• Tidak ada hasil yang ditemukan

SK PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS PUSKESMAS.do (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SK PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS PUSKESMAS.do (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

SK PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS PUSKESMAS

a. Bahwa untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat dan mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari kegiatan pengelolaan sampah medis di puskesmas sampai kepada

pemusnahannya di incinerator, maka perlu dibentuk tim pengelola sampah medis agar pelaksanaannya di lapangan sesuai dengan aturan dan perundang-undangan berlaku

b. Bahwa untuk memenuhi sebagaimana dimasud huruf a diatas, perlu dibentuk Tim Pengelola Sampah Medis Puskesmas

Mengingat

1. Undang-unang gangguan (hinder Ordonantie)1926 Stbl 1940 Nomor 14 dan Nomor 450; 2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembar Negara Tahun 1984 Nomor 20 Tambahan Lembar Negara Nomor 3237)

3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, tambahan Lembar Negara Nomor 3237).

4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140)

5. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara Republi Indonesia Nomor 5063

(2)

7. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang tenaga kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republi Indonesia Nomor 5607); 8. Peraturan pemeritah Nomor 46 Tahun 2014 tentang informasi kesehatan (Lembaran Negara Republlik Indonesia Tahun 2014 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5542);

9. Peraturan pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan (lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 184, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 5570) 10. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang sistem kesehatan nasional (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);

11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 876/Menes/SK/VIII/2001 tentang pedoman teknis analisis dampak lingkungan.

12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Tenaga Sanitarian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 648);

13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676);

14. Peraturan Daerah Kota

15. Surat Keputusan Kepala Dinas kesehatan MEMUTUSKAN :

Pertama :

Membentuk Tim Pengelola Sampah Medis Puskesmas Kedua :

Tim Pengelola Sampah Medis Puskesmas terdiri dari penanggung jawab, koodinator, pelaksana, tenaga pengumpul, penanggung jawab ruangan penghasil sampah medis, sopir.

Ketiga :

Tempat kegiatan pengelolaan sampah medis adalah di lingkungan Puskesmas Keempat :

Tugas dan Kewajiban Tim Pengelola Sampah Medis Puskesmas adalah sebagai berikut : 1. Penanggung Jawab

(3)

b. Memberikan pembinaan pengelolaan sampah Medis di Puskesmas 2. Koordinator

a. Melakukan koordinasi kegiatan pengelolaan sampah medis

b. Melakukan pembinaan terhadap terhadap pelaksana, petugas pengumpul dan penanggung jawab ruangan yang mengahasilkan sampah medis

c. Memberikan fasilitas dan kebutuhan yang diperlukan dalam pengelolaan sampah medis d. Membuat perencanaan anggaran yang dibutuhkan dalam pengelolaan sampah medis 3. Pelaksana

a. Melaksanakan pengelolaan sampah medis di Puskesmas Kampung Teleng b. Membuat Alur dan Prosedur Pengelolan Sampah Medis

c. Melaporkan pengelolaan sampah medis kepada penanggung jawab/koordinator. d. Melakukan Koordinasi dengan petugas pengumpul Sampah medis

e. Membuat catatan pelaporan pengelolaan sampah medis

f. Mengantarkan sampah medis yang telah terkumpul ke Dinkessos Kota untuk dimusnahkan di incinerator dibantu sopir.

4. Petugas pengumpul

a. Melakukan kegiatan pengumpulan sampah medis setiap hari sesuai arahan dari pelaksana b. Melaporkan kepada pelaksana tentang masalah atau kendala dalam pelaksanaan pengumpulan sampah medis

5. Penanggung jawab ruangan penghasil sampah medis

a. Mengelola sampah medis di ruangan masing-masing sesuai dengan Protap

b. Melaporkan kepada pelaksana tentang kendala dalam pengelolaan sampah medis di ruangannya. 6. Sopir

a. Membantu pelaksana dalam pengangkutan sampah medis yang telah terkumpul untuk dibawa ke Dinkessos untuk dimusnahkkan di incinerator.

Segala biaya yang timbul aibat dikeluarkan keputusan ini dibebankan pada dana APBD Kota Tahun 2016

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan Ditetapkan dl :

(4)

Kepala Puskesmas

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi dan menganalisis secara mendalam tentang kearifan lokal masyarakat dalam melestarikan batang aie

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) faktor sosial berpengaruh terhadap kinerja individual karyawani; (2) konsekuensi jangka panjang berpengaruh terhadap kinerja

• Mengganti/memasang water meter konsumen dan melakukan tera ulang secara berkala untuk menurunkan tingkat kebocoran • Dimensi jaringan pipa induk. distribusi terlalu

BR – 01 BR – 02 BR – 03 BR – 04 BR – 05 1,5 Tidak Likuefaksi Tidak Likuefaksi Tidak Likuefaksi Tidak Likuefaksi Tidak Likuefaksi 3,5 Tidak Likuefaksi Likuefaksi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan data observasi hasil belajar ranah psikomotor peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model

Pengalaman selama berada di negara Jepun akan saya kongsi dengan keluarga dan rakan-rakan supaya dapat difikirkan bersama cara untuk menjadikan Malaysia sebagai negara yang

Mc Culloght (1986) “yang diperlukan demi kesuksesan kampanye pemilu ialah adanya orang yang tbisa terlihat dari ketulusan hatinya”.. Ketulusan seseorang bisa anda jumpai pada

Disamping itu tafsiran terhadap “ gerak “ 7 Paulus dalam menanggapi isu tentang kehidupan pernikahan beda agama diharapkan mampu untuk membantu kita, tidak hanya bagi mereka