• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA USAHA PENINGKATAN KESETARAAN GENDER DALAM DUNIA KERJA DI JAWA TIMUR BIDANG KEGIATAN PKM-GT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA USAHA PENINGKATAN KESETARAAN GENDER DALAM DUNIA KERJA DI JAWA TIMUR BIDANG KEGIATAN PKM-GT"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USAHA PENINGKATAN KESETARAAN GENDER DALAM DUNIA KERJA DI JAWA TIMUR

BIDANG KEGIATAN PKM-GT

Diusulkan oleh:

Nurul Fiddiyah Rochman 120221100099 Mizaroh 130231100077 Nurul Janah 130221100129 Mery Arita Ufi 130211100078

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA MADURA

2014

(2)

HALAMAN PENGESAHAN USULAN PKMGT

1. Judul Kegiatan : Usaha Peningkatan Kesetaraan Gender Dalam Dunia Kerja Di Jawa Timur

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI (√) PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan .

a. Nama Lengkap : Nurul Fiddiyah Rochman

b. NIM : 120221100099

c. Jurusan : Akuntansi

d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Trunojoyo Madura e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Raya Telang-085732550231 f. Alamat email : Nurul.fiddiyah@yahoo.com 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Andri Wijanarko, SE., ME.

b. NIP : 19771018200212004

c. Alamat Rumah dan No Tel/HP : Karangrejo Timur 1B/3 Surabaya Madura, 13 Maret 2014

Menyetujui

Ketua Jurusan Akuntasi, Ketua Pelaksana

Yudhanta Sambharakreshna, S.E., M.Si., Ak. Nurul Fiddiyah Rochman

NIP. 197306022002121001 NIM. 120221100099

Pembantu Rektor

Bidang kemahasiswaan, Dosen Pendamping,

Dr. H. Muh. Syarif, Drs. Ec., M.Si Andri Wijanarko, S.E., M.E.

196311302001121001 19771018200212004

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... v

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Tujuan dan Manfaat ... 2

GAGASAN ... 3

Kondisi Terkini ... 3

Solusi yang Pernah Diajukan ... 4

Gagasan baru yang Diajukan ... 4

Pihak-pihak yang Membantu Mengimplementasikan gagasan ... 4

Langkah-Langkah yang Dapat Dicapai ... 4

KESIMPULAN ... 5

DAFTAR PUSTAKA ... 6

LAMPIRAN ... 7

Daftar Riwayat Hidup ... 7

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya PKM-GT (Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Tertulis) ini dengan Judul “Usaha Peningkatan Kesetaraan Gender Dalam Dunia Kerja Di Jawa Timur” sebagai pengemban dan bahan informasi yang layak diimplementasikan.

Atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penulisan gagasan tertulis ini, yaitu Bapak Andri Wijanarko, SE., ME. atas bimbingannya maka penulis dapat menyusun PKM-GT ini. Dan tidak lupa juga kedua orang tua beserta teman – teman yang selalu memberi masukan serta kritik yang bermanfaat.

Demikian PKM-GT ini telah penulis susun, dengan harapan dapat menjadi bahan acuan dan informasi bagi para pembaca. Apabila ada kekeliruan, mohon dimaklumi karena kemampuan penulis sangat terbatas. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan, penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca PKM-GT ini untuk menghasilkan karya yang lebih baik. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih.

Madura, 13 Maret 2014

(5)

USAHA PENINGKATAN KESETARAAN GENDER DALAM DUNIA KERJA DI JAWA TIMUR

RINGKASAN

Kesetaraan gender dalam dunia kerja merupakan usaha dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam judul ini khususnya kesejahteraan perempuan di Jawa Timur. Kita ketahui bahwa sampai pada saat ini masih banyak masyarakat di Jawa Timur yang mempunyai ekonomi rendah. Itu disebabkan karena perbedaan jumlah tenaga kerja antara laki-laki dan perempuan.

Perempuan di Jawa Timur cenderung bekerja sebagai ibu rumah tangga.

Sehingga dampak kekerasaan sampai saai ini masih pada angka yang tinggi.

Pemerintah wajib turun tangan ketika peristiwa ini terus bertambah.

Dengan memberikan sosialisasi tentang peran penting perempuan dalam pangsa kerja dan aplikasi kerja yang semestinya sesuai bidang masing-masing. Yang kedua pemerintah harus transparan dalam menerima tenaga kerja tanpa melihat gender atau jenis kelamin atara laki-laki dan perempuan. Dan Cost Sosial Responsibility harus mampu menafsirkan biaya yang harus dikeluarkan untuk kepentingan sosial perempuan. Sehingga perempuan akan mendapat perlindungan dalam bekerja.

Sehingga dengan solusi di atas, Pemerintah maupun masyarakat diharapkan bisa mengimplementasikan dengan baik. Adanya kerjasama dari pihak terkait merupakan hal utama dalam memperoleh tujuan yang diharapkan.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Jawa timur merupakan provinsi yang stabil dalam hal tingkat petumbuhan penduduk. Dari tahun 2009 sampai 2013 tidak ada peningkatan yang tinggi dibandingkan dengan provinsi lain yang mempunyai tingkat pertumbuhan penduduk tinggi. Penduduk provinsi Jawa Timur sebanyak 37.476.757 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di perkotaan maupun desa.

(6)

masih menjadi tantangan dimana tanpa upaya yang memadai bisa menghambat pembangunan. Rata-rata pertumbuhan tahunan tenaga kerja perempuan yang memasuki pasar tenaga kerja lebih tinggi dari laki-laki, tetapi perempuan terus mengalami lebih rendahnya tingkat partisipasi tenaga kerja dan lebih tingginya tingkat pengangguran, lebih buruknya kualitas kerja dan lebih rendahnya tingkat upah, terbatasnya akses terhadap sumber daya, diskriminasi dalam promosi dan perekrutan, dan lebih tingginya tingkat informalitas ekonomi.

Perempuan merupakan mayoritas dari mereka yang bekerja sendiri, pekerja rumah tangga tak dibayar, dan buruh migran, membuat mereka rentan terhadap ketidakamanan pribadi dan finansial, trafficking dan bentuk-bentuk pelanggaran hak asasi manusia lainnya. Upaya menutup kesenjangan gender ini membutuhkan fokus perhatian pada kesetaraan kesempatan kerja, keterkaitan dan ketepatan pelatihan dan ketrampilan perempuan dengan pasar tenaga kerja, faktor-faktor yang mendasari segmentasi pasar tenaga kerja, dan kesenjangan gender dalam upah dan kesempatan berkarir.

Jika dilihat dari besarnya angka pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6, 62 persen pada TW 1 tahun 2013 atau naik sekitar 1,82 persen dibandingkan TW IV tahun 2012. Maka terkait dengan penerapan tenaga kerja, dapat digunakan bahwa kenaikan 1 persen pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur hanya menyerap jumlah tenaga kerja sekitar114,84 ribu orang. Dengan demikian diperlukan kerjasama antara masyarakat dan pemerintah Jawa Timur dalam menyediakan lapangan kerja bagi angkatan kerja yang ada.

Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Di Jawa Timur Menurut Kegitan Utama Dan Jenis Kelamin, Tahun 2011 - 2012

Kegiatan Utama

2011 2012

Laki -

Laki Perempuan

Laki -

Laki Perempuan

Angkatan Kerja 84,70 55,01 84,77 55,20

Bekerja 81,85 52,09 81,43 52,79

Pengangguran 2,86 2,92 3,35 2,41

(7)

Bukan Angkatan Kerja 15,30 44,99 15,2 44,80

Sekolah 7,14 6,54 7,68 6,96

Mengurus Rumah Tangga 2,45 34,59 1,84 33,63

Lainnya 5,70 3,86 5,70 4,20

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber BPS Jawa Timur, Sakernas, Tahun 2011 – 2012 (data diolah)

Terjadi sebagian besar wilayah utamanya daerah pedesaan masih menganut pola kebersamaan atau gotong royong untuk melakukan suatu kegiatan terutama kegiatan ekonomi (worksharing) atau pekerjaan yang biasanya cukup dilakukan oleh satu orang namun ini dilakukan oleh beberapa orang. Tidak menutup kemungkinan pola tersebut merupakan kebijakan pemerintah daerah untuk dilaksanakan oleh perusahaan – perusahaan industry dalam rangka mengurangi penggangguran. Kebijakan tersebut tentunya akan berdampak pada nilai upah yang diterima atau produktifitas pekerja menjadi relative rendah.

Jika dibedakan menurut jenis kelamin, kegiatan yang dilakukan oleh penduduk usia kerja laki-laki adalah aktif dalam kegiatan ekonomi khususnya bekerja.sementara persentase terbesar kegiatan penduduk usia kerja perempuan adalah bekerja dan mengrus rumah tangga, juga memperlihatkan bahwa dalam hal pendidikan ( tingkat sekolah ) penduduk laki-laki memiliki tingkat partisipasi yang tinggi di banding perempuan. Persentase angkatan kerja menurut kelompok umur mengalami sedikit perubahan dibanding data tahun sebelmnya, pada kelompok umur 15-24 tahun meningkat dari 14,20 persenmenjadi 14,26 persen pada tahun 2012. Peningkatan ini merupakan perubahan negative, mengingat masuknya penduduk usia 15-24 kedalam angkatan kerja tidak diharapkan semakin besar. Karena pada kelompok usia tersebut masih terlibat aktif dalam kegiatan sekolah, terutama bagi yang memiliki pendidikan relative rendah. Namun sebaiknya jika terjadi peningkatan angkatan kerja pada kelompok lainnya.

Angkatan kerja di Jawa Timur sampai dengan tahun 2012 masih didominansi oleh pendidikan SD ke bawah , yaitu 53,94 persen. Pada umur 55 tahun ke atas, persentase angkatan kerja dengan tingkat pendidikan SD ke bawah relative tinggi dari pada pendidikan lainya. Artinya bahwa tingkat angkatan kerja yang berpendidikan rendah salah satu akibat dari produk masa lalu.

(8)

Perempuan di era globalisasi ini tidak cukup jika hanya menjadi ibu rumah tangga, sebab perempuan mempunyai peran yang sangat besar dalam perkembangan bidang tenaga kerja. Perlu adanya kesetaraan dalam penerimaan tenaga kerja. Sehingga perempuan bisa menjalankan peran dan potensi yang dimiliki untuk mempunyai daya saing yang baik. Perempuan sebenarnya mempunyai potensi yang sama dengan laki – laki. Kepandaian, cara berpikir, ataupun potensi yang dimiliki perempuan tidak jauh beda dengan laki – laki.

Hanya saja perempuan cenderung mempunyai fisik yang lemah dibandingkan laki – laki. Namun itu tidak menjadi perbedaan yang signifikan seiring era globalisasi ini.

Oleh karena itu masyarakat dan pemerintah seharusnya saling bekerja sama dalam hal penempatan dan penyediaan lapangan kerja. Sehingga adanya kesetaraan gender yang bisa saling bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat maupun pemerintah khususnya di Jawa Timur.

Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari gagasan ide yang di buat adalah:

1. Memberikan informasi bagi perempuan agar bisa mengaplikasikan kemampuan kerja yang dibidangi dan tidak merasa lemah dalam dunia kerja dibandingkan laki-laki.

2. Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam dunia kerja di wilayah Jawa Timur.

Adapun manfaat yang dapat di peroleh dari gagasan ide yang di buat adalah:

1. Secara toeritis

Dapat menjadi acuan dan tambahan wawasan bagi kaum akademisi agar menjadi keseriusan bagi kaum akademisi melirik masalah-masalah yang ada dalam kesetaraan kerja di wilayah Jawa Timur.

2. Secara praktis

Dapat menjadi acuan bagi pemegang pemangku kebijakan untuk nantinya di terapkan dalam dunia nyata.

(9)

Dapat menjadi bahan pertimbangan bagi lembaga atau institusi yang memegang kebijakan dalam rancangan strategi perluasan tenaga kerja dan lapangan pekerjaan.

GAGASAN Kondisi Terkini

Pada saat ini ada juga pihak yang menganggap kesetaraan gender merupakan permasalahan individu dan sifatnya spesifik terhadap budaya tertentu, menghambat upaya pengarusutamaan gender di tingkat nasional dan lokal. Begitu juga kesetaraan gender dalam dunia kerja di wilayah Jawa Timur. Jawa Timur adalah salah satu provinsi yang memiliki tingkat kekerasan terhadap perempuan yang paling tinggi di Indonesia. Banyak perempuan yang menjadi objek kejahatan dalam dunia kerja. Kita bisa melihat banyak kasus kejahatan yang ada seperti kekerasan, penganiayaan, pemerkosaan, bahkan pembunuhan. Contoh trafficking yang ada di Jawa Timur seperti, Seorang ibu rumah tangga, korban KDRT selama bertahun-tahun, dia menyimpan ini tidak mau melapor sampai suatu hari suaminya melempar mangkuk berisi kuah bakso panas, mengenai matanya, sobek dan sekarang korbannya mengalami cacat permanen.

Terjadi sebagian besar wilayah utamanya daerah pedesaan masih menganut pola kebersamaan atau gotong royong untuk melakukan suatu kegiatan terutama kegiatan ekonomi (worksharing) atau pekerjaan yang biasanya cukup dilakukan oleh satu orang namun ini dilakukan oleh beberapa orang. Tidak menutup kemungkinan pola tersebut merupakan kebijakan pemerintah daerah untuk dilaksanakan oleh perusahaan – perusahaan industry dalam rangka mengurangi penggangguran. Kebijakan tersebut tentunya akan berdampak pada nilai upah yang diterima atau produktifitas pekerja menjadi relative rendah.

Solusi yang pernah diajukan

Solusi yang pernah diajukan oleh pemerintah maupun suwasta untuk usaha peningkatan kesetaraan gender dalam dunia kerja di Jawa Timur adalah sebagai berikut :

(10)

1. Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender secara makro serta penanganan perlindungan terhadap perempuan dan anak.Dalam upaya tersebut maka pemerintah merealisasikan tiga aspek sebagai berikut : pertama tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM), indeks pembangunan gender , dan indeks pemberdayaan gender

2. program pembentukan koperasi wanita yang menghapus kesenjangan gender, dan diharapkan bisa berperan dalam meningkatkan pendapatan keluarga

3. Program pemberdayaan perempuan

4. Undang-Undang tahun 2003 tentang Pemilihan Umum mewajibkan Partai Politik untuk sedikitnya memiliki 30% calon perempuan

Walaupun solusi tersebut telah di laksanakan namun, pada kenyataannya hal tersebut belum mampu meningkatkan kesetaraan gender dalam dunia kerja khususnya di daerah Jawa Timur. Lapangan pekerjaan dan keterwakilan dalam parlemen, kesempatan yang dimiliki perempuan di Jawa Timur masih kurang.

Hal ini bisa dilihat yang seharusnya berbanding 50% namun kenyataannya dapat dilihat bahwa angka untuk perempuan hanya sekitar 33,5% di dunia kerja.

Gagasan baru yang diajukan

Gagasan yang diajukan adalah lebih mengarah kepada kesejahteraan perempuan di masa mendatang. Adanya sosialiasi atau kerja sama antara pemerintah pusat yang dalam hal ini adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Cost Sosial Responsibility (CSR) agar bisa memberikan dampak positif untuk perempuan di pangsa kerja. Kerja sama yang dilakukan adalah membuat undang-undang atau peraturan baru tentang ksesetaraan gender dalam dunia kerja khususnya di Jawa Timur.

Namun Cost Sosial Responsibility juga harus memprediksi biaya yang semesetinya dikeluarkan untuk kepentingan sosial. Kepentingan sosial dalam hal ini contohnya adalah kesehatan perempuan agar nantinya tetap bisa bekerja sesuai porsi yang diharapkan.

Sehingga dengan adanya kesetaraan gender pada dunia kerja yang sudah diupayakan oleh pihak-pihak yang berwewenang penuh dalam mengatur

(11)

kebijakan, maka perempuan akan lebih bisa berani untuk bersaing di dalam dunia kerja.

Pihak-pihak yang Membantu Mengimplementasikan gagasan

Pihak – pihak yang di anggap mampu membantu untuk mengimplementasikan gagasan ini , untuk di ambil peran dan kontribusinya dalam gagasan ini ialah:

 Menteri Pemberdayaan Perempuan

 Pemerintah Daerah di setiap kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Timur

 Cost Sosial Responsibility, dalam hal ini bertanggung jawab untuk menafsirkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk kepentingan sosial.

Langkah-Langkah yang Dapat Dicapai

Langkah-langkah yang harus di tempuh agar gagasan ini mampu di implementasikan sesuai dengan tujuan dan harapan yang di capai, yaitu dengan adanya sebuah saling kerja sama yang sinergi antara Menteri Pemberdayaan Perempuan (Pemerintah Pusat), semua pemerintah daerah di Jawa Timur, Cost Sosial Responsibility yang menangani bidang ketenagakerjaan. Dengan langkah di

antaranya:

Pertama, Menteri Pemberdayaan Perempuan, selaku menteri yang menangani bidang perempuan baik kesejahteraan dan masa depan harus mampu memberikan wacana dan sosialisasi yang baik kepada Pemerintah Daerah atau Provinsi agar adanya kesetaraan atau penempatan yang baik dalam dunia kerja.

Kedua, Pemerintah Provinsi Jawa Timur harus mampu membuat peraturan yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya perempuan yang ada di Jawa Timur. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga harus mampu memberikan informasi kepada perempuan di Jawa Timur mengenai bidang tenaga kerja.

Ketiga, Cost Sosial Responsibility (CSR) hrus mampu menafsirkan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk kepentingan sosial. Seperti kesehatan dan tempat tinggal bagi tenaga kerja, khususnya tenaga kerja perempuan yang ada di wilayah Jawa Timur.

(12)

KESIMPULAN

Gagasan yang diajukan

Gagasan yang di ajukan adalah “usaha peningkatan kesetaraan gender dalam dunia kerja di wilayah Jawa Timur” dalam meningkatkan kapasitas perempuan dan pemberdayaan perempuan di dalam dunia kerja.

Teknik Implementasi yang akan dilakukan

Teknik implementasi yang dilakukan adalah menteri pemberdayaan perempuan harus mampu mendobrak perempuan untuk mempunyai daya saing dan terjun langsung di dalam dunia kerja. Memberikan sosialisasi untuk masyarakat khususnya perempuan untuk mengaplikasikan bidang kerja yang dimiliki. Pemerintah Provinsi Jawa Tmur juga harus mampu membuat peraturan atau undang-undang kesetaraan gender dalam pangsa kerja. Dan Cost Sosial Responsibility (CSR) harus mampu memberikan keuntungan atau kepentingan sosiasl dengan menafsirkan biaya yang dikeluarkan.

Prediksi hasil Yang Akan di Peroleh ( Manfaat dan Dampak Gagasan)

Manfaat yang kita prediksi, diantaranya adalah membangun generasi kepemimpinan yang baru dan mengorganisir kapasitas diantara perempuan dalam angkatan kerja guna mendorong perempuan untuk paham arti kesetaraan gender di dunia kerja yang sesungguhnya. Sehingga perempuan bisa leluasa bersaing dalam dunia kerja yang sesuai dengan bidang yang dimiliki. Jika perempuan sudah mampu memberikan kesejahteraan terhadap dirinya sendiri, maka akan memberikan kesejahteraan juga unuk keluarganya. Sehingga dapat memberikan kondisi ekonomi yang lebih baik. Maka kekerasan, penganiayaan, pemerkosaan atau kasus perempuan yang lain dapat dengan sendirinya berkurang. Karena perempuan memperoleh tempat kerja dan pekerjaan yang layak, sehingga jauh dari kejahatan.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

BPS.2011. Presentase Penduduk Usia diatas 15 tahun di Jawa Timur menurut Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin, (online).(http://www.bps.go.id)

Kompas.2014. Kekerasan Perempuan di Jawa Timur.

(14)

LAMPIRAN

Daftar Riwayat Hidup Ketua Pelaksana dan Anggota Ketua Pelaksana

a. Nama Lengkap : Nurul Fiddiyah Rochman

b. NIM : 120221100099

c. Tempat,Tanggal Lahir: Lamongan, 19 Agustus 1994

d. Agama : Islam

e. Jenis Kelamin : Perempuan

f. Jur/Fak/PT : Akuntansi/Ekonomi/Universitas Trunojoyo Madura

g. Alamat Asal : Turi - Lamongan

h. Alamat di Madura : Jl.Raya Telang - Kamal Madura i. Nomor Telepon : 085732550231

Anggota I

a. Nama Lengkap : Mizaroh

b. NIM : 130231100077

c. Tempat,Tanggal Lahir: Gresik, 06 April 1994

d. Agama : Islam

e. Jenis Kelamin : Perempuan f. Jur/Fak/PT : Ekonomi

Pembangunan/Ekonomi/Universitas Trunojoyo Madura g. Alamat Asal : Bungah - Gresik

h. Alamat di Madura : Jl.Raya Telang - Kamal Madura i. Nomor Telepon : 085748023209

(15)

Anggota II

a. Nama Lengkap : Nurul Janah

b. NIM : 130221100129

c. Tempat,Tanggal Lahir: Nganjuk, 03 Oktober 1995

d. Agama : Islam

e. Jenis Kelamin : Perempuan

f. Jur/Fak/PT : Akuntansi/Ekonomi/Universitas Trunojoyo Madura

g. Alamat Asal : Nganjuk

h. Alamat di Madura : Asrama UTM - Madura i. Nomor Telepon : 085736397706

Anggota III

a. Nama Lengkap : Mery Arita Ufi

b. NIM : 130211100078

c. Tempat,Tanggal Lahir: Pacitan, 06 Juli 1996

d. Agama : Islam

e. Jenis Kelamin : Perempuan

f. Jur/Fak/PT : Manajemen/Ekonomi/Universitas Trunojoyo Madura

g. Alamat Asal : Tulakan - Pacitan h. Alamat di Madura : Asrama UTM - Madura i. Nomor Telepon : 085745634824

Referensi

Dokumen terkait

Gender sebagai konstruksi sosial tampil dalam internalisasi ini melalui proses bahwa manusia secara individu laki-laki maupun perempuan bersama dengan individu lainnya

Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) Upaya pencapaian Kebijakan Berwawasan Ling- kungan di SMA Negeri 8 Malang sudah mencapai

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel independen yang diantaranya pendapatan komprehensif (comprehensive income) dan

Konsep-konsep yang dimaksud adalah suatu pesan yang tersirat dalam Al-Qur`an dan hadits karena sesungguhnya di dalam Al-Qur`an dan hadits namun lebih kepada aturan dan pola hidup

Secara keseluruhannya melalui hasil daripada penganalisaan data yang diperolehi melalui ujian yang diberikan terhadap atlet Lumba Basikal, penyelidik merumuskan

Untuk mencapai kondisi tersebut, DJPK bersama dengan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK), kemitraan antara Pemerintah Australia dan Indonesia

Pengeluaran biaya energi listrik makin besar pada jam-jam puncak (night time) karena pada jam-jam tersebut tarif listrik lebih tinggi dari pada tarif listrik jam-jam biasa (day

Setelah melihat hasil dari pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ke enam variabel bebas yaitu ukuran perusahaan,