ANALISIS PERGERAKAN SAHAM PT
TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK
MENGGUNAKAN ANALISIS TEKNIKAL
METODE RSI (RELATIVE STRENGTH INDEX)
DAN STOCHASTIC OSCILLATOR PERIODE
FEBRUARI – MEI 2013
Hariyanto
Jl. Komplek Pendidikan Rt 07/Rw 09, Rangkasbitung 087772677788
rizalsitohang@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan entry level dan exit level perusahaan
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk untuk kemudian dijadikan dasar sebagai salah satu
pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan dalam rangka membeli dan
menjual saham tersebut. Data yang digunakan adalah data sekunder seperti chart
harian dengan metode pengambilan berupa observasi terhadap pergerakan harga
saham dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dengan periode pengambilan data
selama bulan Februari sampai Mei 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian
yaitu RSI (relative strength index) dan Stochastic Oscillator. Dimana hasil analisis
membuktikan bahwa Keuntungan Investasi pada saham TLKM dengan menggunakan
teknikal RSI dan Stochastic Oscillator selama bulan 1 Februari – 31Mei sebesar Rp
14.690.610 atau sama dengan 14,69%. analisis teknikal RSI lebih akurat dibandingkan
dengan teknikal Stochastic Oscillator pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Sehingga
dapat dijadikan pertimbangan bagi para investor untuk menggunakan analisis teknikal
tersebut.
PENDAHULUAN
Teknologi komunikasi dan Informasi tidak hanya menjadi instrument untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi bisnis tetapi juga telah menjadi area bisnis yang menjanjikan, yang banyak diperebutkan pelaku usaha karena potensinya yang luar biasa. Berbagai macam produk teknologi komunikasi terbaru selalu bermunculan setiap waktu dari tiap-tiap perusahaan komunikasi, mengeluarkan produk teknologi komunikasi baru yang lebih efektif, efisien dan tentunya lebih canggih merupakan strategi yang sangat penting bagi perusahaan yang bergerak dibidang komunikasi untuk dapat merebut pasar. Bagi perusahaan-perusahaan besar khususnya dalam bidang komunikasi untuk dapat bertahan dalam persaingan dunia bisnis yang semakin ketat adalah adanya ketersediaan dana yang mencukupi. Untuk mendapatkan sumber dana yang murah maka perusahaan dapat menjual saham kepada publik melalui pasar modal. Pasar modal yang ada di Indonesia salah satunya adalah BEI (Bursa Efek Indonesia) yang merupakan sarana pertemuan bagi investor dan perusahaan yang akan menjual saham. Di BEI tercatat beberapa perusahaan komunikasi diantaranya yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Saat ini perdagangan saham sudah populer. Namun demikian, masih banyak orang yang belum memahami arti saham itu sendiri. Sebenarnya saham bisa digambarkan sangat sederhana, yaitu apabila kita membeli bagian kepemilikan dari suat perusahaan atau ikut andil dalam perusahaan itu. Saham biasanya ditawarkan ke publik. Pada pelemparan saham di hari pertama atau initial public offering (IPO) investor biasa ikut membelinya. Apabila investor membeli saham, maka oleh perusahaan penerbit saham uang kita akan digunakan untuk membiayai rencana bisnis perusahaan baik produksi maupun diversifikasi usaha.
Saham biasa diperdagangkan di pasar saham. Transaksi di pasar saham dimotori oleh broker saham. Broker memberikan layanan jual dan beli saham. Proses perdagangan di pasar saham sebenarnya sederhana, bila kita telah memahami arti saham. Perdagangan saham menjanjikan keuntungan yang besar. Tetapi kita harus berhati-hati. Apabila kita terjun di pasar saham, kita akan membutuhkan pelayanan lengkap dan broker saham untuk menghasilkan keuntungan atas investasi yang kita tanamkan.
Berdasarkan syarat yang telah dikeluarkan oleh Bapepam sebagai regulator pasar modal, bagi perusahaan yang ingin masuk ke pasar modal harus memperhatikan syarat-syarat yang telah ditentukan. Selain itu, perusahaan juga harus mampu meningkatkan nilai perusahaan sehingga terjadi peningkatan penjualan sahamnya di pasar modal. Nilai perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangannya baik dari sisi neraca ataupun laba rugi. Melalui laporan keuangan ini maka seorang investor dapat melihat kondisi asset, utang dan modal perusahaan. Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan investasi agar dapat memprediksi return saham yang akan mereka terima. Untuk mengetahui pergerakan harga saham, investor juga dapat melakukan analisis teknikal.
Analisis teknikal adalah analisis untuk menentukan arah pergerakan harga di masa depan dengan menggunakan grafik data masa lalu dan masa sekarang. Analisis teknikal fokus pada harga. Karena harga adalah refleksi transaksi antara penawaran dan permintaan. Inti dari menganalisis secara teknikal adalah anda akan memprediksi arah grafik market dengan cara membaca pola candle stick, pola chart, indicator, support, resistance, garis trend, dan lainnya.
Untuk melakukan perdagangan saham ini tentu saja memerlukan metode atau alat bantuan untuk memprediksi pergerakan saham, metode yang dapat kita gunakan antara lain adalah analisis fundamental dan analisis teknikal. Menggunakan analisis teknikal metode RSI (relative strength index) dan stochastic oscillator. Kedua indikator tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihannya masing-masing dan kedua indikator tersebut merupakan indikator yang umum dan banyak dipakai oleh kebanyakan trader. Penggunaan kedua indikator tersebut dapat menghasilkan suatu pola pergerakan saham kedepannya.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, riset yang akan dilakukan adalah riset yang menguji metode
Relative Strength Index (RSI) dan stochastic Oscillator pada pergerakan harga saham
Teknologi Komunikasi dan Informasi TLKM pada periode Februari – Mei 2013.
Karakteristik yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a.
Jenis dari penelitian ini adalah pengujian eksploratoria.
b.
Dimensi waktu penelitian adalah melibatkan urutan waktu (time series) yaitu periode
Februari 2013 - Mei 2013.
c.
Metode pengumpulan data adalah sekunder.
d.
Lingkungan penelitiannya adalah lingkungan riil.
e.
Unit yang dianalisis adalah saham TLKM.
Variabelnya adalah:
1.
Pergerakan saham TLKM.
2.
Metode yang digunakan untuk mengestimasi entry level dan exit level kedepannya
adalah RSI (Relative Strength Index) dan stochastic Oscillator.
3.
Keputusan tingkat akurasi yang ditentukan antara lain:
a.
Buy signal jika RSI dan Stochastic oscillator menunjukan indikasi buy.
HASIL DAN BAHASAN
Setelah melakukan simulasi dengan menggunakan metode analisis teknikal RSI
dan Stochastic Oscillator selama periode 1 Februari – 31 Mei 2013. Dengan modal awal
sebesar Rp 100.000.000 dan fee transaksi buy dan sell masing-masing sebesar 0,13%
dan 0,23% maka didapat keuntungan sebesar Rp 14.690.610 dengan rincian
keuntungan sebagai berikut:
Tanggal Sell
Gain / Loss
Total
6 Maret 2013
Rp 4.164.030
Rp 4.164.030
1 April 2013
Rp 548.685
Rp. 4.712.715
30 Mei 2013
Rp 9.977.895
Rp 14. 690.610
Jadi, total keuntungan investasi di saham TLKM setelah dipotong fee transaksi adalah
sebesar 14.69 % (Rp 14.690.610/ Rp 100.000.000).
Berdasarkan penelitian, maka peneliti menyajikan hasil persentase analisis teknikal RSI
dan Stochastic Oscillator sebagai berikut:
Tabel menjelaskan bahwa kebenaran RSI dalam memberikan sinyal adalah 84%
dan kesalahan RSI dalam memberikan sinyal sebesar 16%.
Periode
RSI
Persentase
Benar
Salah
Benar
Salah
1
6
2
75%
25%
2
3
-
100%
-
3
10
-
100%
-
4
2
2
50%
50%
Informasi yang disampaikan tabel adalah Stochastic Oscillator memberikan
sinyal benar sebesar 82% dan kesalahan dalam memberikan sinyal sebesar 18%.
Periode
Stochastic Oscillator
Persentase
Benar
Salah
Benar
Salah
1
5
-
100%
-
2
4
2
67%
33%
3
5
1
83%
17%
4
4
1
80%
20%
SIMPULAN DAN SARAN
Keuntungan Investasi pada saham TLKM dengan menggunakan teknikal RSI dan
Stochastic Oscillator selama bulan 1 Februari – 31Mei sebesar Rp 14.690.610 atau
sama dengan 14,69%, yang didapat dari:
a.
Penjualan saham pada tanggal 6 Maret 2013 memperoleh laba sebesar Rp
4.164.030
b.
Penjualan saham pada tanggal 1 April 2013 memperoleh laba sebesar Rp
548.685
c.
Penjualan saham pada tanggal 30 Mei 2013 memperoleh laba sebesar Rp
9.977.895
Bila investor ingin mengambil keputusan beli atau jual pada saham TLKM, lebih
disarankan untuk menggunakan indikator RSI dikarenakan memiliki tingkat keakuratan
yang cukup baik.
REFERENSI
Bandi, J. (2009). Kinerja Keuangan dan Perkembangan Harga Saham. Jakarta: Penerbit Erlangga. Basir, S., & Fakhruddin, H.M. (2008). Aksi Korporasi: Strategi Untuk Meningkatkan Nilai Saham
Melalui Aksi Korporasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Darmadji, T., Fakhruddin, H.M. (2008) Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab (edisi 2). Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Edianto, O. (2008). Technical Analysis for Mega Profit. Jakarta: Mega Offset. Etrading. (2013). http://www.etrading.co.id/.
Google. (2013). http://seleksisaham.com/.
Google. (2013). http:// www.psychologymania.com/.
Husnan, S. (2009). Manajemen Keuangan dan Analisis Rasio Pada Perusahaan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Listiyarini, T., Mahardika, M.H., Simatupang, J. (2010). Efisiensi Pasar dan Kualitas Informasi Pasar Modal. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Muchlisin, R. (2009). Analisis variabel yang Mempengaruhi Earning Per Share. Jurnal Penelitian, Universitas Airlangga.
Riadi, T. (2011). Instrumen Pokok dan Proses Go Public di Indonesia. Jurnal Penelitian, Universitas Padjajaran.
Salim, J. (2010). Jejak Investasi Orang Tionghoa. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo. Suwandi, D. (2010). Portofolio dan Analisis Investasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Syahyunan. (2011). Prospek, Manfaat dan Perkembangan Investasi di Pasar Modal. Jurnal Penelitian, Aplikasi Pasar Modal. Jurusan Akuntansi, Universitas Sumatera Utara.
Telkom. (2013). http://www.telkom-indonesia.com/.
Widoatmodjo, S. (2005). Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo.
______________ (2009). Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta: Penerbit Yayasan Mpu Ajar Artha.