• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN SEBAGAI INDUK SIAP PIJAH PADA IKAN LELE. Naskah Publikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN SEBAGAI INDUK SIAP PIJAH PADA IKAN LELE. Naskah Publikasi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN SEBAGAI

INDUK SIAP PIJAH PADA IKAN LELE

Naskah Publikasi

Diajukan Oleh

Cahyo Nugroho

07.11.1649

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2011

(2)
(3)

EXPERT SYSTEM TO DETERMINE FEASIBILITY OF CATFISH AS A PERENT IS READY TO SPAWN

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN SEBAGAI INDUK SIAP PIJAH PADA IKAN LELE

Cahyo Nugroho Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Recent interest in the cultivation of catfish, so is great (especially to get information in making the determination of spawning and holding a decent and ready for the spawn). currently only an expert who has more knowledge to determine the parent is. But with the lack of an expert on catfish farmers sometimes have difficulty in determining which parent will in pijahakan fish. Resulting in losses caused by errors in time to choose fish that will be used as a parent.

By building apliaksi expert system that can determine the feasibility of the parent, is expected to help the catfish farmers to get a decent parent to be a parent ready spawn. In this application there are some facilities such as consulting the parent fish are male and female parent fish that contain questions traits parent fish, there are also edit the data and rules for an expert so if there is a change in the rules can be handled quickly by experts other than that there are several other facilities such as tips and tricks spawning and assistance. The end result of this application which contains information on whether the fish is feasible or not to be a parent ready spawn as well as information about the state of the fish.

Development of expert system is to use your method of backward chaining, the inference process of starting the search from the conclusion to get permis. The application of this expert system was built using Visual Basic 6, and to its database using Microsoft Access 2003.

(4)

1.

Pendahuluan

Dewasa ini minat dalam pembudidayaan ikan lele sangat lah besar (khususnya untuk mendapatkan informasi dalam melakukan pemijahan dan penentuan induk yang layak dan siap untuk di pijahkan). untuk saat ini hanya seorang pakar yang mempunyai pengetahuan lebih untuk menentukan induk tersebut. Tetapi dengan terbatasnya seorang pakar terkadang pembudidaya ikan lele mengalami kesulitan dalam menentukan induk ikan yang akan di pijahakan. Sehingga mengakibatkan kerugian yang di sebabkan oleh kesalahan pada waktu memilih ikan yang akan dijadikan sebagi induk.. Maka Dibuatnya sistem pakar ini.

2. Landasan Teori 2.1. Kecerdasan Buatan

Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Kecerdasan buatan ini merupakan cabang dari ilmu komputer yang concerned dengan pengotomatisasi tingkah laku cerdas (Anita Desiani dan Muhammad Arhami, 2006). 2.2. Sistem Pakar

Sistem pakar merupakan cabang dari kecerdasan buatan dan juga merupakan bidang ilmu yang muncul seiring perkembangan ilmu komputer saat ini. Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut (Kusrini, 2006).

2.3. Pemijahan

Memijah artinya perkawinan yang diikuti dengan tingkah laku lele betina meletakkan telur dan dibuahi oleh yang jantan (fertilisasi).

Pemijahan ikan lele diawali dengan telihatnya sepasang induk berkejar-kejaran di depan pintu kotak pemijahan yang dipilihnya. Selang beberapa waktu terjadi permainan keluar-masuk lobang kontak pemijahan, ikan jantan bergelut, ikan betina melepaskan telur dan dalam waktu yang hampir bersamaan keluarlah air mani dari pejantan.maka telur yang telah keluar dan menempel di ijuk/media akan terbuahi oleh air mani dari pejantan.

(5)

3. Analisis (Proses Penelitian)

Masalah penentuan induk siap pijah pada ikan lele dapat dimasukan kedalam salah satu cabang ilmu artificial intelegence, yaitu sistem pakar. Dengan berkembangnya sektor perikanan khususnya dalam pembudidayaan ikan lele dan kebutuhan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara cepat (khususnya untuk mendapatkan informasi dalam melakukan pemijahan dan penentuan induk yang tepat dan siap untuk di piiajahkan), di perlukan trobosan baru dikarenakan untuk saat ini hanya seorang pakar perikanan yang mempunyai pengetahuan lebih tentang pemilihan ikan yang sudah siap untuk dijadikan induk, tetapi dengan terbatas nya seorang pakar terkadang kebanyakan pembudidaya ikan lele kurang faham dalam menentukan induk ikan yang akan di pijahakan,hal

seperti ini akan mengakibatkan dampak buruk, misalkan kulitas telur kurang bagus, daya tahan bibit ikan yang di hasilkan kurang, sehingga banyak terjadi kematian. 3.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahap awal untuk merancang semua proses dan aliran data yang terjadi dalam sistem pakar.

3.1.1 Perancangan Proses 3.1.1.1 Konteks Diagram

Perancangan sistem merupakan tahap awal untuk merancang semua proses dan aliran data yang terjadi dalam sistem pakar.

(6)

3.1.1.2 DFD Level 0

Proses-proses yang terdapat dalam DFD level 0 sistem pakar untuk menentukan kelayakan sebagai induk siap pijah pada ikan lele

Gambar 3. 2 DFD Level 0 3.1.1.3 Flowchart Sistem

Sistem flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang digunakan dalam proses pengolahan data serta hubungan antar peralatan tersebut. Sistem flowchart tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah , tetapi hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk.

(7)

Gambar 3. 3 Flowchart Sistem

3.1.1.4 Flowchart Program

Merupakan bagan alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah.

DATA IKAN DATA

PENGETAHU AN DATA HASIL INPUT JENIS IKAN INPUT PEGETAHUA N INPUT HASIL PENGOLAH A JENIS IKAN PENGOLAHA N PENGETAHU AN PENGOLAHA N HASIL

JENIS IKAN PENGETAHUA

N HASIL HASIL KONSULTASI PILIH JENIS IKAN PROSES KONSULTA SI

(8)

Gambar 3. 4 Flowchart Program Mulai

Cari Jenis Ikan

Pilih

Jenis

Tayangkan

Pertanyaan

Jawab

Pertanya

Fakta

Tidak

Fakta

Ya

Temp

Hasil

Konsultasi

Alasan

Tayangkan

Keterangan

Selesai

F

T

F

F

F

T

T

T

F

T

(9)

3.1.1.5 Perancangan Database

Implementasi dari sistem pakar yang berguna untuk menyimpan semua data, baik basis pengetahuan maupun basis aturan disebut database. Perancangan database ini merupakan bagian yang sangat penting, karena ini sangat mempengaruhi ke efektifan aliran data nantinya

.

3.1.1.6 ERD (Entity Relathionship Diagram)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.

3.1.1.7 Relasi Antar Tabel

Tabel yang terdiri dari Tabel pertanyaan, tabel login, tabel jenis ikan dan tabel hasil.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Tahap implementasi sistem (System implementasion) merupakan tahap meletakkan sistem yang baru dikembangkan supaya nanti sistem tersebut dapat dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan. Adapun tujuan dari tahap implementasi ini adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan.

Dari tabel diatas dapat diketahui hasil identifiksi pakar 100% sudah sama dengan indentifikasi yang dilakukan oleh program sistem pakar ini, maka sistem ini sudah sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki oleh pakar, sehingga sistem pakar ini dapat digunakan oleh para pembudidaya ikan lele yang masih kurang faham mengenai penetuan ikan sebagi induk siap pijah, sesuai dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh ikan tersebut.

.

4.1 Impelemntasi Form Utama

Apabila pada form login dipilih level pakar dan proses login sudah berhasil, maka tampilan menu utama untuk pakar. Semua munu yang ada di form menu utama akan ditampilkan. Adapun tampilan form menu utama pakar..

(10)

Gambar 4. 1 Form Utama 4.2

Implementasi Pilih Jenis Ikan

Form ini berfungsi untuk memilih jenis ikan yang akan di kunsultasikan untuk menentukan kelayakan sebagai induk siap pijah, terdapat dua buah jenis ikan yaitu jantan dan betina, setelah memilih jenis ikan pilih tombol proses untuk melanjutkan konsultasi.

Gambar 4. 2 Form Pilih Jenis Ikan 4.3 Implementasi Form Konsultasi

Form ini berisikan tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai ciri-ciri jenis kelamin dan induk yang akan di konsultasikan, terdapat pilihan jawaban ya dan tidak dan nantinya akan di dapatkan sebuah hasil konsultasi.

(11)

4.4 Implementasi Form Hasil Konsultasi

Form ini berisikan tentang hasil konsultasi yang dihasilkan dari konsultasi induk ikan, terdapat dua buah tombol yaitu tombol alasan berfungsi untuk mengetahui fakta-fakta dari pertanyaan serta hasil dari konsultasi sedangkan tombol selesai berfungsi untuk mengakhiri proses penentuan.

Gambar 4. 4 Form Hasil Konsultasi 4.5. Implementasi Form Keterangan

Form ini berisikan tentang fakta-fakta dari hasil pertanyaan penetuan induk dan hasil konsultasinya, terdapat tombol keluar yang berfungsi untuk menutup form keterangan tersebut dan kembali ke form Hasil konsultasi

(12)

5. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan, dengan terbatasnya seorang pakar dalam membantu pembudidaya ikan lele untuk menentukan kelayakan induk yang sudah siap dipijahkan, maka perlu diciptakan sebuah solusi untuk mengatasi keterbatasan seorang pakar tersebut. Dengan membangun sebuah aplikasi sistem pakar yang berguna untuk menggantikan seorang pakar dalam melakukan konsultasi masalah kelayakan induk, maka diharapkan para pembudidaya ikan lele dapat mendapatkan induk yang berkualitas sehingga dapat menghasilkan bibit ikan yang berkualitas dan menekan tingkat kerugian akibat salah dalam memilih induk. Dalam hal ini sistem komputerisasi mempunyai banyak keuntungan terutama dalam hal pengolahan data. Adapan keuntungan yang didapat dengan adanya sistem komputerisasi antara lain :

1. Dapat menghemat waktu dalam hal pencarian data, pencatatan dan pemrosesan data sehingga dapat dihasilkan informasi yang sesuai dengan harapan.

2. Dapat mengurangi pekerjaan yang berulang-ulang atau dapat melakukan manipulasi dengan mudah.

3. Bentuk tampilan dengan mudah dimengerti oleh pemakai atau user. 4. Presentasi kebenaran sistem adalah 100%..

5.1 Saran

Beberapa saran yang dapat dikemukakan setelah penyelesaian skripsi ini, yaitu: 1. Dalam proses penanganan seharusnya diberikan penjelasan tambahan

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arhami, Muhammad.2005. Konsep Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi Offset Desiani, Anita. dan Arhami, Muhammad. 2006. Konsep Kecerdasan Buatan.Yogyakarta: Andi Offset.

Hartati, Sri., Iswanti, Sari. 2008. Sistem Pakar & Pengenbangannya, Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kusrini. 2006. Sistem Pakar: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset. Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence: Teknik dan Aplikasinya. Edisi 1. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Turban, Efraim, et al. 2005. Decision Support Systems and Intelligent Systems 7th Ed. New Jersey : Pearson Education

Gambar

Gambar 3. 1 Konteks Diagram
Gambar 3. 3 Flowchart Sistem
Gambar 3. 4 Flowchart Program Mulai
Gambar 4. 1 Form Utama  4.2      Implementasi Pilih Jenis Ikan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah koloni madu sebanyak 30 stup yang ditempatkan pada lokasi sinkolema masing-masing 10 stup dan di luar kebun kopi (non-sinkolema) sebanyak 10 stup..

Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan secara berkala dan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh Komisaris Utama atau oleh seorang atau lebuh anggota Dewan Komisaris

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui seberapa besar efek rasio massa reaktan dalam mengubah komponen utama minyak terpentin, α-pinena, menjadi senyawa terpineol

Pada kondisi steady state, proses fermentasi limbah keju menjadi bioetanol dipengaruhi oleh hydraulic retention time (R). Pada kondisi steady state tersebut diperoleh

Tujuan penelitian ini adalah (1) menemukan motif tokoh Phineas dan Ferb yang digambarkan dalam buku “Team Phineas und Ferb” karya Dan Povenmire dan Jeff „Swampy“ Marsh dan

belajar menunjukkan nilai 105.714, yang jika dibagi dengan jumlah indikator pertanyaan sebanyak 36 menunjukkan nilai 2.9 atau kecenderungan jawaban yang sering dipilih adalah

Namun saat ini belum ada informasi tentang berapa banyak arang aktif yang harus diberikan dalam media dan sumber ekplan yang tepat untuk mendapatkan pertumbuhan yang

Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen (suku bunga acuan BI Rate , jumlah uang beredar, nilai tukar, dan harga minyak dunia) terhadap variabel