RENCANA STRATEGIS
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
KOTA SEMARANG
TAHUN 2010 - 2015
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
KOTA SEMARANG
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan Daerah yang merupakan revisi dari Undang - undang Nomor 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah menyebabkan terjadinya perubahan asas pemerintahan dari dekonsentrasi menjadi desentralisasi. Perubahan ini memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap jalannya pemerintahan baik di tingkat pusat maupun daerah termasuk didalamya yang berkaitan dengan bidang kepegawaian. Kebijakan desentralisasi tersebut, mengharuskan pemerintah pusat untuk mendelegasikan sebagian kewenangannya di bidang kepegawaian kepada daerah dan dikelola dalam sistem kepegawaian daerah
Sistem Kepegawaian Daerah adalah suatu sistem dan prosedur yang diatur dalam peraturan perundang-undangan sekurang - kurangnya meliputi perencanaan, persyaratan, pengangkatan, penempatan, pendidikan dan pelatihan, penggajian, pemberhentian, pensiun, pembinaan, kedudukan, hak, kewajiban, tanggung jawab, larangan, sanksi, dan penghargaan yang merupakan sub-sistem dari sistem kepegawaian nasional. Dengan demikian kepegawaian daerah merupakan satu kesatuan jaringan birokrasi dalam kepegawaian nasional.
Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang adalah salah satu lembaga teknis daerah Kota Semarang yang merupakan unsur penyelenggara manajemen Pegawai Negeri Sipil. Sebagai pengelola kepegawaian, Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah khususnya di bidang kepegawaian. Badan Kepegawaian Daerah berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah (Peraturan Daerah Kota Semarang No. 13 Tahun 2008).
Sebagai penyelenggara manajemen Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Kota Semarang, Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang sampai dengan Desember tahun 2010 mengelola 16.564 orang PNS. Potensi PNS yang cukup besar di lingkungan Pemerintah Kota Semarang tersebut perlu dikelola secara berkelanjutan melalui manajemen Pegawai Negeri Sipil. Manajemen Pegawai Negeri Sipil bertujuan untuk menjamin penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdaya
guna dan berhasil guna. Untuk tujuan tersebut diperlukan PNS yang profesional, bertanggung jawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasar sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja, sehingga dapat diperoleh penilaian yang obyektif terhadap kompetensi PNS. Dewasa ini, peningkatan pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pelayanan kepada masyarakat telah menjadi tuntutan masyarakat yang tidak bisa dihindari lagi. Oleh karena itu Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang harus mampu meningkatkan kinerja aparat maupun kualitas aparatur Pemerintah Kota Semarang guna mendukung kedudukan PNS sebagai abdi negara dan abdi masyarakat.
Pendekatan kompetensi sebagai dasar manajemen PNS telah menjadi paradigma baru menggeser konsep pengelolaan pegawai berdasar konsep / paradigma personalia. Dalam konsep personalia, pengelolaan pegawai lebih merupakan administrasi. Pegawai direkrut karena adanya jabatan yang kosong kemudian bekerja sesuai jadwal yang ditentukan, dimutasi pada jabatan tertentu dan daerah tertentu sampai memenuhi usia pensiun pegawai tersebut diberhentikan. Konsep personalia dititikberatkan pada pencatatan pegawai. Di dalam personalia tidak dikenal konsep pengembangan pegawai. Hal ini karena adanya pemikiran bahwa pengembangan membutuhkan biaya yang sangat banyak, mengurangi keuntungan dan menjadi beban organisasi.
Seiring berjalannya waktu maka konsep personalia bergeser kepada konsep kompetensi, disini peran manajemen sumber daya manusia menonjol. Kesadaran akan peran manusia dalam organisasi sangat penting maka peningkatan dan pengembangan manusia menjadi satu tema. Pegawai dikembangkan guna mencapai kompetensi tertentu yang dipersyaratkan dalam jabatan. Konsep the right man on the rigth place menjadi kata kunci dalam penempatan jabatan, sehingga pengukuran demi pengukuran dilakukan secara terukur untuk melihat potensi dan kompetensi pegawai.
Pada tahun 2000-an muncul konsep Human Capital, disinilah peran Management Talent mulai dipelajari. Kesadaran bahwa manusia bukan sekedar unsur organisasi tetapi mempunyai peran sentral dan sangat penting. Dalam Konsep Human Capital pegawai dengan kecakapan tertentu bukan saja sebagai aset tetapi sebagai modal berkibarnya organisasi. Rekrutmen dan pembinaan kader (talent) menjadi agenda utama. Personil mapping dan job profile dipandu dengan job expectation menjadi kerangka dalam menentukan dan memilih seseorang menduduki jabatan.
Sementara perkembangan konsep manajemen pada korporat demikian maju, konsep manajemen pegawai pemerintahan masih kurang memuaskan. Manajemen SDM PNS masih dihadapkan pada kancah birokrasi dan politik yang berskala lokal, regional dan nasional, sementara di korporat sudah berskala global. Inilah yang menjadikan dasar kuat bahwa perlunya merumuskan grand design manajemen SDM PNS Pemerintah Kota Semarang yang didukung oleh teknologi informasi.
Grand design yaitu pola dasar manajemen SDM PNS Daerah harus dapat menjawab tantangan global dan profesionalisme aparatur. Namun grand design tersebut memerlukan persiapan dan pentahapan sedemikian rupa semua elemen terkait (stake holder) dapat menerima dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Mulai dari perumusan, sosialisasi, pemandangan sampai pada bentuk perundang-undangan sebagai bentuk penerimaan semua elemen terkait.
Unsur-unsur utama dan pendukung dalam grand design Manajemen SDM PNS harus dibangun seiring dan seirama dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Sistem perencanaan pegawai didasarkan pada analisis kebutuhan pegawai dan analisis beban kerja akan menghasilkan formasi pegawai. Pengisian formasi pegawai dengan sistem rekrutmen yang jujur bebas KKN serta pengembangan pegawai didasarkan pada pola karier PNS yang transparan, terukur dan akuntabel memerlukan beberapa instrumen pengukuran terpadu. Dengan instrumen terukur, maka potensi, kompetensi pegawai serta kompetensi jabatan dapat dipetakan untuk dijadikan dasar dalam penempatan pegawai dalam jabatan. Penempatan pegawai dalam jabatan sesuai kompetensi yang dimiliki memungkinkan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan (client) berkualitas dan profesional. Keseluruhan mekanisme dilaksanakan dan didokumentasi secara terpadu membentuk satu sistem manajemen SDM kepegawaian tidak bisa dilaksanakan secara instant namun bertahap, disinilah perlunya RENCANA STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2010 - 2015.
B. Maksud dan Tujuan
Rencana strategis Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Semarang 2010 - 2015 disusun dengan maksud memberikan arah dan pedoman bagi jajaran di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Semarang dalam menentukan strategi, kebijakan, program dan kegiatan sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kota Semarang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Semarang.
Adapun tujuan disusunnya Rencana strategis Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Semarang tahun 2010 - 2015 ini adalah sebagai pedoman dalam mencapai target yang termuat dalam RPJMD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Semarang dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.
C. Landasan Hukum
Landasan hukum dalam penyusunan Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang tahun 2010 - 2015 adalah :
1. Undang – undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah – daerah Kota besar dalam lingkungan Propinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta;
2. Undang - undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 4286);
3. Undang - undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang - undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang - undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republim Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421) ;
6. Undang - undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah ; 7. Undang - undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja Pemerintah ;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 Tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga ;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ;
11. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 050/2020/SJ Tanggal 11 Agustus 2005 Tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah ;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
13. Peraturan Daerah Kota Semarang nomor 6 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Semarang Tahun 2005-2025.
14. Peraturan Daerah Kota Semarang nomor 12 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Semarang Tahun 2010-2015.
D. Hubungan Renstra BKD Pemerintah Kota Semarang dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Undang - undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, mewajibkan setiap Daerah harus membuat dan memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebagaimana penjelasan Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 merupakan Rencana Strategis Daerah (Renstrada). Selanjutnya sebagaimana pasal 7 ayat (1) disebutkan bahwa dalam menyusun Rencana Strategi SKPD harus berpedoman pada RPJM Daerah, maka dengan demikian Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Semarang disusun dengan berpedoman pada RPJM Daerah yaitu Rencana Strategi Daerah Pemerintah Kota Semarang sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Pemerintah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011. Renstra Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Semarang tahun 2010 - 2015 sendiri adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun, yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan di Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang.
E. Sistematika Penulisan
Rencana Strategi Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Semarang disusun dengan sistematika sebagai berikut :
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan
D. Hubungan Renstra BKD Kota Semarang dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
E. Sistematika Penulisan
BAB II GAMBARAN PELAYANAN BKD KOTA SEMARANG
Bab ini memuat tugas dan fungsi dari bidang-bidang di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah kota semarang. Dimuat Standar pelayanan minimal dan hasil kinerja bidang. Selain memuat kondisi saat ini dengan menampilkan capaian kinerja juga sampaikan kondisi yang diinginkan Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah kota semarang dan proyeksi ke depan.
A. Kedudukan
B. Tugas Pokok dan Fungsi C. Struktur Organisasi
D. Potensi BKD Kota Semarang
E. Realisasi kinerja program dan kegiatan tahun sebelumnya F. Pengelolaan Pendanaan Pelayanan BKD
BAB III ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI BKD KOTA SEMARANG
Bab ini mengungkapkan identifikasi isu-isu strategi berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Semarang. Isu-isu strategis lingkup
kepegawaian secara umum maupun isu-isu kepegawaian berkaitan dengan perencanaan, pengembangan, kepangkatan, mutasi, pembinaan, kesejahteraan dan pemberhentian pegawai yang dituangkan dalam pola kendala, peluang dan program prioritas.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN BKD Dalam Bab ini dimuat rumusan visi Badan Kepegawaian
Daerah Pemerintah Kota Semarang serta pernyataan misi dalam rangka mencapai visi tersebut. Selanjutnya untuk lebih mengoperasionalkan visi yang lebih spesifik dimuat tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang diambil dalam
menentukan bentuk program dan kegiatan untuk mencapai tujuan dimaksud. A. Visi BKD B. Misi BKD C. Tujuan D. Strategi E. Kebijakan
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN,
PENDANAAN INDIKATIF DAN INDIKATOR KINERJA Dalam Bab ini memuat penjelasan prioritas-prioritas program dan kegiatan beserta indikasi pendanaan dan sumbernya dalam periode lima tahun dan tahunan. Selain itu dimuat indikator kinerja Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah kota semarang yang merupakan refleksi capaian prioritas program dan kegiatan yang sudah direncanakan dan terukur.
BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD BAB VII PENUTUP
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN BKD KOTA SEMARANG
A. KEDUDUKAN
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Semarang BAB VII disebutkan bahwa kedudukan Badan Kepegawaian Daerah merupakan unsur pendukung tugas Walikota yang dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang berdasarkan Peraturan WaliKota Semarang Nomor 47 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang kepegawaian daerah :
Tugas Pokok Badan Kepegawaian Daerah adalah membantu Walikota
dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang Kepegawaian.
Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas, maka Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang mempunyai fungsi :
1. perumusan kebijakan teknis di bidang administrasi kepegawaian, bidang pengembangan pegawai, bidang kesejahteraan pegawai dan bidang disiplin dan pensiun pegawai;
2. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan di bidang kepegawaian daerah;
3. pelaksanaan pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kepegawaian daerah;
4. penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran Badan Kepegawaian Daerah;
5. pengkoordinasiaan pelaksanaan tugas Badan Kepegawaian Daerah; 6. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
kepegawaian daerah;
7. pelaksanaan pengelolaan urusan kesekretariatan Badan Kepegawaian daerah;
8. pelaksanaan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian serta monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas Badan Kepegawaian Daerah; dan
9. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.
C. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang berdasarkan atas Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008 terdiri dari :
1. Kepala;
2. Sekretariat, terdiri dari :
a). Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; b). Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; c). Sub Bagian Keuangan.
3. Bidang Administrasi Kepegawaian, terdiri dari : a). Sub Bidang Formasi dan Pengadaan Pegawai; b). Sub Bidang Informasi data Kepegawaian; 4. Bidang Pengembangan Pegawai, terdiri dari :
a). Sub Bidang Mutasi dan Penempatan Pegawai; b). Sub Bidang Kepangkatan dan Pembinaan Karier; 5. Bidang Kesejahteraan Pegawai, terdiri dari :
a). Sub Bidang Jasmani, Rohani dan Kesehatan;
b). Sub Bidang Penghargaan dan Peningkatan Kesejahteraan. 6. Bidang Disiplin dan Pensiun Pegawai, terdiri dari :
a). Sub Bidang Disiplin dan Pemberhentian Pegawai; b). Sub Bidang Pensiun Pegawai;
8. Kelompok Jabatan Fungsional.
Sekretariat sebagaimana dimaksud pada angka (2), dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
Bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada angka 3 - 6, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
Sub bagian-sub bagian, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Sub bidang-sub bidang, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Subbidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan.
Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
( Struktur organisasi BKD terlampir ).
D. POTENSI BKD KOTA SEMARANG 1. Personil / Sumber Daya Manusia
Jumlah Pegawai yang ada Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang, kondisi Desember 2010 sebanyak 71 orang Pegawai Negeri Sipil, Calon Pegawai Negeri Sipil dan TPHL. Kompetensi pegawai tersebut dapat dilihat dari tingkat pendidikan, golongan, dan jabatan eselon sebagai berikut :
a. Berdasarkan Jabatan Eselon
No. Eselon Jumlah
1 II. b 1 2 III. a 1 3 III b 4 4 IV. a 11 JUMLAH 17 b. Berdasarkan Golongan
No. Golongan Jumlah
1 IV 4 2 III 46 3 II 13 4 CPNS 7 5 TPHL 1 JUMLAH 71
c. Berdasarkan Pendidikan Formal
No. Pendidikan Jumlah
1 Pasca Sarjana 6
3 Sarjana Muda 10 4 SLTA / sederajat 12 5 SLTP / sederajat 1 JUMLAH 71 d. Berdasarkan Usia Usia Jumlah < 20 - 40 Tahun 35 41 - 50 Tahun 29 > 50Tahun 7 Jumlah 71
e. Berdasarkan Diklat Struktural
No. Pendidikan Jumlah
1 Diklat Pim Tk. I (SPATI) -
2 Diklat Pim. Tk. II (SPAMEN) -
3 Diklat Pim Tk. III (SPAMA / SPADYA) 4
4 ADUMLA / SPALA -
5 Diklat Pim Tk. IV (ADUM) 15
JUMLAH 19
2. Sarana dan Prasarana
Berikut ini adalah sarana dan prasarana yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang dalam rangka membantu pelaksanaaan Tugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian daerah Kota Semarang :
Daftar sarana dan Prasarana
Badan Kepegawaian daerah Kota Semarang Kondisi Desember 2010
No Nama/ jenis barang Kondisi sekarang Tahun 2010 Keteranga n
Jumlah Keadaan Kepemilikan
1. Mobil 5 4 baik,1 kurang
baik
BKD 1 bon
pinjam Bag. RT
2. Sepeda Motor 12 5 baik, 7 krg
baik
BKD
3. Mesin ketik 10 5 Baik, 5 kurang baik
BKD
4. Roll opec 17 Baik BKD
5. Almari besi abu- abu
7 Baik BKD
7. Almari katalog 1 Baik BKD
8. Brankas 1 Baik BKD
9. Filling baninet 16 Baik BKD
10. Casbox 7 Baik BKD
11. Alat penghancur kertas
1 Baik BKD
12. White board 1 Baik BKD
13. Kursi lipat 70 Baik BKD
14. Meja komputer 8 Baik BKD
15. Kulkas 2 Baik BKD
16. Ac 2 Baik BKD
17. Kipasangin 6 Baik BKD
18. TV 3 1 rusak, 2 baik BKD
19. Tape recorder 1 Baik BKD
20. Amplifer 1 Baik BKD
21. Wierless 2 Baik BKD
22. Kamera 1 Baik BKD
23. Dispenser 2 Baik BKD
24. O h p 1 Baik BKD
25. Komputer server 1 Baik BKD
26. Komputer 24 14 Baik, 10
kurang baik
BKD
27. Lcd 1 Baik BKD
28. Lap top 2 Baik BKD
29. Printer 18 Baik BKD
30. Meja eselin iv 15 Baik BKD
31. Meja staf 96 Baik BKD
32. Meja tamu 4 Baik BKD
33. Kursi putar eselon II/III
6 Baik BKD
34. Kursi putar eselon IV
15 Baik BKD
35. Kursi staf 73 Baik BKD
36. Pesawat telepon 14 Baik BKD
37. Kursi peserta rapat 10 Baik BKD
38. Meja kecil 6 Baik BKD
Sumber : Daftar Aset Inventaris Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang Tahun 2010
E. REALISASI KINERJA PROGRAM DAN KEGIATAN LIMA TAHUN SEBELUMNYA
Langkah awal untuk bisa mewujudkan manajemen kepegawaian dengan baik adalah dengan penyusunan Program Kerja pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang secara holistik dan komprehensif, yang diarahkan pada Pembinaan Kepegawaian Daerah khususnya aparatur Pemerintah Kota Semarang. Kebijakan dalam pembinaan kepegawaian tersebut telah dilaksanakan melalui berbagai program pada BKD Kota Semarang yang secara garis besar diimplementasikan dalam beberapa kegiatan pokok, yang realisasinya dapat digambarkan sebagai berikut :
I. Bidang Administrasi Kepegawaian a. Penyusunan Formasi PNS
1. Dasar Hukum
a. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang nomor 43 Tahun 1999.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 Tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil Juncto Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003.
2. Tujuan
Tujuan ditetapkannya formasi adalah agar satuan organisasi negara mempunyai jumlah dan mutu/kualitas pegawai sesuai dengan beban kerja dan tanggung jawab pada masing-masing satuan organisasi.
3. Penyusunan Formasi
Pemerintah Kota Semarang dalam menyusun formasi adalah berdasarkan usulan kebutuhan dari masing masing SKPD dan memperhatikan pegawai yang pensiun, berhenti serta meninggal dunia, yang kemudian dengan Surat Walikota dimintakan persetujuan ke Menpan dan BKN lewat Gubernur. Adapun jumlah formasi yang dialokasikan kepada Pemerintah Kota Semarang ini sangat bergantung kepada kebijakan pusat.
Adapun formasi kebutuhan PNS Pemerintah Kota Semarang berdasarkan Rekapitulasi Kebutuhan PNS Daerah dari 49 SKPD Tahun Anggaran 2010 adalah sebagai berikut :
Tabel 1. REKAPITULASI KEBUTUHAN PEGAWAI TAHUN 2006-2010
THN JUMLAH PEGAWAI JUMLAH KEBUTUHAN PEGAWAI JUMLAH KEKURANGAN USULAN TAMBAHAN KET. PNS NON PNS 1 2 3 4 5 6 7 2006 2007 2008 2009 14.774 14.774 16.760 16.337 2.636 2.636 1.450 918 21.819 21.440 21.124 21.337 7.045 6.666 4.518 5.223 7.045 6.666 4.377 5.223 Tahun 2007 mendapat tambahan formasi sebanyak 998 - - Persetujuan Menpan tahun 2009 = 881 - Honorer = 356
2010 16.582 222 20579 3755 3.755 - Pelamar Umum =525 Persetujuan Menpan tahun 2010 = 334
Sumber data : BKD Kota Semarang keadaan Desember 2010
b. Penyusunan tertib administrasi Tenaga Pekerja Harian Lepas (TPHL)
Tenaga Pekerja Harian lepas (TPHL) merupakan tenaga tambahan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Penyelenggaraan Pemerintahan di Kota Semarang.
Tabel 2. DATA TPHL PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 – 2010
DATA TPHL JUMLAH / TAHUN
2006 2007 2008 2009 2010 SK Penugasan Kembali SK Penugasan Baru SK Pemberhentian SK Perjanjian Kontrak 2.672 - 36 2.672 2.389 - 939 2.689 1.450 - 525 1.450 918 - 344 918 573 - 350 573
Sumber data : BKD Kota Semarang keadaan Desember 2010
c. Pengadaan CPNS
Pemerintah Kota Semarang sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 selalu membutuhkan pegawai baru. Oleh karena itu tiap tahunnya Pemerintah Kota Semarang mengadakan pengadaan CPNS. Selama tahun 2006 sampai dengan Tahun 2010 alokasi tambahan formasi CPNS Pemerintah Kota Semarang adalah sebagai berikut :
TAHUN TENAGA CPNS JUMLAH
HONORER PELAMAR UMUM KHUSUS DOKTER FORMASI
2006 1.123 - - 1.123 2007 998 - - 998 2008 341 260 11 612 2009 356 525 15 896 2010 4 330 - 334 JUMLAH 3.466 785 26 4.277
Pengadaan CPNS ini merupakan kegiatan tahunan yang menjadi perhatian dan sorotan publik. Hal ini terlihat dari banyaknya pelamar yang mendaftar dan mengIkuti tes CPNS. Hal ini kadang tidak sebanding dengan jumlah formasi yang dibutuhkan. Adapun mengenai jumlah formasi yang dibuka, hal ini sangat tergantung dari kebijakan pemerintah pusat, sehingga pada tataran ini pemerintah Kota Semarang tidak memiliki kewenangan leih jauh.
II. Bidang Pengembangan Pegawai
a . Kenaikan Pangkat PNS dan Mutasi Pegawai
Kenaikan Pangkat (KP) bukanlah hak bagi seorang PNS. Sesuai Ps. 1 Peraturan Pemerintah No. 99 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan PP No. 12 Tahun 2002, disebutkan bahwa kenaikan pangkat adalah
penghargaan yang diberikan atas “prestasi kerja” dan pengabdian PNS
terhadap Negara, selain itu Kenaikan Pangkat juga dimaksudkan sebagai motivasi kepada Pegawai Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya, karena Kenaikan Pangkat merupakan “penghargaan” dan setiap penghargaan baru mempunyai nilai apabila Kenaikan Pangkat tersebut diberikan “tepat pada orangnya” dan “tepat pada waktunya”. Untuk itu setiap atasan berkewajiban mempertimbangkan Kenaikan Pangkat bawahannya untuk dapat diberikan tepat pada waktunya.
Tabel 3. REALISASI KENAIKAN PANGKAT PNS PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 – 2010
No .
Periode Realisasi Keterangan
2006 2007 2008 2009 2010 1 2 April Oktober 1.617 1.229 1.485 1.151 1.144 1.017 1.211 1.341 552 1.725 Sumber data : BKD Kota Semarang keadaan Desember 2010
b. Penempatan PNS
Untuk kepentingan kedinasan dan sebagai salah satu usaha untuk memperluas pengalaman, wawasan dan kemampuan, maka diadakan perpindahan jabatan, tugas dan wilayah kerja bagi PNS. Termasuk bagi yang menjabat pimpinan dengan tidak merugikan hak kepegawaiannya.
Berkaitan dengan pelaksanaan mutasi dan penempatan staf di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, masih muncul pemahaman yang
beragam terhadap kewenangan dalam hal mutasi PNS antar SKPD. Sehingga masih menggambarkan kecenderungan mengedepankan kepentingan yang sifatnya sektoral, yang akhirnya menyulitkan dalam penataan staf.
Permintaan tambahan personil oleh suatu SKPD seringkali sulit diakomodir karena dari laporan formasi dan kebutuhan pegawai yang disusun masing-masing SKPD tiap tahun selalu menunjukkan kekurangan pegawai, tidak ada yang kelebihan. Sementara usulan mutasi / pemindahan staf (yang bukan atas permintaan sendiri) senantiasa hanya ditujukan pada staf yang memiliki latar belakang dan dedikasi kurang baik. Disamping itu mutasi yang sudah dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang yang didasarkan analisa atas kebutuhan dan kompetensi terhadap seorang staf ke SKPD lain sering kali juga menyebabkan tarik menarik antara SKPD lama dengan yang baru.
TABEL 4. DATA MUTASI PNS KOTA SEMARANG TAHUN 2006 - 2010
NO THN
MUTASI KE LUAR MUTASI MASUK DARI
ANTAR SKPD PEMKOT SMG PROP. JATENG KAB/ KOTA DLM PROP JATENG LAIN- NYA LUAR PROP JATENG KAB/ KOTA DLM PROP JATENG LAIN NYA 1. 2. 3. 4. 5. 2006 2007 2008 2009 2010 6 6 7 19 14 20 31 13 - - - 7 16 16 10 10 29 48 41 32 - - - - 278 6.302 242 309 Sumber Data : BKD Kota Semarang Keadaan Desember 2010
c. Peningkatan Kualitas SDM
1. Peningkatan Kualifikasi Pendidikan
Tabel 5. JUMLAH PNS PEMERINTAH KOTA SEMARANG MENURUT KUALIFIKASI PENDIDIKAN FORMAL TAHUN 2006 – 2010
NO JENIS PENDI-DIKAN 2006 2007 2008 2009 2010 JML % JML % JML % JML % JML % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. SD SMP SMA D 1 D 2 D 3 S 1 S 2 S 3 658 644 5.369 259 1.843 1.874 3.890 235 2 4,45 4,36 36,33 1,75 12,48 12,68 26,33 1,60 0,01 612 625 6.399 252 1.889 1.905 3.901 257 2 3,86 3,94 40,39 1,59 11,92 12,02 24,62 1,62 0,01 636 858 4.734 222 2.162 1.377 6.108 268 2 3,89 5,24 28,92 1,36 13,21 8,41 37,32 1,64 0,01 584 842 4.751 214 2.130 1.368 6.213 303 1 3,56 5,13 28,96 1,30 12,98 8,34 37,87 1,85 0,01 492 717 4683 198 2089 1461 6576 347 1 2.97 4.3 28.3 1,2 12.6 8,8 39.7 2.1 0,01 JML 14.77 4 100 15.842 100 16.367 100 16.406 100 16.56 492 100 Sumber Data: BKD Kota Semarang Keadaan Desember 2010
Tabel 6. DATA KELULUSAN PESERTA UJIAN PENYESUAIAN IJASAH PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 – 2010
No . TNGKAT PENDIDIKAN JUMLAH PESERTA HASIL UJIAN KET . LULUS LULUS TIDAK
1 2006 S1 D3 D2 SLTA 104 9 96 9 8 - - - Jumlah 113 105 8 - 2. 2007 S1 D3 D2 SLTA 36 5 1 6 34 5 1 6 2 - - - - - - - Jumlah 48 46 2 - 3. 2008 S1 D3 D2 SLTA 28 9 - 2 26 9 - 2 2 - - - - - - - Jumlah 39 37 2 - 4. 2009 S1 D3 D2 SLTA 75 15 - 72 68 15 - 72 7 - - - - - - - Jumlah 162 155 7 -
5. 2010 S1 D3 D2 SLTA 14 - - 20 11 - - 17 3 - - 3 - - - - Jumlah 34 28 6 -
Sumber data : BKD Kota Semarang Desember 2010
Sebenarnya potensi bantuan beasiswa dari program Pemerintah Pusat khususnya untuk tugas belajar di luar negeri dan program pasca sarjana cukup besar. Namun selama ini kita belum mampu menyerap potensi tersebut untuk kepentingan pengembangan SDM aparatur Pemkot Semarang, Hal ini dikarena SDM kita masih lemah dalam kemampuan berbahasa Inggris (TOEFL-nya rendah) yang merupakan persyaratan utama.
Oleh sebab itu bagi mereka yang berminat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris maupun untuk memanfaatkan bantuan beasiswa dimaksud di atas, sangat disarankan sedini mungkin membekali diri dengan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris melalui kursus atas biaya sendiri.
III. Bidang Kesejahteraan Pegawai
a. Pemberian Penghargaan Satya Lancana Karya Satya
Pegawai Negeri Sipil yang dalam melaksanakan tugasnya senantiasa menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran dan kedisiplinan serta tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat perlu diusulkan untuk memperoleh Tanda Kehormatan Satya Lancana Karya Satya dari Presiden RI.
Satya Lancana Karya Satya adalah tanda kehormatan yang dianugerahkan kepada Pegawai Negeri Sipil yang telah mengabdi selama 10 (sepuluh) Tahun, 20 (dua puluh) Tahun, 30 (tiga puluh) Tahun atau lebih dengan penuh kesetiaan pada Pancasila dan UUD. 1945, sebagai penghargaan atas jasa-jasanya terhadap negara.
Pelaksanaan penyerahan Tanda Penghargaan Satya Lancana Karya Satya pada saat Hari Jadi Kota Semarang dan HUT Korpri.
Tabel 7. DATA PENERIMA PENGHARGAAN SATYA LANCANA KARYA SATYA PNS. KOTA SEMARANG TAHUN 2010
NO TAHUN JUMLAH
PENERIMA KETERANGAN
1 2006 200
-3 2008 313
-4 2009 289
-5 2010 291
-b. Pemberian Penghargaan bagi PNS Teladan / Berprestasi
Pemberian penghargaan sebagai PNS Teladan / Berprestasi Kerja diberikan kepada PNS jabatan staf yang menurut penilaian pimpinan yang bersangkutan memenuhi syarat secara umum yaitu disiplin, jujur dan berdedikasi tinggi, serta syarat khusus yaitu berprestasi kerja sangat baik dan bermanfa’at bagi SKPD, sehingga yang bersangkutan dapat menjadi contoh/teladan.
Berkas pengusulan PNS Teladan/Berprestasi Kerja tahun oleh Kepala SKPD dikirimkan kepada WaliKota Semarang c.q. Kepala BKD Kota Semarang, kemudian diteliti dan diseleksi lebih lanjut oleh Tim Peneliti Penghargaan Tingkat Kota Semarang, yang selanjutnya ditetapkan sebanyak 3 (tiga) PNS setiap tahunnya yang memperoleh penghargaan sebagai PNS Teladan / Berprestasi Kerja. Hal ini sangat penting untuk memotivasi pegawai dalam meningkatkan kinerja dan profesionalitasnya.
c. Pemberian Penghargaan bagi PNS yang akan Purna Tugas / Pensiun
Pemerintah Kota Semarang memberikan penghargaan dan kenang-kenangan bagi PNS Kota Semarang yang akan purna tugas, antara lain :
- Mencapai Batas Usia Pensiun ( BUP ) - Pensiun Atas Permintaan Sendiri - Pensiun Janda / Duda
- Pensiun Karena Keuzuran Jasmani.
Sesuai dengan SK. WaliKota Semarang Nomor : 861/67 tanggal 3 Juni 2008 Pemerintah Kota Semarang memberikan Penghargaan dan Kenang-kenangan berupa tali asih uang sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima juta rupiah) untuk setiap PNS yang akan pensiun dengan tidak membeda-bedakan pangkat atau jabatan, dan penyerahannya dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu bulan Juni dan Desember.
Tabel 8. DATA PENERIMA PENGHARGAAN PNS KOTA SEMARANG TAHUN 2006 – 2010
NO TAHUN JUMLAH PENERIMA KETERANGAN 1 2006 409 -2 2007 453 -3 2008 604 -4 2009 600 -5 2010 555
-d. Pemulangan Pegawai yang tewas dalam melaksanakan tugas.
Berdasarkan SK. Walikota Semarang Nomor : 846/356 tanggal 2 Desember 2002, maka bagi PNS Pemerintah Kota Semarang yang meninggal dunia pada saat masih aktif memperoleh bantuan tali asih pemakaman bagi ahli warisnya. Pemberian uang santuan ( bantuan tali asih pemakaman ) kepada ahli warisnya sebesar Rp. 750.000,- (Tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) dan diserahkan sebelum pemakaman. Untuk tahun 2010 Pemerintah Kota Semarang memberikan bantuan tali asih pemakaman bagi 71orang ahli waris PNS yang meninggal dunia.
e. Pembinaan Mental Aparatur
Sesuai program kerja Bidang Kesejahteraan Pegawai, maka secara berkala dilaksanakan Pembinaan Mental Aparatur bagi PNS Pemerintah Kota Semarang yang beragama Islam dengan pencerahan rohani oleh mubaliq atau kyai. Sedangkan yang beragama Nasrani pelaksanaan Bintal setiap Paskah dan Natal oleh Pendeta.
Tujuan pelaksanaan Bintal tersebut adalah dalam rangka upaya mengingatkan dan meningkatkan keimanan, ketaqwaan, serta membentuk sikap mental yang positip sehingga dapat dijadikan contoh dan suri tauladan bagi masyarakat.
Disamping itu Pemerintah Kota Semarang juga memberikan perhatian kepada PNS Kota Semarang yang akan melaksanakan ibadah haji melalui penyelenggaraan Pembekalan dan Penglepasan Jemaah Calon Haji secara resmi oleh Walikota, sekaligus memberikan ijin resmi berupa Cuti Alasan Penting.
f. Olah Raga dan Kesehatan
Guna menjaga dan meningkatkan kebugaran tubuh, maka setiap hari Jum’at setelah apel pagi terpusat telah dilaksanakan Senam Jantung Sehat / Senam Tera / Senam Aerobik / SKJ / Senam Ayo Bersatu bagi pegawai dilingkungan BalaiKota Semarang dan Gedung Pandanaran. Khusus untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI telah dilaksanakan pertandingan bola Voli yang diikuti oleh seluruh SKPD yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Bagi pemenangnya diberikan bantuan uang pembinaan.
Di samping itu, hal yang cukup penting dalam rangka mengantisipasi pemberlakuan jabatan berbasis kompetensi sebagai tindak lanjut SK Ka. BKN No. 46 A Tahun 2003 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Struktural PNS, yang pada bulan Desember 2005 sudah disosialisasikan di tingkat Pemerintah Kota Semarang dan tahun 2006 sudah tersusun dalam bentuk buku standar kompetensi jabatan struktural.
IV. Bidang Disiplin dan Pensiun Pegawai a. Pembinaan Disiplin Pegawai
Sejauh ini upaya peningkatan Disiplin dan Dedikasi PNS oleh Pemerintah Kota Semarang telah dilaksanakan secara rutin, berkesinambungan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik yang bersifat normatif ( melalui Surat Edaran tertulis ), yang bersifat kegiatan, maupun yang bersifat motivasi.
Beberapa Surat Edaran yang telah dibuat dan dikirim ke SKPD dimaksudkan sebagai upaya preventif untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran disiplin PNS.
Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan upaya penegakkan disiplin dan sebagai antisipasi terhadap pelanggaran yang kemungkinan terjadi di lapangan, antara lain berupa :
a. Mulai bulan Agustus 2010 upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari Senin dan apel pagi terpusat yang dilakukan setiap hari Selasa sampai dengan Jumat di halaman Balai Kota dan Gedung Pandanaran dan diperuntukkan bagi Instansi yang ada di lingkungan Balaikota dan Gedung Pandanaran. Hal ini juga dilaksanakan di setiap SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
b. Inspeksi mendadak di bawah koordinasi dari Inspektorat Kota Semarang dilaksanakan secara insidentil dengan menitik beratkan pada moment-moment tertentu antara lain saat menjelang long week end, sebelum dan
sesudah liburan panjang Hari Raya dan lain-lain yang dipertimbangkan rawan pelanggaran disiplin.
c. Operasi yustisi gabungan di fasilitas-fasilitas umum pada jam-jam kerja seperti di pasar-pasar, mall dan tempat lainnya.
Disamping itu berbagai upaya represif telah pula dilakukan melalui serangkaian kegiatan pemeriksaan atas berbagai kasus / masalah kepegawaian terutama yang menyangkut pelanggaran disiplin PNS.
Selain itu dengan dikeluarkannya PP No. 53 Tahun 2010 diharapkan tindak kasus disiplin semakin menurun. Oleh karena itu diperlukan sosialisasi tentang peraturan ini agar kedepan pelanggaran disiplin yang diakukan oleh PNS dapat diminimalisasi.
Tabel 11. DATA SK HUKUMAN DISIPLIN
PNS PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006-2010
No. SK HUKUMAN DISIPLIN TAHUN KET
2006 2007 2008 2009 2010 1 2 3 4 5 6 7 8 1. 2. 3. TINGKAT RINGAN Tegoran Lisan Tegoran Tertulis
Pernyataan Tidak Puas secara tertulis TINGKAT SEDANG Penundaan Kenaikan Gaji Berkala Penundaan Kenaikan Pangkat
Penurunan Gaji sebesar satu kali Kenaikan Gaji Berkala
Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun(PP 53 Tahun 2010)
TINGKAT BERAT
Penurunan Pangkat pada pangkat yang setingkat
16 1 9 6 17 6 3 8 - 25 14 11 - 7 4 8 2 2 4 - 17 9 9 - 3 6 9 5 2 2 - 19 13 9 1 3 5 13 7 1 5 - 14 9 14 - 1 13 7 3 1 2 1 11 7
lebih rendah selama 1 tahun (PP No.30 Tahun 1980)
Penurunan Pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah selama 3 tahun( PP No.53 Tahun 2010)
Pembebasan Jabatan Pemberhentian dengan
hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS
Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS - 3 2 6 - 3 2 2 - 5 - 1 - 1 3 1 - 1 - 3 JUMLAH 56 36 37 36 32
b. Pemulangan Pegawai Negeri Sipil yang pensiun.
Adalah hak PNS yang diberikan oleh Pemerintah sebagai Jaminan Hari Tua dan sebagai penghargaan atas jasanya selama bertahun-tahun bekerja kepada pemerintah.
Untuk kelancaran dan ketepatan waktu pemenuhan hak Pensiun PNS diharapkan kelengkapan berkas persyaratan pensiun sudah dapat disampaikan ke BKD Kota Semarang paling lambat 6 (enam) bulan sebelum yang bersangkutan pensiun, sehingga sebagaimana yang selama ini sudah berjalan Surat Keputusan Pensiun sudah dapat diterima paling lambat 3 bulan sebelum jatuh tempo masa pensiun.
Tabel 13 . REALISASI PENYELESAIAN KEPUTUSAN PENSIUN PNS PEMERINTAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006-2010
No. JENIS PENSIUN TAHUN KET
2006 2007 2008 2009 2010 1. 2. 3. 4. Mencapai BUP Permintaan Sendiri Keuzuran Jasmani Meninggal Dunia J u m l a h 324 8 1 62 360 12 5 88 449 13 1 70 484 14 - 64 565 18 2 67 395 465 533 562 652
F. Pengelolaan Pendanaan Pelayanan BKD
Dana adalah bagian yang sangat urgen dalam pelaksanaan kegiatan. Tanpa dana yang cukup sangat mustahil suatu Program maupun kegiatan dapat berjalan dengan optimal. Oleh karena itu perlu dukungan dana yang memadai untuk menunjang pelaksanaan program dan kegiatan di Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang. Adapun jumlah dan yang dialokasikan untuk masing – masing program dapat digambarkan sebagai berikut :
No Program Pagu. 2006 (000) Pagu.2007 (000) Pagu.2008 (000) Pagu. 2009 (000) Pagu. 2010 (000) 1 Pelayanan Administrasi Perkantoran - 210.279 379.612 403.625 528.700 2 Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur - 395.647 679.476 256.415 178.500 3 Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS 110.833,8 200.211 124.000. 220.185. 234.000 4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1.125.490 2.202.580 5.274.274 500.000 375.000 5 Program Peningkatan Pengembang an Sistem pelaporan - 34.848 31.000 65.000 95.000. 6 Program Pendidikan Kedinasan 18.910. 20.000 15.000 30.000 - 7 Program Pembinaan dan Pengembang an Aparatur 2.866.715,85 8.894.160 9.731.947 7.588.715 7.260.735 Jumlah 4.121.949,65 11.957.725,2 16.235.309 9.063.940. 8.671.935.
BAB III
ISU – ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Analisis isu – isu strategis merupakan bagian penting dari proses penyusunan rencana strategis badan Kepegawaian Daerah. Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan karena dampaknya yang signifikan di masa mendatang. Sedangkan Isu strategis dalam pembangunan Kota Semarang yang berkaitan dengan tugas pokok fungsi Badan Kepegawaian Daerah tidak dapat dilepaskan dengan kondisi Kota Semarang saat ini.
Walikota terpilih melalui program – programnya yang tergabung dalam “Sapta Program” berusaha mewujudkan Kota Semarang yang setara dengan kota – kota metropolitan lainnya di Indonesia, sehingga menuntut peningkatan kinerja Pegawai Negeri sipil di Kota Semarang. Hal ini juga sesuai dengan misi kedua walikota terpilih yaitu Mewujudkan pemerintahan kota yang efektif dan efisien, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta menjunjung tinggi supremasi hukum.
Belum optimalnya kinerja aparatur, masih tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan, kurangnya daya saing serta rendahnya investasi adalah beberapa persoalan yang dihadapi Kota Semarang saat ini. Di samping itu perlu untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam memenuhi tuntutan masyarakat untuk memasuki persaingan global yang semakin ketat. Persoalan di atas mengarahkan kita pada 2 (dua) isu strategis yang sangat krusial dalam mewujudkan misi walikota tersebut yaitu Profesionalisme Birokrasi dan Budaya Kerja Birokrasi.
Isu strategis tersebut tidak lepas dari permasalahan bidang SDM aparatur atau kepegawaian itu sendiri antara lain :
a. Kinerja pelayanan publik yang belum optimal dibandingkan dengan tuntutan masyarakat.
b. Kinerja PNS belum semuanya terukur.
c. Etos kerja PNS yang belum menunjukkan semangat profesionalisme.
d. Perlu peningkatan kualitas kompetensi yang didukung oleh sertifikasi keahlian dan ketrampilan untuk pelayanan tupoksi.
e. Kebutuhan PNS baru yang berkualitas sebagai akibat makin banyak PNS yang pensiun.
g. Belum terpenuhinya kompetensi PNS pada unit-unit khususnya lembaga baru akibat pembentukan lembaga baru akibat PP Nomor 41 tahun 2007. h. Masih adanya tenaga honorer yang belum diangkat dikarenakan tidak
memenuhi norma PP Nomor 48 tahun 2005 jo. PP Nomor 45 Tahun 2007. i. Belum mantapnya proses kaderisasi akibat pola karier yang tidak jelas.
Kedua isu strategis tersebut juga menggambarkan kondisi lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan kondisi lingkungan eksternal (peluang dan tantangan) yang turut mendukung pencapaian visi, misi, sasaran dan tujuan BKD. Berikut ini analisis lingkungan eksternal dan eksternal yang turut mempengahi kinerja Badan Kepergawaian Daerah Kota Semarang.
A. Analisis Lingkungan Internal :
Kekuatan ( S )
1. Tersedianya sarana dan Prasarana 2. Kewenangan menata personil.
3. Kuantitas Sumber Daya Manusia yang memadai.
4. Motivasi pegawai yang cukup tinggi untuk belajar guna meningkatkan kemampuan.
5. Motivasi dan dukungan moril pimpinan.
Kelemahan ( W )
1. Pengelolaan manajemen Sumber Daya Manusia yang belum profesional. 2. Belum memanfaatkan teknologi informatika secara optimal.
3. Dukungan anggaran yang belum memadai. 4. Pola karier yang kurang jelas.
5. Orientasi kerja pegawai belum terarah pada peningkatan kinerja.
B. Analisis Lingkungan Eksternal :
Peluang
1. Regulasi kebijakan pemerintah tentang Otonomi Daerah. 2. Kemajuan teknologi dan Informasi.
3. Restrukturisasi organisasi Pemerintah Kota. 4. Makin maraknya lembaga diklat.
5. Regulasi sistem karier dan kepangkatan.
Tantangan
2. Campur tangan pemerintah lebih atas.
3. Sistem reward and punishment yang kurang adil. 4. Adanya tuntutan profesionalisme.
BAB IV
VISI, MISI TUJUAN SASARAN DAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN BKD KOTA SEMARANG TAHUN 2010 - 2015
A. Visi BKD Kota Semarang
Visi adalah rumusan mengenai keadaan yang ingin dicapai pada akhir periode perencanaan. Visi harus mampu memberikan gambaran umum satu keadaan yang nyata dan benar- benar dapat diwujudkan. Sesuai dengan misi dan misi Walikota Semarang, maka Visi Badan Kepegawaian Daerah Kota semarang diarahkan untuk mewujudkan visi dan misi walikota tersebut. Adapun visi BKD Kota Semarang adalah
Terwujudnya Manajemen Kepegawaian Pemerintah Kota Semarang yang profesional dan berbudaya.
B. Misi BKD Kota Semarang
Adapun untuk mewujudkan visi, maka ditempuh dengan misi sebagai berikut:
1. Meningkatnya kapasitas kelembagaan Badan Kepegawaian Daerah. 2. Mewujudkan pengembangan pegawai yang kompetitif
3. Meningkatkan disiplin dan kesejahteraan pegawai.
C. Tujuan :
Tujuan yang dirumuskan Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang dalam melaksanakan manajemen Kepegawaian Daerah selama kurun waktu lima tahun ke depan adalah:
1. Terwujudnya tertib administrasi perkantoran, sarana dan prasarana yang memadai dan pelaporan yang transaparan dan akuntabel dan
profesionalisme pegawai Badan Kepegawaian Daerah.
2. Terwujudnya pengembangan aparatur pemerintah Kota Semarang yang didukung perencanaan, penyusunan peta jabatan dan mutasi serta pembinaan karir.
3. Terwujudnya disiplin dan kesejahteraan pegawai yang didukung reward dan punishment.
D. Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian daerah adalah :
1 Meningkatnya tertib administrasi perkantoran, sarana dan prasarana yang memadai dan pelaporan yang transaparan dan akuntabel serta terlaksanakannya tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah sebesar 100 % per tahun selama 5 tahun periode perencanaan.
2 Terpenuhinya kebutuhan pegawai sebesar 98 % di semua SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang selama 5 tahun perencanaan. 3 Terwujudnya pengembangan jabatan fungsional dan terisinya jabatan
struktural di lingkungan Pemerintah Kota Semarang dari 90% menjadi 98% selama 5 tahun perencanaan.
4 Menurunnya kasus pelanggaran disiplin PNS sebesar 32% selama 5 tahun perencanaan yang disertai dengan meningkatnya kesejahteraan PNS.
F. Strategi :
Strategi yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian daerah adalah :
1. Peningkatan tertib administrasi perkantoran, sarana dan prasarana yang memadai dan pelaporan yang transaparan dan akuntabel.
2 Peningkatan kualitas perencanaan PNS berdasarkan formasi dan analisis jabatan.
3 Pengembangan pegawai yang didukung pola karir yang jelas. 4 Peningkatan kualitas kedisiplinan dan kesejahteraan pegawai.
5 Peningkatan kemampuan manajerial pegawai sesuai dengan kompetensi bidang tugasnya.
F. Kebijakan :
Kebijakan yang akan diambil dalam mewujudkan tujuan manajemen kepegawaian daerah adalah :
1. Meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran, sarana dan prasarana dan pelaporan yang lebih transaparan dan akuntabel.
2. Menyusun peta jabatan dan formasi pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
3. Pengembangan pegawai yang di dukung dengan sistem informasi manajemen kepegawaian yang terpadu dan pola karir yang jelas.
4. Melakukan Pembinaan disiplin dan peningkatan kesejahteraan pegawai dengan penerapan prinsip reward dan punishment.
5. Peningkatan kualitas pegawai melalui keikutsertaan dalam berbagai kegiatan yang lebih bersifat manajerial.
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN, PENDANAAN INDIKATIF DAN INDIKATOR KINERJA
Program dan kegiatan Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang Tahun 2010 s.d 2015 adalah sebagai berikut :
1. Program pelayanan administrasi perkantoran, dilaksanakan melalui kegiatan:
1.1. Penyediaan jasa surat menyurat
1.2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 1.3. Penyediaan jasa administrasi keuangan
1.4. Penyediaan jasa kebersihan kantor
1.5. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 1.6. Penyediaan alat tulis kantor
1.7. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
1.8. Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor 1.9. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 1.10. Penyediaan makanan dan minuman
1.11. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 1.12. Penyediaan peralatan rumah tangga
1.13. Penyelesaian pengelolaaan administrasi kepegawaian
2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, melalui kegiatan:
2.1. Pengadaan peralatan gedung kantor
2.2. Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas / operasional 2.3. Pemeliharaan rutin/ berkala mebeleur
2.4. Pengadaan perlengkapan gedung kantor 2.5. Pembuatan Website
3. Program fasilitas pindah purna tugas PNS, melalui kegiatan
3.1 Pemulangan Pegawai yang Pensiun
3.2 Pemulangan Pegawai yang Tewas dalam Melaksanakan Tugas
3.3 Penyelenggaraan penyerahan penghargaan PNS Pemkot yang akan purna tugas
4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, melalui kegiatan;
5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan, dengan kegiatan:
5.1. Penyusunan Laporan Kinerja dan Iktisar Realisasi Kinerja SKPD 5.2. Penyusunan laporan Keuangan Semesteran
5.3. Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran 5.4. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
5.5. Penyusunan Laporan Realisasi Program & Kegiatan Bulanan SKPD 5.6. Penyusunan RKA SKPD dan DPPA SKPD
5.7. Penyusunan Renstra SKPD
6. Program pembinaan dan pengembangan aparatur, denagn kegiatan :
6.1. Penyusunan Rencana Pembinaan karier PNS 6.2. Seleksi Penerimaan Calon PNS
6.3. Penataan sistem Administrasi Kenaikan Pangkat Otomatis PNS dan penyesuaian gaji
6.4. Pembangunan/ Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian Daerah (SIMPEG) dan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK)
6.5. Pemberian Penghargaan bagi PNS Berprestasi
6.6. Proses penanganan kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS
6.7. Penyelenggaraan ujian Kenaikan Pangkat dan Penyesuaian Ijasah bagi PNS
6.8. Penataan file PNS & CPNS
6.9. Penyelenggaran pengangkatan CPNSD menjadi PNSD 6.10. Penyusunan formasi PNSD dan Peta Jabatan
6.11. Penyusunan Tertib administrasi TPHL, pemberian Tali asih TPHL yang purna tugas/ meninggal dunia dan pembayaran premi jamsostek
6.12. Pengusulan berkas Penerimaan & Penyerahan Penghargaan Satya Lencana Karya Satya
6.13. Penyelenggaraan penglepasan calon jemaah haji PNS Daerah 6.14. Penyelesaian administrasi kesejahteraan pegawai
6.15. Penyelenggaraan senam jantung sehat, senam tera, aerobik, SKJ dan lomba volley serta uji kesehatan.
6.16. Penyelenggaraan bintal Aparatur
6.17. Pengembangan Jabatan fungsional PNS 6.18. pengembangan jabatan struktural
6.19. Pembekalan CPNS Pemerintah Kota Semarang 6.20. Pembinaan Disiplin PNS
6.21. Pembinaan adm. Kepegawaian, KPE, DUK dan Pemuthakiran data GTT/ PTT
6.22. Pembekalan bagi PNS Pemkot Seamarang yang akan purna tugas 6.23. Pembekalan Peningkatan disiplin PNS
6.24. Peningkatan Manajemen Kepegawaian
6.25. Penyelenggaraan Latihan Peningkatan Efektivitas Kerja
6.26. Sosialisasi PP 97 Tahun 2000 diubah dengan PP No. 54 Tahun 2003 6.27. Sosialisasi Peningkatan disiplin
Rencana Program, Kegiatan, Kelompok Sasaran, Pendanaan Indikatif dan Indikator Kinerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang tahun 2010 s.d 2015 selengkapnya sebagaimana dalam lampiran Renstra.
BAB VI
INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Adapun indikator kinerja yang mengacu pada sasaran RPJMD meliputi Kelancaran administrasi SKPD, Meningkatnya 95% pelayanan pemulangan pegawai yang pensiun/purna tugas/meninggal dunia per tahun selama 5 tahun perencanaan, meningkatnya profesionalisme dalam melaksanakan manajemen kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang - undangan dan terisinya jabatan struktural sebesar 98% dalam waktu 5 tahun, dan Penyelesaian kasus pelanggaran disiplin 32 % sebagaimana terlampir dalam tabel berikut :
IND IK AT OR K INE R J A Y ANG ME NG AC U P AD A S AS AR AN R P J MD
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
Tahun 2015 Target (%) Target (%) Target (%) Target (%) Target (%)
1 Kelancaran administrasi
SKPD 100 100 100 100 100 100 Ditargetkan 100%
2 Meningkatnya 95 % pelayanan pemulangan pegawai yang pensiun / purna tugas / meninggal dunia per tahun selama 5 tahun perencanaan
Jumlah pegawai yang akan pensiun selama 5 tahun sebesar 3125 pegawai 16 21 20 18 20 Ditargetkan 95% terselesaikan 3 Meningkatnya profesionalisme dalam melaksanakan manajemen kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang - undangan dan terisinya jabatan struktural sebesar 98% dalam waktu 5 tahun
Jumlah jabatan yang terisi sebesar 1978 jabatan atau 90 % (Esl. II: 37 orang, Es. III :198 orang, Es. IV :1703 org, Es.V:55 org) dari 2215 jabatan yg ada (Esl. II: 40 orang, Es. III :204 orang, Es. IV :1915 org, Es.V: 56 org) 2 2 1 1 2 Ditargetkan terisi 98 % (semua jabatan strukturan terisi) 4 Penyelesaian kasus pelanggaran disiplin 32 %
Rata2 kasus pelanggaran disiplin sebanyak 44 kasus per
tahun 6 5 7 7 4
Ditargetkan terjadi penurunan kasus disiplin sebesar 32 % Kondisi kinerja pada
akhir periode Renstra RPJMD
No Indikator kinerja Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
BAB VII PENUTUP
Rencana strategis Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang Tahun 2010 sampai dengan 2015 merupakan acuan dan pedoman bagi segenap komponen Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang dalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan manajemen kepegawaian daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi untuk 5 tahun ke depan.
Terwujudnya Grand design manajemen kepegawaian daerah dalam rangka mewujudkan profesionalisme dan budaya kerja birokrasi yang didukung sistem informasi manajemen kepegawaian yang terpadu diharapkan mampu memberikan sumbangan nyata dan positif bagi upaya pemerintah Kota Semarang dalam mewujudkan slogan “Saatnya Semarang Setara”.
KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
STRUKTUR ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
KOTA SEMARANG
Drs. I GUSTI MADE AGUNG Pembina Tingkat I (IV/b) NIP. 19590722 197912 1 003 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS NOERTJAHJANI, SH Pembina Tingkat I (IV/b) NIP. 19571102 198603 2 004
KASUBAG. PERENCANAAN
DAN EVALUASI KASUBAG. KEUANGAN
KASUBAG. UMUM & KEPEGAWAIAN
TRI NURDYASTUTI, SE, MM Penata (III/c)
NIP. 19700128 199603 2 004
M.I. SRI WAHYU W, S.Sos Penata Tingkat I (III/d) NIP. 19670821 198803 2 012
ATIK SUSETIOWATI, SH Penata Tingkat I (III/d) NIP. 19651222 199009 2 001
KABID. ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN KABID. PENGEMBANGAN PEGAWAI KABID. KESEJAHTERAAN PEGAWAI KABID DISIPLIN DAN PENSIUN PEGAWAI
Drs. MAHMUDI Pembina (IV/a)
NIP. 19590614 198503 1 019
SRI WAHYUNI, SH, MM Penata Tingkat I (III/d) NIP. 19651223 199303 2 005
Drs. SUBAGYO
Penata Tingkat I (III/d) NIP. 19620316 198903 1 013
SRI ENIE WIDJAJATI, SH Pembina Tingkat I (IV/b) NIP. 19590101 198503 2 008
KASUBID. FORMASI & PENGADAAN
PEGAWAI KASUBID. MUTASI & PENEMPATAN KASUBID. KESEHATAN JASMANI & ROHANI PEMBERHENTIAN PEGAWAI KASUBID DISIPLIN DAN
MISNADI, S.Sos
Penata Muda Tingkat I (III/b) NIP. 19680816 199103 1 009 UMAR, S.Kom Penata (III/c) NIP. 19620902 198302 1 001 BANI SULASTO, SH Penata (III/d) NIP. 19600525 198203 1 016
ERWIDATI YULIANDARI, S.Sos Penata Tingkat I (III/d) NIP. 19650627 198603 2 006
KASUBID INFORMASI DATA
KEPEGAWAIAN KASUBID. KEPANGKATAN & PEMBINAAN KARIER PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KASUBID. PENGHARGAAN DAN KASUBID. PENSIUN PEGAWAI
TRI PRIHANTO, BA Penata Tingkat I (III/d) NIP. 19561014 198003 1 007
SUDARDJI, SH
Penata Muda Tingkat I (III/b) NIP. 19650916 198903 1 011
AGUSTINA WIDYASTUTI,S.Sos Penata Tingkat I (III/d) NIP. 19700830 199703 2 002
Dra. MENUK WINARTI Penata Tingkat I (III/d) NIP. 19630124 198503 2 005