material, data mesin yang digunakan per job, data tenaga kerja untuk suatu job tertentu, data bill of material dari tiap job yang sedang dikerjakan dan list operation dari job yang dikerjakan. Desain form dapat dilihat seperti gambar 3.17.

Bill of material Mesin per Job Tenaga Kerja BOM Per Job List Operation

Gambar 3.17. Form lihat data Desain Order

(28)

3.4.10. Form lihat data Bill of Material

Form ini merupakan form unt uk melihat bill of material dari suatu job secara detail. Desain form dapat dilihat seperti gambar 3.18.

Bill of material

EDIT

SIMPAN

PREVIEW

CETAK

KELUAR PROSES

Kode job

Gambar 3.18. form lihat data Bill of material

3.4.11. Form lihat data mesin per job

Form lihat data mesin per job merupakan form untuk melihat mesin apasaja dan berapa banyak yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu job. Desain form dapat dilihat seperti gambar 3.19.

(29)

Mesin per Job

EDIT

SIMPAN

PREVIEW

CETAK

KELUAR PROSES

Kode job

Gambar 3.19. Form lihat data mesin per job

3.4.12. Form lihat data tenaga kerja per job

Form lihat data tenaga kerja per job merupakan form untuk melihat data tenaga kerja yang sedang mengerjakan pesanan serta upah yang dibebankan pada tenaga kerja langsung untuk masing- masing job. Desain form dapat dilihat seperti gambar 3.20.

(30)

Tenaga Kerja

PREVIEW

CETAK

KELUAR PROSES

Kode job

data tenaga kerja data upah

Gambar 3.20. Form lihat data tenaga kerja per job

3.4.13. Form lihat data bill of material per job

Form lihat bill of material merupakan form yang menampilkan data detail bahan baku yang diperlukan untuk suatu job tertentu. Desain form dapat dilihat seperti gambar 3.21.

(31)

BOM per Job

PREVIEW PROSES

Kode job kode order

Gambar 3.21. Form lihat data bill of material per job

3.4.14. Form lihat data List operation dari job

Form lihat data merupakan form untuk menampilkan data tenaga kerja serta mesin dan upah tenaga kerja dari setiap job yang dibutuhkan. Desain form dapat dilihat seperti gambar 3.22.

(32)

List Operation

PREVIEW PROSES

Kode job kode order

Gambar 3.22. Form lihat data List operation dari job

3.4.15. Form Cetak Form Penerimaan Bahan Baku

Form ini untuk mencetak form penerimaan bahan baku oleh pihak gudang dari bagian pembelian. Untuk melihat maupun mencetak form penerimaan bahan baku maka user harus menginputkan no form, tanggal serta nama pegawai bagian pembelian. Desain form dapat dilihat seperti gambar 3.23.

KELUAR CETAK PROSES

PREVIEW

No form

Tanggal

Bagian Pembelian

List Nama Pegawai

Gambar 3.23. Form Laporan Penerimaan Bahan Baku

(33)

3.4.16. Form Cetak Laporan Stok Bahan Baku

Form ini untuk mencetak kartu stok dari bahan baku yang diinginkan.

Untuk itu user harus menginputkan nama bahan baku yang akan dicetak kartu stoknya. Dari kartu stok ini dapat dilihat jumlah bahan baku yang keluar masuk serta stok akhir. Desain form dapat dilihat seperti gambar 3.24.

KELUAR CETAK PROSES

PREVIEW

Nama bahan baku

Gambar 3.24. Form Cetak Kartu Stok Bahan Baku

3.4.17. Form Cetak Permintaan Bahan Baku

Form ini untuk mencetak form permintaan bahan baku oleh tenaga kerja yang terlibat langsung dalam produksi mebel. Untuk dapat mencetak form yang diinginkan maka user harus memasukkan nomor form, kode job yang dikerjakan serta nama tukang yang meminta bahan baku. Desain seperti gambar 3.25.

No Form

PROSES PREVIEW CETAK KELUAR

Kode Job Tukang

Gambar 3.25. Form Cetak Permintaan Barang

(34)

3.4.18. Form Cetak Kartu Time Ticket

Form ini untuk mencetak kartu time ticket dari tenaga kerja. Form ini berisi jumlah jam kerja dari tenaga kerja. Untuk dapat mencetak kartu time ticket maka user harus menginputkan no tiket, kode job yang dikerjakan serta nama tukang yang melakukan produksi. Desain dapat dilihat seprti gambar 3.26.

No Tiket

PROSES PREVIEW CETAK KELUAR

Kode Job Tukang

Gambar 3.26. Form Cetak Katu Time Ticket

3.4.19. Form Cetak HPP

• HPP berdasarkan nama customer, berisi laporan harga pokok produksi dari semua job/mebel yang dipesan oleh customer. Untuk dapat mencetaknya maka user harus menginputkan kode customer yang memesan. Desain form dapat dilihat seperti gambar 3.27.

PROSES

KELUAR CETAK PREVIEW

kode customer

Gambar 3.27. Form Cetak HPP berdasarkan customer

(35)

• HPP berdasarkan job yang dipesan, berisi laporan dari suatu job yang dipesan oleh customer tertentu. Untuk dapat mencetaknya maka customer harus menginputkan kode customer serta job yang dipesan. Desain dapat dilihat seperti gambar 3.28.

PROSES

KELUAR CETAK PREVIEW

kode customer

Gambar 3.28. Form Cetak HPP Job tertentu

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berarti bias perilaku mampu memediasi pengaruh literasi keuangan terhadap keputusan investasi saham, semakin tinggi literasi keuangan anggota Galeri Investasi

Hal ini menunjukkan adanya gen tunggal dominan yang mengendalikan karakter warna polong pada hasil persilangan tanaman buncis, sedangkan untuk pengaruh gen ganda tidak

Manggabarani (2020) yang menyatakan bahwa Risiko Likuiditas (LDR) berpengaruh positif terhadap return saham. Artinya good corporate governance tidak berpengaruh terhadap return

Beberapa waktu yang lalu kita semua di ITB dikejutkan dengan terulangnya kejadian yang memalukan kita semua yang terkait dengan masih rendahnya derajat kejujuran

Sedangkan Kelebihan dan Kelemahan dalam Penyelesaian Sengketa melalui Upaya Banding Administratif di Indonesia adalah; (1) Penilaian upaya administrasi dilakukan secara lengkap

Penelitian ini menganalisis tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan efektivitas PNPM-MP dalam menunjang pembangunan pertanian sebagai variabel bebasnya, dan

Dari beberapa kutipan wawancara yang peneliti lakukan diatas dapat dilihat bahwa Program Pengembangan Listrik Pedesaan yang dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan

a) Sikap dan perilaku petugas rumah sakit dan pegawai. b) Keterlambatan oleh dokter atau perawat. c) Petugas kurang komunikatif dan informatif d) Lamanya proses masuk rawat