• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. ANUGERAH UREA SAKTI KECAMATAN MUARA KAMAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. ANUGERAH UREA SAKTI KECAMATAN MUARA KAMAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)

DI PT. ANUGERAH UREA SAKTI KECAMATAN MUARA

KAMAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Oleh :

MEJISON NIM. 070500084

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan PKL : LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. ANUGERAH UREA SAKTI KECAMATAN MUARA KAMAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Nama : Mejison

Nim : 070 500 084

Program Studi : Budidaya Tanaman Perkebunan Jurusan : Manajemen Pertanian

Menyetujui

Mengesahkan

Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Syarifuddin, MP NIP. 19650706 200112 1 001

Lulus ujian pada tanggal

Dosen Penguji Ir. Syarifuddin, MP NIP. 19650706 200112 1 001 Dosen Pembimbing Rusmini SP, MP NIP. 19811130 200812 2 002

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa telah melimpahkan kasih dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Anugerah Urea Sakti Feliza Estate, Desa Puan Cepak Kec. Muara Kaman Kab. Kutai Kartanegara Kalimantan timur hingga tersusunnya laporan ini.

Keberhasilan dan kelancaran dalam pelaksanaan PKL ini juga tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Orang tua dan keluarga yang telah banyak memberikan motifasi dan doa kepada penulis selama ini

2. Bapak Ir. Hasanudin, MP selaku Ketua Jurusan Manajemen Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

3. Bapak Ir. Syarifuddin, MP selaku Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan dan sekaligus selaku dosen penguji PKL

4. Ibu Rusmini. SP, MP selaku dosen pembimbing PKL

5. Bapak Puji Nurhana selaku senior Estate Manager di PT. Anugerah Urea Sakti

6. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Penulis menyadari dalam penyusunan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan ini namun semoga Laporan Praktek kerja lapang ini dapat bermanfaat.

Penulis

(4)

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Dosis pupuk pada pembibitan utama Main nursery ……… 15 2. Dosis pupuk pada TBM kelapa sawit ……….. 27

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Peta lokasi PT. Anugerah Urea Sakti ………. 36

2. Struktur organisasi PT. Anugerah Urea Sakti, Feliza Estate ………. 37

3. Seleksi bibit di Pre nursery ……… 38

4. Pembuatan lubang tanam di Main nursery ………. 38

5. Penyiraman di Main nursery ……….. 39

6. Kegiatan pemupukan di Main nursery ……….. 39

7. Pengendalian hama dan penyakit di Main nursery ……… 40

8. Rawat gawangan manual di TBM ………. 40

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

A. Hasil Yang diharapkan ... ... 2

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum Perusahaan PT. Anugerah Urea Sakti ... .. 3

B. Manajemen Perusahaan ... 3

C. Lokasih dan Waktu Kegiatan PKL ... 5

III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG A. Pembibitan Awal (Pre nursery) ... 6

B. Pembibitan Utama (Main nurser)... 10

C. Perawatan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) ... ... 23

IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 32

B. Saran ... . 33

DAFTAR PUSTAKA ... . 34

(7)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelapa sawit di Indonesia dewasa ini merupakan komoditas primadona, luasnya terus berkembang dan tidak hanya merupakan monopoli perkebunan besar Negara atau perkebunan swasta. Saat ini perkebunan rakyat sudah berkembang pesat. Perkebunan kelapa sawit yang semula hanya di Sumatra Utara dan di daerah Istimewa Aceh saat ini sudah berkembang dibeberapa propinsi, antara lain Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Riau, Irian Jaya, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan khususnya Kalimantan Timur yang sedang dalam tahap perluasan daerah budidaya tanaman kelapa sawit (Sastrosayono, 2008).

Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar kedua di dunia setelah Malaysia. Pada tahun 2008 diperkirakan Indonesia bisa menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Perkebunan kelapa sawit pun bisa menghadirkan prestasi-prestasi yang membanggakan dan layak untuk ditiru, semuanya itu tergantung pada manajemen dan pemimpinnya. Indonesia butuh pahlawan dan diyakini bahwa kelapa sawit adalah satu diantaranya. Sangat dipahami bahwa pembangunan agribisnis kelapa sawit merupakan industri yang diyakini dapat membantu pemerintah untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia (Setyamidjaja, 2003).

(8)

Sebagai salah satu perguruan tinggi yang ada di Indonesia Politeknik Pertanian Negeri Samarinda khususnya Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan berkewajiban untuk mendukung pemerintah untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia dengan cara mencetak sumberdaya manusia yang siap diterjunkan dibidang perkebunan dan memiliki kemampuan untuk melakukan pengelolaan perkebunan. Salah satu bentuk keseriusan dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas tersebut maka Politeknik Pertanian Negeri Samarinda mempunyai Program Praktek Kerja Lapang yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa dengan harapan agar para Alumnusnya memiliki keterampilan dalam bidang perkebunan.

B. Tujuan Praktek

1. Mahasiswa dapat lebih mengetahui dan lebih memahami tahapan-tahapan kegiatan budidaya kelapa sawit yang ada di perkebuna n.

2. Mahasiswa dapat membandingkan antara teori dan praktek yang diperoleh di kampus dengan praktek langsung di lapangan

3. Mahasiswa dapat mengetahui permasalahan yang ada di lapangan. C. Hasil Yang Diharapkan

1. Mahasiswa dapat menguasai kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan 2. Dapat menjadi tenaga kerja yang terlatih

3. Menjadi mahasiswa yang terampil berjiwa bersih dan mempunyai ke disiplinan dalam melakukan pekerjaan

(9)

II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

A. Tinjauan Umum Perusahaan

PT. Anugerah Urea Sakti adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit dan pengolahan hasilnya. Lokasi kebun terletak di desa Puan Cepak kecamatan Muara Kaman Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. PT. Anugerah Urea Sakti melakukan tanam perdana pada tanggal 13 Maret 2008 oleh Komisaris, Direksi, Pemegang Saham, Kreditur, dan tokoh masyarakat setempat. Penanaman bibit komersial di lapangan dilakukan mulai awal Desember 2008 sampai akhir Desember 2009 telah ditanam 101.250 pokok atau 750 Ha. Luas lahan yang disertifikasi 6.000 Ha. Sampai saat ini masih menunggu diterbitkannya Hak Guna Usaha (HGU).

Gambar peta PT. Anugerah Urea Sakti dapat dilihat pada Lampiran 1. B. Manajemen Perusahaan

1. General Manager

Sebagai pimpinan dalam menjalankan tugasnya yang bertanggung jawab kepada Direktur utama dengan membawahi Estate Manager, Asisten Kepala, Kepala Tata Usaha, Asisten Divisi, Mandor, Humas, Satpam dan Karyawan.

2. Estate Manager

Membawahi Asisten Kepala, Asisten Divisi, Kepala Tata Usaha, Mandor, Kepala kerja, Humas, Satpam dan Karyawan.

(10)

3. Kepala Tata Usaha

Membawahi departemen personalia, departemen keuangan, departemen pergudangan dan kerani.

4. Asisten Kepala

Asisten Kepala dipercaya memimpin dalam satu bidang kerja, atau lokasi kerja yang membawahi mandor.

5. Asisten Divisi

Membawahi beberapa divisi/afdeling yang memiliki tanggung jawab terhadap divisi tersebut.

6. Humas

Mempunyai kegiatan dalam urusan kemasyarakatan. 7. Mandor

Bertanggung jawab penuh terhadap tiap-tiap wilayah kerja yang dipimpinnya dalam beberapa karyawan.

8. Kepala Kerja

Bertanggung jawab tehadap semua kegiatan perawatan tanaman di lapangan.

9. Karyawan

Karyawan yang berstatus ketenaga kerjaannya tidak terkait dengan kontrak kerja atau perjanjian kerja lainnya.

Gambar struktur organisasi PT. Anuge rah Urea Sakti dapat dilihat pada Lampiran 2.

(11)

C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL

PKL dilaksanakan di Perusahaan Perkebunan PT. Anugerah Urea Sakti tepatnya di :

Desa : Puan Cepak

Kecamatan : Muara Kaman Kabupaten : Kutai Kartanegara Provinsi : Kalimantan Timur

Waktu pelaksanaan PKL selama 2 bulan yang dimulai dari 3 Maret sampai tanggal 3 Mei 2011 di PT. Anugerah Urea Sakti.

(12)

III. HASIL PRAKTEK

A. Pembibitan Awal (Pre nursery)

1. Penyiraman

a. Tujuan

Tujuan penyiraman yaitu untuk menjaga kelembaban media agar memudahkan penyerapan unsur hara, memudahkan penyerapan akar sehingga pertumbuhan bibit lebih optimal dan membantu dalam proses fotosintesis.

b. Dasar teori

Menurut Anonim (2008), penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Penyiraman dilakukan secara hati-hati agar bibit tidak terbongkar atau akar-akar bibit tidak mudah muncul kepermukaan. Setiap bibit memerlukan 0,10 - 0,25 liter air pada setiap kali penyiraman. Apabila curah hujan > 8mm per hari maka tidak perlu dilakukan penyiraman.

c. Alat dan Bahan

Alat : Mesin pompa air dan selang Bahan : Air

d. Prosedur kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan penyiraman

(13)

3) Menyemprotkan air pada bibit selama 10 menit (kebutuhan air 0,2 liter/babybag)

e. Hasil yang dicapai

Dari kegiatan yang dilakukan memperoleh hasil kerja dengan jumlah 13.500 bibit/hk.

f. Perbandingan teori dengan praktek

Pelaksanaan penyiraman pembibitan awal pre nursery di PT. Anugerah Urea Sakti sesuai dengan teori menurut Anonim (2008), penyiraman dilakukan dua kali sehari pada waktu pagi dan sore hari. 2. Pengendalian Gulma

a. Tujuan

Pengendalian gulma dilakukan dengan tujuan agar tidak adanya persaingan unsur hara pada tanaman.

b. Dasar teori

Pengendalian gulma dalam polybag dilakukan 2 minggu sekali, bersamaanmenambah tanah ke dalam polybag bagi bibit yang miring dan tersembul akarnya (Pahan, 2008).

c. Alat dan Bahan Alat : Parang Bahan : Karung d. Prosedur kerja

(14)

2) Mencabut semua gulma yang ada di sekitar tanaman, baik di dalam babybag maupun di antara bedengan.

3) Memasukkan gulma-gulma ke dalam karung dan membuangnya jauh dari areal pembibitan.

e. Hasil yang di capai

Dari kegiatan ini diperoleh hasil kerja dengan jumlah 6.000 pokok/hk.

f. Perbandingan teori dengan praktek

Pengendalian gulma di PT. Anugerah Urea Sakti sesuai dengan teori yaitu menurut Pahan (2008), Pengendalian gulma dalam polybag dilakukan 2 minggu sekali.

3. Seleksi Bibit

a. Tujuan

Tujuan dari seleksi bibit adalah untuk memilih bibit yang baik untuk di pindahkan di pembibitan utama.

b. Dasar teori

Di persemaian, sekitar 5-10 % bibit hilang karena serangan hama dan penyakit. Seleksi dilakukan 2 tahap yaitu pada umur 4-6 minggu (tahap pertama) dan pada saat sebelum dipindahkan ke polybag besar (tahap terakhir, umur 3 bulan). Apabila dijumpai semai abnormal yang disebabkan oleh faktor genetik maka semai harus dibuang walaupun seleksi tahap akhir belum waktunya untuk dilakukan. Pembuangan bibit abnormal dilakukan petak per petak

(15)

dengan membandingkannya pada pertumbuhan rata-rata dipetak tersebut. Pada umur 3 bulan, bibit sudah berdaun 3-4 helai dengan diameter leher akar 6-10 cm dan tinggi bibit 30-35 cm (daun direntang) (Pahan, 2008).

c. Alat dan Bahan Alat : - Bahan : Bibit d. Prosedur kerja

1) Menyiapkan bibit yang akan diseleksi

2) Memisahkan bibit yang normal dan yang abnormal

3) Ciri-ciri bibit abnormal seperti bibit bentuk terpuntir, daun menggulung, dan berdaun sempit.

e. Hasil yang dicapai

Dari hasil kegiatan diperoleh hasil kerja dengan jumlah 2500 bibit/hk. Sedangkan hasil yang didapat oleh mahasiswa dari percobaan hanya 1500 bibit/hk.

f. Perbandingan teori dengan praktek

Seleksi bibit di PT. Anugerah Urea Sakti sesuai dengan teori yaitu menurut Pahan (2008), seleksi dilakukan 2 tahap yaitu pada umur 4-6 minggu (tahap pertama) dan pada saat sebelum dipindahkan ke polybag besar (tahap terakhir umur 3 bulan).

(16)

B. Pembibitan Utama (Main nursery)

1. Pembuatan lubang tanam di polybag

a. Tujuan

Tujuan dari pembuatan lubang tanam adalah untuk penanaman bibit dari pembibitan awal.

b. Dasar teori

Menurut Setyamidjaja (2003), ukuran lubang tanam harus sama atau sedikit lebih besar dari ukuran polybag, tanah dilubangi di tengah-tengah polybag dengan ukuran lebih besar dari polybag kecil.

c. Alat dan bahan Alat : pipa 7,5 cm Bahan : bibit kelapa sawit d. Prosedur kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan

2) Menentukan lokasi yang akan dilakukan pembuatan lubang tanam. 3) Membuat lubang tanam dengan kedalaman 15 cm dan diameternya

10 cm dengan menggunakan pipa pembuat lubang e. Hasil yang dicapai

Pembuatan lubang tanam dilakukan secara borongan jadi tidak diberikan target.

f. Perbandingan teori dengan praktek

Pembuatan lubang tanam di PT. Augerah Urea Sakti dilakukan dengan menggunakan skop pipa untuk melubangi tanah di polybag

(17)

sesuai dengan teori menurut Setyamidjaja (2003), dimana ukuran lubang tanam harus sama dengan atau sedikit lebih besar dari ukuran polybag, tanah dilubangi di tengah-tengah polybag dengan ukuran lebih besar dari polybag kecil

Gambar dapat dilihat pada Lampiran 4. 2. Penanaman bibit (Transplanting)

a. Tujuan

Tujuan dari penanaman bibit adalah untuk memudahkan dalam perawatan dan menyeleksi bibit yang baik.

b. Dasar teori

Pembibitan utama yang menggunakan plastik polybag besar dilakukan selama 9 bulan, pada prinsipnya penanaman bertujuan untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas dan mempunyai kemampuan adaptasi yang besar (Fauzi, dkk, 2004).

c. Alat dan Bahan

Alat : Mesin pompa air dan selang Bahan :- Air dan bibit hasil seleksi

- Polybag ukuran 40 cm x 50 cm d. Prosedur kerja

1) Menyiapkan bahan untuk penanaman bibit 2) Menyiram polybag dengan air

3) Mengecer bibit ke dalam areal atau samping polybag.

(18)

5) Menutup kembali dengan tanah 1 cm dari permukaan batang bibit. e. Hasil yang dicapai

Dari hasil yang dikerjakan memperoleh hasil kerja dengan jumlah 210 bibit/hk.

f. Perbandingan teori dengan praktek

Penanaman bibit sawit yang dilakukan menggunakan polybag besar yang dilakukan di perusahaan bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal di main nursery, hal ini sesuai dengan teori Fauzi dkk (2002), yang menyatakan bahwa penggunaan polybag besar

mampu meningkatkan kualitas tanaman. 3. Penyiraman

a. Tujuan

Tujuan penyiraman yaitu untuk menjaga kelembaban media agar memudahkan penyerapan unsur hara, memudahkan pergerakan akar sehingga pertumbuhan bibit lebih optimal dan membantu dalam proses fotosintesis.

b. Dasar teori

Penyiraman bibit dilaksanakan dua kali sehari, kecuali bila jatuh hujan lebih dari 7–8 mm pada hari yang bersangkutan. Air untuk menyiram bibit harus bersih dan cara penyiraman harus dengan disemprot secara halus agar bibit yang berada dalam polybag tidak rusak dan tanah tempat tumbuhnya tidak cepat menjadi padat.

(19)

Kebutuhan air ± 2 liter per polybag per hari, disesuaikan umur bibit (Setyamidjaja, 2003).

c. Alat dan Bahan

Alat : Mesin pompa air dan selang Bahan : Air

d. Prosedur kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan penyiraman

2) Memeriksa bagian selang yang robek atau buntu

3) Menyemprotkan air pada bibit di pre nursery (kebutuhan air± 2 liter/polybag)

4) Jika malam hari turun hujan (>8mm) maka tidak perlu dilakukan penyiraman

e. Hasil yang dicapai

Dari kegiatan yang dilakukan memperoleh hasil kerja dengan jumlah 15.000 pokok/hk.

f. Perbandingan Teori dengan Praktek

Penyiraman di perusahaan sesuai dengan teori menurut Setyamidjaja (2003), penyiraman bibit dilaksanakan 2 kali sehari,

kecuali bila jatuh hujan lebih dari 7-8 mm pada hari yang bersangkutan.

(20)

4. Pemupukan

a. Tujuan

Tujuan dari pemupukan adalah untuk menambah unsur hara pada tanaman serta merangsang produktivitas tanaman.

b. Dasar teori

Banyak faktor yang mempengaruhi efisiensi dan efektivitas pemupukan. Untuk pertumbuhan yang sehat dan berproduksi tinggi, tanaman membutuhkan unsur hara yang seimbang dan cukup tersedia di dalam tanah. Jika terjadi kekurangan hara maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan mengalami defisiensi hara tertentu (Risza, 2004).

c. Alat dan Bahan

Alat : Takaran, jerigen isi 20 liter dan kep

Bahan : Air, pupuk Kieserite dan pupuk NPKMg 15:15:6:4 d. Prosedur kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan

2) Menabur pupuk merata pada permukaan polybag dengan cara melingkar atau keliling sejauh 10 cm dari bibit.

3) Dosis yang digunakan sesuai dengan umur tanaman

4) Rotasi pemupukan 14 hari 1 kali pada pagi hari setelah penyiraman.

(21)

Tabel 1. Dosis pupuk di pembibitan utama (Main Nursery)

Sumber: Anonim (2008)

e. Hasil yang dicapai

Dari kegiatan hasil kerja diperoleh hasil kerja dengan jumlah 3000 bibit/hk.

f. Perbandingan Teori Dengan Praktek

Pemberian pupuk di PT. Anugerah Urea Sakti sesuai dengan teori Risza (2004), untuk pertumbuhan yang baik maka cara memupuk di dalam

polybag harus merata dan sesuai dengan dosis yang telah ditentukan. Gambar dapat dilihat pada Lampiran 6.

Umur bibit (minggu) Dosis pupuk (gram/pokok) NPK Kieserite 14 4 16 4 18 8 21 10 23 4 25 15 29 15 31 10 33 30 37 30 39 20 41 35 45 35 47 20

(22)

5. Pengendalian Hama dan Penyakit

a. Tujuan

Tujuan dari pengendalian hama dan penyakit yaitu untuk membasmi hama dan penyakit agar pertumbuhan tanaman lebih maksimal.

b. Dasar teori

Menurut Pahan (2008), penyemprotan pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit di persemaian sangat tidak dianjurkan.

c. Alat dan Bahan

Alat : Kep atau alat semprot

Bahan : Air, dithane (fungisida), decis (insektisida), primaster (perekat)

d. Prosedur kerja

1) Menyediakan alat dan bahan

2) Mengisi kep atau alat semprot dengan air

3) Mencampurkan dithane 2g/l, decis 1cc/l, primaster1cc/l pada kep yang telah diisi air

4) Menyemprotkan pada tanaman

5) Penyemprotan dilakukan 2 minggu sekali e. Hasil yang dicapai

(23)

f. Perbandingan teori dengan praktek

Pengendalian hama dan penyakit di PT. Anugerah Urea Sakti menggunakan insektisida dan fungisida diaplikasikan dengan cara disemprot, hal ini berbeda dengan teori menurut Pahan (2008), penyemprotan pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit di persemaian sangat tidak dianjurkan, apala gi dengan pestisida yang mengandung logam berat, seperti tembaga (Cu), air raksa (Hg), dan ditambah Pb. Hal ini disebabkan karena perusahaan berjaga-jaga untuk mengurangi kerugian yang besar sehingga pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan menggunakan pestisida.

Gambar pengendalian hama dan penyakit dapat dilihat pada Lampiran 7.

6. Pengendalian Gulma

a. Pengendalian gulma secara manual

1) Tujuan

Pengendalian gulma dilakukan di dalam polybag dengan tujuan agar tidak adanya persaingan unsur hara pada tanaman.

2) Dasar teori

Pengendalian gulma dilakukan 1 bulan sesudah penanaman di pembibitan utama dan dilakukan terus menerus sampai bibit berumur 11 bulan, pengendalian gulma secara manual dilakukan 2 rotasi perbulan (Pahan, 2008).

(24)

3) Alat dan Bahan Alat : - Bahan : Karung 4) Prosedur kerja

a) Mengecek areal sebelum melakukan pengendalian gulma b) Menyiapkan alat dan bahan

c) Memasukkan gulma ke dalam karung dan membuang jauh dari areal pembibitan

5) Hasil yang dicapai

Dari kegiatan ini diperoleh hasil kerja dengan jumlah 1000/hk. 6) Perbandingan teori dengan praktek

Pengendalian gulma di PT. Anugerah Urea Sakti sesuai dengan teori yaitu mengendali gulma secara manual, menurut Pahan (2008), Pengendalian gulma dilakukan 1 bulan sesudah

penanaman di pembibitan utama dan dilakukan terus menerus sampai bibit berumur 11 bulan, pengendalian gulma secara manual dilakukan 2 rotasi perbulan.

b. Pengendalian gulma secara kimia

1) Tujuan

Pengendalian gulma dilakukan diantara polybag dengan tujuan untuk memudahkan pengontrolan.

(25)

2) Dasar teori

Pengendalian gulma dilakukan 1 bulan sesudah penanaman di pembibitan utama dan dilakukan terus menerus sampai bibit berumur 11 bulan pengendalian gulma secara kimia dilakukan 2 rotasi perbulan (Pahan, 2008).

3)Alat dan Bahan

Alat : Solo sprayer, takaran Bahan : Air, herbisida gramoxone 4) Prosedur kerja

a) Mengecek areal sebelum melakukan pengendalian gulma b) Mengisi kep atau alat semprot dengan air

c) Menuangkan herbisida gramoxone ke dalam kep dengan kosentrasi 100 cc/ 15 liter air

d) Menyemprot gulma yang tumbuh diantara polybag 5) Hasil yang dicapai

Dari kegiatan ini diperoleh hasil kerja dengan jumlah 7000/hk. 6) Perbandingan teori dengan praktek

Pengendalian gulma secara kimia yang telah dilakukan di PT. Anugerah Urea Sakti sesuai dengan teori menurut Pahan (2008), pengendalian gulma dilakukan 1 bulan sesudah penanaman di pembibitan utama dan dilakukan terus menerus sampai bibit berumur 11 bulan pengendalian gulma secara kimia dilakukan 2 rotasi perbulan.

(26)

7. Putar Bibit

a. Tujuan

Tujuan dari putar bibit adalah untuk memudahkan pengangkutan ke lapangan.

b. Dasar Teori

Menurut Risza (2004), putar bibit dilakukan untuk memudahkan dalam pengangkutan ke transportasi dalam pengangkatan bibit.

c. Alat dan bahan Alat : - Bahan : Bibit d. Prosedur kerja

Memutar bibit hingga akar tercabut dari tanah dasar. e. Hasil yang dicapai

Dari kegiatan ini diperoleh hasil kerja dengan jumlah 250 bibit/hk.Sedangkan hasil yang didapat oleh mahasiswa pada waktu melakukan percobaan sekitar 150 bibit/hk.

f. Perbandingan teori dengan praktek

Putar polybag di PT. Anugerah Urea Sakti sesuai dengan teori menurut Risza (2004), memutar polybag dengan tujuan agar akar tanaman terputus dari dasar tanah dan mempermudah dalam pengangkutan ke atas truk pengangkut bibit.

(27)

8. Seleksi Bibit

a. Tujuan

Tujuan dari seleksi bibit adalah untuk memilih bibit yang baik untuk di pindahkan ke lapangan.

b. Dasar teori

Seleksi merupakan pekerjaan untuk menyingkirkan atau memus nahkan bibit yang abnormal dan mempertahankan bibit yang betul-betul bermutu baik dan sehat untuk dialih tanamkan ke lapangan. Persentase seleksi dari persemaian sampai dengan ditanam dilapangan biasanya berkisar 25–35 %, tergantung dari jenis bibit dan rekomendasi dari institusi penghasil benihnya. Jadwal seleksi di pembibitan utama harus tepat pada umumnya dilakukan 3–4 kali, semakin ketat seleksi yang dilakukan, mutu bibit yang dihasilkan juga akan semakin baik. Seleksi dilakukan pada umur tanaman 3,6,8 bulan (Pahan, 2008).

c. Alat dan Bahan Alat : - Bahan : Bibit d. Prosedur kerja

1) Menyiapkan bibit yang akan di seleksi

2) Memisahkan bibit yang normal dan yang abnormal

3) Ciri-ciri bibit abnormal seperti daun terkena jamur (Culvualreia), dan bibit Double tone

(28)

e. Hasil yang dicapai

Dari hasil kegiatan diperoleh hasil kerja dengan jumlah 200 bibit/hk.

f. Perbandingan teori dengan praktek

Seleksi bibit di PT. Anugerah Urea Sakti sesuai dengan teori menurut Pahan (2008), menyeleksi bibit normal dan abnormal di pembibitan utama harus tepat pada umumnya dilakukan 3-4 kali dan seleksi dilakukan pada umur tanaman 3, 6, 8 bulan.

9. Penanaman di Lapangan

a. Tujuan

Tujuan dari penanaman adalah agar tanaman dapat tumbuh baik dan memperoleh hasil yang produktif.

b. Dasar Teori

Menurut Pahan (2006), sehari sebelum penanaman, bibit sudah diecer ke dalam blok bersama-sama dengan kantong yang berisi 500 g pupuk TSP. Pemberian pupuk pada dasar dan dinding lubang tanam harus ditimbun dengan lapisan tanah bawah.

c. Alat dan bahan

Alat : Cangkul dan meteran

Bahan : Bibit dan pupuk Rock Phospat (RP) d. Prosedur kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan.

(29)

3) Membuat lubang tanam dengan ukuran 60x60x40 cm.

4) Menaburkan pupuk RP pada lubang tanam dengan dosis 500 g. 5) Menanam bibit pada lubang tanam.

6) Menimbun lubang tanam hingga polybag bibit tertutup semua e. Hasil yang dicapai

Dari kegiatan ini memperoleh hasil kerja dengan jumlah 16 bibit/Hk dengan ketentuan melangsir, membuat lubang tanam dan menanam.

f. Perbandingan teori dengan praktek

Penanaman di PT. Anugerah Urea Sakti menggunakan pupuk RP, hal ini sesuai dengan teori menurut Pahan (2006), sehari sebelum penanaman, bibit sudah diecer ke dalam blok bersama-sama dengan kantong yang berisi 150 g pupuk TSP dan 300 g pupuk master. Pemberian pupuk pada dasar dan dinding lubang tanam harus ditimbun dengan lapisan tanah bawah.

C. PerawatanTanaman Belum Menghasilkan ( TBM )

1. Rawat piringan

a. Tujuan

Pemeliharaan piringan di tanaman belum menghasilkan bertujuan untuk mengurangi kompetisi gulma terhadap tanaman dalam penyerapan unsur hara, air, cahaya matahari. Memudahkan pelaksanaan pemupukan dan dapat mencapai sasaran yang optimal.

(30)

b. Dasar teori

Menurut Sastrosayono (2008), gulma di perkebunan kelapa sawit harus dikendalikan supaya secara ekonomi tidak berpengaru secara nyata terhadap hasil produksi. Adanya gulma di perkebunan kelapa sawit akan merugikan. Alasannya, gulma akan menghambat jalan para pekerja (terutama gulma-gulma yang berduri), gulma menjadi pesaing tanaman kelapa sawit dalam menyerap unsur hara dan air, serta kemungkinan gulma menjadi tanaman inang bagi hama dan penyakit yang menyerang tanaman kelapa sawit.

c. Alat dan bahan

Alat : Parang, Arit dan Cangkul.

Bahan : Semua gulma yang ada di piringan pokok kelapa sawit. d. Prosedur kerja

1) Menentukan blok yang akan dilakukan penyiangan terlebih dahulu berdasarkan intensitas serangan gulma dan kondisi blok tanaman. 2) Menyiapkan alat terlebih dahulu sebelum melakukan pekerjaan di

lapangan dan masing- masing karya wan bertanggung jawab dengan alatnya masing- masing.

3) Membersihkan piringan sawit dilakuk an sampai batas terluar pelepah dan dipiringan sawit harus benar-benar bersih dari gulma. e. Hasil yang dicapai

Target kerja 0,5 ha/hk untuk 1 orang karyawan yang ditetapkan oleh perusahaan, hal ini dikarenakan keadaan piringan tanaman kelapa

(31)

sawit yang terlalu semak sehingga proses pembersihan piringan menjadi lambat.

f. Perbandingan teori dengan praktek

Perawatan piringan yang dilakukan di PT. Anugerah Urea Sakti piringan dibersihkan dari gulma menggunakan parang atau arit sampai batas tajuk terluar tanaman. Sesuai dengan teori menurut Sastrosayono (2008), gulma di perkebunan kelapa sawit harus

dikendalikan supaya secara ekonomi tidak berpengaru secara nyata terhadap hasil produksi.

2. Rawat gawangan

b. Tujuan

Tujuannya adalah membasmi gulma yang tumbuh digawangan dengan pendongkelan sehingga persaingan untuk memperoleh unsur hara, intensitas cahaya matahari dan air antara tanaman utama dan gulma dapat dihindari.

c. Dasar teori

Menurut Risza (2004), semua gulma liar dan anak kayu yang tumbuh digawangan harus dibasmi dengan rotasi 1 kali sebulan selama dua tahun dan kacangan yang menjalar pada pelepah sawit diturunkan dan tidak dibenarkan memotong pelepah.

d. Alat dan bahan

Alat : Parang, Arit dan Cangkul. Bahan : Gulma yang ada di gawangan.

(32)

e. Prosedur kerja

Gulma yang dikendalikan antara lain kayu-kayuan, keladi, pisang-pisangan dan sebagainya. Cara pelaksanaannya adalah mendongkel dan menebas pada gawangan.

f. Hasil yang dicapai

Target kerja 1ha/hk atau 5 jalur tanaman untuk 1 orang karyawan yang ditetapkan oleh perusahaan.

g. Perbandingan Teori dengan praktek

Rawat gawangan manual di PT. Anugerah Urea Sakti sesuai dengan teori menurut Risza (2004), semua gulma liar dan anak kayu yang tumbuh di gawangan harus dibasmi dengan rotasi 1 kali sebulan selama dua tahun.

Gambar rawat gawangan manual dapat dilihat pada Lampiran 8. 3. Pemupukan

a. Tujuan

Untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman pada proses pertumbuhan vegetatif maupun generatif.

b. Dasar teori

Menurut Risza (2004), factor- faktor yang digunakan dalam penafsiran pemberian pupuk adalah hasil analisis daun dan tanah, hasil pengamatan lapangan, potensi produksi, pelaksanaan pemupukan sebelumnya, hasil percobaan pemupukan pada tanaman kelapa sawit, dan aspek finansial.

(33)

c. Alat dan bahan

Alat : Tenaga kerja, Ember, Takaran

Bahan : Pupuk Kieserite dan pupuk NPKMg 15:15:6:4 d. Prosedur kerja

1) Mempersiapkan alat dan bahan 2) Mempersiapkan tenaga kerja

3) Menggunakan dosis sesuai dengan umur tanaman 4) Menentukan lokasi yang akan dipupuk.

5) Membuka pupuk yang telah diecer, setiap tenaga kerja mengisi tempat yang telah mereka sediakan.

6) Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk di sekeliling piringan.

Tabel 2. Dosis pupuk pada TBM

Sumber:Anonim (2008) Umur

Tanaman (Bulan)

Dosis pupuk (gram/pokok)

NPK Kiestrite 1 230 50 4 460 75 8 1220 100 12 1220 125 16 1220 150 20 1220 225 24 2300 225 30 3060 _

(34)

e) Hasil yang dicapai

Dalam 1 hari kerja berhasil melakukan pemupukan seluas 22 ha, yang mana sesuai dengan target yang telah ditetapkan perusahaan, yaitu dengan norma 4 ha/hk.

f) Perbandingan teori dengan praktek

Pemupukan di PT. Anugerah Urea Sakti sesuai dengan teori menurut Pahan (2004), memupuk harus merata disekitar sekeliling tanaman pokok.

Gambar pemupukan TBM dapat dilihat pada Lampiran 9. 4. Kastrasi

a. Tujuan

Tujuannya adalah untuk merangsang pertumbuhan ge neratif dan mendapatkan kondisi tanaman yang bersih, sehingga mengurangi kemungkinan serangan hama dan penyakit.

b. Dasar teori

Kastrasi adalah pembuangan bunga jantan dan betina pada saat tanaman berumur 18-24 bulan dengan rotasi 1 kali 1 bulan dan dihentikan ketika tanaman berumur 24 bulan sehingga panen dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 30 bulan (Anonim2008). c. Alat dan bahan

Alat : Dodos kecil 8 cm (chisel). Bahan : Bunga jantan dan bunga betina.

(35)

d. Prosedur kerja

2) Menentukan blok yang akan dikerjakan untuk memudahkan dalam pengerjaan sesuai dengan umur tanaman yang sudah siap dikastrasi.

3) Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan yang dibawah langsung dari rumah oleh karyawan agar memudahkan dalam pekerjaan.

4) Masing- masing karyawan menempati jalur yang sudah ditentukan oleh mandor agar memudahkan dalam pelaksanaan agar tidak melakukan kastrasi berulang kali pada jalur yang sama.

e. Hasil yang dicapai

Pelaksanaan kastrasi dilakukan selama 1 hari kerja dengan jumlah karyawan 5 orang kapasitas kerja yang diperoleh adalah 5 jalur tanaman setiap karyawan

f. Perbandingan teori dengan praktek

Kastrasi di PT. Anugerah Urea Sakti sesuai dengan teori menurut Anonim (2008), kastrasi adalah pembuangan bunga jantan dan bunga betina pada saat umur 18-24 bulan untuk merangsang pertumbuhan vegetatif agar mendapatkan buah dengan besar seragam.

(36)

5. Panen

a. Tujuan

Tujuan panen adalah memotong tandan buah segar yang memenuhi kriteria matang panen untuk mendapatkan produksi minyak sawit yang maksimal.

b. Dasar teori

Menurut Pardamean (2008), Tanaman kelapa sawit mulai menghasilkan pada umur 24-30 bulan. Buah pertama keluar masih dinyatakan sebagai buah pasir. Artinya, belum dapat diolah pabrik kelapa sawit (PKS) karena kandungan minyaknya masih rendah. Umur buah tergantung pada jenis tanaman, umur tanaman dan iklim. Umumnya buah dapat di panen setelah berumur 6 bulan terhitung sejak penyerbukannya. Parameter yang digunakan dalam menentukan kriteria matang panen adalah perubahan warna yaitu buah berwarna merah mengkilat dan membrondolnya buah dari tandan sekitar 25-50%.

c. Alat dan bahan

Alat : Dodos, kapak/parang, batu asah, angkong dan karung Bahan : Buah siap panen

d. Prosedur kerja

a. Menentukan blok yang akan dikerjakan b. Menyiapkan tenaga kerja

(37)

d. Memilih buah yang siap dipanen dan mengutip brondolan yang berjatuhan memasukkannya ke dalam karung

e. Mengangkut buah yang dipanen dan brondolan dengan menggunakan angkong ke Tempat Pengumpulan Hasil (TPH). e. Hasil yang dicapai

Dalam 1 hari kerja selama pengawasan karyawan berhasil menyelesaikan 2,5 ha/hk sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan

f. Perbandingan teori dengan praktek

Panen di PT. Anugerah Urea Sakti sesuai dengan teori menurut Pardamean (2008), buah pertama keluar masih dinyatakan sebagai

buah pasir artinya, belum dapat diolah oleh Pabrik Kelapa Sawit (PKS) karena kandungan minyaknya rendah.

(38)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

B. Kesimpulan

Kegiatan praktek kerja lapang yang dilakukan disalah satu perusahaan perkebunan PT. Anugerah Urea Sakti, Feliza Estate dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tahapan-tahapan budidaya kelapa sawit yang ada di lapangan yaitu: a. Pembibitan Awal (Pre nursery)

b. Pembibitan utama (Main nursery)

c. Perawatan tanaman belum menghasilkan (TBM) d. Panen

2. Perbedaan pelaksanaan di PT. Anugerah Urea Sakti dengan teori yaitu : a. Pembuatan lubang tanam dilakukan langsung pada saat penanaman

atau dilaksanakan untuk mengejar target sedangkan yang ada diteorinya dilakukan sebulan sebelumnya.

b. Pemberian pestisida di pembibitan utama (main nursery) untuk membasmi hama dan penyakit yang menyerang, sedangkan di teori tidak dianjurkan.

3. Permasalahan yang terdapat di PT. Anugerah Urea Sakti Feliza Estate yaitu kurangnya tenaga kerja lapangan yang mengakibatkan tidak tercapainya target dan rotasinya sehingga secara kualitas dan kuantitas hasil kerja masih belum tercapai.

(39)

C. Saran

1. Perlu hubungan kerjasama yang lebih baik dan lebih terarah antara Politeknik Pertanian Negeri Samarinda dan perusahaan perkebunan PT. Anugerah Urea Sakti agar Program Praktek Kerja Lapang ini menjadi semakin berkualitas.

2. Perlu pembekalan atau pengarahan yang cukup terhadap mahasiswa calon peserta PKL sebelum berangkat agar mahasiswa dapat segera menyesuaikan diri dengan kondisi perusahaan dimana mahasiswa ditempatkan untuk PKL.

3. Agar adik tingkat lebih giat belajar dan memahami mata kuliah yang ada di Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan khususnya Budidaya Tanaman Kelapa Sawit.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Kultur Teknis Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit. Sumatra Utara

. 2008. Petunjuk pemupukan. PT. Anugerah Urea Sakti. Kalimantan Timur.

Fauzi Y, Yustina EW, Iman S dan Rudi H.2002. Kelapa sawit. Penebar Swadaya. Jakarta.

Pahan, I.2006. Kelapa Sawit . Penebar Swadaya. Jakarta.

, I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis Dari Hulu Hingga Hilir. Swadaya. Jakarta

Pardamean, M. 2008. Panduan Lengkap Pengelolaan Kebun dan Pabrik Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Risza, S. 2004. Budidaya Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta.

Sastrosayono. 2008. Budidaya Kelapa Sawit. Agromedi Pustaka. Jakarta.

(41)
(42)

Lampiran 3.Seleksi bibit di Pre nursery

(43)

Lampiran 7. Pengendalian hama dan penyakit

(44)

Gambar

Tabel 1.  Dosis pupuk di pembibitan utama (Main Nursery)
Tabel 2. Dosis pupuk pada TBM

Referensi

Dokumen terkait

14 Dengan latihan McKenzie, maka akan terjadi perbaikan pada diskus dan akan mendorong diskus masuk ke dalam, sehingga penekanan terhadap akar saraf berkurang dan nyeri

(5) Jumlah angka kredit yang memenuhi persyaratan untuk pengangkatan ke dalam jabatan Lektor bagi dosen PNS berpendidikan S3/Sp.II yang kurang dari jumlah angka

Untuk mengetahui model yang terbaik berdasarkan nilai keakuratan dalam melakukan peramalan data temperatur Kota Surabaya maka antara model ARIMA dan ANN dibandingkan.

Dosen tetap/tidak tetap, Doktor, Profesor, S2 Reguler = 3 SKS Honorarium Bruto Maksimum per Sesi (Bulan/4 Sesi)... Tarif honorarium kelas independen sudah termasuk honor pembuatan

Setelah memperoleh model terbaik pada tahap verifikasi, selanjutnya akan dilakukan peramalan untuk menentukan hasil produksi padi di Kabupaten Kampar pada waktu yang akan datang

Menurut Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana

Metode analisis yang digunakan untuk menjawab tujuan pada penelitian ini.Tujuan pada penelitian adalah memperoleh model terbaik untuk meramalkan jumlah pengunjung