• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

6 2.1 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu perusahaan sukses atau tidaknya suatu tergantung dari segi pemasarannya. Jika pemasaran itu dapat menarik konsumen maka perusahaan tersebut akan mendapatkan profit (laba), dan begitu pula sebaliknya perusahaan akan merugi jika pemasaranya tidak berjalan dengan baik.

Menurut Kotler (2009:5), pemasaran (marketing) adalah suatu

fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan, dan member nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentinganya.

 Konsep-Konsep Pemasaran Menurut Kotler (2009:19) meliputi:

1. Konsep Produksi

Konsep ini menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang tersedia dalam jumlah banyak dan tidak mahal. 2. Konsep Produk

Konsep produk berpendapat bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja atau fitur inovatif terbaik .

(2)

3. Konsep Penjualan

Konsep penjualan beranggapan bahwa konsumen dan bisnis, jika dibiarkan tidak akan membeli cukup banyak produk organisasi.

4. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran beranggapan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dari pada pesaing dalam menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih baik kepada pasar sasaran yang dipilih.

Pemasaran koperasi adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian dari kegiatan menghimpun dana, dan jasa keuangan lainya dalam rangka memenuhi kebutuhan, keinginan dan kepuasan nasabahnya . Dalam melakukan kegiatan perusahaan memerlukan konsep-konsep yang akan diaslikan seperti konsep-konsep pemasaran. Konsep pemasaran merupakan salah satu kunci untuk mencapai tujuan dari organisasi yang berdiri berdasarkan kebutuhan dan keinginan pasar serta pemberian kepuasan yang digunakan agar lebih efektif da efisien dari yang dilakukan pesaing lainya. Konsep pemasaran dimulai pelanggan, sasaran organisasi serta keinginan mereka mengintegrasikan dan mengkoordinasi yang mempengaruhi kebutuhan nasabah sebagai salah satu untuk memenuhi tujuan peruisahaan.

(3)

2.1.2 Tujuan Pemasaran

Menurut Kotler (2009:29) tujuan pemasaran adalah sebagai berikut: 1. Mengembangkan Strategi dan Rencana Pemasaran.

Mengidentifikasi potensi peluang jangka panjangnya sesuai dengan pengalaman pasar dan kompetensi.

2. Menangkap Pemahaman atau Gagasan Pemasaran.

Memerlukan sebuah sistem informasi pemasaran yang terpecaya untuk memantau lingkungan pemasaranya secara erat.

3. Berhubungan Dengan Pelanggan.

Mempertimbangkan cara terbaik untuk menciptakan nilai untuk pasar sasaran yang dipilihnya dan mengembangkan hubungan jangka panjang yang kuat yang menguntungkan dengan pelanggan.

4. Mempertahankan pertumbuhan yang positif dan kuat pada setiap kuartal

(bukan mempertahankan pola penjualan musiman). 5. Mencapai peningkatan penetrasi pasar yang stabil. 2.1.3 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan inti dari sistem pemasaran pada segmentasi pasar tertentu. Lebih lanjut , manajemen harus mendesain bauran pemasaran – kombinasi produk, cara mendistribusikan dan mempromosikan, serta menetapkan harganya. Keempat elemen ini harus secara bersama-sama memenuhi kebutuhan pasar sasaran, dan mencapai

(4)

menyatakan, Bauran pemasaran adalah rangkaian sarana pemasaran taktis terpadu yang dapat dikendalikan (produk, harga, tempat, dan promosi) untuk mengetahui respon pasar sasaran yang diinginkan oleh perusahaan. Desain, implementasi, dan evaluasi bauran pemasaran mencakup berbagai upaya pemasaran. Empat variabel bauran pemasaran adalah sbb:

2.1.4 Variabel-Variabel Bauran Pemasaran

Menurut Mahmud Machfoedz (2005:125), Variabel bauran pemasaran adalah sebagai berikut:

1. Produk

Salah satu komponen bauran pemasaran yang penting adalah produk. Dimana produk ini merupakan hasil dari produksi sebuah perusahaan. Kegiatan pemasaran dikatakan berhasil apabila perusahaan atau penjual mampu membujuk konsumen memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan.

Produk dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan

kepada pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan

(dimanfaatkan, dikonsumsi, aatu dinikmati 1) Produk Konsumen meliputi:

a. Kualitas Produk

Kualitas mempunyai dua dimensi, tingkat dan konsistensi. Dalam pengembangan produk, langkah pertama yang dilakukan oleh perusahaan ialah memiliki tingkat kualitas yang akan mendukung posisi produk di pasar sasaran.

(5)

b. Bentuk Produk

Bentuk suatu produk dapat ditawarkan dalam berbagai

model. Perusahaan dapat menciptakan bentuk dengan

mengembangkan berbagai variasi model. c. Desain Produk

Cara lain untuk mempertajam perbedaan dengan produk perusahaan pesaing dapat ditempuh melalui desain produk.

2) Klasifikasi Produk

Produk diklasifikasikan dalam dua kategori: produk konsumen dan produk perusahaan atau industry. Selanjutnya masing-masing kategori akan dirinci lebih lanjut dalam uraian berikut:

a. Produk Konsumen

Ialah produk yang dibuat untuk keperluan rumah tangga konsumen.

b. Produk Perusahaan

Ialah barang yang dimaksudkan terutama untuk membuat produk lain atau untuk penyediaan jasa dalam perusahaan. 3) Inovasi Produk

Alasan social dan ekonomi keberadaan sebuah perusahaan ialah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen sambil mencari laba.

(6)

Suatu slogan yang tepat untuk manajemen dalam hal ini adalah ‘’tanpa inovasi perusahaan akan mati’’ Bagi perusahaan porsi volume penjualan yang signifikan dan laba bersih pada tahun yang berjalan berasal dari produk yang tidak ditemui 5 hingga 10 tahin yang silam.

b. Konsumen yang Makin Selektif

Dewasa ini konsumen semakin selektif dalam memilih produk. Karena pendapatan bersih konsumen mengalami kenaikan, dan karena banyaknya produk yang tersedia, konsumen dapat memenuhi berbagai keinginan mereka.

c. Mempertimbangkan Sumberdaya dan Lingkungan

Pada akhirnya orang menyadari keterbatasan sumberdaya alam yang tidak tergantikan. Kondisi tersebut dengan jelas menunjukkan arti kecermatan perencanaan produk baru.

4) Kendala-Kendala Strategi produk .

Tahap-tahap awal dalam proses manajemen pemasaran merupakan kendala bagi strategi produk unit bisnis khususnya penetapan sasaran pasar dan penentuan posisi di pasar yang berdampak pada komposisi lini produk (line product) dan atribut dari produk-produk individual. Perkembangan waktu mengubah lingkungan tempat unit bisnis bersaing, mendorong timbulnya perubahan di dalam strategi produk, sehingga strategi produk juga dibatasi oleh daur hidup produk.

(7)

2. Promosi (promotion)

Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang sangat penting yang dilakukan untuk membuka pangsa pasar yang baru atau memperluas jaringan pemasaran. Sebagaimana Mahmud Machfoedz (2005:85) mengatakan, promosi atau iklan adalah segala bentuk penyajian informasi dan promosi secara tidak langsung yang dilakukan oleh sponsor untuk menawarkan ide, barang, atau jasa. Promosi merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produknya yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Seperti halnya dengan unsure bauran pemasaran yang lain, promosi juga mempunyai kombinasi dalam menunjang pemasaran suatu produk atau jasa. Dalam hal ini kombinasi unsur promosi lebih dikenal dengan promotional mix atau bauran promosi yang meliputi periklanan, personal selling, publisitas dan promosi penjualan.

1). Periklanan

Periklanan merupakan bentuk presentasi dalam promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.

(8)

Personal selling merupakan presentasi lisan dan percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditunjukan untuk menciptakan penjualan.

3). Publisitas

Publisitas merupakan pemberitahuan secara komersial di media massa atau sponsor secara non pribadi dengan tujuan untuk mendorong permintaan atas produk, jasa, atau ide perusahaan. 4). Promosi penjualan

Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain periklanan, personal selling, dan publisitas yang mendorong pembelian barang oleh konsumen. Kegiatan promosi penjualan diantaranya pameran, peragaan, demonstrasi atau sebagainya. 5). Segmentasi Pasar

Sifat pasar yang sangat heterogen memerlukan segmentasi pasar, suatu proses pemisahan pasar heterogen segmen atau bagian yang homogen dalam semua aspek yang berhubungan dengan pemasaran produk, Menurut Mahmud Machfoedz (2005:63). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa segmentasi pasar adalah proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelompok-kelompok yang bermakna, relatif sama dan dapat diidentifikasikan. 1. Penguasaan Pasar (Market Share)

Proses mengevaluasi daya tarik setiap segmen pasar dan memilih satu atu beberapa untuk dimasuki. Dengan kata lain

(9)

perusahaan dapat memilih market share yang kuat dipasar yang telah dipilih. Dengan kata lain bahwa market share adalah bagian pasar yang dikuasai oleh koperasi yang besarnya ditentukan oleh effotrt share atau merupakan presentase dari volume penjualan produk kepada nasabah.

2. Memposisikan Pasar

Mempromosikan produk koperasi dalam pasar bertujuan untuk mengatur agar suatu produk menduduki tempat yang jelas, berbedadan dikehendaki relative terhadap produk pesaing di benak konsumen yang menjadi sasaran. Artinya disini koperasi telah bisa memposisikan dirinya di dalam pasar dari keseluruhan pesaing, sehingga perusahaan hanya perlu untuk melakukan inovasi terhadap produk yang ditawarkan agar koperasi mempunyai posisi dipasar yang lebih kuat lagi. Oleh karena itu koperasi dalam memposisikan produknya perlu untuk melakukan pengembangan didalam bauran pemasaran untuk mengetahui keseluruhan persepsi nasabah potensial terhadap merek lini produk atau koperasi secara umum.

3. Strategi dan Tatik Pemasaran yang Efisien

Disamping koperasi telah melakukan analisa keuangan, segmentasi pasar, penguasaan pasar dan posisi pasar, perusahaan yang efisien. Artinya disini manajemen koperasi dalam menetapkan rencana pemasaranya harus mampu

(10)

menjalankan kebijakan yang telah ditentukan sebelumnya agar pemasaran perusahaan (penyampaian informasi produk koperasi kepada nasabah) dapat dilakukan secara efisien tepat pada sasaranya. Oleh karena itu sudah menjadi keharusan bagi koperasi untuk melaksanakan promosi dengan strategi yang tepat.

3. Harga (Price)

Dalam bauran pemasaran (marketing mix) harga merupakan faktor penting dalam menentukan pemasaran yang dialokasikan oleh sebuah perusahaan. Dari keempat faktor yang menentukan marketing mix , harga merupakan satu-satunya unsur yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Menurut Mahmud Machfoedz (2005:135) Harga suatu produk merupakan factor penentu permintaan pasar pada suatu barang atuan produk. Harga disebut dengan berbagai istilah sesuai dengan bentuk pertukaran yang berbeda-beda.

1) Dasar Penetapan Harga

Penetapan harga dipengaruhi berbagai factor , baik factor internal maupun factor lingkungan eksternal:

1. Factor Internal yang Mempengaruhi Penetapan Harga a. Tujuan Pemasaran

Sebelum menetapkan harga, perusahaan menetapkan strategi untuk produk. Jika perusahaan telah memilih pasar

(11)

sasaran dan menentukan posisi dengan cermat, kemudian strategi bauran pemasarnnya, akan lebih efektif.

b. Strategi Bauran Pemasaran

Harga merupakan salah satu dari sarana bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran.

c. Biaya

Biaya merupakan factor yang menjadi dasar penetapan harga yang diterapkan pada produk.

2. Factor Eksternal yang Mempengaruhi Penetapan Harga a. Pasar dan Permintaan

Apabila biaya menentukan batas bagian bawah harga, pasar dan permintaan menentukan batas bagian atasnya. b. Persepsi Konsumen terhadap Harga dan Nilai

Pada waktu menetapkan harga, perusahaan harus mempertimbangkan persepsi konsumen terhadap harga dan cara persepsi tersebut mempengaruhi keputusan membeli. 2) Tujuan Penetapan Harga

1. Tujuan Berorientasi Laba a. Mencapai Target Laba

Sebuah perusahaan dapat menetapkan harga produknya untuk mencapai presentase tertentu dari penjualan atau investasinya.

(12)

b. Meningkatkan Laba

Tujuan penetapan harga untuk mendapat uang sebanyak-banyaknya mungkin diikuti oleh sejumlah besar perusahaan dari pada tujuan tertentu.

2. Tujuan Berorientasi Penjualan a. Meningkatkan Volume Penjualan

Penetapan harga di beberapa perusahaan difokuskan pada volume penjualan selama periode waktu tertentu, misalnya 1 tahun atau 3 tahun.

b. Mempertahankan atau meningkatkan Pangsa Pasar

Beberapa perusahaan besar dan kecil, menetapkan harga dengan tujuan untuk mempertahankan pangsa pasar perusahaan, misalnya ketika mata uang jepang, yen, nilanya melebihi nilai dolar A.S.

3) Strategi Harga

Harga merupakan salah satu komponen dalam marketing mix sebagai salah satu komponen yang penting, maka sebuah perusahaan harus dapat menentukan strategi harga yang tepat bagi produk yang diproduksinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam menentukan harga produk. Karena kesalahan dalam menentukan harga produk dapat mengakibatkan produk itu semakin tidak laku atau bahkan tidak diperbolehkan untuk produksi lagi.

(13)

Dalam menentukan strategi harga atas suatu produk, harus dipertimbangkan produksi produk di pasar persaingan, dan juga siklus kehidupan produk tersebut. Produk lain yang mempunyai target pasar sama dengan market leader nya tentu tidak akan bisa menyaingi harga standar terendah dari market leder, karena jika produk nomor dua itu mematok harga sama dengan yang dilakukan market leader, konsumen lebih memilih merk yang menjadi market leader.

4. Tempat (Place)

Dalam kombinasi bauran pemasaran yang mencangkup empat komponen pemasaran salah satunya adalah unsure tempat atau dalam beberapa buku banyak disebut sebagai aspek distribusi. Sebaimana Mahmud machfoedz (2005:147) saluran distribusi ialah kelompok individu atau perusahaan yang mengarahkan aliran produk dari produsen ke konsumen.

1) Memilih Saluran Distribusi

Banyak saluran distribusi dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengirimkan produk ke pasar. Meskipun demikian hanya sedikit saluran distribusi yang dimanfaatkan oleh produsen.

a. Distribusi Produk Konsumen  Produsen – konsumen .

 Produsen – pengecer – konsumen .

(14)

 Produsen – agen – pengecer – konsumen .

 Produsen – agen – grosir – pengecer – konsumen . b. Distribusi Jasa

 Produsen – konsumen .

 Produsen – agen – konsumen . 2) Manajemen Saluran Distribusi.

Saluran Distribusi pada dasarnya merupakan sistem perilaku yang kompleks. Karena didalamnya terjadi interaksi antara manusia dan perusahaan untuk mencapai tujuan pribadi dan tujuan perusahaan. Oleh karenanya saluran distribusi inipun tidak tetap, tetapi dapat berubah sesuai dengan perusahaan sistem.

3) Lokasi yang Strategi.

Penentuan lokasi untuk pemasaran juga mempengaruhi jumlah volume penjualan produk yang dihasilkan sebuah perusahaan. Oleh karenanya sebuah perusahaan akan mencari lokasi yang strategis untuk digunakan sebagai lokasi produksi maupun lokasi distribusi.

2.2 PROFIL PRUSAHAAN

2.2.1 Sejarah berdirinya KSPPS BMT BUS (Bina Ummat Sejahtera)

BMT BUS kependekan dari Baitul Maal Wat Tamwil Bina Ummat Sejahtera lahir pada tanggal 10 November 1996 atas prakarsa ICMI Orsat Rembang dengan modal awal Rp. 2.000.000,-. Di bawah kepengurusan H. Abdul Yazid pada awal berdirinya, BMT BUS hanya dikelola oleh 3 orang

(15)

sarjana yang anehnya ketiganya bukanlah lulusan dari ekonomi. Ketiga orang tersebut adalah Drs. Ahmad Zuhri dengan dasar pendidikan keguruan. Drs. Saifuddin dengan dasar pendidikan publisitik, dan Drs. Rokhmad dengan dasar pendidikan ilmu syariah. Meskipun dari ketiga pengelola tersebut tidak mempunyai dasar ilmu ekonomi namun berkat kekuatan niat dan semangat berhasil menghantarkan BMT BUS menjadi lembaga yang saat ini mampu bersaing di kancah perekonomian nasional. Pada masa awal operasional BMT BUS, pekerjaan yang dilakukan pertama kali adalah segmentasi pasar. Sebagaimana ghirah BMT maka segmen pasar yang menjadi perhatian BMT BUS adalah para pedagang pasar tradisional yang berada pada kelompok grass root. Mengapa demikian karena pada kelompok inilah yang merupakan 40 kelompok rentan praktek hutang rente. Dimana mereka menggunakan pinjaman modal dari para pemilik uang dengan bunga yang relatif tinggi.

Berbekal modal Rp. 2.000.000,- pengelola yang berjumlah 3 (tiga) orang mulai keluar masuk pasar untuk memberikan bantuan permodalan dengan menggunakan sistem bagi hasil. Perilaku sistem bagi hasil ini ternyata menarik minat para pedagang kecil. Mereka seolah mendapatkan angin segar dan perlahan melepaskan diri dari jeratan si Rentenir. Berkat kegigihan dan semangat yang dimiliki oleh para pengelola, pelan tapi pasti menunjukkan pertumbuhan yang signifikan baik dari segi jumlah anggota yang dilayani maupun nominal pembiayaan yang diberikan. Selain memberikan pembiayaan, mereka para pengelola juga memberikan

(16)

edukasi kepada para anggota pembiayaan untuk sedikit menyisihkan hasil usaha sebagai simpanan yang digunakan untuk kepentingan yang tidak terduga. Melalui edukasi ini banyak anggota pembiayaan.

Yang awalnya hanya mempunyai pembiayaan pada akhirnya juga mempunyai simpanan. Memang simpanan yang mereka miliki tidaklah besar karena mereka hanya dapat menyisihkan Rp. 1.000,- perhari untuk mengisi simpanan, namun demikian sudah ikut serta dalam peningkatan aset yang dimiliki BMT BUS.

Visi Dan Misi Perusahaan  Motto:

WAHANA KEBANGKITAN EKONOMI UMMAT ‘’Dari Ummat Untuk Ummat Sejahtera Untuk Semua’’  Visi:

Membangun lembaga keuangan syariah terdepan dalam

pembangunan usaha mikro kecil dan menengah.

 Misi:

1. Membangun lembaga jasa keuangan mikro syariah yang mampu memberdayakan jaringan ekonomi mikro syariah, sehingga menjadikan mikro yang mandiri.

2. Menjadikan lembaga jasa keuangan mikro syariah yang tumbuh dan berkembang melalui kemitraan yang sinegri

(17)

dengan lembaga syariah lain,sehingga mampu membangun tatanan ekonomi yang penuh kesetaraan dan keadilan

3. Mengutamakan mobilisasi pendanaan atas dasar ta’awun dari golongan aghiya, untuk disalurkan ke pembiayaan ekonomi kecil dan menengah serta mendorong terwujudnya manajamen zakat, infaq, dan shodakoh, guna mempercepat proses menyejahteraan umat, sehingga terbatas dari dominasi ekonomi ribawi.

4. Mengupayakan peningkatan permodalan sendiri, melalui pernyertaan modal dari para pendiri, anggota, pengelola dan segenap potensi ummat, sehingga menjadi lembaga jasa keuangan mikro syariah yang sehat dan tangguh.

5. Mewujudkan lembaga yang mampu memberdayakan,

membebaskan dan membangun keadilan ekonomi ummat, sehingga menghantarkan ummat islam sebagai khoera ummat.

2.2.2 Struktur Organisasi KSPPS BMT BUS (Bina Ummat Sejahtera) Pada dasarnya setiap bentuk organisasi (segitiga vertical dan horizontal, kerucut dan lingkaran) mempunyai kebaikan dan kelemahan oleh koperasi. Hal tersebut disebabkan bagan ini mempunyai kebaikan yang lebih banyak, seperti tingkatan-tingkatan posisi karyawan dan garis komando serta pertanggungjawabanya pula.

(18)

Struktur organisasi dibuat dan dibangun sesuai perkembangan organisasi dan kemampuanya, biasanya oleh pimpinan atau pendiri. Aktivitas merancang dan membuat struktur organisasi ini untuk membagi dan mengelompokkan bidang kerja dan menyusun jalinan hubungan kerja diantaranya karyawan maupun bidang kerja itu, sedangkan bentuk-bentuk organisasi menurut pola hubungan kerja dibedakan menjadi berikut:

1. Bentuk Organisasi Garis

Ciri-ciri organisasi ini sangat sederhana dan organisasinya masih kecil, jumlah karyawan sedikit, dan saling kenal serta spesialisasi kerja belum terlalu tinggi.

2. Bentuk Organisasi Fungsional

Pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas sebab setiap atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahanya, sepanjang ada hubungan dengan fungsi atasan tersebut.

3. Bentuk Organisasi Garis Dan Staff

Pada umumnya dianut oleh organisasi besar dengan daerah kerja luas dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam.

(19)

KSPPS BMT BUS (Bina Ummat Sejahtera) bentuk struktur organisasinya adalah seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.1

STRUKTUR ORGANISASI KSPPS BMT BUS CU SEMARANG

2.2.3 Bagian, Sub Bagian dan Aktivitasnya. 1. Manajer Cabang, bertugas:

 Sebagai pemimpin tertinggi di kantor cabang.

 Manager Cabang bertugas untuk menerima berkas laporan dari Kasir.

 Memeriksa dan memberikan tandatangan jika sudah benar.  Bertanggungjawab terhadap pembuatan laporan keuangan

(Neraca Saldo, Neraca Laba Rugi, Laporan Arus Kas dan Perubahan Modal).

(20)

 Menjalankan fungsi personalia dan bertanggungjawab terhadap kinerja para bawahannya.

2. Teller atau Kasir, bertugas:

 Menerima dan mengembalikan transaksi uang tunai dan non tunai.

 Melayani transaksi pembayaran atau setoran anggota.  Melayani transaksi pengambilan atau penarikan anggota

yang datang ke kantor.

3. KORLAP (Koordinator Lapangan), bertugas:

 Melakukan pengawasan, meneliti dan memberi pengarahan kepada bawahanya supaya pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.

 Meneliti permintaan biaya.

 Melakukan koordinasi hasil pekerjaan secara rutin.  Mengetahui target pekerjaan yang dikerjakan.

 Bertanggungjawab atas penyelesaian pekerjaan orang dibawahnya dan pekerjaan itu sendiri.

4. Staff Marketing, bertugas:

 Staff marketing bertugas untuk mencari peluang peluang dana murah dari masyarakat.

 Mengenalkan produk kepada nasabah.

 Menganalisa dana dan memberikan pembiayaan.  Mencari calon nasabah baru.

(21)

 Melakukan promosi baik tabungan maupun pembiayaan. 2.2.4 Bidang Kegiatan Perusahaan

KSPPS BMT BUS merupakan koperasi simpan pinjam pembiayaan syariah. Dengan bidang kegiatan jasa simpanan terhadap anggota dalam menerima simpanan maupun pembiayaan. KSPPS BMT BUS sejauh ini telah melakukan berbagai pembinaan usaha kecil kepada masyarakat atau nasabah, melalui sintem ekonomi syariah. Penerapan bagi hasil dalam setiap transaksi (Akad) merupakan upaya menghindari sistem bunga (Riba) sedini mungkin. KSPPS BMT BUS sebagai lembaga jasa keuangan mikro syari’ah menetapkan budaya kerja dengan prinsip-prinsip syari’ah yang meliputi:

1. Pemberdayaan KSPPS BMT BUS adalah lembaga keuangan mikro syariah yang selalu menstransfer ilmu kewirausahaan lewat pendampingan manajemen, pengembangan sumberdaya insani dan teknologi tepat guna, kerjasama bidang finansial dan pemasaran, sehingga mampu memberdayakan wirausaha-wirausaha baru yang siap menghadapi persaingan dan perubahan pasar.

2. Keadilan Sebagai intermediary institution, KSPPS BMT BUS, menerapkan azas kesepakatan, keadilan, kesetaraan dan kemitraan, baik antara lembaga dan anggota maupun antar sesama anggota dalam menerapkan bagi hasil usaha.

3. Pembebasan sebagai lembaga keuangan mikro syari’ah, KSPPS BMT BUS yang berazaskan akhlaqul karimahdan kerahmatan,

(22)

melalui produk–produknya, insya Allah akan mampu membebaskan ummat dari penjajahan ekonomi, sehingga menjadi pelaku ekonomi yang mandiri dan siap menjadi tuan di negeri sendiri.

Referensi

Dokumen terkait

Program Studi Doktor Teknik Geodesi dan Geomatika adalah pendidikan akademik yang merupakan keberlanjutan (integrasi) dari program magister, serta menitikberatkan

Hasil uji sensitivitas menunjukkan bahwa Staphylococcus aureus 100% sensitif terhadap antibiotik vankomisin dan kloramfenikol; 50% sensitif, 31% intermediate dan 19% resisten

Kinicki & Williams (2018) mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah aktivitas yang terdiri dari merencanakan, menarik, mengembangkan, dan mempertahankan

Berdasarkan pada pembahasan atribut yang berdampak pada strategi promosi, seperti segmentasi tingkat ekonomi orang tua/keluarga, peminatan terhadap program studi/

Jusmaneli, (2014) : Penerapan Strategi Charades (Tebak Kata) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sains Kelas V di Sekolah Dasar Negeri 005 Empat

Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh gambaran secara lebih mendalam tentang "Peranan keluarga daiam menumbuhkan motivasi belajar berusaha yang dilakukan daiam

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pH, diameter zona bening dan populasi bakteri asam laktat yang diisolasi dari limbah kol dengan penambahan dedak dan

Dengan semakin kecilnya ukuran butir maka gaya gesek antar partikel semakin besar dan luas permukaan kontak antar partikel lebih banyak saat dilakukan proses kompaksi sehingga