• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMUKIMAN RT 34 KELURAHAN SUNGAI KELEDANG SAMARINDA SEBERANG DENGAN BASIS DATA RELASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMUKIMAN RT 34 KELURAHAN SUNGAI KELEDANG SAMARINDA SEBERANG DENGAN BASIS DATA RELASIONAL"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh: ANDI ARIS NIM. 110 500 155

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA 2014

(2)

Oleh: ANDI ARIS NIM. 110 500 155

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA 2014

(3)

Oleh: ANDI ARIS NIM. 110 500 155

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Sebutan Ahli Madyapada Program Diploma III Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

PROGRAM STUDI GEOINFORMATIKA JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA 2014

(4)

Pemukiman RT 34 Kelurahan Sungai Keledang

Samarinda Seberang dengan Basis Data Relasional

Nama

: Andi Aris

NIM : 110 500 155

Program Studi : Geoinformatika

Jurusan : Manajemen Pertanian

Lulus ujian pada tanggal :……….

Pembimbing,

Husmul Beze. S. Hut. M. Si

NIP. 19790613 200812 1 003

Menyetujui,

Ketua Program Studi Geoinformatika

Dyah Widyasasi, S. Hut, MP

NIP. 19710103 199703 2 001

Mengesahkan,

Ketua Jurusan Manajemen Pertanian

Ir. Hasanudin, MP

NIP. 19630805 198903 1 005

Penguji I,

Yulianto, S, Kom, M.MT

NIP. 19830719 200712 1 007

Penguji ll,

Ir. Hasanudin, MP

NIP. 19630805 198903 1 005

(5)

Penelitian ini di latar belakangi oleh kurangnya sistem informasi geografis berbasis data relasional pada pemukiman RT 34 Kelurahan Samarinda Seberang.

Penelitian ini dilakukan di RT 34 Kelurahan Sungai Keledang selama 8 bulan, penelitian dimulai bulan November 2013 sampai dengan bulan Juli 2014. Langkah penelitian yang dilakukan yaitu dengan cara orientasi lapangan, persiapan alat dan bahan, pengambilan, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyusunan laporan hasil penelitian.

Tujuan dari penelitian ini adalah Mengembangkan basisdata berbasis relasional pada sistem informasi geografis RT 34 Kelurahan Sei Keledang dan membuat beberapa tombol pada antarmuka SIG pada RT 34 Kelurahan Sungai Keledang, seperti Tombol Cari Data, Cari Lokasi, Tambah Data, Update Data dan Hapus data memnggunakan script avenue.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Jumlah perumahan dan gedung di RT 34 Kelurahan Sungai Keledang berjumlah 174 titik gedung dan perumahan serta Pengembangan SIG RT 34 Kelurahan Sungai Keledang Keledang ini diharapkan bisa memudahkan aparat terkait dalam membuat perubahan-perubahan data atribut yang terjadi setiap saat.

(6)

bersaudara dari pasangan Bapak Andi Mustamin dan Ibu Bunga Dea.

Pada tahun 1999 memulai pe ndidikan di Sekolah Dasar Negeri 005 Nunukan Kalimantan Utara dan memperoleh ijazah pada tahun 2005, kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Smp Nege ri 2 Nunukan Kalimantan Utara dan memperoleh ijazah pada tahun 2008. Pada tahun yang sama Penulis melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 1 Nunukan Kalimantan Utara dan lulus pada tahun 2011.

Jenjang pendidikan tinggi dimulai di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, dengan memilih Jurusan Manajemen Pertanian, Program Studi Geoinformatika.

Tanggal 1 Maret 2014 s/d 30 April 2014 mengikuti program PKL (Praktek Kerja Lapang) di Perusahaan PT. Nala Palma Cadudasa Kabupaten Kutai Timur.

(7)

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini.

Adapun maksud penyusunan Karya Ilmiah ini adalah sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Ahli Madya Diploma III (A.Md) Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Pada kesempatan ini tidak lupa Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Orang tua tercinta yang senantiasa berdoa untuk keberhasilan dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan Karya Ilmiah ini.

2. Bapak Husmul Beze, S.Hut, M.Si selaku dosen pembimbing. 3. Bapak Yulianto, S.Kom, M.MT Selaku dosen penguji I

4. Bapak Ir. Hasanuddin. MP Selaku dosen penguji II

5. Ibu Dyah Widyasasi, S.Hut, MP selaku Ketua Program Studi Geoinformatika. 6. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Ketua jurusan Manajemen Pertanian.

7. Bapak dan Ibu Dosen serta PLP (Pranata Laboratorium Pendidikan) dan administrasi Program Studi Geoinformatika.

8. Seluruh teman – teman mahasiswa angkatan 2011 yang ikut serta membantu dalam penyusunan Karya Ilmiah ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Ilmiah ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis berharap saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Karya Ilmiah ini. Semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

(8)

KATA PENGANTAR ……….. v

DAFTAR ISI ……….... vi

DAFTAR TABEL ……… vii

DAFTAR GAMBAR ………... viii

BAB I. PENDAHULUAN BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Basis Data ………... 3

B. Basis Data Relasional ………... 5

C. Sistem Informasi Geografis ………. 6

D. Pemukiman ……….. 11 E. RT 34 Kelurahan Sungai Keledang ………. 12

F. Arc View 3.3 ……… 13

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ………... 18

B. Alat dan Bahan ……… 18

C. Prosedur Kerja ……… BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ……….. 24

B. Pembahasan……… . 27 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….. 29

B. Saran ………... 29 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR TABEL

No. Tubuh Utama Halaman

1. Letak geografis Kelurahan Sungai keledang ……… 12

2. Letak geografis RT 34 ………... 12

3. Tempat-tempat penting di Kelurahan Sungai Keledang …………. 13

4. Daftar Nama Alat yang Digunakan dalam Penelitian ……….. 18

5. Daftar Nama Bahan yang Digunakan dalam Penelitian ………….. 19

6. Tabel Penghuni ……….. 25

7. Tabel Data Politani ……… 25

8. Tabel Nama Kelurahan ……… 26

9. Tabel Nama Jalan ……… 26

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Tubuh Utama Halaman

1. Tampilan awal Arcview GIS 3.3 ………. 14

2. Tampilan Menu Bar pada Arc View GIS 3.3 ……….... 16

3. Tampilan Tool Bar pada Arc View GIS 3.3 ……….. 17

4. Prosedur Keraja Penelitian ………. 19

5. Anatarmuka Data Politani ………... 21

6. Antarmuka Data Warga ………... 21

7. Tampilan View saat Mengggunakan Tombol Hot Link ………... 22

8. Script Mencari Data Gedung Politani ……… 23

9. Rancangan Fisik Basisdata ………. 24

Lampiran 10. Akademik Baru Politeknik Pertanian Negeri Samarinda ……… 31

11. Gedung Kuning Politeknik Pertanian Negeri Samarinda …………... 31

12. Asrama Putra Politeknik Pertanian Negeri Samarinda ……….. 32

13. Laboratorium Komputer ……….. 32

14. Rumah Ir. Herijanto Thamrin No.22 ……….. 33

15. Rumah Ir. Dwi Joko Priyono No.10 ………... 33

16. Rumah Eriansyah S.Hut No.40 ……….. 34

17. Rumah Setu No.39 ……….. 34

18. Script Mencari Data Gedung Politani ……… 35

19. Script Mencari Lokasi Gedung Politani ………. 36

20. Script Tambah Data pada Data Warga ………. 37

21. Script Update Data pada Data Warga ……….. 38

22. Script Hapus Data pada Data Warga ……… 39

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam pengembangan sistem informasi geografis (SIG), basis data merupakan salah satu komponen penting. Tanpa dukungan basis data SIG tidak memiliki arti. Sebab dengan adanya dukungan basis data maka berbagai macam proses query bisa dilakukan. Selain itu, dengan adanya basis data, berbagai macam analisa spasial bisa dilakukan. Perlu diketahui bahwa salah satu keunggulan SIG dibanding dengan sistem informasi lain adalah adanya analisa spasial ini. Dengan analisa spasial, masalah-masalah yang berkaitan dengan keruangan (spasial) bisa dilakukan. Misalnya analisa perkembangan jumlah penduduk disebuah wilayah, atau analisa perkembangan pendapatan penduduk provinsi tertentu, atau analisa daerah rawan banjir.

Model basisdata yang berkembang pesat saat ini adalah model data relasional. Bahkan model data relasional ini juga dikembangkan pada aplikasi perangkat lunak Arc View 3.3. Model data relasional adalah sebuah model yang dapat diterima secara luas, karena memiliki konsep sederhana yang didasarkan pada baris dan kolom dalam penyajian datanya. Basis data relasional tidak berisi relasi tunggal oleh karena itu, skema pada sebuah basis data relasional adalah sekumpulan dari skema relasi, dengan konstrain yang didefinisikan dalam hubungan di antara relasi-relasi.

Rukun Tetangga 34 Kelurahan Sungai Keledang merupakan salah satu daerah administrasi di Kota Samarinda. Daerah ini bersebelahan dengan Kampus Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. RT 34 memiliki sistem administrasi yang cukup baik.

(12)

Berdasarkan hasil penelusuran, daerah ini sudah memiliki peta pemukiman. Namun peta tersebut belum dilengkapi dengan basis data yang baik. Untuk melengkapi pengembangan SIG di RT 34 maka bisa dilakukan pengembangan basis data berbasis relasional. Dengan adanya dukungan basisdata ini maka perubahan data penduduk di RT 34 Kelurahan Sungai Keledang bisa dilakukan dengan cepat tanpa melakukan proses awal seperti pada SIG biasa. Sebab dalam sistem yang akan dikembangkan dalam penelitian ini akan dikembangkan beberapa antarmuka sebagai pendukung.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan basisdata berbasis relasional pada sistem informasi geografis RT 34 Kelurahan Sungai Keledang. Membuat antar muka pada SIG RT 34 Kelurahan Sungai Keledang sebagai bagian pendukung sistem dan mengembangkan beberapa tombol pada antarmuka SIG pada RT 34 Kelurahan Sungai Keledang, seperti Tombol Cari Data, Cari Lokasi, Tambah Data, Update Data dan Hapus data memnggunakan script avenue.

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini memberikan informasi lebih lengkap tentang kependudukan dan mengembangan SIG RT 34 Kelurahan Sungai Keledang ini diharapkan bisa memudahkan aparat terkait dalam membuat perubahan-perubahan data atribut yang terjadi setiap saat. Penelitian ini di harapkan bisa menjadi model awal pengembagan SIG rukun tetangga menggunakan script

(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Basis Data

Definisi secara umum basis data atau data base adalah sekumpulan data yang disimpan dengan tujuan tertentu dan di susun sedemikian rupa sehingga dapat diakses, dikelola dan diperbaharui secara mudah. Sedangkan menurut Gordon (1980), data base adalah koleksi atau sekumpulan data yang mekanis, terbagi, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.

Ada dua jenis utama database, yaitu transactional database adalah data yang digunakan untuk menyimpan data yang dinamis atau data yang berubah ketika terjadi transaksi, dan analytical database digunakan untuk menyimpan data yang statis atau data yang tidak berubah kalaupun ada perubahan tetapi terjadinya dalam jangka waktu yang cukup lama.

1. Model Data

Model data dapat dikelompokkan berdasarkan konsep pembuatan deskripsi struktur basis data, yaitu:

a. Model data konseptual (high level) menyajikan konsep tentang bagaimana user memandang atau memperlakukan data. Dalam model ini dikenalkan tiga konsep penyajian data yaitu:

a) Entity (entitas) merupakan penyajian obyek, kejadian atau konsep dunia nyata yang keberadaannya secara eksplisit didefinisikan dan disimpan dalam basis data, contohnya Mahasiswa, Matakuliah, Dosen, Nilai dan lain sebagainya.

(14)

b) Atribute (atribut) adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan karakteristik dari suatu entitas seperti NIM, Nama, Fakultas, Jurusan untuk entitas Mahasiswa.

c) Relationship (hubungan) merupakan hubungan atau interaksi antara satu entitas dengan yang lainnya, misalnya entitas pelanggan berhubungan dengan entitas barang yang dibelinya.

b. Model data fiskal (low level) merupakan konsep bagaimana deskripsi detail data disimpan ke dalam komputer dengan menyajikan informasi tentang format rekaman, urutan rekaman, dan jalur pengaksesan data yang dapat membuat pemcarian rekaman data lebih efisien.

c. Model data implementasi (representational) merupakan konsep deskripsi data disimpan dalam komputer dengan menyembunyikan sebagian detail deskripsi data sehingga para user mendapat gambaran global bagaimana data disimpan dalam komputer. Model ini merupakan konsep model data yang digunakan oleh model hirarki, jaringan dan relasional.

2. Sistem Basis Data

Waliyanto (2000) Gabungan antara basis data dan perangkat lunak SMBD (Sistem Manajemen Basis Data) termasuk di dalamnya program aplikasi yang dibuat dan bekerja dalam satu sistem disebut dengan Sistem Basis Data. Sistem basis data dapat dianggap sebagai tempat untuk sekumpulan berkas data yang terkomputerisasi dengan tujuan untuk memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.

(15)

B. Basis Data Relational

Menurut Beze (2010) basis data relational adalah sekumpulan tabel-tabel yang memiliki hubungan relasi secara matematika dan logika. Hubungan relasi antar tabel pada umumnya berupa query, yakni tata aturan relasi yang sudah disusun berdasarkan desain dan teknik basis data tertentu yang digunakan. Query menjelaskan hubungan antar tabel secara matematika dan logika. Query terdiri dari operasi-operasi matematika dan logika yang diterapkan pada sekumpulan tabel. Basis data relational dibangun dari sekumpulan tabel yang memiliki hubungan relasi, dimana relasi itu dinyatakan dengan query.

Beze (2010) menjelaskan bahwa model basisdata relasional merupakan model basisdata yang dirancang agar memiliki konsistensi informasi dalam bentuk normalisasi database yang secara implementatif dan operasional dikendalikan oleh mesin Database Managemen System (DBMS).

1. Model Basis Data Relasional

Ada beberapa tipe basis data, beberapa basis data bertipe sederhana, sedangkan yang lainnya sangat kompleks. Salah satu tipe model basis data yang banyak digunakan adalah model basis data relasional.

Unit penyimpanan utama dalam basis data relasional adalah tabel atau kelompok data yang saling berhubungan. Sebuah tabel terdiri atas baris dan kolom. Baris berhubungan dengan record dalam tabel dan kolom mengandung nilai semua baris yang berhubungan dengan field tertentu. Tabel dapat dihubungkan satu sama lain melalui nilai kolom yang disebut kunci (key).

(16)

Hubungan antartabel ditentukan oleh integritas referensial (referential

integrity) yang memerlukan penggunaan batasan kunci utama (primary key) dan

kunci tamu (foreign key). Integritas referensial adalah seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara kunci utama dengan kunci tamu milik tabel-tabel yang berada dalam suatu basis data relasional untuk menjaga konsistensi data. Tipe batasan lain dapat pula dibuat untuk mengontrol data yang bisa dimasukkan dalam kolom tertentu dan membuat hubungan antartabel.

2. Keuntungan model basis data relasional adalah: a. Data dapat diakses secara cepat.

b. Struktur basis data mudah diubah.

c. Data disajikan secara logis sehingga pengguna tidak perlu mengetahui bagaimana data disimpan.

d. Pengguna mudah membuat query yang kompleks untuk mengambil data. e. Pengguna mudah membuat dan memodifikasi program aplikasi.

3. Kekurangan model basis data relasional adalah:

a. Kelompok informasi atau tabel yang berbeda harus dihubungkan untuk mengambil data.

b. Pengguna harus memahami hubungan antar tabel. c. Pengguna harus belajar SQL.

(17)

C. Sistem Informasi Geografi (SIG) 1. Pengertian Sistem Informasi Geografi (SIG)

Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu sistem informasi yang dapat memadukan data grafis dengan data teks (atribut) objek yang diikat secara geografis di bumi (georefrence) (Anonim, 2001).

Sedangkan menurut (Paryono, 1994) Sistem Informasi Geografi adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis Informasi Geografis.

Sistem Informasi Geografi (SIG) adalah suatu teknologi baru yang pada saat inimenjadi alat bantu (tools) yang sangat esensial dalam menyimpan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan kembali kondisi-kondisi alam dalam bantuan data atribut dan spasial (Prahasta, 2001).

Penggunan Sistem Informasi Geografi (SIG) meningkat tajam sejak tahun 1980-an. Peningkatan pemakaian sistem ini terjadi dikalangan pemerintah militer,akademis atau bisnis terutama di negara-negara maju. Perkembangan teknologi digital sangat besar peranannya dalam pengembanganpenggunaan SIG dalamberbagai bidang (Budiyanto, 2005).

2. Komponen-komponen dalam SIG

Setiap pengguna yang menggunakan arc view akan memiliki beberapa komponen yang sering disebut dokumen. Paling tidak arc view memiliki lima jenis dokumen yaitu: View, Table, Layout, Grafik (Chart), dan Script. Setiap dokumen ini memiliki antar muka (GUI) tersendiri dan menyediakan menu,

(18)

button, dan tool yang dapat digunakan untuk mengatur dokumen yang bersangkutan (Prahasta, 2004).

Lebih lanjut dikatakan oleh Budiyanto (2005), bahwa fungsi-fungsi kegunaan dari komponen SIG sebagai berikut:

a. View

View berfungsi untuk mempersiapkan data spasial dari peta yang akan dibuat atau diolah. Dari view ini dapat ilakukan input data dengan digitasi atau pengolahan (editing) data spasial. View dapat menerima image.jpg,

CAD, Arc Info, atau software pengolahan data spasial lain. View juga dapat

menerima data atau citra satelit.

b. Table

Table merupakan data atribut dari data spasial. Data atribut ini

digunakan sebagai dasar analisis dari data spasial tersebut. Arc View dapat membentuk jaringan basis data dengan menggunakan fasilitas tabel ini. Arc

View dapat menerima tabel dari basis data lain seperti dBase III, dBase IV,

atau INFO.

Hubungan relasional dapat dilakukan sehingga memudahkan analisis spasialnya. Hubungan yang terbentuk ini memungkinkan pengguna data untuk mengambil dari berbagai sumber data yang berupa tabel, teks, peta, atau gambar.

c. Grafik (Chart)

Grafik merupakan alat penyaji data yang efektif. Dengan menggunakan grafik ini, Arc View dapat digunakan sebagai alat analisis yang baik terhadap

(19)

sebuah fenomena. Arc View memiliki variasi grafik yang yang beraneka ragam. Masing-masing grafik tersebut memiliki sifat atau karakteristik terhadap tipe data yang disajikan. Grafik terhubung dengan data atribut tabel yang berupa data numerik.

d. Layout

Layout merupakan tempat mengatur tata letak dan rancangan dari peta

akhir. Penambahan berbagai simbul, label, dan atribut peta lain dapat dilakukan pada Layout.

e.

Script

Script adalah makro dalam Arc View. Dengan makro ini kemampuan Arc View dapat diperluas dengan membuat sebuah program aplikasi yang

nantinya dapat di Add Ins pada Arc View. Program aplikasi yang dapat dibuat dengan script, misalnya otomasi analisis data spasial dan lain-lain. 3. Data-data yang Digunakan dalam SIG

Data-data yang digunakan dalam SIG umumnya dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

a. Data Grafis

Data grafis dibagi menjadi data-data raster dan data-data digital: (1) Data raster adalah semua data digital yang didapat dari hasil scanning dan data lain yang belum dalam format vector, (2) Data digital adalah data digital yang didapat dari hasil digitasi yang telah dilengkapi engan data-data teks dan data-data-data-data atribut lainya. Misalnya, jaringan jalan beserta namanya, daerah aliran sungai (DAS) dengan anak-anak sungainya.

(20)

b. Data Tabular

Data tabular adalah data-data selain data grafis yang berupa data pendukung, berupa teks, angka dan data pendukung lain.

c. Data Vector

Data vector adalah data-data digital atau data-data yang telah diubah kedalam bentuk digital dan telah dilengkapi dengan data-data objek atau informasi objek.

4. Prosedur dalam SIG

a. Input

Tahap ini meliputi pemasukan data, yang dapat dilakukan dengan menggunakan alat digitizer, mouse, keyboard, scanning, dan sebagainya. b. Analisis

Analisis ini meliputi kegiatan-kegiatan seperti overlay, pembuatan peta tematik dan sebagainya.

c. Output

Hasil analisis dari penggabungan beberapa peta dapat berupa peta tematik, diagram model, atau yang lain. Secara umum hasil output dibagi menjadi dua yaitu output grafis dan output non-grafis. Output grafis seperti peta tematik, grafis dan sebagainya. Sedangkan non grafis yaitu data-data hasil analisis yang berupa data-data teks.

5. Sumber Data

Menurut Paryono (1994) sistem informasi geografis memerlukan data masukan agar dapat berfungsi dan memberikan informasi lain hasil analisanya.

(21)

Data masukan tersebut dapat diperoleh dari tiga sumber, yaitu: (a) lapangan, (b) peta, dan (c) citra pengindraan jauh.

a. Data lapangan, data ini diperoleh langsung dari pengukuran lapangan secara langsung.

b. Data peta, informasi yang telah terekam pada peta kertas atau filem, dikonversikan kedalam bentuk digital.

c. Data citra pengindraan jauh, citra pengindraan jauh yang berupa foto udara atau radar dapat diinterprestasikan terlebih dahulu sebelum dikonversikan ke dalam bentuk digital melalui pelarikan atau scanning. Sedangkan citra yang diperoleh dari satelit yang sudah dalam bentuk digital dapat langsung digunakan setelah diadakan koreksi seperlunya.

D. Pemukiman

Pemukiman sering disebut perumahan dan atau sebaliknya. Pemukiman berasal dari kata housing dalam bahasa Inggris yang artinya adalah perumahan dan kata human settlement yang artinya pemukiman. Perumahan memberikan kesan tentang rumah atau kumpulan rumah beserta prasarana dan sarana ligkungannya. Perumahan menitiberatkan pada fisik atau benda mati, yaitu houses dan land

settlement. Sedangkan pemukiman memberikan kesan tentang pemukim atau

kumpulan pemukim beserta sikap dan perilakunya di dalam lingkungan, sehingga pemukiman menitikberatkan pada sesuatu yang bukan bersifat fisik atau benda mati yaitu manusia (human). Dengan demikian perumahan dan pemukiman merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan sangat erat hubungannya, pada hakekatnya saling melengkapi.

(22)

Menurut Kuswartojo (2006), permukiman merupakan sebuah system yang terdiri dari lima unsur, yaitu: alam, masyarakat, manusia, lindungan dan jaringan. Bagian permukiman yang disebut wadah tersebut merupakan paduan tiga unsur: alam (tanah, air, udara), lindungan (shell) dan jaringan (networks), sedang isinya adalah manusia dan masyarakat. Alam merupakan unsur dasar dan di alam itulah ciptakan lindungan (rumah, gedung dan lainnya) sebagai tempat manusia tinggal serta menjalankan fungsi lain.

E. RT 34 Kelurahan Sungai Keledang

Anonim (2014) menyatakan bahwa Kelurahan Sungai Keledang adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Samarinda Seberang. Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia. Nama kelurahan ini berasal dari sebuah sungai yang dahulu mengalir di wilayah ini dan di tepinya banyak terdapat pohon buah Keledang. Namun, seiring perkembangan zaman, sungai ini tidak terlihat lagi karena dipadati oleh rumah-rumah penduduk sehingga kelurahan ini merupakan salah satu dari kelurahan terpadat di Samarinda.

RT 34 merupakan salah satu RT yang terdapat di Kelurahan Sungai Keledang dengan pemukiman yang cukup padat, dimana juga terdapat kampus Politeknik Pertanian Negeri Samarinda sebagai daya tarik tersendiri di RT 34.

A. Batas Wilayah

Berdasarkan letak geografisnya, Kelurahan Sungai Keledang dan RT 34 Kelurahan Sungai Keledang berbatasan dengan beberapa daerah yaitu:

(23)

Tabel 1. Letak geografis kelurahan Sungai keledang

Utara Kelurahan Kampung Baqa dan Sungai Mahakam Selatan Kelurahan Harapan Baru

Barat Sungai Mahakam

Timur Kelurahan Rapak Dalam

Tabel 2. Letak geografis RT 34

Utara Jalan Cipto Magunkusumo Selatan Kelurahan Rapak Dalam Barat Politeknik Negeri Samarinda Timur Kelurahan Harapan Baru B. Tempat-Tempat Penting

Kelurahan sungai keledang memiliki beberapa daerah dan tempat-tempat penting yang merupakan salah satu daya tarik untuk dikunjungi.

Tabel 3. Tempat-tempat penting di Kelurahan Sungai Keledang

No. Nama Tempat

1 Gunung Lipan

2 Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan 3 Politeknik Negeri Samarinda

4 Politeknik Pertanian Negeri Samarinda 5 Danau Segitiga

6 Tugu PKK Kalimanis 7 Jembatan Mahakam 8 Industri Pembuatan Kapal 9 Mesjid Jami Ash Shabirin

10 Pusat Pertokoan Sentra Samarinda Seberang 11 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Keledang 12 SLB Untung Tuah

(24)

F. Arc View 3.3

1. Arc View 3.3

Arc view 3.3 merupakan salah satu perangkat lunak GIS yang populer dan

paling banyak digunakan untuk mengelola data spasial. Arcview dibuat oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute). Dengan Arcview kita dengan mudah dapat mengelola data, menganalisa dan membuat peta serta laporan yang berkaitan dengan data spasial bereferensi geografis.

Gambar 1. Tampilan awal Arcview GIS 3.3

Beberapa bagian Arcview yang cukup penting antara lain adalah : a. Project

Merupakan kumpulan dari dokumen yang berasosiasi selama satu sesi

Arcview. Setiap project memiliki lima komponen pokok yaitu views, tables, charts, layouts dan scripts. Views digunakan untuk mengelola data grafis.

Sedangkan tabel untuk manajemen data atribut, charts untuk mengelola grafik (bukan data grafis). Layouts untuk membuat komposisi peta yang akan

(25)

dicetak dan scripts dipakai untuk membuat modul yang berisikan kumpulan perintah Arcview yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman Avenue. b. Theme

Arcview mengendalikan sekelompok feature serta atribut di dalam

sebuah theme dan mengelolanya di dalam sebuah views. Sedangkan theme menyajikan sekumpulan obyek nyata sebagai feature peta yang berhubungan dengan atribut. Feature dapat berupa titik (points), garis (lines) maupun polygon. Contoh fitur yang berupa titik adalah sekolah, pos polisi, rumah sakit. Untuk fitur garis antara lain adalah jalan raya, jalan tol, sungai. Sedangkan sawah, danau, lahan parkir, wilayah administrasi pemerintahan merupakan sebuah fiture poligon.

c. Views

View merupakan sebuah peta interaktif yang dapat digunakan untuk

menampilkan, memeriksa, memilih dan menganalisa data grafis. View tidak menyimpan data grafis yang sebenarnya, tetapi hanya membuat referensi tentang data grafis mana saja yang terlibat. Ini mengakibatkan view bersifat dinamis. View merupakan kumpulan dari theme.

d. Table

Tabel digunakan untuk menampilkan informasi tentang fitur yang ada di dalam suatu view. Sebagai contoh menjelaskan tentang propinsi bali disiapkan tabel yang berisi data-data item nama kabupaten, jumlah penduduk laki-laki, perempuan, total dan sebagainya.

(26)

e. Chart

Chart merupakan sebuah grafik yang menyajikan data tabular. Di

dalam Arcview chart terintegrasi penuh dengan tabel dan view sehingga dapat dilakukan pemilihan record-record mana yang akan ditampilkan ke dalam sebuah chart.

f. Layout

Layout digunakan untuk mengintegrasikan dokumen (view, table, chart)

dengan elemen-elemen grafik yang lain di dalam suatu window tunggal guna membuat peta yang akan dicetak. Dengan layout dapat dilakukan proses penataan peta serta merancang letak-letak property peta seperti : judul, legenda, orientasi, label dan sebagainya.

g. Script

Script merupakan sebuah bahasa pemrograman dari Arcview yang

ditulis ke dalam bahasa Avenue. 2. Stuktur Tampilan ArcView

ArcView mengorganisasikan project beserta tools yang tersedia kedalam

bentuk sistem windows, menu, button, dan icon. Setiap tipe dokumen (view,

table, chart, layout, dan script) ArcView memiliki tampilan yang berbeda.

(27)

Gambar 2. Tampilan Menu Bar pada Arc View GIS 3.3

Menu Project

Area dimana terdapat list tipe dokumen yang aktif

Project Button

Nama Project

Tipe dokumen ArcView

(28)

Gambar 3. Tampilan Tool Bar pada Arc View GIS 3.3

Keterangan :

1. Menyimpan project 16. Clear selection feature

2. Menambah Theme 17. Help

3. Theme Properties 18. Identify

4. Edit Legend 19. Pointer

5. Open Table Theme 20. Edit Vertex

6. Find 21. Select feature

7. Location Adress 22. Zoom in

8. Query 23. Zoom out

9. Zoom to full extent 24. Pan

10. Zoom to active theme 25. Measure

11. zoom to selected 26. Hotlink

12. Zoom In 27. Area of interest

13. Zoom Out 28. Label

14. Zoom to Previous 29. Create text 15. Feature dengan grafik 30. Draw Point

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

(29)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di RT 34 Kelurahan Sungai Keledang Samarinda Seberang dan di kampus Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

2. Waktu

Penelitian ini dimulai dari tanggal 1 November 2013 hingga 8 Juli 2014, meliputi penyusunan proposal, pengambilan data, pengolahan data dan penyusunan laporan.

B. Alat dan Bahan 1. Alat

Alat yang digunakan dalam kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 4 Tabel 4. Daftar Nama Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

No. Nama Alat Jumlah

1. Laptop dengan spesifikasi: - Intel Core i5

- 4 GB DDR3 - 750 GB HDD

1Unit

2. Software Arc View 3.3 1 Unit

(30)

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Daftar Nama Bahan yang Digunakan dalam Penelitian

No Nama Bahan Keterangan

1. Alat tulis (pensil, bolpoin, penggaris) 1 Paket

2. Buku catatan 1 Unit

3. Data pengabdian masyarakat 2013 Data warga RT 34 4. Data Mahasiswa tahun 2010 Titik Koordinat

5. Foto dokumentasi 26 Foto

C. Prosedur Kerja

START

STUDI LITERATUR

PENGAMBILAN DATA

DESAIN SISTEM DAN BASIS DATA

PERANCANGAN ANTAR MUKA

END

(31)

1. Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan studi literatur tentangdata pendukung dan bahan teori penulisan di perpustakaan dan artikel yang ada di internet.

2. Pengambilan Data

Data yang diambil dalam penelitian ini digolongkan menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer yang digunakan dalam penelitian ini antara lain data foto rumah warga dan foto gedung politani. Data sekunder diambil dari hasil penelitian mahasiswa yaitu Hadi Ismanto tahun 2013, data tugas mahasiswa Program Studi Geoinformatika tahun 2010 dan data pengabdian masyarakat Program Studi Geoinformatika tahun 2013. Data tersebut antara lain data jalan, data batas RT 34, data titik-titik perumahan dan titik-titik gedung Politani serta data kartu keluarga warga RT 34 Kelurahan Sungai Keledang.

3. Desain Sistem dan Basis Data

Dalam penelitian ini dirancang basis data model relasional. Tabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabel data spasial dan non spasial. Tabel data spasial antara lain tabel rumah, tabel pemilik rumah, tabel jalan, dan tabel RT. Sedangkan data tabel non spasial yaitu tabel penghuni rumah, tabel gedung politani, tabel jalan, tabel kelurahan dan tabel RT.

4. Perancangan Antar Muka

Untuk mempermudah dalam melakukan interaksi dengan pengguna maka dibangun sebuah antarmuka. Dalam penelitian ini dibuat dua antarmuka yaitu antarmuka untuk data politani dan antarmuka untuk data warga. Antarmuka data

(32)

politani digunakan untuk memasukkan dan menampilkan data gedung politani. Sedangakan antarmuka data warga berfungsi untuk memasukkan dan menampilkan data warga.

Gambar 5. Anatarmuka Data Politani

(33)

5. Hot Link

Dalam aplikasi ini pencarian lokasi juga disediakan fasilitas hot link yaitu fasilitas yang bisa menampilkan gambar visual dari objek rumah atau bangunan gedung yang ingin dicari.

Untuk melakukan proses ini dengan menekan tombol hot link pada menu

toolbar kemudian mengklik point atau titik koordianat pada view yang pointnya telah terseleksi maka akan muncul gambar seperti yang dibawah ini.

Gambar 7. Tampilan View saat Mengggunakan Tombol Hot Link

6. Script Evenue

Script Evenue merupakan data pendukung yang berfungsi untuk

menjalankan aplikasi ini sesuai dengan perintah yang diinginkan penggunanya. Adapun script-script yang digunakan pada aplikasi antara lain adalah Script Cari Data, Script Cari Lokasi, Script Tambah Data, Script Update Data dan Script Hapus Data.

(34)

Contoh script pencarian cari data Gedung Politani yang digunakan dapat dilihat pada gambar dibawah:

(35)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil 1. Desain Basisdata

Dalam penelitian ini dirancang sebuah basis data yang terdiri dari 7 tabel. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar rancangan fisik basisdata di bawah ini. Shape Elevasi Deskripsi Posisi Kepala Keluarga Nama Asli Nomer Rumah Nomer KK Penghuni Kode Gedung Nama Gedung Kode Jalan Nama Jalan Kode RT Nama RT Kode Kelurahan Kelurahan Kepala Keluarga Nama Asli Nomer Rumah Nomer KK Penghuni Kode Gedung Nama Gedung Kode Jalan Nama Jalan Kode RT Nama RT Kode Kelurahan Kelurahan Tabel Rumah Tabel Jalan Tabel RT Tabel Kelurahan Tabel Penghuni Tabel Politani

(36)

Selanjutnya rancangan basisdata di atas di buat menjadi tabel menggunakan perangkat lunak Arc View dengan ekstensi dbf. Untuk lebih jelasnya, rancangan fisik basisdata dalam penelitian ini bisa dilihat pada tabel-tabel di bawah ini.

Tabel 6. Tabel Penghuni Kepala

Keluarga Nama Asli

Nomer

Rumah Nomer KK Penghuni

Joko Ir. Dwi Joko Priyono 10 6472020402090031 5 Orang

Heri Ir. Herijanto Thamrin 22 6472022812070041 5 Orang

Noorhamsyah Ir. Noorhamsyah 24 Ir. Noorhamsyah 4 Orang

Eriansyah Eriansyah S.Hut 40 6472022708090013 5 Orang

Setu Setu 39 175003-96-00373 6 Orang

Dadang Ir. Dadang Suprapto, M.P _ 6472022812070050 5 Orang

Slamet Slamet Sofi’i _ 6472021511071970 4 Orang

Susanto Susanto _ 6472021511072020 7 Orang

Supanto Supanto _ 6472022812070040 3 Orang

Suwito Suwito _ 6472022812070040 3 Orang

Tabel 7. Tabel Politani

Kode Gedung Nama Gedung

01 Akdemik Lama

02 Kantor Pusat

03 Asrama Putra

04 Asrama Putri

05 Ruang Kuliah Umum (RKU)

06 Audit

07 Teknologi Hasil Hutan (THH)

08 Budidaya Tanaman Perkebunan (BTP)

09 TPHP (Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan)

(37)

Tabel 7. Lanjutan

11 Manajemen Lingkungan (ML)

Geoinformatika (GI)

12 Gedung Baru

13 Gedung Biru

14 Kajur Manajemen Hutan

15 Kajur Teknologi Hasil Hutan

16 Lab. Komputer 17 Lab. Bahasa 18 Lab. Kultur 19 Lab. Produksi 20 Lab. BTP 21 Lab. TPHP 22 Mapa

Tabel 8. Tabel Nama Kelurahan

Kode Kelurahan Nama Kelurahan

1 Sungai Keledang

Tabel 9. Tabel Nama Jalan

Kode Jalan Nama Jalan

1 Samratulangi Tabel 10. Tabel Nama RT

Kode RT Nama RT

1 34

Jumlah perumahan dan gedung di RT 34 Kelurahan Sungai Keledang berjumlah 174 titik gedung dan perumahan. Data titik gedung politani sebanyak 38 titik koordinat sedangkan data titik perumahan warga sebanyak 136 titik koordinat.

(38)

2. Rancangan antarmuka

Dalam penelitian ini ada 2 antarmuka yang dibuat yaitu antarmuka data politani dan data warga. Antarmuka data politani terdiri dari 2 tombol yaitu Cari Data dan Cari Lokasi.Sedangkan untuk antarmuka data warga terdiri dari 5 tombol yaitu Cari Data, Cari Lokasi, Tambah data, Update Data, Hapus Data. Untuk memasukkan data dan perubahan data dalam antarmuka data warga juga sediakan 4 objek yaitu Nomer Rumah, Nomer Kartu Keluarga, Kepala Keluaraga dan Penghuni Rumah.

B. Pembahasan 1. Desain Basisdata

Desain basis data yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengefisienkan penyimpanan data dan mengefektifkan proses pemanggilan data. Untuk memenuhi dua syarat tersebut maka dibuatlah tabel-tabel sederhana dan efesien.

Ada dua jenis tabel yang digunakan dalam aplikasi ini yaitu tabel data spasial dan tabel data non spasial. Tabel data spasial dalam penelitian ini terdiri dari tabel jalan, tabel batas RT dan tabel rumah. Ciri khas tabel spasial ini adalah tabel ini memiliki kolom Fid dan Shape. Kolom shape berisi koordinat data dan tipe data. Kolom Fid merupakan primary key dari tabel data spasial.

Tabel non spasial dalam penelitian ini terdiri dari tabel nama jalan, tabel kelurahan, tabel RT dan tabel penghuni rumah. Tabel non spasial ini tidak memiliki kolom data koordinat baik itu Fid maupun shape. Tabel data non spasial berfungsi untuk melengkapi keterangan dari tabel data spasial.

(39)

2. Rancangan Antarmuka a. Antarmuka Data Politani

Dalam Antarmuka ini terdari dari dua tombol yang digunakan dalam menjalankan program yang dibuat antara lain:

1) Cari Data adalah tombol yang digunakan untuk mencari data politani yang ingin diketahui.

2) Cari Lokasi adalah tombol yang digunakan untuk mencari lokasi titik koordinat pada tampilan view.

b. Antarmuka Data Warga

Dalam Antarmuka ini terdari dari lima tombol yang digunakan dalam menjalankan program yang dibuat antara lain:

1) Cari Data, yaitu tombol yang berfungsi untuk melakukan pencarian data yang ingin dicari.

2) Tambah Data, yaitu tombol yang berfungsi untuk menambah data yang kurang atau sesuai yang diinginkan .

3) Update Data, yaitu tombol yang berfungsi untuk memperbaharui data yang sudah ada sebelumnya .

4) Hapus Data, yaitu tombol yang berfungsi untuk menghapus data yang salah atau data yang tidak diinginkan .

5) Cari Lokasi, yaitu tombol yang berfungsi untuk pencarian lokasi pada peta atau view pada project.

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Jumlah perumahan dan gedung di RT 34 Kelurahan Sungai Keledang berjumlah 174 titik koordinat gedung dan perumahan.

2. Aplikasi ini memudahkan dalam melakukan perubahan dan pembaharuan data kependudukan warga RT 34 Kelurahan Sungai Keledang.

3. Sripts evenue bisa digunakan dalam pengembangan sistem informasi geografis pemukiman RT 34 Kelurahan Sungai Keledang.

B. SARAN

1. Perlu dilakukaan pemasangan nomor rumah secara urut untuk mempermudah identifikasi rumah warga.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan pengembangan sistem informasi geografis berbasis web untuk mempermudah akses warga terhadap informasi tentang pemukiman di RT 34 Kelurahan Sungai Keledang.

(41)

Budiyanto, E. 2005. Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcView. Andi, Yogyakarta

Beze, H. 2010. Basis Data Relasional. Modul Basis Data.Geoinformatika Samarinda. Gordon, C. 1980. Database Management. Obvective. Sysiem Function and

Administration, New York; McBraw-Hill, 1980.

Paryono, P. 1994. Sistem Informasi Geografi. Andi,offset Yogyakarta

Prahasta, E. 2004. Sistem Informasi Geografi :Arc View Lanjut. Informatika, Bandung

Prahasta, E. 2001. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografi. Informatika Bandung

Kuswartojo, Tjuk. 2006. Perumahan dan Pemukiman di Indonesia; Upaya Membuat Perkembangan Kehidupan Yang Berkelanjutan, Bandung; Penerbit ITB.

Waliyanto. 2000. Sistem Basis Data dan Pemodelan Data . Yogyakarta: J&J Learning.

(42)

Gambar 10. Kantor Pusat Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

(43)

Gambar 12. Asrama Putra Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

(44)

Gambar 14. Rumah Ir. Herijanto Thamrin No.22

(45)

Gambar 16. Rumah Eriansyah S.Hut No.40

(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)

Referensi

Dokumen terkait

Ditreserse Narkoba Polda DIY dan Nindar Sulistyo, yang menjabat sebagai Seksi Pemberantasan BNNK Yogyakarta, Undang-Undang Narkotika telah mencerminkan suatu

37 Wawancara pada tanggal 12 September 2016 pukul 11.00 WIB dengan pangeran Rintoisworo dan pangeran Jatiningrat(keduanya adalah putra Sultan Hamengku Buwono VIII

Keuntungan dari bakteri ini adalah memiliki protein yang dapat bekerja pada kondisi lingkungan dengan suhu tinggi dimana protein/ enzim lain dapat mengalami denaturasi.. Salah

Hasil dari penelitian ini yang diakukan dengan iterasi metode simpleks dan dengan alat bantu software POM QM For Windows V5 menunjukkan bahwa produksi yang

Hasil penelitian ini juga didukung oleh pernyataan Maryuni dan Anik, (2013), yang menyatakan bahwa respon ibu terhadap permasalahan bayi BBLR sangat mempengaruhi

Penggunaan Ac-Di-Sol sebagai disintegran dengan kadar 3% (F3) memberikan hasil yang optimal terhadap mutu fisik dan laju disolusi Orally Disintergating Tablet Piroksikam dengan

Sumber daya manusia (tenaga ahli) juga merupakan faktor kendala yang perlu dipikirkan agar dapat bersaing dengan produk impor dengan diberikan pelatihan- pelatihan khusus

dirawat di rumah sakit, dan di Changsha, Ibu Kota Provinsi Hunan, China Tengah, sebanyak 286 penduduk dilarikan ke rumah sakit untuk diperiksa karena diduga mengalami