• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENARIK PERHATIAN SISWA MELALUI KARTU HURUF DALAM BELAJAR MEMBACA PERMULAAN DI KELAS 1 ( SATU ) SDN WAJAGESENG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENARIK PERHATIAN SISWA MELALUI KARTU HURUF DALAM BELAJAR MEMBACA PERMULAAN DI KELAS 1 ( SATU ) SDN WAJAGESENG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )

MENARIK PERHATIAN SISWA MELALUI KARTU HURUF DALAM BELAJAR MEMBACA PERMULAAN DI KELAS 1

( SATU ) SDN WAJAGESENG

DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS TUTORIAL PTK DAN JUGA UNTUK MENINDAK LANJUTI KEGIATAN PEMBELAJARAN

OLEH :

NAMA : HIDAINAYATI

NIM : 820540982

UNIVERSITAS TERBUKA

(2)

PENDAHULUAN

Guru sebagai pengelola pembelajaran pasti merasakan adnya masalah seperti halnya saya sendiri, sekalipun itu kelihatanya sepele, tapi bagi saya sangatlah penting, karena kalau ada satu atau dua orang anak yang bermasalah. Saya merasa tidak puas dengan pembelajaran yang saya laksanakan. Apalagi lebih dari itu saya melakukan perbaikan,bagaimana caranya supaya anak itu menjadi bisa, baik bisa membaca, menulis dan mengingat.

Dalam melaksanakan pembelajaran selama ini memang banyak masalah yang saya rasakan, tetapi masah siswa yang sangat lamban dalam belajar membaca dari awal maka siswa atau guru, saya sendiri akan merasa kesulitan untuk melaksanakan pembelajaran selanjutnya. Menurut saya kalau siswa sudah bisa membaca maka siswa tersebut akan bisa menulis. Contohnya, dalam mempelajari bagian – bagian tubuh. Ketika guru meminta siswa untuk menuliskan nama – nama bagian anggota tubuh, maka siswa akan menulisnya. Karena siswa bisa membaca tulisannya.

Setelah melakukan refleksi, ternyata ketika saya melaksanakan pembelajaran saya kurang memberikan motivasi kepada siswa sejak awal pembelajaran, makanya banyak siswa yang kurang memperhatikan, saya juga tidak biasa menciptakan situasi pembelajaran yang bervariasi untuk menarik perhatian siswa. Alat peraga yang saya gunakan juga kurang, disamping itu strategi pembelajaran yang saya gunakan masih kurang relevan. Jadi penyebab/akar terjadinya masalah adalah sebagai berikut :

1. Saya kurang memotivasi siswa.

2. Saya jarang sekali menggunakan alat peraga.

3. Saya tidak bisa menarik perhatian siswa terhadap pembelajaran.

(3)

A. BIDANG KAJIAN

Variabel Strategi Belajar Mengajar

Belajar terjadi pada suatu situasi tertentu, yang berbeda dari situasi lain yaitu yang disebut pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari komponen atau unsur : tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru. Inilah yang disebut sebagai variabel strategi belajar mengajar.

Mari kita kaji masing – masing komponen atau unsur tersebut. 1. Tujuan dan bahan pelajaran

Tujuan pembelajaran menyangkut tiga kelompok prilaku, yaitu pengetahuan, keterampilan motorik, dan sikap.Didalam rumusan tujuan tergambar bahan pelajaran atau materi pelajaran yang harus dplelajari sisawa.Oleh karena itu mempertimbangkan faktor tujuan pembelajaran didalam memilih dan menggunakan strategi belajar mengajar berarti sekaligus mempertimbangkan faktor materi dalam implikasinya terhadap penggunaan strategi belajar mengajar. Berkaitan dengan hal ini Gagne ( 1998 ), mengelompokkan kemampuan sebagai hasil belajar didalam lima kelompok, yaitu keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, keterampilan motorik, dan sikap.

Alat yang menjadi pertimbanagan kita didalam memilih dan menggunakan startegi belajar mengajar adalah alat peraga, seperti : kartu huruf, gambar, foto dansebagainya. Media pembelajaran yang dapat dipelajari sendiri oleh peserta didik, seperti buku paket, pengajaran berprograma, pengajaran melalui alat audio ( seperti kaset ). Demikian pula halnya sumber materi pelajaran, seperti buku – buku pelajaran, lingkungan sekitar.

4. Guru

Setiap guru memiliki kelebihan dan keterbatasan pribadi. Sebagai tenaga pendidik, seorang guru harus mampu berperan sebagai pembimbing,

(4)

nama huruf yang ditunjukkan ada juga siswa yang bengong tidak mau menjawab. Keada’an seperti ini sering terjadi bahkan disetiap pembelajaran berlangsung.

Dengan adanya masalah yang telah diidentifikasi dan menemukan penyebabnya masalah tersebut, saya juga mencoba merumuskan masalah tersebut sebagai berikut :

Bagaimana cara menggunakan alat peraga untuk memotivasi siswa agar bisa tertarik pada pelajaran membaca permula’an.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, saya dapat mempormulasikan suatu hifotesis tindakan dengan cara mengintervensi kegiatan agar dapat memperbaiki proses pembelajaran yaitu, dengan mengubah kegiatan atau tindakan yang biasa dilkukan dengan tindakan yang diduga dapat memperbaiki keada’an.

Dengan mengkaji berbagai teori, saya dapat mengembangkan alternatif tindakan, misalnya dari teori tentang prinsip belajar saya tahu bahwa pembelajaran akan berjalan dengan baik jika guru ;

1. Dapat memotivasi siswa dengan baik.

2. Dapat menarik perhatian siswa supaya terpusat kepada pembelajaran.

Dari penedekatan metode, saya tahu bahwa pengguna’an metode yang bervariasi bisa menarik perhatian siswa untuk terpusat pada pembelajaran. Dari teori menggunakan media / alat peraga saya tahu bahwa ; alat peraga yang digunakan harus sesuai dengan tujuan /kompetensi yang ingin dicapai. Dengan mengacu kepada teori – teori tersebut. Dan pengalaman saya selama mengajar, saya dapat menyusun alternatif tindakan sebagai berikut, hifotesis / alternatif tindakan ;

Apabila dalam melaksanakan pembelajaran, saya menggunaka alat peraga, berupa kartu huruf dan gambar dalam bentuk permainan maka situasi belajar akan menjadi menyenangkan sehingga perhatian siswa akan terpusat pada pembelajaran.

Hipotsis atau tindakan alternatif tindakan ini menyiratkan bahwa perhatian siswa pada pembelajaran akan meningkat jika saya menggunakan alat peraga yang sesuai dan menggunakannya secara tepat. Sehingga menarik perhatian siswa apalagi dalam bentuk permainan. Semua siswa akan terlibat dalam permainan tersebut. Jika benar – benar hal ini dilakukan maka siswa akan diasumsikan akan tertarik pada pelejaran membaca permula’an, yang akhirnya diharapkan siswa bisa membaca juga.

C.TUJUAN PENELITIAN

Dengan adanya masalah, penyebab terjadinya masalah, serta rumusan masalah tersebut adalah melakukan penelitian dengan tujuan umum untuk mengetahui cara menggunakan alat peraga untuk memotivasi siswa agar bisa tertarik pada pelajaran membaca permula’an.

Dengan adanya tujuan umum tersebut, maka untuk memperjelas saya mencoba merumuskan tujuan tersebut kedalam bentuk butir – butir tujuan yang lebih spesifik. Tujuan penelitian ini adalah :

(5)

3. Untuk mengetahui cara menarik perhatian siswa supaya tertarik pada pelajaran.

4. Supaya siswa dapat membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat.

Dengan adanya butir – butir tujuan tersebut, saya berharap proses dan hasil perbaikan pembelajaran akan meningkat dan sesuai seperti apa yang diharapkan.

D. MANFAAT PENELTIAN

Penelitian tindakan kelas ( PTK ) mempunyai manfa’at yang cukup luas baik dikalangan guru, siswa maupun sekolah itu sendiri. Manfa’at – manfa’at tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Manfa’at Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) bagi Guru

Bagi guru, penelitian tindakan kelas ( PTK ) mempunyai banyak manfa’at diantaranya :

a.Untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dengan melakukan perbaikan pembelajaran. Guru akan merasa senang dan puas karena sudah melakukan suatu hal untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya. Disamping itu hasil penelitian tindakan kelas ( PTK ) yang diperlehnya dapat disebarkan kepada teman sejawat, sehingga mereka barangkali bisa tergerak untuk mencoba melakukan perbaikan bagi pembelajaran dikelasnya. Dengan memanfa’atkan temuan – temuan penelitian tindakan kelas (PTK) yang didapatinya, meskipun kondisi kelas yang dihadapinya cukup unik.Dengan demikian sasaran penelitian tindakan kelas (PTK) untuk memperbaiki pembelajaran akan menjadi meluas. Tidak hanya terjadi pada kelas tempat penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan. Tetapi juga akan terjadi pada kelas kelas yang gurunya tematik untuk melakukan penelitian tindakan kelas ( PTK ). b.Guru dapat berkembang secara profesional.

Dengan melakukan penelitiantindakan kelas (PTK), guru mampu menunjukkan otonominya sebagai pekerja profesional. Sebagaimana diketahui, sebagai pekerja profesional guru dituntut untuk mampu mengembankan diri. Kemampuan guru penelitien tindakan kelas (PTK) sangat menunjang terjadinya perubahan dari individualisme ke kolaborasi serta dari supervisi ke monitoring yang membawa dampak adanya perubahan relasi atasan – bawahan menjadi relasi kolegial, dan dari hubungan hirarkikal menjadi hubungan dalam tim. Memang banyak faktor yang menentukan perkembangan profesional seseorang, salah satunya adalah kemampuan melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) atau kemampuan berperan sebagai peneliti dikelas sendiri.

c.Membuat guru lebih percaya diri.

Guru yang mampu melakukan analisis terhadap kinerjanya sendiri didalam kelas sehingga menemukan kekuatan dan kelemahan dan kemudian mengembangkan alternatif untuk mengatasi kelemahannya. Jelas – jelas merupakan guru yang penuh percaya diri.

(6)

dan melakukan perbaikan tersebut, hasil yang ditemukan sendiri akan merupakan dorongan yang kuat bagi guru untuk terus menerus melakukan perbaikan.

2. Manfa’at Penelitian Tindakan Kelas bagi pembelajaran / siswa

Dengan adanya penelitian tindakan kelas kesalahan dalam proses pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki dan kesalahan tersebut tidak akan berlanjut. Jika kesalahan tersebut diperbaikai, hasil belajar siswa diharapkan akan meningkat. Disamping meningkatkan hasil belajar siswa penelitian tindakan kelas guru juga dapat menjadi model bagi siswa. Guru yang terampil melaksanakan penelitian tindakan kelas akan selalu kritis terhadap belajar siswa, sehingga belajar siswa merasa mendapat perhatian khsus dari guru

3. Manfa’at penelitian tindakan kelas (PTK) begi sekolah

Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada didi para guru telah berhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa. Betapa eratnya hubungan perkembangan dengan perkembengan kemampuan guru. Berbagai perbaikan akan dapat di wujudkan seperti penanggulangan berbagai masalah perbaikan siswa, perbaikan kesalahan konsep serta penanggulangan berbagai kesulitan mengajar yang dialami oleh guru. Penelitian tindakan kelas memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang tercermin dari peningkatan kemampuan profesional para guru. Perbaikan proses dan hasil belajar siswa serta kondusifnya iklim pendidikan disekolah tersebut.

E. KAJIAN PUSTAKA

Sebagai landasan dalam merencanakan dan melaksanakan penelitian tindakan kelas ini akan diuraikan ; (1) konsep dan prinsip belajar, (2) latar belakang kesulitan belajar, (3) masalah anak lamban, (4) variabel strategi belajar mengajar (5) anak – anak yang memiliki kelemahan dalam membaca. 1. Konsep dan prinsip belajar

a. Konsep belajar.

Menurut Gagne ( 1984 ), belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman dari pengertian tersebut terdapat tiga pokok (ciri utama belajar, yaitu :

- Prosesbelajar adalah proses mental dan emosional atau proses berfikir dan merasakan.

- Perubahan prilaku, hasilbelajar berupa perubahan prilaku atau tingkah laku.

- Pengalaman belajar adalah mengalami dalam arti belajar terjadi didalam intraksi antara individu dengan lingkungan ,baik lingkungan fisik maupunlingkungan sekolah.

b.Prinsip belajar.

(7)

- Motivasi, motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktifitas . Bila motornya lemah, aktifitas yang terjadipun lemah pula.

- Perhatian, perhatian adalah pemusatan energi psikis ( pikiran dan perasa’an) terhadap suatu objek. Makin terpusat terhadap pelajaran proses belajar semakin baik dan hasilnyapun semakin baik pula.

- Aktifitas belajar adalah aktifitas mental dan emosional.

- Umpan balik, siswa perlu dengan segera mengetahui apakah yang ia lakukan atau yang ia peroleh dari proses pembelajaran tersebut sudah benar atau belum.

2. Latar belakangkesulitan belajar

Faktor – faktor yang menjadi sebab atau latar belakang timbulnya kesulitan belajar dapat berada dalam diri siswa itu sendiri ( faktor internal ) dan dapat pula berada di luar dirinya ( faktor eksternal ).

Faktor – faktor internal anatara lain :

1. Siswa kurang mampu memiliki kemampuan dasar yang diperlukan untuk pembelajaran.

2. Kurangnya bakat khusus untuk suatu situasi pembelajaran tertentu. 3. kurangnya motivasi atau dorongan untuk belajar.

4. Situasi pribadi baik yang menetap maupun yang sementara seperti gangguan emosional.

Sedangkan faktor – faktor eksternal anatar lain :

1. Faktor lingkungan sekolah yang kurang memadai bagi situasi pembelajaran.

2. Suasan dalam keluarga yang kurang mendukung kegiatan belajar. 3. Situasi linkungan yang kurang mendukung seperti pengaruh TV dan

sebagainya.

3. Masalah anak lamban

Masalah yang sering timbul pada anak lamban, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. masalah yang berhubungan dengan kemampuan pikir anak lamban agak rendah sehingga mereka lambat dalam memecahkan masalah – masalah sederhana.

b. Masalah yang berkaitan dengan ingatan. Ingatan anak lamban agak lemah dan tidak tahan lama.

c. Anak lamban sering terancam putus sekolah d. Masalah yang berkaitan dengan emosi.

4. Variabel strategi belajar mengajar

Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari komponen ; tujuan , bahan pelajaran, strategi, alat, siswa dan guru. Sebagai suatu sistem komponen – komponen tersebut berkaitan erat saling mempengaruhi.

Komponen utama yang harus dipertimbangkan didalam memilih dan menggunakan strategi belajar mengajar adalah tujuan, sebab semua komponen tersebut termasuk strategi belajar mengajar dipilih dan difungsikan.

5. Anak – anak yang memiliki kelemahan dalam membaca

(8)

- Anak yang memiliki kekurangan memerlukan lebih banyak bantuan orang tua dalam mengembangkan kecinta’an membaca.

- Bahan baca’an yang banyak gambar bagi anak – anak yang mengalami kelemahan dalam proses auditorial.

- Anak yang mempunyai kelemahan memori visual diajari membaca secara fonetik.

F. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN

a. Subyek penelitian tempat, waktu, dan lama tindakan.

Jumlah siswa yang saya hadapi dikelas adalah 26orang,sekitar 4 orang siswa tergolong anak yang kesulitan belajar dan 2 orang siswa tergolong anak lamban.

Penelitian ini saya lakukan dikelas 1,karakteristik dari kelas tersebut adalah anatara siswa yang laki dan perempuan sama – sama menonjol dalam hal kemampuan

Penelitian ini dilkukan selama proses pembelajaran berlangsung.Dan akan terus dilakukan sampai siswa mengalami perubahan seperti yang di harapkan.

b. Prosedur / langakah – langkah penelitian tindakan kelas

- Membuat rencana pembelajaran beserta skenario tindakan yang akan dilakukan.

- menyiapkan alat peraga.

- Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan proses dan hasil perbaikan.

- Bila perlu mensimulasikan pelaksana’an tindakan. - Solusi yang akan dicoba adalah permainan kartu huruf.

- Tindakan yang saya lakuan adalah menarik perhatian siswa supaya terfokus pada pembelajaran dengan menggunakan kartu huruf / permainan kartu huruf.

- Oservasi saya lakukan sendiri, karena tidak akan menyita waktu dan mengakibatkan konsentrasi saya dalam mengajar terganggu. Karena hasil observasi disimpulkan stelah proses pembelajaran selesai.

- Setelah selasai pembelajaran, saya berusaha menarik kesimpulan dari hasil analisis data yang saya lakukan ternyata hasil belajar siswa terkait dengan strategi dalam menggunakan alat peraga.

(9)

5

6

data

Penyusunan hasil

Pelaporan hasil

H. BIAYA PENELITIAN

Biaya penelitian ini tidak saya rincikan mungkin hanya sekedar biaya untuk memperbanyak alat peraga,berupa kartu huruf.

I. PERSONALIA PENELITIAN

Nama : Hidainayati, berperan sebagai guru dan sekaligus sebagai peneliti. Tempat tugas : SDN Wajageseng.

J. LAMPIRAN – LAMPIRAN

- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ). - Media Gambar / Alat Peraga.

DAFTAR PUSTAKA

- IGAK Wardhani, dan Kuswaya Wihardit, ( 2008 ) Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta : Universitas Terbuka.

- H.Udin S.Winataputra, M.A., dkk. ( 2004 ) Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Universitas Terbuka.

- H.M.Surya, dkk,( 2004 ), Materi Pokok Kapita Selekta Kependidikan SD; Jakarta : Universitas Terbuka.

- Ihat Hatimah, dan Sadri, ( 2008 ), Metode Penelitian, Jakarta ; Universitas Terbuka

- Mary Leonhardt, ( 1997 ), 99 Cara Menjadikan Anak Anda Keranjingan Membaca, New York : Three Rivers Press.

(10)

n

a

n i

i

(11)

m

i

m

u

uu

u

m

a

b

(12)

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii ABSTRACT...xiv BAB 1 PENDAHULUAN... 2 Karakteristik dan Morfologi ... aureus pada rongga mulut ... 1 Zat Bioaktif Ekstrak Kulit Buah Pepaya dalam

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diamb il k esimpu lan sebagai berikut: 1) Bahwa secara keseluruhan pelayanan yang diberikan KPP Pratama Batam

Berdasarkan nasihat Jabatan Kesihatan Negeri Sarawak, Majlis Keselamatan Negara Negeri Sarawak dan persetujuan bersama antara semua pihak termasuk wakil Kementerian

Gambar 3.1 Diagram thermal transformator Pemburukan isolasi akan semakin cepat apabila isolasi tersebut bekerja dengan suhu yang melebihi dari batas yang diizinkan (dalam

Berbeda dengan metode gores kuadran, cawan tuang menggunakan medium agar yang dicairkan dan didinginkan (50oC), yang kemudian dicawankan. Pengenceran tetap perlu dilakukan

Dalam penelitian ini, Peran Pengurus Panti Asuhan dalam Menunjang Keberlanjutan Pendidikan Anak adalah pengurus berperan sebagai orang tua asuh pengganti orang tua bagi

Untuk mengetahui aktivitas sesudah mengunyah permen karet rendah gula terhadap rasa haus dan implikasinya selama interdialisa pada pasien yang menjalankan