• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH

MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Departemen Pendidikan Teknik Sipil

Oleh :

TRI JHONNY HASIHOLAN SIMANJUNTAK 0805853

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

(2)

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(3)

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR HAK CIPTA

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH

MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Oleh

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan

Kejuruan

© TRI Jhonny Hasiholan Simanjuntak Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

(4)

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5)

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH

MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Tri Jhonny Hasiholan Simanjuntak NIM: 0805853

Bandung, Oktober 2015 Menyetujui dan Mengesahkan

Dosen Pembimbing 1

Dr.E.Kosasih D.S, M.Pd. NIP. 19530626198101 1001

Dosen Pembimbing 2

Drs. Rakhamat, MT. NIP. 19640424199101 1 001

Mengetahui: Ketua Departemen Pendidikan Teknik Sipil,

(6)

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PRODI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG

Kemampuan lulusan suatu jenjang pendidikan sesuai dengan tuntutan penerapan kurikulum berbasis kompetensi mencakup tiga ranah, yaitu kemampuan berpikir/kognitif, keterampilan melakukan pekerjaan/psikomotorik, dan perilaku/efektif. Setiap peserta didik wajib memiliki potensi pada tiga ranah tersebut, namun tingkatannya satu sama lain berbeda. Ada peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir tinggi dan perilaku amat baik, namun keterampilan rendah. Demikian pula sebaliknya ada peserta didik yang tinggi dan perilaku amat baik. Adapula peserta didik yang kemampuan berpikir dan keterampilanya sedang /biasa, tapi memiliki perilaku baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah implementasi kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik menurut siswa di SMKN 1 Sumedang. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literature. Pada analisis data dalam penelitian ini penulis mengunakan kuesioner/angket. Hasil dari penelitian ini adalah implementasi kurikulum 2013 telah dilaksanakan oleh siswa SMKN 1 Sumedang secara keseluruhan.

(7)

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE STUDY ON THE IMPLEMENTATION CURICULUM 2013 ON DRAWING

OF BUILDING ENGINEERING EXPERTISE IN SMK 1 SUMEDANG

The ability of graduates an education in accordance with the demands of the application

of the competency-based curriculum includes three domains, namely the ability of

thinking / cognitive, skills doing the work / psychomotor, and behavioral / effective. Each

student is required to have potential in these three areas, but the level is different from

each other. There are students who have a high thinking skills and behavior is very good,

but low skills. Likewise there are learners who are tall and very good behavior. There are

learners the ability to think and it skill medium / plain, but has a good behavior. The aim

of this study was to determine whether the implementation of the curriculum in 2013 are

already well underway by students in SMK 1 Sumedang. In this study the authors used

descriptive qualitative study approach literature. In the analysis of the data in this study

the author uses a questionnaire / questionnaire. Results from this study is the

implementation of the curriculum in 2013 has been carried out by students SMK 1

Sumedang overall.

(8)

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Belajar dan Pembelajaran ... 7

1. Definisi Belajar. ... .7

2. Definisi Pembelajaran ... 8

3. Ciri-ciri dan Tujuan Belajar ... 9

B. Kurikulum ... 9

1. Pengertian Kurikulum. ... 10

2. Kurikulum Berbasis Kompetensi. ... 11

3. Kurikulum Tingkat Satuan Penddikan. ... 12

4. Kurikulum 2013. ... 13

5. Perbedaan antara KBK, KTSP, dan kurikulum 2013. ... 15

6. Rasional Pengembangan Kurikulum. ... 15

7. Karakteristik Kurikulum. ... 17

8. Tujuan kurikulum 2013. ... 18

C. Kerangka Dasar Kurikulum ... 18

1. Landasan Filosofi. ... 18

2. Landasan Teoritis. ... 20

3. Landasan Yuridis. ... 21

D. Struktur Kurikulum ... 21

1. Kompetensi Inti. ... 21

2. Mata Pelajaran. ... 22

(9)

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kompetensi Dasar. ... .26

2. Kompetensi Dasar Gambar Taknik. ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

A. Lokasi, Waktu, Populasi, Dan, Sampel, Penelitian ... 32

1. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 32

2. Populasi Dan Sampel Penelitian. ... 32

B. Metode Penenlitian... 34

C. Prosedur Penelitian... 35

D. Instrumen Penelitian... 38

E. Hasil Uji Coba Instrumen... 39

F. Teknik Pengumpulan Data ... 40

G. Teknik Analisis Data ... 41

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Hasil dan Pembahasan Penelitian... 44

1. Tingkat Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 di SMKN 1 Sumedang ... 44

2. Proses Pembelajaran Siswa di SMKN 1 Sumedang ... 63

B. Pembahasan Penelitian ... 44

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 65

A. Simpulan ... 65

B. Implikasi ... 65

C. Rekomendasi ... 66

(10)

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

(11)

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Menengah kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan siswa untuk bekerja dalam bidang tertentu sesuai dengan tingkat keahliannya masing-masing. Adapun pembaruan pendidikan dan pembelajaran selalu dilaksanakan dari waktu ke waktu dan tak pernah henti. Pendidikan dan pembelajaran berbasis kompetensi merupakan contoh hasil perubahan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran yang ada di SMK. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dirancang dan disusun mengunakan pendekatan keilmuan (academic approach) dan pengembangan kurikulum ynag mana lulusan SMK dituntut untuk harus memiliki kompetensi untuk melaksanakan pekerjaan tertentu sesuai dengan jalur keahlian yang siswa pilih. Pendekatan berbasis kompetensi yang diharapkan tercapai melalui materi – materi yang dipersyaratkan oleh dunia kerja sehingga perserta didik akan memperoleh pengalaman belajar yang dapat mengembangkan potensi dirinya baik secara vertikal maupun horizontal.

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan.

(12)

2

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kurikulum ini menekankan tentang pemahaman tentang apa yang dialami peserta didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh karena itu proses pembelajaran harus memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi dari yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan.

Karakteristik kurikulum berbasis kompetensi adalah:

1) Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD).

2) Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran

3) Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu.

4) Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran.

5) Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep,

generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan “disciplinary– based curriculum” atau “content-based curriculum”.

6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.

(13)

3

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8) Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).

Implementasi PP No.19 tentang Standar Pendidikan Nasional membawa implikasi terhadap sistem penilaian, termasuk modal dan teknik penilaian yang dilaksanakan dikelas. Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik,satuan pendidikan dan pemerintah.penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan termasuk penilaian internal (internal assessment), sedangkan yang diselenggarakan pemerintah termasuk penilaian eksternal (external assessment). Penilaian internal adalah penilaian yang rencanakan yang dilakukan oleh guru pada proses pembelajaran berlangsung dalam rangka penjaminan mutu. Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakuan oleh pemerintah sebagai pendali mutu, seperti ujian nasional.

Kemampuan lulusan suatu jenjang pendidikan sesuai dengan tuntutan penerapan kurikulum berbasis kompetensi mencakup tiga ranah, yaitu kemampuan berpikir/kognitif, keterampilan melakukan pekerjaan/psikomotorik, dan perilaku/efektif. Setiap peserta didik wajib memiliki potensi pada tiga ranah tersebut, namun tingkatannya satu sama lain berbeda. Ada peserta didik yang memiliki kemampuan berpikir tinggi dan perilaku amat baik, namun keterampilan rendah. Demikian pula sebaliknya ada peserta didik yang tinggi dan perilaku amat baik. Adapula peserta didik yang kemampuan berpikir dan keterampilanya sedang /biasa, tapi memiliki perilaku baik. Jarang sekali peserta didik kemampuannya berpikirnya rendah, keterampilan rendah,dan perilaku kurang baik. Peserta didik seperti itu akan mengalami kesulitan bersosialisasi demi masyarakat,karna tidak memiliki kompetensi hidup dimasyarakat. Ini menunjukan keadilan Tuhan YME, setiap manusia memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi kemampuan untuk hidup dimasyarakat.

(14)

4

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMKN 1 Sumedang, maka penulis memutuskan untuk menuangkan hal tersebut dalam judul:

“ STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PRODI

KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 1 SUMEDANG ”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka perumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah apakah impelementasi kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik menurut siswa SMKN 1 Sumedang, dan bagaimana proses pembelajaran yang diharapkan oleh siswa SMKN 1 Sumedang.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kinerja guru dalam implementasikan kurikulum 2013, program keahlian teknik gambar bangunan di SMK Negeri 1 Sumedang (ditinjau dari proses belajar mengajar pada kompetensi mengikuti prosedur teknik gambar bangunan). Tujuan yang lebih khusus dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui apakah impelementasi kurikulum 2013 sudah berjalan dengan baik menurut siswa SMKN 1 Sumedang.

2. Bagaimana proses pembelajaran yang diharapkan oleh siswa SMKN 1 Sumedang.

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan pertimbangan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat diantaranya:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran yang nyata bagi sekolah khususnya SMK dan guru-guru di SMKN 1 Sumedang dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 yang sesuai dengan tujuan.

(15)

5

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Memberi masukan kepada jurusan dan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia sebagai calon guru, agar mempersiapkan diri untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan proposal penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah serta sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA

Membahas berbagai konsep dasar dan teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah pernah dilakukan sebelumnya termasuk sintesisnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Merupakan tahapan yang dilakukan dalam penelitian secara garis besar sejak dari tahap persiapan sampai penarikan kesimpulan, metode dan kaidah yang diterapkan dalam penelitian. Termasuk variabel penelitian, identifikasi data yang diperlukan dan cara pengumpulannya, penentuan sampel penelitian dan teknik pengambilannya, serta metode/teknik analisis yang akan dipergunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(16)

6

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

(17)

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Waktu, Populasi dan Sampel Penelitian

Pada bagian ini, peneliti akan menguraikan mengenai lokasi, waktu, populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian.

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 Sumedang pada Program Keahlian teknik gambar bangunan . Adapun yang melatar belakangi diambilnya SMKN 1 Sumedang sebagai lokasi penelitian, karena SMKN 1 Sumedang merupakan salah satu SMK yang memiliki Program Keahlian teknik gambar bangunan dan berstandar nasional.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2011: 80).

Berdasarkan pengertian diatas, populasi dari penelitian ini yaitu Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Populasi ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa mereka umumnya mewakili kondisi antara orang yang memiliki pengetahuan dan belum memiliki pengetahuan dalam profesi yang dimilikinya serta kepuasan kerja yang telah diperolehnya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XB2 dan XB3 di SMKN 1 Sumedang.

(18)

33

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono, 2011, hlm.85). Arikunto (2010, hlm.183) menyatakan bahwa:

“sampling purposive dilakukan dengan mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehungga tidak dapat mengambil sample besar dan jauh”.

Teknik ini digunakan karena beberapa pertimbangan diantaranya faktor internal peneliti seperti keterbatasan waktu, jarak lokasi tempat penelitian serta dana peneliti dan juga beberapa faktor eksternal seperti jadwal penelitian yang bersamaan dengan peneliti lain dan pertimbangan dari guru mata pelajaran produktif.

Pada penelitian ini populasi yang diambil yaitu siswa kelas XI B2 dan kelas XI B3 jurusan teknik gambar bangunan di SMKN 1 Sumedang yang berarti terdapat dua kelas yang dijadikan populasi, dengan sampel siswa dari dua kelas tersebut berjumlah 58 orang siswa. Sedangkan sampel yang digunakan sebanyak 45 orang siswa. Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin (Riduwan, 2004, hlm.65) sebagai berikut.

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut: Kelas XB2 SMKN 1 Sumedang:

N 28 28

n= = = = 21,87 (22)

N.d2 + 1 (28).0,12 + 1 1,28

(19)

34

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N 30 30

n= = = = 23,07 (23)

N.d2 + 1 (30).0,12 + 1 1,30

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Taro Yamane atau Slovin diproleh jumlah sampel yang akan digunakan dalam penlitian ini yaitu 22 siswa kelas XB2 dan 23 siswa kelas XB3. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat dibuat seperti dalam table 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Jumlah sampel yang diambil dari kelas XB2 dan kelas XB3 sekolah tersebut sebanyak 45 siswa (responden) yang kemudian akan diambil datanya menggunakan angket.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan sebuah data deskriptif berupa kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, didukung dengan studi literatur atau studi kepustakaan berdasarkan pengalaman kajian kepustakaan berupa data dan angka sehingga realitas dapat dipahami dengan baik.

Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Moh. Nazir, 2011, hlm.54).

(20)

35

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hubungan antar fenomena yang diselidiki mengenai situasi yang sebenarnya dari objek penelitian.

C. Prosedur Penelitian

Strategi kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan strategi studi kasus, studi kasus merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Agar penelitian ini lebih terarah, peneliti menyajikan langkah-langkah penelitian dalam bentuk diagram alir seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1

Tahap pertama penelitian ini adalah perumusan masalah. Metode penelitian manapun harus diawali dengan adanya masalah, yakni pengajuan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang jawabannya harus dicari menggunakan data dari lapangan. Pertanyaan dari perumusan masalah mengandung materi yang menjadi kajian dalam studi ini. Dalam penelitian ini, peneliti dapat menentukan status variabel atau mempelajari hubungan antara variabel.

Selanjutnya menentukan jenis informasi yang diperlukan. Dalam hal ini peneliti perlu menetapkan informasi apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan. Disini peneliti melakukan studi pustaka/kajian literatur untuk menggali konsep-konsep atau teori-teori yang mendukung dalam penelitian.

(21)

36

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

harus dirumuskan se-khusus mungkin sehingga memberikan arah yang pasti terhadap instrument dan sumber data.

Setelah menentukan prosedur pengumpulan data, maka tahap selanjutnya adalah penyusunan instrument penelitian mengenai kinerja guru dalam

Gambar 3.1 Alir Penelitian

Selesai Penelitian di lapangan

Menentukan prosedur pengumpulan data Mulai

Perumusan Masalah

Studi Pustaka dan Menentukan jenis informasi yang dibutuhkan

tidak

Penyusunan Instrument penelitian

ya

(22)

37

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

implementasi kurikulum 2013. Sebelum penyusunan angket dilakukan, maka peneliti membuat kisi-kisi angket yang berisi variabel dan aspek dari pelaksanaan persiapan mengajar, pelaksaan mengajar, evaluasi pembelajaran yang akan dinilai. Dalam penelitian ini ada tiga aspek yang dijadikan bahan penilaian, yaitu:

1. Aspek persiapan mengajar, meliputi merencanakan pengorganisasian bahan pembelajaran, merencanakan pengelolaan kegiatan belajar mengajar, merencanakan pengelolaan kelas, merencanakan pengunaan media dan sumber pemelajaran, merencanakan penilaian prestasi siswa untuk kepentingan pemelajaran.

2. Pelaksanaan mengajar, meliputi penggunaan metode media dan bahan pengajaran yang sesuia dengan tujuan pengajaran, berkomunikasi dengan siswa, mendorong dan menggalakan keterlibatan siswa dalam pengajaran, mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran, mengorganisasikan waktu, ruang, bahan, dan perlengakapan pengajaran, melaksankan evaluasi pencapaian siswa dalam proses belajar mengajar.

3. Evaluasi pembelajaran,meliputi menentukan bermacam-macam bentuk dan prosedur penilaian, membuat alat penilaian.

Berdasarkan tujuan pembuatan angket (kuisioner), yaitu untuk mengetahui kinerja guru dalam implementasi kurikulum 2013 SMK, maka penilaian angket diukur menggunakan skala Likert. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013, hlm.133) yang mengemukakan bahwa “ skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.Skala Likert yang digunakan adalah Skala Likert dengan lima angka penilaian, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2 Rentang Jawaban

No Skala Skor

1 Sangat baik 5

2 Baik 4

(23)

38

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 Kurang baik 2

5 Tidak baik 1

Setelah Kisi-kisi Instrumen penelitian dan angket (kuisioner) selesai dibuat, tahap selanjutnya yaitu pengujian kelayakan (validasi) kepada tim ahli (expert judgement). Pada tahapan ini, saya memilih didosen pembimbing sebagai tim ahli. Setelah melakukan pengujian pada tim ahli (expert jugdement), maka tahapan selanjutnya adalah melakukan perbaikan atau revisi terhadap instrument penelitian atau angket (kuesioner) yang telah dibuat berdasarkan saran-saran atau masukan yang didapat. Perbaikan atau revisi dilakukan untuk memperbaiki pertanyaan yang masih kurang dan perlu pengembangan sehingga angket (kuesioner) yang digunakan dapat lebih baik lagi.

Instrument penelitian atau angket (kuesioner) yang sudah diperbaiki, kemudian dilakukan ke tahap penelitian dilapangan, dalam tahap ini peneliti membagikan angket (kuesioner) pada responden.

Setelah mendapatkan data hasil penelitian, maka peneliti melakukan analisa dan pembahasan terhadap data yang sudah didapatkan dari hasil penelitian. Setelah melakukan analisa, maka peneliti memasuki tahap akhir yaitu menarik kesimpulan dari analisa dan pembahasan pada penelitian yang telah dilakukan.

D. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2011, hlm.102) instrument penelitian adalah “suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Untuk dapat mengukur dengan baik maka instrument memenuhi kriteria tertentu.

Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu aspek persiapan mengajar, pelaksaan mengajar, dan evaluasi pembelajaran. Kuesioner/angket berguna untuk mengetahui guru dalam implementasikan kurikulum 2013.

(24)

39

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel penelitian kemudian dituangkan kedalam butir-butir pernyataan.

Tabel 3.3

Kisi – kisi Instrumen Untuk Mengukur Variabel Penelitian Variabel Penelitian Aspek Yang

Dinilai Indikator Skala

(25)

40

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(26)

41

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E.

Hasil Uji Coba Instrumen

Pengujian keabsahan dalam instrumen ini, peneliti menggunakan validitas isi yakni sesuatu alat pengukur ditentukan oleh sejauh mana isi alat-alat pengukur tersebut mewakili semua aspek yang dianggap sebagai aspek kerangkap konsep. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan ahli materi (seseorang yang dapat mengerti seluk-beluk dari populasi) peneliti mengkonsultasikan instrument peneliti ini dengan dua orang Dosen Psikologi di Universitas Pendidikan Indonesia. Pada instrumen harus menunjukkan aspek-aspek yang terdapat pada kisi-kisi instrumen jika semua aspek-aspek telah tercantum maka instrumen tersebut dapat dikatakan valid. Instrument yang dikonsultasikan telah diperbaiki dan dapat digunakan untuk mencari atau mengumpulkan data.

F. Teknik Pengumpulan Data

Langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket, dan studi kepustakaan. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian dan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan langsung pada objek yang diteliti, dalam hal ini yaitu Siswa dan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sumedang. Pengumpulan data diperoleh melalui:

1) Observasi

Observasi merupakan suatu penyelidikan yang dijalankan secara sistematik dan sengaja diadakan dengan menggunkan alat indra (terutama mata) terhadap kejadian-kejadian yang langsung ditangkap pada saat peristiwa tersebut terjadi. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Margono (2004, hlm.158), bahwa: ”observasi adalah tehnik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada suatu obyek penelitian”.

(27)

42

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengamatan dapat memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana dilihat oleh subyek penelitian, hidup pada saat itu, menangkap arti fenomena dari segi pengertian subyek, menangkap kehidupan budaya dari segi pandangan dan anutan para subyek pada keadaan waktu itu. Pengamatan memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari pihaknya maupun dari pihak subyek.

Berdasarkan pendapat di atas, melalui observasi peneliti bisa mendapatkan gambaran nyata dan mendalam sehingga data-data yang diperlukan dalam penelitian dapat terkumpul secara keseluruhan.

2) Kuesioner (Angket)

Sebagaimana yang dikemukakan Sugiono (2010, hlm.142) ”Kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Selanjutnya menurut Suharsimi Arikunto (2002, hlm.128) angket atau Kuesioner adalah ”sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau mengenai hal-hal yang ia ketahui”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa angket atau kesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan oleh seorang peneliti dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab agar peneliti dapat memperoleh data serta informasi mengenai suatu hak yang dia ketahui.

2. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan yaitu teknik berdasarkan literatur guna memperoleh dasar teoritis dalam pemecahan masalah yang diteliti. Data dari literatur berguna sebagai bahan pertimbangan atas data yang diperoleh dari penelitian.

(28)

43

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan setelah mendapatkan data dari seluruh responden menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

Langkah pertama, mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis, langkah ini melibatkan pengumpulan kuesioner/angket dari para partisipan,catatan lapangan, hasil wawancara, mengetik data lapangan, memilah-milah dan menyusun data tersebut. Data yang diperoleh melalui kuesioner/angket akan diuraikan secara analisis deskriptif persentase, dengan rumus:

% persentase = � �ℎ �� � � ���

� �ℎ � � � %

Nilai tertinggi = 5 (Sangat baik), nilai terendah = 1 (Tidak baik), jumlah kriteria yang ditentukan = 5 kriteria, dan jumlah responden keseluruhan = 45 orang. Maka langkah-langkah deskriptif persentase adalah sebagai berikut:

(a) Menghitung jumlah skor maksimal

Skor maksimal = Jumlah responden x nilai tertinggi = 45 x 5 = 225

(b) Menghitung jumlah skor minimal

Skor minimal = Jumlah responden x nilai terendah = 45 x 1 = 45

(c) Menghitung persentase maksimal

Persentase maksimal = � � � � � � � %

= 2222 � % = 100 % (d) Menghitung persentase minimal

(29)

44

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= 22 � % = 20 %

(e) Menghitung rentang persentase

Rentangan = persentase maksimal – persentase minimal = 100% - 20% = 80%

(f) Menghitung interval kelas persentase

Interval persentase = rentang : jumlah kriteria = 80% : 5 = 16%

Berdasarkan perhitungan diatas, maka rentang persentase dan kriteria dapat dilihat pada tabel 3.4, sebagai berikut:

Tabel 3.4 Rentang Presentase dan Kriteria Kepuasan

No Interval Kriteria

1 84 % < skor < 100 % Sangat baik

Langkah kedua, membaca keseluruhan data, diantaranya memahami maksud dan gagasan umum apa yang terkandung dalam wawancara responden, gagasan dari wakasek tentang implementasi kurikulum 2013.

Langkah ketiga, menganalisis lebih detail dengan mengolah data dan mengelompokkan informasi menjadi kategori-kategori yang mempunyai makna yang sama, sebelum memaknainya.

Langkah keempat, mendeskripsikan dan menyajikan hasil dari analisis data ke dalam bentuk narasi, memberikan informasi deskriptif tentang peristiwa dilapangan.

(30)

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data, maka peneliti dapat menarik kesimpulan pada penelitian ini, yaitu:

1. Implementasi 2013 yang telah dilaksanakan oleh siswa SMKN 1 Sumedang secara keseluruhan telah berjalan dengan baik.

2. Proses pembelajaran yang diharapkan oleh siswa SMKN 1 Sumedang didalam kurikulum 2013 antara lain:

1) Penggunaan kurikulum 2013 pada saat pembelajaran teknik gambar bangunan tidak ada team traching sebaiknya harus punya team traching untuk mempermudah pembelajaran pada saat praktek, Untuk pembelajaran 8 jam seharusnya bisa dibagi rata lagi antara kelas XI B2 dan kelas XI B3.

2) Mata pelajaran RAB tidak ada dikelas X dan XI sebenarnya mata pelajaran RAB dikelas X dan XI sangat penting, agar pada saat kelas XII tidak binggung mempelajarinya.

3) Mata pelajaran ilmu ukur tanah saat ini dihilangkan. Menurut siswa mata pelajaran ini sangat penting untuk siswa kerja dilapangan maupun bagi siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi.

B. Implikasi

Sebagai suatu penelitian yang telah dilakukan pendidikan dan sekolah maka kesimpulan yang ditarik tentu mempunyai implikasi dalam bidang pendidikan, dan juga penelitian-penelitian selanjutnya, sehubungan dengan hal tersebut maka implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

(31)

66

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan, temuan selama kurikulum 2013 penelitian dan kesimpulan yang didapat, maka saran yang dapat diberikan adalah:

1. Guru program teknik gambar bangunan, agar lebih memperhatikan pelaksakan kurikulum 2013 secara menyeluruh, terutama dalam persiapan mengajar, pelaksaan mengajar, dan evaluasi pembelajaan. Guru perlu menyadari, bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan penerapan konsep belajar mengajar terletak pada persiapan mengajar.

2. Penelitian lain, dilakukan lebih lanjut mengenai pelaksanaan kurikulum secara menyeluruh agar diperoleh data yang lebih sempurna unuk keperluan pengembangan atau pelaksanaan kurikulum.

3. Kepala sekolah diharapkan untuk terus meningkatkan pengawasan, bimbingan dan pembinaannya terhadap aktivitas belajar mengajar yang dilakukan oleh guru, agar pelaksanaan kurikulum dapat berjalan dengan baik. 4. Departemen Pendidikan Teknik Bangunan FPTK UPI, hendaknya

(32)

Try Jhonny Hasiholan Simanjuntak, 2015

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SUMEDANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. S. (2002). Prosedur penelitian (suatu pendekatan praktek). Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik (edisi revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Creswell, J.W. (2013). Research design: pendidikan kualitatif, kuantitatif, dan mixed (terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Depdiknas. (2004). Kurikulum SMK edisi 2004 dan 2006. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah.

Depdiknas. (2003). Undang-undang RI nomor 20, tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional.

Margono, S. (2004). Metodologi pendidikan penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta Nazir, M. (2011). Metode penelitian. Bogor : GHALIA INDONESIA

Riduwan. 2004. Metode dan teknik menyusun tesis. Cetakan Pertama. Bandung : Alfabeta.

Riduwan. (2011). Belajar mudah penelitian. Bandung: ALFABETA, cv. Sarosa, S. (2012). Penelitian kualitatif : dasar-dasar. Jakarta: PT. Indeks.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d . Bandung : Penerbit ALFABETA

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d . Bandung : Penerbit ALFABETA.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI Press.

Yustiawan , P.Y. (2012). Evaluasi pelaksanaan praktek industri kelas XI program keahlian teknik pemanfaatan tenaga listrik SMK Cokroaminoto Pandak

Gambar

Tabel 3.1
Gambar 3.1 Alir Penelitian
Tabel 3.2 Rentang Jawaban
Tabel 3.3
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Through this game, I have learnt more about “how to make and accept apologies”.. (Tick any box that corresponds to

From the explanation above, it proves that realism –as literary term- gives quite attention on the portrayal of real fact in literature.. Even though a literary work is

[r]

Bebas .Program Studi Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara, Medan.

Kepada para penyedia jasa yang merasa keberatan atas pengumuman ini dapat menyampaikan sanggahan secara on line melalui aplikasi SPSE pada website

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini rnel1puti beberapa tahap:(1 ) menganalisis soal Biologi buatan guru berdasarkan validitas isi dan validitas

Dalam hal Kepala Desa tidak meninjaklanjuti hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1), dan tetap menetapkan menjadi Peraturan Desa, Bupati/Walikota