• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MATAKULIAH KOMUNIKASI DATA JUDUL SMS GATEWAY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS MATAKULIAH KOMUNIKASI DATA JUDUL SMS GATEWAY"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MATAKULIAH KOMUNIKASI DATA

JUDUL

SMS GATEWAY

Disusun Oleh:

1. Crishmunandar

(2112R0504)

SEKOLAH TINGGI MANAGEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

S T M I K H I M S Y A

(2)

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memang tidak akan pernah “mati”. Beraneka ragam teknologi yang hadir untuk ikut meramaikan dunia teknologi informasi dan komunikasi saat ini, salah satunya adalah teknologi SMS (Short Message Service) atau layanan pesan singkat, teknologi SMS memungkinkan orang saling berkirim atau bertukar informasi (berupa teks) melalui mobile device misalnya handphone. Seiring dengan derasnya arus informasi dan komunikasi serta semakin meningkatnya kebutuhan akan dua hal tersebut, maka semakin banyak pula media atau sarana penyedia informasi yang bermunculan. Berawal dari teknologi SMS, ada sebuah ide menarik yang saat ini banyak diadopsi dan dikembangkan, yaitu SMS Gateway. SMS Gateway hadir sebagai media atau sarana penyedia informasi berbasis SMS. Melihat perkembangannya, saat ini SMS Gateway semakin banyak digunakan oleh banyak instansi-instansi sebagai salah satu alat pengelola informasi.

LANDASAN TEORI

SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) Definisi SMS

Short Message Service (SMS) (Talukder, 2005.) merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk teks. SMS didukung oleh GSM (Global System For Mobile Communication), TDMA (Time Division Multiple Access), CDMA (Code Division Multiple Access) yang berbasis pada telepon seluler yang saat ini banyak digunakan. SMS (Short Message Service) adalah merupakan salah satu layanan pesan teks yang dikembangkan dan distandarisasi oleh suatu badan yang bernama ETSI (European Telecommunication Standards Institute) sebagian dari pengembangan GSM (Global System for Mobile Communication) Phase 2, yang terdapat pada dokumentasi GSM 03.40 dan GSM 03.38. Fitur SMS ini memungkinkan perangkat Stasiun Seluler Digital (Digital Cellular Terminal, seperti Ponsel) untuk dapat mengirim dan menerima pesan-pesan teks dengan panjang sampai dengan 160 karakter melalui jaringan GSM. SMS dapat dikirimkan ke perangkat stasiun seluler digital lainnya hanya dalam beberapa detik selama berada pada jangkauan pelayanan GSM. Lebih dari sekedar pengiriman pesan biasa, layanan SMS memberikan garansi SMS akan sampai pada tujuan meskipun perangkat yang dituju sedang tidak aktif yang dapat disebabkan karena sedang dalam kondisi mati atau berada di luar jangkauan layanan GSM. Dengan adanya

(3)

feature seperti ini maka layanan SMS juga cocok untuk dikembangkan sebagai aplikasi-aplikasi seperti: pager, e-mail, dan notifikasi voice mail, serta layanan pesan banyak pemakai (multiple user). Namun pengembangan aplikasi tersebut masih bergantung pada tingkat layanan yang disediakan oleh operator jaringan.

Karakteristik SMS

Karakteristik utama SMS adalah SMS merupakan sebuah sistem pengiriman data dalam paket yang bersifat out-of-band dengan bandwith kecil. Dengan karakteristik ini, pengiriman suatu burst data yang sangat pendek dapat dilakukan dengan efisiensi yang sangat tinggi.

Keuntungan SMS

Pada tingkat minimum keuntungan yang dapat diberikan oleh SMS bagi pemakai meliputi pengiriman notifikasi dan peringatan (alert), penyampaian pesan SMS yang terjamin, handal, mekanisme komunikasi dengan biaya rendah, kemampuan untuk menyaring pesan SMS dan menanggapi panggilan secara selektif sehingga meningkatnya produktifitas customer. Untuk fungsionalitas yang lebih canggih, SMS memberikan beberapa keuntungan tambahan bagi user yaitu pengiriman pesan SMS ke beberapa user sekaligus dalam waktu yang bersamaan, kemampuan menerima informasi yang beragam, dan integrasi dengan aplikasi lain yang berbasis internet dan data.

Cara Kerja SMS

Dalam sistem SMS, mekanisme utama yang dilakukan dalam suatu sistem adalah melakukan pengiriman short message dari satu terminal customer ke terminal yang lain. Hal ini dapat dilakukan berkat adanya sebuah entitas dalam sistem SMS yang bernama Short Message Service Center (SMSC), disebut juga Message Center (MC). Pada saat pesan SMS dikirim dari handphone (mobile orginated) pesan tersebut tidak langsung dikirim ke handphone tujuan (mobile terminated), akan tetapi terlebih dahulu ke SMSC, baru kemudian pesan tersebut dikirimkan ke handphone tujuan. SMSC merupakan sebuah perangkat yang melakukan tugas store and forward trafik short message. Di dalamnya termasuk penentuan atau pencarian rute tujuan akhir dari short message. Sebuah SMSC biasanya didesain untuk dapat menangani short message dari berbagai sumber seperti Voice Mail System (VMS), Web-based messaging, Email Integration, External Short Message Entities (ESME), dan lain-lain.

(4)

SISTEM KERJA SMS 1) AT Command

Dibalik teks SMS yang diterima dan dikirim pada sebuah telepon seluler sebenarnya adalah berupa perintah AT Command yang bertugas mengirim atau menerima data dari dan ke SMS Center (Zvonar, 2000). Perintah AT Command tiap-tiap SMS device bisa berbeda-beda, setiap vendor biasanya memberikan referensi tentang daftar perintah AT yang tersedia atau bisa di download di internet. AT Command digunakan untuk berkomunikasi dengan terminal melalui serial port pada komputer. Dengan menggunakan perintah AT, kita dapat mengetahui kekuatan sinyal dari terminal, mengirim pesan, menambahkan item pada buku alamat, mematikan terminal dan banyak fungsi lainnya. Salah satu software yang digunakan untuk mengetes perintah AT Command adalah windows HyperTerminal yang biasanya telah tersedia bersama windows installer, sehingga hanya perlu menambahkan software tersebut dari control panel. Tidak semua perintah AT digunakan pada program, yang diambil hanya yang diperlukan saja, misal untuk mengirim, membaca, menghapus dan menerima pesan dari terminal. AT command yang umum digunakan adalah:

(5)

AT Command sebenarnya hampir sama dengan perintah > ( prompt ) pada DOS. Perintah-perintah yang dimasukkan ke port dimulai dengan kata AT, lalu diikuti oleh karakter lainnya, yang memiliki fungsi unik. Contoh : ATE1 digunakan untuk menanyakan status port. Output “OK” akan tampak dilayar jika kondisi port tersebut siap untuk berkomunikasi.

2) SMS Center ( SMSC )

Pada saat kita mengirim pesan SMS dari handphone (mobile originated) pesan tersebut tidak langsung dikirimkan ke handphone tujuan ( mobile terminated), akan tetapi dikirim terlebih dahulu ke SMS Center (SMSC), baru kemudian pesan tersebut diteruskan ke handphone tujuan. Dengan adanya SMSC ini kita dapat mengetahui status dari pesan SMS yang dikirim, apakah telah sampai atau gagal diterima oleh handphone tujuan. Apabila handphone tujuan dalam keadaan aktif dan dapat menerima pesan SMS yang dikirm, handphone tersebut akan mengirimkan kembali pesan konfirmasi ke SMSC yang menyatakan bahwa pesan telah diterima. Kemudian SMSC mengirimkannya kembali status tersebut kepada si pengirim. Jika handphone tujuan dalam keadaan mati, pesan yang kita kirimkan akan disimpan pada SMSC sampai periode validity terpenuhi.

3) Koneksi ke SMSC

Untuk dapat mengirim dan menerima pesan, kita harus melakukan koneksi ke SMSC. Ada beberapa cara untuk melakukan koneksi ke SMSC antara lain :

a) Menggunakan Terminal Baik Berupa GSM Modem atau Handphone.

Cara ini adalah yang paling mudah tetapi memiliki kekurangan antara lain jumlah pesan yang dikirim permenit sangat terbatas(sekitar 6-10 pesan per menit). Untuk mengantisipasi hal ini biasanya digunakan lebih dari satu terminal.

b) Koneksi Langsung ke SMSC

Dengan melakukan koneksi langsung ke SMSC kita dapat mengirim pesan dalam jumlah banyak, dapat mencapai sekitar 600 SMS per menit bergantung pada kapasitas dari SMSC itu sendiri. Untuk melakukan koneksi ke SMSC diperlukan protokol pengubung. Protokol yang umum digunakan adalah UCP, SMPP, CIMD2, OIS dan TAP. Masing-masing operator GSM menyediakan tipe protokol yang berbeda-beda.

(6)

c) Menggunakan Software Bantu

Saat ini banyak vendor telekomunikasi menawarkan software bantu untuk melakukan koneksi ke SMSC, dari yang bersifat freeware, open source sampai dengan komersial. Pemilihan koneksi ke SMSC biasanya disesuaikan dengan jumlah pesan SMS yang akan dikirim.

4) PDU sebagai bahasa SMS

Data yang mengalir ke atau dari SMSC harus berbentuk PDU (Protocol Data Unit). PDU berisi bilangan-bilangan heksadesimal yang mencerminkan bahasa I/O. PDU terdiri dari beberapa header yang berbeda pada saat kirim SMS ke SMSC dengan saat SMS diterima dari SMSC. PDU untuk mengirim SMS terdiri dari dari delapan header, sebagai berikut :

a) Nomor SMSC

Header pertama ini terdiri dari tiga subheader, yaitu :

(1) Jumlah pasangan heksadesimal SMSC dalam bilangan heksa. (2) National atau Internasional code

(3) Nomor SMSC dalam pasangan heksa dibalik-balik, jika tertinggal satu angka yang tidak memiliki pasangan, angka tersebut akan dipasangkan dengan huruf F didepannya. Berikut ini adalah daftar SMSC pada beberapa operator Indonesia dan cara penulisannya:

b) Tipe SMS Untuk send tipe SMS = 1. Jadi bilangan heksanya adalah 01.

c) Nomor Referensi SMS Nomor referensi ini diartikan 0, jadi bilangan heksanya adalah 00. Nanti akan diberikan sebuah nomor referensi otomatis oleh ponsel atau alat SMS gateway.

(7)

d) Nomor ponsel penerima Sama seperti cara penulisan PDU header untuk SMSC, header ini juga terbagi atas tiga bagian, yaitu :

(1) Jumlah pasangan heksadesimal nomor ponsel yang dituju dalam bilangan heksa. (2) National atau International code

(3) Nomor ponsel yang dituju dalam pasangan heksa dibalik-balik.

e) Bentuk SMS 00 dikirim sebagai SMS, 01 dikirim sebagai telex, 02 dikirim sebagai fax. f) Skema encoding data I/O Yaitu skema 7 bit dan 8 bit

g) Jangka waktu sebelum SMS Expired

Jika bagian ini di-skip, berarti waktu berlakunya SMS tidak dibatasi, sedangkan jika diisi dengan suatu bilangan integer yang kemudian diubah ke pasangan heksa tertentu, bilangan tersebut akan mewakili jumlah waktu validitas SMS tersebut.

h) Isi SMS

Header ini terdiri dari dua subheader, yaitu : (1) Panjang isi (jumlah huruf dari isi) Contoh : “hello” = 5 huruf ( 05 heksa ). (2) Isi berupa pasangan bilangan heksa.

Sesungguhnya, terdapat dua mode untuk mengirim dan menerima SMS, yaitu mode teks dan mode PDU ( Protocol Data Unit ). Akan tetapi, sistem mode teks tidak didukung oleh semua operator GSM maupun terminal. Pada terminal, kita dapat mengecek menggunakan perintah “AT+CMGF=1”. Jika hasilnya error, dapat dipastikan bahwa terminal Anda tidak mendukung mode teks.

a) Text Mode

Mode ini adalah cara termudah untuk mengirim pesan. Pada mode teks pesan yang kita kirim tidak dilakukan konversi. Teks yang dikirim tetap dalam bentuk aslinya dengan panjang mencapai 160 (7 bit default alphabet) atau 140 (8 bit) karakter. Sesungguhnya, mode teks adalah hasil enkode yang direpresentasikan dalam bentuk format PDU. Kelemahannya, kita

(8)

tidak dapat menyisipkan gambar dan nada dering ke dalam pesan yang akan dikirim serta terbatasnya tipe encoding.

b) PDU (Protocol Data Unit) Mode

PDU Mode adalah format message dalam heksadesimal octet dan semi-decimal octet dengan panjang mencapai 160 (7 bit default alphabet) atau 140 (8 bit) karakter. Kelebihan menggunakan mode PDU adalah kita dapat melakukan encoding sendiri yang tentunya harus pula didukung oleh Hardware dan operator GSM, melakukan kompresi data, menambahkan nada dering dan gambar pada pesan yang akan dikirim. Beberapa tipe encoding yang umum digunakan adalah “PCCP437”, ”PCDN”, “8859-1”, “IRA” dan “GSM”. Anda dapat mengeceknya dengan perintah “AT+CSCS”. Kita juga dapat menambahkan header ke dalam pesan yang akan dikirim, seperti timestamp, nomor SMSC dan meta-informasi lainnya. Keterangan lengkap mengenai mode ini dapat dilihat pada ETSI GSM 03.40 dan GSM 03.38. Aplikasi yang akan dibuat menggunakan mode PDU dengan encoding 7 bit default alphabet. 5) SMS Deliver PDU (Mobile Terminated)

SMS Deliver PDU ialah terminal menerima pesan yang datang atau masuk dari SMSC dalam format PDU. Gambar 2 dibawah merupakan gambar dari skema format SMS deliver PDU.

Contoh: Kita menerima pesan dari 628122888374 dengan isi pesan SMS adalah ‘hellohello” pada tanggal 6 Januari 2004 pukul 16.22 wib. Maka format PDU adalah:

06912618010000040C912618228838470000401060612202820AE8 329BFD4697D9EC37 Dibawah ini merupakan penjelasan masing-masing format dari gambar 2 yaitu sebagai berikut : a) Service Center Address (SCA) SCA adalah alamat (nomor) dari SMSC. SCA memiliki tiga komponen utama yaitu, type of number, dan service center number.

(9)

b) PDU Type

Nilai default dari PDU Type untuk SMS Deliver adalah 04 heksa, yang memiliki arti 04 heksa = 00000100

Keterangan :

1) RP: Reply Path. Parameter yang menunjukkan bahwa alur jawaban ada.

2) UDHI : User Data Header Indicator. Bit ini bernilai 1 jika data pengirim dimulai dengan suatu judul atau tema.

3) SRI: Status Report Indication. Bit ini bernilai 1 jika suatu status laporan akan dikembalikan ke SME.

4) MMS: More Message to Send. Bit ini bernilai 0 jika ada pesan lebih yang akan dikirim. 5) MTI: Message Type Indicator. Bit ini bernilai 0 untuk menunjukkan bahwa PDU ini adalah suatu SMS Deliver.

(10)

c) Originator Address (OA)

OA adalah alamat (nomor) dari pengirim, yang terdiri dari atas panjangnya nomor pengirim (Len), format dari nomor pengirim (Type Number), dan nomor pengirim (Originator Number). Nilai dari OA pada contoh diatas adalah 0C91261822883847.

Dibawah ini contoh format penulisan OA:

(1) Nomor OA : ABCDEFGHIJKLMNOPQRST Format dalam PDU : 14 81 BA DC FE HG JI LK NM PO RQ TS

(2) Nomor OA : +ABCDEFGHIJKL Format dalam PDU : 0C 91 BA DC FE HG JI LK d) Protocol Identifier (PID)

Protocol Identifier adalah tipe atau format dari cara pengiriman pesan, yang biasanya diatur dari handphone pengirim. Misalnya tipe Standard Text, Fax, E- mail, Telex, X400, dan lain-lainnya. Nilai default dari PID adalah 00 = “Standard Text”. Untuk contoh diatas nilai dari PID adalah 00, sehingga pesan yang diterima berupa text standard.

e) Data Coding Scheme

Data Coding Scheme adalah rencana dari pengkodean data untuk menentukan kelas dari pesan tersebut apakah berupa SMS teks standar, Flash SMS, atau bahkan Blinking SMS seperti terlihat pada tabel 6 berikut ini.

(11)

Hal yang perlu diperhatikan di sini, pada beberapa handphone dengan message class 0 dengan encoding 7 bit berupa flash SMS, sedangkan dengan encoding 16 bit Unicode (ucs2), message yang didahului “0001” dengan class 0 berupa blinking flash SMS.

Pada contoh di atas DCS adalah 00 yang berarti bahwa pesan yang diterimamerupakan pesan text standard.

f) Service Center Time Stamp (SCTS)

Service Center Time Stamp adalah waktu dari penerimaan pesan oleh SMSC penerima. SCTS terdiri dari tahun, bulan, tanggal, jam, menit dan detik, serta zona waktu. Nilai SCTS pada contoh diatas adalah 40106061220282.

(12)

g) User Data Length (UDL)

User Data Length adalah panjang dari pesan yang diterima dalam bentuk teks standar. Pada contoh di atas nilai dari UDL adalah 0A, yang berarti pesan yang diterima adalah sebanyak 10 karakter.

h) User Data (UD)

User Data adalah pesan yang diterima dalam format heksadesimal. Pada contoh di atas nilainya adalah E8329BFD4697D9EC37. pengkodean dari nilai heksadesimal menjadi teks standar dengan bantuan tabel kode ASCII (Tabel 9) dapat dilihat pada tabel 8:

Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai heksadesimal dari E8329BFD4697D9EC37 adalah “hellohello”. Ini berarti pesan yang diterima adalah “hellohello”.

(13)

6) SMS Submit PDU (Mobile Originated)

SMS Submit PDU ialah pesan yang dikirim dari handphone ke terminal yangkemudian dikirimkan ke SMSC (Wesołowski, 2002). Pada prinsipnya apabila kita mengirim pesan ke nomor tujuan, pesan itu akan melalui SMSC.

Pesan yang akan dikirimkan oleh terminal masih dalam bentuk teks, sedangkandalam pengiriman ke SMSC harus dalam bentuk PDU. Untuk itu sebelum dikirim, terminal atau handphone akan melakukan perubahan dari format teks menjadi format PDU, proses ini disebut proses encodec. Adapun skema dari format SMS Submit PDU telah diatur dan diteteapkan oleh ETSI sebagai berikut:

(14)

Misalnya kita mengirim pesan SMS ke nomor 628569976796 dengan isi pesan “pesan pendek” dengan batas waktu pengiriman (waktu penyimpanan pesan di SMSC, jika nomor tujuan tidak dapat menerima pesan) 5 hari. Maka format PDU adalah :

0011000C912618229888040000AB0CD0F23CEC06C1CB6E72790D

Dibawah ini merupakan penjelasan masing-masing format dari gambar 3 yaitu sebagai berikut : a) Service Center Address (SCA) SCA adalah alamat (nomor) dari SMSC. SCA memiliki tiga komponen utama yaitu, type of number, dan service center number. Pada contoh di atas nilai dari SCA adalah 00.

b) PDU Type

Nilai default dari PDU Type untuk SMS Submit adalah 11 heksa. Pada contoh diatas, PDU Type adalah 11 yang memiliki arti:

Keterangan :

(1) RP : Reply Path. Parameter yang menunjukkan bahwa alur jawaban ada.

(2) UDHI : User Data Header Indicator. Bit ini bernilai 1 jika data pengirim dimulai dengan suatu judul atau tema.

(15)

(3) SRI : Status Report Indication. Bit ini bernilai 1 jika suatu status laporan akan dikembalikan ke SME.

(4) VPF : Validity Period Format. Format dari abats waktu pengiriman jika pesan gagal diterima.

0 0 Jika pesan tidak sampai di SMSC. 1 0 Format relatif (satu oktet).

0 1 Format enhanced (tujuh oktet). 1 1 Format absolut (tujuh oktet).

(5) RD : Reject Duplicates. Parameter yang menandakan ya atau tidaknya Service Center akan menerima suatu pengiriman pesan SMS untuk suatu pesan yang masih disimpan dalam Service Center tersebut. Ia mempunyai MR dan DA yang sama sebagai pesan dikirimkan dari OA yang sama.

(6) MTI : Message Type Indicator. Bit ini bernilai 0 untuk menunjukkan bahwa PDU ini adalah suatu SMS Deliver.

c) Message Reference (MR)

Message Reference adalah acuan dari pengaturan SMS. Unutk membiarkan pengaturan pesan SMS dilakukan sendiri oleh handphone tujuan, maka nilai yang diberikan adalah “00”. Jadi pada message Reference hasilnya adalah 00.

d) Destination Address (DA)

DA adalah alamat (nomor) tujuan, yang terdiri atas panjang nomor tujuan (Len), format dari nomor tujuan (Type Number) dan nomor tujuan (Destination Number).

(16)

e) Protocol Identifier (PID) Untuk contoh diatas nilai dari PID adalah 00. f) Data Coding Scheme Pada contoh di atas DCS adalah 00.

g) Validity Period (VP) Validity Period adalah lama waktu pesan SMS disimpan di SMSC apabila pesan tersebut gagal diterima oleh handphone penerima.

Pada contoh di atas, waktu VP-nya 5 hari, maka nilai VP adalah 166 + 5 = 171 d = AB h. Jadi pada Validity Period hasilnya adalah AB.

h) User Data Length (UDL) Pada contoh di atas nilai dari UDL adalah 0C, yang berarti pesan yang dikirim adalah sebanyak 12 karakter.

i) User Data (UD) User Data adalah pesan yang akan dikirim dalam format heksadecimal. Pada contoh ini pesan SMS yang dikirim adalah “Pesan pendek”. Pengkodean dari nilai teks standar menjadi heksadesimal dilakukan dengan bantuan Default Alphabet yang dibekukan oleh ETSI GSM 03.38 (Tabel ASCII) (Park, 2003).

(17)

Dari tabel di atas terlihat bahwa hasil dari pengkodean adalah :

D0F23CEC06C1CB6E72790D. Jadi pada User Data hasilnya adalah D0F23CEC06C1CB6E72790D. Dari penjelasan di atas di peroleh hasil unuk pengiriman SMS dalam format PDU

unutk contoh tersebut adalah :

0011000C912618229888040000AB0CD0F23CEC06C1CB6E72790D 7) Layanan Aplikasi SMS

Layanan aplikasi SMS pada dasarnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan aplikasi internet dan internet pada umumnya, yaitu layar monitor yang berukuran kecil, keterbatasan jumlah karakter yang dapat dituliskan, serta keterbatasan tombol pada ponsel untuk pengoperasian aplikasi. Tiga karakteristik tersebut selalu menjadi fokus yang mendasari pada pengembangan aplikasi tersebut, sehingga informasi yang disediakan singkat dan jelas dengan pengoperasian aplikasi mudah dan sederhana yang merupakan penggunaan tombol pada ponsel. Dengan demikian akan dapat dikenal aplikasi yang cocok untuk dikembangkan menjadi aplikasi berbasis SMS.

Pada akhirnya SMS menjadi layanan messagging yang populer dan digemari oleh customer telepon seluler. Layanan SMS dapat diintegrasikan dengan layanan GSM yang lain seperti voice, dan fax. Oleh karena itu pesan SMS selain digunakan untuk pengiriman pesan person to person juga digunakan untuk notifikasi voice dan fax mail yang dating kepada customer. Selain itu SMS juga berharga murah, bersifat sederhana dan personal,

serta dalam pengoperasiannya tidak terlalu mengganggu kesibukan pemakainya, karena mereka dapat mengirim atau menerima pesan SMS pada waktu yang mereka kehendaki. ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

Permasalahan yang Ada Informasi terpenting bagi siswa atau wali siswa yang terkait dengan kegiatan belajar disekolah seperti informasi nilai, jadwal ujian, absensi siswa atau lainnya. Biasanya diperoleh saat pihak sekolah sudah mengumumkannya, dan informasi tersebut bisa diperoleh hanya di sekolah saja. Artinya, akan sulit bagi para siswa atau wali siswa untuk memperoleh informasi yang diinginkan pada saat kapan pun dan dimanapun.

(18)

Masalah lain yang ditemukan adalah sulitnya para orang tua atau wali siswa untuk mengetahui secara detil bagaimana prestasi dan prilaku anaknya selama di sekolah. Selama ini para orang tua atau wali siswa memperoleh informasi tentang putra-putri mereka sebatas hanya pada saat pembagian laporan hasil belajar saja.

Strategi Pemecahan Masalah Sebuah solusi yang cukup ideal untuk menyelesaikan permasalahan di atas adalah dengan dibuatnya program aplikasi SMS Gateway. Keuntungan yang didapatkan jika menggunakan aplikasi ini adalah mempermudah serta membuat lebih efisien dan efektif dalam hal penerimaan maupun pengiriman informasi melalui SMS.

1. Program Aplikasi

a. Analisa Aplikasi Usulan Program aplikasi yang diusulkan yakni sebuah aplikasi SMS Gateway. Aplikasi SMS Gateway berperan sebagai pengolah informasi, dimana informasi tersebut dikemas dalam bentuk SMS. Informasi yang disajikan sesuai dengan apa yang direquest oleh siswa atau wali siswa. Proses request informasi dapat dilakukan dengan mengirimkan SMS.

b. Metode Kerja Sistem Usulan SMS Gateway Aplikasi SMS Gateway ini dengan nama SMK SATRIA yang dijalankan pada sebuah komputer yang terhubung dengan database. Dan menggunakan sebuah handphone yang dihubungkan melalui USB port sebagai penerima SMS (receiver). Aplikasi ini akan menerima semua SMS yang masuk dan meresponnya secara otomatis. Di bawah ini adalah tahapan-tahapan proses yang dilakukan oleh aplikasi ini:

a) Siswa atau wali siswa mengirim SMS dengan format tertentu yang telah ditentukan, kemudian diterima oleh handphone yang sudah dihubungkan dengan komputer tadi.

b) Tahap selanjutnya, aplikasi membaca SMS yang masuk ke handphone dan segera menyimpannya ke dalam database dengan status “Belum diproses”.

c) Setelah SMS tersimpan didalam database, aplikasi membuat SMS balasan dan menyimpannya kedalam database dengan status “Belum dikirim”.

d) Tahapan yang terakhir adalah: aplikasi SMS Gateway mengirimkan SMS balasan yang tersimpan didatabase dan merubah statusnya menjadi “Telah dikirim”, serta merubah status SMS yang diterima menjadi “Telah diproses”. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

(19)

Sedangkan tahapan–tahapan yang dilakukan pada proses broadcast adalah sebagai berikut: melalui aplikasi SMS Gateway petugas sekolah mengetik SMS berisi informasi sekolah yang ingin disampaikan, kemudian petugas sekolah menentukan nomor-nomor handphone yang dituju, dan selanjutnya petugas dapat mengirimkannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 6 di bawah ini:

Pada aplikasi SMS Gateway terdapat beberapa ketentuan, yaitu SMS balasan akan dikirim setelah siswa atau wali siswa mengirimkan request SMS berdasarkan format tertentu. Apabila ada kesalahan format pada request SMS, maka aplikasi kesalahan. Seperti aplikasi SMS Gateway pada umumnya, agar memudahkan dalam pengolahan data, maka ditentukan beberapa format untuk melakukan request SMS. Ada 14 format SMS request yang ditentukan pada aplikasi SMS Gateway ini. Pada tabel 16 berikut ini adalah format yang telah ditentukan untuk melakukan request .

(20)

Sedangkan untuk broadcast tidak dibuat khusus, karena hanya berbentuk informasi sekolah yang ditulis oleh petugas sekolah dan dikirimkan ke siswa atau wali yang sudah terdaftar.

(21)

2. Rancangan Basis Data

Dalam membuat program aplikasi sistem informasi akademik berbasis SMS ini, dibutuhkan database untuk menyimpan data. Berikut dibawah ini adalah gambar rancangan ER-Diagram (gambar 7), transformasi dari ER-Diagram ke LRS (gambar 8), rancangan Logical Record Structure (LRS) (gambar 9), berikut spesifikasinya:

(22)
(23)

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 1. Spesifikasi Hardware dan Software

a. Untuk Komputer

1) Hardware Dibawah ini merupakan spesifikasi hardware komputer yang harus dipenuhi untuk menjalankan aplikasi SMS Gateway dengan baik.

a) Processor Intel Pentium IV 3.00 GHz b) RAM/Memory 512 MB

c) Keyboard dan Mouse. d) Monitor

(24)

e) Harddisk 80 GB.

f) Handphone (Telepon selular) g) SIM Card

h) Kabel Data USB. 2) Software

Dibawah ini merupakan spesifikasi perangkat lunak yang harus dipenuhi untuk menjalankan aplikasi SMS Gateway dengan baik

a) Sistem Operasi Ms Windows XP Profesional b) Java Runtime Environment 1.6.0

c) MySQL Database

d) Driver Handphone PC Suite 2. Implementasi Program

Implementasi sistem berguna untuk mengetahui apakah program yang telah dibuat dapat berjalan secara maksimal, untuk itu maka program tersebut harus diuji dahulu mengenai kemampuannya agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan pada saat implementasi nantinya. Pada aplikasi yang dibuat penulis ini terdapat dua tahap implementasi program, yaitu pada program aplikasi SMS Gateway yang terinstall pada komputer untuk digunakan sebagai pengolah data yang dikirimkan oleh siswa atau wali siswa dan program aplikasi mobile yang terinstall pada handphone siswa atau wali siswa untuk digunakan sebagai media pengiriman request informasi.

Implementasi Aplikasi SMS Gateway

Sebelum aplikasi SMS Gateway dioperasikan, yang harus dilakukan pertama kali adalah menghubungkan komputer dengan handphone melalui media perantara sebuah kabel data. Pada sistem ini handphone yang digunakan oleh penulis adalah Sony Ericcson Z610i. untuk lebih jelasnya lihat gambar 10 berikut ini:

(25)

3. Cara Pengoperasian Aplikasi SMS Gateway

Setelah semua kebutuhan yang diperlukan dipenuhi, langkah selanjutnya adalah menjalankan aplikasi SMS Gateway. Saat pertama kali dijalankan, aplikasi akan memeriksa apakah database sudah dibuat atau sudah belum, jika belum maka aplikasi akan memberikan pertanyaan apakah ingin membuat database baru?, jika pilih “ya” maka database dengan nama “satria” akan dibuat dengan username dan password default “admin”. Setelah itu akan muncul sebuah form login, user harus mengisi UserName dan Password agar dapat masuk ke sistem. Berikut adalah tampilan layar semua form yang ada pada sistem ini.

a. Tampilan Layar Form Login

Pada tampilan layar form Login terdapat textfield UserName dan Password yang harus diisi oleh user yang berhak dan sudah terdaftar, setelah UserName dan Password diisi, tombol Login harus diklik, jika UserName dan Password sudah terdaftar dan yang dimasukan adalah benar barulah akan ditampilkan layar menu utama. Tetapi jika UserName dan Password tidak terdaftar atau sudah terdaftar tapi salah dalam menginputnya, maka akan tampil pesan kesalahan login gagal. Untuk keluar dari form Login gunakan tombol “Exit” Bentuk tampilannya dapat dilihat pada Gambar 11:

(26)

b. Tampilan Layar Menu Utama

Pada menu utama terdapat tiga menu pilihan, yaitu “File”, “Form”, “SMS Gateway”. Apabila user memilih menu “File” terdapat submenu “Administrator”, “Edit Account”, “Logout”, dan “Exit”. Apabila user memilih menu “Form” terdapat submenu “Siswa”, “Mata Pelajaran”, “Ekstra Kurikuler”, “Absensi”, “Nilai Mata Pelajaran”, “Nilai Ekstra Kurikuler”, “Jadwal Ujian”, “Kasus”, “Siswa Kasus”, “SPP”, dan “Buku Pelajaran”, “Tunggakan”, “Tunggakan Siswa”. Apabila user memilih menu “SMS Gateway” terdapat submenu “SMS Gateway”. Tampilan layar Menu Utama dapat dilihat pada Gambar 12 berikut ini:

c. Tampilan Layar Form SMS Gateway

Form SMS Gateway adalah inti dari sistem informasi berbasis SMS gateway ini. Pada Form SMS Gateway terdapat lima buah tab, yang pertama adalah tab “KOTAK MASUK”, pada tab ini terdapat textarea pesan masuk yang akan menampilkan SMS masuk, dan textarea pesan balasan yang menampilkan SMS balasan yang ditulis otomatis oleh aplikasi SMS Gateway. Bentuk tampilannya terdapat pada gambar 13 berikut ini:

(27)

Tab yang kedua adalah tab “KOTAK KELUAR”, pada tab ini terdapat textarea untuk menulis SMS, pada tab ini juga terdapat tabel nomor yang dituju yang dilengkapi dengan fasilitas pencarian. Untuk mengirim SMS (broadcast) pertama kali user harus menulis SMS pada textarea tulis pesan, kemudiantentukan nomor yang dituju barulah klik tombol kirim. Bentuk tampilannya dapat dilihat pada gambar 14 berikut ini:

Tab yang ketiga adalah tab “TABEL PESAN”, pada tab ini terdapat tiga buah tab yang masing-masing berisi daftar pesan yang masuk, daftar pesan keluar, dan daftar saran/kritik yang masuk. Bentuk tampilannya dapat dilihat pada gambar 15, 16, dan 17 berikut ini:

(28)
(29)

Tab yang terakhir adalah tab “PENGATURAN”, pada tab ini terdapat beberapa pengaturan yang dibutuhkan seperti pengaturan port, bits per second, data bits, parity, stop bits, dan flow control. Untuk memulai penyambungan ke terminal user harus mengklik tombol “Sambung”, sedangkan untuk memutuskan sambungan user harus mengklik tombol “Putus”. Pada tab ini juga ditampilkan informasi mengenai handphone yang digunakan. Bentuk tampilannya dapat dilihat pada gambar 19 berikut ini:

(30)

4. Tampilan SMS balasan dari Aplikasi SMS Gateway Berikut ini adalah tampilan SMS balasan dari aplikasi SMS Gateway untuk setiap request yang dikirimkan oleh siswa atau wali siswa.

a. Request INFO

Request “INFO” untuk mengetahui informasi format SMS, aplikasi SMS Gateway akan membalasnya dengan 6 pesan SMS yang berisi informasi format SMS untuk request, seperti pada gambar 20, 21 dan 22 berikut ini:

b. Request REG

Request “REG” berfungsi untuk melakukan pendaftaran agar bisa menggunakan fasilitas request, aplikasi SMS Gateway akan membalasnya dengan pesan yang berbeda untuk siswa dan wali siswa, seperti pada gambar 23, untuk siswa dan untuk wali berikut ini:

(31)

5. Evaluasi Program

Setiap program aplikasi sudah pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing- masing, sama halnya dengan aplikasi SMS Gateway ini. Adapun kekurangan dan kelebihan pada aplikasi ini adalah sebagai berikut:

Aplikasi SMS Gateway 1) Kelebihan Program

a) Aplikasi dapat dijalankan dengan mudah karena mempunyai tampilannya yang user friendly.

b) Siswa atau wali siswa bisa mendapatkan informasi akademik untuk semester yang lalu atau yang sudah lewat.

c) Untuk fasilitas broadcast, user dapat memilih bebas memilih nomor- nomor ponsel yang ingin dituju. Baik nomor ponsel siswa, wali siswa, maupun keduanya.

2) Kekurangan Program

a) Kondisi handphone yang sering digunakan akan mengurangi kondisi sinyal dan jenis simcard yang digunakan. Oleh sebab itu lokasi, tempat dan juga pemillihan jenis simcard yang digunakan akan menunjang kelancaran aplikasi SMS Gateway ini.

b) Pemasangan aplikasi ini masih tergolong sulit, karena harus tersedia beberapa aplikasi pendukung lain seperti Java 2 SDK 1.6.0 dan mysql SERVER.

(32)

PENUTUP

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terhadap permasalahan dan penyelesaian yang telah dibuat, maka dapat ditarik kesimpulan untuk pengembangan sistem ke tahap yang lebih komplek. Dari hasil analisis terhadap masalah dan aplikasi yang dikembangkan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain:

a. Dengan adanya aplikasi SMS Gateway dan Mobile Application (Request Sender), maka akan lebih memudahkan siswa atau wali siswa untuk dapat me-request dan mengetahui informasi-informasi penting dari sekolah.

b. Dengan aplikasi SMS Gateway, informasi yang diinginkan siswa atau wali siswa bisa didapatkan kapanpun dan dimanapun.

c. Dengan Mobile Application (Request Sender), untuk mendapatkan informasi yang diinginkan siswa atau wali siswa tidak perlu repot-repot untuk mengetik SMS dengan format tertentu yang panjang dan sulit diingat.

d. Pihak sekolah akan lebih mudah dalam mengumumkan atau menyampaikan informasi yang sifatnya masal, baik untuk siswa maupun wali siswa. Pihak sekolah dapat menjalin komunikasi dengan orang tua siswa secara lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anuff, Ed., ”Java Source Book”, Andi, Yogyakarta, 2003. Asoke K. Talukder, Moblie Computing, 2005.

Krzysztof Wesołowski, Mobile communication systems, 2002.

John Park, Practical data communications for instrumentation and control, 2003. Jogiyanto, “Sistem Teknologi Informasi”, Andi, Yogyakarta, 2005.

Kadir, Abdul, “Penuntun Praktis Belajar SQL”, Andi, Yogyakarta, 2002. Kadir, Abdul, “Dasar Pemrograman JAVA2”, Andi, Yogyakarta, 2003.

Munawar, “Pemodelan Visual dengan UML”, Graha Ilmu, Jakarta, 2005. Prasetyo, Dwi, Didik, “150 Rahasia Pemrograman Java”, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2007.

(33)

Gambar

Tab  yang  ketiga  adalah  tab   “TABEL PESAN”,  pada  tab  ini   terdapat  tiga  buah  tab   yang masing-masing berisi daftar pesan yang masuk, daftar pesan keluar, dan daftar saran/kritik yang masuk

Referensi

Dokumen terkait

Title Sub Title Author Publisher Publication year Jtitle Abstract Notes Genre URL.. Powered by

Demikianlah berbagai sketsa kikir yang diurai dalam penelitian ini menggambarkan betapa sektor finansial di Indonesia belum mampu menjadi pusat dari sistem bisnis yang

Pada form menu utama admin atau pengguna dapat menggunakannya untuk membuka tab-tab yang ada seperti tab input data surat masuk, agenda surat masuk, surat keluar, agenda

Hal ini mengindikasikan bahwa citra rumah sakit yang positif tidak hanya meningkatkan loyalitas pasien secara langsung, tetapi juga meningkatkan kepuasan pasien

Dalam rangka untuk mendesain hietograf hujan atau distribusi waktu kejadian hujan, maka akan dikontruksi berdasarkan data historis kejadian hujan ekstrim dan selanjutnya akan

(1)Bidang Pengawasan dan Evaluasi yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang mempunyai tugas membantu dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Badan dalam hal: a.menerima,

Kejuaraan ini merupakan kegiatan pertama dari UKM PENCAK SILAT UNSOED dan insha allah tingkat mahasiswa pun akan menjadi agenda rutin bagi kami, dengan tujuan

Hasil nilai rata-rata tekanan intraokular ini lebih tinggi dibandingkan penelitian yang dilakukan oleh Rene, et al pada populasi orang Eropa, menunjukkan dari