• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Korean Pop atau bisa disebut dengan Kpop merupakan jenis musik yang sangat populer di Korea Selatan. Pada masanya musik Korea berawal dari musik trot (ppongjjak) musik jenis ini seperti musik dangdut yang ada di Indonesia, musik trot berkembang pada awal tahun 1990 menuju generasi pop dan hip hop. Berawal dari kemunculan grup penyanyi yang beranggotakan tiga orang yang bernama Seo Taiji and the Boys mulai menggebrakkan industri musik di Korea Selatan, karena musik Soe Taiji and the Boys mengabungkan budaya musik dari Amerika seperti rap, rock, techno dan R&B dan mengabungkannya dengan lirik berbahasa Korea, dengan jenis musik yang baru dan dianggap unik, musik jenis tersebut mampu diterima di masyarakat. Tahun 1992 banyak grup yang terbentuk selain Seo Taiji and the Boys, seperti H.O.T., G.O.D, Sechskies dan SHINWA, selain grup yang kebanyakan beranggotakan laki-laki, banyak grup yang beranggotakan perempuan seperti S.E.S, Fin. K. L dan Baby V.O.X.

Pada tahun 1996 salah satu anggota dari Soe Taiji and the Boys, mulai mendirikan agensi musik yang bertujuan untuk membentuk grup-grup baru, sejak perkembangan musik di Korea Selatan mengalami peningkatan, banyak agensi-agensi yang terbentuk seperti SM Entertainment (agensi yang menciptakan Soe Taiji and the Boys), YG Entertainment (salah satu anggota Soe Taiji and the Boys) dan JYP Entertainment. Agensi yang terbentuk tersebut mulai mencari calon-calon artisnya untuk ditraining selama beberapa tahun untuk bisa didebutkan. Dengan adanya sistem training yang dilakukan bertahun-tahun, akhirnya terciptalah idola-idola baru seperti BoA, TVXQ, Super Junior, SNSD, Big Bang dan 2Ne1, mereka adalah grup idola yang melakukan debutnya pada tahun 2000an dan sukses menjadi grup yang mampu menembus pasar

(2)

2

internasional, dengan perkembangan musik Kpop juga akhirnya banyak orang yang mengetahui musik Kpop itu seperti apa.

Perkembangan yang sangat meningkat membuat musik Kpop banyak mempunyai penggemar setia, penggemar tersebut mulai mengumpulkan barang-barang yang berkaitan dengan idolanya seperti CD album original, lightsitck, jaket, kaos, topi, boneka, poster dan merchandise. Penggemar setia tersebut mampu mengeluarkan banyak uang demi mendapatkan barang-barang yang berkaitan dengan idolanya.

1.2 Latar Belakang Penelitian

Masuknya musik Kpop ke ranah internasional merupakan momen yang penting bagi perkembangan dunia musik dengan munculnya berbagai perusahaan musik yang berusaha menciptakan produk dan jasa guna memenuhi kebutuhan konsumen, dimana dalam dunia usaha industri musik keberhasilan suatu perusahaan dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan baik jangka pendek maupun jangka panjang, ditentukan oleh efisiensi dan efektifitas masing-masing perusahaan. Tujuan dan sasaran dari suatu perusahaan adalah meningkatkan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Untuk menunjang terwujudnya tujuan dan sasaran tersebut, perlu adanya peranan pemasaran, sebab peranan pemasaran dalam suatu perusahaan sangat berpengaruh dalam kegiatan operasionalisasi perusahaan.

Menyadari arti penting peranan pemasaran dalam suatu perusahaan, maka salah satu faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan aktivitas pemasaran adalah pengenalan dan pemahaman atas perilaku konsumen. Gaon Music yang merupakan salah satu industri musik Kpop yang melakukan penjualan secara online dalam melaksanakan kegiatannya juga dihadapkan pada persaingan berbagai genre musik lainnya yang diproduksi oleh industri-industri musik lainnya untuk memasarkan produknya ke tengah konsumen. Perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran untuk merebut pasar sasaran sebanyak mungkin dengan mengantisipasi setiap yang terjadi dalam lingkungan pemasarannya.

(3)

3 Situs Gaon Music Chart memiliki grafik penjualan satuan album pada musik Kpop yang didomisi oleh girlband dan boyband. Gaon Music Chart di tahun 2019 melakukan penjualan album terbanyak yaitu 1.864.311 kopi, yang didapat dari boyband Bangtan Sonyeon dan atau lebih dikenal di Dunia sebagai BTS. Album BTS yang menjadi penjualan terbanyak di situs Gaon Music Chart adalah Map of the Soul. Persona, album ke enam dari BTS ini dirilis pada tanggal 12 April 2019 di bawah agensi Big Hit Entertaiment. (Gaonchart, Maret 2020)

Fenomena yang terjadi bahwa di zaman sekarang mendengarkan musik sangatlah mudah dan praktis, kemudahan itu pun membuat penjualan kaset, CD (compact disc) dan piringan, mulai mengalami penurunan. Sejak awal 2000-an, CD sebagai format distribusi musik telah semakin digantikan oleh penyimpanan digital dan format distribusi lainnya seperti streaming internet. Namun dengan adanya musik Kpop membuat penjualan album fisik (CD) mengalami pertumbuhan yang sangat tinggi selama beberapa tahun terakhir ini.

Tingginya penjualan album Kpop dapat dibuktikan di beberapa situs musik Korea, seperti Gaon Music Chart, Ktown4u dan Hanteo Chart yang menginformasikan penjualan album Kpop secara perhari, bulan dan tahun, Gaon Music Chart merupakan situs resmi yang dibawahi oleh Korea Music Content Industry Association. Gaon Music Chart mempunyai fungsi yang sama dengan Billboard dan tangga lagu Oricon selain itu juga terdapat situs-situs Korea yang bisa menjadi acuan untuk melihat musik Kpop yang sedang banyak didengarkan seperti Melon, Never Music dan Genie Music Corpration.

(4)

4

Gambar 1.1 Data Penjualan Album Chart Musik Kpop Sumber: http://gaonchart.co.kr/, diakses pada : 2020

Perkembangan musik Kpop tersebar luas di dunia, termasuk di Indonesia. Awalnya pada tahun 2002 drama Korea sudah memasuki Indonesia lewat televisi-televisi swasta, dari drama korea yang masuk ke Indonesia, mulailah musik Kpop masuk dan merambah pasar di Indonesia. Banyak penggemar di Indonesia menyukai aliran musik Kpop dan mulai mengoleksi berbagai macam merchandise yang berkaitan dengan idola dan untuk mendapatkan album dan merchandise Korea sekarang sangat mudah. Dengan berkembangannya teknologi yang sangat pesat, banyak munculnya situs jual beli yang menjual album dan merchandise Korea yang didatangkan langsung dari Korea, penggemar rela untuk membayar harga album dan merchandise yang tidak murah.

(5)

5 Gambar 1.2. Situs Web Pembelian Album atau Merchandise

Sumber: https://www.ktown4u.co.kr/, diakses pada : 2021

Banyaknya peminat Budaya Pop Korea ini membuat berkembangnya komunitas-komunitas pencinta Budaya Pop Korea. Berawal dari rasa ketertarikan dan kecintaan pada budaya Korea, seseorang dapat mengidentifikasikan dirinya sebagai seorang penggemar budaya Korea dan akhirnya membentuk ataupun bergabung dengan komunitas yang merupakan perkumpulan dari penggemar tersebut. Indonesia menjadi salah satu pangsa pasar bagi industri musik di dunia, tetapi industri musik yang sekarang banyak digandrungi oleh remaja dan sebagian masyarakat di Indonesia adalah musik yang berasal Korea Selatan, musik yang sangat disukai ini sampai menjadi salah tren yang banyak diikuti oleh masyarakat yang menyukai musik Korea. Di Indonesia komunitas yang paling menonjol perkembangannya adalah komunitas pecinta Korean Pop atau Kpop. Namun belum ada data statistik resmi yang menunjukkan jumlah penggemar Korea di Indonesia. Jumlah penggemar Korea dapat tergambar dari jumlah pengikut akun twitter @koreanindo sebanyak 192.000 orang di Indonesia dan (Twitter, Maret 2021). Dalam pencaharian di Google Trends negara Indonesia menduduki posisi ke-3 dalam lalu lintas dunia dengan memakai istilah Korean Pop atau Kpop, data pencarian di google trend dapat dilihat pada gambar berikut ini:

(6)

6

Gambar 1.3. Data Pencarian Di Google Trend Sumber: https://trends.google.co.id/, diakses pada : 2021

Indonesia yang menduduki peringkat ke 3 membuktikan bahwa banyak masyarakat yang menyukai musik Korean Pop. Seperti yang diketahui, jumlah penggemar Kpop di Indonesia terus bertambah seiring dengan semakin banyaknya group-group baru yang bermunculan di negara asalnya. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Twitter pada tahun 2019 hingga 2020, dari 6,1 miliar cuitan tentang KPop selama setahun, Indonesia berada di urutan keempat dunia untuk audiens terbanyak dan urutan ketiga untuk volume cuitan. Hal ini tentunya menjadi suatu pasar tersendiri bagi berbagai bisnis seperti Fashion, F&B Korea di Indonesia.

Gambar 1.4. Data Audiens unik terbanyak di Twitter Sumber: Twitter, diakses pada : 2021

(7)

7 Tabel 1.1

Minat Terhadap Budaya Korea

No. Kota Jumlah Peminat

1. Surabaya 100

2. Bandung 76

3. Jakarta 68

4. Medan 61

Sumber: google trends, diakses pada : 2021

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa Surabaya menduduki peringkat pertama berdasarkan minat terhadap budaya Korea. Penggemar budaya pop Korea di Surabaya disebut dengan Korea Lovers Surabaya Community yang disingkat dengan KLOSS. KLOSS didirikan pada tanggal 14 September 2010. Facebook KLOSS telah disukai sebanyak 3.743 orang. Jumlah fanbase yang ada di Surabaya sampai saat sekitar 100 fanbase (KLOSS, 2021).

Pada urutan kedua yaitu Bandung yang mempunyai penggemar budaya Korea yang sangat fanatik. Salah satu fanbase terbesarnya adalah Bandung Korea Community atau Hansamo singkatan kata dari Bahasa Korea “Hangukeul Sarang Hanun Saram deurui moim”. Komunitas ini merupakan komunitas Korea pertama di Bandung yang dibentuk pada tanggal 10 September 2006. Saat ini ada sekitar 76 fanbase yang aktif. Facebook Hansamo telah diikuti sebanyak 4.900 orang (Facebook Hansamo, 2021).

Pada urutan ketiga adalah Jakarta yang merupakan ibukota negara Indonesia. Pada awal tahun 2020 dibuka tempat berkumpulnya para penggemar budaya Korea yaitu Zone Korea Creative Space yang terletak di Lt. UG C-42 Mangga Dua Square. Tempat dikunjungi lebih dari 5000 penggemar budaya korea saat pertama kali dibuka. Sampai saat ini sudah ada sekitar 68 fanbase yang aktif di Jakarta (https://jakarta.tribunnews.com, 2020).

Kota terakhir adalah Medan. Sampai tahun 2020 ada sekitar 61 fanbase budaya Korea yang aktif di Kota Medan. Salah satu fanbase budaya Korea yang aktif di kota Medan adalah ARMY. ARMY (Adorable Representative M.C for Youth) merupakan

(8)

8

sebutan untuk fans boygroup BTS. ARMY Medan terbentuk pada tanggal 15 Januari 2016 dan sampai sekarang sudah mempunyai 160 anggota (Sutiwi, 2018).

Berdasarkan data dari keempat kota besar di Indonesia diatas, peneliti memilih Kota Bandung sebagai objek penelitian. Hal ini dikarenakan di Kota Bandung terdapat komunitas budaya Korea yang cukup besar yaitu Hansamo yang merupakan satu-satunya komunitas budaya Korea di Indonesia yang langsung dibawahi oleh Kedutaan Besar Korea Selatan (Korsel) dan Korean Culture Center (KCC) Jakarta dan tidak hanya di Indonesia namun komunitas Hansamo juga diakui keberadaanya di Negara Korea sendiri (https://www.suara.com/lifestyle/2017).

Berdirinya komunitas Hansamo diawali oleh 14 orang yang sangat mengagumi kebudayaan Korea yang dibarengi dengan kebudayaan Sunda, komunitas ini didirikan pada tanggal 10 September 2006. Hansamo beranggotakan sekitar 2000 orang dengan presentasi 90 persen anggota asal Bandung, dan sisanya berada di daerah lain seperti Jakarta dan wilayah Jawa Barat lain. Komunitas Hansamo memiliki 4 kelas yaitu kelas Bahasa Korea, kelas tari tradisional Korea, kelas K-Pop cover modern dance, dan kelas bernyanyi cover lagu Korea, tidak hanya itu komunitas Hansamo juga memiliki kegiatan “Nonton Bareng” bersama seluruh anggota-anggota Hansamo yang kebetulan menjalin hubungan kerjasama dengan CGV Blitz di Mall Bandung Electronic Center (BEC) Bandung dan juga CGV Blitz di Jakarta secara gratis. Komunitas Hansamo memiliki banyak kegiatan baik yang dilaksanakan oleh Hansamo sendiri seperti acara ulang tahun komunitas Hansamo yang selalu diadakan tiap tahun dengan mengusung tema yang berbeda tiap tahunnya, event Korea National Festival yang menampilkan tari budaya Korea dan Sunda, perlombaan dan Korea food tester atau skill dance and sing competition dan undangan untuk tampil oleh KCC seperti mengisi acara menari tarian tradisional di Kedutaan Korea Selatan. Kegiatan-kegiatan tersebut membuat seluruh anggota-anggota di komunitas ini menjalani gaya hidup K-Pop yang berbeda dengan masyarakat yang tidak mengikuti budaya K-Pop. Hansamo sendiri sudah dikenal oleh media Korea Selatan. Hansamo juga pernah diliput oleh Arirang TV pada tahun 2007, Korean Broadcasting System (KBS), hadir sebagai bintang tamu Indonesia

(9)

9 Moring Show NET TV pada Juli 2017, dan bahkan Kedutaan Besar Korea Selatan di Jakarta juga cukup sering mengundang komunitas Hansamo (https://www.suara.com/lifestyle/2017).

Remaja di Kota Bandung dalam hobi/kesenangannya terhadap budaya Korea yaitu dengan mencontoh fashion yang ada di Korea sampai mengikuti kegiatan cover dance sebagai hobi mereka. Virus budaya Korea kontemporer Hallyu yang mengakibatkan “demam Korea” sudah menginfeksi Indonesia khususnya para remaja di Bandung akhir-akhir ini. Ratusan judul drama, musik pop, serial, film, game, hingga boyband yang berbau Korea diputar dan dipertontonkan di layar televisi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini. Para penggemar Kpop dengan berbagai komunitasnya sering melakukan aktivitas-aktivitas yang sudah tak asing lagi yang dapat dilihat di tempat-tempat umum seperti cover dance. Mereka akan menarikan tarian boyband dan girlband Kpop layaknya Kpop Idol itu sendiri, di samping menari dengan kostum yang sama persis dengan artis idolanya, mereka juga menyanyi dengan bergaya seperti artis idolanya. Semakin banyak jumlah penggemar Kpop di Kota Bandung saat ini semakin banyak juga terbentuk Fans Club atau komunitas yang dibuat oleh penggemar Kpop yang dikenal dengan sebutan Korean Lovers atau seperti VIP Bandung, VIP Bandung ini adalah sebuah Fans Club Boyband BIGBANG. Tidak ketinggalan pula, segala atribut yang berlabel Korea seperti baju, sepatu serta tas yang identik dengan Korea banyak diminati maka tidak heran lagi jika di Kota Bandung sekarang ini banyak toko yang menjual berbagai produk atau merchandise Korea. Hal ini termasuk mengubah gaya hidup mereka karena Korea merupakan atribut yang mungkin sangat fashionable, para remaja mempunyai pandangan yang menurutnya cocok untuk dipakai dan sangat tertarik untuk mengikuti fashion tersebut. Banyaknya girl band dan boy band yang bermunculan para remaja pun tidak sungkan untuk berdandan sesuai apa yang mereka inginkan.

Industri musik Korea sangat berpengaruh di Indonesia, banyak konsumen yang memiliki album fisik musik Korea, walaupun memiliki harga yang sangat mahal,

(10)

10

dengan begitu musik Kpop menjadikan penggemarnya sebagai tolak ukur keberhasilan dalam penjualan album musik Korea original yang berbentuk fisik maupun digital.

Perilaku konsumen dalam membeli produk musik Kpop tidak hanya dipengaruhi oleh sikap seseorang, tetapi juga akan dipengaruhi oleh variabel norma subyektif, karena produk tersebut merupakan produk yang mempunyai keterlibatan tinggi (high involvevement) dalam proses pengambilan keputusan beli. Jadi konsumen dalam hal ini perlu mencari informasi, mengevaluasi alternative, memilih salah satu alternatif, kemudian membeli. Untuk mengenal kebutuhan dan keinginan konsumen pada pasar sasaran untuk industri musik Kpop, perlu dilakukan penelitian mengenai perilaku konsumen, dalam mempelajari perilaku konsumen banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang penting untuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan mempelajari faktor psikologis dari konsumen, yaitu sikap konsumen, dengan demikian apabila sikap konsumen dapat didefenisikan dengan baik dan selanjutnya mengetahui minatnya maka perilaku konsumen akan dapat dipredikasi (Sunarto, 2018).

Perilaku konsumen akan muncul apabila perilaku seseorang memiliki kebutuhan atau keinginan untuk memperoleh sesuatu. Manusia sering dihadapkan pada berbagai pilihan guna memenuhi kebutuhannya. Pemahaman tentang perilaku sangat penting untuk memproyeksikan permintaan konsumen terhadap produk dan dijadikan modal penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuan pengembangan usahanya (Khoirunnisa, dkk., 2016).

Agar konsumen merasa puas dengan produk yang dijual oleh perusahaan, diperlukan langkah-langkah pemasaran yang efektif, salah satunya adalah memahami dan mengetahui perilaku konsumen yang diukur melalui aktivitas, minat dan pendapat dari konsumen. Memahami perilaku konsumen dan mengenali konsumen bukan merupakan masalah sederhana. Para konsumen mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun bertindak sebaliknya. Para konsumen tersebut tidak memahami motivasi mereka lebih dalam. Mereka lebih menanggapi pengaruh yang mengubah pikiran mereka pada menit-menit terakhir proses pembelian (Kotler, 2012).

(11)

11 Pada dasarnya perilaku konsumen merupakan tindakan atau perilaku, termasuk aspek-aspek yang mempengaruhi tindakan itu, yang berhubungan dengan usaha untuk mendapat produk (barang atau jasa) guna memenuhi kebutuhanya. Perilaku konsumen merupakan studi tentang konsumsi yang dilakuakan oleh konsumen seperti pertukaran suatu yang bernilai bagi suatu produk atau jasa yang memuaskan kebutuhanya. Perilaku konsumen merupakan suatu yang komplek, sehingga kadang sangat sulit diungkapkan dengan kata-kata. Bila seseorang dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli atau tidak membeli, dan kemudian ia memilih membeli, maka dia ada dalam posisi membuat suatu keputusan. Semua orang mengambil keputusan setap hari dalam hidupnya. Hanya saja keputusan yang diambil kadang-kadang tanpa mereka sadari (Priansa, 2016).

Seorang manajer pemasaran harus dapat memahami bagaimana konsumen bereaksi baik terhadap rangsangan atau kebijakan dari berbagai bentuk produk, harga, pelayanan, dan promosi yang berbeda-beda maupun reaksi terhadap rangsangan lingkungan mikro pembeli, sebab keseluruhan rangsangan tersebut menghasilkan keputusan komsumen dalam pilihan produk, pilihan merek, penyaluran maupun waktu pembelian. Mempelajari konsumen akan memberi petunjuk bagi pengembangan produk baru, fitur produk, harga, iklan dan unsur pemasaran lainnya. Manajer pemasaran juga tidak hanya berfokus pada bagaimana supaya produknya laku, tetapi juga memahami mengapa konsumen memilih produk yang ditawarkan, yakni dengan berusaha memahami perilaku konsumennya, khususnya pada faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan dan perilakunya. Pemahaman akan perilaku konsumen juga menjadikan perusahaan mampu merancang pola komunikasi yang tepat, melalui kegiatan promosi dalam rangka mempengaruhi konsumen sehingga mereka tertarik untuk membeli produk perusahaan (Sangadji dan Sopiah, 2013).

Perilaku proses keputusan selalu dimulai dengan pengenalan kebutuhan, sebagai persepsi atas perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk menggugah dan mengaktifkan proses keputusan. Keputusan konsumen merupakan hal yang penting, sebab adanya pemahaman mengenai hal tersebut

(12)

12

membantu perusahaan lebih mudah membuat suatu perencanaan pemasaran, penetapan kebijakan pemasaran dan sebagai dasar dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran. Suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingan- kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling menguntungkan. Keputusan untuk melakukan pembelian merupakan salah satu tahapan dalam proses kegiatan pembelian (Juwita dan Afriansyah, 2019).

Setiap calon konsumen, mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap suatu objek yang sama. Melihat keadaan ini, perusahaan berusaha untuk memuaskan selera konsumen dengan cara memenuhi kenyataan sesuasi yang diharapkan. Menurut Kotler (2012) para konsumen membuat keputusan tidak dalam sebuah tempat yang terisolasi dari lingkungan sekitarnya. Keanekaragaman konsumen dalam membeli suatu produk dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari diri konsumen maupun luar konsumen. Keputusan membeli dipengaruhi oleh kepercayaan sikap dan nilai-nilai konsumen serta berbagai faktor dalam lingkungan sosial konsumen.

Pola perilaku konsumen didominasi oleh beberapa faktor yang akhirnya akan mempengaruhi keputusan pembelian. Pengambilan keputusan merupakan proses kognitif yang mempersatukan memori, pemikiran, pemprosesan informasi dan penilaian-penilaian secara evaluatif. Situasi dimana keputusan diambil mendeterminasi sifat eksak dari proses yang bersangkutan (Sunyoto, 2014). Menurut Kotler dan Amstrong (2012) perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi. Faktor budaya memberikan pengaruh yang paling luas dan dalam. Kelas budaya, subbudaya, dan sosial sangat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Budaya (culture) adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang. Budaya terdiri dari beberapa subbudaya, meliputi: kebangsaan, agama, kelompok ras dan wilayah geografis. Faktor sosial, seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan status juga mempengaruhi perilaku pembelian. Karakteristik pribadi juga mempengaruhi keputusan pembelian, faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli; pekerjaan dan keadaan ekonomi; kepribadian dan konsep diri; serta gaya hidup dan nilai. Aspek yang mempengaruhi kunci proses keputusan

(13)

13 pembelian adalah faktor psikologis. Faktor psikologi yang mempengaruhi seseorang dalam tindakan membeli suatu barang atau jasa adalah didasarkan pada motivasi, persepsi, pembelajaran, memori dan perilaku serta proses belajar yang dilalui konsumen (Kotler dan Amstrong (2012).

Setiap calon konsumen, mempunyai sikap yang berbeda-beda terhadap suatu objek yang sama. Melihat keadaan ini, perusahaan berusaha untuk memuaskan selera konsumen dengan cara memenuhi kenyataan sesuasi yang diharapkan. Menurut Kotler (2012) para konsumen membuat keputusan tidak dalam sebuah tempat yang terisolasi dari lingkungan sekitarnya. Keanekaragaman konsumen dalam membeli suatu produk dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dari diri konsumen maupun luar konsumen. Keputusan membeli dipengaruhi oleh kepercayaan sikap dan nilai-nilai konsumen serta berbagai faktor dalam lingkungan sosial konsumen.

Suatu keputusan dalam pembelian sebuah produk melalui beberapa tahap yaitu tahap pertama diawali dengan pengenalan produk sesuai kebutuhan konsumen yang dapat dipengaruhi oleh rangsangan internal dan eksternal. Tahap kedua pencarian informasi suatu produk yang didapatkan dari mencari bahan bacaan, menelpon teman, membuka situs online, dll untuk mempelajari produk yang diinginkan. Tahap ketiga konsumen melakukan evaluasi alternatif yang membentuk penialaian atas produk secara sadar dan rasional dengan mengumpulkan berbagai pilihan yang disukai. Hal ini dilakukan dalam mencari proses seleksi pada produk dipilih dan dibeli dengan kriteria di benak konsumen (Wijaya dan Suprajang, 2015).

Pemahaman terhadap perilaku konsumen merupakan tantangan perusahaan baik bagi produsen maupun distributor. Pemahaman tersebut akan berdampak pada ketepatan analisis perilaku konsumen. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku kosnumen di antranya faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Perusahaan dituntut untuk memantau perilaku konsumen dan perubahan perilaku konsumen dalam membuat dan mengambil keputusan pembelian, dengan demikian perusahaan dapat memproduksi dan memasarkan produknya secara efektif.

(14)

14

Dengan mengacu pada uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian Album Musik dan Merchandise K-Pop dengan judul penelitian: “PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ALBUM MUSIK DAN MERCHANDISE KPOP (Studi pada Penggemar Musik Kpop)”.

1.3 Perumusan Masalah

Album Musik Korean Pop menjadi salah satu album musik yang banyak digemari oleh banyak pengemar di Indonesia. Musik Kpop memiliki jenis genre yang unik dan memiliki personil yang menarik yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemarnya.

Berdasarkan uraian di atas pada latar belakang penelitian, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana perilaku konsumen album musik dan merchandise Kpop?

2. Bagaimana keputusan pembelian terhadap album musik dan merchandise Kpop? 3. Bagaimana pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian album

musik dan merchandise Kpop?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini, penulis menetapkan beberapa tujuan untuk menfokuskan permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis perilaku konsumen album musik dan merchandise Kpop.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis keputusan pembelian terhadap album musik dan merchandise Kpop.

3. Untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian penggemar Kpop pada album musik dan merchandise Kpop.

(15)

15 1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1.5.1 Aspek Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pemahaman, wawasan, pengetahuan dan pengimplementasian teori-teori tentang perilaku konsumen dan keputusan pembelian.

1.5.2 Aspek Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan manajemen dan kebijakan perusahaan terutama yang berkaitan dengan perilaku konsumen. Selain itu dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan sebagai tambahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti materi yang sama.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan digunakan untuk memahami lebih jelas Tugas Akhir ini, maka materi-materi yang tertera pada Tugas Akhir ini dikelompokkan menjadi beberapa bab dengan sistematika penyampaian sebagai berikut:

a. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan penjelasan umum, ringkas dan padat yang menggambarkan dengan tepat mengenai objek penelitian. Isi bab ini meliputi: Gambaran Objek Penelitian, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan.

b. BAB II TUNJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori yang berkaitan dengan penelitian disertai penelitian terdahulu dan kerangka pemikiran penelitian yang diakhiri dengan hipotesis.

(16)

16

Bab ini berisi tentang pendekatan penelitian, metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menghasilkan temuan yang dapat menjawab masalah penelitian. Bab ini berisi tentang Jenis penelitian, Operasional Variabel, Populasi dan Sampel, Pengumpulan Data, Uji Validitas dan Reliabilitas, serta Teknik Analisis Data.

d. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan secara sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. Setiap aspek pembahasan hendaknya dimulai dari hasil analisis data, kemudian diinterpretasikan. Dalam pembahasan sebaiknya dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya atau landasan teori yang relavan.

e. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan merupakan jawaban dari pertanyaan penelitian, kemudian menjadi saran berkaitan dengan manfaat penelitian.

Gambar

Gambar 1.1 Data Penjualan Album Chart Musik Kpop  Sumber:  http://gaonchart.co.kr/ , diakses pada : 2020
Gambar 1.3. Data Pencarian Di Google Trend  Sumber: https://trends.google.co.id/, diakses pada : 2021

Referensi

Dokumen terkait

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua memiliki peran yang besar dalam membentuk perilaku prososial remaja sehingga apabila orang tua

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

Dalam melakukan perilaku menggosok gigi adalah dengan memecah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam sebuah task analysis. Berikut ini merupakan task analysis

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Data sekunder yang digunakan diperoleh dari beberapa sumber antara lain dari Bank Sentral Nigeria, Kantor Federal Statistik dan Organisasi Perdagangan Pangan dan