METODE PENELITIAN
Pengajar
Prof.Dr. Made Antara, MS
MATERI
PELATIHAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN MAHASISWA AGRIBISNIS, HIMAGRI, FAKULTAS PERTANIAN UNUD
Membaca dan berpikir Prinsip deduksi
identifikasi penjelasan identifikasi
prediksi klasifikasi
operasionalisasi
Prinsip
membaca hasil penelitian induksi Operasionalisasi Memilih 1. Empirik 2. Teoritik Aplikasikan Tentukan sajikan
diskusikan Susun & sajikan
interpretasi
Gambar. Proses Penelitian
Problematika
Teori & Konsep yang relevan Temuan-temuan Yang relevan Laporan Penelitian/ Tesis/Disertasi 1. Kesimpulan 2. Saran/Rekomen dasi/Implikasi Hipotesis Variabel (Praduga terhadap Hubungan antar Variabel) Instrumentasi (menyusun Instrumen Penelitian) Desain (Metode/strate gi pendekatan Penelitian) Analisis Data Hasil Analisis & Pembahasan Data Sampling F E N O M E N A
Membaca dan berpikir Prinsip deduksi
identifikasi penjelasan identifikasi
prediksi klasifikasi
operasionalisasi
Prinsip
membaca hasil penelitian induksi Operasionalisasi Memilih 1. Empirik 2. Teoritik Aplikasikan Tentukan sajikan
diskusikan Susun & sajikan
interpretasi
Gambar. Proses Penelitian
Problematika
Teori & Konsep yang relevan Temuan-temuan Yang relevan Laporan Penelitian/ Tesis/Disertasi 1. Kesimpulan 2. Saran/Rekomen dasi/Implikasi Hipotesis Variabel (Praduga terhadap Hubungan antar Variabel) Instrumentasi (menyusun Instrumen Penelitian) Desain (Metode/strate gi pendekatan Penelitian) Analisis Data Hasil Analisis & Pembahasan Data Sampling F E N O M E N A
FORMAT PENULISAN USULAN PROYEK PENELITIAN DAN TESIS LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
FORMAT DAN SUBSTANSI PENULISAN USULAN PENELITIAN
DAN TESIS/DISERTASI A. BAGIAN AWAL Halaman Judul Halaman Pengesahan B. BAGIAN UTAMA I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Kegunaan Penelitian 1.5 Ruang Lingkup Penelitian II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori-Teoritis yang Relevan
2.2 Penelitian yang Relevan III Kerangka Pemikiran Teoritis
dan Hipotesis (Model penelitian) 3.1 Kerangka Pemikiran
Teoritik 3.2 Hipotesis
IV METODA PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Data Penelitian (Jenis,
Sumber, dan Metoda Pengumpulan)
4.3 Identifikasi, Definisi dan Pengukuran Variabel (jika perlu)
4.4 Pengambilan Sampel 4.5 …….……… 4.n Metode Analisis
V ……….………... VI HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN 6.1 …….……… 6.2 …….……… 6.3 …….……… 6.4 …….……… MASALAH PENELITIAN
TUJUAN 1 TUJUAN 2 TUJUAN k
EKSPLORASI:
TEORI-TEORITIS YG RELEVAN HASIL PENELITIAN YG RELEVAN KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS
HIPOTESIS 1 HIPOTESIS 2 HIPOTESIS k
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA
INTERPRETASI HASIL ANALISIS GENERALISASI
FENOMENA
FORMAT PENULISAN USULAN PROYEK PENELITIAN DAN TESIS
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
FORMAT DAN SUBSTANSI PENULISAN USULAN PENELITIAN
DAN TESIS/DISERTASI A. BAGIAN AWAL Halaman Judul Halaman Pengesahan B. BAGIAN UTAMA I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Kegunaan Penelitian 1.5 Ruang Lingkup Penelitian II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori-Teoritis yang Relevan
2.2 Penelitian yang Relevan III Kerangka Pemikiran Teoritis
dan Hipotesis (Model penelitian) 3.1 Kerangka Pemikiran
Teoritik 3.2 Hipotesis
IV METODA PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian 4.2 Data Penelitian (Jenis,
Sumber, dan Metoda Pengumpulan)
4.3 Identifikasi, Definisi dan Pengukuran Variabel (jika perlu)
4.4 Pengambilan Sampel 4.5 …….……… 4.n Metode Analisis
V ……….………... VI HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN 6.1 …….……… 6.2 …….……… 6.3 …….……… 6.4 …….……… MASALAH PENELITIAN
TUJUAN 1 TUJUAN 2 TUJUAN k
EKSPLORASI:
TEORI-TEORITIS YG RELEVAN HASIL PENELITIAN YG RELEVAN KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS
HIPOTESIS 1 HIPOTESIS 2 HIPOTESIS k
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA
INTERPRETASI HASIL ANALISIS GENERALISASI
Format dan Substansi Penulisan Usulan Proyek Penelitian
Format dan Substansi Penulisan Tesis/Disertasi
A. BAGIAN AWAL A. BAGIAN AWAL
1 Halaman Judul 1 Halaman Sampul Depan
2 Halaman Persetujuan 2 Halaman Judul
3 Halaman Persyaratan
4 Intisari dan Abstract
5 Ringkasan dan Summary
6 Halaman Persetujuan
7 Riwayat Hidup
8 Kata Pengantar 9 Daftar Isi
10 Daftar Tabel (Jika ada) 11 Daftar Gambar (Jika ada) 12 Daftar Lampiran (Jika ada)
B. BAGIAN UTAMA B. BAGIAN UTAMA
I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1.1. Latar Belakang
1.2. Perumusan Masalah 1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian 1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Kegunaan Penelitian 1.4. Kegunaan Penelitian
1.5. Ruang lingkup Penelitian (tidak mutlak) 1.5. Ruang Lingkup Penelitian (tidak mutlak)
II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori-Teori yang Relevan 2.1. Teori-Teori yang Relevan
2.2. Penelitian-Penelitian yang Relevan 2.2. Penelitian-Penelitian yang Relevan 2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis dan
Hipotesis
2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis
III METODOLOGI PENELITIAN III METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi Penelitian 4.1. Lokasi Penelitian
4.2. Data Penelitian (Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan)
4.2. Data Penelitian (Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan)
4.3. Sampel Penelitian 4.3. Sampel Penelitian
4.4. Identifikasi, Klasifikasi, Definisi dan Pengukuran Variabel (Jika perlu)
4.4. Identifikasi, Klasifikasi, Definisi dan Pengukuran Variabel (Jika perlu)
4.5. Metode Analisis 4.5. Metode Analisis
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH
PENELITIAN/PERUSAHAAN (Jika perlu)
V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
VI KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan 7.2. Saran
C. BAGIAN AKHIR C. BAGIAN AKHIR
Format dan Substansi Penulisan Usulan Proyek Penelitian
Format dan Substansi Penulisan Tesis/Disertasi
A. BAGIAN AWAL A. BAGIAN AWAL
1 Halaman Judul 1 Halaman Sampul Depan
2 Halaman Persetujuan 2 Halaman Judul
3 Halaman Persyaratan
4 Intisari dan Abstract
5 Ringkasan dan Summary
6 Halaman Persetujuan
7 Riwayat Hidup
8 Kata Pengantar 9 Daftar Isi
10 Daftar Tabel (Jika ada) 11 Daftar Gambar (Jika ada) 12 Daftar Lampiran (Jika ada)
B. BAGIAN UTAMA B. BAGIAN UTAMA
I. PENDAHULUAN I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1.1. Latar Belakang
1.2. Perumusan Masalah 1.2. Perumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian 1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Kegunaan Penelitian 1.4. Kegunaan Penelitian
1.5. Ruang lingkup Penelitian (tidak mutlak) 1.5. Ruang Lingkup Penelitian (tidak mutlak)
II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Teori-Teori yang Relevan 2.1. Teori-Teori yang Relevan
2.2. Penelitian-Penelitian yang Relevan 2.2. Penelitian-Penelitian yang Relevan 2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis dan
Hipotesis
2.3. Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis
III METODOLOGI PENELITIAN III METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi Penelitian 4.1. Lokasi Penelitian
4.2. Data Penelitian (Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan)
4.2. Data Penelitian (Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan)
4.3. Sampel Penelitian 4.3. Sampel Penelitian
4.4. Identifikasi, Klasifikasi, Definisi dan Pengukuran Variabel (Jika perlu)
4.4. Identifikasi, Klasifikasi, Definisi dan Pengukuran Variabel (Jika perlu)
4.5. Metode Analisis 4.5. Metode Analisis
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH
PENELITIAN/PERUSAHAAN (Jika perlu)
V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
VI KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan 7.2. Saran
SUBSTANASI PROPOSAL PENELITIAN
A. Bagian Awal Usulan PenelitianSecara berurutan bagian awal usulan penelitian, baik kuantitatif maupun kualitatif setidaknya terdiri atas dua komponen seperti di bawah ini, yaitu:
• Halaman Judul J U D U L
– Cukup ekspresif mencerminkan dengan tepat permasalahan yang hendak diteliti tidak
membuka peluang penafsiran yang bermacam-macam.
– Dibuat sesingkat-singkatnya maksimum 12
•
Halaman Persetujuan/Pengesahan
–
UP (akademik) dan tesis harus ada
halaman persetujuan
seminar UPP dan
pengesahan tanda kelulusan.
–
UP pesanan
tidak perlu
B. Bagian Inti/Utama Usulan Peneltian
Bagian Inti/Utama, baik untuk metode penelitian kuantitatif
maupun metode penelitian kualitatif memuat komponen2 sbb.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
• Latar belakang berisi uraian ttg apa yg menjadi masalah penel, disertai alasan mengapa masalah itu penting dan perlu diteliti.
• Masalah tsb harus didukung oleh pengamatan empirik yg menunjukkan adanya suatu kesenjangan antara das
sollen (what should be = apa yang diinginkan) dan das sein
(what is happening = apa yang terjadi).
•
Masalah yg diteliti hendaknya merupakan
masalah baru yg belum pernah sama sekali
disentuh sebelumnya.
•
Untuk menunjukkan keaslian penelitian, bisa rujuk
silang ke kajian pustaka. Jadi dapat tergambar dg
jelas memang ada masalah yg perlu diteliti.
•
Masalah juga harus diletakkan dlm konteks teori yg
lebih luas, shg dapat dilihat bobot masalah tsb dan
nilai yg akan dicapai jika masalah itu dapat
dipecahkan.
•
Pada latar belakang hendaknya tidak menampilkan
tabel, grafik atau gambar.
1.2. Perumusan Masalah
•
Pokok-pokok masalah (intisari latar belakang masalah) perlu diidentifikasi dan diungkapkan secara lebih rinci.•
Pokok-pokok permasalahan yang hendak diteliti perludirumuskan dalam bentuk kalimat tanya (atau pernyataan) yang hendak dicari jawabannya melalui
penelitian. Ingat! tidak semua kalimat tanya mengandung masalah.
•
Perumusan permasalahan seringkali langsung menjadipertanyaan-pertanyaan mendasar dalam
penelitian (basic question), yang pada gilirannya jawaban
• Umumnya perumusan masalah dipergunakan kata-kata
tanya (question), tapi ada juga diungkapkan dalam bentuk kalimat pernyataan (statement):
apa, bagaimana, mengapa dan lain-lain. Namun
demikian, perumusan permasalahan harus memenuhi
ciri-ciri sebagai berikut:
1. Menanyakan atau menyatakan hubungan antara paling tidak dua variabel.
2. Dinyatakan secara jelas dalam bentuk kalimat tanya, atau pernyataan.
3. Harus dapat diuji oleh metode empirik
(teramati indra manusia), yaitu data yang
digunakan untuk menjawabnya harus dapat diperoleh. 4. Tidak boleh berisi pertanyaan mengenai moral atau
1.3 Tujuan Penelitian
• Bagian ini mengemukakan tujuan yg ingin dicapai melalui proses penelitian.
•
Bertujuan, maksudnya adanya arah yang jelas dan
target yang hendak dicapai dalam kegiatan
penelitian.
• Tujuan penelitian harus jelas dan tegas, boleh lebih dari satu.
• Perlu pula diingat bahwa antara masalah penelitian, tujuan penelitian, metode analisis dan kesimpulan yg kelak diperoleh haruslah setangkup. Artinya harus ada keterkaitan antara perumusan masalah, tujuan dan
kesimpulan. Jika masalah penelitian dirinci menjadi
1.4 Manfaat Penelitian
• Hasil penelitian tesis dan disertasi harus bermanfaat bagi kepentingan masyarakat, pembangunan (segi
praktis). dan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni (manfaat teoritis atau akademik).
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
• Jika diperlukan, dapat ditulis ruang lingkup penelitian yg menunjukkan batas-batas bidang yg akan diteliti,
pembatasan penelitian dlm aspek metodologi, dan variabel yg digunakan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
•
Dalam bab ini berisi kajian pustaka, kerangka
berpikir, kerangka konsep, kerangka teori dan
hipotesis jika diperlukan terutama utk penel
verifikatif.
•
Apabila volume bahasan pada bab ini dianggap
cukup besar, bab ini dapat dibagi menjadi bbrp
bab. Judul bab dapat disesuaikan dengan isinya.
Misalnya bab kajian pustaka, dipilah-pilah lagi menjd
bbrp subbab, dan judul sub bab disesuaikan dg
Kajian Pustaka
• Kajian pustaka artinya hasil pengkajian atau penelaahan pustaka2 atau buku, baik yg bersumber dari buku-buku teks yg memuat teori-teori (teoritik), maupun yg bersumber dari hasil2 penel dlm bentuk jurnal, skripsi, tesis atau disertasi (empirik).
• Teori2 membantu memperjelas fenomena, melakukan proses deduksi, merumuskan hipotesis dan
mengidentifikasi variabel2 yg relevan.
• Hasil2 penelitian sebelumnya membantu peneliti melakukan sintesis-sintesis, generalisasi2, proses
induksi, dan pada akhirnya akan ditemukan apa yg sudah pernah diteliti oleh peneliti terdahulu atau apa yg belum diteliti.
•
Tujuan melakukan kajian pustaka (buku-buku teks
dan hasil-hasil penelitian), yaitu,:
1) mengembangkan uraian yg trdpt pd masalah penel, 2) mengungkapkan dasar2 teoritik dan empirik, shg dpt
diketahui dan ditentukan apa yg telah dilakukan berkaitan dg masalah penel guna menghindari duplikasi penulisan,
3) memberikan dasar dan pemahaman untuk mengembangkan suatu kerangka pemikiran,
4) memberikan dasar untuk merumuskan hipotesis, dan
5) membantu interpretasi hasil pengolahan data dan perumusan implikasinya.
• Kajian pustaka memuat uraian yg sistematik dan relevan teori2, proposisi, konsep2 atau hasil penel sebelumnya (apa yg sudah diteliti orang ) yg bersifat mutakhir yg ada hubungannya dg penel yg dilakukan. • Teori dan fakta yg digunakan sebaiknya diambil dari
sumber aslinya, dg mencantumkan nama sumbernya. • Perlu diperhatikan cara pengutipan kalimat atau data,
shg mengikuti kaidah2 etika penulisan. Tata cara
penulisan kepustakaan harus sesuai dg ketentuan pd panduan yg digunakan.
• Kajian pustaka juga memuat tinjauan utk meletakkan masalah yg diteliti dlm konteks yg lebih luas.
•
Keberhasilan penel tgt pd:
1) Sejauh mana peneliti berhasil merumuskan
konsep secara jelas, dan
2) Sejauh mana orang lain mengerti konsep2 yg
diajukan.
•
Tantangan penelitian adalah
mengembangkan konsep2 (=variabel dlm
paradigma penel kuantitatif) yg jelas
Kerangka Berpikir/Kerangka Pemikiran
Konseptual
• Kerangka berpikir atau alur pikir atau model atau
kerangka pemikiran teoritik atau kerangka pemikiran koseptual abstraksi dan sintesis teori-teori dan
fakta-fakta empirik dari kajian pustaka yg dikaitkan dg masalah peneli.
• Hal itu ditujukan utk menjawab dan memecahkan persoalan penel, yaitu penyusunan hipotesis penel.
• Kerangka berpikir penel dpt berbentuk bagan
(diagram alir), model matematik, atau perumusan fungsional, yg dilengkapi dg uraian kualitatif, serta menunjukkan hubungan atau keterkaitan semua faktor atau variabel pd penel tsb.
• Kerangka berpikir baru dpt diformulasikan setelah
peneliti menemukan fenomena, merumuskan masalah, dan melakukan kajian pustaka.
• Tanpa didahului kajian pustaka, mustahil peneliti dapat memformulasikan kerangka berpikir dan
Hipotesis (jika ada)
• Hipotesis pernyataan ilmiah yg dilandasi oleh kajian
teoretik dan empirik, yg merupakan jawaban sementara dar itujuan penel yg dapat diuji kebenarannya secara empirik. • Hipotesis pernyataan (dlm kalimat positif) yg
menunjukkan hub antar dua variabel atau lebih yg dpt diukur dan dapat diuji kebenarannya.
• Jika penelitian bersifat verifikatif, maka hipotesis secara mudah dapat dirumuskan, krn di dlm sudah trdpt hub dua atau lebih variabel atau faktor.
• Namun dlm penel eksploratif atau penelitian kualitatif, yg memang belum jelas hub dan keterkaitan antar faktor atau variabel, hipotesis belum dapat dirumuskan secara ketat. Dlm keadaan spt ini, dari hasil jeneralisasi peneliti akan mencoba merumuskan konsep dan proposisi mengenai fenomena yg ditelitinya, shg dpt merumuskan teori baru.
BAB III. METODE PENELITIAN
•
Umumnya ada kemiripan atau kesamaan
pembagian atau pemilahan bab metode penelitian,
baik dlm penel kuantitatif atau ilmu-ilmu
kealamiahan (natural sciences) seperti fisika, kimia,
biologi, kedoktetan, dan lain-lain, maupun dlm
penel kualitatif atau ilmu2 humaniora dan
kebudayaan.
•
Pembagian bab metode penel menjadi sub-bab yg
bersifat fleksibel. Artinya pembagian bab ini
•
Pada Bab metode penelitian dikemukakan,
al.:
o
Lokasi penel
o
Populasi dan sampel
o
Data (jenis, sumber)
o
Metode dan instrumen pengumpulan data
o
Jenis dan Pengukuran variabel
o
Defini operasional variabel
o
Metode analisis data
Lokasi Penelitian
• Suatu penelitian sosial-alami, apapun bentuknya umumnya dilakukan pada suatu tempat atau
lokasi.
• Lokasi sering memberikan informasi berharga bagi pembaca.
• Oleh karena itu, dalam metode peneliti sebaiknya
menginformasikan lokasi penelitiannya, apakah
suatu desa, kecamatan, kabupaten, propinsi atau negara, atau entah di mana.
Data Penelitian (Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan)
• Pada bagian ini peneliti harus menjelaskan atau menyebutkan
jenis2 data yg akan dikumpulkan yg terkait dg penel,
khususnya data utk keperluan uji-hipotesis.
• Jenis atau macam data penelitian, umumnya ada dua,
yaitu data kuantitatif data berwujud angka2 (kuantitas), data kualitatirf data berbentuk kata atau kalimat. Pada subbab ini peneliti harus menyebutkan jenis data kuantitatif apa … dan jenis data kualitatif apa …
• Sumber data umumnya ada dua, yaitu sumber primer
data yang diperoleh langsung dari responden (informan), dan sumber sekunder data yg diperoleh dari pihak kedua, seperti instansi pemerintah
pada dasarnya
Penel data (objektif, valid dan realiabel) ttg suatu hal ingin mendapatkan Macam kuantifikasi Data Kualitatif Kuantitatif Kontinum Diskrit Ordinal Interval Nominal pada dasarnya
Penel data (objektif, valid dan realiabel) ttg suatu hal ingin mendapatkan Macam kuantifikasi Data Kualitatif Kuantitatif Kontinum Diskrit Ordinal Interval Nominal
No Metode Pengumpulan Data Jenis Instrumen
1 Angket (self-administered questionaire)
• Kuesioner (questionaire) • Daftar Cocok (Checklist) • Skala
• Inventori (menginventarisasi) 2 Wawancara (interview) • Kuesioner (questionaire)
• Pedoman wawancara (interview guide penelitian kualitatif))
• Daftar cocok (Checklist) • Peneliti (pnelitian kualitatif) 3 Observasi atau pengamatan • Lembar pengamatan
• Panduan pengamatan • Panduan observasi
• Daftar cocok (Checklist) 4 Ujian/tes/kuis • Soal ujian/tes
• Inventori
5 Dokumentasi • Daftar cocok (Checklist) • Tabel kosong (Dummy table) 6 Partisipatif:
Rapid Rural Appraisal (RRA) • Guide Interviev • Check List • dll
Partisipatory Rural Appraisal (PRA)
• Peta Wilayah (Sumberdaya, penduduki, kondisi sosial, dll) • Diagram-Diagram
Populasi dan Sampel
• Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yg hendak
dikenai jeneralisasi hasil penelitian.
• Populasi harus memiliki ciri-ciri atau karakteristik
bersama yang membedakannya dari kelompok subjek yang lain. Ciri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai ciri
lokasi, akan tetapi dapat terdiri dari
karakteristik-karakteristik individu.
• Sampel bagian dari Populasi yg menjd target wawancara atau pengamatan
• Analisis penelitian didasarkan pada data sampel, dan
kesimpulan dari sampel akan diterapkan pada
populasi penting memperoleh sampel yang representatif
• Ada empat parameter yang mempengaruhi sampel representatif bagi populasinya, yaitu:
a. Variabilitas populasi b. Besar sampel
c. Teknik penentuan sampel
d. Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.
Representatif
Populasi
Sampel
• Ada empat parameter yang mempengaruhi sampel representatif bagi populasinya, yaitu:
a. Variabilitas populasi b. Besar sampel
c. Teknik penentuan sampel
d. Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel.
Representatif
Populasi
Sampel
Adapun teknik-teknik sampling yang dikenal al.:
A. Sampel Probabilitas/Probability Sample, antara lain: 1. Sampel Acak Sederhana/Simple Random Sample 2. Sampel Acak Sistematis/Systematic Random Sample, 3. Sampel Acak Berlapis/Stratified Random Sample,
4. Sampel Acak Berkelompok /Cluster Random Sample; B. Sampel Non-Probability, antara lain:
1. Sampel secara kebetulan/Accidental Sampel, 2. Sampel berkuota/Quota Sample, dan
3. Sampel secara sengaja/Purposive Sample. 4. Sampel jenuh (sensus)
Identifikasi dan Pengukuran Variabel
•
Identifikasi = penentuan variabel (tidak mutlak
harus ada/bila diperlukan)
•
Variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang
akan menjadi objek pengamatan penelitian
yang memiliki nilai bervariasi.
•
Variabel adalah atribut suatu objek yang
mempunyai nilai yang bervariasi, yang dipelajari
oleh peneliti dan ditarik kesimpulannya.
•
Sering pula dinyatakan variabel penelitian itu sebagai
faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa atau
gejala yang akan diteliti.
Definisi Variabel (bila diperlukan)
• Variabel-variabel penelitian sebenarnya merupakan kumpulan konsep mengenai fenomena yang diteliti.
• Pada umumnya, karena rumusan variabel masih bersifat
konseptual, maka sering maknanya masih sangat
abstrak, walaupun mungkin secara intuitif sudah
dapat dipahami maksudnya.
• Dalam pelaksanaan penelitian, batasan atau definisi suatu variabel tidak dapat dibiarkan ambiguos memiliki makna ganda, atau tidak menunjukkan
indikator yang jelas. variabel ybs akan diukur
pengukuran yang valid hanya dapat dilakukan terhadap atribut yang sudah didefinisikan secara tegas dan
operasional. Variabel yang masih berupa konsep teoritis sulit dapat diukur.
Pengukuran Variabel
• Jika penelitiannya kuantitatif, maka variabelnya harus terukur. Tapi jika penelitian kualitatif tidak perlu
memikirkan pengukuran variabel.
• Variabel-variabel yang telah diidentifikasi, diklasifikasi, dan didefinisikan sudah pasti dalam operasionalisasi
penelitian akan dilakukan pengukuran.
• Jadi, setiap variabel harus dirumuskan metode
pengukurannya, apakah ukuran nominal, ordinal, interval atau rasio. Hal ini sangat penting diperhatikan,
karena kekeliruian dalam menentukan metode
pengukurannya akan berakibat fatal pada hasil analisis data.
1. Ukuran nominal Ukuran paling sederhana, angka
yg diberikan pd objek memiliki arti sbg label atau kode saja tidak menunjukkan tingkatan;
2. Ukuran ordinal Ukuran di mana angka tsb
mengandung pengertian tingkatan;
3. Ukuran interval Pemberian angka-angka set dari objek yg mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal
ditambah satu sifat lain, yaitu: jarak yg sama dari setiap interval;
4. Ukuran rasio ukuran yg mencakup semua ukuran
di atas, ditambah satu sifat lain, yaitu keterangan tentang nilai absolut dari objek yg diukur;
Metode Analisis
Metode analisis menjelaskan metode atau teknik atau cara yang akan digunakan untuk menganalisis data penelitian. Metode analisis data ada 2 macam: (1) analisis kualitatif
(deskriptif), dan (2) analisis kuantitatif (statistik atau matematik).
• Metode analisis kualitatif (deskriptif) mengulas atau
menginterpretasikan data dan informasi yang disajikan dalam bentuk daftar-daftar, tabel-tabel silang, grafik-grafik, atau data verbal yang dikumpulkan dari wawancara (intervew) atau
wawancara mendalam (dept intervew), dan sama sekali tidak ada unsur pengujian statistik.
• Metode analisis kuantitatif (statistik) (parametrik dan non
parametrik) atau model-model matematika lain
C. Bagian Akhir Usulan Penelitian
Bagian akhir usulan penelitian tesis atau disertasi meliputi:
Daftar Pustaka
• Tujuan utama daftar pustaka memberi informasi mengenai bagamana orang dapat dengan mudah
menemukan sumber yang disebutkan dlm daftar pustaka, yg sangat membantu pembaca yg ingin mencocokkan kutipan2 yg trdpt dlm karangan.
• Daftar pustaka memuat semua pustaka yg diacu atau dikutip dlm teks. Sebaliknya semua pustaka yg tertulis dlm daftar pustaka harus benar2 dikutip di dlm teks.
Mengapa Daftar Pustaka harus ditulis dengan
benar?
• Memudahkan pembaca untuk menelusuri dari mana
pemahaman yang kita tuliskan itu berakar. Dengan
menuliskan sumber dengan benar, pembaca akan mudah merunutnya.
• Menjaga reputasi. Dalam tulisan akademis kiranya
berlaku ‘no reference= hoax=palsu= bohong =tidak perlu diperdayaai’. Dengan memberikan bahan rujukan yang valid, penulis menjaga reputasinya bahwa dia tidak sekedar nulis ngalor-ngidul tanpa dasar.
• Menghargai karya orang lain. Memang sekedar
copy-paste tanpa rephrasing itu enak, cepat, tapi tidak halal.
Bukan cuman urusan Tuhan loh soal halal tidaknya tulisan ini. Bahkan Google pun bisa dengan mudah melakukan
banning terhadap blog yang tulisannya terlalu banyak hasil copy-paste mentah-mentahan. Apalagi jika tulisan anda itu bersifat akademis. Tentu akan lebih santun jika sumbernya dituliskan dengan benar.
• Menghindari masalah lisensi/copyright. Saat ini ide,
gagasan, dalam apa pun itu bentuknya, bisa
menadatangkan masalah jika digunakan tanpa ijin. Jadi dari pada nanti sampai dituntut atau gelar anda dicopot gara-gara sumber yang ditulis ngawur, ayo, belajar menuliskan daftar pustaka dengan benar, tak terkecuali jika
•
Daftar pustaka disusun ke bawah menurut abjad
nama akhir penulis pertama atau huruf
pertama dari nama keluarga, shg
konsekuensinya tidak perlu diberi nomor urut.
•
Khusus utk pengarang Indonesia, sesuai dg
kesepakatan bersama dlm lokakarya peraturan
katalogisasi dan Authority file pengarang Indonesia
yang diadakan oleh Departemen P dan K pd tahun
1975, disarankan penulisannya mengikuti ketentuan
sbb.:
• Nama Indonesia yg terdiri dari dua unsur atau lebih, dg tidak memperhatikan latar belakang masing2 nama itu, maka dlm penyusunan bibliografi, nama akhir itu
dicantumkan lebih dahulu, kemudian diikuti tanda koma dan nama-nama pertamanya.
• Nama akhir itu kemudian dapat berupa nama keluarga, nama marga, nama ayah, nama kecil atau apapun tidak perlu diperhatikan atau dihiraukan, tanpa diikuti
penyebutan semua gelar yg diperolehnya. • Contoh:
Basuki Abdullan ditulis Abdullah, Basuki
Sumitro Djojohadikusumo ditulis Djojohadikusumo, Sumitro
Sutan Takdir Alisyahbana ditulis Alisyahbana, Sutan Takdir
Buku: nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid, nama penerbit dan
kota tempat penerbitan. Contoh:
Saragih, Bungaran. 1998. ‘Kumpulan Pemikiran Agribisnis, Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian’. Yayasan Persada Indonesia dan PT Surveyor Indonesia, jakarta, 286 halaman
Majalah (jurnal): nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama
majalah (jurnal) dengan singkatan resminya, jilid (volume dan nomor), dan halaman yang diacu.
Contoh:
Sadikin, Ikin. 2002. ‘Analisis Daya Saing Komoditi Jagung dan
Dampak Kebijakan Pemerintah Terhadap Agribisnis Jagung di Nusa Tenggara Barat Pasca Krisis Ekonomi’. Jurnal SOCA, Vol. 2 No. 1, Januari 2002, hal. 16-30.
Penulisan Daftar Pustaka dari internet
•
Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama
keluarga
•
Judul tulisan diletakkan diantara tanda kutip
•
Jika karya tulis keseluruhan (jika ada) dengan huruf
miring
•
Data publikasi berisi protocol dan alamat, path,
tanggal pesan, atau waktu akses dilakukan.
• Aturannya:
1) Bila Karya Perorangan:
Cara Penulisannya ialah:
Pengarang/Penyunting. (Tahun). Judul (edisi), [jenis medium]. Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses].
Contoh:
Thompson, A. 1998. The Adult and the Curriculum. [Online]. Tersedia: Http:/ / www.ed.uiuc.edu./EPS/PES-Yearbook/998/thompson. Html [30 maret 2000].
2) Bila bagian dari karya kolektif
Cara Penulisannya ialah:
Pengarang/Penyunting. (Tahun). Dalam Sumber (edisi), [Jenis media]. Penerbit. Tersedia: alamat di internet. [tanggal akses].
Contoh:
Daniel, R.T. (1995). The History of Western Music. In
Britanica Online: Macropedia [Online]. Tersedia: http: / / www.eb.com: 180/cgibin/ g:DocF=macro/ 5004/45/0.html [28 maret 2000].
3) Bila Artikel dalam Jurnal:
Cara Penulisannya ialah:
Pengarang. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis media], volume
(terbitan), halaman. Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses]. Contoh:
Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision system in Indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam Educational Policy Analysis Archives [Online], vol 7 (7), 12 halaman. Tersedia: http:/ / epaa.asu.edu / epaa/v7n7.html [17 maret 2001].
4) Bila Artikel dalam Majalah;
Cara Penulisannya ialah:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Majalah [Jenis media], volume jumlah. Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses].
Contoh:
Goodstein, C. (1991, 5 September). Healers from the Theep.
American Health [CD-ROM], 60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/ Article 08A [13 Juni 1995].
5) Bila Artikel di Surat kabar:
Cara Penulisannya ialah:
Pengarang. (Tahun, tanggal, bulan). Judul. Nama Surat kabar [Jenis media], Jumlah halaman.
Tersedia: alamat di internet. [tanggal diakses]. Contoh:
Cipto, B. (2000, 27 April). Akibat Perombakan Kabinet Berulang. Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat [Online], halaman 8. Tersedia: http: //
www.[Pikiranrakyat.com. [9 Maret 2000]. 6) Bila pesan dari E-mail
Cara Penulisannya ialah:
Pengirim (Alamat e-mail pengirim). (Tahun, tanggal, bulan).
Judul Pesan. E-mail kepada penerima [Alamat e-mail penerima] Contoh:
Musthafa, Suriansyah (julak@yahoo.co.id). (2000, 25 April). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi Supriadi
Contoh lain penulisan daftar pustaka dari internet
• Mariana, D & Paskarina, C. 2005., Peningkatan alokasi APBD –
Membiayai Sektor Pendidikan. http://www.pikiran-rakyat.com. Diakses pada tanggal 10 Nopember 2010.
• Millah, S., Meringankan Beban Pendidikan Rakyat Miskin, Mereka Tak
Cuma Butuh Bantuan SPP. www.Google.co.id. Diakses pada tanggal 10 Nopember 2010.
• Suharsaputra, U., 2007., Quality of Education.
http://nalarekonomi.blogspot.com. Diakses pada tanggal 10 Nopember 2010.
• Hasibuan, Rusli. “Menanam Jengkol di Bukit Kapur.”
http://www.duniatani.or.id/riset/rusli/palawija_jengkol.html (diakses tanggal 12 Juni 2003)
• Johnson-Eilola, Jordan. “Little Machine: rearticulating Hypertext Users.”
FTP deadalis.com/pug cccc95/Johnson-eilola (diakses tanggal 10 Februari 1996)
• Rahman, Afif. “Proposal Buku Sekolah Murah Meriah.”
Pesan penting menulis daftar pustaka dari internet
• Upayakan mengambil informasi dari jurnal karya ilmiah online
dengan TDL “.ac.id”, “.go.id”, dan “.edu”. ac.id (academi in indonesia), edu (education)
• Usahakan tidak mengambil sumber dari blog, kecuali memang
terpaksa, atau anda merasa pasti penulisnya memang kompeten.
• Hindari rujukan pada wikipedia, bukannya tidak bagus, tapi karena
sifatnya yang sangat ‘open’ itu, keabsahannya sering dipertanyakan. Coba lihat bagian link sumber yang biasanya berada di bagian
bawah halaman di wikipedia untuk setiap artikelnya.
• Jika artikel tersebut dibuat tanpa nama maka, authornya dibuat
“anonim”. Hati-hati dengan situs yang diterbitkan pada sebuah blog. Biasanya pada blog akan tertulis tanggal tulisan tersebut
diposting dan siapa yang memposting tulisan tersebut, namun yang tertulis bukan author dengan nama resmi tetapi hanya username pada akun blognya. Jika hal ini ditemukan, maka authornya dibuat
Lampiran
•
Lampiran dipakai utk menempatkan data atau
keterangan yg sudah dipadatkan utk melengkapi
uraian atau tabel yg telah disajikan dlm bgn utama.
•
Lampiran tidak dibahas atau diulas, dan kalaupun
akan dibahas sebaiknya dirubah menjadi tabel yg
diletakkan di dlm teks. Sering dlm teks itu merujuk
ke lampiran, shg lampiran harus diberi nomor urut.
Jadwal Penelitian
• Dlm usulan penel hendaknya disertakan jadwal pelaksanaan penel dlm bentuk matriks atau diagram (baris menunjukkan tahapan kegiatan penelitian dan kolom menunjukkan waktu). • Jadwal pelaksanaan penel menunjukkan tahap2 penel yg
dilakukan, waktu yg diperlukan untuk melaksanakan penel masing2 tahap, dg menyebutkan bulan dan tahunnya, dan rincian kegiatan masing2 tahap.
Rincian Biaya Penelitian (jika diperlukan)
• Pada bgn ini, jika diperlukan dapat diungkapkan rincian biaya untuk menyelesaikan penel. Juga dapat dijelaskan sumber biaya, apakah seluruhnya biaya sendiri atau ada sebagian yg bersumber dari sponsor.