ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK
GURU
BIOLOGI SMA NEGERI SEKABUP ATEN
LABUHANBATU
TESIS
~
fi:r.ma :MemenuliiS4fali Satu
Syarat
Vmu{:M~k. t;diw~<Pmtfitf'·
fl?mtjram
Stutli
~n<BWWgi
Oleh:
ERWIN ILHAM SITORUS
NIM : 809745006
PROGRilM PASCASARJANA
NEGERI MEDAN
ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK
GURU
BIOLOGI SMA NEGERI SEKABUP ATEN
LABUHANBATU
TESIS
~
fi:r.ma :MemenuliiS4fali Satu
Syarat
Vmu{:M~k. t;diw~<Pmtfitf'·
fl?mtjram
Stutli
~n<BWWgi
Oleh:
ERWIN ILHAM SITORUS
NIM : 809745006
PROGRilM PASCASARJANA
NEGERI MEDAN
ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BIOLOGI
SMA NEGERI SEKABUPATEN LABUHANBATU
Disusun dan diajukan oleh:
ERWIN ILHAM SITORUS
NIM.809745006
Telah Dipertahankan dl Depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal19 Agustus 2011 dan Dinyatakan telah Memenuhi
Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi
~
-Dr. Hasruddin, M.Pd
Medan, 19 Agustus 2011
Menyetujui
Tim Pembimbing
Mengetahui:
PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI
NO.
NAMA
TANDA TANGAN1.
Dr. Fauziyab Harabap, M.Si
NIP. 19660728 199103 2 002
(Pembimbing
I)2.
Dr. Syabmi Edi, M.Si
NIP. 19640710 199003 1 002
(Pembimbing
II)~-3.
Dr. Elly Djulia, M.Pd
...
~
NIP. 19660724 199103 2 012
(Penguji)
~-···
4.
Prof. Dr. Herbet Sipabutar, M.Sc
NIP. 19610626 198710 1 001
(Penguji)
~
5.
Dr. Hasruddin, M.Pd
.
...
---NIP. 19640424 198903 1 027
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Tesis yang berjudul "Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Biologi
SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu", disusun untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada berbagai pihak berikut ini:
1. Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si sebagai dosen pembimbing I dan Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si sebagai dosen pembimbing II yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis mulai dari rencana
penulisan penelitian sampai dengan selesainya penulisan tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Herbet Sipahutar, M.Sc, Dr. Hasruddin, M.Pd, dan Ibu
Dr. Elly Djulia, M.Pd, selaku tim penguji yang telah memberikan masukan
dan saran-saran sejak awal penelitian sampai dengan selesainya tesis ini
dan Ibu Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si yang telah memvalidasi instrumen
penelitian ini.
3. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Program Pascasatjana
UNIMED, Dr. Hasruddin, M.Pd., dan Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., selaku
Ketua dan Sekretaris Prodi Pendidikan Biologi.
4. Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, khususnya Bapak Bupati dr.Tigor
Panusunan S.PD dan Bapak Kepala Dinas Pendidikan Drs. Iskandar, M.Pd
yang telah memberikan izin belajar kepada penulis.
5. Kepala Sekolah, guru biologi kelas XI-IPA SMA Negeri se-Kabupaten
Labuhanbatu atas partisipasinya dalam penelitian ini.
6. Teristimewa disampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga
Aim. H. M. Nairn Sitorus dan Hj. Ratna Nasution tercinta yang telah
memberikan bantuan moril dan spiritual kepada penulis dalam
penyelesaian tesis ini.
7. Penulis juga menyampaikan terima kasih buat ternan-ternan seangkatan,
khususnya kelas B Program Studi Magister Pendidikan Biologi yang
menjadi motivasi bagi penulis untuk tetap bersemangat dalam
menyelesaikan tesis ini. Semoga Allah SWT berkenan melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya atas kemurahan Bapak/ibu, Saudaralsaudari
dalam memberikan bantuan sehingga dapat diselesaikan tesis ini
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya tesis ini. Kiranya isi tesis
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
iv
Labuhanbatu, Agustus 20 II
Penulis,
ABSTRAK
Erwin Dham Sitorus, Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Biologi SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana, Universitas Negeri Medan, 2011.
ABSTRACT
Erwin Ilham Sitorus, Anaysis of The Biology Teacher Paedogogical Competency of State Senior High School Labuhanbatu Regency.Thesis. Medan: in the Program Postgraduate Biology Education. State University of Medan, 2011.
The purpose of this research is to find out why biology teacher paedogogical competency of State Senior High School Labuhanbatu regency. This research involved all of State High School in Labuhanbatu. The population in research amount to 730 students and 12 biological teachers of Class XI Nature Science. This samples of this research are biology teachers who teach in XI natural science that consist of 12 teachers and 186 students. The instrument consist of the document, observation, interview, and enquette in the form oflikert scale. The technique analysis of data use descriptive with percentage. The result of research show the biology teacher paedogogic~ll competency to Planning The Study Execution is inclusive of competence category (66.60%). In studying execution in the early activity is very competence (81.25%), domination of lesson items categorize the competence (62.83%),-source use learn, method, and media categorize enough competence (44.04%), and final activity categorize enough competence (49.15%). The Student perception to biology teacher paedogogicai competency of class of XI nature science as whole categorized enough competence (56.10%). The Constraint faced by biology teacher in teaching for example: most of school have not been able to develop the syllabus from BNSP based on characteristic of student and local condition, biology teacher less exploit, media and laboratory in teaching biology.
DAFTARISI
Hal
ABSTRAK ... .
ABSTRACT... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR lSI ... v
DAFTARTABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN... X BAB I PENDAHULUAN ... . 1.1. Latar Belakang Masalah ... . 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. Identifikasi Masalah ... . Pembatasan Masalah ... . Perumusan Masalah ... .. Tujuan Penelitian ... .. Manfaat Penelitian ... . 6 6 7 7 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1. Kerangka Teoritis ... .. 9
2.1.1. Teori Belajar yang Melandasi Proses Belajar Mengajar ... .. .. .. ... .... .. .. .. .. .. . . 9
2.1.2. Kompetensi Guru... . ... 11
2.1.3. Kompetensi Pedagogik Guru... 13
2.1.4. Kompetensi Profesional Guru... 16
2.2. Penelitian yang Relevan... .... .. .. ... .. .. ... .. . . .. .. .. .... .. 27
BAB ill METODE PENELITIAN .... ... ... .. .... ... 29
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian... .. 29
3.2.1. Populasi... 29
3.2.2. Sampel... ... 30
3.3. Instrumen Pengumpul Data... 30
3.3.1. Angket... 31
3.3.2. Dokumen... 32
3.3.3. Observasi... 32
3.3.4. Wawancara... 33
3.4. Teknik Pengumpul Data... 34
3.4.1. Teknik Analisis Data... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... ... 36
4.1. Deskripsi Data Penelitian... 36
4.1.1. Program Perencanaan Mengajar Guru Biologi. 37 4.1.2. Pelaksanaan Pembelajaran Guru Biologi... 43
4.2. Kompetensi Pedagogik Guru Biologi ... ... 46
4.3. Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Biologi ... ... . ... ... 49
4.4. Pembahasan... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 60
5.1. Kesimpulan ... 60
5.2. Saran... 61
DAFTAR PUSTAKA... 62
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1 : Keadaan Populasi SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu .. .. . . .. . . .. . . .. ... ... . . . .. . . 29 Tabel 3.2. : Kisi-kisi Instrumen Angket Untuk Siswa. ... ... .. . .. . ... 31 Tabel3.3 : Kisi-kisi Instrumen Program Perencanaan Mengajar Guru
Biologi... 32 Tabel3.4 : Kisi-kisi Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran Guru
Biologi... 33 Tabel3.5 : Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik Guru Mata
Pelajaran Biologi... 34 Tabel4.1 : Persentase Hasil Instrumen Penelitian Tentang
Kompetensi Pedagogik Guru Biologi Kelas XI IP A SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu ... 37 Tabel4.2 : Kesiapan Program Perencanaan Mengajar Guru Biologi
Kelas XI IPA SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu .... 38 Tabel4.3 : Persentase Tingkat Pelaksanaan Pembelajaran Biologi
SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu ... 43 Tabel 4.4 : Kategori Pelaksanaan Pembelajaran Guru Biologi SMA
Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu... 46 Tabel 4.5 : Persentase Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru Biologi
SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu... .. . .. .. . . . .. . . . 46 Tabel 4.6 Kategori Kompetensi Pedagogik Guru Biologi Negeri
se-Kabupaten Labuhanbatu . . . .. . . .. . . 4 7 Tabel4.7 : Persentase Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi
Pedagogik Guru Biologi .. . ... .. ... ... .. .. . . ... .... .. . . ... . . ... . 50
[image:11.522.47.481.55.641.2]DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Lembar Observasi Analisis Program Perencanaan Mengajar Guru· Biologi Kelas XI IP A SMA Negeri
Hal
se-Kabupaten Labuhanbatu... 66 Lampiran 2 : Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru
Biologi Kelas XI IP A SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu... .. . . .. . . . .. . . .. .. .. . . .. . . .. . . ... . . 76 Lampiran 3 : Pedoman Wawancara Analisis Kompetensi
Pedagogik Guru Biologi Kelas XI IPA SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu... ... ... 78 Lampiran 4 : Angket Analisis Persepsi Siswa Terhadap
Kompetensi Pedagogik Guru Biologi Kelas XI IP A SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu... 81 Lampiran 5 : Analisis Data Dokumen Program Perencanaan
Mengajar Guru Biologi Kelas XI IPA SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu... ... ... ... . . .... ... . 84 Lampiran 6 : Analisis Data Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Guru Biologi .. ... .... . .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. .... . .. .. .. .. .. .. .. .. . 89 Lampiran 7 : Analisis Data Wawancara Guru Biologi... 91 Lampiran 8 : Analisis Data Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi
Pedagogik Guru Biologi Kelas XI IP A SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu... .... .. . 94 Lampiran 9 : Perhitungan Analisis Kesiapan Mengajar Guru
Biologi SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu... 118 Lampiran 10 Validitas Instrumen Wawancara dan Observasi
Kompetensi Pedagogik Guru Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu ... 119 Lampiran 11 : Foto Kegiatan Penelitian... 121
Gambar4.1 Gambar4.2 Gambar4.3 Gambar4.4
DAFTAR GAMBAR
: Persentase Kesiapan Mengajar ... . : Persentase Mengembangkan RPP ... . : Persentase Pelaksanaan Pembelajaran Guru Biologi ... . : Tingkat Kemampuan Kompetensi Pedagogik Guru
Hal
38
40
44
Biologi ... 47
BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Terbitnya UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen turut mengangkat
disiplin pedagogik yang tengah dalam penantian "lonceng kematian". Terlebih
lagi, terbitnya PP No. 74/2008 tentang guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Akibatnya, kini guru
kembali "mencari" pedagogik sebagai salah satu kompetensinya. Standar
kompetensi pendidik diarahkan untuk memiliki kemampuan sebagai agen
pembelajaran dan mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Standar
kualifikasi akademi pendidik yang dimaksud guru harus memiliki tingkat
akademik minimal berijazah S-1 atau D-4.
Kompetensi sebagaimana dimaksud merupakan seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan
diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Kompetensi yang dimaksud meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru
dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi
(a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, (b) pemahaman terhadap
peserta didik, (c) pengembangan kurikulum atau silabus, (d) perancangan
pembelajaran, (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, (f)
2
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. (PP 74/2008 Pasal3, ayat 4).
Pedagogik yang hadir kembali di pentas guru seolah mengungkap suatu masalah ketika di bangku sekolah guru. Pedagogik hanya merupakan bagian terbatas dari pendidikan, yaitu tentang tindakan terhadap anak didik (atau usaha sengaja mempergunakan alat-alat) untuk mencapai tujuan pendidikan. Tindakan pedagogik, digolongkan para ahli, mencakup tiga hal utama, yaitu (1) menetapkan
arab tujuan hidup anak didik, (2) memilih altematif bantuan anak didik, dan (3) menggunakan cara (tindakan) untuk membantu anak didik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya. Sedangkan pendidik adalah seseorang atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu peserta didik, guru (pendidik), tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi. Tujuan pembelajaran adalah perubahan perilaku dan tingkah laku yang positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti : perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku (over behaviour) yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur katanya, motorik dan gaya hidupnya. Tujuan pembelajaran yang diinginkan tentu yang optimal, untuk itu peran seorang guru sangatlah signifikan dalam proses belajar mengajar.
3
melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Guru harus lebih dinamis, kreatif dan harus paham penelitian untuk mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya. Studi yang dilakukan Heyneman & Loxley pada tahun 1983 di 29 negara menemukan bahwa diantara berbagai masukan (input) yang menentukan rnutu pendidikan (yang ditunjukkan oleh prestasi belajar siswa) sepertiganya ditentukan oleh guru. Peranan guru makin penting lagi di tengah keterbatasan sarana dan prasarana sebagaimana dialami oleh Negara-negara sedang berkembang. Lengkapnya basil studi itu adalah : di 16 negara sedang berkembang, guru memberi kontribusi terhadap prestasi belajar sebesar 34%, sedangkan manajerrten 22%, waktu belajar 18% dan sarana fisik 26%. Di 13 negara industri, kontribusi guru adalah 36%, manajemen 23%, waktu belajar 22% dan sarana fisik 19% (Supriadi, 1999: 178).
4
satu diantaranya adalah adanya pameo"pengetahuan guru dan siswa hanya
berbeda satu malarn", disebabkan oleh karena guru tidak mengimplementasikan
"lifo long education" atau tidak terus menerus meng-update ilmu pengetahuannya,
baik secara fonnal maupun infonnal.
Selain itu, sebagian guru di Indonesia bahkan dinyatakan tidak layak
mengajar. Berdasarkan Data Balitbang Depdiknas (2003) menunjukkan persentase
guru menurut kelayakan mengajar dalarn tahun 2002-2003 di berbagai satuan
pendidikan sebagai berikut: untuk SD yang layak mengajar hanya 21,07% (negeri)
dan 28,94% (swasta), untuk SMP 54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk
SMA 65,29% (negeri) dan 64,73% (swasta),- serta untuk SMK yang layak
meng!ijar 55,49% (negeri) dan 58,26% (swasta). Kelayakan mengajar itu jelas
berhubungan dengan tingkat pendidikan guru itu sendiri. Berdasarkan Data dari
Direktorat Tenaga Kependidikan Dikdasmen Depdiknas pada tahun 2004
rilenunjukkan terdapat 991.243 (45.96%) guru SD, SMP, dan SMA yang tidak
memenuhi kualifikasi pendidikan minimal. Sebagai gambaran rinci keadaan
kualifikasi pendidikan minimal guru di Indonesia sebagai berikut. Guru TK yang
tidak memenuhi kualifikasi pendidikan minimal sebesar 119.4 70 orang (78, 1%)
dengan sebagian besar (32.510 orang) berijazah SMA. Di tingkat SD, guru yang
tidak memenuhi kualifikasi pendidikan minimal sebesar 391.507 orang (34%)
yangmeliputi sebanyak 378.740 orang berijazah SMA dan sebanyak 12.767 orang
berijazah D-1. Di tingkat SMP, jumlah guru yang tidak memenuhi kualifikasi
pendidikan minimal sebesar 317.112 orang (71,2%) yang terdiri atas 130.753
orang berijazah D-1 dan 82.788 orang berijazah D-2. Begitujuga di tingkat SMA,
5
minimal, yakni sebanyak 164 orang berijazah D-1, 15.589 orang berijazah D-2,
dan 71.380 orang berijazah D-3 (Muslich,2007:6).
Gambaran persentase guru yang tidak layak mengajar dan tidak memenuhi
kualifikasi pendidikan minimal tersebut akan semakin besar persentasenya hila
dilihat dari persyaratan kualifikasi pendidikan minimal guru yang dituntut oleh
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru. Di samping itu, pada
Peraturan Pemerintah Pasal 3 ayat 2 tersebut, juga menyatakan kompetensi guru
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Maka upaya
yang perlu dilakukan dengan memperbaiki pendidikan antara lain penyempurnaan
kurikulum, peningkatan kompetensi guru melalui diklat-diklat, perbaikan sarana
dan prasarana pendidikan, dan lain-lain. Harus diakui bahwa guru merupakan
faktor utama dalam proses pendidikan. Meskipun fasilitas pendidikannya lengkap
dan canggih, namun bila tidak ditunjang oleh keberadaan guru yang berkualitas,
maka mustahil akan menimbulkan proses belajar dan pembelajaran yang
maksimal (Utami, 2003: I). Maka diperlukan guru profesional yang memiliki
kompetensi sebagai pengelola pembelajaran, pelaksana dan evaluasi
pembelajaran. Juga mampu mampu menyusun rencana pembelajaran yang baik
dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
analisis tentang kompetensi pedagogik guru mata pelajaran biologi. Pada
penelitian ini, peneliti mengangkat judul penelitian yaitu Analisis Kompetensi
[image:18.523.56.473.59.500.2].-6
1.2. ldentiflkasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas dapat
diidentifikasikan beberapa masalah yang berhubungan dengan kompetensi
pedagogik guru biologi SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu, antara lain: (1)
Apakah guru biologi mengalami kesulitan dalam mempersiapkan administrasi
mengajar? (2) Kesulitan apa yang dialami
guru
biologi dalam proses belajarmengajar? (3) Apakah guru biologi mengalami kesulitan dalam penguasaan materi
khususnya penguasaan materi biologi SMA? (4) Apakah guru biologi mengalami
kesulitan dalam menggunakan metode pembelajaran? (5) Apakah guru biologi
mengalami kesulitan dalam menggunakan media pembelajaran? (6) Apakah guru
biologi mengalarni kesulitan dalam melakukan evaluasi pembelajaran? (7) Para
siswa menganggap bahwa mata pelajarana biologi merupakan pelajaran yang
membosankan.
1.3. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya lingkup yang diuraikan, maka untuk menghindari
pembiasan dalam memaharni pembahasan, maka penulis membatasi lingkup
permasalahan yang akan dibahas. Adapun batasan masalah yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri se-Kabupaten
Labuhanbatu semester II tahun pelajaran 2010/2011 pada pembelajaran
.-7
2. Penelitian ini dibatasi hanya untuk melihat sejauh mana kompetensi pedagogik guru biologi yang mengajar di kelas XI IP A SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu.
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah dalam penelitian ini, maka permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: I. Bagaimanakah kompetensi pedagogik guru biologi kelas XI IPA SMA Negeri
se-Kabupaten Labuhanbatu dalam mempersiapkan mengajar?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran guru mata pelajaran biologi kelas XI IPA SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu?
3. Bagaimanakah persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru biologi kelas XI IPA SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Kompetensi pedagogik guru biologi SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu.
2. Pelaksanaan pembelajaran biologi yang dilakukan guru biologi pada kelas XI IP A pada pembelajaran sistem ekskresi.
-.
8
1.6. Manfaat Penefitian
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan manfaat kepada guru biologi khususnya, baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat secara teoritis hasil Jknelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk pengembangan ilmu yang berkaitan dengan masalah kompetensi pedagogik guru mata pelajaran biologi di SMA khususnya dan pada umumnya dalam bidang pendidikan.
5.1. Kesimpulan
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
Betdasarkan basil analisis dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kompetensi pedagogik guru biologi SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu di dalam mempersiapkan mengajar pada pokok bahasan sistem ekskresi kategori kompeten yang meliputi penentuan alokasi waktu kategori sangat kompeten, perencanaan program tahunan kategori sangat kompeten, perencanaan program semester kategori sangat kompeten, penyusunan silabus kategori kompeten dan rencana pelaksanaan pembelajaran dikategorikan cukup kompeten.
2. Kompetensi
guru
biologi berdasarkan observasi dalam pelaksanaan pembelajaran pada pokok bahasan sistem ekskresi meliputi melakukan kegiatan awal yaitu memeriksa kesiapan peserta didik dan apersepsi kategori sangat kompeten, kegiatan inti pembelajaran meliputi penguasaan materi pelajaran kategori kompeten, penggunaan sumber belajar, metode, dan media kategori cukup kompeten, dan kegiatan akhir dikategorikan cukup kompeten.3. Persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru biologi kelas XI IPA SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu pada proses belajar mengajar pokok bahasan sistem ekskresi secara keseluruhan dikategorikan cukup kompeten.
61
5.2. Saran-saran
Berdasarkan uraian pada kesimpulan, maka peneliti mengemukakan
beberapa saran, antara lain:
1. Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu perlu memberikan
pelatihan kepada guru-guru biologi SMA Negeri se-Kabupaten
Labuhanbatu dalam pengembangan silabus (KTSP) agar dapat
mengembangkan silabus yang disesuaikan dengan potensi daerah dan
mengefektitkan MGMP.
2. Kepada guru biologi SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu disarankan
mengikuti pelatihan-pelatihan dan diklat, meningkatkan diri membaca
jurnal-jurnal penelitian yang relevan agar dapat meningkatkan kemampuan
kompetensi pedagogik dalam proses pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan basil belajar biologi siswa.
3. Kepada peneliti laJ\iut yang penelitiannya berhubungan dengan analisis
kompetensi pedagogik guru biologi, sebaiknya tidak hanya dilakukan
dengan menggunakan instrumen angket, analisis wawancara, dan dokumen
serta observasi, akan tetapi untuk memperoleh data yang lebih akurat,
.-DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Ari~f. 2007. Profesi Guru: Suara dari Lapangan. (On line). (htto://.reaserchengines.com.Html, diakses 10 Mei 2011).
Agung. A.A.A.G. 2008. Pengembangan Kompetensi Guru Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Profesionalismenya. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Undiksha, Edisi
Khusus Th. :XXX:XI
Mei 2008.Ali, M. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Arifm, Zainal. 1989. Evaluasi Instruksional. Prinsif, Teknik dan Prosedur.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arifm, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arnyana, Ida Bagus Putu. (2007). Pengembangan Profesionalisme Guru Biologi
Di Era Global. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Undiksha, Edisi Khusus
Th.XXX
Mei 2007.Asmani, JM. 2011. Tips Sukses PLPG. Jogjakarta: Diva Press.
Aswandi. (2006). Kompetensi Pedagogik (On line). (http://www.arsip.pontianak post.com. diakses I 0 April 2011 ).
Cruickshank. (1990). Research that Informs Teachers and Teacher educators.
Bloomington: Phi Delta Kappa Educational Foundation.
Djiwandono, Sri Esti Wulandari. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta:Gramedia.
Elfrida. 2007. Profosionalisme Guru Bio/ogi Dalam lmplementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jurnal Penelitian Dosen Kopertis Wil-l. Dpk FKIP Unsam, Langsa.
Farida. 2008. Sertifikasi Guru. Bandung: Yrama Widya.
Gultom, S. 2007. "Sertifikasi Guru: Tantangan bagi Guru Profesiona/". Makalah Disajikan dalam Seminar Nasional Strategi Pencapaian Kompetensi dalam Rangka Menghadapi Uji Sertifikasi Profosi Guru dan Dosen.Unimed, Medan 14 Juli.
Henuhili, V., Aminatun, T., dan Setianingsih, W. 2009. Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Biologi Berbasis Internet Bagi Guru Biologi SMA Di Kabupaten S/eman. Jurnal Inotek, FPMIPA UNY. Volume 13, Nomor 2, Agustus 2009.
63
Thsan, F. 2003. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Asli Mahasatrya.
Ilhamuddin, S. 2008. Hubungan Kompetensi Pedagogik Dengan Efek:tivitas Hasil Pembelajaran. Jurnal Equilibrium, Vol. 4, No.8, Juli-Desember 2008 :24-25.
Julianto, T. 2008. Peningkatan Kualitas Pembe/ajaran: Antara Profesionalitas Guru, Media Pembe/ajaran Dan Kualitas Pembelajaran. Jurnal
Ilmiah Kependidikan, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Vol. I, (September 2008). Kartini, K. 2003. Bimbingan Be/ajar di SMA dan Perguruan Tinggi. Jakarta: CV.
R.ajawali.
Manan, I. 1989. Dasar-dasar Sosial Budaya Pendidikan. Jakarta: Proyek Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Be/ajar. Yogyakarta: Nuha Litera. Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesiona/. Bandung: Rosdakarya.
Murtadho, MA,. 2006. Prob1ematika Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Bidang Studi Biologi Di SMA Negeri se-Kota Kediri. Jurnal Penelitian Unnes, Tanggal 30 Mei 2006.
Muslich, M. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta: Bumi Aksara
Padmono, Y. 2007. Menyusun Instrumen Sikap Profesional Guru. Jurnal Paedagogia UNS, Jilid 10 Nomor 1, 2007.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.
Jakarta: Eko Jaya.
Probosari, RM., Rosyidi, A., dan Indah,Y. 2007. Aplikasi Pakem Model Kerja 1/miah Sederhana Untuk Meningkatlwn Hasil Be/ajar Biologi. Jurnal Paedagogia Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jilid 10, Nomor 2, Agustus 2007, Hal 93-103.
.·
64
Sagala. H.S., Yasaratodo. W., Supervisi Klinis. Makalah disajikan dalam lokakarya Praktek Supervisi Klinis bagi Mahasiswa Pasca Sarjana Angkatan
XII
danXIII,
Ruang VIP Serba Guna Universitas NegeriMedan, Medan,
30 Oktober.Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorienlasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Satori, Djam'an.
2007.
Profesi Guru. Jakarta: Universitas Terbuka.Siregar, S. 2010. Statistika DeskriptifUntuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.
Slameto. 1995. Be/ajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya .
Sudrajat, A. 2008. Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah. (On line). (http://www.akhmatsudrajat. wordpress.com.diakses I 0 April 2011)
Sujanto, B. 2007. Guru Indonesia dan Perubahan Kurikulum. Jakarta: Sagung Seto.
Sulistyawati, Dyah. 2006. Ana/isis Hambatan Proses Pembelajaran Biologi dan Cara Pemecahannya Dalam Pelaksanaan Kurikulum Bio/ogi Bagi Guru Kelas X SMA Negeri se-Kabupaten Semarang. Skripsi. Semarang: UNNES.
Suma, K. 2004. Peningkatan Profesional Guru Sains. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja.Edisi Khusus. Th XXXVII, Desember 2004.
Supriadi, D. 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adi Cita KaryaNusa.
Surya, M. 2003. Percikan Perjuangan Guru. Semarang: Aneka Ilmu.
65
Tusimah, E. 2003."Menimbang Pendidikan Berbasis Kompetensi." Artikel. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang
Guru
dan Dosen.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
2005. Jakarta.
Usman,
H. 2006.
Manajemen Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan.Jakarta:
BumiAksara.
Usman, Uzer.Moh. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung Rosda karya. Utama, N. 2003. Kualitas dan Profosionalisme Guru. Artikel 20 Juni 2010.
http://www.pikiran rakyat.com/cetak/1 02/1 5/0802/htm.