1
Pengaruh Keahlian Auditor Intern dan Tingkat Kepatuhan Terhadap Kinerja Perusahaan
(Survey pada Perusahaan skala Menengah dan Besar di Tasikmalaya)
Ratna Indrawatie 083403152 Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui Hubungan antara Keahlian auditor intern dengan Tingkat Kepatuhan (2) untuk mengetahui Pengaruh keahlian auditor intern dan tingkat kepatuhan secara parsial terhadap kinerja perusahaan (3) untuk mengetahui keahlian auditor intern dan tingkat kepatuhan secara simultan terhadap kinerja perusahaan. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan survey. Alat analisis yang digunakan adalah analisis korelasi untuk melihat hubungan antara keahlian auditor intern dengan tingkat kepatuhan pada perusahaan di Tasikmalaya dan dengan regresi linier metode path analisis untuk mengetahui pengaruh keahlian auditor intern dan tingkat kepatuhan baik secara parsial maupun secara simultan terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan di Tasikmalaya. Dengan taraf signifikasi (α) yang digunakan sebesar 0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) terdapat hubungan yang kuat antara antara keahlian auditor intern dengan tingkat kepatuhan pada perusahaan di Tasikmalaya. (2) pengaruh keahlian auditor intern dan tingkat kepatuhan berpengaruh secara parsial terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan di Tasikmalaya. (3) pengaruh keahlian auditor intern dan tingkat kepatuhan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan di Tasikmalaya. Kata kunci : Keahlian auditor intern, kinerja perusahaan,tingkat kepatuhan
PENDAHULUAN
Kualitas kinerja perusahaan yang baik dapat tercipta pula dengan adanya kerjasama manajemen dengan pemimpin serta perangkat organisasi dalam sebuah perusahaan dimana bagian-bagian itu memiliki saling keterkaitan, dimana seperangkat manejemen perusahaan harus memiliki tingkat kepatuhan yang sesuai dalam menaati semua peraturan maupun perundang-undangan yang berlaku guna mencapai hasil yang maksimal.
Permasalahan-permasalahan yang ada mengakibatkan adanya pemisahan
antara pemilik dengan manajemen.
Luasnya ruang lingkup perusahaan
mengakibatkan pimpinan dan pihak
manajemen tidak dapat secara langsung
mengawasi semua aktivitas, baik aktivitas intern maupun aktivitas ekstern yang terjadi pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu, pimpinan dan pihak manajemen memerlukan pengawas intern dalam usaha
meningkatkan pengendalian intern
perusahaan yang efektif atau yang disebut auditor intern.
Kepatuhan terhadap seluruh
peraturan perundang-undangan yang
berlaku menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan dan sebagai salah satu tolok ukur atas penilaian stakeholder dan pemegang saham terhadap kinerja Perusahaan. Kepatuhan menjamin seluruh kegiatan usaha perusahaan untuk tetap berada di bawah kendali manajemen
2
pencapaian kinerja usaha yang bersih dan menguntungkan. Pelaksanaan Kepatuhan Perusahaan meliputi Kepatuhan terhadap
Peraturan Perundang-undangan dan
Kepatuhan terhadap Pengendalian Intern. Maka dari itu, selain melakukan tugas fungsi audit internal yang harus memastikan sampai sejauh mana sasaran dan tujuan program serta kegiatan operasi telah ditetapkan dan sejalan dengan sasaran dan tujuan perusahaan. Auditor internal harus memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan kompetensi lain
khususnya keahlian yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tanggung
jawabnya. Aktivitas audit internal secara kolektif harus memiliki atau mendapatkan
pengetahuan, keterampilan, dan
kompetensi lain yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tanggung jawabnya.
Termasuk dalam meminimalisir adanya permasalahan-permasalahan yang timbul antara pemimpin dan pihak manajemen. Hal ini juga harus mencakup efektifitas dan efesiensi kegiatan operasi, keandalan dan integritas informasi, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan pengamanan asset perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA
Profesi internal auditor sangat dituntut akan kemampuannya memberikan jasa yang terbaik dan sesuai dengan yang
dibutuhkan dan diperintahkan oleh
manajemen tertinggi organisasi.
Peningkatan pengawasan internal di dalam suatu organisasi tentunya menuntut tersedianya internal audit yang baik, agar tercapainya suatu proses pengawasan internal yang baik pula. Internal auditor memerlukan keahlian profesional yaitu kemampuan individu dalam melaksanakan tugas, yang berarti kualifikasi personalia yang sesuai dengan bidang tugas internal audit dan berkaitan dengan kemampuan profesionalnya dalam bidang audit serta penguasaan atas bidang operasional terkait dengan kegiatan perusahaan.
Auditor intern pun harus memiliki keahlian yang diperlukan dalam tugasnya, keahlian ini meliputi keahlian mengenai
audit yang mencakup antara lain:
merencanakan program kerja pemeriksaan,
menyusun program kerja
pemeriksaan,melaksanakan program
kerja pemeriksaan, menyusun kertas kerja pemeriksaan, menyusun berita
pemeriksaan, dan laporan hasil
pemeriksaan (Praptomo,2002).
Keahlian auditor intern dalam
standar audit internal pada IPPF
(International Professional Practices Framework) 2009 bahwa auditor internal
harus memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi lain yang dibutuhkan
untuk melaksanakan tanggung
jawabnya. Aktivitas Audit Internal secara kolektif harus memiliki atau mendapatkan
pengetahuan, keterampilan, dan
kompetensi lain yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawabnya.
Menurut Alvin A. Arens dan James K. Loebbecke (2003;5) yang diadaptasi oleh Amir Abadi Jusuf mengemukakan kepatuhan manajemen merupakan suatu prosedur yang dijalankan manajemen untuk mengikuti prosedur atau peraturan
yang telah ditetapkan oleh yang
berwenang.
Menurut Kaplan dan Norton, 1996; Lingle dan Schiemann, 1996; Brandon dan Drtina, 1997) kinerja perusahaan adalah sesuatu yang dihasilkan oleh perusahaan dalam periode tertentu yang mengacu pada standar yang ditetapkan. Sehingga dapat dijelaskan bahwa penilaian kinerja perusahaan adalah suatu proses atau sistem
penilaian mengenai pelaksanaan
kemampuan kinerja perusahaan
3
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada
perusahaan yang tergolong perusahaan menengah yang berada di Tasikmalaya.
Metode yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan survey. Metode deskriptif analisis adalah suatu metode yang meneliti status kelompok manusia, objek , suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan yang sistematis, factual dan akurat mengenai objek yang diteliti. Dan penelitian ini yang dilakukan dengan mengungkap peristiwa atau data-data yang telah lalu. Metode ini yang bertujuan untuk
mendapatkan gambaran tentang
pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Dengan melalui metode ini penulis memusatkan gambaran pemecahan yang sedang berlangsung.
TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path anaylsis) dan analisis uji validitas serta reliabilitas
Pengujian Hipotesis
1) Penetapan Hipotesis Operasional a. Secara Simultan :
Ho : ρ = 0 Tidak Terdapat
Pengaruh Keahlian Auditor Intern dan Tingkat Kepatuhan
terhadap Kinerja
Perusahaan
Ha : ρ = 0 Terdapat Pengaruh
Keahlian Auditor
Intern dan Tingkat Kepatuhan terhadap Kinerja Perusahaan. b. Secara Parsial Ho : ρ = 0 Tidak Terdapat Pengaruh Keahlian Auditor Intern terhadap Tingkat Kepatuhan Ha : ρ = 0 Terdapat Pengaruh Keahlian Auditor Intern terhadap Tingkat Kepatuhan
Ho₁ : ρ = 0 Tidak Terdapat
Pengaruh Keahlian
Auditor Intern
terhadap Kinerja
Perusahaan
Ha₁ : ρ = 0 Terdapat Pengaruh
Keahlian Auditor
Intern terhadap
Kinerja Perusahaan
Ho₂ : ρ = 0 Tidak Terdapat
Pengaruh Tingkat
Kepatuhan terhadap Kinerja Perusahaan Ha₂ : ρ = 0 Terdapat Pengaruh
Tingkat Kepatuhan
terhadap Kinerja
Perusahaan 2) Penetapan tingkat signifikansi
Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 (5%). Tarif signifikan ini adalah tingkat yang umum digunakan untuk penelitian sosial karena di anggap cukup lekat untuk mewakili hubungan tiap variabel yang diteliti. 3) Uji signifikansi
a. Secara simultan menggunakan uji F
b. Secara parsial menggunakan uji t 4) Kaidah keputusan
a. Secara parsial
Terima Ha atau Tolak Ho jika thitung
> t 21 atau – t 2 1 > t
hitung
Terima Ho atau Tolak Ha jika - t 2 1 thitung t 2 1 b. Secara simultan
Tolak Ho jika Fhitung > Ftabel dan
terima Ho jika Fhitung Ftabel
5) Penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian seperti tahapan di atas
4
maka akan dilakukan analisis secara kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah
hipotesis yang ditetapkan dapat diterima atau ditolak.
Hasil dan Pembahasan Tabel 1
Rekapitulasi Tanggapan Responden untuk Keahlian Auditor Intern
No. Pertanyaan Skor yang
ditargetkan Skor yang diperoleh Kategori
(1) (2) (3) (4) (5)
1. 1. Apakah seorang auditor intern perlu memiliki kemampuan dibidang lain dan penguasaan aspek-aspek yang tetap berkaitan dengan proses audit?
55 47 Baik
2. Apakah seorang auditor intern perlu memahami
kondisi pihak yang di audit (auditee) ? 55 43 Baik
3. Apakah sisi psikologis staf manajemen perlu
diperhatikan oleh seorang auditor? 55 50 Baik
4. Apakah Anda sebagai auditor intern akan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab Anda, meskipun Anda tidak menyukainya? 55 51 Sangat Baik
5. Apakah auditor intern di perusahaan ini melakukan kecermatan professional yang selayaknya dalam
melakukan pemeriksaan ? 55 49 Baik
6. Kemampuan auditor dalam melakukan pengauditan dapat tercermin dari banyaknya pengalaman yang
dimiliki ? 55 48 Baik
7. Seorang auditor tidak memihak kepada siapapun
dalam mengambil keputusan opini audit ? 55 45 Baik
8. Apakah seorang auditor perlu memiliki pengetahuan dibidang lain diluar prosedur audit namun tetap berkaitan dengan proses audit ?
55 54 Sangat
Baik 9. Auditor intern di perusahaan ini memiliki keahlian dan
pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan teknik-teknik keahlian auditor intern dalam melakukan
pemeriksaan?
55 49 Baik
10. Apakah Anda mampu mengkomunikasikan laporan
hasil audit Anda kepada atasan anda? 55 48 Baik
11. Auditor harus memiliki ketrampilan dan berhubungan dengan orang lain dan mampu berkomunikasi secara efektif ?
55 51 Sangat Baik
12. Apakah Auditor sering mengajak rekan-rekan
5
Nilai tertinggi secara keseluruhan : 11 x 5 x 12 = 660 Nilai terendah secara keseluruhan : 11 x 1 x 12 = 132
Jadi batas intervalnya adalah = Data terbesar – data Terkecil Jumlah Kriteria Pertanyaan
= 660 – 132
5
= 528
5
= 106
Klasifikasi penilaian untuk indikator adalah sebagai berikut : Nilai 132 - 238 Sangat Tidak Baik
Nilai 239 - 345 Tidak Baik
Nilai 346 – 452 Cukup
Nilai 453 - 559 Baik
Nilai 560 - 666 Sangat Baik
Nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden atas keahlian auditor intern yang dilakukan pada pada Perusahaan skala Menengah dan Besar di Tasikmalaya adalah sebesar 582 dan termasuk kategori sangat baik yang berarti bahwa auditor intern pada perusahaan menengah dan besar di Tasikmalaya memiliki keahlian profesional yang sangat baik sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan tersebut dalam bekerja.
Tabel 2
Rekapitulasi Tanggapan Responden untuk Variabel Tingkat Kepatuhan
No. Pertanyaan Skor yang
ditargetkan Skor yang diperoleh Kategori
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Apakah kepatuhan manajemen dapat diperbaiki dengan adanya auditor intern ?
2. 55 43 Baik
2. Apakah tingkat kepatuhan manajemen sangat diperlukan demi tercapainya kinerja perusahaan yang
baik ? 55 49 Baik
3. Apakah Anda yakin dengan ketaatan manajemen perusahaan untuk mematuhi segala peraturan yang
telah diberlakukan ? 55 45 Baik
4. Apakah Anda yakin dengan manajemen perusahaan telah menyelesaikan tugas dengan penuh tanggung
jawab dan tepat waktu ? 55 46 Baik
5. Apakah Anda yakin kepatuhan manajemen
berlangsung tanpa harus ada pengawasan? 55 46 Baik
6. Apakah pihak manajemen dapat menaati peraturan 55 45 Baik
yang ada baik dalam satu organisasi maupun organisasi lain
6 atau syarat yang telah ditetapkan untuk pelaksanaan pengujian kepatuhan ?
7. Apakah pengujian kepatuhan mampu memastikan bahwa pengendalian intern yang dilakukan berjalan
dengan baik ? 55 48 Baik
8. Apakah pengujian kepatuhan berdampak baik bagi
kelangsungan kinerja perusahaan ? 55 48 Baik
9. Menurut anda dengan adanya kepatuhan manajemen apakah keterampilan kerja mengalami
perkembangan/perubahan ? 55 42 Baik
10. Apakah perilaku anggota manajemen mengalami dampak negatif bagi perusahaan atas peraturan yang
telah diterapkan ? 55 43 Baik
11. Apakah perilaku manajemen yang baik mampu mencerminkan kinerja perusahaan yang semestinya
? 55 45 Baik
12. Apakah terdapat perilaku menyimpang dari anggota
manajemen yang menghambat kinerja perusahaan ? 55 45 Baik
Jumlah 660 545 Baik
Nilai tertinggi secara keseluruhan : 11 x 5 x 12 = 660 Nilai terendah secara keseluruhan : 11 x 1 x 12 = 132
Jadi batas intervalnya adalah = Data terbesar – data Terkecil
Jumlah Kriteria Pertanyaan
= 660 – 132
5
= 528
5
= 106
Klasifikasi penilaian untuk indikator adalah sebagai berikut :
Nilai 132 - 238 Sangat Tidak Baik
Nilai 239 - 345 Tidak Baik
Nilai 346 – 452 Cukup
Nilai 453 - 559 Baik
Nilai 560 - 666 Sangat Baik
Nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden atas Tingkat Kepatuhan yang dilakukan pada Perusahaan skala Menengah dan Besar di Tasikmalaya adalah sebesar 545 dan termasuk kategori yang baik yang berarti bahwa tingkat kepatuhan pada perusahaan menengah dan besar di Tasikmalaya telah memiliki tingkat kepatuhan yang baik sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan tersebut
7
Tabel 3
Rekapitulasi Tanggapan Responden untuk Variabel Kinerja Perusahaan
No. Pertanyaan Skor yang
ditargetkan Skor yang diperoleh Kategori
(1) (2) (3) (4) (5)
1. 3. Apakah anda yakin perusahaan pernah memberikan sosialisasi tentang Balanced Scorecard ?
55 46 Baik
2. Apakah perusahaan telah siap untuk menerapkan Balanced Scorecard dan menjalankan setiap
prinsip-prinsip yang ada dalam kegiatan perusahaan ? 55 46 Baik
3. Apakah anda yakin strategi dan manajemen perusahaan jelas dan memberikan peluang bagi
karyawan untuk dapat berkembang ? 55 44 Baik
4. Apakah semua pegawai merasa puas bekerja di
perusahaan ini.? 55 47 Baik
5. Apakah penting pegawai di perusahaan ini
mendapatkan pelatihan peningkatan ketrampilan? 55 47 Baik
6. Apakah bakat dan sifat pribadi SDM akan
mempengaruhi kinerja perusahaan ? 55 47 Baik
7. Apakah anda setuju tingkat retensi (penolakan)
pegawai terhadap kemajuan perusahaan rendah ? 55 49 Baik
8. Perusahaan harus mampu meningkatkan kemampuan manajemen perusahaannya agar
mendapat hasil kinerja yang baik ? 55 50 Baik
9. Apakah anda yakin perusahaan selalu melibatkan
pegawai dalam proses pengambilan keputusan? 55 47 Baik
10. Apakah kemampuan pegawai sangat berpengaruh
terhadap keberlangsungan kinerja perusahaan ? 55 47 Baik
Jumlah 550 470 Sangat Baik
Nilai tertinggi secara keseluruhan : 11 x 5 x 10 = 550 Nilai terendah secara keseluruhan : 11 x 1 x 10 = 110
Jadi batas intervalnya adalah = Data terbesar – data Terkecil Jumlah Kriteria Pertanyaan
= 550 – 110 5 = 440
5 = 88
Klasifikasi penilaian untuk indikator adalah sebagai berikut :
8
Nilai 199 - 287 Tidak Baik
Nilai 288 – 376 Cukup
Nilai 377 - 465 Baik
Nilai 466 - 554 Sangat Baik
Nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden atas Kinerja Perusahaan yang dilakukan pada Perusahaan skala Menengah dan Besar di Tasikmalaya adalah sebesar 470 dan termasuk kategori yang sangat baik yang berarti bahwa pada perusahaan menengah dan besar di Tasikmalaya secara keseluruhan perusahaan telah menjalankan kinerjanya dengan sangat baik.
Hasil Uji Validitas Variabel X1 (Keahlian Auditor Intern)
Hasil Uji Validitas Variabel X₂ (Tingkat Kepatuhan)
Item rhitung rtabel Status
1 0.831 0,602 Valid 2 0.643 0,602 Valid 3 0.793 0,602 Valid 4 0.861 0,602 Valid 5 0.646 0,602 Valid 6 0.698 0,602 Valid 7 0.728 0,602 Valid 8 0.765 0,602 Valid 9 0.638 0,602 Valid 10 0.691 0,602 Valid 11 0,620 0,602 Valid 12 0,665 0,602 Valid
Item rhitung rtabel Status
1 0.812 0,602 Valid 2 0.755 0,602 Valid 3 0.658 0,602 Valid 4 0.847 0,602 Valid 5 0.624 0,602 Valid 6 0.737 0,602 Valid 7 0.753 0,602 Valid 8 0.719 0,602 Valid 9 0.632 0,602 Valid 10 0.715 0,602 Valid 11 0,773 0,602 Valid 12 0,658 0,602 Valid
9
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja Perusahaan)
Item rhitung rtabel Status
1 0.748 0,602 Valid 2 0.718 0,602 Valid 3 0.719 0,602 Valid 4 0.682 0,602 Valid 5 0.631 0,602 Valid 6 0.804 0,602 Valid 7 0.717 0,602 Valid 8 0.621 0,602 Valid 9 0.805 0,602 Valid 10 0.695 0,602 Valid
Regression X1,X2
Variabl es Entered/Removedb Keahlian Auditor Internala . Enter Model 1 Variables Entered Variables Remov ed MethodAll requested v ariables entered. a.
Dependent Variable: Tingkat Kepatuhan b. Model Summary .915a .838 .820 3.600 Model 1 R R Square Adjusted R Square St d. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Keahlian Audit or Internal a. ANOVAb 602.247 1 602.247 46.461 .000a 116.662 9 12.962 718.909 10 Regression Residual Total Model 1 Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Const ant), Keahlian Auditor Internal a.
Dependent Variable: Tingkat Kepatuhan b.
Coeffici entsa
-18.792 10.018 -1.876 .093
1.276 .187 .915 6.816 .000
(Constant)
Keahlian Auditor Internal Model 1 B Std. Error Unstandardized Coef f icients Beta Standardized Coef f icients t Sig.
Dependent Variable: Tingkat Kepatuhan a.
10
Regression
Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui Pengaruh
Keahlian Auditor Intern terhadap Tingkat Kepatuhan berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 20.0 yang terdapat dalam tabel correlation, Diketahui nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,915 yang menunjukan besarnya hubungan atau korelasi antara variabel X1
(Keahlian auditor intern) dengan variabel
X2 (Tingkat Kepatuhan). Sedangkan
koefisien determinasi atau R2
menunjukkan besarnya pengaruh
dukungan pimpinan terhadap pengendalian intern, yaitu sebesar 0,838 atau 83,8%. Artinya 83,8% variabilitas variabel pengendalian intern oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah dukungan pimpinan. Pengaruh faktor lainnya (faktor residu) terhadap tingkat kepatuhan yang
Variables Entered/Removedb Tingkat Kepatuha n, Keahlian Auditor Internala . Enter Model 1 Variables Entered Variables Remov ed Method
All requested v ariables entered. a.
Dependent Variable: Kinerja Perusahaan b. Model Summary .977a .954 .942 1.383 Model 1 R R Square Adjusted R Square St d. Error of the Estimate Predictors: (Constant), Tingkat Kepatuhan, Keahlian Auditor Internal a. ANOVAb 314.878 2 157.439 82.299 .000a 15.304 8 1.913 330.182 10 Regression Residual Total Model 1 Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Const ant), Tingkat Kepatuhan, Keahlian Audit or Internal a.
Dependent Variable: Kinerja Perusahaan b. Coeffici entsa 1.776 4.539 .391 .706 .431 .179 .456 2.416 .042 .367 .128 .541 2.865 .021 (Constant)
Keahlian Auditor Internal Tingkat Kepatuhan Model 1 B Std. Error Unstandardized Coef f icients Beta Standardized Coef f icients t Sig.
Dependent Variable: Kinerja Perusahaan a.
11
tidak masuk dalam variabel penelitian adalah sebesar 0,162 atau 16,2%.
Dengan kriteria tolak Ho jika thitung>ttabel, maka berdasarkan perhitungan
SPSS diperoleh nilai thitung sebesar 6,816.
Dengan mengambil taraf signifikansi α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2,3060
sehingga thitung>ttabel (6,816>2,3060)
dengan tingkat signifikansi 0,000<0,05. Dikarenakan thitung<ttabel dan tingkat
signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah terima Ho atau tolak Ha, artinya keahlian auditor intern berpengaruh signifikan terhadap tingkat kepatuhan.
Untuk mengetahui pengaruh
keahlian auditor intern secara parsial
terhadap kinerja perusahaan, maka
dilakukan uji hipotesis Dari hasil perhitungan SPSS (Tabel Coefficient), diperoleh nilai koefisien beta atau
koefisien standar (Standardized
Coefficient) untuk variabel X1 (Keahlian
Auditor Intern) terhadap variabel Y (Kinerja Perusahaan) adalah sebesar 0,456 dan koefisien determinasinya 0,208 atau sebesar 20,8%. Artinya 20,8 % variabilitas variabel kinerja perusahaan dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah keahlian auditor intern. Sedangkan pengaruh tidak langsung variabel X1 terhadap Y melalui X2 adalah
sebesar 0,451 atau sebesar 45,1%.
Dengan kriteria tolak Ho jika thitung
> ttabel, maka berdasarkan perhitungan
SPSS diperoleh nilai thitung sebesar 2,416.
Dengan mengambil taraf signifikasi α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2.3060
sehingga thitung > ttabel (2,416 > 2,365)
dengan tingkat signifikan 0,042 < 0,05. Dikarenakan thitung > ttabel dan tingkat
signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha, artinya tingkat kepatuhan
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Untuk mengetahui pengaruh
Tingkat Kepatuhan secara parsial terhadap Kinerja Perusahaan, maka dilakukan uji hipotesis Dari hasil perhitungan SPSS versi 20.0 (Tabel Coefficient), diperoleh nilai koefisien beta atau koefisien standar (Standardized Coefficient) untuk variabel X2 (Tingkat Kepatuhan) terhadap variabel
Y (Kinerja Perusahaan) adalah sebesar 0,541 dan koefisien determinasinya 0,293 atau sebesar 29,3%. Artinya 29,3 % variabilitas variabel kinerja perusahaan dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah tingkat kepatuhan. Sedangkan pengaruh tidak langsung variabel X2 terhadap Y melalui
X2 adalah sebesar 0,451 atau sebesar
45,1%.
Dengan kriteria tolak Ho jika thitung
> ttabel, maka berdasarkan perhitungan
SPSS diperoleh nilai thitung sebesar 2,865.
Dengan mengambil taraf signifikasi α sebesar 5% maka ttabel sebesar 2,3060
sehingga thitung > ttabel (2,865 > 2,3060)
dengan tingkat signifikan 0,021 < 0,05. Dikarenakan thitung > ttabel dan tingkat
signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha, artinya tingkat kepatuhan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Untuk mengetahui pengaruh
Keahlian Auditor Intern dan Tingkat Kepatuhan secara simultan terhadap Kinerja Perusahaan, maka dilakukan uji atas hipotesis Dari hasil perhitungan SPSS versi 20.0 (Tabel Coefficient), diperoleh data mengenai nilai R (koefisien korelasi) dan R Square/R2 (koefisien determinasi). Nilai R menunjukan besarnya hubungan
12
atau korelasi antara keahlian auditor intern dan tingkat kepatuhan terhadap kinerja perusahaan sebesar 0,977. Ini berarti antara keahlian auditor intern dan tingkat kepatuhan terhadap kinerja perusahaan mempunyai hubungan yaitu sebesar 97,7% dengan kategori sangat kuat (Sugiyono, 2003:216). Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) menunjukan besarnya pengaruh antara keahlian auditor intern dan tingkat kepatuhan terhadap kinerja perusahaan, yaitu sebesar 0,954 atau 95,4%, artinya 95,4% variabilitas variabel kinerja perusahaan dipengaruhi secara simultan oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah keahlian auditor intern dan tingkat kepatuhan. Pengaruh variabel lainnya (faktor residu) terhadap kinerja perusahaan selain keahlian auditor intern dan tingkat kepatuhan adalah sebesar 4,7%.
Dengan kriteria tolak Ho jika Fhitung
> Ftabel, maka berdasarkan perhitungan
SPSS diperoleh nilai Fhitung sebesar 82.299.
Dengan mengambil taraf signifikasi α sebesar 5% maka Ftabel sebesar 4,46
sehingga Fhitung > Ftabel (82.299 > 4,46)
dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berarti lebih kecil dari tingkat α = 0,05. Dikarenakan Fhitung > Ftabel dan tingkat
signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha, artinya keahlian auditor intern dan tingkat kepatuhan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Dengan demikian, apabila keahlian auditor intern dan tingkat
kepatuhan pada perusahaan skala
menengah besar di Tasikmalaya
dilaksanakan dengan baik, maka kinerja perusahaan akan berjalan semakin baik.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh keahlian auditor intern dan tingkat kepatuhan terhadap kinerja perusahaan, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut :
1. Keahlian Auditor Intern pada Perusahaan skala Menengah dan besar Tasikmalaya umumnya telah
baik dan tingkat kepatuhan
manajemen perusahaannya pun baik. Artinya keahlian auditor intern yang membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur terhadap tingkat kepatuhan telah dilakukan dengan
baik. Kinerja Perusahaan
Perusahaan skala Menengah dan
besar Tasikmalaya umumnya
berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari interpretasi nilai total
jawaban responden mengenai
kinerja perusahaan pada skala Menengah dan besar Tasikmalaya dikatakan sangat baik dilihat dari
kemampuan perusahaan
menciptakan strategi yang dapat meningkatkan kinerjanya secara terus menerus, sehingga tujuan
utama perusahaan perlahan
mendapatkan pencapaian.
2. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan path analysis, maka keahlian auditor intern berpengaruh
signifikan terhadap tingkat
kepatuhan. Hal ini terlihat dari interpretasi nilai total jawaban responden pada perusahaan skala
menengah dan besar di
Tasikmalaya mengenai keahlian
auditor intern menunjukkan
kategori sangat baik. Jadi apabila perusahaan telah memiliki auditor intern yang kompeten yang mampu mengatur arus kinerja manajemen
perusahaan demi tercapainya
sasaran perusahaan.
13
3. Berdasarkan uji hipotesis dapat ditarik kesimpulan bahwa keahlian auditor intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kinerja perusahaan pada
Perusahaan skala Menengah dan Besar di Tasikmalaya. Hal ini terlihat dari interpretasi nilai total jawaban responden menunjukkan kategori sangat baik. Maka apabila keahlian auditor intern dalam perusahaan telah dikatakan baik
maka akan menujang kinerja
perusahaan yang baik pula.
4. Berdasarkan uji hipotesis dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat
kepatuhan secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap
kinerja perusahaan pada
Perusahaan skala Menengah dan Besar di Tasikmalaya. Hal ini terlihat dari interpretasi nilai total jawaban responden menunjukkan kategori baik. Maka apabila
kepatuhan manajemen dalam
perusahaan mendukunng setiap aktifitas positif perusahaan maka akan menujang kinerja perusahaan yang baik pula.
5. Pengujian secara simultan
menunjukan bahwa, keahlian
auditor intern dan tingkat
kepatuhan secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Artinya apabila dalam perusahaan telah memiliki auditor intern yang memiliki keahlian yang sepadan dan adanya tingkat kepatuhan manajemen yang memberi keluasan proses audit maka kinerja perusahaan akan tercapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Andi Kartika. 2003. “Peranan Psikologi
dan Komunikasi dalam Penugasan Profesionalisme Audit”. Skripsi
STIE Stikubank Semarang
Anthony, Robert N. dan Vijay
Govindarajan.. Sistem
Pengendalian Manajemen, buku dua. Diterjemahkan oleh Kurniawan Tjakrawala dan Krista. Jakarta : Salemba Empat 2009
Arens. Elder. Beasley. 2003. Auditing:
pendekatan terpadu, buku satu.
Diadaptasi oleh Amir Abadi Jusuf. Jakarta: Salemba Empat 1996
Boynton, Johnson, Kel. 2003. Modern
Auditing. Jilid satu Edisi 7. Erlangga 2003
Daniel Susanto. 2007. “Peranan Audit
internal terhadap Kepatuhan manajemen Perusahaan” studi
kasus pada PT. Otto Parmaceutical Industries. Ltd. Skripsi Univ. Widyatama Bandung
Desyanti, Ni Putu Eka. 2007 Pengaruh
Independensi, Keahlian,
Profesional dan Pengalaman Kerja Pengawasan Intern Terhadap Efektivitas Penerapan Struktur
14 Pengendalian Intern. (Survey pada
BPR Kab.Bandung). http//iejournal UNUD.ac.id
Dwi Ananing Tyas Asih. 2006. “
Pengaruh Pengalaman terhadap Peningkatan Keahlian auditor dalam bidang auditing” studi
empiris pada Kantor Akuntan Publik di Provinsi Jawa Barat. Skripsi UII Yogyakarta
Endang Kemalasari. 2009. “Pengaruh
penerapan good governance terhadap kinerja perusahaan studi
kasus pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tesis Univ. Sumatra utara
Evan Mutaqin Darussalam. 2007.
Pengaruh Kompetensi Auditor Internal dan Kerjasama auditee serta Dukungan Pimpinan terhadap Keberhasilan Audit SDM,
studi kasus pada perusahaan PT Pertamina Depot Tasikmalaya.
Kartika. Pengujian Kepatuhan. 16 Agustus 2011.
http://kartikaside.blogspot.com. Tanggal akses : 22 Juni 2012
Mohammad Pabundu Tika. 2008. Budaya
Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta : PT.
Bumi Aksara
Sawyer, Lawrence B. 2005. Internal
Auditing. Diterjemahkan oleh Desi
Andhariani. Jakarta : Salemba Empat.
Sekar Mayangsari. 2003. Pengaruh
Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat Audit. Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 6, No. 1, Jaouari 2003 Hal. 1-22.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Statistika untuk
Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.
http://www.auditorinternal.com http://www.balancedscorecard.org http://balancedscorecard.com