• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN SMA MUHAMMADIYAH 1 WONOSARI. Naskah Publikasi. diajukan oleh Vita Tri Budiyati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN SMA MUHAMMADIYAH 1 WONOSARI. Naskah Publikasi. diajukan oleh Vita Tri Budiyati"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN

SMA MUHAMMADIYAH 1 WONOSARI

Naskah Publikasi

   

 

diajukan oleh

Vita Tri Budiyati

08.12.2852

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

YOGYAKARTA

2011

(2)
(3)

 

ANALYSIS AND DESIGN OF PERSONNEL INFORMATION SYSTEM OF HIGH SCHOOL MUHAMMADIYAH 1 WONOSARI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN SMA MUHAMMADIYAH 1 WONOSARI

Vita Tri Budiyati

Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Information systems personnel in the SMA Muhammadiyah 1 Wonosari largely still done manually, only a fraction of the existing processing has been done with computer technology. The resulting reports were also less effective and efficient considering the lack of thoroughness and ketidaktepatwaktuan in the delivery of the report. Data Processing Employees currently exist in the SMA Muhammadiyah 1 Wonosari was limited to making direct statements without the presence of a process and storage continuously thus causing the storage and accumulation of data in different places. Besides the lack of applications that really used properly that can perform data processing employee. Large data storage capacity and data security is very important to be processed as an accurate, timely, and relevant.

In the analysis and design of information systems personnel that will be used properly then it is expected to generate some reports that could provide information to all parties who need the information. Reports to be generated is an employee reports that still exist or that have been mutated.

With the increasing number of reports or generated in the manufacture of a good system then the system is expected to enable the user or officer (TU) for the delivery of information to the Head of School and Education Office.

(4)

1. Pendahuluan

Penggunaan komputer terutama dalam suatu sistem informasi kepegawaian menjadi suatu alat pemecahan masalah yang dapat memberikan manfaat, baik dalam ketelitian, penyampaian informasi, maupun volume pekerjaan yang ditangani. Sehingga dalam penyajian informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh secara akurat, tepat waktu, dan lengkap tanpa harus melalui proses pencatatan secara berulang-ulang atau manual.

Proses pengambilan informasi tidak dilakukan secara langsung oleh sistem sehingga terkadang petugas mengalami kesulitan dalam penanganan, sering terjadi kesalahan ketika petugas sedikit lalai saat proses penginputan. Selain itu, dilihat dari

user interface-nya kurang menarik sehingga mempersulit proses penginputan data dan

hasil pengolahan informasi belum efisien.

Pengembangan sistem tersebut sangat dibutuhkan untuk meminimalisir permasalahan yang timbul dan memaksimalkan pekerjaan petugas agar target penyampaian informasi, ketelitian, maupun volume pekerjaan dapat ditangani lebih efisien dan efektif.

Melihat permasalahan di atas menjadi motivasi bagi penulis untuk membuat analisis dan perancangan sistem informasi kepagawaian.

2. Landasan Teori

2.1 Konsep Dasar Sistem

Secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria, yaitu: 1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan, informasi harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya (timeliness)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. 3. Relevan (relevance)

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas maka dibuatlah sistem informasi. Definisi umum sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.

(5)

2.4 Konsep Pengembangan Sistem

Kegiatan pengembangan sistem dapat diartikan sebagai kegiatan membangun sistem baru untuk mengganti, memperbaiki atau meningkatkan fungsi sistem yang sudah ada.

2.5 Konsep Dasar Sistem Kepegawaian

Informasi kepegawaian adalah informasi yang menyediakan tentang pegawai di SMA Muhammadiyah 1 Wonosari. Prosedur kepegawaian adalah urutan kegiatan dimulai dari petugas menginputkan data sehingga menghasilkan laporan kegiatan tersebut.

2.6 Konsep Dasar Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi, dapat juga didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut:

1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan dan diorganisasikan sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah. 2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa tanpa perulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan.

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

2.6.1 Rancangan Model Logika

Rancangan model logika (logical model) dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Model logika dapat digambar dengan menggunakan diagram arus data atau disebut dengan DFD (Data Flow Diagram). DFD menggambarkan arus data dari suatu sistem informasi, baik sistem lama maupun sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut berada.

2.7 Sistem Perangkat Lunak yang digunakan 2.7.1 Microsoft Visual Basic 6.0

Visual Basic adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam lingkup MS-Windows. Visual Basic dapat memanfaatkan kemampuan MS-Windows secara optimal. Kemampuannya dapat merancang program aplikasi yang berpenampilan seperti program aplikasi lainnya yang berbasis MS-Windows. Kemampuan Visual Basic secara umum adalah menyediakan komponen-komponen yang memungkinkan untuk membuat program aplikasi yang sesuai dengan tampilan dan cara kerja Microsoft Windows.

(6)

SQL Server 2000 merupakan salaj satu produk DBMS yang dibuat oleh Microsoft. Selain Microsoft SQL Server 2000, produk DBMS Microsoft yang lain adalah Microsoft Access yang di-include-kan dalam paket Microsoft Office sehingga versi dari DBMS Ms. Access menyesuaikan versi Microsoft Office yang ada.

3. Anlisis dan Perancangan 3.1 Tinjauan Umum

SMA Muhammadiyah Wonosari berdiri tanggal 23 Juli 1959, satu-satunya SMA di Gunungkidul saat itu termasuk sekolah type C ( Ekonomi ),menempati gedung sederhana di kompleks masjid agung Al-Ihlas alun-alun. Memperoleh surat tanda terdaftar dalam lingkungan Majlis Perwakilan Pusat Pimpinan Muhammadiyah,yakni Majlis Pengajaran Tahun 1961 mendapatkan Surat Ketetapan dari Pemerintah sebagai Sekolah Swasta di Gunungkidul(satu-satunya SMA yang ada di wilayah Gunungkidul) Tahun 1984 mendapat surat ijin pendirian dari Kanwil Depdikbud Tahun 1989 ditetapkan sebagai Sekolah Swasta dengan Status Diakui berdasarkan Surat Keputusan nomor : 35/C.C7/Kep/MN/98. Tahun itu pula SMA Muhammadiyah Wonosari secara resmi menempati gedung baru di wilayah Ledoksari Wonosari ( 1 km arah barat kota Wonosari ) dengan areal seluas 7523 M2 dan lingkungan yang sangat nyaman untuk belajar,lebih memadai dibandingkan dengan lokasi sebelumnya.

Tahun 2002,atas perjuangan Kepala Sekolah,semua guru,serta TU berhasil meningkatkan Status Disamakan. Tahun 2005,alhamdulillah SMA Muhammadiyah Wonosari dapat meningkatkan Status Akreditasi menjadi Terakreditasi B Tahun 2008, berkat kegigihan Kepala Sekolah serta didukung oleh semua tenaga guru serta TU dapat menempatkan jenjang status ke peringkat tertinggi yaitu Status Terakreditasi A.

Selama perjalanan waktu SMA Muhammadiyah Wonosari yang lebih dikenal dengan sebutan MUHIWAN telah mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan,yaitu :

1. Drs. Rebet Ratmadi : Tahun 1959 – 1964 2. Muhari,B.A : Tahun 1964 – 1971 3. Sabari,BcHk : Tahun 1971 – 1976 4. H.Iskanto.AR,S.Ag : Tahun 1976 – 1988 5. Dra. Hj. Isrongiyatun : Tahun 1988 – 2000 6. Drs. Samiran : Tahun 2000 – 2007

(7)

7. Dra. Sri Wahyuni Dwiyanti,M.Pd : Tahun 2007 - Sekarang

Sejak tahun 2005 SMA Muhammadiyah Wonosari telah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang selanjutnya menjadi Kurikulum SMA Muhammadiyah Wonosari hingga sekarang. Melalui Kurikulum ini SMA Muhammadiyah Wonosari lebih leluasa untuk mengembangkan kemampuan serta karakteristik peserta didik dengan menerapkan sistem belajar tuntas serta mengembangkan bakat/minat,menggali potensi budaya lokal yang menjadi cirri khas daerah Gunungkidul. Implementasinya adalah : Pengutamaan system layanan kepada peserta didik,Pengembangan Ketrampilan Otomotip,Tata Busana berstandar Nasional melalui kerja sama dengan Balai Latihan Kerja Kab.Gunungkidul, Mulai tahun ajaran 2011/2012 kegiatan ketrampilan lebih mendapat penekanan dengan membuka Kelas Pengembangan Diri TIK, Tata Busana serta Seni Kriya yang dilaksankan di luar KBM. Untuk memberikan nilai lebih serta memfasilitasi kepada peserta didik yang berasal dari luar kota Wonosari,mulai tahun 2007telah dibuka fasilitas asrama berupa 2 unit gedung 2 lantai terdiri atas 17 kamar tidur. Kepada pengguna asrama(santriwan/santriwati) diberikan materi keagamaan, kepemimpinan serta ketrampilan. Diharapkan santriwan/santriwati lulusan SMA Muhammadiyah Wonosari dapat menjadi kader penggerak masyarakat kelak serta memiliki bekal ketrampilan untuk hidupnya. Sarana/prasarana penunjang di SMA Muhammadiyah Wonosari : Ruang Kelas bersih nyaman,Lab.TIK ber AC tersambung Internet,Lab.Tata Busana,Lab.Otomotip,Lab.Seni Kriya,Lab.IPA,Gedung Asrama , Lab.Musik Karawitan, Peralatan Musik Band, Masjid dengan kapasitas 600 jama’ah.

3.1.1 Visi dan Misi 3.1.2.1 Visi

Membentuk insan beriman, taqwa, cerdas, terampil, dan mandiri, serta mampu bersaing di tingkat nasional dan global.

3.1.2.2 Misi

1. Melaksanakan kegiatan peningkatan iman dan taqwa dikalangan warga sekolah

2. Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien 3. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.

(8)

4. Melaksanakan pembinaan keterampilan dan pengembangan diri 5. Mewujudkan Sekolah Standar Nasional ( SSN / SKM )

3.2 Analisis Sistem

3.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai sistem kepegawaian SMA Muhammadiyah 1 Wonosari penulis menemukan beberapa masalah antara lain :

1. Kurangnya keefektifitasan dalam penanganan pendataan pegawai yang akan melakukan identitas diri dilakukan dengan mengisi data secara manual.

2. Kurangnya keefektifitasan dalam penanganan pekerjaan atau tugas admin, disini terjadi double working yang memakan waktu pekerjaan.

3. Proses kepegawaian tidak ditangani langsung melalui sistem. 4. Sistem tidak dapat menghasilkan informasi yang valid.

3.2.2 Analisis Kelemahan Sistem

Alat ukur yang digunakan untuk menentukan proses penyelesaian masalah yaitu dengan melakukan peningkatan-peningkatan pada 6 aspek yang dikenal dengan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services).

1. Analisis Kinerja (Performance Analysis)

Tabel 3.1 Perbandingan Analisis Kinerja

Sistem Lama Sistem Baru

1. Proses kepegawaian yang masih manual berpotensi menimbulkan kesalahan, pemrosesan data juga memakan banyak waktu.

1. Diharapkan sistem dapat melakukan proses kepegawaian sehingga dapat mengurangi kesalahan yang sering terjadi dan mengurangi waktu pekerjaan.

2. Analisis Informasi (Information Analysis )

Tabel 3.2 Perbandingan Analisis Informasi

(9)

1. Informasi sudah tersimpan pada sistem namun masih terjadi penumpukan data sehingga user sulit untuk mengetahui berapa jumlah yang ada.

2. Sistem tidak menyediakan informasi berupa laporan pegawai.

1. Diharapkan sistem dapat menjumlah berapa banyak pegawai yang beraktifitas maupun yang tidak. 2. Diharapkan sistem dapat

memberikan laporan yang dibutuhkan.

3. Analisis Ekonomi (Economic Analysis)

Tabel 3.3 Perbandingan Analisis Ekonomi

Sistem Lama Sistem Baru

1. Pemborosan biaya disini lebih ditekankan pada biaya manfaat, kurangnya manfaat yang dihasilkan oleh sistem membuat pemborosan waktu pekerjaan walaupun hanya membutuhkan sedikit pengeluaran untuk biaya operasional.

1. Diharapkan sistem baru dapat memberikan banyak biaya manfaat walaupun sedikit menambah biaya operasional karena ini untuk pengembangan jalannya sistem kepegawaian yang lebih efektif dan meringankan pekerjaan.

4. Analisis Pengendalian (Control Analysis)

Pengendalian sistem sangat dibutuhkan untuk menghindari dan mendeteksi kesalahan atau penyalahgunaan sistem. Selain itu pengendalian digunakan untuk menjamin keamanan data dan informasi sehingga pekerjaan yang mengalami gangguan dapat diatasi.

Tabel 3.4 Perbandingan Analisis Pengendalian

Sistem Lama Sistem Baru

1. Admin tidak mampu mengontrol kesalahan dan mengoreksi informasi karena terlalu banyak penumpukan data.

2. Untuk mengakses aplikasi, setiap user menggunakan password yang sama.

1. Diharapkan sistem mampu mengontrol informasi yang dibutuhkan sehingga user dapat mengoreksi data pegawai yang belum atau sudah terjadi.

2. Diaharapkan setiap admin memiliki

account masing-masing sebagai

bukti penanggung jawab setiap melakukan kegiatan yang ditangani.

(10)

5. Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis)

Tabel 3.5 Perbandingan Analisis Efisiensi

Sistem Lama Sistem Baru

1. Penggunaan buku masih dilakukan walaupun sistem sudah merekam setiap kegiatan, hal ini

menunjukkan kurangnya efisiensi terhadap kinerja sistem.

1. Diharapkan dengan adanya sistem ini dapat meningkatkan keefisienan sistem dengan menyediakan fitur perhitungan otomatis.

5. Analisis Pelayanan (Service Analysis)

Tabel 3.6 Perbandingan Analisis Pelayanan

Sistem Lama Sistem Baru

1. Pelayanan sistem pegawai belum berjalan teratur, untuk melayani pegawai yang mebutuhkan informasi.

1. Diharapkan pelayanan lebih teratur sehingga tidak memakan waktu lama.

3.3 Analisis Kelayakan Sistem 3.3.1 Kelayakan Teknologi

Secara teknik, teknologi yang digunakan adalah teknologi yang mudah dioperasikan. Pengerjaannya yang mengutamakan kebutuhan user dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat sistem ini user friendly walaupun tidak semua orang dapat mengaksesnya tanpa login dari user.

3.3.2 Kelayakan Hukum

Pengembangan sistem dikatakan layak secara hukum jika tidak melanggar peraturan dan hukum yang berlaku. Penerapan sistem yang baru tidak boleh menimbulkan masalah dikemudian hari akibat melanggar hukum yang akan berlaku, terutama dalam penggunaan software berlisensi terkait penggunaan aplikasi pendukung sistem. Dalam hal ini perangkat lunak yang digunakan merupakan software resmi, berlisensi, sehingga tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

3.3.3 Kelayakan Operasional

Sistem ini tidak memerlukan operator dengan keahlian khusus untuk dapat mengoperasikannya. Sistem dirancang untuk mudah dioperasikan dan proses pengembangannya dilakukan dengan teknik penerapan kebutuhan informasi melalui penelitian yang seksama dan hati-hati. Selain itu juga dilakukan pelatihan terlebih dahulu sehingga akan memudahkan user untuk menjalankannya.

(11)

3.3.4 Kelayakan Ekonomi

Untuk pengadaan proyek sistem informasi pembayaran ini tentu membutuhkan biaya yang dalam hal ini termasuk dalam biaya investasi. Dalam hal ini perusahaan harus mengeluarkan sumber daya demi mendapatkan manfaat di masa yang akan datang dan juga keuntungan yang lebih bila dibanding keuntungan dengan menggunakan sistem yang lama. Agar tidak terjadi pemborosan dalam pemakaian sumber daya maka perlu dilakukan analisis, perhitungan atas biaya dan manfaat untuk menentukan apakah proyek sistem informasi tersebut layak atau tidak untuk dilaksanakan.

3.4 Perancangan Sistem

Perancangan merupakan langkah pertama di dalam fase pengembangan rekayasa suatu produk atau sistem. Tujuan perancangan adalah membuat suatu perangkat lunak yang dapat memberikan informasi kepegawaian. Program ini dirancang menggunakan database, sehingga penggunaannya lebih murah dan mudah dioperasikan.

3.4.1 Perancangan Proses

DFD (Data Flow Diagram) atau diagram aliran data adalah model proses yang digunakan untuk mengambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau pengolahan data yang dilakukan oleh sistem. Notasi tiap level menggunakan notasi De Marco & Jourdan untuk menggambarkan Data Flow Diagram sistem informasi kepegawaian SMA Muhammadiyah 1 Wonosari.

Konteks diagram atau DFD level 0 menerangkan entitas-entitas yang terlibat dalam sistem.

(12)

Admin 1 Proses Data User 2 Proses Data Pegawai Tata Usaha D1 User D2 Pegawai Input Data Laporan Laporan Laporan Data Input Data Input Data 3 Proses Data Presensi Dan Cuti 4 Proses Data Pensiun Dan Mutasi 5 Proses Data Jabatan Dan Golongan D5 Pensiun_Mutasi D6 Jabatan D7 Golongan D4 Cuti D3 Presensi 6 Laporan Kepala sekolah Input Data Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Input Data Gambar 3.3 DFD Level 1

(13)

Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses 4

Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 5

3.4.2 Perancangan Basis Data

Perancangan database harus dilakukan secara cermat agar dihasilkan database yang efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam manipulasi data.

1. Tabel Pegawai

Primary key : NIP

Fungsi Tabel : Menyimpan data pegawai

Tabel 3.9 Tabel Pegawai

No Field Type Size Keterangan

1 NIP Varchar 18 Nomer Induk Pegawai 2 Nama Varchar 50 Nama Pegawai

(14)

3 Tmpt_lahir Varchar 50 Tempat lahir 4 Tgl_lahir Datetime Tanggal lahir

5 Alamat Varchar 100 Alamat

6 Jenis_kelamin Varchar 10 Jenis kelamin

7. Agama Varchar 10 Agama

8. Status_nikah Varchar 12 Status nikah 9 Pendidikan Varchar 30 Pendidikan 10. No_telp Varchar 15 Nomor telepon 11. Unit_kerja Varchar 50 Unit kerja

12. TMT_CPNS Datetime Tanggal mulai terhitung CPNS

13. No_SK_CPNS Varchar 20 Nomor SK CPNS

14. TMT_PNS Datetime Tanggal mulai terhitung PNS

15. No_SK_PNS Varchar 20 Nomor SK PNS

2. Tabel Presensi

Primary key : Kode_presensi

Foreign key : NIP

Fungsi Tabel : Menyimpan data presensi

Tabel 3.10 Tabel Presensi

No Field Type Size Keterangan

1 Kode_presensi Int Kode presensi

(15)

3 Tgl_presensi Datetime Tanggal presensi 4 Keterangan Varchar 20 Keterangan

3. Tabel Cuti

Primary key : Kode_cuti

Foreign key : NIP

Fungsi Tabel : Menyimpan data cuti pegawai

Tabel 3.11 Tabel Cuti

No Field Type Size Keterangan

1 Kode_cuti int 10 Kode cuti

2 NIP VaChar 18 Nomor Induk Pegawai 3 Tgl_mulaiCuti Datetime Tanggal mulai cuti

5 Tgl_akirCuti Datetime Tanggal akhir cuti 6 Keterangan Varchar 50 Keterangan 7 Jml_hari Int 2 Jumlah hari cuti 8 Sisa_cuti Int 2 Sisa hari cuti

9 Periode Year 4 Periode

4. Tabel Riwayat Pangkat

Primary key : Kode_RiwayatPangkat

Foreign key : NIP, Kode_golongan, Kode_jabatan

Fungsi Tabel : Menyimpan data pangkat pegawai

Tabel 3.12 Tabel Riwayat pangkat

(16)

1 Kode_RiwayatPangkat Int 10 Kode RiwayatPangkat 2 NIP Varchar 18 Nomor Induk Pegawai 3 Kode_golongan Varchar 3 Kode golongan 4 Kode_jabatan Varchar 3 Kode jabatan 5 TMT_Pangkat Datetime Tanggal mulai terhitung

pangkat

6 NoSK_pangkat Varchar 20 Nomor SK pangkat 7 Tgl_Sk.pangkat Datetime Tanggal SK pangkat 8 Masa_kerja Datetime Masa Kerja 9 Pejabat_penetap Varchar 50 Pejabat penetap

10 Periode Year 4 Periode

5. Tabel Mutasi

Primary key : Kode_mutasi

Foreign key : NIP

Fungsi Tabel : Menyimpan data mutasi

Tabel 3.13 Tabel Mutasi

No Field Type Size Keterangan

1 Kode_mutasi Int 10 Kode mutasi

2 NIP Varchar 18 Nomor Induk Pegawai 3 Jbtn_lama Varchar 50 Jabatan lama

4 Unit_kerja_lama Varchar 50 Unit kerja lama

(17)

lama

6 Jbtn_ baru Varchar 50 Jabatan Baru 7 Unit_kerja_ baru Varchar 50 Unit kerja baru

8 TMT_ baru Datetime Tanggal mulai terhitung baru

9 Keterangan Varchar 50 Keterangan 10 Pjbt_penetap Varchar 50 Pejabat penetap

11 Periode Year 4 Periode

6. Tabel Pensiun

Primary key : Kode_pensiun Fungsi Tabel : Menyimpan data pensiun

Tabel 3.14 Tabel Pensiun

No Field Type Size Keterangan

1 Kode_pensiun Int 10 Kode pensiun

2 NIP Varchar 20 Nomor Induk Pegawai 3 No_SkPensiun Varchar 20 Nomor SK pensiun 4 TMT_PNS Datetime Tanggal mulai terhitung

PNS

5 Tahun_pensiun Year 4 Tahun Pensiun 6 Keterangan Varchar 50 Keterangan

7. Tabel Golongan

(18)

Fungsi Tabel : Menyimpan data golongan

Tabel 3.15 Tabel Golongan

No Field Type Size Keterangan

1 Kode_golongan Char 3 Kode Golongan 2 Nama_golongan Varchar 2 Nama golongan 3 Pangkat Varchar 50 Nama pangkat

8. Tabel Jabatan

Tabel 3.16 Tabel Jabatan

No Field Type Size Keterangan

1 Kode_jabatan Varchar 3 Kode jabatan 2 Nama_jabatan Varchar 50 Nama jabatan

4. Implementasi Sistem

Sebelum melakukan implementasi sistem, dilakukan pengujian program terlebih dahulu. Tujuan pengujian program adalah untuk mengetahui bahwa komponen-komponen sistem telah berfungsi dengan baik sehingga perangkat lunak pembayaran siap digunakan. Terdapat dua metode untuk melakukan pengujian program ini yaitu pengujian black box dan white box.

1. Black Box Testing

Saat pengisian user account, admin diwajibkan untuk menginputkan username dan password dengan lengkap. Jika admin menginputkan account yang salah (tidak sesuai penyimpanan pada database), maka ketika tombol Login di klik akan menampilkan pesan kesalahan seperti pada gambar berikut:

(19)

2. White Box Testing

White box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk

meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses yang dilakukan, maka baris-baris program, variable, dan parameter yang terlibat pada unit tersebut akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang.

4.1.1.1 Tampilan Menu Utama

Pada menu utama terdapat menu Login, yaitu menu untuk memberikan hak akses penggunaan aplikasi. Masukkan username dan password kemudian klik tombol Login, maka fungsi keempat tombol akan aktif.

Gambar 4.28 Tampilan Login pada Menu Utama

4.1.1.2 Form Pegawai

(20)

Gambar 4.38 Form pegawai 4.1.1.3 Form Laporan

Form ini digunakan untuk laporan pegawai.

Gambar 4.45 Form Cetak Laporan

Untuk mencetak bukti transaksi, masukkan NIS kemudian tentukan bulan transaksi yang ingin dicetak, klik CETAK.

(21)

5. Penutup 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penilitian dan pembahasan yang disajikan pada bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik dalam Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Kepegawaian adalah:

1. Sistem ini dapat menangani proses kinerja pegawai sehingga lebih membantu Kepala Sekolah dalam mengawasi proses kinerja pegawai sehingga tidak akan terjadi double working seperti penggunaan pada sistem lama.

2. Data yang berhubungan dengan kinerja pegawai tersimpan secara terkomputerisasi pada database yang dapat melakukan penyimpanan, pengubahan, penghapusan dan pencarian data serta pembuatan laporan.

3. Penggunaan sistem ini mempermudah proses kinerja pegawai, mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan pencetakan laporan.

4. Sistem ini memberikan informasi bahwa pegawai mengalami alpa,sakit dan izin selama masih menjadi pegawai di SMA Muhammadiyah 1 Wonosari.

5. Sistem ini dapat menghasilkan laporan yang akurat.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang sudah dibuat, ada beberapa saran untuk pengembangan sistem selanjutnya:

1. Pembuatan aplikasi tidak terbatas hanya pada ruang lingkup kepegawaian saja, dikembangkan lebih luas pada administrasi sekolah yang dapat melakukan dan merekam semua kegiatan sekolah sehingga dapat membantu pekerjaan user secara keseluruhan.

2. Laporan yang dihasilkan lebih meluas sesuai dengan pembahasan pada saran sebelumnya, seperti pembuatan laporan pendapatan dan pengeluaran sekolah.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta; Andi Offset.

Kusrini. dan Koniyo, Andri. 2007. Tuntutan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan SQL Server. Yogyakarta; Andi Offset.

Leong, Marlon. 2004. Pemrograman Dasar Miscrosoft Visual Basic .Net. Yogyakarta; Andi Offset.

Gambar

Tabel 3.1 Perbandingan Analisis Kinerja
Tabel 3.4 Perbandingan Analisis Pengendalian
Tabel 3.5 Perbandingan Analisis Efisiensi
Gambar 3.2 DFD Level 0
+7

Referensi

Dokumen terkait

Besarnya biaya investasi dalam sektor kelistrikan yang tidak dapat ditanggung pemerintah menjadi alasan utama keterlambatan investasi pembangkit, yang menjadi awal dari

Namun begitu terdapat juga beberapa instrumen ujian visualisasi lain yang boleh digunakan untuk tujuan menguji kebolehan seseorang dalam menggambarkan sesuatu objek dalam

Keputusan Pengadilan Purworejo tanggal 6 Januari 1937 (T.148 hal. 307) dijelaskan bahwa anak angkat masih mewarisi orang tua kandungnya dan kerabatnya sendiri. Hanya di dalam

Pada contoh di atas, musik dijelaskan dengan konsep obat atau pengobatan karena dianggap memiliki kesamaan fitur makna, yakni dapat menyembuhkan rasa sakit, khususnya rasa sakit

Hasil frekuensi genotipe dan alel yang diperoleh dari ketiga bangsa kambing pada lokasi berbeda memberikan keragaman (polimorfisme) yang tinggi.

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah keluarga yang memiliki dan tidak memiliki anggota keluarga yang pernah atau sedang bekerja sebagai pekerja di daerah endemis

Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu model pertanyaan dimana pertanyaan tersebut telah disediakan jawabannya, sehingga