• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BERKUMUR DENGAN LARUTAN TEH HIJAU TERHADAP INDEKS PLAK PADA MURID KELAS VI SDN 62 BANDA ACEH TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BERKUMUR DENGAN LARUTAN TEH HIJAU TERHADAP INDEKS PLAK PADA MURID KELAS VI SDN 62 BANDA ACEH TAHUN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

66

PENGARUH BERKUMUR DENGAN LARUTAN TEH HIJAU TERHADAP INDEKS PLAK PADA MURID KELAS VI SDN 62 BANDA ACEH TAHUN

2015

Reca1, Ainun Mardiah2, Cut aja Nuraskin3

1Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik KesehatanKementrian Kesehatan Aceh 2Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik KesehatanKementrian Kesehatan Aceh 3Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik KesehatanKementrian Kesehatan Aceh

Email: reca.zulkarnain@yahoo.com ABSTRAK

Plak gigi memegang peranan penting dalam proses kerusakan karies dan dalam proses inflamasi jaringan lunak sekitar gigi. Menyingkirkan plak dari permukaan gigi tidak hanya dilakukan dengan menyikat gigi saja, namun bisa juga dengan cara berkumur-kumur. Teh hijau merupakan obat herbal yang memiliki kandungan katekin yang dapat membunuh bakteri penyebab plak gigi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan gigi dan mulut. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh berkumur dengan larutan teh hijau terhadap indeks plak pada murid kelas VI SDN 62 Kota Banda Aceh. Penelitian ini adalah eksperimental semu dengan rancangan pre test and post test group design serta menggunakan uji t perbedaan selisih (paired sample t-test). Subjek penelitian seluruh murid kelas VI SDN 62 Kota Banda Aceh yang berjumlah 32 murid. Intervensi yang diberikan berupa kumur-kumur dengan larutan teh hijau dan instrumen penelitian ini berupa kartu status untuk mengukur indeks plak. Hasil penelitian ini menunjukkan, ada perbedaan indeks plak sebelum dan sesudah berkumur dengan larutan teh hijau (p<0,05). Kesimpulan ada pengaruh berkumur dengan larutan teh hijau terhadap penurunan indeks plak Kata Kunci : Larutan Teh Hijau, Indeks Plak

ABSTRACT

Dental plaque an important in the process of caries damage and in the inflammatory process of soft tissue around the tooth . Get rid of the plaque from the tooth surface is not only done by brushing alone , but can also be a way to rinse his mouth . Green tea is an herbal remedy that contains catechins that can kill the bacteria that cause dental plaque which is very beneficial to oral health . This research to know the effect of green tea gargle with a solution to the plaque index in the sixth grade students of SDN 62 in Banda Aceh. This research use quasi-experimental by pre test and post test group design and using the t test difference difference (paired sample t-test). The research subject is entire class VI elementary school student of SDN 62 Kota Banda Aceh totaling 32 students. Intervention is given in the form of rinse your mouth with a solution of green tea and the research instrument in the form of index cards to measure plaque status. Results of this study showed that there are differences in plaque index before and after rinsing with green tea solution (p < 0.05). Conclusion no influence rinsing with green tea solution to the reduction of plaque index

(2)

67 PENDAHULUAN

Karies merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya interaksi antara bakteri, plak, diet, dan gigi. Tidak diragukan lagi bahwa tanpa adanya plak, maka tidak akan timbul karies, sehingga mengetahui penyebabnya merupakan hal penting agar mengerti cara melakukan pencegahannya. Pencegahan karies disertai peningkatan kesehatan gigi telah menjadi tujuan utama dalam dunia keperawatan gigi sejak diketahui plak gigi merupakan faktor yang mendominasi penyebab hilangnya gigi oleh karies dan penyakit periodontal.1

Apabila masalah karies dibiarkan dan kecenderungan peningkatannya di masa mendatang tidak dicegah, akibatnya akan sangat merugikan. Dampak karies bagi anak-anak sangat besar, antara lain: rasa sakit, gangguan fungsi kunyah yang menghambat konsumsi makanan atau nutrisi, anemia, gangguan kenyamanan berupa kurang tidur dan berujung pada menurunnya kualitas hidup anak tersebut. Dampak lainnya adalah gangguan konsentrasi belajar yang akan berpengaruh pada prestasi belajar. Masalah gigi memang tidak masuk dalam daftar penyakit mematikan. Kondisi inilah yang membuat sebagian masyarakat mengesampingkan upaya mencegah bahkan juga mengobati penyakit gigi dan mulut.2

Plak gigi memegang peranan penting dalam proses kerusakan karies dan dalam proses inflamasi jaringan lunak sekitar gigi. Efek merusak ini disebabkan karena kegiatan metabolisme mikroorganisme di dalam plak gigi tersebut. Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri dari kumpulan mikro organisme yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak

dibersihkan.3 Plak merupakan penyebab utama terjadinya penyakit periodontal. Jika plak terbentuk di sepanjang garis gusi, plak ini akan mengiritasi gusi, membuat gusi menjadi lunak dan mudah berdarah.4

Plak merupakan kumpulan dari mikroba kompleks yang terdiri atas sel epitel, leukosit, makrofag dan sampai 400 spesies bakteri. Plak juga mengandung komponen anorganik seperti kalsium dan fosfor yang berasal dari air liur. Bakteri utama dalam plak gigi adalah streptococcus sanguis, streptokokus mutans, dan actinomyces viscosus. Bakteri dari plak yang menempel pada permukaan gigi akan memberikan tempat yang baik bagi bakteri baru untuk menghuni gigi.5

Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007 menunjukkan prevalensi karies dalam 12 bulan terakhir di Indonesia adalah 46,5 % dan yang mempunyai pengalaman karies sebesar 72,1%.6 Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh pada tahun 2012, penyakit gigi dan mulut (karies) menduduki urutan ke 14 dari 20 penyakit terbesar dengan kunjungan 4779 kunjungan. Menurut hasil pemeriksaan gigi dan mulut kelompok umur 6-14 tahun di Kota Banda Aceh pada kegiatan UKGS menunjukkan bahwa 34% anak menderita karies.7 Keadaan kesehatan gigi dan mulut di wilayah Kota Banda Aceh menunjukkan bahwa status kesehatan gigi dan mulut masih memprihatinkan. Berdasarkan angka prevalensi karies yang tinggi di Indonesia, sangat diperlukan pencegahan terhadap terbentuknya plak yang merupakan salah satu penyebab karies. Menyingkirkan plak dari permukaan gigi tidak hanya dilakukan dengan menyikat gigi saja, namun bisa juga dengan cara berkumur-kumur. Obat kumur herbal yang dapat digunakan

(3)

68

yaitu larutan teh hijau dan larutan daun sirih.8 Teh hijau mengandung katekin (senyawa polifenol) yang dapat membunuh atau menekan pertumbuhan bakteri penyebab plak. Hasil riset Laboratorium di Jepang, kandungan fluor pada teh hijau berguna untuk mencegah pembentukan plak gigi, mencegah karies dan membunuh bakteri penyebab pembengkakan gusi. Menurut sebuah artikel di Times of India, konsumsi teh jenis hijau dapat mencegah kerusakan gigi. Hal ini karena kandungan antibakteri di dalamnya akan menghancurkan plak. Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa teh hijau dapat mencegah pembentukan plak. Kandungan antibakteri pada teh jenis hijau juga dapat menghilangkan racun dan bakteri dalam mulut saat makan makanan tertentu. Selain itu teh hijau memiliki senyawa polifenol, yang sebagian besar terdiri dari katekin, yang dapat mencegah pembentukan plak gigi. Polifenol dalam teh merupakan komponen utama yang dapat menghambat aktivitas enzim glikosiltransferase sehingga menghambat terbentuknya glukan dari sukrosa yang mempunyai daya lekat dan penting dalam pembentukan plak, serta polifenol juga membunuh bakteri penyebab plak gigi.9

Pada survey awal yang dilakukan pada murid kelas VI SDN 62 Kota Banda Aceh, peneliti melihat banyak murid yang mempunyai kriteria indeks plak yang buruk yaitu berkisar pada angka 2,1-3. Penelitian ini menggunakan larutan teh hiijau karena kandungan polifenol teh hijau cukup tinggi sehingga berfungsi sebagai antiseptik yang kuat. Selain itu teh hijau juga telah dikenal luas, harganya relatif murah dan cukup banyak dikonsumsi oleh masyarakat

Indonesia serta persiapannya juga cukup mudah. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui pengaruh berkumur dengan larutan teh hijau terhadap indeks plak pada murid kelas VI SDN 62 Kota Banda Aceh.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Quasi Experimental Design dengan rancangan penelitian pre-test dan post-test Only group design dan Subjek penelitian murid kelas VI berjumlah 32 murid. Intevensi yang diberikan berupa kumur-kumur dengan larutan teh hijau. Variabel intervensi dalam penelitian ini yaitu kumur-kumur dengan larutan teh hijau. Variabel independen (pengaruh) yaitu indeks plak sebelum diintervensi. Sedangkan variabel dependen (terpengaruh) yaitu indeks plak sesudah diintervensi.

Alat ukur yang digunakan adalah kartu status untuk mengukur indeks plak. Analisis data pada penelitian ini untuk data kuantitatif menggunakan uji statistik parametrik paired t-test. Pengukuran awal (pretest) indeks plak gigi dilakukan sebelum intervensi. Pengukuran akhir (post test) indeks plak dilakukan sesudah intervensi. Analisis data menggunakan Statistik Program for Social Scince (SPSS), dengan pengujian hipotesis berdasarkan taraf signifikan p<0,05. HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian yang dilaksanakan pada murid kelas VI SDN 62 Kota Banda Aceh, yang dilaksanakan bulan April 2015 sampai dengan Juli 2015. Analisis bivariat bertujuan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini. Hipotesis tersebut diuji dengan teknik uji t perbedaan selisih (paired sample t-test). Berikut disajikan hasil-hasil analisis statistik tersebut.

(4)

69 1. Analisis Perbedaan Selisih (Paired Sample T-test) pada indeks plak

Rerata selisih dan simpangan baku indeks plak

No Bahan Kumur Rerata Selisih ± SD t p

1 Larutan Teh

Hijau 1,594±0,138 46,17 <0,001*

Hasil rerata selisih dan simpangan baku indeks plak menunjukkan bahwa terjadi penurunan indek plak sebelum dan sesudah intervensi dengan rerata selisih 1,594 artinya Ada perbedaan rerata nilai

indeks plak yang bermakna secara statistik (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh berkumur dengan larutan teh hijau terhadap penurunan indeks plak.

Sebelum Bekumur Teh Hijau Sesudah Bekumur Teh Hijau

0 20 0 12 32 0

Diagram Indeks Plak Sebelum dan Sesudah Berkumur Dengan Larutan Teh Hijau

Baik Sedang Buruk

PEMBAHASAN

Hasil penelitian dengan melakukan analisis perbedaan selisih (paired sample t-test) pada kelas VI, menunjukkan bahwa terjadi penurunan indeks plak sebelum dan sesudah berkumur dengan larutan teh hijau (p<0,05). Penurunan indeks plak disebabkan karena kandungan antibakteri pada teh jenis hijau dapat menghilangkan racun dan bakteri dalam mulut saat makan makanan tertentu. Selain itu teh hijau memiliki senyawa polifenol, yang sebagian besar terdiri dari katekin, yang dapat mencegah pembentukan plak gigi. Polifenol dalam teh merupakan komponen utama yang dapat menghambat aktivitas enzim glikosiltransferase sehingga menghambat terbentuknya glukan dari sukrosa yang mempunyai daya lekat

dan penting dalam pembentukan plak, serta polifenol juga membunuh bakteri penyebab plak gigi.9

Teh hijau termasuk salah satu tanaman obat. Teh hijau mengandung katekin 30-42% atau 67,5 mg dalam 100 ml (Endang Suprastiwi, 2007). Katekin dapat mencegah pembentukan asam berlebih yang dihasilkan oleh Streptococcus Mutans yang dapat menyebabkan proses demineralisasi pada email gigi yang mendorong kearah pembentukan suatu rongga atau lubang gigi. Teh juga mengandung flouride yang tinggi. Flouride membuat gigi lebih tahan demineralisasi oleh asam dan mengaktifkan remineralisasi pada permukaan gigi sehingga tidak mudah terjadi karies.10

Plak adalah lapisan tipis dari mikroorganisme, sisa makanan dan

(5)

70

bahan organik yang terbentuk di gigi, kadang-kadang juga ditemukan pada gusi dan lidah. Plak merupakan penyebab lokal dan utama terbentuknya penyakit gigi dan mulut yang lain seperti karies (lubang gigi), kalkulus (karang gigi), gingivitis (radang pada gusi), periodontitis (radang pada jaringan penyangga gigi) dan lain sebagainya. Oleh karena plak tidak dapat dihindari pembentukannya, maka mengurangi akumulasi plak adalah hal yang sangat penting untuk mencegah terbentuknya penyakit gigi dan mulut. Pengendalian plak bisa dilakukan secara mekanis dan kimiawi.11

Seorang peneliti Jepang bernama Dr. Yoshihiro Shimazaki mengatakan, konsumsi secangkir teh hijau secara teratur bermanfaat pada penyakit gusi dan jaringan pendukungnya, manfaat tersebut didapat dari kandungan antioksidan yang disebut polyphenol dan catechin. Senyawa antioksidan tersebut mampu meredakan peradangan. Konsumsi teh hijau memperbaiki kondisi peradangan dan memberikan kesempatan tubuh untuk memulihkan kondisi kesehatan gusi. Para peneliti dari Jepang baru-baru ini menemukan kaitan antara kandungan teh hijau dan kesehatan jaringan gigi. Seperti yang dilansir dalam jurnal of periodontology, tim peneliti dari Kyushu University di Fukuoka Jepang telah berhasil menganalisis dan mengevaluasi secara komprehensif 940 pasien pria yang berusia antara 49-59 tahun. Keseluruhan pasien setidaknya masih memiliki 20 gigi dan memiliki penyakit gigi yang lazim ditemukan pada usia tersebut seperti radang gusi dan kerusakan jaringan gigi. Para peneliti juga menemukan bahwa semakin pasien mengonsumsi teh hijau, maka semakin baik kesehatan giginya. Hasil penelitian ini berkaitan dengan penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya oleh tim yang sama, termasuk uji coba yang menunjukkan bahwa memang kandungan katekin pada teh hijau dapat menghambat pertumbuhan bakteri pathogen yang dapat merusak jaringan gigi.8

Dengan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa berkumur dengan larutan teh hijau dapat menurunkan angka indeks plak. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa melakukan kegiatan berkumur dapat menurunkan angka indeks plak. Namun, faktor lain yang juga harus diperhatikan yang dapat mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut atau indeks plak adalah lamanya waktu berkumur, cara berkumur, serta banyaknya jumlah bahan kumur. SIMPULAN DAN SARAN

Setelah dilakukan penelitian tentang pengaruh berkumur dengan larutan teh hijau terhadap indeks plak pada murid kelas VI SDN 62 Kota Banda Aceh, dapat disimpulkan: ada pengaruh berkumur dengan larutan teh hijau terhadap penurunan indeks plak pada murid kelas VI SDN 62 Kota Banda Aceh

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, dapat disarankan sebagai berikut:

1. Perlu adanya penyuluhan kepada murid tentang pentingnya berkumur - kumur khususnya dengan larutan teh hijau untuk meningkatkan kebersihan gigi dan mulut.

2. Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya sehingga akan membantu para peneliti lain dalam melakukan penelitian.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Jurusan Keperawatan

(6)

71 Gigi Poltekkes Kemenkes Aceh dan

semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian ini, kemudian terima kasih kepada Kepala Sekolah SDN 62 Kota Banda Aceh yang telah membantu jalannya penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Siahaan, R.A. 2002. Masalah Rampan Karies pada Anak: Pencegahan dan Perawatannya..

Available from:

http://repository.usu.ac.id/handle/ 123456789/8059.

2. Kemenkes. R.I. 2012; 11-46. Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Jakarta.

3. Al-Hosani, E. and A.J.R.Gunn. 2000; 12(3):149-155. The Relationship between Diet and Dental Caries in 2 and Dental Caries in Early School Age Children in the Emirate of Abu Dhabi. Saudi Dental Journal. 4. Poernomo, R.S.D. dan Soebroto,

R. 2007; 4 (2): 65-69. Metode Pendidikan Kesehatan Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi UPDM (B). Jakarta. Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi.

5. Yulisa,D., 2012. Apa itu plak Gigi. Available from: .http://dianyulisady.wordpress.co m/2012/03/26/apa-itu-plak-gigi/ 6. Depkes. R.I. 2008; 133-139. Riset

Kesehatan Dasar 2007. Jakarta.. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan.

7. Dinas Kesehatan. 2011. Profil Kesehatan Kota Banda Aceh. Pemerintahan kota Banda Aceh. 8. Ajisaka., 2012. Teh Dahsyat

Khasiatnya. Surabaya. Stomata.

9. Wardayati,K.T., 2012. Teh hijau efektif mengatasi plak gigi. Available from: http://intisari- online.com/read/teh-hijau-efektif-mengatasi-plak-gigi

10. Kumala,N., 2010. Apa itu teh hijau. Available from: http://kumalasari88.blogspot.com/ 2010/03/apa-itu-teh-hijau.html 11. Besford., 1996. Mengenal Gigi

Anda Petunjuk Bagi Orang Tua. Arcan. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek berkumur berbagai komposisi persentase kombinasi seduhan kelopak bunga rosella dan daun teh putih dalam menurunkan indeks

Berkumur dengan seduhan daun sirih hijau (Piper betle L.) dapat menurunkan indeks plak gigi dan menurunkan jumlah Colony Forming Unit bakteri Streptococcus mutans di rongga

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas berkumur ekstrak siwak dan berkumur xylitol terhadap penurunan indeks plak studi pada

Perbandingan efektivitas berkumur dengan larutan teh hijau seduh konsentrasi 100% dan 50% dalam menghambat pembentukan plak gigi secara klinis pada enam permukaan

Mengunyah apel mempunyai efektivitas yang lebih baik dibandingkan mengunyah bengkoang terhadap penurunan indeks plak gigi pada murid SDNegeri 1 Tanjong Kecamatan Lhoknga Aceh

Menurut Alam Syah (2006:25) katekin yang terkandung dalam teh hijau mengandung flour yang dapat memperkuat struktur email gigi serta menurunkan kadar asam yang dihasilkan

Terjadinya penurunan skor indeks gingiva mungkin disebabkan oleh karena larutan teh rosella mengandung polifenol yang menurut beberapa penelitian

Hasil penelitian yang dil- aksanakan pada murid umur 6-12 tahun di SDN 26 Lamteumen Timur Kota Banda Aceh, yang dilaksanakan bulan Oktober sampai dengan Desember