• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BIOLOGI SMA NEGERI SE-KABUPATEN LABUHANBATU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BIOLOGI SMA NEGERI SE-KABUPATEN LABUHANBATU."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK

GURU

BIOLOGI SMA NEGERI SEKABUP ATEN

LABUHANBATU

TESIS

~

fi:r.ma :MemenuliiS4fali Satu

Syarat

Vmu{:M~k. t;diw~<Pmtfitf'·

fl?mtjram

Stutli

~n

<BWWgi

Oleh:

ERWIN ILHAM SITORUS

NIM : 809745006

PROGRilM PASCASARJANA

NEGERI MEDAN

(2)

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK

GURU

BIOLOGI SMA NEGERI SEKABUP ATEN

LABUHANBATU

TESIS

~

fi:r.ma :MemenuliiS4fali Satu

Syarat

Vmu{:M~k. t;diw~<Pmtfitf'·

fl?mtjram

Stutli

~n

<BWWgi

Oleh:

ERWIN ILHAM SITORUS

NIM : 809745006

PROGRilM PASCASARJANA

NEGERI MEDAN

(3)

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BIOLOGI

SMA NEGERI SEKABUPATEN LABUHANBATU

Disusun dan diajukan oleh:

ERWIN ILHAM SITORUS

NIM.809745006

Telah Dipertahankan dl Depan Panitia Ujian Tesis

Pada Tanggal19 Agustus 2011 dan Dinyatakan telah Memenuhi

Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Ketua Program Studi

Pendidikan Biologi

~

-Dr. Hasruddin, M.Pd

Medan, 19 Agustus 2011

Menyetujui

Tim Pembimbing

Mengetahui:

(4)

PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI

NO.

NAMA

TANDA TANGAN

1.

Dr. Fauziyab Harabap, M.Si

NIP. 19660728 199103 2 002

(Pembimbing

I)

2.

Dr. Syabmi Edi, M.Si

NIP. 19640710 199003 1 002

(Pembimbing

II)

~-3.

Dr. Elly Djulia, M.Pd

...

~

NIP. 19660724 199103 2 012

(Penguji)

~-···

4.

Prof. Dr. Herbet Sipabutar, M.Sc

NIP. 19610626 198710 1 001

(Penguji)

~

5.

Dr. Hasruddin, M.Pd

.

...

---NIP. 19640424 198903 1 027

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat

dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis

sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang

direncanakan. Tesis yang berjudul "Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Biologi

SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu", disusun untuk memperoleh gelar

Magister Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

setulus-tulusnya kepada berbagai pihak berikut ini:

1. Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si sebagai dosen pembimbing I dan Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si sebagai dosen pembimbing II yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis mulai dari rencana

penulisan penelitian sampai dengan selesainya penulisan tesis ini.

2. Bapak Prof. Dr. Herbet Sipahutar, M.Sc, Dr. Hasruddin, M.Pd, dan Ibu

Dr. Elly Djulia, M.Pd, selaku tim penguji yang telah memberikan masukan

dan saran-saran sejak awal penelitian sampai dengan selesainya tesis ini

dan Ibu Dr.Retno Dwi Suyanti, M.Si yang telah memvalidasi instrumen

penelitian ini.

3. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Program Pascasatjana

UNIMED, Dr. Hasruddin, M.Pd., dan Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., selaku

Ketua dan Sekretaris Prodi Pendidikan Biologi.

4. Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, khususnya Bapak Bupati dr.Tigor

Panusunan S.PD dan Bapak Kepala Dinas Pendidikan Drs. Iskandar, M.Pd

yang telah memberikan izin belajar kepada penulis.

5. Kepala Sekolah, guru biologi kelas XI-IPA SMA Negeri se-Kabupaten

Labuhanbatu atas partisipasinya dalam penelitian ini.

6. Teristimewa disampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga

Aim. H. M. Nairn Sitorus dan Hj. Ratna Nasution tercinta yang telah

memberikan bantuan moril dan spiritual kepada penulis dalam

penyelesaian tesis ini.

(6)

7. Penulis juga menyampaikan terima kasih buat ternan-ternan seangkatan,

khususnya kelas B Program Studi Magister Pendidikan Biologi yang

menjadi motivasi bagi penulis untuk tetap bersemangat dalam

menyelesaikan tesis ini. Semoga Allah SWT berkenan melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya atas kemurahan Bapak/ibu, Saudaralsaudari

dalam memberikan bantuan sehingga dapat diselesaikan tesis ini

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya tesis ini. Kiranya isi tesis

ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

iv

Labuhanbatu, Agustus 20 II

Penulis,

(7)

ABSTRAK

Erwin Dham Sitorus, Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Biologi SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana, Universitas Negeri Medan, 2011.

(8)

ABSTRACT

Erwin Ilham Sitorus, Anaysis of The Biology Teacher Paedogogical Competency of State Senior High School Labuhanbatu Regency.Thesis. Medan: in the Program Postgraduate Biology Education. State University of Medan, 2011.

The purpose of this research is to find out why biology teacher paedogogical competency of State Senior High School Labuhanbatu regency. This research involved all of State High School in Labuhanbatu. The population in research amount to 730 students and 12 biological teachers of Class XI Nature Science. This samples of this research are biology teachers who teach in XI natural science that consist of 12 teachers and 186 students. The instrument consist of the document, observation, interview, and enquette in the form oflikert scale. The technique analysis of data use descriptive with percentage. The result of research show the biology teacher paedogogic~ll competency to Planning The Study Execution is inclusive of competence category (66.60%). In studying execution in the early activity is very competence (81.25%), domination of lesson items categorize the competence (62.83%),-source use learn, method, and media categorize enough competence (44.04%), and final activity categorize enough competence (49.15%). The Student perception to biology teacher paedogogicai competency of class of XI nature science as whole categorized enough competence (56.10%). The Constraint faced by biology teacher in teaching for example: most of school have not been able to develop the syllabus from BNSP based on characteristic of student and local condition, biology teacher less exploit, media and laboratory in teaching biology.

(9)

DAFTARISI

Hal

ABSTRAK ... .

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR lSI ... v

DAFTARTABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN... X BAB I PENDAHULUAN ... . 1.1. Latar Belakang Masalah ... . 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. Identifikasi Masalah ... . Pembatasan Masalah ... . Perumusan Masalah ... .. Tujuan Penelitian ... .. Manfaat Penelitian ... . 6 6 7 7 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Kerangka Teoritis ... .. 9

2.1.1. Teori Belajar yang Melandasi Proses Belajar Mengajar ... .. .. .. ... .... .. .. .. .. .. . . 9

2.1.2. Kompetensi Guru... . ... 11

2.1.3. Kompetensi Pedagogik Guru... 13

2.1.4. Kompetensi Profesional Guru... 16

2.2. Penelitian yang Relevan... .... .. .. ... .. .. ... .. . . .. .. .. .... .. 27

BAB ill METODE PENELITIAN .... ... ... .. .... ... 29

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian... .. 29

3.2.1. Populasi... 29

3.2.2. Sampel... ... 30

3.3. Instrumen Pengumpul Data... 30

(10)

3.3.1. Angket... 31

3.3.2. Dokumen... 32

3.3.3. Observasi... 32

3.3.4. Wawancara... 33

3.4. Teknik Pengumpul Data... 34

3.4.1. Teknik Analisis Data... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... ... 36

4.1. Deskripsi Data Penelitian... 36

4.1.1. Program Perencanaan Mengajar Guru Biologi. 37 4.1.2. Pelaksanaan Pembelajaran Guru Biologi... 43

4.2. Kompetensi Pedagogik Guru Biologi ... ... 46

4.3. Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Biologi ... ... . ... ... 49

4.4. Pembahasan... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 60

5.1. Kesimpulan ... 60

5.2. Saran... 61

DAFTAR PUSTAKA... 62

(11)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1 : Keadaan Populasi SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu .. .. . . .. . . .. . . .. ... ... . . . .. . . 29 Tabel 3.2. : Kisi-kisi Instrumen Angket Untuk Siswa. ... ... .. . .. . ... 31 Tabel3.3 : Kisi-kisi Instrumen Program Perencanaan Mengajar Guru

Biologi... 32 Tabel3.4 : Kisi-kisi Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran Guru

Biologi... 33 Tabel3.5 : Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik Guru Mata

Pelajaran Biologi... 34 Tabel4.1 : Persentase Hasil Instrumen Penelitian Tentang

Kompetensi Pedagogik Guru Biologi Kelas XI IP A SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu ... 37 Tabel4.2 : Kesiapan Program Perencanaan Mengajar Guru Biologi

Kelas XI IPA SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu .... 38 Tabel4.3 : Persentase Tingkat Pelaksanaan Pembelajaran Biologi

SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu ... 43 Tabel 4.4 : Kategori Pelaksanaan Pembelajaran Guru Biologi SMA

Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu... 46 Tabel 4.5 : Persentase Tingkat Kompetensi Pedagogik Guru Biologi

SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu... .. . .. .. . . . .. . . . 46 Tabel 4.6 Kategori Kompetensi Pedagogik Guru Biologi Negeri

se-Kabupaten Labuhanbatu . . . .. . . .. . . 4 7 Tabel4.7 : Persentase Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi

Pedagogik Guru Biologi .. . ... .. ... ... .. .. . . ... .... .. . . ... . . ... . 50

[image:11.522.47.481.55.641.2]
(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Lembar Observasi Analisis Program Perencanaan Mengajar Guru· Biologi Kelas XI IP A SMA Negeri

Hal

se-Kabupaten Labuhanbatu... 66 Lampiran 2 : Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Guru

Biologi Kelas XI IP A SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu... .. . . .. . . . .. . . .. .. .. . . .. . . .. . . ... . . 76 Lampiran 3 : Pedoman Wawancara Analisis Kompetensi

Pedagogik Guru Biologi Kelas XI IPA SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu... ... ... 78 Lampiran 4 : Angket Analisis Persepsi Siswa Terhadap

Kompetensi Pedagogik Guru Biologi Kelas XI IP A SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu... 81 Lampiran 5 : Analisis Data Dokumen Program Perencanaan

Mengajar Guru Biologi Kelas XI IPA SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu... ... ... ... . . .... ... . 84 Lampiran 6 : Analisis Data Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Guru Biologi .. ... .... . .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. .... . .. .. .. .. .. .. .. .. . 89 Lampiran 7 : Analisis Data Wawancara Guru Biologi... 91 Lampiran 8 : Analisis Data Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi

Pedagogik Guru Biologi Kelas XI IP A SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu... .... .. . 94 Lampiran 9 : Perhitungan Analisis Kesiapan Mengajar Guru

Biologi SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu... 118 Lampiran 10 Validitas Instrumen Wawancara dan Observasi

Kompetensi Pedagogik Guru Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu ... 119 Lampiran 11 : Foto Kegiatan Penelitian... 121

(13)
[image:13.524.44.480.57.598.2]

Gambar4.1 Gambar4.2 Gambar4.3 Gambar4.4

DAFTAR GAMBAR

: Persentase Kesiapan Mengajar ... . : Persentase Mengembangkan RPP ... . : Persentase Pelaksanaan Pembelajaran Guru Biologi ... . : Tingkat Kemampuan Kompetensi Pedagogik Guru

Hal

38

40

44

Biologi ... 47

(14)

BABI

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Terbitnya UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen turut mengangkat

disiplin pedagogik yang tengah dalam penantian "lonceng kematian". Terlebih

lagi, terbitnya PP No. 74/2008 tentang guru wajib memiliki kualifikasi akademik,

kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Akibatnya, kini guru

kembali "mencari" pedagogik sebagai salah satu kompetensinya. Standar

kompetensi pendidik diarahkan untuk memiliki kemampuan sebagai agen

pembelajaran dan mampu mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Standar

kualifikasi akademi pendidik yang dimaksud guru harus memiliki tingkat

akademik minimal berijazah S-1 atau D-4.

Kompetensi sebagaimana dimaksud merupakan seperangkat pengetahuan,

keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan

diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

Kompetensi yang dimaksud meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional yang diperoleh

melalui pendidikan profesi. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru

dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi

(a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, (b) pemahaman terhadap

peserta didik, (c) pengembangan kurikulum atau silabus, (d) perancangan

pembelajaran, (e) pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, (f)

(15)

2

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. (PP 74/2008 Pasal3, ayat 4).

Pedagogik yang hadir kembali di pentas guru seolah mengungkap suatu masalah ketika di bangku sekolah guru. Pedagogik hanya merupakan bagian terbatas dari pendidikan, yaitu tentang tindakan terhadap anak didik (atau usaha sengaja mempergunakan alat-alat) untuk mencapai tujuan pendidikan. Tindakan pedagogik, digolongkan para ahli, mencakup tiga hal utama, yaitu (1) menetapkan

arab tujuan hidup anak didik, (2) memilih altematif bantuan anak didik, dan (3) menggunakan cara (tindakan) untuk membantu anak didik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya. Sedangkan pendidik adalah seseorang atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif. Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu peserta didik, guru (pendidik), tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode mengajar, media dan evaluasi. Tujuan pembelajaran adalah perubahan perilaku dan tingkah laku yang positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti : perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku (over behaviour) yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur katanya, motorik dan gaya hidupnya. Tujuan pembelajaran yang diinginkan tentu yang optimal, untuk itu peran seorang guru sangatlah signifikan dalam proses belajar mengajar.

(16)

3

melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Guru harus lebih dinamis, kreatif dan harus paham penelitian untuk mendukung terhadap efektivitas pembelajaran yang dilaksanakannya. Studi yang dilakukan Heyneman & Loxley pada tahun 1983 di 29 negara menemukan bahwa diantara berbagai masukan (input) yang menentukan rnutu pendidikan (yang ditunjukkan oleh prestasi belajar siswa) sepertiganya ditentukan oleh guru. Peranan guru makin penting lagi di tengah keterbatasan sarana dan prasarana sebagaimana dialami oleh Negara-negara sedang berkembang. Lengkapnya basil studi itu adalah : di 16 negara sedang berkembang, guru memberi kontribusi terhadap prestasi belajar sebesar 34%, sedangkan manajerrten 22%, waktu belajar 18% dan sarana fisik 26%. Di 13 negara industri, kontribusi guru adalah 36%, manajemen 23%, waktu belajar 22% dan sarana fisik 19% (Supriadi, 1999: 178).

(17)

4

satu diantaranya adalah adanya pameo"pengetahuan guru dan siswa hanya

berbeda satu malarn", disebabkan oleh karena guru tidak mengimplementasikan

"lifo long education" atau tidak terus menerus meng-update ilmu pengetahuannya,

baik secara fonnal maupun infonnal.

Selain itu, sebagian guru di Indonesia bahkan dinyatakan tidak layak

mengajar. Berdasarkan Data Balitbang Depdiknas (2003) menunjukkan persentase

guru menurut kelayakan mengajar dalarn tahun 2002-2003 di berbagai satuan

pendidikan sebagai berikut: untuk SD yang layak mengajar hanya 21,07% (negeri)

dan 28,94% (swasta), untuk SMP 54,12% (negeri) dan 60,99% (swasta), untuk

SMA 65,29% (negeri) dan 64,73% (swasta),- serta untuk SMK yang layak

meng!ijar 55,49% (negeri) dan 58,26% (swasta). Kelayakan mengajar itu jelas

berhubungan dengan tingkat pendidikan guru itu sendiri. Berdasarkan Data dari

Direktorat Tenaga Kependidikan Dikdasmen Depdiknas pada tahun 2004

rilenunjukkan terdapat 991.243 (45.96%) guru SD, SMP, dan SMA yang tidak

memenuhi kualifikasi pendidikan minimal. Sebagai gambaran rinci keadaan

kualifikasi pendidikan minimal guru di Indonesia sebagai berikut. Guru TK yang

tidak memenuhi kualifikasi pendidikan minimal sebesar 119.4 70 orang (78, 1%)

dengan sebagian besar (32.510 orang) berijazah SMA. Di tingkat SD, guru yang

tidak memenuhi kualifikasi pendidikan minimal sebesar 391.507 orang (34%)

yangmeliputi sebanyak 378.740 orang berijazah SMA dan sebanyak 12.767 orang

berijazah D-1. Di tingkat SMP, jumlah guru yang tidak memenuhi kualifikasi

pendidikan minimal sebesar 317.112 orang (71,2%) yang terdiri atas 130.753

orang berijazah D-1 dan 82.788 orang berijazah D-2. Begitujuga di tingkat SMA,

(18)

5

minimal, yakni sebanyak 164 orang berijazah D-1, 15.589 orang berijazah D-2,

dan 71.380 orang berijazah D-3 (Muslich,2007:6).

Gambaran persentase guru yang tidak layak mengajar dan tidak memenuhi

kualifikasi pendidikan minimal tersebut akan semakin besar persentasenya hila

dilihat dari persyaratan kualifikasi pendidikan minimal guru yang dituntut oleh

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang guru. Di samping itu, pada

Peraturan Pemerintah Pasal 3 ayat 2 tersebut, juga menyatakan kompetensi guru

meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi pribadi, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Maka upaya

yang perlu dilakukan dengan memperbaiki pendidikan antara lain penyempurnaan

kurikulum, peningkatan kompetensi guru melalui diklat-diklat, perbaikan sarana

dan prasarana pendidikan, dan lain-lain. Harus diakui bahwa guru merupakan

faktor utama dalam proses pendidikan. Meskipun fasilitas pendidikannya lengkap

dan canggih, namun bila tidak ditunjang oleh keberadaan guru yang berkualitas,

maka mustahil akan menimbulkan proses belajar dan pembelajaran yang

maksimal (Utami, 2003: I). Maka diperlukan guru profesional yang memiliki

kompetensi sebagai pengelola pembelajaran, pelaksana dan evaluasi

pembelajaran. Juga mampu mampu menyusun rencana pembelajaran yang baik

dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

analisis tentang kompetensi pedagogik guru mata pelajaran biologi. Pada

penelitian ini, peneliti mengangkat judul penelitian yaitu Analisis Kompetensi

[image:18.523.56.473.59.500.2]
(19)

.-6

1.2. ldentiflkasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas dapat

diidentifikasikan beberapa masalah yang berhubungan dengan kompetensi

pedagogik guru biologi SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu, antara lain: (1)

Apakah guru biologi mengalami kesulitan dalam mempersiapkan administrasi

mengajar? (2) Kesulitan apa yang dialami

guru

biologi dalam proses belajar

mengajar? (3) Apakah guru biologi mengalami kesulitan dalam penguasaan materi

khususnya penguasaan materi biologi SMA? (4) Apakah guru biologi mengalami

kesulitan dalam menggunakan metode pembelajaran? (5) Apakah guru biologi

mengalami kesulitan dalam menggunakan media pembelajaran? (6) Apakah guru

biologi mengalarni kesulitan dalam melakukan evaluasi pembelajaran? (7) Para

siswa menganggap bahwa mata pelajarana biologi merupakan pelajaran yang

membosankan.

1.3. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya lingkup yang diuraikan, maka untuk menghindari

pembiasan dalam memaharni pembahasan, maka penulis membatasi lingkup

permasalahan yang akan dibahas. Adapun batasan masalah yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri se-Kabupaten

Labuhanbatu semester II tahun pelajaran 2010/2011 pada pembelajaran

(20)

.-7

2. Penelitian ini dibatasi hanya untuk melihat sejauh mana kompetensi pedagogik guru biologi yang mengajar di kelas XI IP A SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu.

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah dalam penelitian ini, maka permasalahan yang diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: I. Bagaimanakah kompetensi pedagogik guru biologi kelas XI IPA SMA Negeri

se-Kabupaten Labuhanbatu dalam mempersiapkan mengajar?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran guru mata pelajaran biologi kelas XI IPA SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu?

3. Bagaimanakah persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru biologi kelas XI IPA SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Kompetensi pedagogik guru biologi SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu.

2. Pelaksanaan pembelajaran biologi yang dilakukan guru biologi pada kelas XI IP A pada pembelajaran sistem ekskresi.

(21)

-.

8

1.6. Manfaat Penefitian

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat memberikan manfaat kepada guru biologi khususnya, baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat secara teoritis hasil Jknelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk pengembangan ilmu yang berkaitan dengan masalah kompetensi pedagogik guru mata pelajaran biologi di SMA khususnya dan pada umumnya dalam bidang pendidikan.

(22)

5.1. Kesimpulan

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

Betdasarkan basil analisis dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kompetensi pedagogik guru biologi SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu di dalam mempersiapkan mengajar pada pokok bahasan sistem ekskresi kategori kompeten yang meliputi penentuan alokasi waktu kategori sangat kompeten, perencanaan program tahunan kategori sangat kompeten, perencanaan program semester kategori sangat kompeten, penyusunan silabus kategori kompeten dan rencana pelaksanaan pembelajaran dikategorikan cukup kompeten.

2. Kompetensi

guru

biologi berdasarkan observasi dalam pelaksanaan pembelajaran pada pokok bahasan sistem ekskresi meliputi melakukan kegiatan awal yaitu memeriksa kesiapan peserta didik dan apersepsi kategori sangat kompeten, kegiatan inti pembelajaran meliputi penguasaan materi pelajaran kategori kompeten, penggunaan sumber belajar, metode, dan media kategori cukup kompeten, dan kegiatan akhir dikategorikan cukup kompeten.

3. Persepsi siswa terhadap kompetensi pedagogik guru biologi kelas XI IPA SMA Negeri Kabupaten Labuhanbatu pada proses belajar mengajar pokok bahasan sistem ekskresi secara keseluruhan dikategorikan cukup kompeten.

(23)

61

5.2. Saran-saran

Berdasarkan uraian pada kesimpulan, maka peneliti mengemukakan

beberapa saran, antara lain:

1. Kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu perlu memberikan

pelatihan kepada guru-guru biologi SMA Negeri se-Kabupaten

Labuhanbatu dalam pengembangan silabus (KTSP) agar dapat

mengembangkan silabus yang disesuaikan dengan potensi daerah dan

mengefektitkan MGMP.

2. Kepada guru biologi SMA Negeri se-Kabupaten Labuhanbatu disarankan

mengikuti pelatihan-pelatihan dan diklat, meningkatkan diri membaca

jurnal-jurnal penelitian yang relevan agar dapat meningkatkan kemampuan

kompetensi pedagogik dalam proses pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan basil belajar biologi siswa.

3. Kepada peneliti laJ\iut yang penelitiannya berhubungan dengan analisis

kompetensi pedagogik guru biologi, sebaiknya tidak hanya dilakukan

dengan menggunakan instrumen angket, analisis wawancara, dan dokumen

serta observasi, akan tetapi untuk memperoleh data yang lebih akurat,

(24)

.-DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Ari~f. 2007. Profesi Guru: Suara dari Lapangan. (On line). (htto://.reaserchengines.com.Html, diakses 10 Mei 2011).

Agung. A.A.A.G. 2008. Pengembangan Kompetensi Guru Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Profesionalismenya. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Undiksha, Edisi

Khusus Th. :XXX:XI

Mei 2008.

Ali, M. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Arifm, Zainal. 1989. Evaluasi Instruksional. Prinsif, Teknik dan Prosedur.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arifm, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arnyana, Ida Bagus Putu. (2007). Pengembangan Profesionalisme Guru Biologi

Di Era Global. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Undiksha, Edisi Khusus

Th.XXX

Mei 2007.

Asmani, JM. 2011. Tips Sukses PLPG. Jogjakarta: Diva Press.

Aswandi. (2006). Kompetensi Pedagogik (On line). (http://www.arsip.pontianak post.com. diakses I 0 April 2011 ).

Cruickshank. (1990). Research that Informs Teachers and Teacher educators.

Bloomington: Phi Delta Kappa Educational Foundation.

Djiwandono, Sri Esti Wulandari. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta:Gramedia.

Elfrida. 2007. Profosionalisme Guru Bio/ogi Dalam lmplementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jurnal Penelitian Dosen Kopertis Wil-l. Dpk FKIP Unsam, Langsa.

Farida. 2008. Sertifikasi Guru. Bandung: Yrama Widya.

Gultom, S. 2007. "Sertifikasi Guru: Tantangan bagi Guru Profesiona/". Makalah Disajikan dalam Seminar Nasional Strategi Pencapaian Kompetensi dalam Rangka Menghadapi Uji Sertifikasi Profosi Guru dan Dosen.Unimed, Medan 14 Juli.

Henuhili, V., Aminatun, T., dan Setianingsih, W. 2009. Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Biologi Berbasis Internet Bagi Guru Biologi SMA Di Kabupaten S/eman. Jurnal Inotek, FPMIPA UNY. Volume 13, Nomor 2, Agustus 2009.

(25)

63

Thsan, F. 2003. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Asli Mahasatrya.

Ilhamuddin, S. 2008. Hubungan Kompetensi Pedagogik Dengan Efek:tivitas Hasil Pembelajaran. Jurnal Equilibrium, Vol. 4, No.8, Juli-Desember 2008 :24-25.

Julianto, T. 2008. Peningkatan Kualitas Pembe/ajaran: Antara Profesionalitas Guru, Media Pembe/ajaran Dan Kualitas Pembelajaran. Jurnal

Ilmiah Kependidikan, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Vol. I, (September 2008). Kartini, K. 2003. Bimbingan Be/ajar di SMA dan Perguruan Tinggi. Jakarta: CV.

R.ajawali.

Manan, I. 1989. Dasar-dasar Sosial Budaya Pendidikan. Jakarta: Proyek Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Be/ajar. Yogyakarta: Nuha Litera. Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesiona/. Bandung: Rosdakarya.

Murtadho, MA,. 2006. Prob1ematika Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Bidang Studi Biologi Di SMA Negeri se-Kota Kediri. Jurnal Penelitian Unnes, Tanggal 30 Mei 2006.

Muslich, M. 2007. Sertifikasi Guru Menuju Profesionalisme Pendidik. Jakarta: Bumi Aksara

Padmono, Y. 2007. Menyusun Instrumen Sikap Profesional Guru. Jurnal Paedagogia UNS, Jilid 10 Nomor 1, 2007.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru.

Jakarta: Eko Jaya.

Probosari, RM., Rosyidi, A., dan Indah,Y. 2007. Aplikasi Pakem Model Kerja 1/miah Sederhana Untuk Meningkatlwn Hasil Be/ajar Biologi. Jurnal Paedagogia Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jilid 10, Nomor 2, Agustus 2007, Hal 93-103.

(26)

64

Sagala. H.S., Yasaratodo. W., Supervisi Klinis. Makalah disajikan dalam lokakarya Praktek Supervisi Klinis bagi Mahasiswa Pasca Sarjana Angkatan

XII

dan

XIII,

Ruang VIP Serba Guna Universitas Negeri

Medan, Medan,

30 Oktober.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorienlasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Satori, Djam'an.

2007.

Profesi Guru. Jakarta: Universitas Terbuka.

Siregar, S. 2010. Statistika DeskriptifUntuk Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.

Slameto. 1995. Be/ajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya .

Sudrajat, A. 2008. Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah. (On line). (http://www.akhmatsudrajat. wordpress.com.diakses I 0 April 2011)

Sujanto, B. 2007. Guru Indonesia dan Perubahan Kurikulum. Jakarta: Sagung Seto.

Sulistyawati, Dyah. 2006. Ana/isis Hambatan Proses Pembelajaran Biologi dan Cara Pemecahannya Dalam Pelaksanaan Kurikulum Bio/ogi Bagi Guru Kelas X SMA Negeri se-Kabupaten Semarang. Skripsi. Semarang: UNNES.

Suma, K. 2004. Peningkatan Profesional Guru Sains. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja.Edisi Khusus. Th XXXVII, Desember 2004.

Supriadi, D. 1998. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adi Cita KaryaNusa.

Surya, M. 2003. Percikan Perjuangan Guru. Semarang: Aneka Ilmu.

(27)

65

Tusimah, E. 2003."Menimbang Pendidikan Berbasis Kompetensi." Artikel. Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang

Guru

dan Dosen.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

2005. Jakarta.

Usman,

H. 2006.

Manajemen Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan.

Jakarta:

Bumi

Aksara.

Usman, Uzer.Moh. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung Rosda karya. Utama, N. 2003. Kualitas dan Profosionalisme Guru. Artikel 20 Juni 2010.

http://www.pikiran rakyat.com/cetak/1 02/1 5/0802/htm.

Gambar

Tabel 3.1 : Keadaan
Gambar4.1 : Persentase Kesiapan Mengajar .................................... . 38
Gambaran persentase guru yang tidak layak mengajar dan tidak memenuhi

Referensi

Dokumen terkait

Menggunakan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam menentukan strategi pemasaran yang efektif dan efesien terhadap produk jasa yang ditawakan dengan

Dalam tampilannya terdapat delapan tampilan gambar yang terbagi menjadi empat halaman yaitu halaman pembuka, halaman penghubung, halaman isi,

Aplikasi ini bertujuan untuk membantu mempercepat pengolahan data siswa pada Sekolah Taman Kanak-kanak Islam Wahyu agar pengelola dapat bekerja seefektif mungkin serta dapat

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 /Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.. Komunikasi dan Empati Dalam

Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 keluarga poligami (dalam hal ini suami yang memiliki dua istri), dengan demikian subyek dalam penelitian ini terdiri dari

Program diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif solusi dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pelestrian fungsi lingkungan hidup

The subject of research of the study is A class second grade students‟ of MTs NU Salatiga Salatiga in the Academic Year of 2013/2014. They are selected on the basis of

CV Amida Nusantara selama periode audit tidak pernah melakukan pembelian impor sehingga tidak berkewajiban memiliki dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok untuk