BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Beberapa waktu dalam dasawarsa terakhir ini, konsep mengenai program- program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan semakin marak dibicarakan dalam dunia bisnis dan perusahaan.
Konsep ini semakin digaungkan sejak penandatanganan Millenium Development Goals (MDGs) oleh beberapa negara di dunia pada tahun 2000 yang mengandung beberapa tujuan pembangunan yang saling terkait, baik dalam konteks pencapaian tujuan maupun kesalingtergantungan para stakeholders yang ada di dalamnya.
Selain pemerintah dan masyarakat sebagai stakeholders, sektor swasta juga memiliki kontribusi yang besar dan saling terkait dalam pencapaian tujuan MDGs melalui pengimplementasian program-program CSR.1 Konsep program-program CSR tersebut merupakan komitmen sebuah perusahaan untuk lebih memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial ekonomi masyarakat sekitar kawasan perusahaan sehingga perusahaan tersebut tidak lagi hanya mementingkan keuntungan ekonomi semata.
Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut menandatangani MDGs telah menetapkan sejumlah peraturan yang terkait dengan pelaksanaan program CSR bagi perusahaan yang melakukan pemanfaatan sumber daya alam. Salah satu aturan dasar dari pemerintah Indonesia yang membuat konsep CSR tersebut harus direalisasikan oleh setiap perusahaan di Indonesia adalah Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas (UU-PT) yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada tanggal 2 Juli 2007. UU tersebut disahkan sebagai perubahan atas UU tentang Perseroan Terbatas No.1 Tahun 1995. Salah satu pasal dalam UU-PT 2007 tesebut, yakni dalam pasal 74 ayat 1, disebutkan bahwa setiap perseroan
1Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series Number 10, Millenium Development Goals (MDGs) memiliki delapan tujuan pembangunan milenium. Beberapa tujuan dari MDGs memerlukan peran pihak swasta sebagai pihak yang memiliki kontribusi besar dalam dunia usaha yang diimplementasikan melalui kegaiatan CSR.
Tujuan-tujuan tersebut adalah menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, menurunkan angka kematian ibu dan anak, memerangi penyakit menular, memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
yang menjalankan kegiatan usaha yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan aturan yang disebutkan dalam ayat-ayat berikutnya.2
Berdasarkan Undang-Undang tersebut, setiap perusahaan kini wajib mengeluarkan dana perusahaannya untuk mendanai kegiatan-kegiatan masyarakat.
Beberapa perusahaan besar yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam telah mampu mengembangkan bentuk-bentuk kegiatan CSR-nya dengan baik. Namun beberapa perusahaan lainnya ada juga yang belum mampu mengefektifkan pelaksanaan kegiatan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tidak mampu menarik simpati dan partisipasi masyarakat untuk ikut menyukseskan program-program CSR tersebut. Faktor tersebut pada akhirnya pelaksanaan kegiatan CSR tidak mampu berkembang secara efektif untuk mencapai tujuannya, yakni memberdayakan masyarakat dan lingkungannya.
Kegagalan demi kegagalan yang dirasakan oleh beberapa perusahaan yang tidak mampu mengefektifkan kegiatan CSR dengan mendapatkan simpati serta partisipasi yang minim dari masyarakat tersebut, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh keefektifan organisasi yang terdapat dalam perusahaan itu sendiri.
Pengelolaan organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan dan program-program yang terkait dengan kegiatan CSR menuntut pembentukan desain atau model pekerjaan terlebih dahulu bagi para karyawan ataupun para stakeholders di dalam perusahaan itu. Model tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal atau permasalahan dari dalam ataupun dari luar perusahaan, diantaranya kepentingan perusahaan, struktur organisasi, iklim internal di perusahaan itu sendiri, dan sebagainya. Tata kelola organisasi perusahaan yang tidak diiringi oleh fungsi regulasi dan manajerial yang baik tidak mampu merencanakan, membuat, dan melaksanakan dengan baik program-program CSR yang dapat menyentuh hati dan menarik simpati serta partisipasi masyarakat.
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekstraktif atau pertambangan di Indonesia. PT
2 Surat Edaran Nomor SE-07/MBU/2008 (sumber: www.bumn.go.id diakses tanggal 03 Januari 2009)
Indocement menjalankan usahanya dengan bisnis inti yakni memproduksi berbagai jenis semen yang bermutu tinggi dengan salah satu produk unggulannya yaitu semen putih. PT Indocement kini menjadi satu-satunya industri yang memproduksi semen putih di Indonesia dengan dukungan HeidelbergCement Group yang merupakan salah satu produsen semen terkemuka di dunia yang memiliki sebagian besar saham di PT Indocement. Perusahaan yang memasarkan produknya dengan merek dagang “Tiga Roda” ini, memiliki dua belas pabrik yang dioperasionalkan secara terpadu. Lokasi pabrik PT Indocement ini antara lain terdapat di daerah Citeureup (Bogor, Jawa Barat), Palimanan (Cirebon, Jawa Barat), dan Tarjun (Kotabaru, Kalimantan Selatan) dengan total kapasitas produksi sebesar 17,1 juta ton semen per tahun.3
Sebagai salah satu industri yang menggantungkan kegiatan operasionalnya kepada sumber daya alam berupa bahan tambang, PT Indocement memiliki kesadaran akan dampak kegiatan operasionalnya tersebut terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, sesuai dengan visi dan misi yang dijadikan sebagai landasan bagi seluruh aktivitas perusahaan, PT Indocement memiliki dan telah menjalankan program-program CSR dengan baik yang bertujuan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan untuk generasi yang akan datang. Program-program CSR yang telah dilaksanakan dengan baik oleh PT Indocement, diantaranya adalah pengembangan perkebunan tanaman jarak seluas 30 ha di areal bekas penambangan batu kapur dan pelaksanaan program pengumpulan sampah dari masyarakat yang akan diolah menjadi bahan bakar biomassa untuk proses pembakaran dalam produksi semen, dan kompos.
Keberhasilan program CSR yang dijalankan oleh PT Indocement ini telah mendapat penganugerahan penghargaan yakni sebagai peraih Penghargaan Emas dan Penghargaan Terbaik 1 “Indonesian CSR Awards 2008” dan Peringkat Emas PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun 2009.4
Kesuksesan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dalam melaksanakan program CSR sebagai upaya membangun bisnis yang berkelanjutan ini tak lepas dari tata kelola organisasi perusahaan yang dijalankan dengan baik. Dalam pelaksanaannya, perusahaan ini menjadikan tata kelola perusahaan sebagai tolak
3 Sumber: intranet CSR Department (diakses tanggal 23 November 2009)
4 Loc.cit.
ukur efektivitas kegiatan operasional perusahaan dalam hal akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian, dan hal-hal lain demi keberlangsungan aktivitas bisnis perusahaan ini. Tata kelola perusahaan dijadikan sebagai alat bagi PT Indocement untuk memastikan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas bagi seluruh anggota organisasi perusahaan yang mencakup karyawan hingga jajaran direksi teratas dalam sebuah lingkungan terbuka demi pertumbuhan integritas perusahaan ke arah yang lebih baik.5 Oleh karena itu, pertanyaan utama yang dibahas dalam skripsi ini adalah bagaimana efektivitas organisasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dalam hal ini adalah organisasi Departemen CSR, dalam melaksanakan kegiatan CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diketahui bahwa setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk memberdayakan masyarakat dan melestarikan lingkungan seperti yang telah diatur dalam Undang- Undang tentang Perseroan Terbatas (UU-PT) 2007. Pelaksanaan CSR oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat beragam. Hal ini disesuaikan dengan standar yang berlaku dan mengenai tata aturan tentang pelaksanaan CSR pada masing-masing perusahaan. Standar pelaksanaan CSR oleh masing-masing perusahaan ditetapkan perusahaan melalui kebijakan-kebijakan perusahaan yang umumnya mengikuti budaya, nilai, dan norma yang berlaku pada organisasi perusahaan tersebut. Hal inilah yang akan mempengaruhi keefektifan organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan.
Berdasarkan pemaparan alasan yang terkait dengan konsep pelaksanaan CSR dan tata kelola organisasi perusahaan hubungannya dalam keefektifan organisasi perusahan dalam pelaksanaan program CSR, maka pertanyaan umum yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana efektivitas organisasi Departemen CSR dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan pertanyaan khusus yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
5 Sumber: Laporan Tahunan Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tahun 2007
1. bagaimana gambaran umum PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan desa binaannya sebagai lokasi penelitian?
2. bagaimana konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT.
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap implementasi CSR serta strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka secara umum penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas organisasi Departemen CSR dalam implementasi CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, sedangkan secara khusus penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:
1. mengetahui gambaran umum PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk dan desa binaannya sebagai lokasi penelitian
2. mengetahui konsep pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT.
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk terkait dengan cara pandang perusahaan terhadap implementasi CSR serta strategi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan CSR.
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menggambarkan konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dan konsep efektivitas organisasi dalam tataran perusahaan pelaksana program CSR sehingga dapat menambah pemahaman yang lebih baik mengenai konsep-konsep tersebut. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan suatu tindakan yang berkaitan dengan pelaksanaan program CSR dan pengelolaan organisasi perusahaan. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh dengan melihat fenomena praktis yang terjadi dan dikaitkan dengan teori yang diperoleh.