• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT."

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013

DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

TESIS

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Agama Islam Program Studi

Pendidikan Agama Islam

oleh Yudha Al-Farisi

NIM 1204841

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013

DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Oleh Yudha Al-Farisi

S.H.I STAI Yamisa Bandung, 2007

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam

© Yudha Al-Farisi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

YUDHA AL-FARISI

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013

DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I,

Prof. Dr. H. Makhmud Syafei, M.Ag., M.Pd.I. NIP. 19550428 198803 1 001

Pembimbing II,

Dr. Edi Suresman, M.Ag. NIP. 19601124 198803 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam,

(4)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN Tesis ini telah diuji pada :

Hari / Tanggal : Kamis, 21 Agustus 2014

Tempat : Gedung Sekolah Pascasarjana UPI Panitia Ujian :

Ketua :

Dr. H. Endis Firdaus, M.Ag. NIP. 19570303 198803 1 001

Sekretaris :

Dr. Munawar Rahmat, M.Pd. NIP. 19580128 198612 1 001

Penguji :

Prof. Dr. H. Makhmud Syafei, M.Ag., M.Pd.I. NIP. 19550428 198803 1 001

Dr. Syahidin, M.Pd.

NIP. 19570303 198803 1 001

Dr. Edi Suresman, M.Ag. NIP. 19601124 198803 1 001

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul, “PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung risiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Ilahi Rabbi yang telah mengatur segala yang terbaik bagi makhluk-Nya sejak diciptakan sampai dengan mengembuskan napas terakhir. Mahasuci Allah, tiada sekutu bagi-Nya.

Tesis yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Kesiapan Guru PAI SD dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kabupaten Bandung Barat” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian Magister (S2) Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah

Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Judul ini peneliti pilih dengan mempertimbangkan sejauh mana kesiapan guru PAI SD dalam menghadapi penerapan Kurikulum 2013 di Kabupaten Bandung Barat yang efektif diberlakukan mulai tahun ajaran 2014-2015.

Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi guru PAI SD, selain itu bagi pihak-pihak yang berkepentingan semoga penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan kualitas guru PAI SD di Kabupaten Bandung Barat.

Peneliti merasa dalam penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan peneliti selama melakukan penelitian dan menulis tesis ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat peneliti harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat di dunia pendidikan khususnya pendidikan agama Islam di Indonesia.

Akhir kata semoga Allah Swt. selalu melindungi kita semua. Amin.

Peneliti,

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Allah Swt. Zat yang selalu mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan yang menuntut ilmu serta mengamalkannya. Mahasuci Allah dengan segala firman-Nya.

Peneliti dapat menyelesaikan tesis ini tentu saja karena mendapat banyak bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Tanpa adanya saran dan kritik yang diberikan, tidak mungkin peneliti dapat menyelesaikan tesis ini tepat waktu. Untuk itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada

1. mamah (N. Wawat Hermawati, S.Ag.) dan bapak (Adang Hermansyah) atas untaian doa yang begitu indah dan tiada lelah kalian panjatkan, serta dorongan dan pengorbanan yang tiada henti;

2. Bapak Prof. Dr. H. Makhmud Syafei, M.Ag., M.Pd.I. selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan mulai dari penyusunan proposal hingga akhir penyusunan tesis ini;

3. Bapak Dr. Edi Suresman, M.Ag. selaku Pembimbing II yang begitu banyak memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyelesaian tesis ini;

4. Bapak Dr. H. Endis Firdaus, M.Ag. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Pascasarjana yang telah banyak memberikan bimbingan dan semangat sehingga tesis ini dapat diselesaikan;

5. Prof. Dr. H. Didi Suryadi, M.Ed. selaku Direktur Sekolah Pascasarjana yang senantiasa memberikan dorongan kepada para mahasiswa;

6. seluruh dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam yang tidak dapat disebut satu persatu dalam lembar ucapan terima kasih ini, yang telah membekali dan menambah wawasan pengetahuan peneliti;

(8)

8. istri tercinta (Rika Mustika Riani, S.S.) serta ananda terkasih (Audrey Syafna Alfarisi dan calon ade bayi) yang senantiasa menemani, memotivasi, mendoakan, dan memberi kebahagiaan tiada akhir;

9. keluarga besar peneliti yang telah memberikan doa, motivasi, dan dukungan, baik secara moril maupun materiil yang sangat besar kepada peneliti;

10.rekan seperjuangan tahun angkatan 2012/2013 Program Studi Pendidikan Agama Islam yang selalu kompak setiap saat, terima kasih untuk persahabatan yang begitu indah;

11.seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan motivasi dan doanya untuk peneliti.

Peneliti berdoa semoga Allah Swt. selalu memberikan pahala dan rahmat-Nya bagi semua orang yang telah membantu terciptanya karya peneliti di bidang pendidikan ini. Peneliti juga berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

yang terkait. Amin.

(9)

ix Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR BAGAN ... xv

DAFTAR GRAFIK ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Kegunaan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Struktur Organisasi Tesis ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 9

1. Kesiapan Guru dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 ... 9

(10)

x Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Penelitian Terdahulu ... 27

B. Kerangka Berpikir ... 28

C. Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, populasi, dan Sampel Penelitian ... 31

1. Lokasi Penelitian ... 31

2. Populasi Penelitian ... 31

3. Sampel Penelitian ... 32

B. Desain Penelitian ... 34

C. Metode Penelitian ... 35

D. Definisi Operasional ... 35

E. Instrumen Penelitian ... 39

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 40

G. Teknik Pengumpulan Data ... 47

H. Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 56

1. Profil Kabupaten Bandung Barat ... 56

2. Karakteristik Responden ... 59

3. Profil Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD ... 65

4. Profil Kompetensi Profesional Guru PAI SD ... 80

5. Profil Kesiapan Guru PAI SD ... 89 6. Pengaruh Kompetensi Pedagogik (X1) dan Kompetensi

(11)

xi Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Barat ... 95

7. Analisis Data Statistika ... 102

B. Pembahasan ... 110

1. Profil Kompetensi Pedagogik Guru PAI SD di KBB ... 110

2. Profil Kompetensi Profesional Guru PAI SD di KBB ... 115

3. Kesiapan Guru PAI SD dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di KBB ... 116

4. Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional terhadap Kesiapan Guru PAI SD dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013 di KBB ... 118

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 120

B. Saran ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 122

(12)

xii Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Hlm

2.1 Komponen Kesiapan Guru PAI SD dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013

18

3.1 Daftar Sekolah Negeri dan Swasta di Kabupaten Bandung Barat Berdasarkan Kecamatan

32

3.2 Daftar Kecamatan Berdasarkan Cluster 33

3.3 Sampel Sekolah Setiap Kecamatan 33

3.4 Operasionalisasi Variabel Kompetensi Pedagogik 36

3.5 Operasionalisasi Variabel Kompetensi Profesional 38

3.6 Operasionalisasi Variabel Kesiapan Guru 39

3.7 Kriteria Penskoran Kuesioner Kompetensi Pedagogik 40

3.8 Kriteria Penskoran Kuesioner Kompetensi Profesional 40

3.9 Kriteria Penskoran Kuesioner Kesiapan Guru 40

3.10 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Item untuk Variabel Kompetensi Pedagogik (X1)

42

3.11 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Item untuk Variabel Kompetensi Profesional (X2)

43

3.12 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Item untuk Variabel Kesiapan Guru (Y)

44

3.13 Ringkasan Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian 45

3.14 Tingkat Koefisien Reliabilitas Guillford 46

(13)

xiii Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.16 Penafsiran Skor Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional

49

3.17 Kategorisasi Data Kesiapan Guru 50

3.18 Kriteria Uji Normalitas 50

3.19 Interpretasi Koefisien Korelasi 53

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 59

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 60

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Formal 61

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja 62

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Sertifikasi Guru 63

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Bimtek Kurikulum 2013 64

4.7 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Menguasai Karakteristik Peserta Didik

66

4.8 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Menguasai Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran

67

4.9 Tanggapan Responden terhadap Pengembangkan Kurikulum yang Terkait dengan Mata Pelajaran/Bidang Pengembangan yang Diampu

68

4.10 Tanggapan Responden terhadap Penyelenggarakan Pembelajaran yang Mendidik

70

4.11 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi

71

4.12 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Memfasilitasi

(14)

xiv Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang Dimiliki

4.13 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Berkomunikasi secara Efektif, Empatik, dan Santun dengan Peserta Didik

73

4.14 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Menyelenggarakan Penilaian dan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar

75

4.15 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Memanfaatkan Hasil Penilaian dan Evaluasi untuk Kepentingan Pembelajaran

76

4.16 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Melakukan Tindakan Reflektif untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran

77

4.17 Hasil Rekapitulasi Tanggapan Renponden terhadap Kompetensi Pedagogik

79

4.18 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Menguasi Materi, Struktur, Konsep, dan Pola Pikir Keilmuan yang Mendukung Mata Pelajaran yang Diampu

81

4.19 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Menguasai Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran yang Diampu

82

4.20 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Mengembangkan Materi Pembelajaran yang Diampu secara Kreatif

83

4.21 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Mengembangkan Keprofesionalan secara Berkelanjutan dengan Melakukan Tindakan Reflektif

85

4.22 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Mengembangkan

(15)

xv Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Diri

4.23 Hasil Rekapitulasi Tanggapan Renponden terhadap Kompetensi Profesional

88

4.24 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Penyusunan dan Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

90

4.25 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Kegiatan Pembelajaran 91

4.26 Tanggapan Responden terhadap Dimensi Evaluasi Kurikulum 93

4.27 Hasil Rekapitulasi Tanggapan Renponden terhadap Kesiapan Guru PAI SD dalam Mengimplementasikan Kurikulum 2013

94

4.28 Hasil Perhitungan Korelasi Antarvariabel 95

4.29 Coefficients (a) bagi Analisis Regresi 96

4.30 Matriks Korelasi Antarvariabel Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional dengan Kesiapan Guru PAI

98

4.31 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari Kompetensi Pedagogik

99

4.32 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung dari Kompetensi Profesional

100

4.33 Hasil Uji Normalitas Kompetensi Pedagogik 102

4.34 Hasil Uji Normalitas Kompetensi Profesional 103

4.35 Hasil Uji Normalitas Kesiapan Guru 104

4.36 Rekapitulasi Hasil Uji Homogenitas 106

(16)

xvi Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan Hlm

2.1 Paradigma Penelitian Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Kesiapan Guru PAI SD dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kabupaten Bandung Barat

29

3.1 Desain Penelitian Korelasi 31

3.2 Struktur Jalur Penelitian 35

4.1 Garis Kontinum Rata-rata Dimensi Menguasai Karakteristik Peserta Didik

66

4.2 Garis Kontinum Rata-rata Dimensi Menguasai Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran

68

4.3 Garis Kontinum Rata-rata Mengembangkan Kurikulum yang

Terkait dengan Mata Pelajaran/Bidang Pengembangan yang Diampu

69

4.4 Garis Kontinum Rata-rata Penyelenggarakan Pembelajaran yang Mendidik

70

4.5 Garis Kontinum Rata-rata Dimensi Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi

72

4.6 Garis Kontinum Rata-rata Dimensi Memfasilitasi Pengembangan Potensi Peserta Didik untuk Mengaktualisasikan Berbagai Potensi yang Dimiliki

73

4.7 Garis Kontinum Rata-rata Dimensi Berkomunikasi secara Efektif, Empatik, dan Santun dengan Peserta Didik

74

4.8 Garis Kontinum Rata-rata Dimensi Menyelenggarakan Penilaian dan Evaluasi Proses dan Hasil Belajar

76

4.9 Garis Kontinum Rata-rata Dimensi Memanfaatkan Hasil Penilaian dan Evaluasi untuk Kepentingan Pembelajaran

(17)

xvii Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.10 Garis Kontinum Rata-rata Dimensi Melakukan Tindakan Reflektif untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran

78

4.11 Garis Kontinum Rata-rata Dimensi Menguasi Materi, Struktur, Konsep, dan Pola Pikir Keilmuan yang Mendukung Mata Pelajaran yang Diampu

82

4.12 Garis Kontinum Rata-rata Dimensi Menguasai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran yang Diampu

83

4.13 Garis Kontinum Rata-rata Dimensi Mengembangkan Materi Pembelajaran yang Diampu secara Kreatif

84

4.14 Garis Kontinum Rata-rata Dimensi Mengembangkan Keprofesionalan secara Berkelanjutan dengan Melakukan Tindakan Reflektif

86

4.15 Garis Kontinum Rata-rata Dimensi Memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Mengembangkan Diri

87

4.16 Garis Kontinum Kesiapan Dimensi Penyusunan dan Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Kurikulum 2013

91

4.17 Garis Kontinum Kesiapan Dimensi Kegiatan Pembelajaran 92

4.18 Garis Kontinum Kesiapan Dimensi Evaluasi Kurikulum 94

(18)

xviii Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

Grafik Hlm

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 59

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 60

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Formal 61

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja 62

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Sertifikasi Guru 63

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Bimtek Kurikulum 2013 64

4.7 Hasil Rekapitulasi Profil Kompetensi Pedagogik per Dimensi 80

4.8 Hasil Rekapitulasi Profil Kompetensi Profesional per Dimensi 89

4.9 Hasil Uji Normalitas Kompetensi Pedagogik 103

4.10 Hasil Uji Normalitas Kompetensi Profesional 104

(19)

xix Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hlm

3.1 Peta Kabupaten Bandung Barat 31

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Surat-Menyurat

1 Surat Pengantar Penelitian (UPI) 2 Surat Izin Penelitian (Kemenag KBB)

3 Surat Keterangan Penelitian (KKG PAI SD KBB)

4 Surat Keterangan Penelitian (KKG PAI SD Kecamatan Padalarang) 5 Surat Keterangan Penelitian (KKG PAI SD Kecamatan Cipatat)

6 Surat Keterangan Penelitian (KKG PAI SD Kecamatan Cikalong Wetan)

Lampiran II SD Negeri di Kecamatan Padalarang, Cipatat, dan Cikalong Wetan

1 Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Padalarang 2 Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Cipatat

3 Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Cikalong Wetan

Lampiran III Kisi-kisi Kuesioner 1 Kompetensi Pedagogik 2 Kompatensi Profesional 3 Kesiapan Guru

(20)

xx Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 Dr. H. Endis Firdaus, M.Ag. 2 Dr. H. Abbas Asyafah, M.Pd.

Lampiran V Kuesioner Uji Coba Lampiran VI Koding Data Uji Coba

1 Kompetensi Pedagogik 2 Kompatensi Profesional 3 Kesiapan Guru

Lampiran VII Hasil Uji Coba

1 Output Uji Validitas Kompetensi Pedagogik

2 Output Uji Validitas Kompetensi Profesional

3 Output Uji Validitas Kesiapan Guru PAI SD dalam

Mengimplementasikan Kurikulum 2013

4 Output Uji Reliabilitas Kompetensi Pedagogik

5 Output Uji Reliabilitas Kompetensi Profesional

6 Output Uji Reliabilitas Kesiapan Guru PAI SD dalam

Mengimplementasikan Kurikulum 2013

Lampiran VIII Kuesioner Penelitian Lampiran IX Koding Data

(21)

xxi Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM

MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

(22)

iv Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013

DI KABUPATEN BANDUNG BARAT Oleh

Yudha Al-Farisi (1204841) ABSTRAK

(23)

v Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata kunci: Kompetensi Pedagogik, kompetensi profesional, kesiapan guru, mengimplementasikan Kurikulum 2013.

INFLUENCE OF TEACHER COMPETENCE ON READINESS ELEMENTARY PAI TEACHERS

IN IMPLEMENTING CURRICULUM 2013 AT WEST BANDUNG DISTRICT by

Yudha Al-Farisi (1204841) ABSTRACT

(24)

vi Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

elementary PAI teachers not only through training but also there must be guidance continuesly be it knowledge, skills, and mental.

(25)

1 Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan sebagai sistem tentu memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling bergantung. Arifin (2011: 22) menyatakan bahwa komponen-komponen pendidikan itu antara lain tujuan pendidikan, kurikulum, pendidik, peserta didik, lingkungan, sarana dan prasarana, manajemen, dan teknologi. Berdasarkan komponen-komponen ini, jelas kurikulum merupakan

bagian penting dalam sebuah sistem pendidikan. Hal itu berlaku juga dalam sistem pendidikan nasional. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan perkembangan peserta didik, kebutuhan pembangunan nasional, serta perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan kesenian.

Kurikulum 2006 yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang dinilai masih terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya. KTSP dinilai belum tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global (Kemendikbud, 2012). Standar penilaian KTSP dinilai belum mengarah pada penilaian berbasis kompetensi. Hal tersebut bertentangan dengan penjelasan pasal 35 UU nomor 20 Tahun 2003 bahwa kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati.

Dunia pendidikan nasional tidak akan terlepas dari masalah. Permasalahan itu akan tetap ada, bahkan akan semakin kompleks seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Masalah tersebut adalah masalah relevansi, masalah kualitas (mutu

(26)

2

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Standar Nasional Pendidikan dan faktor perkembangan penduduk Indonesia. Tantangan eksternal berkaitan dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.

Hasil analisis PISA (Program for International Student Assessment) menunjukkan hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6 (Kemendikbud, 2013). Hal tersebut menunjukkan kualitas pendidikan Indonesia memang sangat rendah. Jangankan untuk skala internasional, dalam skala ASEAN

saja kualitas pendidikan Indonesia masih di bawah Malaysia dan Singapura, bahkan Filipina dan Thailand (Arifin, 2011: 311).

Selain itu, fenomena negatif akibat kurangnya karakter yang dimiliki peseta didik menuntut pemberian pendidikan karakter dalam pembelajaran.

Pernyataan tersebut didukung persepsi masyarakat bahwa pembelajaran terlalu menitikberatkan pada kognitif, beban siswa terlalu berat, dan kurang bermuatan karakter. Berdasarkan masalah dan tantangan tersebut di atas, pemerintah melalui Kemendikbud menilai perlu dikembangkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Perubahan kurikulum memiliki tujuan meningkatkan rasa ingin tahu dan keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian kurikulum baru tidak hanya menilai keaktifan bertanya, tetapi juga menilai proses dan hasil observasi siswa serta kemampuan siswa menalar masalah yang diajukan guru sehingga siswa diajak berpikir logis. Elemen perubahan Kurikulum 2013 meliputi perubahan standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi, dan standar penilaian (Kemendikbud, 2012). Standar kompetensi lulusan dibedakan menjadi domain yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Rancangan

(27)

3

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelajaran IPA dan IPS di tingkat SD, serta rencana penjurusan lebih awal di tingkat SMA.

Perubahan KTSP menjadi Kurikulum 2013 mengundang berbagai pendapat dari berbagai pihak. Pihak yang kurang sependapat dengan perubahan kurikulum menganggap perubahan terlalu tergesa-gesa. Evaluasi penerapan kurikulum sebelumnya (KTSP) penting lebih dahulu dilakukan agar dapat menjadi panduan penyusunan serta implementasi kurikulum baru. Fakta di sekolah menunjukkan banyak guru belum sepenuhnya mengimplementasikan KTSP, tetapi sekarang harus mengimplementasikan Kurikulum 2013 yang

memiliki prinsip mengintegrasi banyak materi.

Melalui hasil observasi yang dilakukan, ditemukan banyak guru yang belum mengenal kurikulum baru. Sebagian besar guru mengetahui perubahan kurikulum justru dari media massa atau media online. Kurangnya keterlibatan guru dalam sosialisasi Kurikulum 2013 membuat berbagai pihak menganggap implementasi Kurikulum 2013 tidak akan berjalan mulus.

Disisi lain, pihak yang mendukung perubahan kurikulum menganggap perubahan tersebut perlu memenuhi tantangan perkembangan zaman. Bila kurikulum tidak diubah, lulusan yang dihasilkan adalah lulusan usang yang tidak terserap di dunia kerja (Kemendikbud, 2012). Selain itu, pemerintah melakukan beberapa hal untuk menanggapi permasalahan dalam implementasi kurikulum baru. Pemerintah melakukan uji publik melalui dialog tatap muka di beberapa daerah secara online di website kemendikbud dan secara tertulis yang dikirim ke beberapa perguruan tinggi dan dinas pendidikan. Selanjutnya, diadakan sosialisasi di berbagai kota besar mengenai implementasi kurikulum 2013. Hasil uji publik yang dilakukan pada 29 November25 Desember 2012 menunjukkan bahwa

(28)

4

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berbagai pendapat yang berkembang dengan adanya perubahan kurikulum menunjukkan bahwa guru memegang peran penting dalam perubahan kurikulum. Sebaik apapun kurikulum yang dibuat, jika guru yang menjalankan tidak memiliki kemampuan yang baik, kurikulum tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Yusuf (2007) menyatakan bahwa dalam implementasi KTSP, kesiapan sekolah mencakup kesiapan materiil dan nonmateriil. Kesiapan tersebut meliputi kesiapan perangkat kurikulum, sarana prasarana sekolah, kesiapan anggaran pendidikan, dan terakhir kesiapan guru. Hal tersebut sedikit berbeda dengan kesiapan dalam implementasi Kurikulum 2013 yang tidak berdasarkan tingkat satuan pendidikan.

Sikdisnas (2012) menyatakan sedikitnya ada dua faktor besar dalam keberhasilan Kurikulum 2013. Faktor penentu pertama yaitu kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Faktor penentu kedua yaitu faktor pendukung yang terdiri atas tiga unsur, yaitu (i) ketersediaan

buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum; (ii) penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan; dan (iii) penguatan manajemen dan budaya sekolah.

Kurikulum baru menuntut guru untuk melaksanakan pembelajaran yang berbasis tematik integratif. Guru juga dituntut untuk tidak hanya menguasai satu atau dua kompetensi, tetapi juga harus menguasai keempat kompetensi guru sekaligus, yaitu pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Kompetensi guru perlu diketahui karena kompetensi tersebut berkaitan dengan pengembangan kurikulum serta proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas.

Untuk mengetahui keberhasilan kurikulum mengenai kesesuaian kompetensi pendidik terhadap Kurikulum 2013 serta kesiapan guru melaksananakan perubahan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 pada

(29)

5

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Agar penelitian ini dapat terarah dan mendalam serta tidak terlalu luas jangkauannya, penelitian ini difokuskan pada

1. Pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru terhadap kesiapan guru PAI Sekolah Dasar dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kabupaten Bandung Barat.

2. Kesiapan guru PAI Sekolah Dasar di Kecamatan Cikalong Wetan, Kecamatan Cipatat, dan Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kompetensi guru terhadap kesiapan guru PAI SD dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Adapun rincian

pertanyaan penelitiannya sebagai berikut.

1. Bagaimanakah profil kompetensi pedagogik guru PAI SD di Kabupaten Bandung Barat?

2. Bagaimanakah profil kompetensi profesional guru PAI SD di Kabupaten Bandung Barat?

3. Bagaimanakah kesiapan guru PAI SD mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kabupaten Bandung Barat?

4. Seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap kesiapan guru PAI SD dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kabupaten Bandung Barat?

5. Seberapa besar pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kesiapan guru PAI SD dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kabupaten Bandung

Barat?

(30)

6

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap kesiapan guru PAI SD dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kabupaten Bandung Barat.

2. Tujuan Khusus

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan khusus penelitian ini sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui profil kompetensi pedagogik guru PAI SD di Kabupaten Bandung Barat.

2. Untuk mengetahui profil kompetensi profesional guru PAI SD di Kabupaten Bandung Barat.

3. Untuk mengetahui kesiapan guru PAI SD dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kabupaten Bandung Barat.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi pedagogik guru terhadap kesiapan guru PAI SD dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013

di Kabupaten Bandung Barat.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi profesional guru terhadap kesiapan guru PAI SD dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kabupaten Bandung Barat.

E. Kegunaan Penelitian

Dengan melihat tujuan penelitian di atas, penelitian ini sekurang-kurangnya diharapkan dapat memberikan dua kegunaan berikut.

1. Teoretis Akademis

Memberikan sumbangan pemikiran atau menambah informasi bagi perkembangan pendidikan agama Islam, juga diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan pendidikan

agama Islam, khususnya yang terkait dengan implementasi kurikulum. 2. Praktis Pragmatis

(31)

7

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berarti bagi perkembangan pendidikan di lapangan dalam rangka meningkatkan kompetensi guru pendidikan agama Islam.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama terhadap hal berikut.

1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran yang konstruktif dalam memperkaya, mengembangkan, dan memajukan khazanah

keilmuan, khususnya yang berkaitan dengan kompetensi guru pendidikan agama Islam.

2. Dinas Pendidikan

Memberikan informasi mengenai kesesuaian kompetensi guru dan kesiapan guru mengimplementasikan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran. Informasi tersebut diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk menentukan dan menetapkan kebijakan sesuai dengan kondisi daerah setempat.

3. Guru

Memberikan bahan masukan pada guru untuk meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran sesuai tuntutan Kurikulum 2013.

4. Penulis

Penelitian ini merupakan proses belajar untuk menambah wawasan dan kemampuan penulis dalam memanfaatkan dan menerapkan teori-teori yang penulis dapatkan, kemudian mengolahnya guna memahami fenomena pendidikan

di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan agama Islam di Indonesia.

(32)

8

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penulisan tesis ini peneliti membagi struktur organisasi tesis ke dalam lima bab, yaitu

Bab I tersusun atas latar belakang penelitian; identifikasi masalah penelitian; rumusan masalah penelitian; tujuan penelitian; kegunaan penelitian; manfaat penelitian; dan struktur organisasi tesis.

Bab II berisikan tentang kajian pustaka yang meliputi penelitian terdahulu, kesiapan guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013, dan kompetensi guru; kerangka pemikiran; dan hipotesis penelitian.

Bab III uraian berkenaan dengan lokasi, populasi, dan sampel penelitian; metode penelitian; definisi operasional; instrumen penelitian; proses pengembangan instrumen; teknik pengumpulan data; dan teknik analisis data.

Bab IV gambaran berkenaan dengan bagaimana peneliti menganalisis data lapangan yang kemudian dilanjutkan dengan pembahasan berdasarkan data dan sumber referensi yang mendukung penelitian pada kajian pustaka.

(33)

31 Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bandung Barat dengan gambaran peta sebagai berikut.

[image:33.595.147.480.265.534.2]

Sumber: https://fbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net

Gambar 3.1

Peta Kabupaten Bandung Barat

2. Populasi Penelitian

(34)

32

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

[image:34.595.189.432.161.635.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Daftar Sekolah Negeri dan Swasta

di Kabupaten Bandung Barat Berdasarkan Kecamatan

No Kecamatan

Sekolah Negeri Swasta

1 Batujajar 38 18

2 Cihampelas 43 21

3 Cikalong Wetan 59 6

4 Cililin 39 18

5 Cipatat 60 13

6 Cipeundey 41 12

7 Cipongkor 46 32

8 Cisarua 28 6

9 Gununghalu 36 27

10 Lembang 63 9

11 Ngamprah 41 11

12 Padalarang 64 17

13 Parongpong 28 13

14 Rongga 35 12

15 Saguling 15 0

16 Sindangkerta 42 13

Jumlah

678 228

906

(Data diolah dari Pusat Data Dan Statistik Pendidikan (PDSP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

(35)

33

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel menurut Sulistyo-Basuki (2006: 182) adalah bagian tertentu dari keseluruhan objek yang akan diteliti. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun dasar pertimbangannya adalah sebagai berikut.

Pertama, membagi enam belas kecamatan berdasarkan cluster. Cluster 1 merupakan kecamatan yang termasuk kategori perkotaan, cluster 2 merupakan kecamatan yang termasuk kategori sedang (antara perkotaan dan perdesaan), dan

cluster 3 merupakan kecamatan yang termasuk kategori perdesaan. Pembagian

kecamatan berdasarkan cluster dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2

Daftar Kecamatan Berdasarkan Cluster

Cluster 1 Cluster 2 Cluster 3

No Kecamatan No Kecamatan No Kecamatan

1 Batujajar 1 Cihampelas 1 Cikalong Wetan 2 Lembang 2 Cililin 2 Cipongkor 3 Ngamprah 3 Cipatat 3 Gunung Halu 4 Padalarang 4 Cipeundey 4 Rongga 5 Cisarua 5 Parongpong 5 Saguling

6 Sindang Kerta

Setelah dilakukan pengundian pada masing-masing cluster, keluarlah Kecamatan Padalarang untuk cluster 1, Kecamatan Cipatat untuk cluster 2, dan Kecamatan Cikalong Wetan untuk cluster 3.

Kedua, menentukan jumlah ukuran sampel minimal yaitu 20 sekolah dari setiap kecamatan. Setelah dilakukan pengundian pada masing-masing kecamatan keluarlah sekolah-sekolah sebagaimana dalam tabel 3.3 berikut

(36)

34

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

[image:36.595.110.512.140.508.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Sampel Sekolah Setiap Kecamatan

No Kecamatan

Padalarang Cipatat Cikalong Wetan

1 SDN 1 Ciburuy SDN Yudha Bhakti SDN 1 Cisomang

2 SDN 2 Cibacang SDN Manggah SDN 3 Cisomang

3 SDN 1 Padalarang SDN GunungMasigit SDN Cigentur 4 SDN 1 Kertajaya SDN Rancabentang SDN Rende 5 SDN 2 Medalsirna SDN 1 Nyalindung SDN Neglasari 6 SDN 3 Kertajaya SDN KarangMulya SDN 1 Maswati 7 SDN 2 Kertajaya SDN Margaluyu SDN 1 Pangheotan 8 SDN 1 Tagogapu SDN Ciptaharja SDN Bale Pulang

9 SDN Kertasari SDN Sukasari SDN 1 Cikalong Wetan

10 SDN 1 Gunung Bentang SDN Jati SDN Panghegar 11 SDN 1 Cipadangmanah SDN GiriMulya SDN Gandasari 12 SDN 1 Margalaksana SDN SariMukti SDN 3 Cikalong Wetan

13 SDN Purabaya SDN Pasegan SDN 5 Cisomang

14 SDN 2 Cipeundeuy SDN 2 Nyomplong SDN Nugraha

15 SDN Ciampel SDN 1 Cipatat SDN 2 Cikalong Wetan

16 SDN 1 Kamulyaan SDN 2 Rajamandala Kulon SDN 4 Rajamandala Wetan 17 SDN 3 Purabaya SDN 2 GunungMasigit SDN Daya Bakti

18 SDN Curug Agung 01 SDN 1 Rajamandala Kulon SDN Cihanjuang 19 SDN 01 Cibacang SDN Pareang Kolot SDN Cileunca 20 SDN 2 Krida Utama SDN Cimerang SDN Giri Mukti

B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yaitu suatu metode yang bermaksud menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian eksplanasi disebut juga penelitian konfirmatori (confirmatory research) dan semakin dikenal sebagai penelitian korelasional (correlational research). Sebagaimana yang dikemukakan oleh Narbuko (2003)

(37)

35

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor yang lain berdasarkan pada koefisien korelasi.

Dengan metode penelitian ini, diharapkan akan diketahui hubungan antara

variabel penelitian yang dilakukan, baik pola, arah, sifat, bentuk, dan kekuatan hubungan. Selain itu, dilakukan proses pengumpulan data, jenis analisis yang digunakan, dan cara hasil analisis data itu diinterpretasikan.

r

Bagan 3.1

Desain Penelitian Korelasi (Sugiyono, 2012: 42) Keterangan:

X : Kompetensi Guru Y : Kesiapan Guru r : Korelasi

C. Metode Penelitian

Berdasarkan tingkat eksplanasinya, penelitian ini dapat dikelompokkan ke dalam penelitian kuantitatif korelatif, yaitu untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan satu atau lebih variabel lainnya. Artinya, ada variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2012: 39). Variabel independen (bebas) dalam penelitian ini adalah kompetensi guru (X) yang meliputi kompetensi pedagogik (X1) dan kompetensi profesional (X2),

(38)

36

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012: 39). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah kesiapan guru PAI SD dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 (Y).

D. Definisi Operasional

Penelitian ini terbagi atas variabel bebas (independen) yaitu kompetensi guru (X) yang terdiri atas kompetensi pedagogik (X1) dan kompetensi profesional (X2), dan variabel terikatnya (dependen) yaitu kesiapan guru PAI SD dalam

[image:38.595.113.512.351.751.2]

mengimplementasikan Kurikulum 2013 (Y). Tabel 3.4

Operasionalisasi Variabel Kompetensi Pedagogik

No Dimensi Indikator

1 Menguasai

karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

1. Memahami karakteristik peserta didik usia sekolah dasar yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya

2. Mengidentifikasi potensi peserta didik usia sekolah dasar dalam mata pelajaran PAI

3. Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar dalam mata pelajaran PAI

4. Mengidentifikasi kesulitan peserta belajar usia sekolah dasar dalam mata pelajaran PAI

2 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

1. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran PAI

2. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata pelajaran PAI

3 Mengembangkan kurikulum yang terkait

dengan mata

pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.

1. Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum 2. Menentukan tujuan mata pelajaran PAI

3. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan mata pelajaran PAI

4. Memilih materi mata pelajaran PAI yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran

(39)

37

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

usia sekolah dasar

6. Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian 4 Menyelenggarakan

pembelajaran yang mendidik.

1. Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik.

2. Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran

3. Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan

4. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan

5. Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran PAI untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh

6. Mengambil keputusan transaksional dalam mata pelajaran PAI sesuai dengan situasi yang berkembang 5 Memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran.

1. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran

6 Memfasilitasi

pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki

1. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal

2. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya

7 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik

1. Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik, dan santun, baik secara lisan maupun tulisan

2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik, (b) memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada peserta didik untuk merespons, (c) respons peserta didik, (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik, dan seterusnya

8 Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar

1. Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik mata pelajaran PAI

(40)

38

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar

4. Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar

5. Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan mengunakan berbagai instrumen

6. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan

7. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar 9 Memanfaatkan hasil

penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

1. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar

2. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan 3. Mengomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada

pemangku kepentingan

4. Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran 10 Melakukan tindakan

reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

1. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan

2. Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan mata pelajaran PAI

[image:40.595.113.511.110.480.2] [image:40.595.112.513.525.713.2]

3. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran PAI.

Tabel 3.5

Operasionalisasi Variabel Kompetensi Profesional

No Dimensi Indikator

1 Pengembangan profesi 1. Menginterpretasikan materi, struktur, konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran PAI 2. Menganalisis materi, struktur, konsep, dan pola pikir

ilmu-ilmu yang relevan dengan pembelajaran PAI 2 Menguasai standar

kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

1. Memahami standar kompetensi mata pelajaran PAI 2. Memahami kompetensi dasar mata pelajaran PAI 3. Memahami tujuan pembelajaran PAI

3 Mengembangkan materi pembelajaran

(41)

39

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang diampu secara

kreatif. 2. Mengolah materi pelajaran PAI secara kreatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. 4 Mengembangkan

keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif

1. Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus

2. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan

3. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan

4. Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber

5 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri

1. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi

[image:41.595.114.514.435.719.2]

2. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri

Tabel 3.6

Operasionalisasi Variabel Kesiapan Guru

No Dimensi Indikator

1 Penyusunan dan Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

1 Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

2 Beragam dan terpadu

3 Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

4 Relevan dengan kebutuhan kehidupan 5 Menyeluruh dan berkesinambungan 6 Belajar sepanjang hayat

7 Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

2 Kegiatan Pembelajaran

1 Pandangan Tentang Pembelajaran

2 Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung 3 Proses Pembelajaran

(42)

40

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 Aspek Evaluasi Kurikulum 3 Desain dan Instrumen

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2012: 102). Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner menurut Sugiyono (2012: 142) merupakan teknik pemgumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Adapun kuesioner menurut Dharma (2011: 78) adalah daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada subjek yang diteliti untuk

mengumpulkan informasi yang dibutuhkan peneliti.

[image:42.595.114.522.111.151.2]

. Dalam menetapkan kriteria penskoran untuk setiap kategori jawaban, peneliti menggunakan modifikasi skala likert dan rating scale untuk kuesioner kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional, sedangkan skala deferensial angka 1 sampai dengan angka 12 untuk kesiapan guru. Penskoran untuk alternatif jawaban dapat dilihat pada tebel-tabel berikut.

Tabel 3.7

Kriteria Penskoran Kuesioner Kompetensi Pedagogik

Kategori Jawaban Selalu Sering Jarang Tidak Pernah

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

Tabel 3.8

Kriteria Penskoran Kuesioner Kompetensi Profesional

Kategori Jawaban Sangat

Menguasai Menguasai

Kurang Menguasai

Tidak Menguasai

Positif 4 3 2 1

[image:42.595.112.513.624.708.2]
(43)

41

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

[image:43.595.156.466.149.198.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Kriteria Penskoran Kuesioner Kesiapan Guru

Tidak Siap Kurang Siap Siap Sangat Siap 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

F. Proses Pengembangan Instrumen

Setelah ditentukan instrumen penelitian berupa kuesioner, langkah selanjutnya adalah proses pengembangan instrumen penelitian. Dalam melakukan penyusunan

kuesioner peneliti melakukan tahapan berikut.

1. Pembuatan kisi-kisi kuesioner, Dalam membuat kisi-kisi kuesioner, peneliti mengembangkan dari operasionalisasi variabel. Pernyataan dibuat berdasarkan indikator variabel yang telah ada (lihat lampiran III).

2. Menyusun item pernyataan yang terdiri atas seratus item (lihat lampiran V). 3. Mengonsultasikan pernyataan kuesioner dengan kedua dosen pembimbing. 4. Melakukan profesional judgement (lihat lampiran IV) kepada

a. Dr. H. Endis Firdaus, M.Ag. b. Dr. H. Abas Asyafah, M.Pd. 5. Melakukan revisi kuesioner.

6. Melakukan uji coba kuesioner kepada pengurus Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI SD Kabupaten Bandung Barat sebanyak 10 orang.

7. Menganalisi hasil uji coba kuesioner

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan instrumen terhadap

(44)

42

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen yang tidak valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas instrumen, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari instrumen secara keseluruhan dengan cara mengorelasikan setiap butir instrumen dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor item. Untuk menghitung validitas instrumen digunakan rumus korelasi Product Moment.

   

2 2

2

 

2

.

.

.

.

.

Y

Y

n

X

X

n

Y

X

XY

n

r

xy

Keterangan :

xy

r : Koefisien korelasi variabel X dan Y;

n : Ukuran Sampel;

X : Variabel Bebas ( Independent Variable); Y : Variabel Terikat (Dependent Variable). (Arikunto, 2010: 319)

Uji validitas instrumen penelitian dilakukan menggunakan bantuan software

SPSS Statistics version 20. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. Klik

Analyze – Correlate – Bivariate - kemudian pindahkan seluruh item dari kotak

kiri ke kotak kanan –pastikan correlation coeficients adalah Pearson dan Test

Significance adalah Two-tailed– klik Ok. Untuk hasilnya dapat dilihat pada tabel

3.10 berikut.

Dalam menentukan valid dan tidak valid item kuesioner dapat dilihat dari skor

Sig. 2 tailed. Apabila skornya  0,05, item kuesioner dinyatakan tidak valid, tetapi

[image:44.595.147.455.236.441.2]

jika skornya < 0,05, item kuesioner dinyatakan valid. Artinya item valid dapat digunakan dan item tidak valid tidak dapat digunakan dalam kuesioner.

Tabel 3.10

(45)

43

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Item Koefesien Korelasi Sig. 2 tailed Keterangan

1 0,698 0,025 valid

2 0,679 0,031 valid

3 0,804 0,005 valid

4 0,801 0,005 valid

5 0,899 0,000 valid

6 0,801 0,005 valid

7 0,801 0,005 valid

8 0,801 0,005 valid

9 0,801 0,005 valid

10 0,748 0,013 valid

11 0,838 0,002 valid

12 0,859 0,001 valid

13 0,781 0,008 valid

14 0,684 0,029 valid

15 0,682 0,030 valid

16 0,885 0,001 valid

17 0,919 0,000 valid

18 0,827 0,003 valid

19 0,769 0,009 valid

20 0,778 0,007 valid

21 0,581 0,078 tidak valid

22 0,788 0,007 valid

23 0,134 0,713 tidak valid

24 0,448 0,194 tidak valid

25 0,341 0,335 tidak valid

26 0,824 0,003 valid

27 0,818 0,004 valid

28 0,843 0,002 valid

29 0,630 0,051 tidak valid

30 0,630 0,051 tidak valid

31 0,874 0,001 valid

32 0,791 0,006 valid

33 0,952 0,000 valid

34 0,432 0,212 tidak valid

35 0,126 0,729 tidak valid

(46)

44

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37 0,660 0,038 valid

38 0,947 0,000 valid

39 0,807 0,005 valid

40 0,813 0,004 valid

41 0,813 0,004 valid

42 0,818 0,004 valid

43 0,819 0,004 valid

44 0,840 0,002 valid

45 0,698 0,025 valid

46 0,848 0,002 valid

47 0,477 0,164 tidak valid

48 0,640 0,046 valid

Tabel 3.11

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Item untuk Variabel Kompetensi Profesional (X2)

No Item Koefesien Korelasi Sig. 2 tailed Keterangan

49 0,924 0,000 valid

50 0,765 0,010 valid

51 0,787 0,007 valid

52 0,765 0,010 valid

53 0,840 0,002 valid

54 0,806 0,005 valid

55 0,806 0,005 valid

56 0,924 0,000 valid

57 0,331 0,351 tidak valid

58 0,685 0,029 valid

59 0,707 0,022 valid

60 0,538 0,109 tidak valid

61 0,733 0,016 valid

62 0,666 0,036 valid

63 0,874 0,001 valid

64 0,655 0,040 valid

65 0,538 0,109 tidak valid

66 0,891 0,001 valid

(47)

45

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68 0,857 0,002 valid

[image:47.595.150.474.147.736.2]

69 0,520 0,123 tidak valid

Tabel 3.12

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Validitas Item untuk Variabel Kesiapan Guru (Y)

No Item Koefesien Korelasi Sig. 2 tailed Keterangan

70 0,783 0,007 valid

71 0,751 0,012 valid

72 0,865 0,001 valid

73 0,892 0,001 valid

74 0,875 0,001 valid

75 0,769 0,009 valid

76 0,769 0,009 valid

77 0,703 0,023 valid

78 0,762 0,010 valid

79 0,767 0,010 valid

80 0,638 0,047 valid

81 0,751 0,012 valid

82 0,819 0,004 valid

83 0,842 0,002 valid

84 0,840 0,002 valid

85 0,558 0,093 tidak valid

86 0,700 0,024 valid

87 0,888 0,001 valid

88 0,735 0,015 valid

89 0,658 0,039 valid

90 0,362 0,304 tidak valid

91 0,495 0,146 tidak valid

92 0,619 0,056 tidak valid

93 0,495 0,146 tidak valid

94 0,851 0,002 valid

95 0,784 0,007 valid

96 0,928 0,000 valid

97 0,900 0,000 valid

(48)

46

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

99 0,615 0,059 tidak valid

[image:48.595.113.507.185.339.2]

100 0,890 0,001 valid

Tabel 3.13

Ringkasan Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel

Jumlah Butir Item Jumlah item yang diujicobakan Valid Tidak Valid

Kompetensi Pedagogik (X1) 39 9 48

Kompetensi Profesional (X2) 16 5 21

Kesiapan Guru (Y) 25 6 31

Jumlah 80 20 100

(Rekapitulasi penghitungan validitas item seluruh variabel lihat lampiran VII)

b. Hasil Uji Reliabilitas

Selain harus valid, alat ukur penelitian juga harus reliabel (handal). Suatu alat ukur penelitian dikatakan handal apabila alat ukur penelitian itu memberikan hasil yang tetap terhadap variabel yang diukur walaupun variabel ada perubahan.

Singarimbun dan Effendi (1995: 140) mengemukakan bahwa :

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.

Uji relibilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Adapun rumusnya sebagai berikut.

2
(49)

47

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 = reliabilitas instrumen

K = banyaknya item pernyataan

2

j

s = jumlah varian item

2

S = varian total

Uji reliabilitas instrumen penelitian dilakukan menggunakan bantuan

softwareSPSS Statistics version20. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut.

Klik Analyze - Scale - Reliability Analysis - kemudian pindahkan seluruh item dari kotak kiri ke kotak kanan kecuali total - klik Statistics - pilih scale if item

deleted pada Desciptive for dan Correlations pada Inter-Item - klik Continue

(abaikan yang lain) – klik Ok.

[image:49.595.129.494.439.580.2]

Hasil uji reliabilitas instrumen akan dikategorikan menurut kategori koefisien Guillford seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.14

Tingkat Koefisien Reliabilitas Guillford

Koefisien Reliabilitas Tingkat Reliabilitas 0,90 - 1,00 luar biasa bagus (excellent) 0,85 - 0,89 sangat bagus (very good)

0,80 - 0,84 bagus (good)

0,70 - 0,79 cukup (fair)

kurang dari 0,70 kurang (poor) Sumber : Guillford (Sugiyono, 2003: 90)

Adapun hasil uji reliabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.15

Rekapitulasi Hasil Penghitungan Uji Reliabilitas

(50)

48

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 Kompetensi Pedagogik (X1) 0.980 luar biasa bagus (excellent)

2 Kompetensi Profesional (X2) 0.951 luar biasa bagus (excellent)

3 Kesiapan Guru (Y) 0.970 luar biasa bagus (excellent) (Rekapitulasi penghitungan reliabilitas variabel lihat lampiran VII)

Berdasarkan tabel 3.15 dapat dilihat bahwa koefisien reliabilitas yang dimiliki oleh variabel kompetensi pedagogik sebesar 0,980, variabel kompetensi

profesional sebesar 0,951, dan variabel kesiapan guru sebesar 0,970. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen penelitian ini termasuk ke dalam kategori reliabiltas luar biasa bagus (excellent).

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melaui kuesioner terhadap kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kesiapan guru PAI SD dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Kabupaten Bandung Barat.

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu

1. Tahap Persiapan.

Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi:

a. studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui kondisi awal populasi dan sampel (guru PAI SD yang akan diberi kuesioner);

b. studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat mengenai permasalahan yang akan dikaji;

c. membuat dan menyusun instrumen penelitian;

d. men-judgment instrumen penelitian;

e. menguji coba instrumen penelitian;

f. menganalisis hasil uji coba instrumen penelitian kemudian melakukan

(51)

49

Yudha Al-Farisi, 2014

PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP KESIAPAN GURU PAI SD DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi:

a. memberikan kuesioner kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, dan kesiapan guru PAI SD dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013; b. mengolah data hasil kuesioner;

c. menganalisis data hasil kuesioner untuk mengetahui pengaruh kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional terhadap kesiapan guru PAI

Gambar

Tabel
Gambar 3.1 Peta Kabupaten Bandung Barat
Tabel 3.1 Daftar Sekolah Negeri dan Swasta
Tabel 3.3 Sampel Sekolah Setiap Kecamatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Furthermore, Green Ajax is still able to display the latest data using smaller amount of requests than Classic Ajax even though the server updates the data at the scheduled time and

Hasil rendeman trimiristin yang diperoleh cukup sedang, tidak terlalu banyak ataupun tidak terlalu sedikit yaitu 26,49%, hal ini mungkin disebabkan bentuk serbuk

Untuk menunju pembelajaran sastra berperspektif jender, paling tidak ada tiga komponen yang harus diperhatikan, yaitu kurikulum, materi yang disampaikan atau diproduksi oleh

nai bagaimana cara perusahaan memberikan moti- vasi kepada karyawan, agar karyawan mau berbagi pengetahuan dan menjadikan hal tersebut sebagai budaya yang tidak merugikan

Penggunaan teknologi nfc dapat memberikan informasi yang lebih dinamis terhadap poster film dengan cara melekatkan tag nfc pada poster film tersebut untuk dapat diakses oleh

Dengan melihat kondisi yang demikian maka sejak tahun 2009 Pemerintah kabupaten Wonosobo berupaya untuk mengelola air limbah ini melalui program Sanitasi

Seiring peningkatan jumlah KBIHU di indonesia, terdapat beberapa persoalan yang dihadapi yang harus dipecahkan, diantaranya adalah s emakin banyaknya jumlah KBIHU yang

Dengan mikroskop yang lebih canggih, membuktikan bahwa didalam sitoplasma berisi organel organel yang memiliki fungsi sesuai dengan struktunya..