• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN INTEGRASI KARAKTER TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL DI KELAS XI SMA NEGERI 1 KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT T.A. 20.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN INTEGRASI KARAKTER TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL DI KELAS XI SMA NEGERI 1 KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT T.A. 20."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN INTEGRASI KARAKTER TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER

DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL DI KELAS XI SMA

NEGERI 1 KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT T.A. 2011/2012

Oleh :

Agust Ridhoi Saragih NIM 408121024

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus, atas segala

kebaikan dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga

penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya. Skripsi berjudul “Pengaruh

Model Pembelajaran Problem Solving Terintegrasi Karakter Terhadap

Peningkatan Karakter Dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI Pada Materi

Persamaan Keadaan Gas Ideal Di SMA N 1 Kecamatan Binjai T.P. 2011/2012”.

Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang besar kepada

Ibu Dra. Betty M. Turnip, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah

banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga

akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak

Drs. Rappel Situmorang, M.Si, Bapak Drs. Togi Tampubolon, M.Si, dan Ibu Dra.

Eva M. Ginting, M.Si sebagai dosen penguji I, II, dan III yang telah memberikan

masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi

ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Eidi Sihombing,

M.S, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan

memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Dr. Motlan, M.Sc, Ph.D

selaku Dekan FMIPA Unimed.

Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai

Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis

selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs.

Sudirman selaku Kepala SMA Negeri 1 Binjai Kabupaten Langkat, dan Bapak

Drs. Suriadi M.Si selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu

dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi

yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama

melakukan penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda Judiman

(4)

Sony Martiny yang terus memberikan semangat yang berlimpah dan doa serta

kasih sayang yang tak pernah henti kepada penulis dalam menyelesaikan studi di

UNIMED hingga selesainya skripsi ini. Penulis juga ucapkan terimakasih kepada

sahabat-sahabat penulis : Adolf Bastian (wak Bolon), Salam Bahagia (wak

Laban), Veicmen (wak Gultom), Berto (wak Tompul), Roni Fatra (wak Siburian),

Denny Munte, Satria Tinambunan, Natalia Hutahaean, Juita Sitopu, Tetty Siregar,

Dameria, Retno Marbun, Rumiong Sormin, Erta, Lia Kartika, Evi Elisabet, Rida

Eviana, Ferdinan, serta hasoman parhuta Posdo Saud Sinaga pakon Roni C.

Syahputra (Komoro). Rasa terimakasih penulis juga ucapkan untuk Greff Maretha

yang selalu menjadi penyemangat dan motivator bagi penulis. Tidak lupa juga

untuk Julies Karina d’moon (bou ku), Rosmala, Eksar, Fan Simalango, Eka R.J.,

Frans Zeus, Desy, serta seluruh rekan PPLT UNIMED SMPN 2 Berastagi 2011

dan rekan sekelas Fisika Dik B 2008 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi

ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Agustus 2012

Penulis,

Agust Ridhoi Saragih

NIM. 408121024

(5)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN INTEGRASI KARAKTER TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER

DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERSAMAAN KEADAAN GAS IDEAL DI KELAS XI SMA

NEGERI 1 KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT T.A. 2011/2012

Oleh

Agust Ridhoi Saragih (NIM 408121024) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Solving dengan integrasi karakter terhadap peningkatan hasil belajar fisika pada materi pokok Persamaan Keadaan Gas Ideal di kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat T.P. 2011/2012

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai T.A.2011/2012 yang berjumlah 5 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas XI IPA 3 yang terdiri dari 41 siswa sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran Problem Solving dengan integrasi karakter dan kelas XI IPA 2 yang terdiri dari 41 siswa sebagai kelas kontrol dengan model Problem Solving tanpa integrasi karakter. Instrumen yang digunakan berupa tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 5 pilihan jawaban yang telah dinyatakan valid oleh dua orang dosen dan 1 orang guru bidang studi. Instrumen yang kedua berupa lembar observasi untuk melihat karakter yang tampak selama proses pembelajaran. Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan analisis varians 2×2 (dua jalur).

Dari analisa data diperoleh skor rata-rata pretes kelas eksperimen 34,88 pada kelas kontrol sebesar 33,66. Kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Setelah dilakukan perlakuan pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing 73,66 dan 65,85. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis varian 2×2 pada taraf signifikansi α = 0,05, diperoleh Fhitung = 13,09 dan Ftabel = 3,96. Fhitung > Ftabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa Terdapat pengaruh model pembelajaran Problem Solving dengan integrasi karakter terhadap peningkatan hasil belajar fisika pada materi pokok Persamaan Keadaan Gas Ideal di kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat T.P. 2011/2012.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Anggapan Dasar 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7

2.1.2. Pengertian Hasil Belajar 8

2.1.3. Pengertian Pembelajaran 8

2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran 9

2.1.4.1. Pengertian Model Pembelajaran Problem Solving 10

2.1.5. Pendidikan Karakter 12

2.1.5.1. Nilai-nilai Karakter 13

(7)

vii

2.1.5.3. Ruang Lingkup Pendidikan Karakter 18

2.1.6. Materi Pelajaran 19

2.1.6.1. Persamaan Keadaan Gas Ideal 19

2.1.6.2. Pengertian Mol dan Massa Molekul 19

2.1.6.3. Penurunan Peersamaan Keadaan Gas Ideal 21

2.2. Kerangka Konseptual 28

2.3. Hipotesis 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 31

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31

3.3. Variabel Penelitian 31

3.4. Desain Penelitian 31

3.5. Instrumen Penelitian 33

3.6. Prosedur Penelitian 34

3.7. Teknik Analisa Data 35

3.7.1. Menentukan Rata-rata dan Simpangan Baku 35

3.7.2. Melakukan Uji Normalitas 35

3.7.3. Melakukan Uji Homogenitas 36

3.7.4. Melakukan Uji Hipotesis 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 39

4.1.1 Deskripsi Data Penelitian 39

4.1.2 Uji Persyaratan Analisisa Data 41

4.1.2.1. Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 41

4.1.2.2. Uji Normalitas Data 41

4.1.2.3. Uji Homogenitas Data 42

4.1.2.4. Uji Hipotesis Penelitian 43

4.1.3. Observasi 45

(8)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Kesimpulan 54

5.2 Saran 54

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Nilai Pretes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 40

Gambar 4.2 Nilai Postes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 41

Gambar 4.3 Peningkatan Karakter Siswa Kelas Eksperimen dan

(10)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rancangan Analisis Faktorial 2×2 32

Tabel 3.2 Spesifikasi Tes Hasil Belajar pada Materi Pokok Gas Ideal 34

Tabel 3.3 Daftar Analisis Varians 37

Tabel 4.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39

Tabel 4.2 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 40

Tabel 4.3 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 41

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 42

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel 42

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Antar Kelompok 43

Tabel 4.7 Data Hasil Belajar Fisika 43

Tabel 4.8 Tabel Kerja Anava Dua Jalur 44

Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Perhitungan Teknik ANAVA Dua Jalur 44

Tabel 4.10 Rekapitulasi Peningkatan Karakter Siswa Kelas Eksperimen 46

Tabel 4.11 Rekapitulasi Peningkatan Karakter Siswa Kelas Konterol 47

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 58

Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 65

Lampiran 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 73

Lampiran 4: Instrumen Penelitian 81

Lampiran 5: Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 89

Lampiran 6: Lembar Kegiatan Siswa I 104

Lampiran 7: Lembar Kegiatan Siswa II 105

Lampiran 8: Lembar Kegiatan Siswa III 106

Lampiran 9: Lembar Penilaian Observasi 107

Lampiran 10 Pedoman Penskoran Observasi Pembentukan Karakter

Siswa 108

Lampiran 11: Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 110

Lampiran 12: Tabulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol 111

Lampiran 13: Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 112

Lampiran 14: Tabulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol 113

Lampiran 15: Data Hasil Belajar Siswa 114

Lampiran 16: Lembar Observasi Karakter Siswa Kelas Ekperimen 120

Lampiran 17: Lembar Observasi Karakter Siswa Kelas Kontrol 123

Lampiran 18: Rekapitulasi Peningkatan Karakter Siswa 126

Lampiran 19: Perhitungan Nilai Rata-rata, Varians, Dan Standar Deviasi 128

Lampiran 20: Uji Normalitas Data 134

Lampiran 21: Uji Homogenitas 140

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang

utuh. Maju mundurnya proses pengembangan suatu bangsa di segala bidang

sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan

merupakan aset masa depan yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa oleh

sebab itu pembangunan sektor pendidikan harus menjadi perioritas.

Pendidikan merupakan proses kegiatan pembentukan sikap kepribadian dan

keterampilan manusia dalam menghadapi manusia masa depan. Dalam proses

kegiatan pembentukan sikap, kepribadian dan keterampilan terjadi kegiatan

belajar. Faktor utama yang mempengaruhi produktifitas tenaga kerja adalah

pendidikan. Jadi dapat dikatakan pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi

kemajuan suatu negara. Dalam kenyataanya bahwa keadaan sumber daya manusia

yang kurang kompetitif dikarenakan mutu pendidikan kita yang masih relatif

rendah.

Proses pembelajaran di dalam kelas menentukan tingkat keberhasilan siswa.

Disini guru harus merencanakan dan menetapkan strategi yang digunakan agar

siswa lebih termotivasi dalam belajar, dengan tujuan agar memiliki pengetahuan,

keterampilan serta nilai dan sikap untuk mempersiapkan siswa menghadapi studi

yang lebih tinggi. Dengan harapan, makin tinggi proses makin tinggi pula hasil

yang dicapai. Proses disini di maksud sebagai proses pencapaian materi pelajaran

kepada siswa. Jika guru menyampaikan materi dengan menarik maka siswa

termotivasi untuk belajar.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Kecamatan

Binjai Kabupaten Langkat dengan menyebarkan angket kepada 45 orang siswa,

44,4 % menyatakan bahwa pelajaran fisika itu sulit dan kurang menarik, 40 %

(13)

2

membosankan, 3,5 % memilih untuk tidak berkomentar, dan cuma 3,3 % siswa

yang menyatakan pelajaran fisika itu mudah dan menyenangkan.

Rendahnya hasil belajar fisika yang diperoleh siswa disebabkan karena

pelajaran fisika disajikan dalam bentuk yang kurang menarik dan terkesan sulit,

sehingga siswa lebih dahulu merasa bosan sebelum mempelajarinya. Sering kali

pelajaran fisika disajikan dengan menonjolkan persamaan matematik dari pada

konsep fiskanya, sehingga konsep pelajaran fisika tidak dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, minat belajar siswa di masih tergolong rendah. Siswa tidak

mempunyai semangat belajar yang tinggi, sehingga mereka pergi ke sekolah

hanya sebagai rutinitas saja, bukan merupakan sebuah kebutuhan.

Seperti yang dikemukakan oleh seorang guru fisika di SMA Negeri 1

Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat, Ibu Irma Turnisila, S.Pd melalui

wawancara yang dilakukan pada saat studi pendahuluan, beliau mengatakan : “Siswa siswi di sekolah ini masih tergolong memiliki semangat belajar yang rendah, khusus nya untuk mata pelajaran fisika. Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini terjadi adalah faktor lingkungan. Lingkungan disini masih lingkungan pedesaan, jadi setiap pulang sekolah, siswa pergi ke ladang. Jadi malamnya sudah lelah sehingga belajar di rumah jarang sekali. Kebiasaan jarang belajar itu terbawa-bawa ke sekolah”.

Guru di SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat khususnya

guru bidang studi fisika dalam proses belajar mengajarnya cenderung

menggunaka metode ceramah, diskusi, kelompok dan tanya jawab. Guru jarang

mengajak siswa turut berpartisipasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa

hanya menerima pelajaran. Kegiatan belajar mengajar yang kurang interaktif dan

kurang bervariasi seperti yang tersebut di atas, mengakibatkan kebosanan pada

diri siswa dan mengurangi minat dalam mempelajari pelajaran fisika. Hal ini

langsung berdampak pada nilai yang diperoleh siswa. Berdasarkan data yang

diperoleh dari sekolah nilai rata-rata ujian pertengahan semester untuk bidang

studi fisika yaitu masih di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),

(14)

3

disimpulkan bahwa pelajaran fisika dianggap pelajaran yang sulit, sehingga hal ini

mengakibatkan hasil belajar para siswa menjadi rendah.

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1

Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat, dapat disimpulakan bahwa karakter siswa seperti „kerja keras‟ dan „menghargai orang lain‟ masih tergolong rendah. Rendahnya kerja keras ini membuat siswa merasa puas dengan nilai yang

diperoleh yang masih berada di bawah nilai KKM. Dan rasa kurang menghargai

orang lain membuat suasana belajar di kelas menjadi kurang hidup karena jika ada

siswa yang mengajukan pendapat, yang lain hanya diam dan terkadang tidak

menghiraukan temannya.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut sangat diperlukan

perubahan strategi dan model pembelajaran yang sedemikian rupa sehingga

memberikan nuansa yang menyenangkan bagi guru dan siswa. Salah satunya

dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving. Model pembelajaran

Problem Solving bukan hanya sekedar model pembelajaran tetapi juga merupakan

suatu metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan

metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik

kesimpulan. Jadi, disini dilibatkan dalam proses pembelajaran, dan siswa

memegang peran penting dalam proses pembelajaran sehingga siswa mempunyai

motivasi untuk belajar karena peran yang dipegang siswa mulai dari penarikan

data hingga penarikan kesimpulan. Model Pembelajaran Problem Solving pernah

diteliti oleh beberapa peneliti seperti Ofri Yadi Putra (2009) dan Fansiska Natalia

Sinaga (2009). Kedua peneliti tersebut bersifat eksperimen dan menemukan

bahwa hasil belajar siswa meningkat setelah diterapkan Model Pembelajaran

Problem Solving.

Selain itu, karakter siswa juga dapat mempengaruhi hasil belajar seorang

siswa. Seorang siswa tidak hanya dilihat dari segi kognitif nya saja, tetapi juga

dari segi afektifnya. Disinalah seorang siswa hendaknya memiliki soft skill, tidak

hanya hard skill. Maka seorang guru juga harus dapat berperan dalam

(15)

4

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik meneliti keberhasilan belajar siswa

dikaitkan dengan penerapan suatu Model Pembelajaran Problem Solving. Dengan

demikian peneliti ingin mengambil judul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Terintegrasi Karakter Terhadap Peningkatan Karakter Dan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI Pada Materi Persamaan Keadaan Gas Ideal Di SMA N 1 Kecamatan Binjai T.P. 2011/2012”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah dapat

diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Hasil belajar fisika siswa rendah

2. Rendahnya minat siswa belajar fisika

3. Guru bidang studi fisika dalam proses belajar mengajarnya cenderung

menggunaka metode ceramah, diskusi, kelompok dan tanya jawab.

4. Karakter siswa seperti kerja keras dan menghargai orang lain masih

rendah.

1.3.Batasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda dalam penelitian ini dan

mengingat keterbatasan kemampuan, materi dan waktu yang tersedia, maka yang

menjadi batasan masalah dalam penelitian ini yakni:

1. Menerapkan model pembelajaran Problem Solving dan Integrasi Karakter

di kelas eksperimen.

2. Karakter yang diintegrasikan adalah disiplin, jujur, kerja keras,

bertanggungjawab, mandiri, cinta ilmu, rasa ingin tahu, dan percaya diri.

3. Materi pelajaran yang diajarkan adalah Gas Ideal

4. Subjek penelitian hanya dibatasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1

(16)

5

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan fokus masalah yang telah dikemukakan pada batasan

masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh model pembelajaran Problem Solving dengan

integrasi karakter terhadap peningkatan hasil belajar fisika pada materi

pokok Persamaan Keadaan Gas Ideal di kelas XI SMA Negeri 1

Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat T.P. 2011/2012?

2. Bagaimana pengaruh peningkatan karakter terhadap hasil belajar fisika

pada materi pokok Persamaan Keadaan Gas Ideal antara siswa yang di

kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat T.P.

2011/2012?

3. Bagaimana interaksi antara faktor pembelajaran (yang terdiri atas model

pembelajaran Problem Solving) dengan faktor karakter siswa (meningkat

atau tidak meningkat) dalam meningkatkan hasil belajar fisika pada materi

pokok Persamaan Keadaan Gas Ideal di kelas XI SMA Negeri 1

Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat T.P. 2011/2012?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Solving dengan

integrasi karakter terhadap peningkatan hasil belajar fisika pada materi

pokok Persamaan Keadaan Gas Ideal di kelas XI SMA Negeri 1

Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat T.P. 2011/2012.

2. Untuk mengetahui pengaruh peningkatan karakter terhadap hasil belajar

fisika pada materi pokok Persamaan Keadaan Gas Ideal antara siswa yang

di kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat T.P.

2011/2012.

3. Untuk mengetahui interaksi antara faktor pembelajaran (yang terdiri atas

model pembelajaran Problem Solving) dengan faktor karakter siswa

(17)

6

pada materi pokok Persamaan Keadaan Gas Ideal di kelas XI SMA Negeri

1 Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat T.P. 2011/2012.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi bagi calon guru tentang pelaksanaan model

pembelajaran Problem Solving dan Integrasi Karakter.

2. Menjadi bahan masukan bagi para calon guru menjadikan model

pembelajaran problem solving sebagai salah satu alternatif dalam

memecahkan berbagai masalah yang dihadapi dalam upaya mengaktifkan

siswa dalam proses belajar.

3. Menambah pengalaman dan pengetahuan peneliti sebagai calon guru fisika

tentang model pembelajaran Problem Solving dan Integrasi Karakter.

1.7. Anggapan Dasar

Anggapan dasar merupakan dugaan sementara yang menjadi landasan

kerja dalam penelitian. Anggapan dasar dari penelitian ini adalah, nilai hasil

(18)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data-data

hasil penelitian, sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan

penelitian yang telah dirumuskan. Ada kesimpulan yang diperoleh antara lain :

1. Terdapat pengaruh model pembelajaran Problem Solving dengan integrasi

karakter terhadap peningkatan hasil belajar fisika pada materi pokok

Persamaan Keadaan Gas Ideal di kelas XI SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai

Kabupaten Langkat T.P. 2011/2012.

2. Terdapat pengaruh peningkatan karakter terhadap hasil belajar fisika pada

materi pokok Persamaan Keadaan Gas Ideal antara siswa yang di kelas XI

SMA Negeri 1 Kecamatan Binjai Kabupaten Langkat T.P. 2011/2012.

3. Tidak terdapat interaksi antara faktor model pembelajaran (model

pembelajaran problem solving) dan dan faktor karakter siswa (meningkat,

tidak meningkat) dalam meningkatkan hasil belajar fisika pada materi pokok

persamaan keadaan gas ideal.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan maka dikemukakan

saran-saran berikut :

1. Dalam penelitian ini peneliti menghadapi kendala yaitu alokasi waktu yang

terbatas sehingga pengintegrasian karakakter dalam pembelajaran kurang dapat

dilakukan dengan baik, disarankan bagi peneliti yang tertarik melakukan

penelitian sejenis agar mengalokiasikan waktu yang tepat sehingga tiap tahap

dari model pembelajaran problem solving dengan integrasi karakter dapat

dilaksanakan semaksimal mungkin.

2. Dalam penelitian ini peneliti menghadapi kendala dalam mengamati karakter

siswa yang tampak selama proses pembelajaran dikarenakan jumlah observer

(19)

55

sejenis agar menambah observer utuk mengamati karakter siswa yang tampak

selama proses pembelajaran.

3. Dalam penelitian ini peneliti menghadapi kendala kurangnya waktu dalam

melakukan penelitian sehingga karakter siswa tidak dapat ditingkatkan dengan

baik, disarankan bagi peneliti yang tertarik melakukan penelitian yang sejenis

agar menambah waktu penelitian untuk memungkinkan peningkatan hasil

(20)

56

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, J., M., (2011), Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah, DIVA Press, Jogjakarta

Aqib, Z., (2011), Pendidikan Karakter, Yrama Widya, Bandung

Aqib, Z. dan Sujak, (2011), Panduan & Aplikasi Pendidikan Karakter. Yrama Wiyda, Bandung

Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Gulo, W., (2008), Strategi Belajar-mengajar, PT Grasindo, Jakarta

Hamalik, O., (2009), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta

Hutapea, P, (2009), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Persamaan Keadaan Gas Ideal di SMA Swasta Josua 1 Medan T.A. 2008/2009, FMIPA UNIMED, Medan

http://matematikacerdas.wordpress.com/2010/01/28/model-pembelajaran-problem-solving/

Kanginan, M., (2004), Fisika Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta

Nuh, M., (2010), Keraangka Acuan Pendidikan Pendidikan Tahun Anggaran 2010, Kementrian Pendidikan Nasional, Jakarta

Nurachmandani, S., (2009), FISIKA 2 Untuk SMA/MA Kelas XI, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Putra, O. Y., (2009), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Soving Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gaya Di Kelas VIII SMP Negeri 11 Medan Tahun Ajaran 2009/2010, FMIPA UNIMED, Medan

Sagala, S., (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung

Silitonga, P. M., (2011), STATISTIK Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA UNIMED, Medan

(21)

57

Siregar, A. H., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle Dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Geometris di SMA Negeri 15 Medan T.A. 2011/2012,FMIPA UNIMED, Medan

Situmorang, M., (2010), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA UNIMED, FMIPA UNIMED, Medan Slameto, (2010), Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,

Jakarta

Gambar

Gambar 4.1 Nilai Pretes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Referensi

Dokumen terkait

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Program D3 Teknik Informatika. Disusun Oleh :

Dalam penelitian ini beberapa variabel yang diharapkan dapat meningkatkan niat beli terhadap jersey Manchester United ini diantaranya adalah persepsi merek, persepsi

Reaksi pencoklatan (Mallard) dan rasemisasi asam amino telah berdampak kepada menurunnya ketersedian lisin pada produk-produk olahan susu. Penurunan ketersediaan lisin pada

Kapasitas anggota kelompok tani yang terbatas inilah yang membuat mereka menjadi sulit untuk memajukan usahanya, hal ini kemudian menjadi kendala dalam pengembangan usaha karena

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah. membantu penulis dalam penyusunan

Sempitnya lahan, terbatasnya kesempatan kerja non pertanian, pendapatan yang rendah di daerah asal, variasi jenis pekerjaan di daerah tujuan, pendapatan yang tinggi, serta

The researcher is going to analyze Inquiry-based Learning applied by the English teacher in teaching writing at the first year students of SMA Negeri 1 Gemolong, Sragen to

Dengan demikian dapat dipahami bahwa menggunakan pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan media audio visual merupakan sarana yang efektif dalam penyampaian pendidikan