• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BESARNYA PEMBERIAN KREDIT DAN RISIKO KREDIT TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) (Survey Pada Unit Simpan Pinjam Koperasi di Kota Tasikmalaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BESARNYA PEMBERIAN KREDIT DAN RISIKO KREDIT TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU) (Survey Pada Unit Simpan Pinjam Koperasi di Kota Tasikmalaya)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BESARNYA PEMBERIAN KREDIT DAN RISIKO KREDIT TERHADAP SISA HASIL USAHA (SHU)

(Survey Pada Unit Simpan Pinjam Koperasi di Kota Tasikmalaya) Fegita Resty Fauzia

113403165

Email : fegitaresty_fauzia@gmail.com Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Siliwangi ABSTRAK

Objek penelitian ini adalah (1) pemberian kredit dan (2) risiko kredit (3) dan sisa hasil usaha (SHU) pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh besarnya pemberian kredit dan risiko kredit terhadap sisa hasil usaha (SHU) pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya baik secara simultan maupun parsial. Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan survey, pengumpulan data melalui penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian lapangan dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan wawancara sedangkan penelitian kepustakaan yaitu melalui berbagai literature yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Untuk menganalisis data maka penulis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) secara parsial besarnya pemberian kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap risiko kredit pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya, (2) secara simultan besarnya pemberian kredit dan risiko kredit berpengaruh signifikan terhadap risiko kredit terhadap Sisa Hasil Usaha pada Unit Simpan Pinjam di Kota Tasikmalaya, (3) secara parsial besarnya pemberian kredit berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha (SHU) pada Unit Simpan Pinjam Koperasi di Kota Tasikmalaya, (4) secara parsial risiko kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap sisa hasil usaha (SHU) pada Unit Simpan Pinjam di Kota Tasimalaya.

Kata kunci : Pemberian Kredit, Risiko Kredit, Sisa Hasil Usaha (SHU)

ABSTRACT

This research objects are 1) giving credit; 2) credit risk, and; 3) net income on the unit of saving and loan coorperation in Tasikmalaya town. This research purpose is to know how the influence of the amount of giving credit and it’s risk toward the net income on the

(2)

cooperation on saving and loan unit is simultaneously or partially. On doing the research, the researcher used a descriftive research method by survey approach. To collect the data this research used field studies and litelature. Field studies consist of direct observation, documentation, and interviewing, while literature studies was by studying some literature related to the research question. To analyze the data, researcherused line analysis. Research result showed that 1) partially, amount of giving credit influenced but in signifikan toward credit risk on the unit of saving and loan corporation in Tasikmalya, 2) simultaneously, the amount of giving credit and it’s risk influence significantly toward the net income of the unit of saving ang loan coorperation in Tasikmalaya, 3) partially, the amount of giving credit has a significant influence toward the net income of the unit saving and loan corporate in Tasikmalaya, 4) partially, the credit risk has insignificant influence toward the net income of the unit of saving and loan corporation in Tasikmalaya.

Keywords : Giving Credit, Credit risk, and Net income

PENDAHULUAN

Koperasi merupakan salah satu penggerak perekonomian rakyat yang berfungsi untuk membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi para anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Selain itu, koperasi juga berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial perusahaan terutama dalam hal pemberian kredit modal kerja kepada anggotanya. Tujuan utama koperasi simpan pinjam memberikan kredit kepada anggotanya, sehingga masalah utama yang dihadapi oleh koperasi simpan pinjam adalah seberapa besar kegiatan koperasi dalam bidang pemberian kredit kepada anggotanya dapat menimbulkan suatu risiko yaitu risiko timbulnya kredit macet.

Kegiatan pemberian kredit tersebut dapat terwujud degan baik apabila koperasi memiliki standar operasional prosedur dalam menetapkan kebijakan pemberian kredit yang akan disalurkan kepada anggotanya. Standar operasional prosedur pemberian kredit yang ditetapkan oleh koperasi khususnya koperasi simpan pinjam harus dilakukan sebelum koperasi memutuskan untuk menyetujui permintaan atau penambahan kredit yang diajukan oleh anggotanya. Standar operasional penetapan pemberian kredit dapat dijadikan sebagai bahan dasar oleh koperasi simpan pinjam dalam mengukur sejauh mana risiko yang di timbulkan atas kegiantannya tersebut.

(3)

Dengan mengetahui sejauh mana risiko kredit yang akan dialami oleh koperasi simpan pinjam dalam hal pemberian kredit, maka koperasi akan menjadikan informasi tersebut sebagai tolak ukur dalam menentukan seberapa besar SHU yang akan didapat dikarenakan standar operasional prosedur penyaluran kredit tersebut dapat meminimalisir risiko kredit yang akan dihadapi sebagai masalah yang timbul akibat pemberian kredit. Hal tersebut terjadi sebagai akibat koperasi simpan pinjam memiliki kegiatan utama yaitu memberikan kredit kepada anggotanya.

Risiko pemberian kredit merupakan masalah utama yang harus diwaspadai oleh koperasi, khususnya untuk koperasi simpan pinjam dikarenakan koperasi simpan pinjam memiliki kegiatan utama dalam bidang pemberian kredit yang akan menimbulkan risiko kredit macet atau bahkan risiko tidak tertagihnya kredit. Semakin besar jumlah kredit yang didiberikan kepada anggota maka semakin besar pula piutang atau tagihan yang harus segera diselesaikan. Keadaan tersebut menuntut koperasi untuk memiliki kemampuan dalam menetapkan kebijakan penagihan, kebijakan tersebut menyangkut masalah pengendalian jumlah pemberian kredit, pengumpulan piutang, dan analisis risiko kredit yang mencakup analisis latar belakang anggota yang mengajukan kredit/pinjaman, prospek usaha yang dijalankannya dan jaminan atas pinjamannya.

Pemeberian kredit yang dilakukan oleh koperasi tanpa melakukan analisis kredit terlebih dahulu dapat memperbesar risiko yang akan dihadapi bahkan dapat membahayakan kelangsungan hidup koperasi dikarenakan semakin memungkinkan untuk terjadinya kredit macet atau bahkan memungkinkan terjadinya piutang tak tertagih. Oleh karena itu koperasi harus melakukan analisis kredit terlebih dahulu sebelum menyetujui atau meemberikan kredit, analisis tersebut merupakan upaya koperasi dalam menyelamatkan usahanya.

Kelangsungan usaha koperasi simpan pinjam sangatlah ditentukan oleh besarnya jumlah kredit yang diberikan kepada anggotanya dikarenakan kegiatan utama dari koperasi simpan pinjam adalah memberikan kredit. Semakin besar jumlah kredit yang diberikan semakin besar pula perolehan SHU yang didapat oleh koperasi. Oleh karena itu, dalam pemberian kredit pihak koperasi harus memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut :

1. Tingkat perolehan laba (SHU) artinya jumlah laba atau SHU yang akan diperoleh dari pemberian kredit.

(4)

Sisa hasil usaha (SHU) yang diperoleh oleh koperasi simpan pinjam berasal dari pemberian kredit sebagai kelebihan hasil atau surplus dari adanya pendapatan bunga dengan beban bunga. Pada koperasi simpan pinjam, Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diperoleh dalam tahun berjalan harus disesuaikan dengan anggaran tahun dasar dan anggaran rumah tangga, SHU yang diperoleh tersebut biasanya dimanfaatkan untuk kesejahteraan anggota dengan jalan dibagikan kembali kepada anggota dengan prosentasi yang berbeda antara anggota aktif dan anggota yang pasif disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Selain itu SHU juga digunakan untuk mengembangkan kelangsungan usaha koperasi dan untuk pengembangan pembangunan daerah.

Kota Tasikmalaya merupakan kota yang sudah cukup terbilang besar karena semakain bertambahnya tahun semakin padat pula penduduk yang ada, sehingga memeberikan dorongan kepada penulis untuk mengetahui mengenai pertumbuhan dan pengembangan unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya, dengan adanya unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya dapat membantu meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, dengan adanya penyaluran dana dalam bentuk simpan pinjam berfungsi sebagai lalu lintas uang dimana uang yang dihimpun baik dari anggota maupun non anggota yang akan mengakibatkan penggunaan uang menjadi bertambah, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Secara kualitatif berarti dapat meningkatkan usaha anggotanya sedangkan secara kuantitatif berarti jumlah dana akan bertambah dalam bentuk pendapatan.

Dengan adanya pemberian kredit tersebut sehingga memunculkan adanya risiko kredit dimana semakin besar jumlah kredit yang disalurkan kepada anggota maka semakin besar pula piutang atau tagihan yang harus segera diselesaikan sehingga dapat berpengaruh terhadap perolehan sisa hasil usaha (SHU) pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya.

Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu :

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh besarnya Pemberian Kredit terhadap Risiko Kredit pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya.

(5)

2. Bagaimana pengaruh besarnya Pemberian Kredit dan Risiko Kredit secara simultan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya.

3. Bagaimana pengaruh besarnya Pemberian Kredit secara parsial terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya.

4. Bagaimana pengaruh Risiko Kredit secara parsial terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya.

Tujuan dan pelaksanaan penelitian iniakan dikaitkan dengan identifikasi masalah yang telah dikemukakan yaitu :

1. Untuk mengetahui pengaruh besarnya Pemberian Kredit terhadap Risiko Kredit unit simpan pinjam di Kota Tasikmalaya.

2. Untuk mengetahui pengaruh besarnya Pemberian Kredit dan Risiko Kredit secara simultan terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya.

3. Untuk mengetahui pengaruh besarnya Pemberian Kredit secara parsial terhadap Sisa Hasil Usha (SHU) pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya.

4. Untuk mengetahui pengaruh Risiko Kredit secara parsial terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada unit simpan pinjam di Kota Tasikmalaya.

METODE PENELITIAN

Menurut Sugiyono (2014:2) “ Metode penelitian yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dikembangkan sutu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah ”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan survey lapangan.menurut Sugiyono (2012:35) Metode penelitian desktiptif adalah suatu metode penlenitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri atau lebih (Independen) tanpa membuat perbandingan atau menggabungkan antara variabel satu dengan yang lain. Metode deskriptif dapat disimpulkan sebagai sebuah metode yang bertujuan untuk melukiskan atau menggambarkan keadaan di laangan secara sistematis dengan fakta-fakta dengan interpretasi yang tepat dan data yang saling berhubungn, serta bukan hanya untuk mencari kebenaran mutlak tetapi pada hakekatnya mencari pemahaman observasi.

(6)

Penelitian ini merupakan survey lapangan pada unit simpan pinjam koperasi yang terdaftar pada Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi (DISPERIDAGKOP) di Kota Tasikmalaya, dengan mendatangi dan meminta data/informasi secara langsung guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Adapun operasional variabel dalam penelitian ini yaitu : 1. Variabel independen (X)

Yaitu variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi dan tidak bergantung pada variabel sendiri. Ada dua variabel independen dalam penelitian ini yaitu : X1 = pemberian kredit

Dengan Indikator Jumlah kredit yang diberikan pada periode tertentu X2 = Risiko kredit

Dengan indikator Penghapusan piutang tak tertagih 2. Variabel dependen (Y)

Yaitu variabel yang terkait dan dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Sisa Hasil Usaha.

Dengan indikator Besarnya Sisa Hasil Usaha (SHU)

Teknik yang digunakan adalah analisis jalur. Seperti yang diungkapkan sugiyono (2007:297) bahwa analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antara variabel yang berbentuk sebab akibat bukan bentuk hubungan intertif. Melalui analisis jalur ini akan dapat digunakan jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel

independen menuju variabel dependen yang terakhir. PEMBAHASAN

Pengaruh Besarnya Pemberian Kredit Terhadap Risiko Kredit pada Unit Simpan Pinjam Koperasi di Kota Tasikmalaya

Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh besarnya pemberian kredit (X1) terhadap risiko kredit (X2) pad unit simpan pijam koperasi di Kota Tasikmalaya maka digunakan koefisien determinasi. Dimana dalam struktur hubungan atau diagram jalur secara keseluruhan, stuktur antara pemberian kredit (X1) dan risiko kredit (X2) merupakn sub struktur 1, sub struktur ini hanya memperlihatkan sebuah variabel penyebab dan sebuah variabel akibat, dipandang dari sudut persamaan regresi, struktur ini tidak lain adalah struktur linier sederhana. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan bantuan computer melalui

(7)

program softwere SPSS (lampiran) besarnya koefisien determinasi atau pengaruh sebesar 0.003 ini berarti bahwa penyaluran kredit berpengaruh terhadap risiko kredit sebesar 0.03% rendahnya pengaruh tersebut dikrenakan pemberian kredit yang diberikan unit simpan pinjam koperasi Kota Tasikmalaya tidak mempunyai pengaruh yang kuat terhadap risiko kredit. Sedangkan sisanya sebesar 99,07% merupakan pengaruh dari faktor lain yang dapat mempengaruhi risiko kredit yang tidak dibahas dalam penelitian ini, misalnya kondisi perekonomian secara domestik dan faktor non teknis.

Hipotesis yang penulis ajukan adalah : besarnya pemberian kredit berpengaruh positif terhadap risiko kredit. Dalam pengujian hipotesis tersebutdilakukan melalui tahapan yang penulis sajikan pada BAB III. Hasil perhitungan SPSS for Window Versi 21 (lampiran) maka diperoleh Pvalue = 0,134 pada tingkat kesalahan adalah sebesar 5% atau (α = 0,05), yaitu Pvalue > α atau 0,134 < 0,05 sehingga Ha ditolak dan Ho diterima. Dengan dmikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak, sehingga besarnya penyaluran kredit berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap risiko kredit pada koperasi unit simpan pinjam di Kota Tasikmalaya.

Kemungkinan penyebab tidak signifikan antara besarnya pemberian kredit terhadap risiko kredit pada Unit Simapan Pinjam Koperasi di Kota Tasikmalaya dikarenakan adanya petugas penagihan piutang kredit, sehingga risiko kredit pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikamalaya dapat ditekan. Dalam hal ini petugas koperasi mendatangi langsung kepada anggota yang mempunyai kewajiban dalam menyelesaikan angsuran kreditnya. Pengaruh Beasarnya Pemberian Kredit dan Risiko Kredit Secara Simultan Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Unit Simpan Pinjam Koperasi di Kota Tasikmalaya

Pada sub bagian diatas telah dikemukakan mengenai besarnya pemberian kredit terhadap risiko kredit. Selanjutnya penulis akan menganalisis dan menguraikan pengaruh secara simultan besarnya pemberian kredit terhadap risiko kredit serta dampaknya terhadap sisa hasil usaha pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya. Dalam hal ini terdapat tiga variabel yang akan diteliti, yaitu terdiri dari pemberian kredit sebagai variabel bebas ke-1 (X1) dan risiko kredit sebagai variabel bebas ke-2 (X2) dan sisa hasil usaha sebagai variabel terikat (Y).

Hasil perhitung SPSS Versi 21 diperoleh nilai R = 0,886 (lampiran 4) atau sebesar 88,6% . hal ini menunjukan bahwa secara simultan besarnya penyaluran kredit dan risiko

(8)

kredit berpengaruh terhadap sisa hasil usaha pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya, artinya besarnya pemberian kredit dan risiko kredit mempunyai pengaruh terhadap peningkatan sisa hasil usaha. Dengan demikian semakin tinggi pemberian kredit maka risiko kredit akan meningkat sehingga akan berdampak terhadap peningkatan sisa hasil usaha pada unit simpan pinjam koperasi di kota tasikmalaya. Sedangkan pengaruh faktor lain diluar pemberian kredit dan risiko kredit yang mempengaruhi sisa hasil usaha dalam penelitian ini adalah sebesar 11,4% kemudian nilai ρ YX1 diperoleh sebesar 0,939 yang artinya bahwa besarnya pemberian kredit akan memberikan pengaruh terhadap kenaikan sisa hasil usaha sebesar 93.9% dari kenaikan pemberian kredit. Sedangkan ρ YX2 diperoleh sebesar -0,127 yang mengandung arti bahwa setiap kenaikan risiko kredit akan berdampak terhadap penurunan sisa hasil uasha sebesar 12,7% dari kenaikan variabel risiko kredit.

Hipotesis yang penulia ajukan adalah : besarnya pemberian kredit dan risiko kredit secara simultan berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha. Dalam pengujian hipotesis tersebut dilakukan melalui tahapan yang penulis sajikan pada BAB III. Berdasarkan tingkat kesalahan sebesar 5% atau (α=0,05) sehingga Pvalue < α atau 0,000a

< 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga hipotesis diterima. Artinya, secara simultan (serempak) terdapat pengaruh yang signifikan dari besarnya pemberian kredit dan risiko kredit terhadap sisa hasil usaha pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya, sehingga dengan demikian hipotesis teruji kebenarannya. Dari hasil pengolahan data secara keseluruahan (lampiran), penulis dapat memvisualisasikan ke dalam struktur pengaruh penyaluran kredit (X1) dan risiko kredit (X2) terhadap sisa hasil usaha (Y) sebagai berikut :

Gambar 4.2.3

Hubungan structural antara variabel X1 dan X2 terhadap Y

r1x2 = 0,051 PYX1=0,939 PYX2= -0,127 PYXƐ=0,114 X1 X1 Y

(9)

Dari nilai koefisien jalur tersebut, kemudian digunakan untuk mencari pengaruh proporsional setiap variabel independen terhadap variabel dependen, rinciannya dapat dilihat pada Tabel 4.2.3 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2.3

Hasil Analisis Jalur Untuk Pengaruh

Langsung dan Tidak Langsung Antara Variabel Penelitian

No. Pengaruh langsung Pengaruh tidak langsung Total

pengaruh 1. (ρyx1)2 (0,939)2 Pengaruh X1 terhadap Y (ρyx1) (rx2x1) (ρyx2) x 2 (0,939) x (0,051) x (-0,127) x 2 (A+B) (0,882)+(-0,012) 0,882 (A) - 0,012 (B) 0,870 (C) 2. (ρyx2)2 (- 0,127) 2 0,016 (D) 3. Total pengaruh X1 dan

X2 terhadap Y (C+D) (0,870)+(0,016) 0,886 (E) 4. Pengaruh variabel residu (1 - E) (1 – 0,886) 0,114 (F) Sumber : diolah oleh penulis. 2015

Pengaruh Besarnya Pemberian Kredit Secara Parsial Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Unit Simpan Pinjam Koperasi di Kota Tasikmalaya

Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh secara parsial penyaluran kredit (X1) terhadap sisa hasil usaha (Y) pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya maka dilakukan dengan analisis jalur. Hasil dari perhitungan SPSS Versi 21 (lampiran), diperoleh koefisien jalur antara pemberian kredit dan sisa hasil usaha adalah sebesar 0,939 atau memberikan penjelasan bahwa setiap kenaikan pemberian kredit dapat memberikan pengaruh sebesar 93,9% terhadap kenaikan sisa hasil usaha pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya. Langkah selanjutnya yaitu menguji hipotesis : besarnya pemberian kredit secara parsial berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya dengan uji signifikansi. Hasil perhitungan SPSS Versi 21 dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α = 0,05) diperoleh nilai Pvalue X1 = 0,000.

(10)

Jadi, Pvalue X1 < 0,05 sehingga dapat diartikan variabel besarnya pemberian kredit secara parsial mempunyai pengaruh pisitif yang signifikan terhadap sisa hasil usaha. Dari hasil pengujian tersebut mengandung arti bahwa hipotesis yang menyatakan besarnya pemberian kredit secara parsial berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha dapat diterima.

Pengaruh Risiko Kredit Secara Parsial Terhadap Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Unit Simpan Pinjam Koperasi di Kota Tasikmalaya

Kemudian untuk mengetahui pengaruh secara parsial rsiko kredit (X2) terhadap sisa hasil usaha (Y) pada uit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya, maka akan dilakukan dengan analisis jalur. Hasil dari perhitungan SPSS Versi 21 (lampiran), diperoleh koefisien jalur antara risiko kredit dan sisa hasil usaha adalah sebesar – 0,127 atau memberikan penjelan bahwa setiap kenaikan pada risiko kredit dapat memberikan pengaruh sebesar 12,7% terhadap penurunan sisa hasil usaha pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya.

Langkah selanjutnya yaitu menguji hipotesis : risiko kredit secara parsial berpengaruh negative terhadap sisa hasil usaha pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya dengan uji signifikansi. Hasil perhitungan SPSS Versi 21 dengan menggunakan tingkat keyakinan sebesar 95% (α= 0,05) diperoleh bila Pvalue X2 = 0,353, jadi Pvalue X2 > 0,05 diartikan variabel risiko kredit secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap sisa hasil usaha. Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna hipotesis yang menyatakan secara parsial risiko kredit berpengaruh negatif terhadap sisa hasil usaha tidak terbukti kebenarannya atau Ha ditolak, karena ada beberapa variabel yang lebih berpengaruh dalam sisa hasil usahayang memang tidak di jelaskan dalam skripsi penulis seperti dari jumlah anggota koperasi semakin banyak maka akan semakin baik, jumlah modal sendiri, modal luar dan volume usaha.

Besarnya penyaluran kredit merupakan hal yang paling pokok untuk lebih diperhatikan oleh pihak manajemen unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya . besarnya pemberian kredit dan risiko kredit terbukti dapat dapat menimbulkan piutang bagi koperasi yang berkaitan dengan risiko kredit, sehingga pihak kreditur dalam hal ini anggota mempuyai kewajiban untuk mengembalikan kreditnya kepada koperasi disertai dengan sebuah kontraprestasi berupa bunga atau imbalan atas pinjamannya.

Kemungkinan risiko kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap sisa hasil usaha, dikarenakan besarnya pemberian kredit yang diberikan kepada anggota dikebalikan sesuai

(11)

dengan jatuh tempo, sehingga anggota koperasi dalam melaksanakan kewajibannya yaitu kewajiban membayar kredit tidak terjadi tunggakan, sehingga risiko piutangtak tertagih atau kredit macet tidak akan terjadi pada unit simpan pinjam koperasi.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh penyaluran kredit dan risiko kredit terhadap sisa hasil usaha (SHU) pada koperasi unit simpan pinjam di Kota Tasikmalaya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Besarnya pemberian kredit dan risiko kredit terhadap sisa hasil usaha (SHU) pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya selama periode tahun 2014 cenderung

bervariasi. Dalam hal ini PUSKOPSYAH BMT merupakan satu diantara unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya yang

mempunyai pemberian kredit, risiko kredit, sisa hasil usaha (SHU) tertinggi.

2. Hasil analisis menunjukan bahwa besarnya penyaluran kredit berpengaruh positif secara parsial terhadap risiko kredit, tetapi relatif lebih kecil. Rendahnya pengaruh tersebut dikarenakan baesarnya pemberian kredit yang diberikan oleh unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap risiko kredit, tetapi risiko kredit tersebut tidak dapat diabaikan.

3. Hasil analisis menunjukan bahwa pemberian kredit dan risiko kredit berpengaruh positif secara simultan dan signifikan terhadap sisa hasil usaha pada koperasi unit simpan pinjam di Kota Tasikmalaya, artinya pemberian kredit dan risiko kredit memmpunyai pengaruh terhadap peningkatan sisa hasil usaha (SHU).

4. Hasil anlisis menunjukan bahwa besarnya penyaluran kredit berpengaruh positif dan signifikan terhadap sisa hasil usaha pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya. Artinya semakin tinggi pemberian kredit yang diberikan maka akan semakin tinggi pula sisa hasil usaha (SHU) yang diperoleh.

5. Hasil anlisis menunjukan bahwa risiko kredit berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap sisa hasil usaha pada unit simpan pinjam koperasi di Kota Tasikmalaya dengan uji signifikansi.

SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan yang dikemukakan di atas, maka diperoleh saran sebagai berikut, yaitu:

(12)

1. Bagi Perusahaan

- Sebaiknya koperasi simpan pinjam di kota Tasikmalaya melakukan ekspansi atau perluasan kredit dengan tetap berpegang teguh prinsip kehati-hatian terutama kredit konsumtif sehingga kualitas kredit dapat dipertahankan tetap sehat dan mengurangi kredit bermasalah untuk menekan beban operasional guna meningkatkan SHU.

- Sebaiknya pihak koperasi unit simpan pinjam di Kota Tasikmalaya harus melakukan penanggulangan kredit macet sebelum terjadi kerugian yang leih besar terutama pada kredit macet yang disebabkan karena ketidak sengajaan dari pihak debitur. Penanggulangan tersebut dapat dilakukan dengan cara rescheduling ataumemperpanjang jangka waktu kredit dan memperpangjang jangka waktu angsuran.

2. Untuk Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini mempinyai perbedaan dengan penelitian sebelumnya karena penelitian ini memberikan hasil perbandingan antara koperasi unit simpan pinjam mana yang memiliki pemberiann kredit yang tinggi dan koperasi unit mana yang memiliki pemberian kredit yang rendah. Disarankan untuk peneliti selanjutnya yaitu menggunakan sampel dan objek penelitian yang mempunyai risiko kredit pertahunnya lengkap sehingga hasil penelitian diharapkan mempunyai nilai yang signifikan.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan metode Place Centered Mapping dan Annotated Diagram pada perancangan Liponsos, diharapkan dapat menghasilkan kebutuhan ruang dan jenis ruang yang

Suatu bentuk bahasa slang yang dalam proses pembentukannya dengan cara afiksasi, membalikkan suatu susunan kata dan dengan memberi suatu sisipan.. Menunjukkan Perbedaan

Hal yang terpenting yaitu guru harus meningkatkan kedisiplinan sekolah, pengamatan peneliti dilapangan bentuk disiplin guru adalah disiplin dalam proses belajar

Dalam hal ini maju atau mundur bahkan punahnya suatu kesenian tradisional khususnya yang ada di Provinsi Jawa Barat berada pada kebijakan pemerintah dan kreativitas

Conten Penyiaran TV Digital merupakan hal yang sangat crusial, jika hanya terfokus pada sisi hardware maka siaran TV Digital di Indonesia tidak lebih dari

yang berkaitan dengan latar belakang pertimbangan pengembangan kurikulum pelatihan, (2) data yang berkaitan dengan pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum, (3) data

Pada kasus pasca stroke ini akan diberikan sebuah konsep desain rumah tinggal yang dapat menurunkan tingkat kestabilan emosi pasien dengan penerapan – penerapan desain sesuai

Dengan demikian, pengecekan terhadap jarak pandang vertikal harus dilakukan dari berbagai lokasi auditorium untuk memastikan setiap posisi kursi penonton dapat