• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG

REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure

oleh

Fristiawati

NIM 1100356

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG

REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

oleh Fristiawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Fristiawati 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PENGEMBANGAN

TAMAN RA. KARTNI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai

dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di

kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari

pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2015

Pembuat Pernyataan

Fristiawati

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

FRISTIAWATI

SKRIPSI

PENGEMABANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG

REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd

NIP. 19620512 198703 1 002

Pembimbing II

Fitri Rahmafitria, S.P., M.Si.

NIP. 19741018 200812 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, S.P., M.Si.

(5)

SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA :

Hari, Tanggal : Kamis, 27 Agustus 2015

Waktu : 07.00 s.d Selesai

Tempat : Gedung FPIPS, Ruang Perkuliahan Lantai V Ruang 20

Universitas Pendidikan Indonesia

Panitia Ujian Sidang terdiri dari :

1. Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M. Si.

2. Sekretaris : Fitri Rahmafitria, SP., M. Si.

3. Anggota : 1. Dr. Elly Malihah, M. Si.

2. Dr. H. Aceng Kosasih, M.Ag.

3. Wida Budiarti, S.Pd

4. Ahmad Hidayat

Penguji :

1. Dosen Penguji - I : H.P. Diyah Setiyorini, MM. NIP : 19761031 200812 2 001

2. Dosen Penguji - II : Drs. Pramaputra, MM.

(6)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG

REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

ABSTRAK

Oleh :

Fristiawati

1100356

Keberadaan ruang publik di dalam kota semakin terbatas. Taman RA. Kartini salah satu ruang publik di Kota Cimahi yang keberadaannya masih belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat kota. Ruang terbuka yang memiliki fungsi sebagai tempat berekreasi dan besosiolisasi, justru tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat kota. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis fungsi rekreasi dan persepsi pengunjung terhadap fungsi rekreasi di Taman Kartini. Selanjutnya menganalisis upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan Taman RA. Kartini sebagai ruang rekreasi publik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data dan informasi mengenai fungsi rekreasi di Taman RA. Kartini diperoleh dari data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner kepada pengunjung taman. Metode analisis data menggunakan Analisis Tapak yang menghasilkan upaya pengembangan taman melalui peta perencanaan tapak. Teknik analisis data berupa analisis potensi dan kendala baik fisik ataupun sosial yang ada di area taman. Dalam penelitian ini menghasilkan upaya pengembangan Taman Kartini untuk menjadi ruang rekreasi publik di Kota Cimahi. Langkah awal yang dapat ditempuh oleh pemerintah sebagai upaya pengembangan Taman RA. Kartini adalah perbaikan fasilitas taman untuk menunjang kenyamanan pengunjung. Selanjutnya pengembangan fasilitas rekreasi di taman, seperti area bermain anak, lapangan olahraga multifungsi, area piknik keluarga, gazebo, dan wc umum. Selain itu, pengembangan daya tarik taman pun dapat dilakukan dengan menjadikan Taman Kartini sebagai identitas Kota Cimahi dengan menanam vegetasi khas Cimahi di taman.

(7)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

RA. KARTINI PARK DEVELOPMENT AS RECREATION PUBLIC AREA IN

CIMAHI CITY

ABSTRACT

by : Fristiawati

1100356

The existence of public space in the city increasingly limited right now. RA. Kartini Park was one of public space in Cimahi whose existence is still not utilized well by the people of the city. Open space that has a function as a place of recreation and socializing, not put to good use by the people of the city. Therefore, the purpose of this study is to analyze the function of recreation and leisure visitor perceptions of the RA Kartini Park. Further analyzes efforts can be made to develop RA Kartini Park as a public recreation space. In this study, researchers used a descriptive method with qualitative approach. The main data and information regarding recreational functions at RA. Kartini Park, was obtained from primary and secondary data. The technique of collecting data through observation, interviews, documentation, and a questionnaire to visitors to the park. Methods of data analysis using the Site Analysis garden produce development efforts through site planning map. Data analysis techniques such as the analysis of the potential and constraints of either physical or social in the garden area. In this research resulted in the development of R.A Kartini Park efforts to become a public recreation space in Cimahi. The initial steps that can be taken by the government as an effort to develop RA Kartini Park is to increase a recreational facilities in the park, such as children's play area, a multifunctional sports field, a family picnic area, gazebo, and gazebo. In addition, the development of the attractiveness of the park can be done such as repair some facilities in the park to increase visitor pleasure. In

addition, the development of the atraction in the park is make Kartini’s Park to be an identity from Cimahi with plant the Cimahi’s vegetation in this park.

(8)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan anugrah-Nya yang tidak terhingga kepada penulis,

sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini yang berjudul

“Pengembangan Taman RA. Kartini sebagai Ruang Rekreasi Publik di Kota

Cimahi”, yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana

Pariwisata pada Program Studi Management Resort & Leisure Universitas

Pendidikan Indonesia.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang inovatif dan kontruktif demi

kesempurnaan dalam sisi keilmuan, tata cara penulisan, ataupun penggunaan

bahasanya.

Penulis sangat berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

khususnya bagi keilmuan bidang pariwisata.

Bandung , Agustus 2015

(9)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji bagi Allah SWT beserta Nabi Muhammad SAW, teriring rasa

syukur yang mendalam karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Taman RA. Kartini sebagai Ruang Rekreasi Publik di Kota Cimahi”.

Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat menyelesaikan Program

Sarjana Pariwisata Program Studi Management Resort & Leisure Universitas

Pendidikan Indonesia Bandung.

Sebagai bagian dari rasa syukur penulis sampaikan ucapan penghargaan

dan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini, khususnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Lamiyana dan Ibu Purwanti selaku orangtua tercinta, yang selalu

membantu, mengingatkan dan memberikan motivasi yang sangat berharga.

Mereka selalu memberikan motivasi yang tidak ternilai dan selalu

mengingatkan untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Terimakasih juga untuk kakak dan adik kandung yang penulis sayangi (Fenny,

Rizki dan Fitria), yang selalu memberikan motivasi, semangat dan membantu

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd selaku Pembimbing I, beliau selalu

menyempatkan waktu untuk memberikan bimbingan dengan baik serta

memberikan motivasi sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Ibu Fitri Rahmafitria, SP., M. Si. Selaku Pembimbing II serta Ketua Program

Studi Manajemen Resort dan Leisure. Disela-sela kesibukannya sebagai

seorang dosen dan ketua prodi MRL, beliau dengan ramah dan sabar selalu

memberikan bimbingannya serta motivasi dengan baik sehingga penulisan

skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Seluruh dosen dan tenaga pengajar Program Studi Management Resort dan

Leisure UPI Bandung yang telah memberikan ilmu-ilmu dan motivasi yang

(10)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

v

6. Bapak Rahmat dan Bapak Garnadi yang selalu membantu dan mendukung

penulis dalam proses kesekretariatan dalam skripsi ini.

7. Pemerintah Kota Cimahi yang telah mengizinkan penulis melakukan

penelitian di lokasi. Khususnya kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan

Kota Cimahi.

8. Narasumber wawancara penelitian yang sudah membantu dan meluangkan

waktunya sehingga penulis dapat memperoleh data yang dibutuhkan :

a. Bapak H. Ade Ruhiyat, ST., S.IP Ketua Bidang Pertamanan, Pemakaman

dan Penerangan Jalan

b. Bapak Dadan Saepullah, ST dan Bapak Kadarisman selaku seksi bidang

pertamanan dan pemakaman

9. Sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu penulis banggakan, khususnya

Ridha, Indi, Ani, Ariqa, Wanda, Zaky, Faiz, Combat, Hasni, Rifki, Nurul,

Selly, Niran, Inkom, Irfan, dan Lingga

10.Semua teman-teman MRL angkatan 2011 yang selalu kompak

11.Sahabat kecil yang selalu bersedia membantu dalam kondisi apapun Deby,

Sigit, Firman, Ricki, Junia, dan Lia

12.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang

tidak dapat penulis tuliskan satu-persatu.

Bandung, Agustus 2015

(11)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK...i

ABSTRACT...ii

KATA PENGANTAR...iii

UCAPAN TERIMAKASIH...iv

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR TABEL...ix

DAFTAR GAMBAR...x

DAFTAR BAGAN...xiii

DAFTAR LAMPIRAN...xv

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Penelitian...1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian...6

C. Tujuan Penelitian...6

D. Manfaat Penelitian...7

E. Struktur Organisasi Skripsi...8

BAB II KAJIAN PUSTAKA...9

A. Pengembangan...9

B. Fasilitas...9

C. Taman Kota...11

D. Ruang Publik...15

E. Rekreasi...19

(12)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

vii

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN...41

A. Gambaran Umum Taman RA. Kartini...41

a. Kondisi Geografis...41

1. Fungsi Rekreasi di Taman RA. Kartini...47

2. Persepsi Masyarakat mengenai Fungsi Rekreasi di Taman RA. Kartini...62

3. Peran Dinas Kebersihan dan Pertamanan terhadap Taman RA. Kartini...95

4. Analisis Tapak...97

C. Upaya Pengembangan Taman RA. Kartini sebagai Ruang Rekreasi Publik di Kota Cimahi...104

(13)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

A. Simpulan...112

B. Rekomendasi...113

DAFTAR PUSTAKA...116

LAMPIRAN...119

(14)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ix

DAFTAR TABEL

Tabel :

1.1 Taman Skala Kota, Cimahi...3

2.1 Kajian Empiris Data Terdahulu...27

3.1 Kategori Skala Likert...36

3.2 Kategori Persentase...37

3.3 Instrumen Penelitian...40

4.1 Pohon yang Teridentifikasi di Taman Kartini...42

4.2 Perdu dan Semak yang teridentifikasi di Taman Kartini...43

4.3 Checklist Kesesuaian Fasilitas Taman Kartini berdasarkan Standar Fasilitas Community Space...51

4.4 Fungsi Ruang Rekreasi di Taman RA. Kartini berdasarkan Skala Likert...68

4.5 Penilaian Kelas Interval Persepsi Masyarakat Terhadap Fungsi Rekreasi di Taman RA. Kartini...70

4.6 Penilaian Kelas Interval Rekapitulasi Persepsi Masyarakat Terhadap Fungsi Rekreasi di Taman RA. Kartini...85

4.7 Penilaian Kondisi Fasilitas Taman RA. Kartini berdasarkan Skala Likert...86

4.8 Penilaian Kelas Interval Kondisi Fasilitas Taman RA. Kartini...87

4.9 Penilaian Kelas Interval Rekapitulasi Persepsi Masyarakat Terhadap Kondisi Fasilitas di Taman RA. Kartini...94

(15)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar :

2.1 Standar Fasilitas Community Park...14

2.2 Patung RA. Kartini...15

3.1 Gambar Lokasi Taman RA. Kartini, Kota Cimahi...31

3.2 Proses Desain pada Analisis Tapak...39

4.1 Struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi...47

4.2 Standar Fasilitas Community Park...51

4.2 Jalan Setapak Taman RA. Katini...53

4.3 Jogging Track Taman Kartini...53

4.4 Kondisi Jalan Setapak yang Rusak di Taman Kartini...53

4.5 Jalur Refleksi Taman RA. Kartini...54

4.6 Kursi Taman RA. Katini...55

4.7 Area Plaza Taman RA. Kartini...56

4.8 Gerbang Utama Taman RA. Kartini...56

4.9 Lampu Taman di Area Plaza Taman RA. Kartini...57

4.10 Tempat Sampah di Taman RA. Kartini...58

4.11 Pagar Pembatas Taman RA. Kartini...59

4.12 Papan Informasi di Taman RA. Kartini...59

4.13 Kondisi Jembatan di Taman RA. Kartini...60

4.14 Kolam di Tengah Taman RA. Kartini...61

4.15 Lahan Parkir Taman RA. Kartini...61

4.16 Diagram Jenis Kelamin Pengunjung Taman RA. Kartini...62

4.17 Diagram Usia Pengunjung Taman RA. Kartini...63

4.18 Diagram Domisili Pengunjung Taman RA. Kartini...64

4.19 Diagram Pekerjaan Pengunjung Taman RA. Kartini...64

(16)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xi

4.21 Diagram Tujuan Berkunjung ke Taman RA. Kartini...66

4.22 Diagram Lama Kunjungan Pengunjung Taman RA. Kartini...67

4.23 Penilaian Kelas Interval Fungsi Rekreasi berdasarkan Skala Likert...70

4.24 Garis Kontinum Kesesuaian Taman RA. Kartini sebagai Ruang Rekreasi...70

4.25 Garis Kontinum Menikmati Suasana Baru Pengunjung...71

4.26 Garis Kontinum Kejenuhan Pengunjung...72

4.27 Garis Kontinum Kegembiraan Pengunjung...73

4.28 Garis Kontinum Kesegaran Fisik dan Mental Pengunjung...73

4.29 Garis Kontinum Fungsi Kesehatan di Taman RA. Kartini...74

4.30 Garis Kontinum Kecocokan Ruang Santai di Taman RA. Kartini...75

4.31 Garis Kontinum Kegiatan yang Tersedia di Taman RA. Kartini...75

4.32 Garis Kontinum Frekuensi diadakan Festival di Taman RA. Kartini...76

4.33 Garis Kontinum Fungsi Sosialisasi di Taman RA. Kartini...77

4.34 Garis Kontinum Kelengkapan Fasilitas Taman RA. Kartini...77

4.35 Garis Kontinum Kenyamanan Taman RA. Kartini...78

4.36 Garis Kontinum Kenyamanan Fasilitas Taman RA. Kartini...79

4.37 Garis Kontinum Keamanan Taman RA. Kartini...79

4.38 Garis Kontinum Keamanan Fasilitas Taman RA. Kartini...80

4.39 Garis Kontinum Kondisi Jalur Refleksi Taman RA. Kartini...80

4.40 Garis Kontinum Keadaan Jalan Setapak Taman RA. Kartini...81

4.41 Garis Kontinum Kemenarikan Desain Taman RA. Kartini...82

4.42 Garis Kontinum Keindahan Taman RA. Kartini...82

4.43 Garis Kontinum Kuantitas Taman RA. Kartini...83

4.44 Garis Kontinum Lokasi Taman RA. Kartini...83

4.45 Garis Kontinum Rekapitulasi Fungsi Rekreasi di Taman RA. Kartini...85

4.46 Penilaian Kelas Interval Kondisi Fasilitas Taman berdasarkan Skala Likert...87

4.47 Garis Kontinum Kondisi Gerbang Masuk Taman RA. Kartini...87

(17)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xii

4.49 Garis Kontinum Kondisi Kursi Taman di Taman RA. Kartini...88

4.50 Garis Kontinum Kondisi Tempat Sampah di Taman RA. Kartini...89

4.51 Garis Kontinum Pagar Pembatas Taman RA. Kartini...90

4.52 Garis Kontinum Papan Informasi Taman RA. Kartini...90

4.53 Garis Kontinum Kondisi Jembatan Taman RA. Kartini...91

4.54 Garis Kontinum Kondisi Lahan Parkir Taman RA. Kartini...92

4.55 Garis Kontinum Kondisi Jogging Track Taman RA. Kartini...92

4.56 Garis Kontinum Kondisi Jalan Setapak Taman RA. Kartini...92

4.57 Garis Kontinum Kondisi Jalan Refleksi Taman RA. Kartini...93

4.58 Penilaian Kelas Interval Rekapitulasi Kondisi Fasilitas Taman berdasarkan Skala Likert...95

4.59 Peta Analisis Tapak...103

4.60 Ilustrasi Area Bermain di Taman...104

4.61 Ilustrasi Lapangan Olahraga Multifungsi di Taman...105

4.62 Ilustrasi Area Piknik Keluarga di Taman...105

4.63 Ilustrasi Gazebo di Taman...106

4.64 Ilustrasi Bicycling Track di Taman...106

4.65 Ilustrasi Toilet di Taman...107

(18)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan :

(19)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

I. Kuesioner Penelitian Pengunjung Taman..………...120

II. Tabel Tabulasi Data Kuesioner...123

III. Surat Izin Mengadakan Penelitian...124

(20)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keberadan ruang terbuka publik di dalam suatu kota semakin terbatas.

Pembangunan gedung-gedung tinggi dan kawasan industri yang merupakan

trademark dari kemajuan suatu kota menjadikan ruang terbuka publik semakin

sedikit. Padahal, ruang terbuka publik di perkotaan sangat besar manfaatnya bagi

kehidupan masyarakat di dalamnya. Secara rinci dipertegas dengan pasal 29 yang

merupakan kelanjutan pasal 28 bahwa proporsi ruang terbuka hijau pada pada

wilayah kota paling sedikit 30% dari luas wilayah kota, dan proposi ruang terbuka

hijau publik pada wilayah kota paling sedikit 20%. Sedangkan ruang terbuka

menurut Shirvani (1987:27): “Ruang terbuka merupakan semua lanskap perkotaan

(jalan trotoar), taman dan ruang rekreasi di daerah perkotaan. Ruang publik terjadi

karena kebutuhan akan adanya tempat pertemuan bersama”.

Sedangkan RTH menurut UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang adalah area memanjang atau jalur dan atau mengelompok, yang

penggunaannya lebih bersifat terbuka sebagai tempat tumbuh tanaman, baik yang

tumbuh secara alamiah ataupun sengaja ditanam. Keberadaan ruang terbuka

publik merupakan salah satu unsur penting dalam membentuk lingkungan kota

yang nyaman dan sehat. Ruang terbuka publik sejatinya ditujukan untuk menjaga

keserasian dan keseimbangan ekosistem lingkungan perkotaan dan mewujudkan

kesimbangan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan di perkotaan serta

meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan yang sehat, indah, bersih dan

nyaman. Tak hanya itu, ruang terbuka hijau juga berfungsi sebagai pengamanan

keberadaan kawasan lindung perkotaan, pengendali pencemaran dan kerusakan

tanah, air dan udara, tempat perlindungan plasma nuftah dan keanekaragaman

hayati dan pengendali tata air serta tak ketinggalan sebagai sarana estetika kota.

Peran ruang publik bagi masyarakat sangatlah penting. Tidak hanya

(21)

2

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sosial dan kultural yang sangat tinggi seperti yang dikemukakan oleh Budiharjo

dan Sujarto (1999:34), ruang publik merupakan: tempat dimana masyarakat dapat

melakukan aktivitas sehubungan dengan kegiatan rekreasi dan hiburan, bahkan

dapat pula mengarah pada jenis kegiatan hbungan sosial lainnya seperti untuk

jalan-jalan, melepas lelah, bersantai-santai, pertemuan akbar pada saat tertentu

atau juga digunakan untuk upacara-upacara resmi, dapat pula dipadukan dengan

tempat-tempat perdagangan. Saat ini fungsi rekreasi di Taman RA.Kartini sudah

cukup baik, karena pada akhir pekan banyak pengunjung yang datang bersama

keluarga khususnya di pagi hari untuk bermain ataupun berolahraga, atau hanya

sekedar jalan-jalan santai. Tak jarang juga banyak komunitas yang datang

berkumpul dan berlatih di taman seperti persatuan pencak silat, kelompok senam,

komunitas sepeda, dan beberapa komunitas lainnya. Pengunjung yang datang ke

taman sebagian besar merupakan penduduk Kota Cimahi, namun tak jarang jga

banyak pengunjung yang datang dari luar Kota Cimahi.

Disisi lain, ketersediaan ruang terbuka publik yang minim di suatu kota dapat

mengakibatkan masalah sosial sebagai akibat dari kurangnya sosialisasi dan waktu

bersama antar masyarakat. Tidak hanya itu, anak-anak tidak lagi memiliki tempat

bermain di ruang terbuka dan memiliki keterbatasan ruang yang sangat sempit.

Sehingga toleransi antar masyarakat semakin berkurang dan busaya kebersamaan

semakin hilang. Selain itu juga, dengan terbatasnya ruang terbuka di suatu kota

menjadikan masyarakat kurang memiliki ruang gerak yang bebas untuk

mengekspresikan kebebasan mereka atau memerlukan tempat untuk bersantai

untuk melepas kepenatan dari rutinitas sehari-hari misalnya bekerja.

Kota Cimahi merupakan salah satu kota industri di Jawa Barat. Dalam

perkembangannya Kota Cimahi merupakan salah satu kota yang petumbuhannya

pesat baik dalam pertumbuhan ekonomi bahkan pertumbuhan penduduk.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kota Cimahi (2013) jumlah penduduk

Cimahi sebanyak 570.991 jiwa. Sedangkan luas Kota Cimahi 4.000 ha. Semakin

meningkatnya jumlah penduduk Kota Cimahi semakin sempit juga jumlah ruang

terbuka hijau yang tersedia di Kota Cimahi. Ini dikarenakan jumlah penduduk

(22)

3

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Cimahi Tahun 2012,

ketersediaan RTH Kota Cimahi adalah seluas 609,00 Ha atau kurang lebih sebesar

15,09% dari luas kota tersebut. Sedangkan sesuai dengan arahan pemerintah pusat

setiap kota seharusnya memiliki 30% RTH dari luas kota atau sekitar 1200 ha

untuk Kota Cimahi. Oleh karena itu saat ini pemerintah Kota Cimahi mulai gencar

mengembangkan RTH di kawasan Kota Cimahi.

Taman kota merupakan salah satu fasilitas umum yang penting, terutama

yang terdapat di sekitar kota yang disebut Taman Kota. Taman kota yang berada

di lingkungan perkotaan dalam skala yang luas dapat mengantisipasi

dampak-dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan kota dan dapat dinikmati oleh

seluruh warga kota. Taman kota juga dapat memberikan fungsi secara Ekologis

yang merupakan paru-paru kota. Menurut Suntoro Wongso (2007:3), taman kota

mempunyai banyak fungsi berkaitan dengan fungsi hidrologi, ekologi, kesehatan,

estetika dan rekreasi. Diungkapkan pula bahwa “taman dapat juga sebagai tempat

berolahraga dan rekreasi yang mempunyai nilai sosial, ekonomi dan edukatif”.

Taman kota mutlak dibutuhkan oleh masyarakat kota, karena terdapat

unsur-unsur seperti keserasian, reaksi aktif ataupun pasif, nuansa rekreatf, terjadinya

keseimbangan mental (psikologis) dan fisik manusia, habitat serta keseimbangan

ekosistem.

Kota yang sehat adalah masyarakatnya yang menghabiskan waktu luangnya

untuk berkumpul di ruang terbuka, bukan di mall. Hingga tahun 2014 Kota

Cimahi sudah memiliki kurang lebih 90 taman, meliputi taman kota, jalur hijau

jalan, taman koridor jalan, dan taman kelurahan serta kecamatan. Berikut daftar

taman berskala kota yang ada di Kota Cimahi:

Tabel 1.1

Taman Skala Kota, Cimahi

No. Taman Lokasi

(Kecamatan)

Luas (m2)

1 Taman Cimenteng KONI JABAR

Cimahi Utara 75.000,00

2 Taman Alun-Alun Kota Cimahi

(23)

4

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Taman RA. Kartini Cimahi Tengah 8.354,60

Jumlah 87.939,20

Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cimahi (2013)

Dari Tabel diatas, dapat dilihat ada tiga taman yang berskala kota yakni,

Taman Cimenteng, Alun-Alun Kota Cimahi dan juga Taman RA. KArtini. Taman

Kartini merupakan salah satu taman kota yang ada di Cimahi, pada jaman kolonial

Belanda taman ini diberi nama taman Wilhelmina dimana nama tersebut diambil

dari nama Ratu Kerajaan Belanda kala itu. Namun Keberadaan taman ini kurang

diminati oleh masyarakat Kota Cimahi. Keberadaan ruang publik ini masih belum

memberikan manfaat yang baik untuk masyarakat Kota Cimahi. Padahal taman ini

letaknya sangat strategis dan sangat sejuk karena banyak pohon rindang yang

tumbuh di area taman. Minat masyarakat untuk datang ke area taman ini sangat

minim mungkin dikarenakan fasilitas dan kenyamanan taman sangat kurang. Dan

juga kesadaran masyarakat akan pentingnya suatu ruang publik di lingkungan

perkotaan belum cukup dimengerti oleh masyarakat. Menurut Professor Eko

Budihardjo (2013:91), ruang terbuka memiliki beberapa fungsi, yaitu:

1. Fungsi Umum

a. Tempat bermain dan berolahraga,

b. Tempat bersantai,

c. Tempat komunikasi sosial,

d. Tempat peralihan, tempat menunggu,

e. Sebagai ruang terbuka untuk mendapatkan udara segar dengan

lingkungan,

f. Sebagai sarana penghubung antara tempat yang satu dengan tempat

yang lain,

g. Sebagai pembatas atau jarak diantara massa bangunan.

(24)

5

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dilihat dari fungsi tersebut, keberadaan ruang terbuka publik sangat berbanding

terbalik dengan kenyataannya. Keengganan masyarakat untuk datang ke ruang

terbuka publik tidak hanya didasari dengan kondisi fisik ruang tersebut, seperti

kenyamanan fasilitas dan keamanan taman tetapi juga faktor status sosial yang

memiliki kesan kurang gaul ketika mereka datang ke ruang terbuka publik,

contohnya taman kota. Saat ini masyarakat kota lebih cennderung menghabiskan

waktu luang mereka ke mall atau pusat perbelanjaan.

Ruang terbuka yang seharusnya memiliki fungsi sebagai tempat berekreasi

dan juga tempat bersosialisasi masyarakat kota, justru tidak dimanfaatkan dengan

baik oleh masyarakat kota. Padahal kegiatan rekreasi dapat dilakukan di ruang

terbuka publik dan lebih bersifat positif. Berdasarkan Delianur (2000) jenis

aktifitas rekreasi yang biasa terjadi pada ruang terbuka publik yang dilakukan

seseorang atau kelompok antara lain aktivitas aktif dan aktivitas pasif. Aktivitas

aktif yang dapat dilakukan di ruang terbuka yaitu, berolahraga misalnya jogging,

senam atau refleksi dan juga bermain. Sedangkan aktivitas pasif yang dapat

dilakukan di ruang terbuka publik yaitu, duduk santai menikmati pemandangan,

menghirup udara segar dan mencari ketenangan lingkungan.

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi,

Rita Sukendar, Kamis (11/4). Rita mengatakan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan

(DKP) harus memberikan perhatian yang serius terhadap masalah penerangan di

Taman RA. Kartini. Sebab, taman yang merupakan ruang publik tersebut juga

dapat menimbulkan perilaku menyimpang lainnya. Di antaranya sarana bermain

anak, jalan setapak yang layak dan tidak becek, tempat sampah yang tersedia di

beberapa sudut, dan penerangan yang cukup. ''Jika memungkinkan ramah dan

dirancang untuk penyandang disabilitas,'' kata dia. Mahasiswa Universitas

Padjajaran (Unpad), Dar (22 tahun) yang juga warga Cimahi mengatakan Taman

Kartini bisa lebih bagus jika dirawat. Dia menilai saat ini fasilitas penerangan

kurang. "Malah takut. Serem kalau pulang kuliah," kata dia.(Sumber :

http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/13/04/11/ml2pjl-minim-penerangan-taman-kartini-berpotensi-rawan-kriminal. Online : 3 Maret

(25)

6

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Saat ini pemerintah Kota Cimahi sedang berupaya untuk merevitalisasi taman

– taman di Kota Cimahi. Salah satunya Taman RA. Kartini. Pemerintah sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp. 1 Milyar yang akan digunakan untuk

perencanaan, pengawasan dan perbaikan fisik Taman RA. Kartini. Pemerintah

sudah membuat MoU dengan TNI untuk revitalisasi Taman RA. Kartini ini

dikarenakan Taman RA. Kartini adalah tanah milik TNI. Rencananya ada

beberapa fasilitas umum yang akan ditambahkan disini seperti pedestrian, jogging

track, tempat main anak, dan toilet umum. Tidak ada tematik khusus karena

tujuannya Taman RA. Kartini dijadikan sebagai ruang publik yang multifungsi

untuk masyarakat. (Sumber : Wawancara bersama Ade Ruhiyat (Kepala Bidang

Pertamanan, Pemakaman dan Penerangan Jalan) pada tanggal 30 Maret 2015).

Kenyamanan pengunjung merupakan modal utama untuk meningkatnya

jumlah kunjungan suatu kawasan wisata. Dimana pengunjung dihadapkan dengan

kualitas pelayanan yang ada di dalamnya, terutama mengenai fasilitasnya.

Fasilitas yang tidak sesuai, kurang lengkap dan tidak nyaman menjadi faktor

alasan keengganan pengunjung untuk datang ke Taman RA. Kartini. Berdasarkan

uraian masalah diatas dan pengamatan penulis dilokasi maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut. Oleh karena itu, penulis mengambil

judul : “PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG

REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI”.

B. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH

Keberadaan ruang publik di Kota Cimahi belum dimanfaatkan baik oleh

masyarakat kota. Taman kota yang merupakan salah satu ruang publik kota belum

diminati masyarakat untuk digunakan sebagai ruang rekreasi mereka. Fasilitas

yang tersedia pun masih kurang mendukung bagi masyarakat untuk menghabiskan

waktu luang mereka di kawasan taman kota. Maka berdasarkan uraian latar

belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dikaji dalam

penelitian ini, diantaranya:

(26)

7

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap fungsi rekreasi di Taman RA.

Kartini?

3. Bagaimana upaya pengembangan Taman RA. Kartini sebagai ruang

rekreasi publik di Kota Cimahi?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun beberapa tujuan utama dari penelitian ini, antara lain:

1. Menganalisis fungsi ruang rekreasi di Taman RA. Kartini.

2. Menganalisis persepsi pengunjung mengenai fungsi rekreasi di Taman

RA. Kartini.

3. Menganalisis upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan Taman

RA. Kartini sebagai ruang rekreasi publik di Kota Cimahi.

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun Manfaat dari Penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti, manfaat penelitian ini adalah menambah pengetahuan dan

pemahaman serta memiliki wawasan ilmiah dalam pengembangan ruang

rekreasi publik khususnya taman kota.

2. Bagi Pemerintah, manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan masukan

bagi pemerintah dalam mengembangkan taman kota sebagai ruang

rekreasi publik yang dapat bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat

Kota Cimahi.

3. Bagi Pembaca, manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi dan

pertimbangan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan

pengembangan ruang rekreasi publik di suatu tempat khususnya perkotaan.

E. STRUKTUR ORGANISASI PENELITIAN

Menginduk kepada penulisan yang tercantum dalam buku Pedoman

Penulisan Karya Tulis Ilmiah terbitan Universitas Pendidikan Indonesia,

(27)

8

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I – PENDAHULUAN

Berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, serta struktur organisasi penelitian.

BAB II – KAJIAN PUSTAKA

Berisi mengenai teori yang digunakan selama penelitian dan kerangka

penelitian.

BAB III – METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan selama

penelitian, mulai dari lokasi penelitian, desain penelitian, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV – TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Hasil temuan selama penelitian akan dibahas dalam bab ini, dan akan

diolah sesuai dengan teori yang berlaku.

BAB V –SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Bab ini berisi mengenai kesimpulan, implikasi dan rekomendasi yang

menyajikan keseluruhan hasil penelitian dan mengajukan hal penting yang

dapat bermanfaat dari hasil penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar sumber yang mendukung dalam penulisan skripsi.

(28)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian mengenai Pengembangan Fasilitas Taman RA. Kartini

sebagai Ruang Rekreasi Publik di Kota Cimahi ini, peneliti melakukan penelitian

di kawasan Taman RA. Kartini, Kota Cimahi.

Gambar 3.1 Gambar Lokasi Taman RA. Kartini, Kota Cimahi

Sumber : Google Maps, 2015

B. Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Bogdan dan Taylor (1975) menyatakan bahwa metode kualitatif adalah

oprosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif: Ucapan atau tulisan

dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu sendiri.

Metode deskriptif yaitu dapat mendeskripsikan, memperoleh gambaran

dan memaparkan secara sistematis, fluktual, akurat mengenai fakta-fakta,

sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang ada di daerah penelitian.

Menurut Winarno Surakhmad (1992:139) berpendapat bahwa : ”penelitian

(29)

32

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan metode deskriptif tidak hanya sampai pengumpulan data tetapi

meliputi analisis dan interprestasi tentang data itu, juga menetapkan hubungan

dan kedudukan untuk unsur-unsur lainnya.”

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi merupakan

keseluruhan gejala individu, kasus dan masalah yang diteliti yang ada di

daerah penelitian yang menjadi objek penelitian (Sumaatmadja, 1988;112).

Sedangkan menurut Sugiyono (2010:80) Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian

ini yaitu : Pengunjung yang datang mengunjungi Taman RA. Kartini.

b. Sampel

Sampel menurut Singarimbun & Effendi (1989:3) adalah penelitian

yang mengambil sampel dan populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

alat pengumpulan data yang pokok. Sampel adalah bagian dari populasi

yang mewakili populasi yang bersangkutan (Sumaatmadja, 1988:112).

Pada penelitian ini tidak mungkin semua populasi penulis teliti , hal ini

disebabkan beberapa faktor yaitu keterbatasan biaya, keterbatasan tenaga

dan keterbatasan waktu yang tersedia. Maka berdasarkan pengertian

sample diatas yang menjadi sample pada penelitian ini yaitu pengunjung

yang datang ke taman RA. Kartini. Adapun Rumus Slovin digunakan

untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran

populasi telah diketahui dengan pasti, maka barulah Rumus Slovin dapat

digunakan. Berikut adalah Rumus Slovin yang digunakan :

n = �

+ � � ...(1)

Keterangan :

N = Ukuran Sampel

(30)

33

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e = Persentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir (e = 0,15)

Menurut Badan Pusat Statistik jumlah penduduk Kota Cimahi tahun

2013 adalah 570.991 jiwa. Berdasarkan rumus Slovin dengan populasi

sebanyak 570.991 jiwa, dengan nilai kritis atau batas ketelitian yang

diinginkan 15% , dipilih 15% karena jumlah pengunjung yang sedikit di

lapangan dan data ini merupakan data utama dalam penelitian ini. Maka

peneliti mulai memasukkan ukuran populasi tersebut terhadap rumus

Slovin maka jumlah sampel yang diperoleh adalah :

n = �

pengisian angket sebanyak 45 orang.

C. Teknik Pengumpulan Data

Adapun yang dimaksud dengan teknik pengambilan data adalah dengan cara

memanfaatkan data-data yang menunjang dalam penelitian. Hal ini sesuai dengan

apa yang disampaikan oleh Surakhmad (1998:40) dalam Metode Penelitian

sebagai berikut:

Mengetahui perkembangan secara fisik tertentu atau frekuensi terjadinya

suatu aspek fenomenal tertentu. Mendeskriptifkan secara terperinci tentang

fenomena sosial tertentu. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam

penelitian ini, maka teknik pegumpulan data yang digunakan adalah :

1. Teknik pengumpulan data primer

Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara dikumpulkan sendiri

oleh peneliti dan langsung dari objek atau lokasi yang diteliti (Kusmayadi dan

(31)

34

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan observasi langsung di lapangan untuk mengetahui kondisi lokasi studi.

Lokasi yang menjadi sasaran pengumpulan data primer adalah, Taman RA.

Kartini, Pengunjung Taman RA. Kartini, Dinas Pertamanan dan Pemakaman

Kota Cimahi, dan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Cimahi.

a. Observasi

Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan

pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu

gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. Observasi lapangan peneliti

secara langsung akan mendapatkan data primer dengan melakukan

pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena

yang ada pada objek penelitian.

b. Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila

peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa

diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan jika

jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner

dapat berupa pertanyaan atau pernyataan yang tertutup atau terbuka , dapat

diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau

internet.

2. Teknik pengambilan data sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder merupakan teknik pengumpulan data

dengan mengumpulkan dokumen, peta, photo, atau data baik softcopy maupun

hard copy yang berasal dari penelitian sebelumnya. Data disesuaikan dengan

kebutuhan proses analisis yang akan dilakukan.

a. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan menjadikan

studi penelaahan terhadap buku-buku, literature-literatur, catatan-catatan, dan

laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir,

(32)

35

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Studi Dokumentasi

Dilakukan untuk melengkapi, mendukung dan memperkuat data dalam

menganalisis masalah yang sedang diteliti. Data tersebut bisa berupa foto atau

dokumen lainnya yang berhubungan dengan judul yang diambil penyusun.

c. Pencarian data di Internet

Dilakukan untuk mempermudah penyusun memperoleh data yang

dibutuhkan tanpa dibatasi oleh waktu dan jarak. Data diambil dari website

dan blog yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan oleh

penyusun.

D. Teknik Analisis Data

Menurut Hasan (2006: 24), pengolahan data adalah suatu proses dalam

memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara

atau rumus-rumus tertentu. Pengolahan data bertujuan mengubah data mentah dari

hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus sehingga memberikan arah untuk

pengkajian lebih lanjut (Sudjana, 2001: 128).

Analisis Data menurut Hasan (2006: 29) adalah memperkirakan atau dengan

menentukan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu (beberapa) kejadian

terhadap suatu (beberapa) kejadian lainnya, serta memperkirakan/ meramalkan

kejadian lainnya. Kejadian dapat dinyatakan sebagai perubahan nilai variabel.

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh baik

melalui hasil kuesioner dan bantuan wawancara. Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Analisis Kuesioner

Penelitian ini menggunakan Skala Likert sebagai pedoman penafsiran.

Skala Likert merupakan jenis skala yang mempunyai realibilitas tinggi dalam

mengurutkan manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu ( Nasution, 2000:

63).

Skala Likert dalam menafsikan data relatif mudah. Skor yang lebih tinggi

menunjukkan sikap yang lebih tinggi taraf atau intensitasnya dibanding

(33)

36

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah angket Skala

Likert dengan empat alternatif jawaban, yaitu:

Tabel 3.1

Kategori Skala Likert

Pernyataan Nilai

Sangat Setuju/ Selalu/ Sangat Baik 5

Setuju / Sering/ Baik 4

Kurang Setuju/ Ragu-ragu/ Kurang Baik 3

Tidak Setuju / Hampir Tidak Pernah/ Tidak Baik 2

Sangat Tidak Setuju / Tidak Pernah/ Sangat Tidak Baik 1 Sumber : Sugiyono, 2010

Penggolongan kategori tiap indikator dihitung berdasarkan nilai yang

diperoleh dari hasil kuesioner dengan cara mengalihkan besar bobot (nilai)

pada kategori tertentu yang telah ditetapkan dengan jumlah responden yang

menjawab masing-masing kategori tersebut. Berdasarkan dengan 44

responden, maka dapat ditentukan bobot penilaian dengan menggunakan jarak

yang dapat dihitung melalui nilai tertinggi dan nilai terndah sebagai berikut :

Jarak = Jarak tertinggi – Jarak terendah

Nilai tertinggi = Total responden x Bobot terbesar

Nilai terendah = Total responden x Bobot terkecil

Interval = Jarak / Banyaknya Kelas

2. Tahapan Cara Mengolah Kuesioner

Setelah form isian kuesioner telah tersebar, terkumpul, dan terisi,

selanjutnya dianalisis dengan menyajikan dalam bentuk tabel (tabulasi data)

(34)

37

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

statistiksederhana yang digunakan untuk melihat seberapa banyak

kecenderungan frekunsijawaban yang diberikan responden yaitu :

P = f n x 100%

Keterangan :

P = Persentase

f = Frekunsi dari setiap jawaban yang dipilih responden

n = Jumlah seluruh frekuensi alternatif jawaban yang menjadi pilihan

responden (jumlah sampel)

100 % = Konstanta

Setelah dilakukan perhitungan, maka menurut Santoso (2001 : 57), hasil

persentase tersebut ditafsirkan dengan kategori sebagai berikut :

Tabel 3.2

Perencanaan Tapak (siteplan) adalah seni menata lingkungan buatan &

lingkungan alamiah guna menunjang kegiatan manusia. Pengkajian

perencanaan tapak (site planning) sering tersusun dalam dua komponen yang

berhubungan, yaitu faktor lingkungan alam dan faktor lingkungan buatan

manusia .(Snyder dan Catanese,1984). Persoalan tapak antara lain lokasi,

ukuran, bentuk, kontur, utilitas , tata wilayah, garis sempadan, lalu-lintas,

pemandangan ke dan dari tapak dan lain sebagainya. Sebagai perencanaan

perlu mengetahui persoalan tersebut agar dapat merancang sebuah bangunan

yang berhasil tidak hanya memenuhi pertanggung jawab internal tapi juga

eksternal, serta mengantisipasi persoalan dan potensi sekarang maupun masa

(35)

38

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara dragmatis tahapan perencanaan dan perancanaan tapak ( Gold :

1980 ) dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Tentukan sasaran

Sasaran-sasaran yan ingin dicapai baik oleh klien maupun pemakai produk

perancangan. Arsitek bersama klien bertanggung jawab mengidentifikasi

sasaran.

2. Inventarisasi

Merupakan pengumpulan atau menginventarisasi informasi yang

dibutuhkan untuk perencanaan dan perancangan tapak.

3. Analisis Tapak meliputi kegiatan analisa dengan mempertimbangkan

aspek- aspek pembentuk tapak.

4. Konsep perancangan

Merupakan perumusan konsep untuk memenuhi sasaran – sasaran awal

dan program.

5. Perancangan tapak

Keterkaitan antara ruang luar dan ruang dalam agar memenuhi persyaratan

program.

Tahap perencanaan dan perancangan tapak ( Gold, 1980 ) dijelaskan

(36)

39

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Research, Experimentation, Flexibility

The site

Natural site Deveploment Deveploment

Characteristics potensial of options

Gambar 3.2 Proses Desain pada Analisis Tapak

Sumber : Recreation Planning And Design (Gold, 1980)

E.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu untuk mempermudah dan

melancarkan kegiatan penelitian dan dapat secara sistematis dalam data

yang dihasilkan. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 148) “Instrumen

penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati”.

3 2

Inventory Analysis Master

(37)

40

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

(38)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 112

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengembangan fasilitas Taman RA.

Kartini sebagai ruang rekreasi publik di Kota Cimahi, dapat disimpulkan

antara lain :

1. Taman RA. Kartini merupakan taman kota yang belum dimanfaatkan

dengan baik sebagaii ruang rekreasi publik oleh pemerintah maupun

masyarakat Kota Cimahi. Pemerintah belum memaksimalkan potensi

Taman RA. Kartini secara baik untuk menjadikan Taman RA. Kartini

menjadi sebuah ruang publik yang menarik untuk masyarakat Kota

Cimahi.

2. Fasilitas Taman RA. Kartini masih minim dan belum memenuhi standar

ruang rekreasi. Selain itupula, pemeliharaan terhadap fasilitas yang ada

pun kurang dilakukan secara maksimal. Taman RA. Kartini memiliki

potensi yang besar untuk dijadikan sebagai ruang rekreasi publik di Kota

Cimahi.

3. Menurut pengunjung taman fungsi rekreasi taman masih kurang baik

karena terbatasnya aktivitas yang dapat dilakukan disana ini dikarenakan

kurangnya fasilitas pendukung aktivitas tersebut. Pengunjung pun menilai

bahwa kondisi fasilitas di Taman RA. Kartini saat ini masih kurang baik,

ini dikarenakan kurangnya pemeliharaan dan perawatan rutin yang

dilakukan oleh pihak pengelola sehingga menyebabkan beberapa

kerusakan fasilitas di area taman.

4. Pemerintah Kota Cimahi akan melakukan revitalisasi Taman RA. Kartini

menjadi taman yang lebih nyaman dan menarik lagi. Salah satunya dengan

menambah fasilitas di area taman. Revitalisasi taman akan dilakukan

melalui 3 tahap, dan sudah dimulai dari tahun 2013.

5. Taman RA. Kartini belum memiliki daya tarik yang mampu menarik

(39)

113

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

taman diharapkan mampu membuat masyarakat senang untuk berkunjung

dan memanfaatkan taman sebagai ruang rekreasi mereka. Pengembangan

faslitas rekreasi yang dapat dikembangkan di area taman antara lain area

playground, lapangan olahraga multifungsi, gazebo/shelter, area piknik

keluarga dan menjadikan Taman RA. Kartini sebagai identitas Kota

Cimahi yaitu dengan menanam vegetasi khas Cimahi di area taman.

B. Rekomendasi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai rekomendasi

dalam pengembangan fasilitas taman RA. Kartini sebagai ruang rekreasi

publik di Kota Cimahi berdasarkan hasil analisis yang diperoleh maka dapat

diusulkan beberapa rekomendasi untuk pengembangan Taman RA. Kartini

sebagai ruang rekreasi publik di Kota Cimahi, yaitu sebagai berikut :

1. Taman RA. Kartini dapat dikembangkan menjadi ruang rekreasi publik

yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai

sarana rekreasi di kota Cimahi.

2. Pengembangan fasilitas rekreasi di area taman sebagai fasilitas

penunjang untuk pengunjung melakukan aktifitas rekreasi di area

taman. Pengelola dapat menambahkan beberapa fasilitas rekreasi

seperti : area taman bermain anak, area piknik keluarga, dan lapangan

olahraga multifungsi, toilet di area taman.

3. Perbaikan fasilitas taman seperti jalan setapak, jogging track, area

refleksi, bangku taman, dan penambahan lampu taman dirasa penting

untuk dilakukan mengingat kondisi saat ini kurang cukup baik.

4. Banyaknya komunitas yang sering berkumpul di taman dapat

menjadikan taman lebih hidup dari segi pemanfaatannya. Komunitas

yang sering berkumpul diantaranya komunitas sepeda, komunitas

fotografi, komunitas vespa dan masih banyak lagi. Sehingga mereka

memberikan warna tersendiri terhadap keberadaan taman yang

memiliki fungsi sebagai ruang sosial. Keberadaan komunitas sangat

memberikan dampak positif terhadap keberadaan taman.

5. Pelaksanaan event-event atau festival di taman dapat dijadikan sebagai

(40)

114

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Misalnya, pada saat hari Kartini taman menjadi tempat festival untuk

merayakan perayaan hari Kartini di Kota Cimahi.

6. Pengembangan desain taman dengan memunculkan tematik taman

yaitu “Mom’s Park”. Tema ini dipilih karena Taman RA. Kartini

merupakan taman tertua di Kota Cimahi. Selain itu, Kartini merupakan

pahlawan wanita pertaman yang memberikan kemerdekaan pada kaum

wanita Indonesia. Sehingga tema ini dirasa cukup tepat untuk dijadikan

tema taman Kartini. Fasilitas dan desain taman pun dapat disesuaikan

dengan tema taman yang lebih memunculkan kesan feminin di area

taman, menyediakan fasilitas khusus untuk para wanita dan anak-anak

terutama yang menyusui. Karena taman ini lebih dijadikan sebagai

taman multifungsional yang dapat digunakan oleh seluruh masyarakat

untuk melakukan rekreasi di ruang publik kota.

7. Penambahan signage sebagai petunjuk bagi pengunjung ketika mereka

berada di lokasi taman. Sehingga mereka mengetahui apasaja fasilitas

yang ada di taman dan sebagai penghimbau kegiatan pengunjung di

taman.

8. Penambahan fasilitas intrepretasi taman, dapat ditambahkan sebagai

sarana edukatif bagi semua pengunjung yang datang mulai dari

anak-anak hingga orang dewasa. Fasilitas intreperetasi dirasa cukup penting

untuk ditamabahkan di area Taman RA. Kartini karena taman ini

memiliki sejarah dan berbagai vegetasi yang dapat menambah

pengetahuan para pengunjung taman.

9. Penambahan vegetasi taman yang dapat difungsikan sebagai

barier/pembatas agar terlihat lebih cantik namun tetap memberikan

kesan privat di area taman. Keberadaan taman yang cukup luas dan

alirannya cukup tersendat menjadikan kolam tersebut menjadi kolam

tersebut cukup berbahaya dengan keberadaan nyamuk di kolam taman.

Sebiknya penambahan vegetasi anti nyamuk seperti lavender,

geranium, dan lainnya. Penanaman pohon bertajuk besar pun dapat

(41)

115

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10.Perawatan fasilitas taman sangat perlu untuk dilakukan. Perawatan

fasilitas dapat dijadikan dua tahap yaitu perawatan rutin dan perawatan

berkala. Ini bertujuan untuk mengontrol keadaan semua fasilitas yang

tersedia agar kondisinya selalu baik dan terawat.

11.Taman RA. Kartini dapat dijadikan sebagai identitas Kota Cimahi

dimana di taman ini terdapat tanaman langka yaitu Cannon Ball.

Menurut pengelola, tanaman ini hanya ada di Taman RA. Kartini dan

juga Taman Hutan Raya Bogor. Sehingga dengan menggunakan

vegetasi tersebut dapat dijadikan salah satu ciri khas Kota Cimahi.

Selain itu pula, taman ini dapat digunakan sebagai taman khas Kota

Cimahi dimana segala hal tentang Kota Cimahi di informasikan di area

taman. Misalnya dengan membuat papan informasi yang berisi mulai

dari sejarah Kota Cimahi hingga ciri khas Kota Cimahi Sehingga

pengunjung yang datang banyak mendapatkan pengetahuan baru ketika

(42)

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

116

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku dan Artikel Jurnal :

Arifin, Hadi S,(2006). Taman Instan. Jakarta : Penebar Swadaya.

Alex, Sobur. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Atmojo, SuntoroWongso,(2007). Menciptakan Taman Kota Berseri.Solo: Solo Pos

Bogdan, RC dan Taylor, S. (1975). Introduction to Qoualitative Research Methods. New York: John Willey and Sons, Inc.

Budiharjo, Eko dan Sujarto, Djoko. 2013. Kota Berkelanjutan(Sustainable city). Bandung:Ikapi.

Budiharjo dan Sujarto. 1999. KotaBerkelanjutan (Sustainable city). Bandung: Ikapi.

Carr, Stephen, Mark Franchis, Leane G. Rivlin and Andrew M. Store, (1992).Public Space, Press Syndicate of University of Cambridge, Australia.

Delianur, Achmad (2000), Tesis Perancangan Kawasan Lapangan Merdeka di Medan, Program Magister Arsitektur Program Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung

Gehl, Jan and Lars Gemzoe (1996). Public Space – Public Life. Copenhagen 1996, Department of Urban Design School of Architecture Royal Danish Academy of Fine Arts, Denmark.

Gold, M. Seymour. (1980). Recreation Planning and Design. USA: University of California

Haryono, Wing.(1978). Pariwisata Rekreasi dan Entertainment. Bandung: Ilmu Publiser.

Iqbal, Hasan. (2006).Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : PT Bumi Aksara

Jalaluddin rahmad. (1996). Psikologi komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kusmawati, Eka. (2010). Jurnal Penataan Taman Kartini sebagai Hutan Kota di Kota Cimahi, Program Penelitian Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung

(43)

117

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Krier, Rob. (1984). Urban Space. Academy Edition: London.

Lancaster, Roger. (1983). Recreation, Park and Open Space Standards, and

Guidelines, New York : A National Recreation Park Association

Publication.

Lawson, F, dan Baud Bovy, M. (1998). Tourism and Recreation, Handbook of Planning and Design. Oxford: Architectural Press.

Lynch ,Kevin(1974). Childern’s Perception of the Environment.

Nasution. (2003). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nawawi, dan Martini Hadari. (1991). Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press.

Nazaruddin (1996), Penghijauan Kota, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.

Nazir. M. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: ERLANGGA

Poerwdarminta. 1998. Sarana dan Fasilitas Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Rakhmat, Jalaluddin. 1996. Teori-teori Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Singgih Santoso, (2001), SPSS (Statistical Product and Service Solution) Versi 7.5,

Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Shirvani, Hamid. (1985). Urban Design Process. New York: Van Nostrand Reinh Company

Simond, JO (1976), Garden Cities 21, Kingsport Press, America.

Singarimbun M, Sofian Effendi. (1989). Metode Penelitian Survey. Jakarta : Pustaka LP3ES Indonesia

Sudjana, Nana. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Snyder, C. J. dan Catanese, A. (1984). Pengantar Arsitektur. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet

Sumaatmadja, Nursyid. (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa

(44)

118

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Surakhmad, Winarno, (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode dan Teknik, edisi kedelapan, Bandung: Tarsito (anggota IKAPI).

Tim Penyusun. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Yoeti, O. A. (1997). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya Paramita

Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Whyte H. W. (1980), The Social Life of Small Urban Space, The Conservation Foundation, Washington DC.

2. Dokumen

Badan Pusat Statistik Kota Cimahi (2013)

Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota Cimahi (2012)

Peraturan Menteri PU No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan Ruang TerbukaHijau di Kawasan Perkotaan.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

3. Internet/ Online

Minim Penerangan Taman RA. Kartini Rawan Kriminal. Diakses dari :

http://www.republika.co.id/berita//nasional//jawa-barat- nasional/13/04/11/m2pjl-minim-penerangngan-taman-kartini-berpotensi-rawan-kriminal. [Online : 3 Maret 2015)

Rekreasi. Diakses dari :

Id.wikipedia.org/wiki/rekreasi

Sam, Arianto. 2008. Pengertian Fasilitas Belajar. Diakses dari: http://sobatbaru.blogspot.com/2008/10/pengertian-fasilitas-belajar.html. [Online : 3 Maret 2015].

https://id.foursquare.com/v/taman-ra-kartini/4c2dbb16e307d13a97420eda [Online : 29 Juli 2015].

(45)

119

Fristiawati, 2015

PENGEMBANGAN TAMAN RA. KARTINI SEBAGAI RUANG REKREASI PUBLIK DI KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://mob.com.my/news/community/may-2013/becycle-path-in-the-neighboorhood#.VcdGFjO7oe8 [Online : 29 Juli 2015].

Gambar

Tabel 1.1 Taman Skala Kota, Cimahi
Gambar 3.1 Gambar Lokasi Taman RA. Kartini, Kota Cimahi
Tabel 3.1 Kategori Skala Likert
Tabel 3.2
+3

Referensi

Dokumen terkait

Ini didasa rkan pada permasalahan yaitu Taman Rekreasi Pantai Kartini merupakan obyek wisata yang paling banyak dikunjungi dan memberikan pendapatan terbesar dari

Hasil yang didapatkan pada peneliian ini adalah : (1) Karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Taman Rekreasi Pantai Kartini sebagian besar berasal dari

Fungsi Taman Ayodia Kota Jakarta Selatan sebagai ruang publik harus dapat menjadi wadah interaksi sosial warga, dapat menciptakan kreativitas dan aktivitas motorik

Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kapasitas vital paru sebelum dan sesudah berenang pada wisatawan di Kolam Renang Taman Rekreasi Kartini Rembang.. Metode :

Variabel dalam penelitian ini adalah fungsi taman kota sebagai ruang terbuka publik oleh masyarakat, yaitu fungsi sosial budaya,apabila dapat dimanfaatkan sebagai tempat

perancangan taman di Kecamatan Kota Juang yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat nantinya memiliki fungsi sebagai ruang publik yang diharapkan dapat memenuhi

Apabila ditinjau dari segi iklim, sebagai contoh pada Taman Minggu Raya, fungsi Ruang Terbuka Hijau sebagai ruang publik kurang optimal, karena kondisi iklim di

2 Hasil yang didapatkan pada peneliian ini adalah : (1) Karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Taman Rekreasi Pantai Kartini sebagian besar berasal dari