• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI DAN BUDI PEKERTI 2013 PADA JENJANG SEKOLAH DASAR ( Studi Deskriptif pada Berbagai Klasifikasi Guru SD di Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur Tahun 2015).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI DAN BUDI PEKERTI 2013 PADA JENJANG SEKOLAH DASAR ( Studi Deskriptif pada Berbagai Klasifikasi Guru SD di Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur Tahun 2015)."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS: 4706/UN.40.2.6.1/PL/2015

STUDI REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI DAN BUDI PEKERTI 2013 PADA JENJANG SEKOLAH DASAR

( Studi Deskriptif pada Berbagai Klasifikasi Guru SD di Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur Tahun 2015)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh :

BUSTANUL ARIPIN NASIR

1101704

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

STUDI REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI DAN BUDI PEKERTI 2013 PADA JENJANG SEKOLAH DASAR

( Studi Deskriptif pada Berbagai Klasifikasi Guru SD di Kecamatan Mande Kabupaten CianjurTahun 2015)

Oleh

Bustanul Aripin Nasir

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Bustanul Aripin Nasir Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skipsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)
(4)
(5)

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

ABSTRAK

Studi Realitas Implementasi Kurikulum PAI dan Budi Pekerti 2013 pada Jenjang Sekolah Dasar

(Studi Deskriptif pada Berbagai Klasifikasi Guru SD di Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur Tahun 2015)

Oleh

Bustanul Aripin Nasir

Pembaharuan kurikulum pendidikan merupakan suatu keniscayaan dalam meningkatan kualitas sumber daya manusia di era persaingan global.Penelitian ini berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti. Secara lebih spesifik, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran implementasi standar perencanaan, proses dan penilaian pada jenjang SD di Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur serta kendala dan faktor pendukung guru PAI dalam mengimplementasikannya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu konsep dasar kurikulum 2013, konsep dasar mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti, implementasi kurikulum PAI dan Budi Pekerti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif-deskriptif dengan instrumen berupa angket dan pedoman studi dokumentasi. Adapun teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan jumlah 32 guru PAI sebagai responden penelitian.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi terhadap RPP responden dan sebaran angket yang terdiri dari 45 item tertutup dan 5 item terbuka.Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan guru PAI SD di Kecamatan Mande telah mengimplementasikan standar perencanaan (RPP)dengan skor rata-rata 78% atau kategori baik, standar proses dengan skor rata-rata 78% atau kategori baik dan implementasi standar penilaian dengan skor rata-rata 77% atau ketegori baik. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan guru PAI sudah mampu mengimplementasikan Kurikulum PAI dan Budi Pekerti dengan baik.Meskipun masih terdapat kendala dan kekurangan pada beberapa aspek yang cukup mencolok, diantaranya pemahaman guru terhadap konsep kurikulum dan kelengkapan sarana prasarana di sekolah.

(6)

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

ABSTRACT

A Study of the Reality of Islamic and Moral Education Curriculum 2013 at the Level of Primary School

(A Descriptive Study of Various Primary School Teacher Classifications in Mande District, Cianjur Regency, 2015)

By

Bustanul Aripin Nasir

Education curriculum reform is necessary for the improvement of human resource quality in this era of global competition. Hence, the present research is related to the implementation of Curriculum 2013 for the subject of Islamic and Moral Education. More specifically, the research aims to find about the implementation, process and evaluation of planning standards at the level of primary school in Mande District, Cianjur Regency, as well as the factors supporting and hindering Islamic education teachers in implementing the standards. The theories used in this research, among others, consist of the basic concepts of Curriculum 2013, the basic concepts of Islamic and Moral Education, the implementation of Islamic and Moral Education curriculum. The research itself adopted descriptive-quantitative approach with questionnaires as the instrument and documentary analysis as the guideline. Meanwhile, sample was taken randomly with a number of 32 Islamic education teachers as the respondents. Data were collected through documentary analysis of respondents’ lesson plans and questionnaire distribution consisting of 45 close-ended and 5 open-ended questions. Research outcomes show that in general primary school Islamic Education teachers in Mande District have appropriately implemented lesson plans, standard process, and standard evaluation with the average scores of 78%, 78%, and 77%, respectively; and based on the gained scores, each of the implementation was categorized as good. These results demonstrate that in general Islamic Education teachers have been able to implement the curriculum of Islamic and Moral Education appropriately, although there were still obstacles and weaknesses in several aspects, among others, in the teachers’ understanding of the concept of curriculum and the inadequate school infrastructure.

(7)

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGAN TAR ... i UCAPAN TERIMAKASIH...Error! Bookmark not defined.

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ....Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK………..v

DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL...Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ...Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN ...Error! Bookmark not defined.

BAB I ...Error! Bookmark not defined.

PENDAHULUAN ...Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

E. Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined. BAB II...Error! Bookmark not defined.

KAJIAN PUSTAKA ...Error! Bookmark not defined. A. Konsep dasar Kurikulum 2013 ... Error! Bookmark not defined.

B. Konsep dasar mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti Kurikulum 2013 .. Error! Bookmark not defined.

C. Implementasi mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti di Sekolah Dasar . Error! Bookmark not defined.

D. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... Error! Bookmark not defined.

E. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. BAB III ...Error! Bookmark not defined.

METODE PENELITIAN ...Error! Bookmark not defined. A. Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Partisipan ... Error! Bookmark not defined.

C. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

(8)

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

F. Analisis Data... Error! Bookmark not defined. BAB IV ...Error! Bookmark not defined.

TEMUAN DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not defined. A. Hasil Temuan ... Error! Bookmark not defined.

1.Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.

2.Implementasi Standar Perencanaan Kurikulum PAI dan Budi Pekerti

Error! Bookmark not defined.

3.Implementasi StandarProsesKurikulum PAI dan Budi Pekerti... Error! Bookmark not defined.

4.Implementasi Standar PenilaianKurikulum PAI dan Budi Pekerti ... Error! Bookmark not defined.

5.Kendala Guru PAI ... Error! Bookmark not defined.

6.Faktor Pendukung Guru PAI... Error! Bookmark not defined.

B. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

1.Implementasi Kurikulum PAI dan Budi Pekerti Berdasarkan Responden

Error! Bookmark not defined.

2.Implementasi Standar PerencanaanKurikulum PAI dan Budi Pekerti

Error! Bookmark not defined.

3.Implementasi Standar ProsesKurikulum PAI dan Budi Pekerti... Error! Bookmark not defined.

4.Implementasi Standar PenilaianKurikulum PAI dan Budi Pekerti ... Error! Bookmark not defined.

5.Kendala guru PAI 2013 ... Error! Bookmark not defined.

6.Faktor pendukung guru PAI ... Error! Bookmark not defined. BAB V ...Error! Bookmark not defined.

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.

A. Simpulan ... Error! Bookmark not defined.

(9)

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(10)

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LAMPIRAN 1

KISI-KISI PENELITIAN

STUDI REALITAS IMPLEMENTAS I KURIKULUM PAI DAN BUDI PEKERTI 2013 PADA JENJANG SEKOLAH DASAR

No Fokus M asalah Komponen Indikator Teknik

1 Realitas Implementasi Standar Proses Kurikulum PAI dan Budi Pekerti 2013

Identitas RPP

Identitas Sekolah

Studi Dokumentasi Identitas M ata Pelajaran

Kelas/ Semester

M ateri Pokok Alokasi Waktu

Tujuan RPP

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian

Tujuan Pembelajaran

Ranah Afektif Ranah Psikomotor Ranah Kognitif

M etode Pembelajaran Pendekatan/ Strategi

M etode / Teknik Pembelajaran M ateri Pembelajaran M ateri

Kegiatan Pendahuluan

M enata Situasi Kelas

Apersepsi

Tujuan Pembelajaran M otivasi

Kegiatan Inti

M engamati

(11)

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan Penutup

M enyimpulkan M ateri Refleksi Pembelajaran

M emberikan tindak lanjut

M enginformasikan materi selanjutnya M enutup Pembelajaran

Alat, M edia dan Sumber Alat M edia Sumber Belajar Proses Penilaian Aspek Sikap Aspek Keterampilan Aspek Pengetahuan Keabsahan RPP

Tempat dan Tanggal Pembuatan Tanda Tangan Guru PAI Tanda Tangan Kepala Sekolah 2 Realitas Imp lementasi Standar

Proses Kurikulum PAI dan Budi

Pekerti 2013 Kemampuan

M embuka Pelajaran

Guru menarik perhatian siswa

Angket Guru memberikan motivasi

Guru melakukan apersepsi

Guru memberikan acuan pembelajaran

Sikap dalam proses pembelajaran

Intonasi guru ketika menjelaskan materi

Guru memberikan penguatan/ reinforcement kepada siswa Gerak tubuh ketika menjelaskan materi

M obilitas guru di dalam kelas

Penguasaan M ateri Pembelajaran

Guru mengaitkan dengan pengetahuan lain yang relevan

Guru memberikan ilustrasi/contoh sesuai kompetensi

Guru menjelaskan sesuai tuntutan kompetensi Guru menguasai materi ajar secara proporsional

Implementasi Skenario Pembelajaran

Guru melakukan pembelajaran yang berpusat pada siswa Guru menggunkan metode pembelajaran yang relevan Antusias guru dalam menanggapi respon siswa

(12)

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendekatan Saintifik

Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan mengamati Guru memancing siswa untuk bertanya

Guru memfasilitasi siswa untuk mengumpulkan informasi Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran

Guru meminta siswa mengkomunikasikan materi pembelajaran

Penggunaan M edia Pembelajaran

Guru menggunakan media pembelajaran saat menjelaskan Guru melibatkan siswa saat penggunaan media

pembelajaran

Guru menggunakan media berbasis teknologi-informasi Guru terampil mengoperasikan media pembelajaran

Evaluasi

Guru melaksanakan penilaian berdasarkan kompetensi siswa

Guru memeberikan butir soal sesuai rancanagan di RPP Guru melakukan bentuk penilaian sesuai rancanagan di RPP

Guru melakukan evaluasi, sesuai dengan alokasi waktu di RPP

Kemampuan M enutup Pembelajaran

Guru menyimpulkan materi pembelajaran Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa Guru memberikan tindak lanjut kepada siswa Guru menginformasikan materi ajar berikutnya 3 Realitas Implementasi Standar

PenilaianPenilaian Kurikulum PAI dan Budi Pekerti 2013

Perencanaan Penilaian

Guru menyusun kisi-kisi instrumen penilaian pembelajaran

Angket Komponen Penilaian

Guru melakukan sekurang-kurangnya 3 kali ulangan harian sebelum ulangan tengah semester dan 3 kali menjelang ulangan akhir semester

Pendekatan Penilaian Guru menggunakan pendekatan penilaian dengan PAN (Penilaian Acuan Norma)/ PAP (Penilaian Acuan Patokan)

Instrumen Penilaian Guru menggunakan instrument penilaian sesuai dengan teknik yang digunakan

Analisis kualitas instrument

Guru melakukan analisis validitas instrumen penilaian

Guru melakukan analisis reliabilitas instrumen penilaian

Guru melakukan analisis tingkat kesukaran instrument penilaian

Teknis Pelaksanaan Penilaian

(13)

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil Penilaian Guru menggunakan hasil penilaian untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan pembelajaran

Umpan balik

Guru memberikan umpan balik dan komentar yang mendidik kepada siswa terhadap hasil penilaian Guru melakukan remedial terhadap siswa yang belum mencapai ketuntasan yang dipersyaratkan

Guru memberikan pengayaan kepada siswa yang telah mencapai ketuntasan yang dipersyaratkan

4 Kendala Guru PAI dalam mengimplementasikan

Kurikulum PAI dan Budi Pekerti Standar Perencanaan

Guru mengalami kesulitan dalam memahami model RPP Kurikulum PAI dan Budi Pekerti

Angket Tidak adanya buku pedoman guru

Guru mengalami kesulitan merancang media pembelajaran Guru mengalami kesulitan merancang penilaian bagi siswa

Standar Proses

Guru mengalami kesulitan memahami pendekatan saintifik

Sarana dan prasarana tidak memadai

Banyaknya jumlah siswa

Kurangnya ketersediaan buku maya pelajaran bagi siswa

Standar Penilaian

Terlalu banyaknya komponen penilaian

M embutuhkan banyak waktu

Sulitya menentukan teknik penilaian Kurangnya pemahaman teori penilaian 5 Faktor Pendukung Guru PAI dalam

mengimplementasikan

Kurikulum PAI dan Budi Pekerti Faktor Intern

M enguasai konsep implementasi PAI dan Budi Pekerti Sarana dan prasarana di sekolah yang memadai

Adanya motivasi

M edia pembelajaran yang memadai

Faktor Ekstern

Pelatihan yang intensif

Dukungan orang tua siswa Tersedianya buku mata pelajaran

(14)

29

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Suatu penelitian membutuhkan perencanaan yang terstruktur sebelum terjun ke lapangan.Perencanaan tersebut dirancang dalam suatu desain penelitian, yang menunjukan tahapan-tahapan penelitian secara sistematis.Sukmadinata (2010, hlm. 287) menyebutkan bahwa desain penelitian merupakan suatu rancangan tentang bagaimana penelitian tersebut dilakukan dalam upaya pengumpulan data.Artinya desain penelitian ini digunakan oleh peneliti sebagai suatu acuan dalam mengembangkan penelitian yang ilmiah dan mampu memberikan kesimpulan yang komprehensif.

Dalam pengembangannya, Umar (2008, hlm. 7) mengemukakan bahwa

“terdapat beberapa desain penelitian, diantaranya: desain eksploratif, deskriptif, dan kausal”. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain survei deskriptif.Prasetyo dan Jannah (2010, hlm. 143) mengungkap bahwa desain survei deskriptif merupakan bentuk penelitian dengan menggunakan kuisioner dalam bentuk pertanyaan/ pernyataan yang sama terhadap sejumlah orang, untuk kemudian hasilnya dicatat, diolah dan dianalisis oleh peneliti. Hal ini didasarkan pada keinginan peneliti untuk mendapatkan gambaran secara komprehensif melalui pemaparan variabel penelitian. Implementasi Kurikulum 2013 mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti menjadi varibel tunggal dalam penelitian ini, dengan bermaksud untuk mengetahui realitas implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di Kecamatan Mande, dengan cara mengembangkan setiap komponen yang menunjang penelitian di dalamnya.

B. Partisipan

(15)

30

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dasar.Selain dari itu pun kecamatan Mande merupakan salah satu kecamatan yang mempunyai jumlah sekolah dasar cukup banyak di kabupaten Cianjur dengan jumlah 44 sekolah, dan seluruhnya berstatus sebagai sekolah dasar negeri. Adapun secara lebih spesifiknya, peneliti memilih beberapa sekolah dasar negeri sebagai tempat guru mengimplementasikan Kurikulum PAI dan Budi Pekerti 2013 sebagai partisipan penelitian, diantaranya SDN Batulayang, Bobojong, Jangari, Mande III, Cikidang Bayabang, Sirnagalih, Sukamanah, Tenjoresmi, Mande II, Warungdanas, Ciandam, Cibalagung, Baranangsiang, Jamali V, Jamali, Benda, Cikidang Bayabang IV, Cikadu, Situsari, Pawati, Pasirbanen, Kidang Buana, Ciputri, Murnisari, Cipejeuh, dan Sukabagja

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Di dalam suatu penelitian, populasi digunakan oleh peneliti untuk mengambil data yang diperlukan di lapangan.Arikunto (2010, hlm. 173)

menyebutkan bahwa “populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Artinya

segala sesuatu yang meliputi makhluk hidup, benda, maupun hal lain yang dapat dijadikan sebagai sumber data penelitian.

Lebih jauh, Sugiyono (2012, hlm. 80) menyebutkan bahwa “populasi

ialah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya”.Artinya dalam penelitian ini, populasi

menunjukan sebagai keseluruhan objek yang berada di suatu wilayah dengan karakteristik yang dapat diteliti.

Sementara itu populasi dalam suatu penelitian dapat dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu populasi terukur dan populasi target. Populasi terukur digunakan sebagai objek penelitian secara nyata dan dijadikan sampel dalam penelitian, sementara populasi target diartikan sebagai objek yang memiliki kesamaana karakteristik dengan populasi terukur (Sukmadinata, 2010, hlm. 250).

(16)

31

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesimpulan penelitian. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini ialah seluruh guru PAI Sekolah Dasar yang berada di kecamatan Mande kabupaten Cianjur yang berjumlah 60 orang.

2. Sampel

Sebagai bagian dari suatu populasi, sampel mempunyai kedudukan sebagai perwakilan (representatif) dari keseluruhan objek yang dijadikan sebagai

sumber data penelitian.Sugiyono (2007, hlm. 91) menyebutkan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik suatu populasi” Hal ini tentunya

didasarkan pada waktu, tenaga, dan biaya yang dimiliki oleh peneliti yang memungkinkan untuk melakukan penelitian secara lebih efektif dan efisien.

Sampel yang representatif ditentukan oleh teknik pengambilan sampel yang tepat.Sugiyono (2012, hlm. 118) menngungkap bahwa teknik sampling merupakan salah satu teknik pengambilan sampel.Teknik ini menunjukan pada besar atau kecilnya sampel yang digunakan untuk mengambil data yang diperlukan, sehingga tingkat kesalahan penelitian mampu diminimalisir.Penentuan jumlah sampel yang terlalu sedikit memungkinkan terjadinya tingkat kesalahan penelitian semakin besar, sehingga keakuratan data penelitian dapat diperoleh melalui sampel yang representatif atau dalam skala yang lebih besar.Sebagaimana

Ali (2010, hlm. 49) menyebutkan bahwa “generalisasi penelitian yang valid

diambil dari sampel yang representatif”.Artinya sampel harus mampu mewakili keseluruhan populasi yang diteliti.

Di dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah random sampling atau sampel acak dengan jumlah 32 guru PAI sebagai

responden penelitian. Indrawan & Yaniawati(2014, hlm.95) menyebutkan bahwa

“Sampel random sederhana dipandang sebagai sebuah kasus khusus dimana setiap

(17)

32

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tenaga dan dana peneliti memutuskan untuk mengambil 32 guru PAI sebagai responden penelitian.

D. Instrumen Penelitian

Penelitian ilmiah membutuhkan alat ukur yang jelas untuk mendapatkan data yang diinginkan.Alat ukur ini disebut dengan instrumen penelitian.Sugiyono

(2007, hlm. 119) menyebutkan bahwa “instrumen penelitian ialah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena yang sedang diamati (variabel penelitian)”.

Di dalam penelitian kuantitatif, instrumen penelitian yang dapat digunakan cukup beragam, sesuai dengan kebutuhan peneliti ketika mencari data di lapangan. Hasil data di lapangan akan dibandingkan dengan indikator penelitian di dalam instrumen yang sudah ditetapkan sebelumnya, sehingga memperoleh simpulan atas objek yang diteliti (Arikunto, 2010, hlm.193)

Lebih jauh Sugiyono (2012, hlm.222) menyebutkan bahwa “Instrumen

dalam penelitian kuantitatif dapat berupa tes, pedoman wawancara, pedoman

observasi, dan kuisioner”.Adapun di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa kuisioner dalam bentuk angket.Riduwan (2003, hlm. 25)

menuturkan bahwa “angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang

lain bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan

pengguna”.Penggunaan instrumen angket ini disesuaikan dengan kebutuhan peneliti dalam mencari sumber data yang diperlukan tentang realitas implementasi Kurikulum 2013 mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti.

Di dalam penelitian ini, peneliti menggunaan instrumen pedoman studi dokumentasi dan angket untuk mendapatkan gambaran tentang realitas implementasi standar perencanaan, proses dan penilaian Kurikulum PAI dan Budi Pekerti 2013 oleh guru PAI Sekolah Dasar di kecamatan Mande.

E. Prosedur Penelitian

(18)

33

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebelumnya.Pengembangan instrumen yang berupa langkah-langkah sistematis perlu dilakukan oleh peneliti guna mengetahui kelayakan butir instrumen yang valid dan reliabel. Berikut prosedur pengembangan instrumen berdasarkan skala psikologi:

Identifikasi tujuan ukur Penetapan konstrak psikologis

Operasionalisasi konsep Indikator perilaku

Penskalaan Pemilihan format

stimulus

Penulisan item Review item

Uji Coba

Analisis item

Kompilasi I Seleksi item

Pengujian Reliabilitas

Validasi

(19)

34

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Langkah Dasar sebagai Alur Kerja dalam Penyusunan Skala Psikologi (Azwar, 2003, hlm. 11)

Berdasarkan gambar di atas, berikut ini akan dijelaskan secara lebih rinci mengenai alur kerja dalam penyusunan instrumen penelitian:

1. Identifikasi Tujuan Ukur

Di dalam pembuatan instrumen penelitian, Azwar (2003, hlm. 12) mengungkapkan bahwa identifikasi tujuan ukur merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh peneliti untuk memilih suatu definisi/ teori yang mendasari konstrak psikologis atribut yang hendak diukur. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan angket sebagai alat ukur utama dalam mengumpulkan data terkait realitas implementasi Kurikulum 2013 mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti pada jenjang sekolah dasar.

2. Operasionalisasi Konsep

Setelah menentukan angket sebagai alat ukur utama penelitian, peneliti kemudian melakukan operasionalisasi konsep. Azwar (2003, hlm. 12) menjelaskan bahwa operasionalisasi konsep merupakan suatu proses seorang peneliti dalam merumuskan indikator-indikator yang hendak dijadikan ukuran dalam mengumpulkan data di lapangan.

Dalam langkah ini, peneliti kemudian merumuskan operasionalisasi konsep ke dalam bentuk kisi-kisi instumen, dengan cara menentukan aspek-aspek dan indikator penelitian yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan/ pernyataan di dalam angket. Adapun angket yang dirumuskan oleh peneliti dijabarkan terlebih dahulu dalam bentuk kisi-kisi penelitian dan kisi-kisi angket (Lampiran 1 dan 2) dan pedoman studi dokumentasi (Lampiran 3).

3. Penskalaan dan Pemilihan Format Stimulus

(20)

35

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada mulanya, peneliti menggunakan skala Guttman dengan alternatif jawaban Ya-Tidak dalam bentuk checklist. Riduwan (2003, hlm. 16) mengungkapkan bahwa skala Guttman digunakan untuk mengukur penelitian yang memiliki satu variabel namun multi dimensi.Variabel di dalam penelitian ini menyangkut aspek realias guru PAI dalam implementasi Kurikulum 2013 mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti.

Akan tetapi, setelah peneliti melakukan konsultasi dengan dosen ahli dan dosen pembimbing terkait skala pengukuran.Akhirnya peneliti menggunakan skala likert untuk mengukur perilaku responden di lapangan.Sugiyono (2008, hlm.

132) menyebutkan bahwa “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial”.Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert untuk mengukur

intensitas perilaku guru PAI dalam mengimplementasikan kurikulum PAI dan Budi Pekerti 2013 di lapangan.

Perubahan skala pengukuran ini didasarkan pada keinginan peneliti untuk mendapatkan data secara lebih akurat di lapangan, dengan mempertimbangkan relevansi skala pengukuran yang digunakan dengan butirpernyataan yang diajukan kepada responden.Alternatif jawaban yang diajukan kepada responden di dalam angket, yakni Selalu; Sering; Kadang–kadang; Pernah; dan Tidak pernah.

Adapun kelebihan penggunanaan skala likert, diantaranya mempunyai reliablitas yang tinggi, fleksibel, dan mudah dalam menentukan skor. Sementara kelemahannya yaitu tidak mampu memberikan interpretasi yang sama meskipun skor yang didapatkan sama jumlahnya (Nasution, 2009). Meskipun demikian, peneliti tetap menggunakan skala likert, karena dianggap benar manfaatnya.

Pemilihan format stimulus dimaksudkan untuk mempertimbangkan karakteristik responden, materi yang diuji, dan tujuan dari pengukukuran.Hal ini tentu saja menjadi aspek yang juga perlu diperhatikan untuk mendapatkan data penelitian sebagaimana yang diiginkan oleh peneliti (Azwar, 2003, hlm. 12).

(21)

36

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perguruan Tinggi;d) Keikutsertaan dalam organisasi keguruan; e) Lama mengajar; dan f) Sertifikasi guru.

4. Penulisan Item dan Review Item

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti ialah penulisan item dan review item.Azwar (2003, hlm. 12) mengungkapkan bahwa penulisan item dapat dilakukan oleh peneliti apabila indikator sebagai alat ukur telah dirumuskan dengan jelas, yang kemudian dijabarkan di dalam angket. Di dalam penelitian ini, angket terdiri atas 45 butir pernyataan tertutup, meliputi 33 indikator tentang standar proses, dan 12 indikator tentang standar penilaian kurikulum PAI dan Budi Pekerti 2013.

Setelah penulisan item, peneliti kemudian melakukan melakukan review item melalui proses judgement oleh dosen ahli. Azwar (2003, hlm. 13) mengungkapkan bahwa tujuan dari review item ini ialah memeriksa ulang item yang telah ditulis oleh peneliti agar indikator yang telah ditetapkan sesuai dengan pedoman penulisan item. Dalam penelitian ini, angket telah disetujui oleh dosen pembimbing, kemudian dijudgement oleh 3 dosen ahli atas rekomendasi dari dosen pembimbing, yaitu:

a. Bapak Dr. Udin Supriadi b. Bapak Dr. Munawar Rahmat c. Bapak Dr. Ahmad Syamsu Rizal

Pada tahap ini, peneliti melakukan review terhadap item angket bersama dengan dosen ahli. Dari hasil review tersebut diperoleh kesimpulan bahwa item di dalam angket tersebut layak untuk digunakan. Namun dengan beberapa perubahan redaksi kata di dalam kalimat pernyataan, sehingga mampu dipahami dengan baik oleh responden.

5. Uji Coba

(22)

37

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterbacaan dan kejelasan kalimat di dalam angket oleh responden sebagaimana yang dimaksudkan oleh peneliti.

Peneliti melakukan uji coba kepada tiga orang guru PAI di SDN Isola, Gegerkalong I dan II.Uji coba ini dimaksudkan untuk mngetahui keterbacaan kalimat-kalimat dalam angket.Dari hasil uji coba, peneliti melakukan revisi beberapa redaksi kalimat yang belum dipahami dengan baik oleh responden. 6. Analisis Item

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh peneliti ialah mengukur item penelitian yang sesuai dengan skala yang digunakan. Sebagaimana Azwar (2003, hlm. 14) mengungkapkan bahwa analisis item ini ditujukan untuk mengukur kelayakan item yang sesuai dengan persyaratan psikometris untuk disertakan sebagai bagian dari skala.

Pada tahap ini, peneliti melakukan analisis item bersama dengan dosen pemimbing I dan II serta dosen ahli. Dari hasil analisis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa angket yang dibuat oleh peneliti berdasarkan acuan kepada Panduan Program Pengamalan Lapangan (PPL) Tahun 2014 layak untuk disebarkan kepada responden di lapangan.

7. Kompilasi I (Seleksi Item)

Setelah melakukan analisis item, maka peneliti selanjutnya menyeleksi butir-butir pertanyaan/ pernyataan yang akan digunakan, sehingga item-item yang tidak memenuhi persyaratan psikometris akan dibuang atau diperbaiki terlebih dahulu (Azwar, 2003,hlm.2014). Sehingga item yang disebar ke lapangan sudah mengalami proses koreksi baik dari segi susuan kata maupun jumlah item yang diberikan kepada responden.

Pada tahap ini, peneliti melakukan seleksi item bersama dengan dosen ahli yang telah direkomendasikan oleh dosen pembimbing.Dari hasil seleksi tersebut terdapat beberapa item yang mengalami koreksi namun hanya dalam segi susunan kata.

(23)

38

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mendapatkan hasil data yang sama, maka peneliti perlu melakukan pengujian reliabilitas instrumenn. Sugiyono (2012, hlm. 183) menjelaskan bahwa pengujian reliabilitas dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengujian reliabilitas secara internal bersamaan dengan proses judgement bersama dengan dosen ahli dan melakukan review kembali bersama dosen pembimbing.

9. Validasi

Validasi instrumen pun peneliti lakukan secara bersamaan dengan dosen ahli, hal ini dilakukan guna mendapatkan data yang dimaksudkan oleh peneliti. Sebagaimana Sugiyono (2012, hlm. 173) mengungkap bahwa instrument yang valid merupakan instumen yang mampu mengukur apa yang hendak diukur.

10. Kompilasi II (Format final)

Kompilasi II (Format final) merupakan langkah terakhir yang harus ditempuh oleh peneliti dalam pengembanagan instrument penelitian.Azwar (2003, hlm. 15) mengemukakan bahwa isntrumen suatu penelitian harus dibentuk dalam sedemikian rupa agar menarik namun tetap mampu dibaca dan dijawab oleh responden dengan baik.

Dalam tahap ini, peneliti hanya melakukan perubahan dalam segi tampilan angket yang akan diberikan kepada responden, meliputi penggunaan font yang sesuai dan mudah terbaca, penyajian item pernyataan dan petunjuk angket agar mudah terbaca oleh responden.

F. Analisis Data

(24)

39

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan teknik analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif.Sugiyono (2012, hlm. 207) mengungkapkan bahwa statistik deskriptif ialah statistik yang digunakan untuk mendeskriptifkan data yang diperoleh tanpa bermaksud untuk mengambil kesimpulan atau mengeneralisasikan data.

Arikunto (2009, hlm. 296) menambahkan bahwa statistik deskiptif mampu menjadi alternatif dalam memaparkan data yang lebih mudah dipahami oleh pembaca secara visual.Artinya pembaca dapat mengetahui secara lebih praktis terhadap hasil penelitian yang didapatkan oleh peneliti.

Di dalam proses analisis data, terdapat beberapa langkah yang perlu ditempuh oleh peneliti dalam mendeskripsikan hasil temuan sumber data di lapangan. Akan tetapi tahapan pelaksanaan ini bersifat tidak baku, artinya disesuaikan dengan kepentingan peneliti.

Tahapan tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut:

1. Tahap editing

Ketika peneliti mendapatkan hasil data mentah dari angket di lapangan, maka tahap pertama yang perlu dilakukan ialah proses editing. Wiratha (2005, hlm. 45) mengungkapkan bahwa data mentah yang didapatkan, perlu dilakukan proses editing agar tidak terdapat kesalahan. Artinya peneliti perlu mengecek ulang terhadap hasil sebaran angket, meliputi kelengkapan dan kesesuaian data agar peneliti dapat memperbaiki data.

2. Tahapan pengkodean data (data coding)

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh peneliti ialah pengkodean data. Prasetyo & Jannah (2010, hlm. 171) menyebutkan bahwa pengkodean data merupakan suatu proses pemberian kode berupa angka terhadap data mentah hasil angket agar mudah terbaca oleh mesin pengolah data seperti di komputer.

3. Tahap pembuatan tabel

(25)

40

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

statistika.Pengolahan data yang dimaksud ialah data yang sudah diberikan kode angka sebelumnya kemudian dimasukan ke dalam rumus software pengolah data, yakni Statistical Passage for Social Science (SPSS).Data yang dimasukan ke dalam software tersebut meliputi, hasil jawaban responden terhadap angket, hasil sudi dokumentasi, dan karakteristik setiap responden.

Peneliti juga melakukan perbandingan terhadap perolehan hasil studi dokumentasi (RPP) dan hasil angket standar proses dan penilaian berdasarkan karakteristik responden. Peneliti menggunakan uji One Way Anova dengan sampel yang tidak sama banyaknyauntuk analisis kompararatif dengan data interval. Hasan (2010, hlm.159)menyebutkan bahwa “One Way Anova merupakan

pengujian hipotesis komparatif untuk data interval atau rasio dari k sampel”.Taraf

nyata yang digunakan biasanya 5% (0,05) atau 1% (0,01) Adapun untuk menentukan kriteria pengujian yaitu,

Ho diterima (H1 ditolak) apabila Fo≤ Fα(v1; v2) Hoditolak (H1 diterima) apabila Fo˃ Fα(v1; v2)

Keterangan :Ho = Tidak ada perbedaan Fo = F tabel

H1 = Ada perbedaan α = Taraf nyata

v1 = Derajat bebas pembilang v2 = Derajat bebas penyebut

Peneliti memberikan interpretasi/ penilaian terhadap hasil data yang telah diolah. Adapun kategori dan interpretasi yang digunakan peneliti terhadap hasil sebaran angket ialah sebagai berikut

Tabel 3.1

Kategori Persentase menurut Arikunto (1998, hlm.246)

Baik 76 % - 100%

Cukup 56 % - 75%

Kurang Baik 40 % - 55 %

[image:25.596.104.521.619.679.2]
(26)

41

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian untuk memudahkan dalam membaca persentase maka peneliti menggunakan acuan umum interpretasi data Penelitian menurut Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, sebagai berikut:

Tabel 3.2

Interpretasi Data Penelitian menurut Departemen Pendidikan Nasional (2008, hlm. 36)

No Persentase (%) Interpretase/ Penafsiran

1 0 Tidak ada sama sekali

2 1 – 9 Sedikit sekali

3 10 – 39 Sebagian kecil

4 40 – 49 Hampir setengahnya

5 50 Setengahnya

6 51 – 59 Lebih dari setengahnya

7 60 – 89 Sebagian besar

8 90 – 99 Hampir seluruhnya

9 100 Seluruhnya

4. Tahap pendeskripsian data

[image:26.596.110.517.225.375.2]
(27)

1

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan dalam implementasi standar perencanaan mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti guru sekolah dasar di kecamatan Mande kabupaten Cianjur Tahun 2015 memperoleh nilai rata-rata 78% atau berada pada kategori baik.Artinya rata-rataguru PAI sekolah dasardi kecamatan Mande kabupaten Cianjur mampu melaksanakan standar perencanaan dengan baik. Adapun di dalam implementasi standar perencanaan berdasarkan komponen menunjukan aspek yang menjadi perhatian utama, diantaranya dua puluh tiga guru tidak mencantumkan tujuan pembelajaran afektif dan dua puluh guru tidak mencantumkan tujuan pembelajaran psikomotor di dalam RPP, selanjutnya sembilan belas guru tidak mencantumkan materi pembelajaran secara lengkap di dalam RPP. Kemudian dua puluh guru tidak mencantumkan aspek apersepsi, sembilan belas guru tidak mencantumkan aspek motivasi, dan tujuh belas guru tidak mencantumkan aspek menginformasikan materi lanjutan di dalam RPP.

Selanjutnya secara keseluruhan dalam implementasi standar proses mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti guru sekolah dasar kecamatan Mande kabupaten Cianjur Tahun 2015 memperoleh nilai rata-rata 78% atau berada pada kategori baik. Artinya rata-rata guru PAI sekolah dasardi kecamatan Mande kabupaten Cianjur mampu melaksanakan standar proses dengan baik.Adapun hasil implementasi standar proses berdasarkan komponen menunjukanindikator yang menjadi perhatian utama, diantaranya tujuh guru tidak menggunakan media berbasis teknologi dan informasi, enam guru tidak menunjukan penguasaan media pembelajaran secara terampil, dan empat guru tidak melakukan kegiatan meminta siswa untuk mengkomunikasikan hasil pembelajaran di dalam implementasi pendekatan saintifik.

(28)

2

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2015 memperoleh nilai rata 77% atau berada pada kategori baik. Artinya rata-rata guru PAI sekolah dasardi kecamatan Mande kabupaten Cianjur mampu melaksanakan standar penilaian dengan baik. Adapun hasil implementasi standar penilaian berdasarkan komponen menunjukan indikator yang menjadi perhatian utama diantaranya, dua guru tidak melakukan analisis validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran instrument penilaian, selanjutnya tiga guru tidak menggunakan pendekatan penilaian dengan acuan penilaian acuan patokan (PAP) dan penilaian acuan norma (PAN) dan satu orang guru tidak melaksanakan ulangan harian minimal tiga kali sebelum UTS dan UAS.

Adapun kendala yang dihadapi guru PAI SD di kecamatan Mande kabupaten Cianjur,di dalam implementasi standar perencanaan, sebanyak dua puluh satu guru menyatakan sulitnya merancang penilaian bagi siswa sebagai kendala, diikuti sebanyak empat belas guru menyatakan sulitnya merancang media pembelajaran dan tidak adanya buku pedoman guru serta tiga belas guru menyatakan kurangnya pemahaman terhadap model RPP sebagai kendala dalam mengimplementasikan standar perencanaan (RPP) secara optimal. Selanjutnya kendala di dalam implementasi standar proses, diantaranya sebanyak dua puluh tiga guru menyatakan kurangnya sarana dan prasarana, sembilan belas guru menyatakan kurangnya ketersediaan buku, dua belas guru menyatakan kurangnya pemahaman di dalam pendekatan saintifik dan sembilan guru menyatakan banyaknya jumlah siswa sebagai kendala dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas, Kemudian kendala di dalam implementasi standar penilaian, sebanyak dua puluh lima guru menyatakan terlalu banyaknya komponen penilaian, diikuti sebanyak dua puluh empat guru menyatakan membutuhkan banyak waktu, enam belas guru menyatakan sulitnya menentukan teknik penilaian dan kurangnya pemahaman terkait teori penilaian sebagai kendala dalam melaksanakan penilaian.

(29)

3

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru menyatakan adanya motivasi, lima belas guru menyatakan sarana dan prasarana di sekolah yang memadai dan sebanyak enam belas guru menyakan media pembelajaran PAI yang memadai. Sementara itu di dalam faktor pendukung ekstern, sebanyak dua puluh lima guru menyatakan adanya dukungan dari orang tua siswa, diikuti sebanyak dua puluh empat guru menyatakan adanya pelatihan bimbingan teknis yang intensif, dua puluh tiga guru menyatakan lingkungan sekolah yang religius dan enam belas guru menyatakan ketersediaan buku mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti yang memadai.

B. Implikasi dan Rekomendasi

1. Bagi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur

Penelitian ini baik untuk dijadikan bahan rujukan bagi MGMP PAI SD Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur dalam melakukan perbaikan/ evaluasi aspek implementasi kurikulum yang belum terlaksana secara optimal.

Untuk MGMP PAI SD Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur agar melaksanakan pelatihan dan sosialisasi terkait implementasi kurikulum PAI dan Budi Pekerti secara rutin dan berkelanjutan khususnya terkait komponen penggunaan media pembelajaran dan analisis kualitas instrumen penilaian. 2. Bagi guru PAI SD Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan/ bahan dalam melaksanakan implementasi kurikulum PAI dan Budi Pekerti di lapangan.

Untuk guru PAI SD Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur senantiasa meningkatkan kemampuan dan pemahaman terkait konsep perencanaan, proses, dan evaluasi pembelajaran secara baik dan benar.Selain dari itu pun motivasi yang tinggi dan niat yang tulus untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi perhatian utama bagi guru PAI.

3. Bagi mahasiswa PAI

(30)

4

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perencanaan dan model pembelajaran yang mampu meningkatkan kreatifitas peserta didik.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian ini baik untuk dijadikan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya terkait implementasi kurikulum PAI dan Budi Pekerti.

Bagi peneliti selanjutnya terkait implementasi kurikulum PAI dan Budi Pekerti 2013 agar memperhatikan instrumen yang hendak digunakan dan menentukan jumlah sampel penelitian secara lebih representatif. Hal ini dilakukan guna mendapatkan gambaran data di lapangan secara lebih akurat dan mampu teruji kebenarannya.

5. Bagi pemerintah

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan tinjauan dalam melakukan perbaikan terhadap implementasi kurikulum PAI dan Budi Pekerti di masa yang akan datang.

(31)

1

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abidin. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama.

Agustiyana, D. (2014). Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013. Evaluasi Implementasi Kurikulum 2013 kelas IV SDN BANARAN 1 KERTASONO, 2.

Alawiyah, F. (2014). Kesiapan Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013. 9.

Ali, M. (2010). Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bandung: Pustaka Cedikia Utama.

Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aripin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Azwar, S. (2003). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (2008). Pengolahan dan Teknik Analisis Data Hasil Penilaian. Jakarta: Depdiknas

Emzir. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Bona, M. F. (2015, Januari 5). Sistem Penilaian K-13 yang memakan waktu lama. Dipetik Maret 4, 2015, darihttp://www.beritasatu.com/pendidikan/238164-sistem-penilaian-k13-memakan-waktu- lama.html

Hasan, I. (2010). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara.

(32)

2

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indrawan, R., & Yaniawati, P. (2014). Metodologi Penelitian. Bandung: PT Refika Aditama.

Kurinasih, I., & Sani, B. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Majid, A. (2012). Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

MKDP, T. P. (2011). Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: RajaGrapindo Persada .

Muhaimin. (2008). Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasution. (2009). Metode Research . Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nuh, M. (2013, Maret 7). Kurikulum 2013. Dipetik Maret 4, 2015, dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia: www.kemdikbud.go.id

Prasetyo, B., & Jannah, L. M. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Riduwan. (2003). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Rogeleonick, A. (2014, Januari 13). Kurikulum 2013, Jawab Tantangan Bonus Demografi . Dipetik Maret 3, 2015, dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia: www.kemendikbud.go.id

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: RajaGrafindo.

Sugiyono. (2007). Metode Peneltian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

(33)

3

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Rosdakarya.

Surat Edaran No.156928 Tahun 2013 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tentang Implementasi Kurikulum 2013

Surat Edaran No. 233 Tahun 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013

Surat Hasil Koordinasi Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan Jawa Barat Tahun 2015 Tentang Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti

Susilo, M. J. (2012). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syahidin. (2009). Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur'an. Bandung: Alfabeta.

Tafsir, A. (2011). Ilmu Pendidikan dalamperspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Umar, H. (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-Undang No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Permendiknas No.22 Tahun 2006 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud No.65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud No.66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendikbud No.67 Tahun 2013 tentang Kurikulum Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah.

(34)

4

Bustanul Aripin Nasir,2015

STUD I REALITAS IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI D AN BUD I PEKERTI 2013 PAD A JENJANG SEKOLAH D ASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permendikbud No.160 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 tidak diberhentikan secara substansial.

Wahyuni, N. C. (2014, November 10). Mendikbud Evaluasi Kurikulum 2013. Dipetik Maret 4, 2015, dari www.beritasatu.com

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 Interpretasi Data Penelitian menurut Departemen Pendidikan Nasional (2008,

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun penyelenggaraan penuntutan atas perkara pidana pemilu pada dasarnya menggunakan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana / KUHAP (lex generalis) namun dalam UU

Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa service performance adalah penilaian menye- luruh konsumen terhadap hasil pelayanan yang dirasakan saat menerima pelayanan

Apel Siaga Polres Metro terdiri dari dua regu yang pertama regu yang terlibat Operasi Ramadniya Krakatau 2017 dan Regu kedua Personil yang tidak terlibat Operasi Ramadniya

skripsi dengan judul “ PENERAPAN MODIFIKASI SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BERMAIN KASTI PADA SISWA KELAS IV SDN TEGALREJO

Penelitian dilakukan pada mahasiswa angkatan 2004, dengan alasan (1) penelitian mengenai perbedaan kemampuan memahami ejaan dalam kalimat antara mahasiswa Program Studi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% responden mendapatkan dukungan keluarga tinggi, 45% responden memiliki kemampuan perawatan diri dengan bantuan sebagian dan

Pieter, Yustinus Adrian, An Observational Study on Verbal Interaction in Teacher-Student Talk in Reading Comprehension Classes in English Department of the College

[r]