• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci: karangan, Präposition nach dan zu, penggunaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata kunci: karangan, Präposition nach dan zu, penggunaan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

Vidya Adinarti, Rosyidah, Desti Nur Aini. vady_art7@yahoo.com

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan Präposition nach dan zu dalam karangan mahasiswa. Data penelitian ini adalah semua kalimat yang mengandung Prӓposition nach dan zu dalam 320 karangan mahasiswa angkatan 2009 offering A dan B, yang tersebar dalam 16 tema pokok. Data dikumpulkan dengan teknik dokumentasi dan dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) penggunaan Prӓposition nach dan zu yang tepat, (2) tertukarnya Prӓpositionnach dengan zu dan sebaliknya, (3) penggunaan lokale Prӓposition lain selain nach dan zu, (4) kesalahan menggunakan Kasus yang menyertai Prӓposition nach dan zu, dan (5) penggunaan Prӓposition nach dan zu yang tidak diperlukan dalam kalimat. Kata kunci: karangan, Präposition nach dan zu, penggunaan

ABSTRACT: This study is aimed at describing the use of nach and zu prepositions in students„ writings. Data on this study are words that contains “nach” and “zu” prapositions. Data are from 320 students essays in 16 themes. Students on this analyse only students of 2009 from A and B class. Data were collected with documentation techniques and analyzed by qualitative descriptive techniques. The results are (1) using nach and zu properly, (2) using nach for zu preposition and vice versa, (3) using other lokale prepositions for nach or zu and vice versa, (4) false in use Cases that go with nach and zu prepositions, and (5) using unnecessarily nach and zu prepositions in a sentence.

Keywords: writings, nach and zu prepositions, the use

Kata depan dalam bahasa Jerman, yaitu nach dan zu sering membuat pembelajar pemula kebingungan untuk menunjukkan maksud “ke-” dalam bahasa Indonesia. Selain karena keduanya sama-sama diikuti oleh kasus Dativ, faktor penguasaan materi belum dipelajari sepenuhnya oleh pembelajar pemula, sehingga menimbulkan pemilihan kata depan yang tidak sesuai konteks dan kaidah gramatika dalam satu kalimat.Tepat atau tidaknya penggunaan

Prӓpositionen dalam satu kalimat akan jelas terlihat pada media tulis, atau lebih

tepatnya karangan yang dibuat mahasiswa dalam matakuliah Aufsatz. Seperti yang dijelaskan oleh Nababan (1993: 180-181), bahwa mengarang atau menulis adalah keterampilan yang paling sukar dibanding keterampilan berbahasa lainnya. Dalam media tulis, seorang penutur asli akan benar-benar teliti dan mengamati setiap kesalahan ejaan dan tata bahasa yang dibuat oleh penulis. Itulah sebabnya kejelasan makna dan tatanan bahasa dari setiap kalimat pada karangan mencerminkan tingkat kemampuan berbahasa penulis.

Agar diketahui bentuk-bentuk penggunaan Prӓposition nach dan zu oleh mahasiswa, dilakukanlah analisis kalimat. Putrayasa (2008:20) menuturkan bahwa analisis kalimat bisa dilakukan berdasarkan tiga segi, yaitu peran, fungsi, dan kategori. Dari berbagai jenis analisis kalimat, penelitian ini hanya membahas

(2)

analisis kalimat berdasarkan segi kategori saja, yaitu pada kajian tentang

Prӓposition, khususnya nach dan zu.

Dalam bahasa Jerman, terdapat banyak sekali jenis Präposition. Menurut kaidah gramatikanya, Präposition selalu diikuti oleh Kasus tertentu. Kasus yang mengikuti tergantung dari jenis Präposition, yaitu: (1) Präpositionen mit

Akkusativ, (2) Präpositionen mit Dativ, (3) Präpositionen mit Dativ oder Akkusativ, dan (4) Präpositionen mit Genitiv. Eppert, (1993: 193-208)

menjelaskan bahwa, nach dan zu sama-sama berada dalam kelompok lokale

Präposition yang diikuti oleh Kasus Dativ. Kelompok lokale Prӓposition

berfungsi sebagai penjelas tempat atau letak. Menurut aturan gramatika bahasa Jerman, nach berfungsi untuk menyatakan hubungan makna arah antara kata kerja dengan nama kota atau negara, sedangkan zu berfungsi untuk menyatakan hubungan makna arah antara kata kerja dengan orang atau institusi.

Metode

Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Sastra Jerman, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang angkatan 2009, offering A dan B. Berdasarkan data penelitian ini adalah semua kalimat yang mengandung Prӓposition nach dan zu dari 320 karangan mahasiswa yang tersebar dalam 16 tema pokok, teknik pengumpulan data yang sesuai adalah teknik dokumentasi dan rancangan penelitiannya menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hal tersebut sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu mendeskripsikan penggunaan Präposition nach dan zu oleh mahasiswa dalam karangan yang mereka buat pada matakuliah Aufsatz. Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen utama dengan menggunakan instrumen pendukung berupa tabel dokumentasi.

Langkah selanjutnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis data. Rangkaian kegiatan analisis data dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut. Pertama, data dianalisis berdasarkan penggunaan Prӓposition nach dan zu dalam sebuah kalimat. Kedua, apabila ditemukan data Prӓposition nach dan zu yang tidak tepat penggunaannya, peneliti akan menuliskan kalimat yang benar pada kolom tabel “kalimat yang seharusnya”. Ketiga, peneliti memberikan tanggapan berupa uraian serta kesimpulan. Pada saat tahapan analisis dilakukan, ditemukan pula sejumlah data yang di dalamnya tidak terdapat kesalahan pada penggunaan Präposition nach dan zu, namun struktur kalimatnya kurang tepat. Perlakuan terhadap data tersebut adalah peneliti tetap menggolongkan data

tersebut ke dalam kelompok data yang salah, kemudian dilakukan penyempurnaan pada struktur kalimatnya. Kesalahan pada data tersebut tidak mengalami analisis lanjutan, hanya sebatas perbaikan pada tabel dokumentasi.

Agar diperoleh temuan yang absah, maka temuan dalam penelitian ini perlu diteliti validitasnya. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah teknik triangulasi. Untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti berdiskusi dengan salah satu dosen yang membimbing matakuliah Aufsatz di Jurusan Sastra Jerman. Data yang divalidasi adalah hasil analis penggunaan

(3)

Hasil

Penggunaan Präposition Nach dan Zu yang tepat

Sebagian besar data yang terkumpul menunjukkan penggunaan

Prӓposition nach dan zu yang sesuai dengan aturan gramatika bahasa Jerman. Hal

tersebut tampak pada data berikut.

(1) Sie können nach Jombang mit dem Bus, mit dem Zug, und mit dem

Motorrad oder Autos. (C1)

(2) Zuerst rannte der Hase los in Richtung Olmburch aber Igel ging nach

Hause. (B24)

(3) Wenn ich ihre Name rufe, kommt sie zu mir. (C2.1)

(4) Ich brachte sie nicht zum Tierarzt,… (C2.3)

(5) Wie tik-tok Uhr geht der Vater nach links und nach rechts. (D5.2)

Pada kalimat (1) Prӓposition yang digunakan sudah tepat karena tempat yang dituju jelas merupakan nama sebuah kota. Prӓposition pada kalimat (2) juga sudah tepat. Dalam kebiasaan berbahasa Jerman, Prӓposition yang dapat

menunjukkan hubungan makna arah antara gehen dengan Hause hanyalah nach.

Prӓposition zu pada kalimat (3) berdiri sebelum Personalpronomen dan

menunjukkan hubungan makna arah antara kommt dengan mir. Prӓposition zu pada kalimat (4) berdiri sebelum institusi berupa Tierarzt. Prӓposition nach pada kalimat (5) menunjukkan hubungan makna arah antara geht dengan arah, yaitu

links dan rechts.

Namun demikian, masih ditemukan sebagian data penggunaan Prӓposition

nach dan zu yang belum memenuhi aturan gramatika bahasa Jerman. Hal tersebut

dapat dilihat dari penggunaan Prӓposition nach dan zu yang tidak tepat berikut. Tertukarnya Präposition Nach dengan Zu, dan Sebaliknya

Jenis kesalahan ini jumlahnya mendominasi data yang terkumpul, yaitu sebanyak 16 data dari 97 jumlah data yang terkumpul. Contoh kesalahannya dapat terlihat pada kalimat berikut:

(1) Mancmal ich fahre nach Alun-alun mit dem Motorrad zu ausgelassen.(A1.2)

(2) Wenn Sie traurig sind, kommen Sie bitte mir zu Hause.(F2)

(3) …, also plannen wir mit dem Motorrad nach Bomboms Haus fahren.(E7)

Pada kalimat (1) preposisi nach berdiri sebelum Nomen yang berupa nama tempat, tetapi bukanlah nama sebuah kota ataupun negara tertentu. Dilihat dari kata yang dipengaruhi di belakang Prӓposition, maka dapat dikatakan bahwa kalimat tersebut tidak benar. Alun-alun lebih baik apabila diterjemahkan dalam bahasa Jerman menjadi Stadtpark agar jelas makna alun-alun bukanlah nama sebuah kota atau negara. Kalimat tersebut seharusnya adalah “Manchmal fahre ich

mit dem Motorrad zum Stadtpark. Untuk tempat semacam “Stadtpark”,

Prӓposition yang tepat untuk menyatakan hubungan makna arah dalam kalimat

tersebut adalah zu dengan disertai Kasus Dativ.

Pada kalimat (2) Prӓposition yang digunakan kurang tepat. Dalam kalimat ini dapat dilihat bahwa Prӓposition yang dimaksudkan untuk menunjukkan

hubungan makna arah kepada Personalpronomen, yaitu mir. Prӓposition zu dalam kalimat tersebut bukan merujuk pada kata Haus, maka kalimat yang seharusnya adalah “Wenn Sie traurig sind, kommen Sie bitte zu mir”.

(4)

Prӓposition pada kalimat (3) kurang tepat. Tidak seharusnya Prӓposition nach berpasangan dengan Nomen, baik itu orang maupun institusi tertentu. Agar

sesuai dengan aturan penggunaan Prӓposition nach dan zu, kalimat tersebut seharusnya “.., also planen wir zu Bombom nach Hause mit dem Motorrad zu

fahren”.

b) Kesalahan Menuliskan Prӓposition Nach atau Zu yang Seharusnya Menggunakan lokale Prӓposition Lainnya, dan sebaliknya

Jenis kesalahan ini jumlahnya 13 dari 97 data. Contoh kesalahannya dapat terlihat pada kalimat berikut:

(4) Wenn wir verschiedene Arten von Tier sehen möchten, können wir zu den Ragunan-Zoo fahren oder ins Museum gehen. (B2.2)

(5) Wenn ich zum Schule fahren, sprang Blacky. (E2.1) (6) Er kommt an seinen Nachbars Haus,… (F5)

Prӓposition zu pada kalimat (4) kurang tepat untuk digunakan. Kalimat (4)

memiliki makna bahwa subjek yang merujuk dirinya sebagai wir pergi menuju (ke arah) Ragunan-Zoo saja tanpa masuk ke dalam dan melakukan kegiatan di dalam

Zoo, sedangkan makna yang diharapkan adalah subjek benar-benar pergi ke Ragunan-Zoo, masuk dan berkegiatan di dalam Ragunan-Zoo tersebut. Maka dari

itu, kalimat tersebut seharusnya adalah Wenn wir verschiedene Arten von Tieren

sehen möchten, können wir in den Ragunan-Zoo fahren oder ins Museum gehen. Prӓposition zu pada kalimat (5) memiliki tipe yang sama dengan kalimat

(4). Subjek pada kalimat tersebut dimaksudkan untuk tidak hanya menuju arah die

Schule, namun dipastikan subjek menuju arah die Schule untuk melakukan

kegiatan di dalamnya. Kalimat yang seharusnya adalah Als ich in die Schule fuhr,

sprang Blacky. Karena Prӓposition yang digunakan dalam kalimat tersebut adalah in yang bermakna arah dan menyatakan pergerakan, maka Kasus yang menyertai

adalah Akkusativ.

Nomen pada kalimat (6), yaitu Nachbar menunjukkan bahwa Prӓposition

yang berdiri di depan kata tersebut tidak tepat. Prӓposition untuk menunjukkan hubungan makna arah antara kata kerja dengan kata benda (Nomen) berupa orang adalah zu. Kalimat (6) yang tepat adalah “Er kommt zu seinem Nachbarn nach

Hause”.

Prӓposition zu dalam penggunaan sehari-sehari memang dapat

menggantikan in dan auf. Dalam pikiran pembelajar bahasa Jerman yang juga mempelajari bahasa Inggris, dapat dimengerti jika mereka menyimpan memori in layaknya dalam bahasa Inggris, yaitu bermakna “di” dalam bahasa Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa bahasa Jerman memiliki banyak Prӓposition untuk menentukan suatu tempat tujuan. Banyaknya Prӓposition yang dapat digunakan dalam satu kalimat bahasa Jerman akan semakin mempersulit mahasiswa untuk menentukan Prӓposition yang tepat karena bahasa Indonesia hanya mempunyai tiga macam lokale Prӓposition, yaitu “di”, “ke”, dan “dari”, sedangkan bahasa Jerman mempunyai beragam Prӓposition untuk menyatakan suatu tempat. (c) Kesalahan Menentukan Kasus yang Menyertai Prӓposition Nach dan

Zu

Jenis kesalahan ini hanya terkumpul empat data. Contoh kesalahannya dapat terlihat pada kalimat berikut:

(5)

(7) Lätzte Woche führ ich nach meine Tantes Haus. (A16.1) (8) …, deshalb führ ich nach ihr Haus zu lernen. (A16.2)

Pada kalimat (7) dan (8) kesalahan yang terjadi tidak hanya pada Kasus yang menyertai Prӓposition saja, namun Prӓposition yang digunakan dalam kedua kalimat tersebut pun tidak tepat. Mengacu pada kata yang dipengaruhi setelah

Prӓposition adalah Personalpronomen, maka Prӓposition yang tepat adalah zu.

Pada kalimat (7) kata Tante dalam kaidah gramatika bahasa Jerman memiliki

Artikel die. Kata yang menyatakan kepemilikan untuk Tante harus berakhiran Dativ. Kalimat yang kemudian terbentuk adalah Letzte Woche fuhr ich zu meiner Tante nach Hause. Pada kalimat (8) bermaksud menyatakan pergi menuju ke

rumahmu (perempuan), dapat disederhanakan menjadi deshalb fuhr ich zu ihr

zum Lernen.

d) Penggunaan Prӓposition nach dan zu yang tidak diperlukan

Ditemukan empat penggunaan Prӓposition nach dan zu yang sebenarnya tidak diperlukan dalam kalimat. Kalimat tersebut adalah:

(9) Am Nachmittag besuchen viele Leute nach Alun-alun. (A1.1) (10) Wenn ich nach meinem Schildkröte vermisse,… (B2.1)

Penggunaan Prӓposition yang tidak diperlukan dapat dilihat dari kata kerja yang digunakan dalam kalimat (9). Kata kerja besuchen yang artinya mengunjungi dalam bahasa Indonesia, dapat langsung diikuti oleh objek tanpa perantara dari

Prӓposition nach maupun zu. Kalimat (9) yang seharusnya adalah “Am

Nachmittag besuchen viele Leute den Stadtpark”. Kata vermisse dalam kalimat

(10) juga dapat langsung merujuk pada objek yang dimaksud. Kalimat (10) yang tepat adalah “Wenn ich meine Schildkröte vermisse,…”.

Dari kumpulan data di atas, dapat disimpulkan bahwa beberapa mahasiswa Jurusan Sastra Jerman masih belum benar-benar paham akan penggunaan

Prӓposition nach dan zu yang sesuai dengan kaidah gramatika bahasa Jerman.

Kesalahan tersebut juga dipengaruhi oleh adanya interferensi bahasa Inggris ke dalam bahasa Jerman. Konsep kata depan “ke” selalu diterjemahkan dengan kata depan nach dan zu saja. Sementara in dan auf pada syarat kebahasaan tertentu juga dapat berfungsi sebagai kata depan “ke”. Kesalahan Kasus yang menyertai

Prӓposition dikarenakan kesalahan mengingat Artikel dari Nomen, hal tersebut

dilihat dari sedikitnya tipe kesalahan ini dalam data yang terkumpul. PEMBAHASAN

Penggunaan Präposition nach dan zu yang tepat

Dari seluruh data yang terkumpul ditunjukkan bahwa mahasiswa telah memahami ketentuan penggunaan Prӓposition nach dan zu yang sesuai dengan aturan gramatika bahasa Jerman. Para mahasiswa tersebut dapat menentukan

Prӓposition yang akan digunakan dengan benar yang menyatakan hubungan

makna arah antara kata kerja dengan nama kota atau negara. Dalam hal tersebut mahasiswa memilih Prӓposition nach yang memang diperuntukkan khusus untuk merujuk nama kota atau negara. Eppert (1993:198), dalam buku Grammatik

lernen und verstehen memberikan contoh “nach Deutschland / nach links fahren”.

Dalam buku tersebut, dijelaskan nach masuk ke dalam kelompok lokale

(6)

tertentu. Tempat yang dimaksud adalah berupa kota atau negara seperti pada frase “nach Deutschand”.

Untuk menunjukkan arah yang merujuk pada orang atau institusi tertentu, mahasiswa menentukan penggunaan Prӓposition zu. Hal tersebut dikatakan tepat karena menurut Eppert (1993:199), Prӓposition zu berfungsi sebagai penunjuk pergerakan subjek menuju orang lain atau tempat tertentu. Tempat yang dimaksud di sini adalah institusi yang lebih kecil dari kota atau negara. Contoh kalimat yang diberikan adalah “wir gehen zum Bahnhof / ich fahre zu meinen Eltern”.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa Jurusan Sastra Jerman angkatan 2009 offering A dan B tidak

mengalami kesulitan dalam penggunaan Prӓposition nach dan zu pada karangan mereka. Mahasiswa telah memahami bahwa Prӓposition nach dan zu memiliki kaidah penggunaan yang berbeda satu sama lainnya. Prӓposition nach digunakan untuk menyatakan hubungan makna arah antara kata kerja dengan nama kota atau negara, sedangkan zu dipergunakan untuk menyatakan hubungan makna arah antara kata kerja dengan orang lain ataupun institusi tertentu.

2. Penggunaan Prӓposition nach dan zu yang tidak tepat

Di antara kumpulan data yang diperoleh, masih terdapat beberapa kesalahan yang dilakukan dalam penggunaan Prӓposition nach dan zu. Hal tersebut memperlihatkan bahwa beberapa mahasiswa masih bingung atau bahkan melupakan ketentuan penggunaan Prӓposition yang tepat. Tarigan (1990:68) menjelaskan bahwa keterbatasan mengingat sesuatu atau sifat lupa menyebabkan kekeliruan dalam menerapkan gramatika bahasa sasaran yang dielajari. Kesalahan tersebut biasanya dapat diperbaiki oleh pembelajar sendiri apabila yang

bersangkutan mawas diri, lebih sadar, dan mempunyai kemauan yang keras dalam mempelajari bahasa sasaran. Dapat dibuat kesimpulan, bahwa mahasiswa yang melakukan kesalahan hanya dikarenakan lupa atau tidak teliti didasarkan pada jumlah ketepatan penggunaan Prӓposition nach dan zu yang lebih dominan.

Kesalahan mendasar yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa dalam karangan mereka adalah tertukarnya Prӓposition nach dengan zu. Untuk

penggunaan Prӓposition nach yang tepat, mahasiswa jarang mengalami kesulitan karena kaidah penggunaannya untuk nama kota atau negara sudah jelas. Namun demikian, mahasiswa menjadi semakin sering menggunakan Prӓposition nach untuk difungsikan sebagai “ke” pada semua objek tujuan. Banyak objek berupa

Personalpronomen ataupun institusi masih menggunakan Prӓposition nach.

Huneke (2007) menjelaskan penggunaan Prӓposition zu sebagai berikut: Die

Präposition "zu" dagegen findet bei Personen, Institutionen und auch Geschäften Anwendung; also "zu Paul, zu Tante Erna, zum Arzt, zur Post, zu Aldi etc".

Pernyataan tersebut berarti Prӓposition zu diperuntukkan bagi orang, institusi, dan badan tertentu.

Selain kesalahan pemilihan Prӓposition nach atau zu, ditemukan juga kesalahan penggunaan Prӓposition nach atau zu yang seharusnya menggunakan

lokale Prӓposition lain, seperti in atau sebaliknya yang dilakukan oleh mahasiswa.

Pemilihan lokale Prӓposition yang sesuai dengan kaidah gramatika bahasa Jerman dalam suatu kalimat memang tidak mudah, dikarenakan adanya interferensi bahasa Inggris ke dalam bahasa Jerman seperti yang telah diungkapkan oleh

(7)

Yunus (2003) dalam skripsinya yang berjudul Gebrauchsanalyse der deutschen

Prӓpositionen in den Aufsätzen der DeutschstudentInnen des Jahrgangs 2000 an der Staatuniversität Malang. Yunus mengungkapkan bahwa faktor yang membuat

mahasiswa melakukan kesalahan tersebut adalah kurangnya penguasaan aturan gramatika bahasa Jerman dan juga karena adanya interferensi dari bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, misalnya (a) “Im Hause isst er zum Mittag”. (Dia makan siang di rumah). Kalimat yang benar, seharusnya: (b) “Zu Hause isst er

zum Mittag”. Kalimat (d) salah karena pemilihan Prӓposition yang tidak tepat.

Penggunaan Prӓposition yang salah ini terjadi karena dalam konsep (pikiran/otak) orang Indonesia, kata in mengacu pada tempat keberadaan (di mana?/wo?).

Dengan kata lain, Prӓposition tersebut dipadankan dengan Prӓposition ”di”, sedangkan dalam bahasa Jerman, terdapat beragam Prӓposition yang digunakan untuk menyatakan tempat keberadaan, seperti Prӓposition zu. Prӓposition zu tidak hanya digunakan untuk menyatakan tempat tujuan (wohin?), tetapi juga untuk keberadaan (wo?), yaitu pada kalimat: “Ich bin zu Hause”. Sementara itu,

Prӓposition in cenderung diartikan sebagai “di” daripada “ke” dalam benak

pembelajar bahasa Jerman yang juga mempelajari bahasa Inggris, misalnya pada kalimat “Um 17.00 Uhr war ich ins Hause”. Dalam bahasa Inggris, Prӓposition in memang bermakna “di”, namun dalam bahasa Jerman Prӓposition yang bermakna “di” dan dipasangkan dengan kata Hause hanyalah Prӓposition zu.

Peneliti juga menemukan bentuk kesalahan menuliskan Kasus yang menyertai Prӓposition nach dan zu. Menurut aturan gramatika bahasa Jerman yang ditulis oleh Reimann dalam buku Grundstufen – Grammatik (2001:160),

Prӓposition zu diikuti oleh Kasus Dativ (Prӓpositionen mit Dativ). Disimpulkan

bahwa mahasiswa salah menghafalkan Artikel yang menyertai Nomen, sehingga bentuk perubahannya dalam Kasus Dativ tidak tepat. Untuk mencegah terjadinya kesalahan yang sama diharapkan pada awal materi pengenalan tema lokale

Prӓposition, terutama yang memiliki fungsi yang sama seperti nach dan zu atau aus dan von, dijelaskan pula perbedaan penggunaannya sesuai dengan aturan

gramatika bahasa Jerman. Simpulan dan Saran Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasannya, dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa tidak mengalami masalah dalam penggunaan

Präposition nach dan zu. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kata yang dapat

dipasangkan dengan Präposition nach atau zu. Präposition yang paling banyak digunakan mahasiswa dalam karangan adalah nach karena ketentuan

penggunaannya sederhana dan mudah diingat oleh mahasiswa. Namun demikian, sebagian mahasiswa masih mengalami hambatan dalam menggunakan

Präposition nach dan zu pada karangan mereka. Jenis kesalahan yang dibuat oleh

mahasiswa dalam pembentukan kalimat menggunakan Präposition nach dan zu dalam bahasa Jerman adalah (1) tertukarnya Präposition nach dengan zu dan sebaliknya, (2) penggunaan lokale Präposition nach atau zu yang seharusnya menggunakan lokale Präposition lain, atau sebaliknya, (3) kesalahan

menggunakan Kasus yang menyertai Präposition nach dan zu, dan (4) penggunaan Präposition nach dan zu yang tidak diperlukan dalam kalimat.

(8)

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan saran kepada seluruh dosen Jurusan Sastra Jerman dan juga para mahasiswa pembelajar bahasa Jerman. Disarankan kepada semua dosen Jurusan Sastra Jerman, khususnya pengampu matakuliah Deutsch dan Struktur und Wortschatz, untuk mengenalkan

lokale Präposition pada awal materi dengan menjelaskan perbedaan penggunaan

pada beberapa lokale Präposition yang memiliki fungsi sama seperti nach dan zu atau von dan auf . Melalui intensitas pengulangan materi, dipastikan bahwa daya tangkap pembelajar akan meningkat. Untuk itu, pembahasan tema Präposition ini akan lebih baik bila dibahas pada beberapa tatap muka perkuliahan lain, misalnya pada matakuliah Übersetzung Indonesisch-Deutsch atau Struktur und Wortschatz . Lebih jauh, diharapkan penelitian ini dapat digunakan oleh para mahasiswa untuk memperdalam materi Präposition terutama nach dan zu. Selain itu, dianjurkan pula agar mahasiswa memperbanyak perbendaharaan “Satzmodelle” (berbagai contoh kalimat) yang mengandung lokale Präposition nach dan zu di dalamnya, agar kaidah penggunaan dapat selalu diingat dengan bantuan “Satzmodelle” tersebut.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Eppert, Franz. 1993. Grammatik Lernen und Verstehen. Stuttgart: Ernst Klett Verlag.

Hoberg, Rudolf dan Ursula Hoberg. 2008. Duden Deutsche Grammatik – kurz

gefasst. Mannheim-Deutschland: Dudenverlag.

Hoberg, Rudolf dan Ursula Hoberg. 2004. Der kleine Duden Deutsch Grammatik

Band: 4. Mannheim-Deutschland: Duden.

Wahya. 2000. Endonesa Maju: Terampil Menulis. (Online),

(http://www.google.co.id/ keterampilan menulis/Wahya), diakses tanggal 11 februari 2012).

Huneke. 2007. Der Unterschied der Präpositionen “nach” und “zu”. (Online), (http://www.wer-weiss-was.de/theme143/article3973604.html), diakses tanggal 22 januari 2012.

Jurusan Sastra Jerman. 2008. Katalog Jurusan Sastra Jerman. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Lyons, Jhon. 1995. Pengantar Teori Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, Lexy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT: Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT: Remaja Rosdakarya.

Nababan, Sri Utari Subyakto. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Putrayasa, I.B. 2008. Analisis Kalimat - Fungsi, kategori, dan peran. Bandung. PT. Refika Aditama.

(9)

Reimann, Monika. 2001. Grundstufen-Grammatik. München: Max Hueber Verlag.

Tarigan, Djago. H.G Tarigan. 1994. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.

Yunus, Dian Afifa. 2003. Gebrauchsanalyse der Deutschen Präpositionen in den

Aufsätzen der Deutschstudentinnen des Jahrgangs 2000 an der Staatsuniversität Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Fakultas

Referensi

Dokumen terkait

Using student’s worksheet in learning process helps students to understand the. material

Dengan melihat prestasi yang diraih oleh PPLP Tenis meja Jawa Tengah dan dengan mengetahui keadaan di PPLP Tenis meja Jawa Tengah mengenai pelaksanaan pembinaan

kualifikasi dengan melakukan verifikasi terhadap semua data rekaman atau asli sesuai dengan dokumen yang SAH..

Apabila tidak dapat menunjukkan dokumen yang ASLI atau Foto Copy yang dilegalisir sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan, sebagaimana disebutkan pada

[r]

Inventories kept to

Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012.. Primary Prevention of Diabetes

Di unit ini, setidaknya ada 3 unsur pelayanan yang memperoleh penilaian kurang baik dari sekitar 15 persen pengguna layanan, yaitu kejelasan dan kepastian