• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE FIELD TRIP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CISALASIH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE FIELD TRIP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CISALASIH."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE FIELD TRIP PADA

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS

PADA SISWA KELAS V SDN CISALASIH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Dini Fajar Julita

1003585

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN METODE FIELD TRIP PADA PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CISALASIH

Oleh Dini Fajar Julita

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Dini Fajar Julita

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN METODE FIELD TRIP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CISALASIH

Oleh Dini Fajar Julita

1003585

Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing I

Dr. H. Y. Suyitno, M.Pd NIP. 195009081981011001

Pembimbing II

Effy Mulyasari, M.Pd NIP. 196801182008012003

Mengetahui, Ketua JurusanPedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

1. Latar Belakang Penelitian ... 1

2. Latar Belakang Sekolah ... 4

B. Rumusan Masalah ... 13

C. Hipotesis Tindakan ... 14

D. Tujuan Penelitian ... 14

E. Manfaat Penelitian ... 15

F. Definisi Operasional ... 16

BAB II KAJIAN TEORI A. Metode Field Trip ... 17

1. Pengertian Metode ... 17

2. Pengertian Metode Field Trip ... 17

3. Keunggulan Metode Field Trip ...18

4. Kelemahan Metode Field Trip ... 19

5. Langkah-langkah Metode Field Trip ...20

B. Matematika Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ...21

C. Puisi Bebas ...22

1. Pengertian Puisi Bebas ... 22

2. Unsur-unsur Pembentukan Puisi ... 23

(5)

v

Dini Fajar Julita, 2014

Halaman

4. Tujuan Menulis Puisi Bebas ... 26

5. Manfaat Menulis Puisi Bebas ... 27

D. Penelitian yang Relevan ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 28

B. Model Penelitian ... 29

C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 30

D. Prosedur Penelitian ... 31

E. Instrumen Penelitian... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ... 32

G. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 36

1. Siklus I ... 36

a. Perencanaan... 36

b. Pelaksanaan Tindakan ... 37

c. Observasi Pembelajaran ... 39

d. Refleksi ... 45

2. Siklus II ... 46

a. Perencanaan... 46

b. Pelaksanaan Tindakan ... 46

c. Observasi Pembelajaran ... 48

d. Refleksi ... 56

B. Pembahasan ... 57

1. Proses Pembelajaran... 57

2. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Bebas ... 58

3. Analisis Puisi Siswa ... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 67

(6)

vi

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(7)

vii

Dini Fajar Julita, 2014

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Daftar Staf dan Pengajar SDN Cisalasih ... 9

Tabel 1.2. Keadaan Siswa SDN Cisalasih pada Awal Tahun Ajaran 2012/2013 ... 10

Tabel 1.3. Kondisi Sarana dan Prasarana SDN Cisalasih ... 10

Tabel 3.1. Kategori Tafsiran IPK Keterlaksanaan Metode Pembelajaran ... 34

Tabel 3.2. Persentase Ketuntasan Belajar Siswa ... 35

Tabel 4.1. Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus I ... 39

Tabel 4.2. Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus I ... 42

Tabel 4.3. Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II ... 49

Tabel 4.4. Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus II ... 52

(9)

ix

Dini Fajar Julita, 2014

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1. Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa Kelas V Sebelum PTK dan

Siklus I... 44 Grafik 4.2. Perbandingan Persentase Nilai Siswa Kelas V diatas KKM Sebelum

PTK dan Siklus I ... 44 Garfik 4.3. Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa Kelas V Siklus I dan

Siklus II ... 53 Grafik 4.4. Perbandingan Persentase Nilai Siswa Kelas V diatas KKM Siklus I

dan Siklus II ... 54 Grafik 4.5. Peningkatan Nilai Siswa Kelas V pada Siklus I dan Siklus II ... 55 Grafik 4.6. Peningkatan Nilai Kegiatan Mengajar Guru pada Setiap Siklus ... 57 Grafik 4.7. Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa Kelas V Sebelum PTK, Siklus I

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 72

A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 84

Lampiran B B.1 Lembar Observasi ... 96

B.2 Lembar Format Penilaian Puisi ... 101

B.3 Lembar Format Daftar Nilai Siswa ... 102

Lampiran C C.1 Hasil Observasi KBM Siklus I ... 104

C.2 Daftar Nilai Siswa Sebelum PTK ... 124

C.3 Daftar Nilai Siswa Siklus I ... 125

C.4 Hasil Observasi KBM Siklus II ... 127

C.5 Daftar Nilai Siswa Siklus II ... 144

C.6 Puisi Siswa Kelas V ... 146

Lampiran D D.1 Surat Izin Penelitian ... 151

D.2 Surat Keputusan Dosen Pembimbing ... 154

D.3 Surat Pernyataan Melaksanakan Penelitian ... 156

(11)

Dini Fajar Julita, 2014

ABSTRAK

PENERAPAN METODE FIELD TRIP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS V SDN CISALASIH

Oleh Dini Fajar Julita

1003585

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dialami siswa kelas V SDN Cisalasih dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas. Permasalahan tersebut didasari oleh kesulitan siswa dalam menuangkan ide ke dalam bentuk puisi bebas. Nilai rata-rata siswa adalah 57,5 masih berada dibawah KKM yang ditetapkan yaitu 60. Guna menjawab permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengungkapkan proses pembelajaran dengan menerapkan metode field trip pada materi puisi bebas, (2) mengungkapkan peningkatan kemampuan menulis puisi bebas setelah penerapan metode field trip. Penelitian ini dilakukan melalui empat tahapan yang merupakan adaptasi dari model Kemmis dan Mc.Taggart (dalam Mariahani, 2013), yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan sebanyak dua siklus. Siklus I perolehan nilai rata-rata siswa adalah 65,7 dengan persentase ketuntasan belajar 59%. Pada siklus II nilai rata-rata siswa adalah 72,8 dengan persentase ketuntasan belajar 100%. Data tersebut menunjukkan penerapan metode field trip pada pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas pada kelas V SDN Cisalasih. Simpulan dari penelitian ini adalah perencanaan pembelajaran diawali dengan penyusunan RPP, dan instrumen penelitian. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan langkah-langkah metode field trip yaitu persiapan, pelaksanaan field trip, dan kembali dari field trip. Pada siklus I kegiatan menulis puisi bebas dilakukan di lokasi field trip tetapi karena terdapat berbagai kesulitan maka di siklus II kegiatan menulis puisi bebas dilakukan di dalam kelas setelah pulang dari field trip sehingga situasi pembelajaran menjadi lebih kondusif. Kemampuan menulis puisi bebas siswa dapat meningkat setelah dilakukan penerapan metode field trip. Maka disarankan kepada guru kelas untuk menerapkan metode field trip dengan memperhatikan perencanaan yang sangat matang.

(12)

ABSTRACT

THE APPLICATION OF FIELD TRIP METHOD IN INDONESIAN LEARNING TO INCREASE WRITING FREE POETRY ABILITY IN THE

FIFTH GRADE STUDENTS OF SDN CISALASIH

by

Dini Fajar Julita 1003585

This research is motivated by problems which is experienced by the fifth grade students of SDN Cisalasih in learning Indonesian material writing the free poetry. The problem is based on the student’s difficulties in expressing ideas to make a free poetry. The value of the student average was 57.5 and it was still below 60, the specified score. To answer these problems, then conducted Classroom Action Research (CAR) to improve writing free poetry ability. The purpose of this research are: (1) reveal the learning process by applying the field trip method in material free poetry, (2) reveal the increases of writing free poetry ability after the application of field trip method. This research was conducted through four stages which is adapted of Kemmis and Mc.Taggart models (in Mariahani, 2013). They are including the planning, acting, observation, and reflecting. This research was conducted in two cycles. In the first cycle, value of the students average was 65.7 with a percentage of 59% learning completeness. In the second cycle, value of the students average was 72.8 with a percentage of 100% learning completeness. Based on the results of these data, the application of field trip method in Indonesian learning can increase the writing free poetry ability in the fifth grade students of SDN Cisalasih. Conclusions from this research is the learning plan begins with the preparation of lesson plans and research instruments. The learning process was accordance with the method measures of field trip method, they are preparation, implementation of field trip, and returning from the field trip. In the first cycle, writing the free poetry activities was implemented at the site of the field trip but because there were so many difficulties, so in the second cycle of writing the free poetry activities was implemented in the classroom after returning from the field trip, so that the learning situation becomes more conducive. The writing free poetry ability of students can be increased after the application of the field trip method. However, it was still need to be improved, especially in regarding the elements of taste in the free poetry. Then recommended for the further research to consider the elements of taste in poetry which can be seen through the free choice of words in poetry by the students.

(13)

1 Dini Fajar Julita, 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah merumuskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003).

Dalam ruang lingkup pembangunan nasional, bidang yang mendapat perhatian oleh pemerintah adalah pendidikan dasar. Sekolah dasar adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Menurut Sisdiknas No. 20 Tahun 2003:

“Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan

serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan siswa memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menegah”.

(14)

2

siswa. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengelolaan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar siswa (Depdiknas, 2007:1).

Salah satu mata pelajaran yang turut berperan penting dalam mencapai tujuan pendidikan dasar ialah Bahasa Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia di tingkat sekolah dasar memiliki fungsi yang strategis, karena dengan bahasa pendidik dapat memberikan ilmu pengetahuan, seni dan informasi kepada siswa atau sebaliknya. Tanpa bahasa tidak mungkin para siswa dapat menerima itu semua dengan baik. Sekolah dasar harus memberikan bekal kemampuan dan empat keterampilan berbahasa yang meliputi keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan menulis dan keterampilan membaca. Keempat keterampilan tersebut dapat diperoleh melalui pembelajaran bahasa.

Diantara salah satu keterampilan tersebut yang harus dikuasai adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis berhubungan dengan proses menjelaskan sebuah objek dengan pemberian bahasa tulisan dengan simbol-simbol huruf, pembentukan kata, pembentukan frase, pembentukan kalimat dan pembentukan paragraf sehingga mewujudkan sebuah bahasa tulisan yang memiliki satu kesatuan makna tertentu. Keterampilan menulis siswa salah satunya adalah menulis puisi bebas.

Menulis kreatif puisi adalah salah satu keterampilan bidang apresiasi sastra yang harus dikuasai oleh siswa SD. Pembelajaran menulis puisi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasikan karya sastra, khususnya puisi.

Pembelajaran menulis puisi tidaklah mudah, banyak hambatan yang terjadi dalam proses pembelajarannya khususnya pada tingkat sekolah dasar yang pada hakikatnya masih berpikir kongkrit. Selain itu, minat dan kemampuan siswa dalam menulis puisi tergolong masih rendah. Hambatan lain yang terjadi dalam proses pembelajaran menulis puisi yaitu sebagian besar siswa menghabiskan waktu yang diberikan untuk mencari ide tulisan dan mereka mengalami kesulitan untuk memilih kata-kata yang nantinya akan digunakan dalam menulis puisi.

(15)

3

Dini Fajar Julita, 2014

umumnya verbalisme atau dengan menggunakan metode ceramah yang pada hakikatnya merupakan metode termudah dan termurah, guru hanya menjelaskan lalu menugaskan siswa untuk menulis atau membuat puisi dengan tema yang telah ditentukan tanpa memperhatikan bagaimana pengembangan daya imajinasi dan daya pikir siswa. Hal ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran menulis puisi bebas kurang optimal. Akibatnya hasil belajar siswa rendah, hal ini ditunjukkan dari perolehan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis puisi bebas yaitu 61% dari 100% atau 17 dari 28 siswa kelas V SDN Cisalasih Kabupaten Bandung Barat belum mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah yaitu 60 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Untuk menjadikan kegiatan pembelajaran menuliskan puisi mudah dimengerti, dipahami dan menarik bagi siswa perlu adanya metode untuk memberikan cara agar keefektifan pembelajaran Bahasa Indonesia meningkat terutama dalam pembelajaran menulis puisi yakni dengan menerapkan metode field trip.

Metode field trip adalah suatu metode yang memberikan pengalaman secara langsung kepada peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dengan cara mengajak siswa untuk belajar di luar kelas ataupun mengunjungi tempat-tempat tertentu yang menunjang kegiatan pembelajaran.

Penerapan metode field trip diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi, menarik perhatian siswa, memotivasi siswa, mengurangi rasa tidak nyaman saat berada di dalam kelas karena anak seusia sekolah dasar sangat cepat bosan diam di kelas serta menjadi solusi dari masalah dan hambatan yang sering terjadi dalam bidang pengajaran Bahasa Indonesia.

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka peneliti mengambil judul Penerapan Metode Field Trip pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas

(16)

4

2. Latar Belakang Sekolah

a. Sejarah Perkembangan Sekolah

Sekolah Dasar Negeri Cisalasih yang terletak di Kampung Cisalasih, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat ini telah berdiri semenjak tahun 1979 dengan nama SD Inpres Cisalasih. Berkat usaha dan kerja keras dari sesepuh dan tokoh-tokoh Kampung Cisalasih, akhirnya berdirilah SD Inpres Cisalasih. Tanah yang dipakai untuk bangunan SDN Cisalasih merupakan tanah hasil swadaya warga dan diprakarsai oleh tokoh masyarakat.

Secara geografis, letak SDN Cisalasih ini berada pada daerah perkebunan dan pemukiman. Akses jalan cukup sulit karena kondisi jalan yang berbukit-bukit. Namun, dari segi kondisi lingkungan, sekolah ini sangat asri, sejuk dan bebas dari polusi karena berada di sekitar perkebunan. Kemudian, warga yang ramah, sopan dan bersahaja tak luput dari perhatian karena sekolah ini pun berdekatan dengan pemukiman warga.

Pada umumnya masyarakat Kampung Cisalasih ini menyekolahkan anak-anaknya ke SDN Cisalasih, karena dalam satu dusun hanya terdapat sedikit sekolah khususnya sekolah dasar. Sehingga mayoritas siswa SDN Cisalasih merupakan warga Kampung Cisalasih. Begitupun dengan guru, mayoritas guru-guru berdomisili tak jauh dari sekolah.

SDN Cisalasih melakukan beberapa rehab pembangunan untuk sarana dan prasarana. Selain itu pada masa ini prestasi pun cukup meningkat, terbukti dengan prestasi akademik siswa seperti menjadi juara lomba MIPA se-kecamatan lembang dan kedua se-kabupaten Bandung Barat.

b. Struktur Organisasi Sekolah

(17)

5

Dini Fajar Julita, 2014

Gambar 1.1

Struktur Organisasi SDN Cisalasih

Selain itu SDN Cisalasih memiliki visi dan misi yang hendak dicapai serta nilai yang mendasarinya, yaitu sebagai berikut :

1) Visi

Visi adalah pernyataan mengenai masa depan yang dicita-citakan oleh organisasi suatu waktu akan diwujudkan. Adapun yang menjadi visi SDN Cisalasih adalah “Menyiapkan generasi masa depan yang berilmu, sehat jasmani dan rohani serta dilandasi IMTAK dan IPTEK”.

Kepala Sekolah

Wachyu, S.Pd

Guru Kelas I

Oneng D Daswati, S.Pd

Guru Kelas II

Nining Lindawati

Guru Kelas III

Nurhayati

Guru Kelas IV

Sumiati, Ama.Pd

Guru Kelas V

Cucu Suryana, S.Pd

Guru Kelas VI

Encun Suryati,S.Pd

Kesiswaan

Sekretaris

Kebersihan

Kerohanian

Sarana dan prasarana

(18)

6

2) Misi

Misi merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi. Dalam misi terkandung tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu. Adapun misi SDN Cisalasih sebagai berikut:

1. Menanamkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mengoptimalkan kompetensi siswa melalui IMTAK dan IPTEK.

3. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan melalui pengalaman langsung sesuai dengan minat dan bakat peserta didik.

4. Memberi keteladanan perilaku hidup sehat dan bersih di lingkungan sekolah.

3) Nilai

Nilai adalah landasan perilaku dalam mencapai visi dan misi. Adapun nilai yang dikembangkan adalah kerjasama, keterbukaan dan kekeluargaan.

4) Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi. Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan delapan tahun. Sedangkan sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh suatu organisasi dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan atau bulanan. Adapun yang menjadi tujuan dan sasaran adalah sebagai berikut:

a) Meningkatnya kualitas pendidikan di SDN Cisalasih. Adapun yang menjadi sasarannya adalah sebagai berikut:

(1) Ditetapkannya standar ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran dan setiap jenjang/kelas.

(2) Dicapainya ketuntasan belajar para siswa di atas angka standar ketuntasan belajar.

(3) Meningkatnya siswa yang melanjutkan pendidikan ke sekolah yang diinginkan.

(4) Optimalnya kelulusan siswa kelas VI pada ujian sekolah dan ujian nasional.

(19)

7

Dini Fajar Julita, 2014

b) Optimalnya kemampuan guru SDN Cisalasih dalam mengelola pembelajaran. Adapun sasaran yang ingin diwujudkan adalah :

(1) Terlaksananya pelaksanaan supervisi pembelajaran pada setiap jenjang kelas.

(2) Terwujudnya guru yang mampu menggunakan metode dan media pembelajaran yang relevan.

(3) Terwujudnya guru yang mampu menyusun perencanaan dan evaluasi pembelajaran.

(4) Terwujudnya standar kualifikasi guru .

c) Bertambah dan optimalnya pemanfaatan sarana dan prasarana yang dimiliki. Adapun sasaran yang ingin diwujudkan adalah sebagai berikut:

(1) Terpeliharanya sarana dan prasarana sekolah.

(2) Terlaksananya rehabilitasi sekolah, rumah dinas dan sarana kebersihan sekolah.

(3) Dimilikinya perpustakaan sekolah.

(4) Bertambahnya koleksi perpustakaan sekolah. (5) Bertambahnya alat peraga yang dibutuhkan. (6) Terlaksananya sarana olah raga yang memadai.

d) Terwujudnya pengelolaan sekolah berdasarkan manajemen berbasis sekolah. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

(1) Terwujudnya ketatalaksanaan sekolah yang terstandar. (2) Meningkatnya status akreditasi sekolah.

(3) Terlaksananya pengelolaan sekolah yang transfaran, akuntabel, dan partisipatif.

e) Terwujudnya kurikulum tingkat satuan pendidikan yang berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi. Sasaran yang ingin diwujudkan adalah sebagai berikut:

(1) Terwujudnya kurikulum tingkat satuan pendidikan untuk semua mata pelajaran dan jenjang /kelas.

(20)

8

Dini Fajar Julita, 2014

Penerapan Metode Field Trip pada Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Bebas pada Siswa Kelas V SDN Cisalasih

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (3) Terbentuknya tim pengembang kurikulum di sekolah.

(4) Terlaksananya pembelajaran dan penilaian yang berbasis kompetensi. Untuk mencapai itu semua perlu strategi yang tepat. Strategi adalah suatu upaya untuk merealisasikan tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Strategi mencakup program dan kegiatan berikut ini:

1. Untuk mewujudkan kualitas pendidikan dikembangkan pemberian otonomi yang luas kepada guru dalam mengembangkan pembelajarannya.

2. Untuk mengembangkan kualitas pendidik dilakukan dengan cara memberikan kesempatan yang luas kepada guru untuk meningkatkan kualitas profesinya melalui seminar, penataran pertemuan KKG, maupun studi lanjut.

3. Agar tercapai optimalisasi penggunaan sarana dan prasarana sekolah dikembangkan strategi pemeliharaan berkelanjutan dan terus melakukan upaya penambahan sesuai dengan kebutuhan.

4. Manajemen berbasis sekolah terus dikembangkan dengan upaya optimalisasi peran stakeholder dan transfaransi pengelolaan.

5. Untuk mewujudkan KTSP yang berdaya guna dan efektif, dikembangkan strategi penyempurnaan dan evaluasi KTSP setiap tahun.

c. Denah Lokasi Sekolah

Denah SDN Cisalasih ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1.2

Denah Lokasi SDN Cisalasih Kelas 2

Jadwal Piket Pendidikan Latihan Profesi

(21)

9

Dini Fajar Julita, 2014

d. Keadaan Fasilitas Civitas Akademika Sekolah

Kondisi fasilitas civitas akademika di SDN Cisalasih meliputi guru, siswa, dan sarana prasarana adalah sebagai berikut:

1) Kondisi Guru

Tabel 1.1

Daftar Staf dan Pengajar SDN Cisalasih

No Nama Guru NIP Golongan

/Ruang Ket

1 Wachyu, S.Pd* 195811051982041001 Pembina/ IV a

Kepala sekolah

2 Oneng Dasih Daswati, S.Pd* 196212141984042004 Pembina/ IV a

Guru Kelas I

3 Cucu Suryana, S.Pd* 196502081986101003 Pembina/ IV a

Guru Kelas V

4 Encun Surniati, S.Pd* 196494211986102001 Pembina/ IV a

Guru Kelas VI

5 Sumiati, A.Ma Pd* 196502081988032006 Pembina/ IV a

* Guru yang sudah menjadi PNS ** Guru honorer

2) Kondisi Siswa

(22)

10

sampai pukul 17.00 WIB. Kurikulum yang digunakan semua tingkatan menggunakan KTSP. Di siang hari selalu diadakan kegiatan ekstrakurikuler seperti PKS, PMR, Bola Voli, Pencak Silat. Siswa SDN Cisalasih berasal dari lingkungan sosial yang berbeda-beda. Keadaan siswa SDN Cisalasih pada awal tahun pelajaran 2012/2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2

Keadaan siswa SDN Cisalasih pada awal tahun pelajaran 2012/2013

Kelas Rombel Laki-laki Perempuan Jumlah

I - 12 21 33 dibanggakan baik prestasi akademik maupun non kademik. Pada bidang akademik terlihat pada presentase kelulusan di SDN Cisalasih menunjukan hal yang memuaskan yakni sebesar 100%. Adapun di bidang non akademik potensi siswa juga tak kalah baiknya, semua terfasilitasi dalam bentuk ekstrakurikuler, terutama pada ekstrakurikuler PRAMUKA dan kesenian.

3) Kondisi Sarana dan Prasarana

Tabel 1.3

Kondisi Sarana dan Prasarana SDN Cisalasih

(23)
(24)

12

Beberapa analisis lingkungan strategis meliputi analisis lingkungan internal dan eksternal yaitu sebagai berikut:

1) Analisis Lingkungan Internal ( ALI )

Analisis lingkungan internal adalah upaya mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan SDN Cisalasih Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.Ada dua hal yang akan di analisis yakni kekuatan (strenghts) dan kelemahan (weakness):

a) Kekuatan (strenghts) di SDN Cisalasih adalah sebagai berikut : Keadaan guru kelas yang memadai, sesuai dengan banyaknya kelas (1) Jumlah murid yang sesuai dengan daya tampung sekolah (2) Memiliki halaman sekolah.

(3) Ruang kelas layak.

(4) Berada di lingkungan masyarakat.

b) Kelemahan (weakness) di SDN Cisalasih adalah sebagai berikut : (1) Terbatasnya sumber dana.

(25)

13

Dini Fajar Julita, 2014

(5) Lapangan kurang baik. (6) Buku paket kurang lengkap.

2) Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)

Ada dua faktor yang akan dianalisis dari lingkungan eksternal, yaitu : peluang (opportunity) dan ancaman (treats). Kedua faktor ini penting untuk dianalisis sebab akan berpengaruh besar terhadap keberhasilan sekolah.

a) Peluang (Opportunity)

Peluang adalah segala sesuatu yang berasal dari luar sekolah, yang apabila dimanfaatkan dengan baik akan menjadi salah satu kekuatan sekolah. Adapun yang menjadi peluang dari SDNegeri Cisalasih sebagai berikut:

(1) Letaknya yang jauh dari kebisingan kendaraan. (2) Komite sekolah sangat aktif membantu sekolah. (3) Budaya dan religi masyarakat sangat mendukung. (4) Partisipasi orang tua tinggi.

b) Ancaman (Treats)

Ancaman adalah faktor-faktor yang berasal dari luar SDN Cisalasih yang apabila tidak mendapat penanganan akan mengancam kelangsungan penyelenggaraan proses pendidikan di sekolah. Adapun yang menjadi ancaman bagi SDN Cisalasih adalah sebagai berikut :

(1) Terletak dipinggir tebing yang dikhawatirkan anak main dipinggir yang mengakibatkan jatuh ke bawah.

(2) Dikhawatirkan adanya longsor.

(3) Lokasi masih belum di benteng dan dipagar dengan permanen sehingga kurang aman.

(4) Daerah rawan gempa.

(5) Tidak adanya penjaga sekolah mengakibatkan rawan pencurian. (6) Akses jalan menuju sekolah sangat curam dan berbahaya.

B. Rumusan Masalah

(26)

14

metode field trip pada pembelajaran Bahasa Indonesia agar dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas pada siswa kelas V SDN Cisalasih?”

Masalah tersebut dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan metode field trip untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas pada siswa kelas V SDN Cisalasih?

2. Bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis puisi bebas siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan metode field trip untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas pada siswa kelas V SDN Cisalasih?

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang dikemukakan peneliti adalah “Bagaimana penerapan metode field trip agar dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas V SDN Cisalasih?”

C. Hipotesis Tindakan

Hipotesa penelitian ini adalah “Jika pembelajaran Bahasa Indonesia diajarkan dengan menerapkan metode field trip, maka hasil pembelajaran siswa kelas V SDN Cisalasih dalam menulis puisi bebas akan meningkat”.

D. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas pada siswa kelas V SDN Cisalasih

Adapun secara khusus penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran: 1. Perkembangan proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan

metode field trip untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas siswa kelas V SDN Cisalasih.

(27)

15

Dini Fajar Julita, 2014

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun praktis.

1. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam teori pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis puisi bebas dengan menerapkan metode field trip. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi pengetahuan baru mengenai metode pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

1) Memberi motivasi agar lebih kreatif menulis, khususnya menulis puisi bebas

2) Mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis puisi bebas

3) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terutama dalam menulis puisi bebas.

b. Bagi Guru

1) Mengembangkan kompetensi guru dalam merancang pembelajaran dengan menerapkan metode field trip

2) Meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan proses pembelajaran di sekolah

3) Menambah wawasan guru dalam menyajikan pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa sekolah dasar.

c. Bagi Sekolah

1) Mengembangkan proses pengajaran bahasa dan sastra Indonesia dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas

2) Meningkatkan mutu pendidikan sekolah yang lebih optimal. d. Bagi Peneliti

1) Menambah wawasan bagi peneliti

(28)

16

F. Definisi Operasional

Operasionalisasi variabel sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman antara pembaca dengan penulis tentang berbagai pengertian yang ada dalam penelitian ini, khususnya pengertian yang terdapat dalam judul penelitian. Maka peneliti menjabarkan definisi operasional sebagai berikut.

1. Metode field trip

Metode field trip adalah metode yang digunakan dengan cara siswa diajak keluar kelas untuk mengunjungi tempat sesuai fakta lingkungan dengan tujuan meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas pada siswa kelas V SDN Cisalasih.

2. Kemampuan menulis puisi bebas

(29)

28 Dini Fajar Julita, 2014

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini adalah penelitian tindakan yang memiliki arah dan tujuan yang jelas yang hasil akhirnya adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Suharsimi (2012: 2), terdapat tiga kata yang membentuk PTK yang diartikan sebagai berikut:

1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Berdasarkan pada pengertian ketiga kata tersebut dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan meneliti yang berupa kegiatan yang disengaja pada sekelompok siswa pada waktu yang sama, pelajaran yang sama dan guru yang sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Penelitian tindakan kelas ini memiliki beberapa prinsip, yaitu sebagai berikut:

1. Kegiatan nyata dalam situasi rutin.

Ini mengandung artian bahwa kegiatan penelitian tindakan kelas ini tidak merubah situasi nyata dan dilaksanakan apa adanya sesuai dengan situasi rutin yang biasa terjadi.

(30)

29

Penelitian ini dilaksanakan secara sukarela ataupun tanpa paksaan dalam terlaksananya keinginan untuk memperbaiki ataupun meningkatkan kinerjanya.

3. Strength-Weaknesses-Opportunity-Threat (SWOT) sebagai dasar berpijak. Dalam penelitian ini tentunya ada dasar berpijak yang harus dianalisis oleh peneliti agar ada kesejalanan antara kondisi siswa dan guru yang terangkum pada SWOT, yaitu S-Strength (kekuatan), W-Weaknesses (kelemahan) yang harus dipertimbangkan dan diidentifikasi pada diri peneliti maupun subjek tindakan begitu juga O-Opportunity (kesempatan) dan T-Treat (ancaman) yang harus dipertimbangkan dan diidentifikasi pada luar diri peneliti maupun subjek tindakan.

4. Upaya empiris dan sistemik.

Upaya empiris ini berpijak pada pengalaman dan sistemik yang berpijak pada pembelajaran yang merupakan sebuah sistem yang keterlaksanaannya didukung oleh unsur-unsur lain yang saling kait-mengait.

5. Ikuti prinsip SMART dalam perencanaan. Prinsip SMART ini adalah sebagai berikut: S- Spesific, khusus tidak terlalu umum M- Managable, dapat dikelola, dilaksanakan A- Acceptable, dapat diterima lingkungan, atau

Achievable, dapat dicapai, dijangkau

R- Realistic, operasional, tidak di luar jangkauan T- Time-bound, diikat oleh waktu, terncana.

B. Model Penelitian

(31)

30

Dini Fajar Julita, 2014

yang terdiri dari perencanaan-tindakan-observasi-refleksi dan kembali ke perencanaan sebagai dasar dari pencegahan dan pemecahan masalah.

Gambar 3.1

Model Spiral Refleksi Kemmis & MC. Taggart (Mariahani, 2013)

C. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas V SDN Cisalasih Lembang yang berjumlah 28 orang yang terdiri dari 15 laki-laki dan 13 perempuan yang heterogen pada semester genap 2013/2014.

2. Lokasi penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Cisalasih, Desa Cikidang Kecamatan Lembang. Kabupaten Bandung Barat. Jumlah seluruh guru 8 orang. Terdiri dari 3 orang guru laki-laki dan 5 orang guru perempuan. Sekolah ini memiliki 6 ruang kelas. Selain itu sekolah ini memiliki ruang Kepala sekolah, ruang guru, kantin sekolah, UKS, dan toilet.

Siklus 1

Perencanaan

Tindakan

Observasi Refleksi

Siklus II

Perencanaan

Tindakan

Observasi Refleksi

(32)

31

D. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan PTK pada penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Sebelum melaksanakan tindakan dalam penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi dan perumusan masalah melalui observasi awal, kemudian melakukan refleksi untuk menentukan cara dan tindakan pemecahan masalah yang akan ditempuh pada siklus pertama. Hasil dari pelaksanaan pada siklus pertama akan direfleksikan untuk melakukan perbaikan pelaksanaan tindakan pada siklus kedua, dan begitu pula dengan siklus-siklus selanjutnya.

Secara keseluruhan dalam setiap siklus terdapat empat tahap yang harus ditempuh, yaitu:

1. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah. Pada tahap ini peneliti melakukan studi pendahuluan di tempat yang akan dijadikan tempat penelitian. Setelah itu, peneliti berdiskusi dengan pihak-pihak sekolah yang berkepentingan dalam mendukung terlaksananya penelitian ini. Penelitipun mencari pemecahan masalah dengan berdiskusi dengan dosen pembimbing dan melengkapi segala persyaratan prosedur untuk melakukan penelitian seperti pembuatan proposal, perizinan, dan lain-lain. Peneliti menyiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam penelitian seperti instrumen penelitian, perencanaan pembelajaran/ skenario pembelajaran, media pembelajaran, bahasan materi pokok dan sumber belajar.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahapan ini peneliti melaksanakan segala rancangan yang telah direncanakan sebelumnya dalam kegiatan pembelajaran. Seperti mengaplikasikan skenario pembelajaran, penggunaan alat peraga, penggunaan instrumen, penerapan metode yang semuanya mengacu pada yang sudah direncanakan. 3. Pengamatan

(33)

32

Dini Fajar Julita, 2014

maupun observer mencermati setiap langkah proses pembelajaran, tindakan yang dilakukan guru, dan tindakan yang dilakukan siswa yang dituliskan apa adanya selama pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari sebuah siklus. Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi pada data yang telah dikumpulkan di tahap sebelumnya untuk di analisis dan ditemukan data-data yang diperlukan untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. Pada tahapan ini peneliti bisa berdiskusi dengan rekan lain untuk menyusun rencana pada siklus selanjutnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari: 1. Lembar Observasi

Lembar observasi ini merupakan catatan-catatan hasil pengamatan yang diamati oleh rekan guru yang berperan sebagai observer. Lembar observasi ini berisi catatan proses pembelajaran yang diamati apa adanya sesuai dengan apa yang terjadi dalam proses tindakan yang melingkupi aktivitas guru, aktivitas siswa maupun kondisi lingkungan dalam proses pembelajaran.

2. Lembar Tes

Lembar tes berisi soal yang mengacu pada indikator pembelajaran yang diteskan kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi bebas pada peserta didik setelah diterapkan metode field trip.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah dengan menggunakan lembar observasi dan lembar tes.

1. Lembar Observasi

(34)

33

mengajar guru selama berlangsungnya proses pembelajaran. Sasaran pengamatan dalam lembar observasi ini adalah penerapan metode field trip serta kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

Kegiatan observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas ini bersifat observasi partisipasi lengkap, dimana peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan subjek penelitian/sumber data. Ketika melakukan pengamatan, peneliti membimbing pekerjaan yang dilakukan oleh sumber data dalam suasana yang natural. Dikatakan natural karena peneliti tidak terlihat sedang melakukan penelitian. Peneliti dan observer bekerjasama untuk melihat dan mengamati proses pembelajaran yang berlangsung dari awal hingga akhir pembelajaran. Selanjutnya dianalisis setelah pembelajaran selesai.

2. Lembar Tes

Lembar Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pada setiap siklus. Tes ini berupa tes tulis yaitu membuat puisi bebas sebagai hasil kegiatan field trip. Alat tes disusun berdasarkan urutan materi pembelajaran yang

disampaikan.

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh selama penelitian adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi kegiatan guru dan siswa. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes belajar siswa.

Data dari nilai yang terkumpul, dihitung nilai rata-rata kelas yang berfungsi untuk melihat perkembangan nilai secara keseluruhan. Teknik analisis data yang digunakan selain analisis data kualitatif juga digunakan analisis data kuantitatif yang berfungsi untuk mengetahui pemerataan nilai siswa dengan menggunakan rumus Sudjana, N (1989) sebagai berikut :

X =

X = rata-rata hitung x = skor

(35)

34

Dini Fajar Julita, 2014

Nilai rata-rata diperoleh dari jumlah data dibagi dengan jumlah peserta, misalkan ada 3 nilai yaitu 8, 7 dan 9. Akan dicari rata-rata dari ke-3 nilai ini. Caranya ialah ; 8+7+9 = = rata-rata ke-3 nilai tersebut adalah 8.

a. Menganalisis keterlaksanaan metode pembelajaran

Untuk mengetahui keterlaksanaan metode field trip dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas selama penelitian, maka digunakan pedoman observasi kegiatan mengajar guru dan kegiatan siswa. Data hasil pengamatan observer terhadap kegiatan mengajar guru dan kegiatan siswa selama pembelajaran diolah dengan menggunakan rumus :

IPK =

x 100

IPK = indeks prestasi kelompok M = rata-rata

SMI = skor maksimal ideal

Kemudian hasil perhitungan IPK tersebut dikonversikan ke dalam bentuk penskoran kuantitatif, seperti tercantum dalam tabel berikut :

Tabel 3.1

Kategori Tafsiran IPK Keterlaksanaan Metode Pembelajaran

IPK (%) Kriteria

0-30 Kurang

31-54 Rendah

55-74 Cukup

75-89 Baik

90-100 Sangat Baik

Diadaptasi dari Wayan dan Sumartana (dalam Sakir, 2012)

b. Menganalisis lembar hasil tes belajar siswa

(36)

35

dipersentasekan, sehingga ketuntasan belajar pada materi yang disampaikan dapat terlihat. Data hasil lembar hasil tes hasil belajar disajikan ke dalam tabel berikut :

Tabel 3.2

Persentase Ketuntasan Belajar Siswa Kriteria Jumlah Siswa Persentase

Tuntas Belum Tuntas

Jumlah

Untuk mencari persentase dari siswa yang tuntas dan belum tuntas belajar dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Persentase =

(37)

67 Dini Fajar Julita, 2014

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Perencanaan pembelajaran (RPP) dirancang sesuai dengan Permendiknas No. 41 tahun 2007. Perencanaan pembelajaran pada proses pembelajaran memperhatikan langkah- langkah dalam penerapan metode field trip. Berkut adalah hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan, diantaranya:

1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Menyusun dan menyiapkan materi yang akan diajarkan kepada siswa mengenai pengertian puisi bebas dan langkah-langkah menulis puisi.

3. Menyusun dan menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk rencana pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui dan mengukur hasil belajar siswa dari setiap tindakan yang dilakukan.

4. Menyusun dan menyiapkan lembar observasi guru dan siswa yang digunakan untuk mengetahui kegiatan guru dan siswa serta proses pembelajaran pada saat pembelajaran berlangsung.

(38)

68

Berdasarkan hasil penelitian di kelas V SDN Cisalasih, penerapan metode field trip pada pembelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan

menulis puisi bebas di kelas V SDN Cisalasih. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar dilihat dari nilai rata-rata siswa pada setiap siklus. Nilai rata-rata siswa pada siklus I yaitu 65,7 dengan persentase ketuntasan belajar 59%, di siklus II menjadi 72,8 dengan persentase ketuntasan belajar 100%.

B. Rekomendasi

Pembelajaran yang berhasil tentunya di dukung oleh perencanaan yang matang, penguasaan materi dan fasilitas yang mendukungnya. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan bagi guru yang hendak menerapkan metode field trip dalam pembelajaran menulis puisi bebas yaitu:

1. Tentukan lokasi field trip dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi.

2. Susun perencanaan dengan matang, membagi tugas-tugas dan menyiapkan sarana.

3. Perhitungkan waktu yang akan tersita untuk kegiatan pembelajaran.

4. Bentuk siswa menjadi berkelompok agar tidak mengalami kesulitan dalam mengatur dan mengawasi siswa, lakukan team teaching bila perlu.

5. Guru memberikan instruksi yang jelas mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.

6. Kegiatan menulis puisi dilakukan di dalam kelas setelah pulang dari lokasi field trip, siswa diajak field trip dengan maksud untuk mencari gagasan dan

mengamati objek yang dijadikan bahan dalam puisi, sehingga situasi pembelajaran menjadi lebih kondusif.

(39)

69

Dini Fajar Julita, 2014

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah & Zain. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah & Zain. (2013). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hodijah & Cahyani. (2008). Kemampuan berbahasa Indonesia di sekolah dasar.

Bandung: UPI PRESS.

Inayah, N. (2013). Peningkatan kemampuan menulis deskripsi dengan media gambar seri pada siswa Kelas IV SDN 3 Cibodas. (Skripsi). FIP, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kurniawati, A. (2013). Penerapan metode field trip pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mengungkapkan pikiran secara tertulis dalam menulis puisi bebas pada siswa kelas V SDN 2 Lengensari Kab. Bandung Barat. (Skripsi). FIP, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Mariahani, R. (2013). Penggunaan alat peraga bangun tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD pada mata pelajaran Matematika materi pokok bangun ruang (penelitian tindakan kelas di kelas IV SDN Barunagri semester II tahun ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat). (Skripsi). FIP, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Mulyasa, E. (2012). Praktik penelitian tindakan kelas. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Muslich, M. (2009). KTSP pembelajaran berbasis kompetensi dan kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

Nurudin. (2012). Dasar-dasar menulis. Malang: UmmPress.

Pradopo. (2010). Pengkajian puisi. Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS.

Rakhmawati, S. (2011). Keefektifan penggunaan media gambar peristiwa dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siswa kelas VII SMPN 4 Depok Yogyakarta. (Skripsi). FBS, Universitas Yogyakarta, Yogyakarta.

Roestiyah. (2012). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rosmana & Cahyani. (2006). Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

(41)

71

Dini Fajar Julita, 2014

Sakir, A. (2012). Penerapan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran konsep pesawat sederhana. (Skripsi). FIP, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Sutedi, R. (2013). Penggunaan media audio visual untuk meningkatkan

kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas V sekolah dasar negeri 2 Suntenjaya kabupaten Bandung Barat. (Skripsi). FIP, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Tarigan, H.G. (1994). Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung:

Angkasa.

Tirtawirya, P.A. (1983). Apresiasi puisi dan prosa. Flores: Nusa Indah. UPI. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Utami, M. (2013). Efektivitas Metode field trip dalam pembelajaran menulis puisi (penelitian eksperimen kuasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 3 Lembang semester 2 tahun ajaran 2012/2013). (Skripsi). FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Budiman. (2013). Pengertian dan contoh puisi bebas. [Online]. Tersedia: http://sisatruk.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-contoh-puisi-bebas.html [16 Maret 2014].

Cahyani, I. (2012). Modul pembelajaran Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia: http://dualmode.kemenag.go.id/file/dokumen/12PEMBELAJA RANBHSINDONESIA.pdf [17 Maret 2014].

Fang. (2007). Manfaat menulis puisi. [Online]. Tersedia: http://aeiou-aeiou.blogspot.com/2007/10/manfaat-menulis-puisi.html [15 Maret 2014].

Gambar

Gambar 1.1
Tabel 1.1 Daftar Staf dan Pengajar SDN Cisalasih
Tabel 1.3
Model Gambar 3.1 Spiral Refleksi Kemmis & MC. Taggart
+3

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Januari 2013 Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis puisi siswa kelas Vb MI Muhammadiyah

Berdasarkan diskusi antara peneliti dan guru bahasa Indonesia metode field trip digunakan sebagai salah satu sarana dalam memilih judul sebagai bahan untuk penelitian

e) Kelompok yang sudah selesai membentuk puisi, hasilnya diperlihatkan kepada guru untuk dikoreksi atau diperbaiki bersama-sama sehingga pilihan katanya tepat dan

Ha 2 : Terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan menulis eksposisi bahasa Inggris siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kampar antara yang menggunakan metode field trip

Pada saat pembelajaran dengan metode field trip berlangsung, guru hanya sebagai fasilitator untuk mengarahkan siswa untuk berkarya wisata sumber belajar. Siswa akan

Komponen puisi ini dapat diperoleh melalui pengalaman jiwa siswa. Pengalaman jiwa bukan semata-mata diperoleh melalui pengalaman fisik yang pernah dialami siswa. Akan tetapi,

Kendala-kendala dalam pelaksanaan pembelajaran menulis puisi bebas siswa dengan menerapkan Genius Learning Strategy, yaitu pengelolaan waktu pelaksanaan pembelajaran

Guru menjelaskan tentang materi pembelajaran yang akan dilaksanakan dan memperlihatkan melihat gambar seri Guru menjelaskan √ materi pembelajaran Guru mengarahkan √ siswa