• Tidak ada hasil yang ditemukan

Provided by Document Repository. Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk. lf{fi,ffi::il

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Provided by Document Repository. Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk. lf{fi,ffi::il"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

lf{fi,ffi::il

CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

(2)

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia HKI Cabang Sumbar, Padang, 7 Desember 2013

ISBN. 978-602- 17 87 8 -2-3

Pretreatment

Basa

Terhadp Tongkol

Jagung

dan

Aplikasinya dalam

Produksi Bioetanol oleh Elida Mardiah,

Mitra

Oktavia, dan Zulkarnain

Chaidir

Karakterisasi Resin Damar dan Zeolit

dari

Bottorn

Ash

Sebagai Bahan

Elektroda Superkapasitor oleh Emriadi, Admin Alif, Afdhal Muttaqin, dan

Olly Norita Tetra

Silika Sekam Padi Sebagai Bahan Pengisi Membrar-r Selulosa Asetat Untuk

Pervaporasi Etanoi-Air oleh Evy Ernawati, Solihudin, dan Iman Rahayu

Analisa Mineral Magnetik Dengan Metode Difraksi Sinar

-X

Pada Endapan

Pasir Besi Di l(abupaten Padang Pariaman oleh Faclhilah

Fotodegradasi Senyawa Methgl Violet Menggunakan Sinar

UV

254 nm

Dengan Bantuan TiOz/PEG Sebagai Fotokatalis oleh Hary Sanjaya dan

Hardeli

Kajian Kelayakan Kimia Pasir Besi Daerah Padang Pariaman untuk Bahan

Baku Semen pada PT. Semen Padang oleh Heri Praborvo, Fadhillah, dan Bambang Heriyadi

Pengamh Pemberian Ekstrak Etanol Curatma Longa L. Pada Tikus Model

Diabetes

Militus

Terhadap

Kadar Glukosa Darah dan

Viabilitas

Spermatozoa oleh Herlina Pratiwi dan Djoko Winarso

Srudi Spektroskopi Blending Garam Logam Transisi MCiz (M = Mn, Fe, Co,

Ni)

dengan

ZnO

oleh

Hidayaturrahmat,

Eka

Iv{ai Sosila

Detri,

Prieta

Rahmanda Putri, Rika Fitri Yeni, Admi, Emdeniz, Yetria Rilua, dan Syukri

Karakterisasi

Berilium

Porfirin Sebagai Bahan Dasar Fotodetektor oleh

I Gusti Made Sanjaya, Gawang Pamungkas, dan Dian Novita

Studi Adsorpsi Atom Aluminium pada Permukaan Grafena dengan Metode

Am1 dari Paket Hyperchem oleh Imelda, Emdeniz, dan Rikha Septiani Yuda

Pengaruh

Suhu

Sintering

Terhadap Efektivita.s

Sintesis

Biomaterial

Kalsium Hidroksiapatit Dari Limbah Cangkang Kepiting oleh Indah Raya,

Andi Ilham, dan M. Syahrul

Mempelajari Produksi Bioetanol

dari

Ampas Tebu dengan Pretreatment

(NaOH-NH+OH) Secara Simultaneous Sachaifcation Ferrnentation Method (SSF) oleh Marniati Salim, Elida Mardiah, dan Melysa Putri

Karakterisasi Material Alam Tanah Napa Sumatera Barat dengan X-Ray

Fluorescence (XRF) oieh Marvardi, Hari Sanjaya, dan Desy I{urnirrvati

Aktivitas Antioksidan

l(ulit

Biji

Buah Pinang

Yaki

Areca Vestiara Giseke

oleh Max R.J Runtuwene dan Paulina V.J. Yamlean

Identifikasi

Gen 16S

rRNA

Bakteri Termofilik Yang

Memperlihatkan

Aktivitas Enzim Penghidrolisis

Inuiin

Tipe Exo-

Dari

Sr-rmber

Air

Panas

Rimbo

Panti oleh Minda

Azhar., Sumaryati S1'ukur,

Dessl'

Natalia,

Mardaieni Fitri, Vovien Vionica,dan Jamsari

Fitoremediasi: Akumulasi Dan Distribusi Logam Berat Nikcl, Caclmium Dan

Chromium Dalam Tanaman lporrtect reptana oleh \luliacli, Deasl' Liestianty,

Yanny, clan Sabir Sumarnzt

Pektin

l(ulit

Durian Sebasai Biosorben Logam Berat Pb oleh Nina Arlofa,

Shohilah Annur, dan Retno Wulandari

Pengaruh I(onsentrasi Ca(OH)z Terhadap Pember-rtukan Precipitctted Calciurtr

Carbonat oleh Novesar Jamamn dan Ramadanis

Pembuaran Material I(omposit l(itin-Kitosan dari Limbah

I{ulit

Udang oieh

Rahmal,'eni, Yeni Stiadi, dan Refr-ani Andyta

Penggunaan

Asap Cair

Tempurung

I(elapa

Untuk

Mempertahankan

Kualitas Daging

Ayam

Broiler

oleh

Refilda, Nesa

Wani

Harahap, dan

Indrawati 92-97 98-r02 103- 106 107-l09 1 l0-1 15 1 16-1 19 120-r24 r25-128 r29-r32 133-14i

I42-t48

1.49-752 153-156 r57 -162 163-17 I 172-17 6 177 -180 1B 1- 184 185,191 r92-]l96

(3)

;-::!i'

-: '. 'ir''

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan pendidikan HKI Cabang Sumbar, Padang, 7 Desember 2013 ISBN. 978-602- 17a7a-2-3

PEMBUATAN

MATERIAL

KOMPOSIT

KITIN-KITOSAN DARI

LIMBAH KULIT

UDANG

Rahmayeni*i, Yeni Stiadi*, dan Refrani Andyta*

*Jurusan Kimia FMIPA Universitas Andalas

#Email: rahmavenni8@,vahoo.com

Abstract. Pembuatan komposit kitin-kitosan yang diekstrak dari

kulit

udang telah dilakukan.

I(itin

didapatkan

dari

proses demineralisasi

diikuti

deproteinisasi

kulit

udang, sedangkan

kitosan dari

deasetilasi

kitin dalam larutan

alkali.Komposit

dibuat

dengan berbagai

variasijumlah kitin dalam kitosan dan variasi suhu pengeringan komposit. Hasil spektrum

FT-IR

komposit memperlihatkan beberapa serapan spesifik

dari kitin

dan

kitosan. Morfologi

r,":r trtukaan komposit yang didapat dari analisis dengan SEM memperlihatkan komposit dengan

komposisi

kitin

0,025 gram lebih homogen dimana

kitin

terdistribusi merata dalam kitosan.

Pola XRDkomposit dengan komposisi

kitin

0,O25dan

0,05 gram

tidak

memperlihatkan

I'rrncak-puncak tajam sedangan

untuk

komposisi yang lain terlihat puncak-puncak spesihk

'-:-t2O=9,2"

dan

l9,3'untukkitin dan9,3'

dan

2O,4"

untuk

kitosan. Sifat termal yang

didapatkan dari analisis dengan DSC memperlihatkan bahwa komposit mempunyai ketahanan

termal yang lebih tinggi dibandingkan dengan material pen1rusunnya.

Keywords : Kitin , kitosan, komposit, kuiit udang

l.

Pendahulual

{(itin adalah polimer alam yang terbanyak setelah selulosa yang terdiri dari monomer

N-asetil-:-'-glukosamin. Senyawa

ini

banyak terdapatdalam

kulit

udang, cangkang kepiting, tulang

.

iirni-cumi dan

kerang-kerangan

yang biasanya menjadi limbah yang

jarang

tiimanfaatkan.lndonesia adalah negara maritim yang kaya akan bahan baku yang mengandung

kitin

tersebut. Secara komersial

kitin

didapatkan

dari

limbah

industri

makanan

iaut

yang

'iiproses dengan

cara

deproteinasi

dan

clemineralisasi.

Faktor

yang

sangat mendorong

penggunaan bahan dasar kitinadalah karena merupakan bahan polimer alam yang sumbernya

irengat berlimpah, mudah diperoleh, dan bersilat tidak beracun serta muclah terdegradasi. Kulit I rng mengandung kitin sebesar 15-2ooh, besarnya kandungan komponen tersebut tergantung

pada jenis udang dan tempat hidupnya. Hasil penelitian men.vatakan

kitin

yang berasal dari

limbah

kulit

udang digunakan sebagai bahan dasar yang sangat bermanlaat dalam bidang

LirclLrslri, kesehatan, dan pertanian l1-a].

I(itosan polimer yang terdiri dari monomer N- glukosamin yang tersusun secara acak

:rtau blok-b1ok melalui

rantai

poLimer yang drperoleh melalui proses desetilasi

dari

kitin.

I(itosan merupakan biomaterial yang penting dalanr berbagai bidang antara lain kedokteran,

biol<imia, kimia analitik dan teknik kimia. Produk turunan ini dengan derajat deasetilasi (DD) -rang lebih tinggi dihasilkan dari reaksi

kitin

dengan larutan alkati pada temperatur tertentu.

I(itosan tidak

larut

dalam pelarut organik atau

air,

tetapi

larut

dalam larutan asam iemah

karena adanya gugus amino. Pelarutan terjadi meialui protonasl gugus -NHz pada C posisi 2

rl:'ri rnonofiler D-glukosamin. Untuk mendapatkan produk yang dapat 1arut, DD kitosan harus

'1 ;'ai 80-857o [c'6,7).

Penggunaan

kitin

dan kitosan sebagai bahan dasar sedang mengalami perkembangan

'

. ,

:

i,li bidang

penelitian. Baik

kitir-r maupun kitosan adalah material dengan sifat yang

rii'iigat

bagus seperti biokompatibel, biodegradabel,

tidak

berzrcun. Materral

ini

sangat : orrrlreten dalam menyembuhkan luka,

anti

inflamasi, modulasi kolesterol dan immobilisasi

ct'lzim. Beberapa

penelitian

telah

mengaplikasikan

kitin ataupun

kitosan

diantaranya pembuatan komposit sebagai sambungan

untuk jaringan

tulangkarena

sifatnya

yang

Ltiocompatible terhadap jaringan tubuh, sehingga tidak meruiak serta mengganggu metabolisme

tuhtrh. Generasi berikutnya

dari

biomaterial

ini

adalah penggabungan material bioaktif dan

l,irr.lcgradasi, dimana fungsinya dapat menirutulang alami dan mekanisme in uiuo aktif dalam regenerasi jaringan [ 1,5,7,8].

Dalam tulisan

ini

dilaporkan pembuatan material komposit kitin-kitosan

dari

limbah

1"t',iLL udang yang nantinya ciapat diaplikasikan sebagai bahan darsar pembuatan komposit

untuk pengganti tulang. Kitin diciapatkan melalui proses demineralisasi

kulit

udang

diikuti

(4)

Prosiding Scminar Nasional Kimia dan Penclidikan Kirnia HKI Cabang Surnbar, Padalg, 7 Desember 2Ol3 ISBN. 978-602 - t 7 87 8 -2-3

dengan deproteinasi, sedangkan kitosan didapatkarn melalui deasetilasi

kitin

dalam larutan

alkali. Iiomposit kitin-kitosan dibuat dengan menggr-rrrakan kitosan sebagai matriks clan kitin

sebagai penguat. Sampel diuji dengan beberapa peralatan seperti FTIR, SEM, XRD, dan DSC.

2.

Metode

Penelitian

Alat dan Bahan

Peralatan -"-ang digunakan dalam penelitian

ini

aclalah, rnagnetic stirrer, neraca, o,./en,corong

Buchner, pH indikator, dan peralatan gelas. Sedangkan instrumen yang digunakern adalah

Fouier

Trans-fonn Infra Red Spectroscopy ( FT-IR), Scnnnlng/ Electron Microscopg (SEl\4), X,Rag Diffactiort (XRD), dan Differen.tial Scanning Cctlointetnl (DSC).

Bahan-bahan )'ang digunakan adalah kulit uclang -r'ang telah dikeringkan, NaOH 3.591,

(b/")

,

NaOH 5 9/" (b/v),NaOH 50% (b/v), HCI 1 M, asarn asrr:rt 2"1:(vlv) dan akuades

Prosedur Penelitian

1.

Demineralisasi

Kulit

udang dicuci derrgan

air

untuk

membersihkan kotoran-kotoran yang menempel, lalu

dikeringkan dalam oven. Kulit udang yang telah kering selanjutnya dihaluskan hingga menjadi

bubuk. Bubuk kulit

udang dilarutkan

dengan

HCl 1 M.

Campuran

diaduk

dengan

menggunakan magnetic stiner selama 4 jam pada suhu 60'C lalu clisaring endapannya dan

dikeringkan dalam oven pada suhu 70'C selama 3 jam.

2.

Deproreinrsi

Sampel hasrl demineralisasi dimasukkan kedalarn

larutan

NaOH 3,5%. Campuran diaduk

dengan mer.rggunakan magnetic slirrer selama 4 jarn pada suhu 60"C. Setelah itu, clidinginkan dan disarir.rg. Endapan yang dihasilkan dicuci deng:rn akuades hingga pH 7 kemudiar.r disaring

dan

d,keringkan dalam oven pada

suhu

7O'C selama

3 jam.

Sampel

hasil

deproteinasi

dikarakterisi'isi dengan Fl-lR, SEM, XRD, dan DSC.

3.

Deasetilasi kitin menjadi kit,osan

I(itin

I'angdinasil dari deproteinasi

kulit

udar-rgdirnirsukkan dalam iarutan NaOH 5Oo/r, pada

suhu 100'C sambil diaduk

dengan rnenggunakan magnetic

stirrer

selama

.1

jam.

Endapanciis:tring dan dicuci dengan akuadcshingga pH

7

kemudian dikeringkan dalam oven

pada sr:hu 60'C selama 4 jam. Sampel hasil deasctilasi ini dikarakterisasi clengan FT-iR, SEN4, XRD. clan DSC

4.

Pcmbr-t:rtiLn Iiomposit l{itin-}{itosar-r

Serbr,rk xitrrr clengan jumlah bervariasi (0,025

g

.

o.O5

g

;

0,075

g

; o,l

g) clit:inbahkan ke

dalam100

nL larutan

asam asetat

2 t'l' ("/r,)

clan diacluk selama

0,5 jam,

kemudian

ditambahkan

5

gram bubuk kitosan dan diadukiagi selama

2 jam.

Setelah

kitin

tercampur

pada larutan kilosan, campuran tersebut kemudi:rn didiamkan selama 24 jam,lalu ciituangkan

clalam cetakan dan direndam dalam iarutan NaOH 5

'\,

(blv) seiama 6

jam lalu

clikeringkan

dalam

oven

pada variasi

suhu 60,

BO

clan

1OO"C. Sampel komposit

yang

clihasilkan

dikar:rkreri-slsi clengarr F'I'-IR, Striv1, XRD, dem DSC-.

3.

F1asi1

dan

Pembahasan

Ekstraksi

Kitin

dan Transformasi Menjadi Kitosan dari

Kulit

Udang

Proses pcnrbcntukan

kitin

meieu':rti

clua tahap, r'aitu : tahap

penghilangan rnineral

(dcmineralisasi) dan tahap penghilangan prote rn (dcproteinasi). Sedangkan proses transformasi

menjadi kitosan dilakukan dengan satu tahap yakr.ri penghilangan gugus asetil (dcasetilasi).

Tabel 1. Hasil ekstraksi dari kulit udan

Proses Material Berat (g)

'k

Warna

Pe ,rsgiiiir qar'r Dcminclrrlisasi I(ulit Udang Bubuk I{ulit Udang I(itin I(itosan De plo tcinasi Dea se riliisi t/ 65 dari 33, I 7 Coklat kemer:rhan Pr-ttih I<ccokl:rt:rn Putih kekuningan Putih r37 65,32 48, +7,68 74 36 73 B3 186 27

(5)

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan pendidikan Kimia HKI Cabang Sumbar, padang, 7 Desember 2013 ISBN. 978-602, 17 87 a_2_3

Dalam Tabel

I

dapat dilihat bahwa pada setiap proses eksrraksi

kulit

udang hingga

menjadi kitosan

terjadi

pengurangan

berat yang

diperoleh

pada

tiap

tahapan proses.

Pengurangan berat dioerkirakan karena pemutusan ikatan dari protein dan mineralserta gugus

asetil yang terdapat dalam

kulit

udang.Dalam penelitian

ini

rihap

demineralisasi dilakukan

terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan tahap deproteinasi. Isoiasi kitin melalui tahap ini

menghasilkan rendemen

yang lebih

banyak

aibanaingt<an dengan

tahap

deproteinasi-demineralisasi karena mineral pembentuk shield. (pelindun[) yang keras pada kulit udang telah

dikeluarkan. Pada umumnya mineral

lebih

keras dibandingkan protein, sehingga clengan

menghilangkan mineral terlebih dahuiu, maka tahap deproteinasi dengan -enggunoknn bas;r

clapat lebih optimal menghilangkan protein [2].

Analisis dengan

Fourier

Tyansfonn

Infra

Red(FT-IR)

Spektrum iR dari senya\\'a

kitin

dan kitosan dapat clilih:rt pada Gambar 1. Dalam gamberr 1rr

untuk kitin, terlihat

pita-pita

serapan spesifik

yang

cliidentifikasikan sebagai gugus

OHbortding, NH slrelchirtg, C-H streching, C:Ostreching, C-H rnetil, dan C-O pacia bilangan

gelombang

berturut-turut 3450,3109,2885,

1650, 1379,

dan

1152 cm-r. puncak dcngan

intensitas serapan

cukup

tinggi pada daerah

i650

clapat cliasumsikan sebagai kandungan

gltgus asetil yang

terikat kuat

pada

struktur

kitin,

dan gugus

ini

telah berkurang karena

lr.1..i.tira pengaruh perlakuan deproteinasi dan demineralisasi.

v

]aror) 3aoo 3oo(i laoc 2ooo 15oc) e.,an9a. or.mba.9ll:F11 I OO(l

- 1a)( )

(lambar 1. Spektrum FTIR clarr a) kitin dan b) kitosar-r

Pada spektrum IR

tntuk

kitosan pada Gambar 1b terlihat beberapa pita seraparl ,\rans

spcsilik yaituserapan gu.gls N-H yang berasal dari amina, -C)H bctncling dan N-tt stret.chntcl, C

ll.

C=O, N-H bendirrg, C-H5'ang berasal dari gugus

netil,

clanc-O pada bilangan gelornb:rng

\,rrrg sedikit bergeser dar:- xitin Yaitu berturut-turllt pada 3745, 3437,2925, t644,155

l,

138:,,

tir"'

iu25 cm-r. Puncak r.,sctil nad:r 1644 berkurang clrk,,rp signilikan setelah proses clciLsetilasi

li rr rr r mcn j, ,d r k itosa n.

?3oo 2000 1600 e,b.a.^ *-,n,bnoll:+11

Gambar 2. Spekrrum FT IR korr;posit kitin-kitosan a) 0,025, b)0.C;, c)O.O75dan d)0,1 gram

cie r.rgan junrlah kitin dalam kitosar-r

(6)

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendirlikan liimia

H*ia;;ilg

sumbar' Padang' 7 Desember 20 l3 ISBN. 978-602- 17 87 a-2-3

DalamGamb

af 2

dapaL dilihat bentuk spektrum FTIR komposit yang secara

tlmuln memiliki pola yang |r^.np,r'"u.r,1 .d."iC1" senyaiva

kitin

maupu't

ttito"u"'

Serapan spesifik

unruk komposit dengan komposisi.kitin O,025sampai O'lg di antaranya gugus O-H' N-H' C=O'

C-H

metil,

C-O streching. ?ad,a komposrt dengan komposisi

ftiii"

b'OZigdan

0'1 g

masih ditemukan pit^ grrg,-,-"*Clrt streching'Tetapi pada"komposisi t<itin O'OS gaan O'OZS-g gugus C-H

tidak terlihat seperti'p-ad;

l;;p;";i

komposit lainnya. Hal

ini

terjaci karena adanya overlap

bilangan gelombang dengan gugus lalnnya'

Analisis

Scanning Electron Mlcroscopg (SEM)

AnalisisSEMiniditujukanuntukmenganalisismikrostrukturdanhomogenitaspermukaan dari

kitin,

kitosan, dan komposit yang olhasilkan'Gambar

3'

merupakan foto SENI dari kitrr-t

dan kirosan.

orr^--6o;;;.'3^.

ierlif,atbentuk morfologi permukaan dari

kitin

sepertl

serat

yang cukup homogen. Gambar 3b.adalah.morlologi

p"t,',ttki"''t

dari kitosan dirnarra bentukrrva berbeda dengan kitin dimana terdapatpori-pori haius dan serat pada permukaannya'

Gambar 3. Foto SEM a) kitin,

')

kttosan

Gambar4.merupakanfotoSEMkompositdelrganberbagaivariasikomposisr

kitrn.Pacla gambar dapat dilihat terjadi perbedaan'morfologi

di

setiap variasi komposisi

kitin'

Dalam Gambar

6a.

dapat dilihat

komposit dengankomposisio,o2s

g

memiliki morfologi

scpertijarurn,jar.um yar,g disekelilingnya terlihat homogen tetapi acla sedikit butiran-butiran

halus, 1.ang ciiperki.^r.^i ua^t.t-, p..r-1."b^.^n

kitin

(penguat) yang benipa jarum yang

homogen

di]lam kitosan (matriks).pada Gambar 4b.

dapar

iitil]ur

bentuk rnorlologi dari komposlt

vangl

cukup berbeda

bila

dibanclingkan dengan Gambar 6a. I(omposit clengan

jumlah

kitin

0'05 g[-remperlihatkan permukaan seperti ,.trnp.,ku., yang diperkirakan adatart kitin yang dikelilingi

kitosan yang cukup homogen.pada Gambar

q.

io.r*+adiperlihatkar-r komposit dengan 'jumlah

ki

in

0.075 clan 0,1 g. Dalarn Gambar 4ckitin dan kitosan tcrcampur dengan baik' sedanSkat-t cl:Lmbar 4d. terlihat tumpr-ikan

kitin

5'ang lebih banyak Semakin banyak

kitin

komposlt

);ang cirl.rasiikarn menjadi tidak homogen. Ini claiat dilihat ialam foto komposit pada Gambar 9c

clan

(,r.1.

.1)

c)

.em'ar

4. Foto SEM dar-i I<omposit r,:rriasi komposisi kitin a) 0,025, b) 0,05 c) o'07Sdan cl) o'1 gram

(7)

Prosiding Seminar Nasional Kimia dan pendidikan Kjmia HKI Cabang Surnbar, Padang, 7 Desember 2013 ISBN. 978-60'2- 17 87 8_,2,3

Gambar

5.

mempakan

foto

SEM

dari

komposit

clengan berbagai

variasi

suhu

pengeringan.

Hasil

SEM

ini

memperlihatkan bahrva

suhu

pengeringan komposit clapat

rnempengaruhi morfologinya.Pada Gambar

5a.

dapat

dilihat

pemanasan pada

suhu

60'C

morlologi dari komposit

ini

cukup homogen tetapi kurang halus permukaannya. Gambar 5b.

morlologi komposit dengan pemanasan pada suhu 8O'C moriologinya juga seperti tumpukan

1-ang cukup homogen tetapi masih terdapat keretakar-r dimoriologinya. Jika

"r-,hu p"m.na"or.,

dinaikkan

jadi 100'C

(Gambar 5c) morfologinya menjadi lebih raia, halus, dan lebih homogerr

dibandingkan dengan Gambar 5a dan Sb.Semakin hornog"n morlologinya akan memberikan

pengaruh lebih baik terhadap sifat fisik dari komposit.

a) b) c)

0,075 g, variasi suhu pemanasan

Gambar 5. Foto SENI dari komposit dengan komposisi kitin

a) 60 ;b) 80 dan c) lO0'C

Analisis

dengan X-Rag DiffractionlXRDI

Anairsis XRD ber;ujuan untuk mengetahui susunan atom-atom clalam suatu material kristalin

'r.-hingga

akan diketahui struktur,

orientasi,

dan ukuran

kristal.

Gambar 6merupakan

ciriraktogram .\RD dari

kitin

dan kitosan.Dari polaini dapat diiihat terclapat beberaper puncak

,t':.ng tajamdiantarant'a adaiah puncak dengan sudut 20= 9,22r" dan 19,345" yang spesi{rx

untuk kitin (Gambar 6a), sedangkan Gambar 6b menrpakan pur.rcak-pr:ncak clari

kiti.rn

yang

:-'':siiikpada pada sudut 20 =

9,27O'dan

20,4". Hal

ini

mendekati pr-rlrcak stanclar dari kitin

' ing ,iilihat cari dilraktogram XRD pada hasii penelitian sebelumrrl,a.

Gambar 6.Dilraktogram XRD dari a)kitosan dan b) kitin

Gambar 7. ivTerupakan difraktogram dari komposit dengan berbagai variasi komposisi

f::in.

pu.16'atrbar 7a dan 7b terlihat tidak ac1an1'a puncak-puncak

-r'arng tajam clari

kitin

dan

dalare komposit dengan komposisi

kitin

0,025

dan

0,05. Hal ini disebabkan karena

'i

'. rt -\'ang terbentuk berupa paduan homogen seperti plastik -\,angbenvarna coklat tua

ri

)irran

iGambar

9a dan 9b).Diperkirakan

bahwa

komposit

tcrscbr-rt berbentuk

'

'::cl-tit-rgga tidak memunculkan puncak-puncak kristalnya. Semakin b-iny:rk

jumlah

kitin

:-

l:;r muncu, pr-rncak-puncak tajam dari

kitin

clan kitosan untuk komposisi

kitin

O,Oz5 ctan

(-t'l gram (Gambar

7c

dan 7d) pada sudut

20

sekitar

9

dan19'. puncak rersebut merujuk

padapenelitiair sebelumnya, yakni pada sudut 20 = 9" clan 19,8 o (untuk kitir-r), lO,6,,dan2O,4o

(untuk.kitosan).Dengan munculnya puncak-puncak senyawa kitin dan kitosan dapat diketahui

Dahn.r kompr sit kitin,kitosan telah terbentuk.

(8)

Prosiding Seminar Nasional Kimia dal Pendidikan Kirnia HKI Cabang Sumbar, Pada-ng,7 Desember 2Ol3 ISRN. 978-602 - 17 87 8-2 3

di

$

Gambar

7.

Difraktogram XRD

dari

komposit dengan komposisi kitin:

c) O,075dan d) 0,1 gram, suhu pemanasan 60oC.

a)

0,025,

b)

0,05,

Suhu pengeringan berpengaruh terhadap pembentukan komposit kitrn-kitosan )rang

dapat

dilihat

dalam Gambar 8.Gambar Ba. komposit yang dikeringkan pada

suhu

60"C

didapatkan puncak tertinggi pada sudut 20

=

19'. Dalam Gambar Bb. puncak-puncak yaI-rg

tinggi pacla komposityang dipanaskan pada slrhu B0"C terdapat sudut 2g -- 9,275" dan 19,340".

Sedangkan pada Gambar 10c., puncak-puncak tinggi yang muncui terdapat pada sudut 20 =

9.355" dan 19.675'. Puncak-puncak ini adalah puncak spesifik dari kitin atau kitosan.Dengan

naiknya suhu pemanasan puncak-puncak akan bergeser ke arah 20 yang lebih besar dan

muncul puncak kecil pada 20 sekitar 13,5'. Komposit yang dihasilkan pada pemanasan 80 dan

1OO'C berbeda dengan yang ciipanaskan pada suhu 60"C yaitu berupa canlpuran yang cukup

homogen, tidak berbentuk paduan seperti plastik. (gambar 9e dan 9f)

Gambar

8.

Dilraktogram XRD

pengeringan a) 60,b)

au.i'tl'rlposit

dengan komposisi

kitin

0,075

g

pacla suhr, B0 dan c) 100"C

e)0e)h)

Gambar

9.

Komposit dengan komposisi

kitin

0,025 (a), 0,05 (b) 0,075 (c) dan 0,1

g

(d) suhu

pemanasan

60 'C,

komposit dengan komposisi

kitin

0,075 g suhu pemanasan SO'C (e) dan

100'C (i), kitin (g) dan kitosan (h)

Analisis {DSC)

Diferensial

Scq.n Calorirnetry

Analisis DSC dapat memberikan informasi tcntang ketah:rnan termal

dari

suatu

polimer.

Gambar 10 memperlihatkan spektrum DSC clalam ber-rruk titik leleh (melting poir-rt)daria). kitin,

(9)

ftosiding Seminar Nasiolal

K*t:

d""

pendidikan Kimia HKI Cabang Sumbar, Padang, 7 DesemUe. rn ie

tsgFr. o78 602-t7a7g 2.

komposit mempunyai

titik

leleh yang lebih tinggi.dibandingkan material pen.rusunnya (kitin

i45'4

oc dan kitosan 144'5"c)'

*o-i""u'a""eil

t"-;"";ir.J,i"

o,o5 gram mempunyai titik

leleh lebih tinggi dari.pada

komposi"i;;;g laii

yaitu

""u"-..-'i+9,s

oc. sedangkan l(omposit

dengan komposisi

u',_':_o:::,:11"

o

oiJ !r..* -.-nunyai titik

leleh 149,3 oc clan t48,4 oc.

3:?:.:ff:Trl.illX;5-o'"it

*.-p,,'v:^i

t""t.uir-.i;;;.;^;^"g

rebih tinggi dibanciingkan

Gambar

tt

::a'5;:?DSC

dari kitin a). kitosanb), komposit dengan kitin 0,025 c) 0,075 d) dan

4.

Kesimpulan

Irornposit kitin-kitosan

dapat

cibuat

darilimbah

kulit

uclang.

Krtin

didapatkan setelah

':l '

"''ukan

demineralisasi cian deproteinasi

kulit

"d";;,'"J."gt

a.,

kitosan didapatkan dari

ci''asetilasi

kitin'

I{omposit

1-ang drhasilkan

b*p.

p.J..r?n

""pl.,i

plastik yang berwarna coklat

pada suhu pemanasan 5o:c. tpektr-um F1-1p

*;r;;;;i;;ii.',

p,rr-,..k_puncak spesifik dari

l<itirr dan kitosan' Analisis SErl memperlihatkan

k";;;"i;;rig..,

ko*posisi

kitin

0,025 gram

lebih homogen dengan lr.ntposil dengan komposisi

kitin

kirino.02saan ,r'ang teidist.ibusi me.atl-

J"1"".

kitosan. Dari pola XRDterlihat 0,05

g

tidak rnrrrr..,r puncak tajam dari

kitin

dan

:rn' karena sampel'ang terbentuk seperti

t"*Ib....r-t.;;;.^.r

plastik berwarna coklat rua.

Itasil anelis dengan

bsc it-p",

il;n"i'u"i*u

r.o*po"it-*""..lpLrry^i

ketahan termar yang rcbih

tin ggi d iband i n gkan clen ga n metie :: al

p".fr"rn

r,ruu.

D;rftar Pustaka

1'

Marganof (2003), Potensi Lii-.oah

Udang::!lqui

penyerap

Logam Berat (Timbal, I(admium,

^

J

9.." l\'M'Puspa$ati' Tembaga) di

I \.

perairan,-t Simpen (2010),optimasi Deasetilasi fakalaltpnbadi. IpB.

l(itin

Dari

Kulit

udang

Dan

cangkang Kepiting Limbah Restoran'sealood

M""j;l;-'ii;san

MelaluiVariasi Konsenrrasi

^

)'laUH.Jun,al Kimio.-l {l I ;o_-O

3

l(norr (1991),RecoveT and u:ilization of

chitin

and

chitos:-Ln ir-r Foocl processing wasrc

.,

,.lur_rog"ment in Foocl Techr-roicg,-, Hal

:

1I4_122.

'/ M. core'o,

F.

B.Lucranc]B.Ntrinal,.

F.

M.Joclo,

M.

N.Nuno, and

L

R.Ruis (2005),

ilydroxl'apalite Reinlorcecl

critosan

and Polyester Blcncls

ior

Biomedical Appiications,

.

i\4acromoI,Mctter. thtri.,29a. i ,57-1165.

r' 'i'

wang' Q' Hu' L' Cai (2010r'chitin Fiber and chitosan 3D composite Rocls.

httentatto^ctl

o

{ou,,r:o, of polymer Science.\-ojume 2010, Article ID

36t;;.

:

L' ronnson and Peniston (19E2),Process for the Manufacture ol chitosan.

us

patent,US.

/

Hargono (2008),Pembuatar.r Kitosan

Dari

Limbar-r

c..rgl..rg

Udang

serta

Aplikasinya

DSlam Mereduksi I(oresrcrol L..mak

xu-bi,-,g,n.;;r.-;;i-,2

No.

l.

Har. s3_57.

"

j,.j]Iru:"#J39jrtl'u.tn"""'

composites

io'

so,-'.';i":r,.

Engineering

.Mair.e

Dntss

)

Fl

S;rvitri'

N

Soeseno,

dan

T.

Adiarto{2010),sintesis

I(itosan, poli(2-amino-2-deoksi-D-i"ilukosa), Skala Pilot Project

dari

Limbah

li;il ;;;";

scnagai Bahan Baku Arternatif

Pembuatan Biopolimer,Prisiclirtg seminar Nasionar

i;;jiKrmia

"r(ejuangan". Surabava.

Gambar

Gambar  2. Spekrrum  FT  IR  korr;posit kitin-kitosan a)  0,025,  b)0.C;,  c)O.O75dan  d)0,1  gram
Gambar  3.  Foto SEM  a)  kitin,  ')  kttosan
Gambar  5.  mempakan  foto  SEM  dari  komposit  clengan  berbagai  variasi  suhu pengeringan
Gambar  9.  Komposit  dengan  komposisi  kitin  0,025  (a),  0,05  (b)  0,075  (c)  dan  0,1  g  (d) suhu pemanasan  60 'C,  komposit  dengan  komposisi  kitin  0,075  g  suhu  pemanasan  SO'C  (e) dan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada awalnya Vipro-G memperkenalkan produknya sebagai salah satu minuman kesehatan yang ditujukan hanya untuk para perokok agar dapat menetralisir radikal bebas yang ada di

INTERA KSI MATER NAL BAYI Pemeriksaan dan evaluasi kesejahtera an dan tumbuh kembang janin (antenatal screening) INTERAKSI MATERNAL BAYI Pemeriksaan dan evaluasi

Unsur sensualitas sangat tergambar dari gambar di atas serta pada lirik lagu di atas yaitu pada kalimat “cinta-cinta lakukan dengan cinta bila kamu mau” makna dari

Aplikasi Irama Kenjoan Pada Bass Drum, Floor Tom, Hi-hat, Snare Drum Dan Small Tom Dalam Bentuk Notasi Drumset .... Score Irama Krotokan Dalam Bentuk Notasi Kendang

Langkah awal K- Medoids adalah mencari titik yang paling representatif (medoids) dalam sebuah dataset dengan menghitung jarak dalam kelompok dari semua kemungkinan

Reaktivitas : Tidak ada data tes khusus yang berhubungan dengan reaktivitas tersedia untuk produk ini atau bahan

Adanya regenerasi pada organisme dewasa mununjukkan suatu bukti bahawa medan morfogenesis tetap terdapat setelah periode embrio, umpamanya regenerasi anggota badan yang

Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak metanol daun jambu biji pada dosis 10,5 dan 21,0 mg/ml menunjukkan efek