• Tidak ada hasil yang ditemukan

DANA DESA TAHUN 2019 DIREKTORAT DITJEN PPMD 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DANA DESA TAHUN 2019 DIREKTORAT DITJEN PPMD 2018"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

D I R E K T U R J E N D E R A L

PRIORITAS PENGGUNAAN

TAHUN 2019 DANA DESA

DIREKTORAT

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DITJEN PPMD

2018

(2)

D da M m pe

, g

DAYA HIDUP DESA

Kelahiran UU Desa UU No. 6 Tahun 2014

desentralisasi dalam literatur ekonomi dan politik.

Memberikan ruang penuh bagi desa memutuskan dan menyelenggarakan pembangunan dan pemberdayaan selama berada dalam skala desa

Rekoginisi

=

Kewenangan hak asal usul

Subsidiaritas

=

Kewenangan lokal berskala desa

Desa hidup berdasarkan dinamika norma budaya, adat, keyakinan, dan agama yan menjadi mata air pengetahuan dan

konsensus dalam menjaga kehidupan bersama

Musyawarah Desa (Musdes)

Warga sebagai partisipan gerakan Desa punya daya hidup!

(3)

PENYALURAN DANA DESA TAHUN 2015-2018

6

(4)

CAPAIAN DANA DESA SELAMA 4 TAHUN

1 2 3 4

5

Munculnya aneka upaya untuk memerkuat kapasitas warga dan pemberdayaan lestari dengan basis budaya dan pengetahuan lokal

Ongkos pembangunan menjadi amat murah karena dikerjakan oleh warga desa dengan semangat keguyuban tanpa harus mengorbankan kualitas

Keswadayaan dan gotong royong terlihat kokoh karena seluruh program harus dijalankan secara swakelola, tidak boleh diberikan kepada pihak ketiga

Transparansi anggaran menjadi keniscayaan baru sebagai bagian dari akuntabilitas penyelanggara pemerintahan desa

Maraknya kegiatan Musdes dan keterlibatan warga dalam perencanaan sampai eksekusi pembangunan

(5)
(6)
(7)
(8)

4 KEGIATAN PRIORITAS KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

12

(9)

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

PERATURAN MENTERI DESA, PDTT NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA

TAHUN 2019

(10)

TUJUAN PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA

Desa dalam menyelenggarakan Kewenangan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa yang

dibiayai Dana Desa.

Pemerintah Pusat dalam pemantauan dan evaluasi penggunaan Dana Desa;

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam membina dan memfasilitasi

penggunaan Dana Desa;

Pemerintah Daerah Provinsi dalam memfasilitasi penggunaan Dana Desa melalui pendampingan masyarakat Desa;

Tujuan

(11)

Pasal 3

Mengutamakan hak dan kepentingan seluruh warga Desa tanpa membeda-bedakan;

Keadilan

PRINSIP PENETAPAN

mendahulukan kepentingan Desa yang lebih mendesak, lebih dibutuhkan dan berhubungan langsung dengan kepentingan sebagian besar masyarakat Desa;;

PRIORITAS

Kebutuhan Prioritas

PENGGUNAAN

DESA DANA

mengutamakan pilihan penggunaan Dana Desa pada 3 (tiga) sampai

dengan 5 (lima) jenis kegiatan sesuai dengan kebutuhan sesuai prioritas nasional, provinsi, kabupaten/kota dan desa, dan tidak dilakukan praktik penggunaan Dana Desa yang dibagi rata.;

Terfokus

mengutamakan kewenangan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa;;

Kewenangan Desa

mengutamakan prakarsa, kreativitas dan peran serta masyarakat Desa

Partisipatif

Prinsip

mengutamakan kemandirian Desa dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa yang dibiayai Dana Desa

Swakelola

mengutamakan pemanfaatan Dana Desa dengan mendayagunakan sumberdaya Desa untuk membiayai kegiatan pembangunan yang dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat Desa sehingga Dana Desa berputar secara berkelanjutan di wilayah Desa dan/atau kabupaten/kota.

Berdikari

mengutamakan pendayagunaan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam yang ada di Desa dalam pelaksanaan pembangunan yang dibiayai Dana Desa.

Berbasis Sumberdaya Desa

mempertimbangkan keadaan dan kenyataan karakteristik geografis, sosiologis, antropologis, ekonomi, dan ekologi Desa yang khas, serta perubahan atau perkembangan dan kemajuan Desa.

Tipologi Desa

(12)

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA

Pasal 4

diprioritaskan bidang

pembangunan Desa pemberdayaan dan masyarakat Desa.

membiayai pelaksanaan program dan

kegiatan prioritas yang

bersifat lintas bidang.

peningkatan kualitas hidup,

peningkatan kesejahteraan dan

penanggulangan kemiskinan serta peningkatan

pelayanan

publik di tingkat Desa

(13)

BIDANG PEMBANGUNAN DESA

a. Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana dasar untuk pemenuhan kebutuhan:

1.

2.

3.

4.

Lingkungan pemukiman;

Transportasi;

Energi; dan

Informasi dan Komunikasi.

b. Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana pelayanan sosial dasar untuk pemenuhan kebutuhan:.

1. Kesehatan masyarakat; dan 2. Pendidikan dan Kebudayaan.

Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana ekonomi untuk mewujudkan Lumbung Ekonomi Desa yang meliputi:

Peningkatan kualitas hidup masyarakat Desa diutamakan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan di bidang pelayanan social

dasar yang berdampak langsung pada

meningkatnya kualitas hidup masyarakat.

c.

1.

2. Usaha pertanian untuk ketahanan pangan;

Usaha ekonomi pertanian berskala produktif meliputi aspek produksi, distribusi dan pemasaran yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan; dan

Usaha ekonomi non pertanian berskala produktif meliputi aspek produksi, distribusi dan pemasaran yang difokuskan kepada

pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan.

3.

Pasal 5 d. Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana prasarana lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan:

1.

2.

3.

Kesiapsiagaan menghadapi bencana alam;

Penanganan bencana alam; dan Pelestarian lingkungan hidup.

e. Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan infrastruktur dan sarana prasarana lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan ditetapkan dalam Musyawarah Desa.

(14)

PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT

Pasal 6

Prioritas penggunaan Dana Desa untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat Desa diutamakan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan di bidang pelayanan sosial dasar antara lain yang berdampak langsung pada penanganan kerdil (stunting) dan pelayanan gizi bagi anak-anak.

1

Kegiatan penanganan kerdil (stunting) dan pelayanan gizi antara lain meliputi:

Penyediaan air bersih dan sanitasi;

Pemberian makanan tambahan dan bergizi untuk balita;

Pelatihan pemantauan perkembangan kesehatan ibu hamil atau ibu menyusui;

Bantuan posyandu untuk mendukung kegiatan pemeriksaan berkala kesehatan ibu hamil atau ibu menyusui;

2 Pengembangan apotik hidup desa dan produk hotikultura untuk memenuhi kebutuhan menyusui;

Pengembangan ketahanan pangan di Desa;

Kegiatan penanganan kualitas hidup lainnya yang sesuai dengan kewenangan desa musyawarah Desa.

gizi ibu hamil atau ibu

dan diputuskan dalam

3) Prioritas penggunaan Dana Desa untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat Desa

dengan mendayagunakan sumber daya alam, teknologi dan sumberdaya manusia yang ada diswakelola oleh Desa di Desa.

3

(15)

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA

Pasal 7

Prioritas penggunaan Dana Desa untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa diutamakan membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang bersifat lintas bidang untuk menciptakan lapangan kerja yang berkelanjutan, meningkatkan pendapatan ekonomi bagi keluarga miskin dan meningkatkan pendapatan asli Desa.

1

Program dan kegiatan antara lain BUMDesa dan/atau BUMDesa kewenangan Desa.

bidang kegiatan produk unggulan Desa dan/atau kawasan perdesaan, Bersama, embung, serta sarana olahraga Desa sesuai dengan 2

Pembangunan sarana olahraga BUMDesa bersama.

Desa merupakan unit usaha yang dikelola oleh BUMDesa atau 3

Kegiatan peningkatan kesejahteraan masyarakat lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam musyawarah Desa.

4

Prioritas penggunaan Dana Desa untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa diswakelola oleh Desa dengan mendayagunakan sumberdaya alam, teknologi dan sumberdaya manusia yang ada di Desa.

5

(16)

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA

Pasal 8

Prioritas penggunaan Dana Desa untuk penanggulangan kemiskinan di Desa diutamakan membiayai pelaksanaan program dan kegiatan padat karya tunai untuk menyediakan lapangan kerja bagi 1 masyarakat desa yang menganggur, setengah

balita gizi buruk. menganggur, keluarga miskin, dan keluarga dengan Kegiatan padat karya tunai diswakelola oleh

teknologi dan sumberdaya manusia di Desa. Desa dengan mendayagunakan sumberdaya alam, 2

Pendayagunaan sumberdaya manusia dilakukan dengan memanfaatkan pembiayaan Dana Desa untuk bidang pembangunan Desa paling sedikit 30% (tiga puluh persen) digunakan membayar upah

masyarakat Desa dalam rangka menciptakan lapangan kerja.

3

Upah kerja dibayar secara harian atau mingguan dalam pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dengan Dana Desa.

4

Pelaksanaan kegiatan padat karya tunai diupayakan tidak dikerjakan pada saat musim panen.

5

(17)

DESA DALAM PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA, DAPAT

MEMPERTIMBANGKAN TIPOLOGI DESA BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGAN DESA, MELIPUTI:

Pasal 9

Desa Tertinggal dan/atau Desa Sangat Tertinggal memprioritaskan kegiatan pembangunan Desa pada: Pengadaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan infrastruktur dasar; dan pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur ekonomi serta pengadaan sarana prasarana produksi, distribusi dan pemasaran yang diarahkan pada upaya pembentukan usaha ekonomi pertanian berskala produktif, usaha ekonomi pertanian untuk ketahanan pangan dan usaha ekonomi lainnya yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan.

Desa Berkembang memprioritaskan kegiatan pembangunan Desa pada:

pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur ekonomi serta pengadaan sarana prasarana produksi, distribusi dan pemasaran untuk mendukung penguatan usaha ekonomi pertanian berskala produktif, usaha ekonomi untuk ketahanan pangan dan usaha ekonomi lainnya yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan;

pengadaan sarana prasarana sosial dasar dan lingkungan yang diarahkan pada upaya mendukung pemenuhan akses masyarakat Desa terhadap pelayanan sosial dasar dan lingkungan; dan pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur dasar.

(18)

DESA DALAM PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA, DAPAT MEMPERTIMBANGKAN TIPOLOGI DESA BERDASARKAN TINGKAT PERKEMBANGAN

MELIPUTI:

Pasal 9

DESA,

Desa Maju dan/atau Desa Mandiri memprioritaskan kegiatan pembangunan pada:

Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur ekonomi serta pengadaan sarana prasarana produksi, distribusi dan pemasaran untuk mendukung perluasan/ekspansi usaha ekonomi pertanian

ketahanan pangan dan usaha ekonomi lainnya berskala produktif, usaha ekonomi untuk yang difokuskan kepada pembentukan dan pengembangan produk unggulan Desa dan/atau produk unggulan kawasan perdesaan;

pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur sosial dasar serta pengadaan sarana

prasarana sosial dasar dan lingkungan yang diarahkan pada upaya mendukung

peningkatan kualitas pemenuhan akses masyarakat Desa terhadap pelayanan sosial dasar

dan lingkungan; dan pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur dasar

(19)

BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

Prioritas Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa meliputi :

a. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan Desa;

Pengembangan kapasitas masyarakat Desa;

Pengembangan ketahanan masyarakat Desa;

Pengelolaan dan pengembangan sistem informasi Desa;

Dukungan pengelolaan kegiatan pelayanan sosial dasar di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan warga miskin, pemberdayaan perempuan dan anak, serta pemberdayaan masyarakat marginal dan anggota masyarakat Desa penyandang disabilitas;

Dukungan pengelolaan kegiatan pelestarian lingkungan hidup;

Dukungan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan penanganannya;

Dukungan permodalan dan pengelolaan usaha ekonomi produktif yang dikelola oleh BUMDesa dan/atau BUMDesa Bersama;

Dukungan pengelolaan usaha ekonomi oleh kelompok masyarakat, koperasi dan/atau lembaga ekonomi masyarakat Desa lainnya;

Pendayagunaan sumberdaya alam untuk kemandirian Desa dan peningkatan kesejahteran masyarakat;

Penerapan teknologi tepat guna untuk pendayagunaan sumberdaya alam dan peningkatan usaha ekonomi pertanian berskala produktif;

Pengembangan kerja sama antar Desa dan kerja sama Desa dengan pihak ketiga; dan b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

l.

m. Kegiatan pemberdayaan masyarakat Desa lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan ditetapkan dalam Musyawarah Desa.

Pasal 10

(20)

PUBLIKASI PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA

Pasal 13

Prioritas penggunaan Dana Desa di bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa wajib dipublikasikan oleh Pemerintah Desa kepada masyarakat Desa di ruang publik yang dapat diakses masyarakat Desa.

Publikasi penggunaan Dana Desa diswakelola secara partisipatif

dengan melibatkan peran serta masyarakat Desa.

(21)

MEKANISME PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA

Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa sesuai dengan prosedur perencanaan pembangunan Desa yang dilaksanakan berdasarkan kewenangan Desa.

Kewenangan Desa terdiri dari kewenangan Desa berdasarkan hak asal-usul dan kewenangan lokal berskala Desa yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa dilaksanakan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa).

Penetapan prioritas penggunaan Dana Desa dilaksanakan secara terpadu dengan perencanaan pembangunan Kabupaten/ Kota.

Keterpaduan perencanaan pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan cara pemerintah kabupaten/kota menginformasikan kepada Desa hal-hal sebagai berikut:

1. pagu indikatif Dana Desa sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa; dan

2. program/kegiatan pembangunan Desa yang dibiayai APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, dan/atau APBN yang pelaksanaannya ditugaskan kepada Desa;

Pasal 14

(22)

MEKANISME PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA

Prioritas penggunaan Dana Desa yang ditetapkan sebagai prioritas kegiatan, anggaran dan belanja Desa wajib dibahas dan disepakati melalui Musyawarah Desa.

Hasil keputusan Musyawarah menjadi dasar penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa);

Prioritas kegiatan pembangunan yang dibiayai Dana Desa sebagaimana sudah ditetapkan dalam RKP Desa wajib dipedomani dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) yang dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Rencana Kerja Pemerintah Desa dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa ditetapkan dalam Peraturan Desa.

Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang penyusunan APBDesa, Bupati/Walikota berwenang mengevaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa.

Dalam hal hasil evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa dinyatakan rencana penggunaan Dana Desa tidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, Bupati/Walikota menginformasikan secara terbuka kepada Desa latar belakang dan dasar pemikiran adanya ketidaksetujuan atas rencana penggunaan Dana Desa.

Kepala Desa menyampaikan kepada masyarakat Desa perihal ketidaksetujuan bupati/walikota atas rencana pengunaan Dana Desa

(23)

MEKANISME PENETAPAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA

Dalam hal pemetaan tipologi Desa berdasarkan tingkat perkembangan Desa untuk penyusunan prioritas penggunaan Desa, Pemerintah Desa menggunakan data Indeks Desa Membangun (IDM).

Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan evaluasi terhadap tingkat perkembangan Desa berdasarkan data IDM.

Hasil evaluasi tingkat perkembangan Desa paling lambat sudah selesai sebelum dimulainya penyusunan RKP Desa Tahun 2019.

Hasil evaluasi tingkat perkembangan Desa harus diinformasikan secara terbuka oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dan menjadi acuan dalam penyusunan Pedoman Teknis Penggunaan Dana Desa, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(24)

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota membina dan mengawasi penetapan prioritas penggunaan Dana Desa.

Dalam menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, pemerintah kabupaten/kota menyediakan pendampingan dan fasilitasi kepada masyarakat Desa.

Pendampingan dan fasilitasi kepada masyarakat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh organisasi pemerintah daerah kabupaten/ kota yang menangani urusan pemberdayaan masyarakat Desa.

Organisasi pemerintah daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam melakukan pendampingan dan fasilitasi kepada masyarakat Desa dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional.

Dalam rangka pelaksanaan pembinaan dan pengawasan, Bupati/Walikota menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi penggunaan Dana Desa.

Pemantauan dan evaluasi penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilimpahkan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) yang menangani urusan pemerintahan bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

Camat atau sebutan lain melakukan tugas pembinaan dan pengawasan dalam penetapan prioritas penggunaan dana Desa melalui fasilitasi penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif dan program pemberdayaan masyarakat Desa.

Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa melaksanakan tugas pemantauan dan evaluasi penggunaan Dana Desa, dibahas dalam Musyawarah Desa, disesuaikan dengan format laporan Desa yang berlaku, secara berkala.

Hasil pemantauan dan evaluasi dilakukan penilaian oleh OPD yang berwenang dan disampaikan kepada Bupati dan Menteri melalui sistem pelaporan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 19

(25)

PELAPORAN

Pasal 20

 Bupati/Walikota menyampaikan laporan

dengan penetapan prioritas penggunaan dana Desa disertai

softcopy kertas kerja

penghitungan Dana Desa setiap Desa kepada Menteri c.q. Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

 Laporan penetapan prioritas penggunaan Dana Desa

dimaksud pada ayat (1) disusun sesuai dengan format sebagaimana sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

 Penyampaian Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan paling lambat 1 (satu) bulan setelah APB Desa ditetapkan.

(26)

PARTISIPASI MASYARAKAT

Pasal 21

 Masyarakat dapat ikut serta memantau dan mengawasi penetapan prioritas penggunaan Dana Desa yang akuntabel dan transparan dengan cara:

1.

2.

Menyampaikan pengaduan masalah penetapan prioritas penggunaan Dana Desa;

Melakukan pendampingan kepada Desa dalam menetapkan prioritas penggunaan Dana Desa sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau

Melakukan studi dan publikasi penerapan prioritas penggunaan Dana Desa.

3.

 Pengaduan masalah penetapan prioritas penggunaan Dana Desa dilakukan melalui :

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pada Kementerian Desa, Pembangunan Tertinggal, dan Transmigrasi dengan alamat pengaduan sebagai berikut:

1. Layanan telepon : 1500040

2. Layanan SMS Center : 087788990040, 081288990040

3. Layanan PPID : Gedung Utama, Biro Humas dan Kerjasama Lantai 1

4. Layanan Sosial Media : @Kemendesa (twitter), Kemendesa.1 {Facebook}

5.. website LAPOR Kantor Staf Presiden (KSP).

Daerah

(27)

SANKSI

Pasal 22

OPD yang tidak melakukan pemantauan dan

sanksi evaluasi sesuai penggunaan prioritas Dana Desa dikenakan

dengan peraturan perundang-undangan berupa::

1.

2. Teguran tertulis; dan;

Merekomendasikan penundaan penyaluran

kepada Menteri Keuangan; dana desa

Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

membebaskan OPD kabupaten/kota dari kewajiban

menyampaikan laporan penetapan prioritas penggunaan dana

Desa.:

(28)

KETENTUAN PERALIHAN

Dalam hal indeks Desa Membangun dinyatakan tidak berlaku, penetapan prioritas

Pasal

23

penggunaan Dana Desa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur indeks tingkat perkembangan Desa.

Pemerintah Kabupaten/Kota dapat menyusun Pedoman Teknis Fasilitasi Penggunaan Dana Desa dengan mempertimbangkan kebutuhan Desa, karakteristik wilayah dan kearifan lokal Desa.

Pasal 24

Pedoman Umum Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) menjadi dasar penyusunan petunjuk teknis prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

Pasal 24

Dalam hal terjadi perubahan RKP Desa, perubahan perencanaan program dan/atau kegiatan yang diprioritaskan untuk dibiayai dengan Dana Desa dibahas dan disepakati dalam Musyawarah Desa.

Pasal 25

(29)

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,atas karunia dan hidayahNya sehingga penyusunan tesis yang berjudul “Analisis Kelayakan Investasi Studi

Sebagai aktor penting dalam hubungan internasional, negara dituntut untuk merespon peristiwa- peristiwa tersebut dengan menggunakan berbagai elemen dari kekuatan nasional mereka..

Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja

Perencanaan pelaksanaan kegiatan Alokasi Dana Desa masing-masing Desa membuat Usulan Rencana Kegiatan Desa (URKD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB

Menurut Oxorn (2010), partus prematurus atau persalinan prematur dapat diartikan sebagai dimulainya kontraksi uterus yang teratur yang disertai pendataran dan

Sebagai contoh, Toronto merupakan wilayah tepian danau tercemar berat, dengan penggunaan konsep kota tepian air, dalam waktu singkat dari tahun 1980 sampai tahun

Ketika nilai tukar terdepresiasi maka akan mendorong kegiatan ekspor suatu negara dan dari hasil ekspor tersebut akan menambah cadangan devisa, namun pada hasil

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Eisend & Langner, 2010) yang mengungkapkan bahwa keahlian seorang selebriti yang mengendorse sebuah