• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Profil Perusahaan Visi dan Misi PT. Multi Kreasi Investama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Profil Perusahaan Visi dan Misi PT. Multi Kreasi Investama"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum 1.1.1 Profil Perusahaan

PT. Multi Kreasi Investama atau PT. MKI merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak dibidang teknologi telekomunikasi, dan berfokus pada infrastruktur, telco dan building. Infrastruktur yang dilakukan PT. MKI seperti cor, pemagaran dan pondasi/turap. Sedangkan untuk telco seperti pembangunan tower dan micro cell pole dan building seperti fitting out, painting, waterproofing.

PT. Multi Kreasi Investama yang berkedudukan di Gedung MTH LT. Dasar, Jl. MT. Haryno Kav. 23, Jakarta. Didirikan pada bulan Desember 2013. Sejak saat itu kegiatan perusahaan terus berkembang dan berevolusi sesuai kebutuhan konsumen.

PT. Multi Kreasi Investama kini telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan kelas atas, baik nasional maupun multinasional seperti PT. Tower Bersama Group. PT. Daya Mitra Telekomunikasi, Telkom Infra, Graha Sarana Duta, Menara MTH dll. PT. MKI akan terus mengembangkan karirnya dibidang teknologi telekomunikasi di Indonesia. Sampai saat ini PT.MKI telah menangkau berbagai daerah seperi Jakarta, Bandung, Bekasi, Tanggerang, Purwakarta, Bogor, Malang, Surabaya, Madura, Sidoarjo, Indramayu, Bali dan Kupang.

1.1.2 Visi dan Misi PT. Multi Kreasi Investama VISI

“To deliver total solution and become a reliable partner in information comunication technology industry.”

MISI

“Provide reliable service to meet the need of costomers and provide added value in maintaining quality standars products”

(2)

2 1.1.3 Komitment Perusahaan

Dalam menjalankan bisnis perusahaan nilai yang dipegang teguh oleh seluruh pekerja PT. Multi Kreasi Investama adalah:

Professionalism Pekerja bersifat profesional dan ahli dalam bidangnya

Trust Pekerja memiliki kejujuran yang tinggi

Quick Response Pekerja memiliki respon yang cepat dalam menangani segala hal

Commitment Pekerja memiliki komitment yang tinggi terhadap perusahaan

1.1.4 Stuktur Organisasi

Gambar 1.1 merupakan struktur organisasai PT. Multi Kreasi Investama. Dipimpin oleh seorang Direktur utama yang bertugas sebagai pengambil keputusan tertinggi.

Gambar 1.1

Struktur Organisasi PT. Multi Kreasi Investama Sumber: Internal PT.Multi Kreasi Investama

Direktur Utama Direktur Keuangan

Direktur Oprasional Direktur Business Support General Manager Project Direktur Business Support Project manager Project manager Project manager Project manager Finance Accounting HRD

(3)

3 1.2 Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini perkembangan dunia telekomunikasi khususnya seluler di Indonesia berkembang pesat sejak 15 tahun belakangan ini (Data Consult, 2011). Hingga tidak diherankan Indonesia menjadi ladang bisnis yang memiliki daya tarik tinggi di bidang industri telekomunikasi. Bisa dilihat dari tabel 1.1 menunjukan jumlah pengguna seluler di Indonesia dari 3 terbesar perusahaan penyelenggara telekomunikasi.

TABEL 1.1

Jumlah Pengguna Seluler

Operator Seluler Jumlah Pengguna Tahun 2014

Telkomsel 193,2 Juta

XL Asiata 58,3 Juta

Indosat 54,3 Juta

Sumber:Wijaya (2014)

Tingginya jumlah pengguna seluler di Indonesia, mengharuskan perusaan operator seluler untuk menyediakan tower provider, tetapi perusahaan operator lebih memilih untuk menyewa tower dari pada membuat tower. Hal tersebut menjadi daya tarik perusahaan untuk membuka bisnis penyedia tower, seperti yang dilakukan oleh PT. Tower Bersama Group, PT. Dayamitra Telekomunikasi, PT. Profesional Telekomunikasi Indonesia dan lain-lain.(Emoudy, 2009) tetapi dalam pengerjaan proyek pembuatan tower, perusahaan penyedia tower tersebut, tidak membuat tower sendiri. Pengerjaaan pembuatan Tower dilakukan oleh kontraktor-kontraktor yang ada di Indonesia, salah satunya adalah PT. Multi Kreasi Investama.

Tabel 1.2

Data Proyek PT. MKI bulan Desember 2014 – Agustus 2015

Bulan Jumlah Jenis Proyek

Desember 2 New Side Tower

Januari 1 New Side Tower

(4)

4

Bulan Jumlah Jenis Proyek

Januari 15 Analisis Survey

Februari 2 New Side Tower

3 Maintain

Maret

1 New Side Tower

5 Maintain

24 Analisis Survey

April 1 New Side Tower

3 Maintain

Mei 27 Analisis Survey

Juni 10 New Side MCP

Juli 2 New Side Tower

Agustus 2 New Side Tower

Sumber: Diolah dari database internal PT.MKI

Tabel 1.2 menunjukkan jumlah keseluruhan proyek yang ditanganin PT. MKI dalam kurun waktu kurang dari setahun belakang. Akan tetapi dari semua proyek tersebut masih terdapat keterlambatan waktu proyek pengerjaannya (Tabel 1.3).

Proyek merupakan suatu kegiatan yang bersifat unik terutama pada waktu pelaksanannya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Schwalbe dalam Dimyanti dan Kadar (2014:2) mengemukakan bahwa “proyek adalah usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan produk atau layanan yang unik.” Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hal tersebut sangat berbeda dengan kegiatan lainnya seperti kegiatan manufaktur, dimana kegiatan selalu dilakukan secara berulang dan metode yang digunakan juga hampir sama antar kegiatan pertama kedua dan selanjutnya. Karena sifat unik yang dimiliki proyek tersebut, manajemen harus memakai cara perencanaan yang berbeda pada kegiatan yang dikerjakan.

Menurut Heizer dan Render (2011: 68), dalam perencanaan proyek terdapat tiga aspek penting yang harus diperhatikan yaitu biaya, waktu dan

(5)

5

kualitas. ketiganya aspek tersebut bersifat saling tarik menarik yang artinya jika ingin mempercepat waktu tetapi ingin mempertahankan kualitas, maka pembiayaan akan naik. Sebaliknya jika ingin mempercepat waktu konstruksi tapi tidak mau menaikkan pembiayaan maka kualitas tidak mungkin dipertahankan. Suatu proyek dikatakan berhasil jika waktu dan biaya pengerjaan sesuai dengan perencanaan awal serta kualitas yang telah ditentukan sebelumnya. Jika salah satu dari tiga faktor tersebut tidak berjalan baik akan mengakibatkan keterlambatan dalam pengerjaan proyek.

Keterlambatan pekerjaan konstruksi akan menyebabkan kerugian baik moril maupun material. Perusahaan akan mengalami kerugian waktu dan biaya, karena keuntungan yang diharapkan oleh perusahaan berkurang, dan tidak mencapai target yang diharapkan bahkan bisa saja tidak mendapat keuntungan sama sekali. Selain itu, adanya keterlambatan berakibat kehilangan peluang pekerjaan proyek lain.

Tabel 1.3

Waktu Keterlambatan Proyek dan Denda New Side Tower PT.MKI Nama Side Waktu Seharusnya Penyelesaian Denda

Keterlambatan Harvest City 4 Maret 2015 17 Maret 2015 11.212.500 Cibodas Cikanyere 13 Maret 2015 13 Maret 2015 - Kepundungan 21 April 2015 23 April 2015 1.725.000 Mulyosari 27 April 2015 29 April 2015 1.350.000

Kalproso 18 Mei 2015 23 Mei 2015 4.812.500

Kaliagung 5 Juni 2015 10 Juni 2015 3.562.500

Bungur 5 Juni 2015 10 Juni 2015 3.562.500

Tegaldlimo 11 Juni 2015 11 Juni 2015 -

Demang 13 Juni 2015 18 Juni 2015 3.562.500

Bogor 18 Agustus 2015 22 Agustus 2015 2.350.000

Cipularang 28 September 2015 - -

(6)

6

Dari Tabel 1.3 dapat diketahui dari 11 proyek New Side Tower yang dikerjakan PT. MKI terdapat 8 proyek yang mengalami keterlambataan (delay). Keterlambatan tersebut akan menimbulkan denda bagi perusahaan Satu hari keterlambatan mendapat denda 0,25% dari nilai proyek. Proyek Harvest City bernilai Rp.345.000.000,00. Satu hari keterlambatan akan mendapat denda Rp.862.500,00. Keterlamatan terjadi 13 hari sehingga denda yang harus dibayarkan PT. MKI ialah Rp.11.212.500,00.

Hal tersebut menimbulkan dampak konflik dan perdebatan tentang apa dan siapa yang menjadi penyebab, juga tuntutan waktu dan biaya yang bertambah. Kondisi tersebut membutuhkan suatu penanganan khusus untuk mengurangi atau menghilangkan delay sehingga hal tersebut tidak akan terjadi lagi di proyek selanjutnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti mengangkat penelitian ini dengan ini dengan judul “Penyebab Keterlambatan Proyek PT. Multi Kreasi Investama Menggunakan AHP”. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab keterlambatan penyelesaian proyek yang dikerjakan PT.MKI.

1.3 Perumusan Masalah

Proyek merupakan suatu kegiatan yang unik terutama pada waktu pelaksanaannya. Waktu dalam sebuah proyek sangatlah penting dan sering menjadi masalah dalam penyelesai proyek dan menyebabkan kerugian bagi perusahaan, seperti kerugian yang bersifat moral maupun material. Hal tersebut terjadi pada PT. MKI, perusahaan sering mengalami keterlambatan penyelesaian dan menyebabkan kerugian bagi perusahan.

Faktor dominan yang meyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek belum dipahami secara baik oleh PT. MKI. Beberapa studi terdahulu menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian proyek yang berbeda-beda.

(7)

7 1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan diatas, maka pertanyaan penelitian penentuan faktor dominan keterlambatan penyelesaian proyek PT.MKI menggunakan AHP adalah sebagai berikut:

1. Faktor dominan apa yang berpengaruh pada keterlambatan proyek PT.MKI?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk

1. Mengetahui faktor dominan penyebab keterlambatan pekerjaan pada proyek- proyek yang di kerjakan PT.MKI.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait, diantaranya:

1. Bagi Praktisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan manajemen waktu mengerjaan proyek

2. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana dan hasil nyata pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh selama kuliah. Khususnya dalam bidang manajemen oprasional dan manajemen proyek.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah tentang faktor-faktor yang menyebabkan terlambatnya suatu proyek pembangunan tower new side. Penelitian ini dikhususkan untuk para perusahaan atau kontraktor yang sering mengalami keterlambatan proses sehingga menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Dengan penelitian ini perusahaan atau kontraktor bisa memperhatikan faktor-faktor penting yang menyebabkan keterlambatan pengerjaan proyek

Pandangan ini sejalan dengan pendapat Kamaruzzaman (2012), yang mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan

(8)

8

penyelesaian proyek seperti faktor bahan baku, faktor tenaga kerja, faktor peralatan, faktor keuangan, faktor lingkungan dan faktor perubahan. Selain itu penelitian tentang faktor penyebab keterlambatan proyek konstruksi (Fanggidae dan I Putu,2012) menyebutkan terdapat 6 faktor penyebab keterlambatan yaitu: 1) kekurangan material, (2) keterlambatan pengiriman material, (3) kejadian huru-hara, (4) differing site condition, (5) ketidakmampuan manajer proyek, dan (6) kesulitan keuangan pada pemilik.

Penelitian ini dilakukan pada PT. Multi Kreasi Investama sebagai objek penelitiaannya. Dikarenakan PT. MKI merupakan salah satu perusahaan kontraktor yang bergerak dibidang teknologi dan mengalami 8 kali keterlambatan dalam proses penyelesaian proyek-proyek yang dikerjakan. Waktu penelitian dimulai pada bulan Agustus 2015 sampai dengan Desember 2015.

1.8 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi uraian mengenai teori–teori yang berkaitan dengan penelitian, kerangka pemikiran.

BAB III METODE PENELITIAN

Menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai deskripsi objek penelitian serta analisis data dan pembahasan atas hasil pengolahan data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini membahas mengenai kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan dalam penelitian, saran-saran yang diberikan kepada objek penelitian untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi tersebut, dan saran-saran penelitian yang akan datang.

Gambar

Gambar  1.1  merupakan  struktur  organisasai  PT.  Multi  Kreasi  Investama.  Dipimpin  oleh  seorang  Direktur  utama  yang  bertugas  sebagai  pengambil keputusan tertinggi
Tabel  1.2  menunjukkan  jumlah  keseluruhan  proyek  yang  ditanganin  PT. MKI dalam kurun waktu kurang dari setahun belakang

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji coba tahap awal memperoleh hasil rerata skor 4,3 dengan kriteria sangat baik dan dapat dikatakan bahwa E-Learning dengan menerapkan

SHASHVAT JEWELS PRIVATE LIMITED SURAT SHASHWAT CREATION (LLP) MUMBAI SHEETAL JEWELLERY HOUSE LLP MUMBAI SHIV NARAYAN JEWELLERS PVT LTD HYDERABAD SHREE HARI KRUPA JEWEL SURAT SHREE

Dalam kegiatan belajar siswa SMA Katolik Budi Murni 1 Medan, masalah yang dihadapi siswa yaitu masih sulit untuk mengenal tulisan aksara Cina sehingga sulit juga untuk

1. Faktor lingkungan eksternal yang mempengaruhi perusahaan yang merupakan peluang yaitu antara lain adanya peraturan pemerintah tentang usaha perikanan, adanya isu flu

Kartu perpustakaan memiliki manfaat selain sebagai alat meminjam bahan pustaka juga sekarang di Universitas dan Perguruan Tinggi ternama membagi kartu perpustakaan menjadi

Evaluasi Kinerja terhadap kualitas layanan karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati pada Tahun 2020 adalah sebagai berikut :.. Untuk meminimalkan konsekuensi

Menghilangkan semua sumber penyulut. Pisahkan dari bahan-bahan yang mengoksidasi. Jaga agar wadah tertutup rapat dan tersegel sampai siap untuk digunakan. Wadah yang sudah

Berdasarkan model matematis tersebut, didapatkan hasil peramalan permintaan yang menunjukkan bahwa adanya peningkatan kebutuhan masyarakat provinsi Sumatera Utara