• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh kasus penerapan KMS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh kasus penerapan KMS"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Contoh kasus

penerapan KMS

1/4/2010 2

Perancangan

Knowledge

Management System di SMKN 1

Kotabaru

(St di K

K

i t

B l j

(Studi Kasus Kegiatan Belajar

Mengajar Bahasa Inggris)

(2)

Latar Belakang

• SMKN 1 Kotabaru menuju SMK berstandar Nasional, • Terdapat guru yang berprestasi dan yang belum,

• Kurangnya produktivitas guru walaupun telah dilakukan upaya up g y p g p p y p grading ;

• banyak dibuka sekolah-sekolah internasional.

1/4/2010 4

Diagram keterkaitan masalah perancangan KMS

1/4/2010 5

(3)

Knowledge Spiral

Tacit knowledge adalah sesuatu yang kita ketahui dan alami,

namun sulit untuk diungkapkan secara jelas dan lengkap,

Expicit knowledge adalah knowledge dan pengalaman tentang

Expicit knowledge adalah knowledge dan pengalaman tentang

“bagaimana untuk”, yang diuraikan secara lugas dan sistematis.

Organisasi Nonaka 1/4/2010 6 Grup Individu Explicit Tacit

Knowledge Management

KM is management of organizational knowledge for creating

business value and generating a competitive advantage.(Amrit Tiwana))

• KM merupakan sistem yang dibuat untuk menciptakan, mendokumentasikan, menggolongkan, dan menyebarkan knowledge dalam organisasi.

• Menurut Efraim Turban “A knowledge management

Knowledge Management System

1/4/2010 7

• Menurut Efraim Turban, A knowledge management

system (KMS) facilitates knowledge management by ensuring knowledge flow from the person(s) who know to the person(s) who need to know throughuot the organization, while knowledge evolves and grows during the process”.

(4)

Perancangan KMS

Gap Sekarang Standar Nasional KM Road Map 1/4/2010 8 KMS

10 Steps Knowledge Management RoadMap

Fa se 1 : Evaluas i in fr astr uktur Fa s A n a

Analisis infrastruktur yang ada

Meluruskan KM dan strategi bisnis

Merancang infrastruktur KM 1 3 2 e 2: a lis is , per anc angan & pengem bangan KM S

Mengaudit sistem dan aset knowledge yang ada

Merancang tim KM

Membuat cetak biru KM

Mengembangkan KMS 7 6 5 4 Amrit Tiwana 1/4/2010 9 S Fa se 3 : Peny ebar a n Fa se 4 : Evaluas i

Evaluasi dan sempurnakan KMS Mengelola perubahan, kultur, dan struktur reward

Menyebarkan Mengembangkan KMS

10 9 8

(5)

Pengumpulan data

• Analisis SWOT

• Kuisioner K-Need

• Kuisioner K-Gap

• Kuisioner strategi KM

• Kuisioner aset Knowledge

• Kuisioner perbandingan KMS dengan sistem manual • Skala yang digunakan 1 sampai 5

• Skala yang digunakan 1 sampai 5

1 = Tidak penting(not critical)

2 = Kurang penting(nice to have)

3 = Penting(important)

4 = Sangat penting(must have)

5 = Sangat penting dan segera(critical)

• dan 1 sampai 4

A = 1 = tidak perlu tahu = belum memahami teori/konsep

B = 2 = akan lebih baik jika tahu = sudah memahami teori/konsep serta kegunaan/manfaatnya

1/4/2010 10

g y

C = 3 = perlu tahu = sudah memahami teori/konsep serta kegunaan/ manfaatnya, serta mengetahui apa yang harus dilakukan D = 4 = wajib/harus tahu = sudah memahami teori/konsep serta

keguna-an/manfaatnya, serta mengetahui apa yang harus dilakukan serta bagaimana melakukan

1. Analisis Infrastruktur Teknologi Informasi

Fase 1 Evaluasi Infrastruktur

2. Meluruskan KM dan Strategi Bisnis

Analisis eksternal Organisasi

Faktor Kunci Sukses

Analisis Internal Organisasi Penyusunan Strategi Organisasi Peluang dan Ancaman Kekuatan dan Kelemahan Strategi Organisasi 1/4/2010 11

Apa yang dapat dilakukan organisasi Apa yang harus dilakukan

organisasi

Apa yang harus diketahui organisasi

Kesenjangan strategi

Kesenjangan knowledge Apa yang sudah

diketahui organisasi

(6)

3. Pengembangan Infrastruktur Teknologi

Informasi

Fase 2 Analisis, Perancangan & Pengembangan

KMS

a. Proses kerja yang terorganisir,

¾

User Requirements

j y g g ,

b. Memelihara knowledge dan memfasilitasi komunikasi, c. Fokus kedepan,

d. Mendukung sasaran bisnis organisasi, e. Meningkatkan inovasi;

f. Memelihara proses penciptaan knowledge organisasi.

¾

Enterprise Knolwedge Portal

1/4/2010 12

¾

Enterprise Knolwedge Portal

1. Enterprise Portal 2. Business Intelligence

3. Collaboration and Communities 4. Content Management

5. Learning

¾ Pemetaan

Enterprise Knowledge Portal

Enterpris e Sear ch B u ssines s Collaboratio n Content M a Str uc tur ed C o Uns tru ctur ed Data Integrat i Doc ument Ma W eb D oc um e Lear ni ng

KM objective/ user requirements

e Port al s Int e lligence n a nd Comm a

nagement ontent Content ion

Ma

nagement ent

M

anag.

Proses kerja yang terorganisir

Meningkatkan efektivitas guru 2 5 2 2 5 5 4 5 4 5 2

Mengambil keputusan lebih baik dengan cepat 2 4 2 2 5 5 5 5 3 5 2

Meningkatkan ketersediaan dan akses informasi 2 5 2 2 5 5 5 5 3 5 2

Memperbaiki waktu siklus pekerjaan 2 4 2 2 5 4 4 5 3 4 2

1/4/2010 13

Memperbaiki waktu siklus pekerjaan 2 4 2 2 5 4 4 5 3 4 2

Menerapkan aktivitas KM 2 5 2 2 5 4 5 5 3 4 2

Meningkatkan penggunaan kembali informasi 2 5 2 2 5 5 5 5 3 5 2

Memelihara knowledge dan memfasilitasi komunikasi 2 5 2 2 5 5 5 5 5 5 2

Fokus ke depan 2 5 2 2 5 5 5 5 5 5 2

Mendukung sasaran bisnis organisasi 2 5 2 2 5 5 5 5 5 5 2

Meningkatkan inovasi 2 5 2 2 5 5 5 5 5 5 2

(7)

¾

Knowledge

Yang Dibutuhkan

No Knowledge Definisi

1 Teaching & Learning Methods

Metoda didalam kegiatan belajar dan mengajar Bahasa Inggris

4. Analisis dan Audit

Knowledge

2 Cultures of English Budaya-budaya yang ada di Inggris khususnya bidang bisnis dan manajemen

3 Mastery The Topics Penguasaan akan topik-topik pembahasan bidang bisnis dan manajemen

4 Listening Kemampuan untuk mendengar dan menyimak dengan baik percakapan dalam Bahasa Inggris

5 Oral Kemampuan untuk berbicara dengan baik dalam Bahasa Inggris

6 Reading Kemampuan untuk membaca dan mengartikulasikan dengan

1/4/2010 14

g p g g

baik teks dalam Bahasa Inggris

7 Written Kemampuan untuk menulis dan menyusun kalimat dalam Bahasa Inggris

8 Structures Kemampuan untuk mengetahui struktur yang baik dan benar dalam Bahasa Inggris

9 Time Management Pengaturan waktu didalam presentasi

10 Debate Garis-garis besar peraturan dan persyaratan di dalam debat Bahasa Inggris

NKi = (K1 x 1) + (K2 x 2) + (K3 x 3) + (K4 x 4) R

dengan:

• NKi = Nilai kepentingan terhadap knowledge i

¾ Pengolahan Data

p g p g

• K1 = Jumlah responden dengan jawaban "A" • K2 = Jumlah responden dengan jawaban "B" • K3 = Jumlah responden dengan jawaban "C" • K4 = Jumlah responden dengan jawaban "D" • R = Total responden NPi = (P1 x 1) + (P2 x 2) + (P3 x 3) + (P4 x 4) R dengan: 1/4/2010 15 dengan:

• NPi = Nilai penguasaan terhadap knowledge i

• P1 = Jumlah responden dengan jawaban "A" • P2 = Jumlah responden dengan jawaban "B" • P3 = Jumlah responden dengan jawaban "C" • P4 = Jumlah responden dengan jawaban "D" • R = Total responden

(8)

¾ Analisis

K-Gap

No Knowledge Tingkat Kepentingan Tingkat Penguasaan K-Gap

1 2 3 4 Nki A B C D Npi Nki - Npi

1 oral 0 0 3 1 3.25 0 2 2 0 2.5 0.75 2 listening 0 0 2 2 3.5 0 1 3 0 2.75 0.75 3 reading 0 0 2 2 3.5 0 1 2 1 3 0.5 4 structure 0 0 3 1 3.25 0 1 3 0 2.75 0.5 5 written 0 0 3 1 3.25 0 1 2 1 3 0.25 6 TL methods 0 0 3 1 3.25 0 1 3 0 2.75 0.5 7 time management 0 0 4 0 3 0 0 4 0 3 0 8 english culture 0 1 3 0 2.75 0 1 3 0 2.75 0 9 mastery topics 0 0 3 1 3.25 0 0 4 0 3 0.25 1/4/2010 16 10 debate 0 0 4 0 3 0 1 3 0 2.75 0.25 Keterangan Nki = Tingkat kepentingan knowledge i :Npi = Tingkat penguasaan knowledge i

¾ Strategi KM

tacit, 47.25 explicit , 52.25

Berdasarkan hasil pada kuisioner KM Strategy (dapat

1/4/2010 17

Berdasarkan hasil pada kuisioner KM Strategy (dapat dilihat pada Tabel 3.4), maka didapatkan bobot untuk Kodifikasi adalah sebesar 37 (59,7 %) dan untuk Personalisasi adalah sebesar 25 (40,3 %).

(9)

5. Membentuk

Tim KM

• Tim KM yang akan dibentuk terdiri dari seorang ketua (manajer) dan dua orang anggota. Jadi jumlahnya 3 orang. Ketiga orang ini akan diberikan tugas dan tanggung jawab untuk memastikan berjalannya KMS ini.

1/4/2010 18

¾ Pengembangan SDM

No Knowledge Guru Pelatihan/workshop

1 2 3 4 Pelatihan di PPPGK Sumber Eksternal

6. Perancangan Cetak Biru KMS

1 oral v v v v Englih First (EF)

2 listening v v v v Englih First (EF)

3 reading v v Englih First (EF)

4 structure v v Englih First (EF)

5 written v v v v Englih First (EF)

6 TL methods v v metoda mengajar LIA

7 time management v Englih First (EF)

8 debate v debat yang benar

1/4/2010 19

8 debate v debat yang benar

9 mastery topics v v v LIA

10 english culture v v British Council, EF

1 = M. Ramlie 2 = Bahrudin 3 = Dosti Purba 4 = Etik Sumaryani

(10)

¾ Relasi Antar Tabel

1/4/2010 20

¾ Proses Penciptaan

Knowledge

Tacit → Tacit Tacit Explic it Socialization Externalization F t f i ti •Dokumen pertemuan •Dokumen experts •Reflective peer to peer network

•Intranet it Explic Internalization Combination S I E C •Face to face communications

•Collaboration features •Training/diklat •Telepon •Portal •Intranet •Discussion Platforms •MS Office •Scanner •File video & audio •Portal

•Intranet (forum diskusi) •Aplikasi database 1/4/2010 21 Explic it → Tacit p it →Ex plicit •Intranet •Internet/media masa •Content management •Learning feature •Surat edaran/SK •Papan pengumuman •Pelatihan •Portal •Internet

•Enterprise portal feature •Business intelligent feature •Content management feature •MS Office

(11)

¾

Knowledge Management

System

Knowledge Manager/ Document Control Knowledge Gap Database Manusia KM System Content Teknologi Proses Control Guru. 1/4/2010 22

Aturan penunjang KMS Infrastuktur yang diperlukan Prioritas kebutuhan User

pada fitur-fitur KM

7. Mengembangkan KMS

(12)

8. Menyebarkan KMS

• Pada saat awal tahun ajaran baru, guru wajib menguasai terlebih dahulu knowledge.

• Menghubungiexperts.

• Hasil diskusi didokumentasikan.

Fase 3 Penyebaran

Hasil diskusi didokumentasikan.

• Guru diwajibkan untuk mencatat setiap permasalahan dan solusi.

• Guru wajib membuat lesson learned.

9. Mengatur Perubahan, Budaya dan Struktur

Reward

• Merumuskan budaya knowledge sharing .

M b li di t b d

1/4/2010 24

• Membangun rasa saling percaya di antara sumber daya manusia SMKN 1.

• Sistem penghargaan (reward). • Rotasi kerja.

• Menyediakan sarana atau media.

• Kepemimpinan dari Kepala Sekolah dalam mendukung penerapan KM ini.

10. Evaluasi

Performance

KMS dan

Pengukuran

Fase 4 Evaluasi

No Parameter KMS Manual

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Sistem dapat memperbaiki pengambilan keputusan

Menyediakan informasi terdahulu V V

Menyediakan cara akses, menampilkan dan

memahami informasi yang lebih baik V

V Menyediakan cara yang lebih baik dalam

menggambarkan informasi V

V

Otomasisasi perhitungan manual V V

Memudahkan akses on line V V

2 Sistem dapat menyajikan informasi

Dapat menampung berbagai bentuk informasi

(dalam eksistensi doc jpg ppt xls dat mpeg V V

1/4/2010 25

(dalam eksistensi .doc, .jpg, .ppt, .xls, .dat, .mpeg dan lainnya)

V V

Tampilan dapat dimengerti V V

Adanya komunikasi antar pengguna V V

Dapat menampilkan gambar V V

(13)

Kesimpulan

Knowledge management system di SMKN 1 Kotabaru adalah

terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut: manusia, content, teknologi dan proses

teknologi, dan proses.

• Menerapkan sistem KM di sekolah secara tepat akan meningkatkan kemampuan guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, untuk itu harus dibuat sedikit penyesuaian aplikasi KM yang digunakan pada perusahaan untuk sebuah institusi pendidikan.

• Sesuai dengan prinsip knowledge spiral, diharapkan perancangan ini merupakan dasar dari suatu desain

K l d M t S t SMKN 1 K t b

1/4/2010 irk 26

Knowledge Management System SMKN 1 Kotabaru secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Aiken, Peter., Finkelstein, Clive, (2000), “Building Corporate Portals With XML”, Mc Graw-Hill, USA.

[2]. Collins, Heidi, (2003), “Enterprise Knowledge Portal”, Amacom, New York.

[3]. Iping Supriana, Wachidah, (2005), “Knowledge Management at A Glance”, Prosiding ITB, Bandung, Edisi Khusus.

[4]. Krogh, Georg Von.,Ichijo, Kazuo., Nonaka, Ikojuri, (2000) “Enabling Knowledge Creation”, g g j j ( ) g g

Oxford University Press, USA.

[5]. Lendy Widayana, (2005), “Knowledge Management: Meningkatkan Daya Saing Bisnis”, Bayumedia, Malang.

[6]. Martina Navratilova, Akhmad Hidayatno, (2005), “Design of Knowledge Management System to Support The Performance of DKI Jakarta Regional Planning Board”, Jurnal

Teknologi UI, Depok, Edisi Juli-September.

[7]. Muhammad Resha, (2005), “mambo CMS Membangun Website Profesional dengan mudah”, Dian Rakyat, Jakarta.

[8]. Natarajan, Ganesh., and Shekhar, Sandhya, (2001), “Knowledge Management: Enabling Business Growth”, Mc Graw-Hill, USA.

[9] Nonaka Ikojuri (1991) “Harvard Business Reviev on Knowledge Management: The

1/4/2010 27

[9]. Nonaka, Ikojuri, (1991), Harvard Business Reviev on Knowledge Management: The

Knowledge-Creating Company”, Harvard Business School Press.

[10].Tim Manajemen, (2003), “Rencana Strategis 2004-2009 SMKN 1 Kotabaru”, SMKN 1 Kotabaru, Kalsel.

[11]. Tiwana, Amrit, (2000), “The Knowledge Management Toolkit: Practical Techniques for Building A Knowledge Management System”, Prentice Hall, New Jersey.

[12].Turban, Efraim., Aronson, Jay E., (2001), “Decision Support Systems And Intelligent Systems”, Prentice Hall, New Jersey.

[13].Whitten, Jeffery L., Bentley, Lonnie D., Dittman, Kevin C., (2004), “Systems Analysis and Design Methods”, Mc Graw-Hill, USA

Gambar

Diagram keterkaitan masalah perancangan KMS

Referensi

Dokumen terkait

DT Analyst DT Analyst DT Analyst DT Analyst ActiveFactory ActiveFactory ActiveFactory ActiveFactory InSQL InSQL / / Historian Historian InSQL InSQL / / Historian Historian

Dari indeks koefisien determinasi yang disesuaikan ini dapat dikatakan bahwa kelima variabel yang meliputi tingkat pendidikan, pengalaman bekerja, pelatihan yang telah

Lebih lanjut, Garvin dan Mathiot (dalam Chaer dan Agustina, 2004: 152) menyatakan tiga ciri sikap bahasa adalah (1) kesetiaan bahasa ( language loyality ), yang mendorong

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Dinas Bina Marga

secara umum permasalahan penurunan cakupan maupun kualitas pelayanan imunisasi disebabkan oleh beberapa hal antara lain 1) sebagai konsekuensi dari penerapan desentralisasi

Vaginitis adalah suatu peradangan pada lapisan vagina. Vaginitis dapat terjadi secara langsung pada luka vagina atau melalui luka perineum, permukaan

Dengan pertimbangan bahwa Kapang Jaya telah melakukan penipuan terhadap Usin dan Ho Kam Cheong karena Kapang Jaya telah menerima barang-barang dari Usin dan Ho Kam Cheong