PERSEPSI SISWA TERHADAP TAMPILAN GAYA BERPAKAIAN GURU MODERAT DAN KASUAL SERTA PERBANDINGANNYA
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 BINJAI
T.P. 2011/2012
Oleh: Eka Sari Wahyuni
NIM 408341009
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Persepsi Siswa Terhadap Gaya Berpakaian Guru Kasual dan Moderat serta Perbandingannya
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Binjai”. Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Pendidikan di Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam meyelesaikan skripsi ini, mulai
dari penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi,
antara lain Bapak Drs. Hudson Sidabutar, M.S sebagai dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan bimbingan kepada penulis
dalam menyelesaikan tugas akhir ini, serta kepada Ibu Dra. Melva Silitongga,
M.S; Ibu Dra. Masdiana Sinambela,M.Si; Bapak Drs. Toyo Manurung,M.Si;
sebagai dosen-dosen penguji yang telah memberikan masukan bagi penulis demi
kesempurnaan karya ini.
Secara khusus penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda
Syahiruddin dan Ibunda Hj. Nur’aini yang selalu memberikan doa dan dukungan setiap saat kepada penulis, begitu juga kakakku Siti Toyibah; abaganda Shofiul
Anam dan adik-adikku Daris Sya’adah ; Candra Fajri Syahni dan seluruh keluarga atas segala doa dan dukungan yang telah diberikan. Begitu juga kepada Bapak
Drs. Zulkifli Simatupang, MPd sebagai dosen pembimbing lapangan yang telah
banyak memberikan pelajaran hidup dan membimbing penulis dalam penyusunan
skripsi. sahabat – sahabat PPLku Yeni, Nur, juwa, kiki, lola, yang telah setia memberikan kenangan indah, motivasi, perhatian dan semangat untuk penulis.
Kepada keluarga besarku di Medan Kak aci, Bang aye, Amanda, Aura dan Abrar
yang telah memberikan perhatian dan dukungan kepada penulis serta kepada
sahabat – sahabat seperjuangan di Biologi Ekstensi 2008 terutama ikhsan, putri, eka, nami, indra, rian dan lela yang juga memberikan semangat untuk penulis,
iv
Penulis berusaha untuk mencapai hasil yang semaksimal mungkin akan
tetapi mengingat keterbatasan kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang
fapenulis miliki, maka penulis menyadari bahwa hasilnya kurang sempurna. Oleh
karena itu saran dan kritik penulis harapkan demi kesempurnaan tugas akhir ini.
Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
terlebih kepada para peneliti berikutnya dalam melakukan pengembangan
penelitian.
Medan, 19 Juli 2012
Eka Sari Wahyuni NIM. 408341009
iii
PERSEPSI SISWA TERHADAP TAMPILAN GAYA BERPAKAIAN GURU MODERAT DAN KASUAL SERTA PERBANDINGANNYA
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 BINJAI
T.P. 2011/2012
Eka Sari Wahyuni (NIM: 408341009)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan peningkatan hasil
belajar siswa terhadap efek gaya guru berpakaian moderat dan kasual serta untuk
mengetahui persepsi siswa terhadap gaya guru berpakaian tersebut. Populasi
dalam penelitian ini seluruh siswa kelas X SMA Negeri 5 Binjai. Sampel
penelitian diambil 2 kelas secara purposive. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket persepsi dan tes hasil belajar selama 4 pertemuan.
Hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung < -ttabel 1/2 α dan thitung > ttabel 1/2 α Ho
ditolak yaitu -14,41 < -2,00 dan 14,41 > 2,00 pada taraf signifikasi α = 0,05 dan
db = 58. Hal ini berarti menerima Ha yang berarti ada perbandingan hasil belajar
siswa terhadap tampilan gaya berpakaian guru moderat dan kasual pada materi
iv
STUDENT PERCEPTIONS OF TEACHER PERFORMANCE STYLE DRESS AND MODERATE AND CASUAL COMPERASION
TO THE X CLASS STUDENTS STUDY RESULTS SMA STATE 5 BINJAI
T.P. 2011/2012
Eka Sari Wahyuni (ID: 408341009)
ABSTRACT
This study aims to determine the ratio of increase in student learning
outcomes to the effects of modest style of dress and casual teachers and to learn
about students' perceptions of teacher style of dress. The population in this study
all class X SMA N 5 Binjai. The samples taken 2 classes purposively. Instruments
used in this study is the perception questionnaire and test results to learn. The
results obtained by testing the hypothesis tcount <-TTable 1/2 α and tcount>
TTable 1/2 α Ho rejected the -14.41 <-2.00 and 14.41> 2.00 at a significance level α = 0.05 and db = 58. This means accepting Ha, which means there are comparisons of student learning outcomes to the display style of dress and casual
teachers moderate the ecosystem in the SMA material 5 Binjai Academic Year
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 5
1.3.Ruang Lingkup 5
1.4.Rumusan Masalah 5
1.5.Batasan Masalah 5
1.6.Tujuan Penelitian 6
1.7.Manfaat Penelitian 6
1.8.Definisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1. Kerangka Teoritis 9
2.1.1. Tampilan Guru 9
2.1.2. Pengaruh Pakaian Dalam Interaksi 12 2.1.3. Pakaian Kasual dan Moderat 12 2.1.4. Kompetensi Kepribadian dan Sosial Guru 14 2.1.5. Hasil Belajar dan Hakikat Hasil Belajar 19 2.1.6. Deskripsi Materi : Ekosistem 21
2.2. Hipotesis 32
BAB III METODE PENELITIAN 34
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 34
3.2. Populasi dan Sampel 34
3.3. Variabel Penelitian 34
3.4. Instrumen Penelitian 34
3.5. Rancangan Penelitian 39
3.6. Prosedur Penelitian 39
3.7. Teknik Analisis Data 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45
4.1. Hasil Penelitian 45
4.2. Persepsi Siswa Terhadap Tampilam Gaya Berpakaian Guru 45
4.3. Hasil Belajar Siswa 53
viii
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 65
5.1. Kesimpulan 65
5.2. Saran 66
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Kisi-kisi Angket Persepsi Siswa 36
Tabel 3.2. Analisis Kisi Soal 38
Tabel 3.3. Rancangan Penelitian 39
Tabel 4.1. Perbandingan Persepsi Siswa Terhadap Guru 52
Berpakaian Moderat dan Kasual
Tabel 4.2. Gain Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 Pertemuan Pertama 54
Tabel 4.3. Gain Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 Pertemuan Kedua 54
Tabel 4.4. Gain Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 Pertemuan Ketiga 55
Tabel 4.5. Gain Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 Pertemuan Keempat 55
Tabel 4.6. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Siswa 56
Tabel 4.7. Hasil Pre Test dan Post Test Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 58
Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Data 59
Tabel 4.9. Uji Homogenitas 59
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Gaya Berpakaian Guru Moderat 7
Gambar 1.2. Gaya Berpakaian Guru Kasual 8
Gambar 2.1. Gaya Berpakaian Guru Moderat 13
Gambar 2.2. Gaya Berpakaian Guru Kasual 13
Gambar 2.3. Jaring-jaring Makanan 27
Gambar 2.4. Piramida Energi 28
Gambar 2.5. Piramida Biomassa 29
Gambar 2.6. Piramida Jumlah 30
Gambar 3.1. Desain Penelitian 41
Gambar 4.1. Grafik Persepsi Siswa Pertemuan Pertama 45
Gambar 4.2. Grafik Persepsi Siswa Pertemuan Kedua 47
Gambar 4.3. Grafik Persepsi Siswa Pertemuan Ketiga 48
Gambar 4.4. Grafik Persepsi Siswa Pertemuan Keempat 49
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 68
Lampiran 2. Silabus 76
Lampiran 3. Instrumen Hasil Belajar 80
Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrumen Hasil Belajar 88
Lampiran 5. Soal Pre Test dan Post Test 89
Lampiran 6. Kunci Jawaban Pre Tes dan Post Tes 93
Lampiran 7. Angket Persepsi Siswa Terhadap Tampilan Guru Berpakaian 94
Lampiran 8. Keterangan Angket Persepsi Siswa 95
Lampiran 9. Gambar Tampilan Gaya Guru Berpakaian Moderat 96
Lampiran 10.Gambar Tampilan Gaya Guru Berpakaian Kasual 98
Lampiran 11.Hasil Angket Prsepsi Siswa Terhadap Tampilan Gaya 100
Berpakaian Guru Moderat
Lampiran 12.Hasil Angket Persepsi Siswa Terhadap Tampilan Gaya 101
Berpakaian Guru Kasual
Lampiran 13.Persentase Butir Angket Persepsi Siswa Terhadap Tampilan 102 Gaya Berpakaian Moderat dan Kasual
Lampiran 14.Perhitungan Persentase Kriteria Angket Persepsi Siswa 103
Lampiran 15.Uji t Persepsi Siswa 105
Lampiran 16.Instrumen Test Tiap Pertemuan 108
Lampiran 17.Hasil Belajar Siswa di Kelas Guru Berpakaian Moderat 111
Pada Setiap Pertemuan
Lampiran 18.Hasil Belajar Siswa di Kelas Guru Berpakaian Kasual 112
Pada Setiap Pertemuan
Lampiran 19.Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa di Kelas 113
Eksperimen 1 dan Eksperimen 2
Lampiran 20. Data Hasil Belajar Siswa Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 114
Lampiran 21.Uji Normalitas 115
Lampiran 22.Uji Homogenitas 117
Lampiran 23.Data Gain Eksperimen 1 118
Lampiran 24.Data Gain Eksperimen 2 119
Lampiran 25.Rekapitulasi Data Gain Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 120
Lampiran 26.Data Gain Kelas Guru Berpakaian Moderat 121
Lampiran 27.Data Gain Guru Berpakaian Kasual 122
Lampiran 28.Uji Hipotesis 123
Lampiran 29.Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 125
Lampiran 30.Uji t Hasil Belajar Siswa 126
Lampiran 31.Dokumentasi 128
Lampiran 32.Tabel Nilai Distribusi t 135
Lampiran 33.Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 136
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran. Karena
itu, dalam proses pembelajaran beberapa komponen penting perlu mendapatkan
perhatian, seperti rencana pembelajaran, strategi pembelajaran, media
pembelajaran, sistem penilaian, dan lain-lain. Unsur lain yang tidak kalah
pentingnya adalah hal-hal yang berkenaan dengan pendidiknya, seperti gaya
bicara, gaya bertanya, gaya merespon jawaban siswa, lebih-lebih lagi cara/gaya
berpakaian. (Phillips & Smith dalam Lisa, 2006), gaya berpakaian guru
merupakan unsur non verbal yang dapat menumbuhkan persepsi positif siswa
terhadap gurunya dan dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa untuk
mengikuti proses pembelajaran.
Di Indonesia, gaya berpakaian guru Negeri maupun Swasta umumnya
mengenakan pakaian seragam dan sepatu pan-shoes ke sekolah. Seragam tidak
perlu dikenakan guru, sebab banyak kekurangan yang menyebabkan
ketidakefektivan jika guru mengenakan seragam. Adapun kekurangan-kekurangan
guru menggunakan seragam yaitu:
Pertama, guru adalah pegawai sipil. Seharusnya guru menjadi cermin
sebagai orang sipil. Dengan berpakaian bebas nan sopan, guru dapat berinteraksi
semua kalangan tanpa dibatasi pembatas yang bernama seragam.
Kedua, seragam membuat jarak antara guru dan siswa. Pada intinya,
pembelajaran paling efektif adalah kegiatan interaksi guru dengan siswa.
Pembelajaran akan terlaksana efektif jika guru dan siswa tidak berjarak. Namun,
siswa sering malu atau sungkan jika berhubungan dengan guru, karena gurunya
mengenakan seragam bak militer.
Ketiga, guru adalah bagian dari masyarakat. Salah satu kompetensi yang
harus dimiliki guru profesional adalah kompetensi sosial. Itu berarti bahwa guru
2
kesederhanaan, kesahajaan, keramahan, pelayanan, kerendahhatian, dan
kedermawanannya. Itu akan sulit dicapai jika guru mengenakan seragam.
Keempat, seragam mengesankan keangkuhan. Seorang guru mesti
mengenakan seragam dengan beragam atribut. Silakan diperhatikan seragam guru
dan atributnya: baju keki (PDH) atau PSH, tergantung sebuah lencana papan nama
dari pemerintah daerah/ kota, lambang KORPRI, dan papan nama yang terbuat
dari mika atau logam. Jelas semua atribut itu terkesan mengangkuhkan diri
sebagai guru PNS.
Kelima, guru sering bertingkah bak jagoan karena suka memerintah
siswanya dengan beragam sebutan yang tak pantas. Karena mengenakan seragam,
para siswa terkesan ketakutan jika membantah perintah guru. Dari kelima
kekurangan ini, menimbulkan persepsi negatif siswa terhadap guru mereka dan
berpengaruh pada minat belajar siswa dalam belajar. (Wahyudi, 2012)
Di luar negeri khususnya di Amerika, generasi saat ini guru lebih terlihat
mengenakan celana jins dan sepatu tenis ke sekolah daripada jas dan sepatu.
Masalah pakaian guru ini merupakan topik sensitif di sekolah-sekolah dan di
seluruh negeri karena administrator takut untuk melanggar kebebasan pribadi staf
pengajar mereka. Karenanya guru harus menyadari bahwa apa yang mereka pilih
untuk dikenakan ke sekolah setiap hari membuat dampak pada persepsi siswa
mereka. Siswa memperhatikan apa yang guru mereka kenakan dan mereka dapat
membuat penilaian karakter berdasarkan pakaian guru mereka. Selain itu, guru
merupakan contoh teladan bagi siswa mereka dan apa yang guru kenakan dapat
menjadi tiruan bagi siswanya (Simmons dalam lisa, 2006).
Guru yang kita kenali mempunyai kedudukan yang khusus dalam
masyarakat. Perilaku dan penampilannya akan membekas dan banyak mewarnai
kehidupan sekarang maupun masa yang akan datang. Guru banyak disanjung dan
dipuji, tetapi ada kalanya juga dicemooh dan dicerca. Guru dapat tampil dalam
berbagai wajah, dan diamati dalam berbagai wajah pula. Posisi guru yang khas di
hadapan masyarakat dengan beragam perhatian yang diberikan kepada guru
tersebut, menuntut suatu kompetensi yang lebih dibanding dengan profesi lain
3
Secara etik, profesi guru merupakan profesi yang sarat nilai karena terkait
dengan pembentukan karakter peserta didik seperti yang ingin diwujudkan dalam
tujuan pendidikan nasional. Oleh karena itu guru dituntut untuk memiliki
kompetensi kepribadian dan sosial yang memadai atau dengan kata lain memiliki
nilai lebih dibandingkan dengan profesi lainnya.
Kompetensi kepribadian terkait erat dengan penampilan sosok pribadi
seorang guru sebagai individu yang diharapkan mampu menjadi sosok yang
mempunyai kedisiplinan, berpenampilan baik, bertanggung jawab, memiliki
komitmen dan bersemangat sehingga dapat menjadi sosok yang dapat diteladani.
Kompetensi sosial terkait dengan kemampuan guru sebagai makhluk sosial
dalam berhubungan dengan orang lain, yang diharapkan mampu bekerjasama,
mempunyai kesantunan berperilaku, mampu berkomunikasi dan mempunyai
empati terhadap orang lain.
Kedua macam kompetensi guru tersebut diatas harus dikembangkan secara
utuh dan terintegrasi dalam keseharian kinerja guru baik sebagai perangkat
Negara, pelayan publik maupun anggota masyarakat.
Menurut konsultan penampilan dari Amerika Mary Spillane, yang
seharusnya terjadi adalah para pengajar di abad 21 mulai bebenah diri dan
menjadi lebih trendi dalam penampilan. Menurutnya penampilan guru yang rapi,
apalagi trendi akan meningkatkan wibawa guru dimata muridnya. Di Inggris
bahkan para konsultan penampilan sengaja dibayar untuk memebenahi
penampilan para guru yang salah satunya adalah memberi saran agar para guru
pria di Inggris meninggalkan salah satu ciri khas mereka yaitu brewok dan
kacamata tebal berbingkai lebar.
Para guru juga sudah semestinya mulai mempelajari dan memahami arti
bagaimana memulai dan menjaga kontak mata dengan para siswa mereka, cara
berjabat tangan, tampilan suara didepan para muridnya. Para guru di abad 21,
mesti mewakili citra percaya diri, trendi dan menampilkan gaya pria dan wanita
dari masa depan. Bukan penampilan seseorang yang terjebak dalam lingkaran
4
Meskipun demikian konsep kerapian, kewajaran, kepantasan, kesopanan,
kesederhanaan, kesesuaian, keserasian, kebersihan, keluwesan harus tetap dijaga
agar citra penampilan guru tetap good looking. Ia mesti harus menyesuaikan
busana, make up, asesoris yang tepat dan berbudaya, disesuaikan dengan
lingkungan, suasana, tempat, kelompok, audiens, waktu, cuaca dan tujuan.
Keterkaitan erat antara dua kategorisasi pembahasan terletak pada
keteladanan, keterampilan dalam komunikasi baik verbal maupun non verbal, gaul
dan tetap menjaga sopan santun (Haryudin, 2009).
Berdasarkan masalah berpakaian di atas,dalam peningkatan kualitas
belajar biologi dan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian peningkatan hasil belajar
siswa secara utuh, terpadu, dan seimbang perlu segera dilakukan perubahan dalam
berpakaian. Solusi yang di tempuh adalah hendaknya seorang guru berpakaian
secara profesional, yakni dengan penampilan guru good looking. Guru dapat di
senangi siswa, dihormati di kelas, menjadi contoh teladan bagi siswa serta
menjadi citra bagi masyarakat sekitar.
Dari uraian tersebut, penulis terinspirasi untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul “Persepsi Siswa Terhadap Tampilan Gaya Berpakaian Guru Moderat dan Kasual serta Perbandingannya Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
X SMA Negeri 5 Binjai T.P 2011/2012 ”. Penelitian ini direncanakan akan
melibatkan siswa kelas X SMA Negeri 5 Binjai tahun pelajaran 2011/2012
sebagai subjek penelitian dan penelitian dilakukan dengan desain semi (quasi)
eksperimen. Penilitian ini menggunakan dua macam pakaian yaitu pakaian kesual
dan moderat. Yang termasuk gaya berpakaian kesual yaitu: celana jeans, celana
khaki, baju kaos, baju keringat sepatu santai dan sepatu tenis. Sedangkan gaya
berpakaian moderat yaitu: baju stelan, baju blejer, celana panjang, rok panjang,
blus berkerah, dan sepatu. Materi yang akan diajarkan pada penelitian ini
mengenai pelajaran ekosistem. Dalam penelitian ini persepsi siswa terhadap
pakaian guru diukur menggunakan instrumen angket yang disusun oleh peneliti
5
siswa diukur dengan berdasarkan persentase perbandingan hasil tes postes ke-2
dan postes sebelumnya serta instrument tes pada setiap pertemuan.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Belum ada informasi tampilan guru yang dilihat pada pakaian guru di
indonesia.
2. Sikap dan persepsi siswa yang kurang baik pada tampilan guru dalam
berpakaian.
3. Rendahnya hasil belajar siswa.
1.3Ruang Lingkup
Dalam penelitian ini yang akan menjadi ruang lingkup adalah Persepsi
Siswa Terhadap Tampilan Gaya Berpakaian Guru Moderat dan Kasual serta
Perbandingannya Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Binjai.
1.4Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah Persepsi Siswa Terhadap
Tampilan Gaya Berpakaian Guru Moderat dan Kasual serta Perbandingannya
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Binjai. Tampilan guru yang
akan diteliti adalah tampilan gaya berpakaian guru wanita. Subject dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X2 dan X3 pada pokok bahasan Ekosistem.
Parameter yang diukur adalah hasil belajar siswa dalam pelajaran ekosistem dan
persepsi siswa.
1.5Rumusan Masalah
Mengacu pada uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan di muka,
maka masalah yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini sebagai berikut:
1. Adakah perbedaan persepsi siswa terhadap tampilan gaya guru berpakaian
moderat dan kasual di SMA Negeri 5 Binjai ?
2. Adakah perbedaan peningkatan hasil belajar siswa jika guru mengajar dengan
6
1.6Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum ditujukan untuk menemukan adakah
perbandingan gaya berpakaian guru yang segnifikan terhadap persepsi, dan
peningkatan hasil belajar siswa pada materi ekosistem. Secara khusus peneliti
ditujukan untuk :
1. Untuk mengetahui adakah perbandingan peningkatan hasil belajar siswa
terhadap materi yang diajarkan oleh guru yang berpakaian moderat dan guru
yang berpakaian kasual ?
2. Untuk mengetahui adakah perbandingan persepsi siswa terhadap tampilan gaya
berpakaian guru moderat dan kasual ?
1.7. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermakna bagi berbagai pihak yang
memanfaatkannya antara lain :
1. Bagi siswa
Siswa dapat menyenangkan dalam belajar, dan dapat memahami materi
pelajaran dengan mudah.
2. Bagi guru
Bagi para pendidik/guru dapat menjadi bahan acuan dalam berpakaian
menentukan apakah gaya tertentu dari gaun dibenarkan persepsi tertentu, dan
kemudian membuat rekomendasi untuk praktek masa depan sehingga guru
dapat lebih efektif mencapai tujuan pengajaran.
3. Bagi sekolah
Sekolah dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai awal dari jalan dalam
pembentukan motivasi siswa di lingkungan sekolah dan menambah
pengetahuan tentang pakaian yang digunakan guru dalam pembelajaran.
4. Bagi peneliti
Peneliti dapat menjadikan penelitian ini sebagai dasar awal untuk membentuk
minat dan persepsi siswa seutuhnya dengan pakaian yang digunakannya dan
7
1.8. Defenisi Operasional
Tampilan atau Performance adalah kinerja yang berkaitan dengan
kompetensi guru, artinya untuk memiliki kinerja yang baik guru harus didukung
dengan kompetensi yang baik. Tanpa memiliki kompetensi yang baik seorang
guru tidak akan mungkin dapat memiliki kinerja yang baik. Adapun kompetensi
guru tersebut yakni : kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional.
Komponen dari beberapa kompetensi tersebut berupa rencana
pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran, sistem penilaian dan
lain-lain. Unsur lain yang tidak kalah pentingnya adalah hal-hal yang berkenaan
dengan pendidikannya, seperti gaya bicara, gaya bertanya, gaya merespon
jawaban siswa, lebih-lebih lagi cara/gaya berpakaian guru.
Pakaian guru yang dikenakan pada penelitian ini yaitu : pakaian Moderat
dan Kasual. Pakaian yang moderat termasuk seperti baju stelan, baju blejer, celana
panjang, blus berkerah, dan sepatu, sedangkan Pakaian kasual termasuk seperti
jeans, celana khaki, baju keringat, kaos, sepatu santai, sepatu santai dan sepatu
tenis.
8
Gambar 1.2: Gaya Guru Berpakaian Kesual
Hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga ranah antara lain
kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar
intelektual, ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai dan ranah psikomotor
meliput keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinas neuromuscular
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan mengenai persepsi siswa terhadap tampilan
gaya berpakain guru moderat dan kasual serta perbandingannya terhadap hasil
belajar biologi maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Ada perbedaan persepsi siswa terhadap tampilan guru mengajar dengan
berpakaian moderat dan kasual. Pada saat guru berpakaian moderat
persentase keseluruhan persepsi siswa sebesar 79,59%, dengan persepsi
menyenangkan 87,7%, teratur 94,2%, adil 84,4%, menarik 75,8%, mudah
memahami 85,0%, cerdas 84,0%, ketat 57,7% dan lucu 67,9%. Pada saat
guru berpakaian kasual persentase seluruh persepsi siswa sebesar 81,11%,
dengan persepsi menyenangkan 87,9%, teratur 89,8%, adil 86,9%,
menarik 78,4%, mudah memahami 84,4%, cerdas 91,0%, ketat 62,1% dan
lucu 68,4%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih besar persentase persepsi
siswa pada tampilan gaya guru berpakaian kasual dari pada tampilan gaya
guru berpakaian moderat.
2. Ada peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran ekosistem dengan
guru berpakaian moderat dan kasual. Pada pembelajaran dengan guru
berpakaian moderat peningkatan hasil belajar siswa pada pertemuan
pertama 73%, pertemuan kedua -83%, pertemuan ketiga 23% dan
pertemuan keempat 13%, hasil belajar siswa menurun sebesar 60%. Pada
pembelajaran dengan guru berpakaian kasual peningkatan hasil belajar
siswa pada pertemuan pertama 36%, pertemuan kedua 7%, pertemuan
ketiga -51%, pertemuan keempat 39%, peningkatan hasil belajar siswa
sebesar 3%.
66
5.2. Saran
1. Perlunya para guru memperhatikan tampilan gaya berpakaiannya, agar
siswa berpersepsi positif terhadap guru, karena dengan cara guru
berpakaian, siswa dapat menilai pengajaran yang diberikan guru tersebut.
2. Adanya kebijakan pemerintah agar guru tidak harus memakai pakaian
dinas setiap harinya, hendaknya guru diberi kebebasan dalam berpakaian
67
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2010), Komponen Ekosistem, http://www.edukasi.net/komponenekosist
em.html (diakses 10 Maret 2011)
Anthony, lisa.,(2006), online clute: callutheran education, action research, journal of spring lisa anthony thesis.doc (diakses 1 februari 2012)
Arikunto, S., (2003), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, S., (2007), Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Asmani,jamal ma’mur.,(2009), Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif, Penerbit Diva Press, Ciputat.
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unibersitas Negeri Medan,
(2009), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan, FMIPA Unimed.
Hamalik,O.,(2008), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Haryudin.,(2009)., http://www.greatest/scientific/of english.htm (diakses 9 maret 2012)
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran (Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar), Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Rosdakarya, Bandung.
Sugiyono, (2009), Statistika Untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung.