• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS JURNAL PENGGUNAAN SALURAN KOMUN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS JURNAL PENGGUNAAN SALURAN KOMUN (1)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS JURNAL

PENGGUNAAN SALURAN KOMUNIKASI DAN SIKAP PETANI TANAMAN HIAS TENTANG PROSPEK BISNIS ANTHURIUM DI KECAMATAN NGARGOYOSO

KABUPATEN KARANGANYAR

(Octaviani Dian Sari, Ir. Supanggyo, MP,dan D.Padmaningrum, SP, MSi.)

Tugas ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas materi kuliah Komunikasi Agribisnis

Disusun oleh:

Mahdiah Maydita 150610130135

Fikia Doeana Maudy 150610130134

Rahmadian Melati 150610130132

Benetto N 150610130137

M. Fadel Fathan 150610130

Agribisnis - C

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

Jatinangor

2014

(2)

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah, makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Komunikasi Bisnis semester 3, di tahun ajaran 2014, analisis jurnal penggunaan komunikasi dalam agribisnis. Dengan membuat tugas ini kami diharapkan dapat mengetahui dan memahami serta bisa menjelaskan tentang bagaiamana peran komunikasi dalam agribisnis.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat diselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dosen Pengampu mata kuliah Teknologi Produksi Tanaman Kelas C, yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Sehingga dengan mengerjakan makalah ini, pengetahuan kami bertambah, kami mengetahui sedikit tentang apa yang sebelumnya belum kami ketahui.

2. Orang Tua dan keluarga kami yang banyak memberikan motivasi dan dorongan serta bantuan, baik secara moral maupun spiritual.

Kami sadar, sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami, semoga makalah ini, dapat memberi pengetahuan tentang peran komunikasi dalam agribisnis, terutama yang berada pada studi di Fakultas Pertanian.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman hias Indonesia mempunyai prospek usaha yang cerah. Indonesia masih berpeluang besar untuk mengisi pasar dunia mengingat potensi sumberdaya genetik, sumber daya alam dan ketersediaan teknologi yang cukup menggembirakan. Perhatian masyarakat Indonesia terhadap tanaman hias tropis semakin meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan perkembangan preferensi pasar. Minat masyarakat untuk menanam tanaman hias secara komersial juga semakin besar. Hal itu menjadikan suatu peluang dan sekaligus tantangan bagi pengembangan industri tanaman hias di Indonesia.

Anthurium merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai prospek bagus. Fenomena anthurium yang terjadi saat ini merupakan suatu peristiwa yang tidak bisa diprediksi. Karena sejak tahun 2006-2007, anthurium menjadi sebuah tanaman hias yang sangat fenomenal dan banyak diminati masyarakat. Namun pada tahun 2008, bisnis tanaman anthurium mengalami kelesuan. Berbagai informasi yang memuat tentang fenomena anthurium dengan cepat menyebar sampai bisa mempengaruhi masyarakat. Media punya peranan karena memuat berbagai informasi mengenai anthurium, baik informasi mengenai peluang bisnis di satu sisi dan fluktuasi harga serta permintaan konsumen di sisi yang lain nantinya juga akan mempengaruhi sikap masyarakat terhadap peluang bisnis ini.

(4)

BAB II ISI

2.1 KOMUNIKASI

Menurut Effendi pada tahun 2002, komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media. Proses komunkasi dapat terjadi secara tatap muka dan melalui media yaitu media massa.

Singkatnya komunikasi adalah cara seseorang, kelompok atau organisasi untuk menyempaikan pesan secara langsung atau melalui media bantuan dari komunikator kepada komunikan. Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi, bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.

2.1.1 Saluran Komunikasi

Saluran utama komunikasi dapat berupa media massa atau komunikasi antar pribadi. Media massa dikendalikan secara terpusat dan direncanakan untuk menjangkau khalayak dalam jumlah yang besar. Pesan-pesannya menyebar melalui jaringan-jaringan radio, televisi dan surat kabar. Saluran komunikasi antarpribadi bersifat mandiri (otonom), pesan-pesannya menyebar melalui percakapan antaranggota masyarakat atau melalui korespondensi, pertemuan-pertemuan kelompok, diskusi, peragaan (Depari dan MacAndrews, 1995).

Secara umum terdapat tiga dampak dari komunikasi berdasarkan teori hierarki dampak, yaitu:

a) Dampak kognitif pesan komunikasi mengakibatkan berubahnya khalayak dalam hal pengetahuan, pandangan, dan pendapat terhadap sesuatu yang diperolehnya.

b) Dampak afektif, dimana pesan komunikasi mengakibatkan berubahnya perasaantertentu.

(5)

Menurut Thurstone (1946) perilaku adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Berarti sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut. Objek komunikasi sendiri meliputi symbol, kata-kata, slogan, orang, ide, dan lain-lain. Menurut Azwar (2005), sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu. Interaksi sosial mengandung arti lebih daripada sekedar adanya kontak sosial dan hubungan antar individu sebagai anggota kelompok sosial.

Pilihan terhadap penggunaan saluran komunikasi banyak bergantung pada maksud dan tujuan komunikasi. Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa media akan berperan secara efektif dalam merubah pendapat (misalnya, menambah pengetahuan), sedangkan komunikasi antar pribadi umumnya lebih efektif dalam merubah sikap.

2.2 PROSPEK BISNIS TANAMAN HIAS ANTHURIUM

Tahun 2000-an, perkembangan tanaman hias makin cepat berganti. Berawal dari adenium, aglaonema, dan sekarang terjadi demam anturium. Di sela-sela tiga perkembangan tanaman itu, masih sempat muncul lagi beberapa tanaman lain, seperti euforbia, philodendron, pachypodium, dan sansiviera. Masing-masing tanaman memiliki keunggulan sendiri-sendiri (Pambudy, 2007).

2.2.1 Anthurium

Anthurium sendiri termasuk tanaman dari keluarga Araceae. Masih berkerabat dengan beberapa tanaman hias populer seperti aglaonema, philodendron, keladi hias, dan alokasia. Dalam keluarga araceae, anthurium adalah genus dengan jumlah jenis terbanyak. Diperkirakan ada sekitar 1000 jenis anggota marga anthurium. Di alam anthurium mudah tumbuh pada media batang pepohonan yang telah membusuk atau tumbuh di pepohonan dan bersifat epifit. Di dasar hutan hidup secara terestrial.

(6)

kerajaan, anthurium banyak menjadi hiasan taman dan istana kerajaan-kerajaan di Jawa dan dianggap sebagai tanaman para raja. Saat ini, anthurium adalah tanaman hias tropis yang banyak dipelihara orang karena memiliki daya tarik tinggi.

Secara umum anthurium dibedakan menjadi dua jenis,yaitu anthurium daun dan anthurium bunga. Anthurium daun memiliki daya pikat terutama dari bentuk-bentuk daunnya yang istimewa. Sedangkan anthurium bunga lebih menonjolkan keragaman bunga baik hasil hibrid maupun spesies. Biasanya jenis anthurium bunga dijadikan untuk bunga potong. Di Indonesia terdapat kurang lebih 7 jenis anthurium, yaitu Anthurium cyrstalinum (kuping gajah), Anthurium pedatoradiatum (wali songo), Anthurium andreanum, Anthurium rafidooa, Anthurium hibridum (lidah gajah),Anthurium makrolobum dan Anthurium scherzerianum.

2.2.2 Prospek Bisnis Tanaman Hias Anthurium

Perbisnisan tanaman hias akhir- akhir ini memang sedang diwarnai oleh euforia naiknya tahta bunga anthurium jenmanii menjadi rajanya bunga. Gelar tersebut kiranya layak untuk disandang oleh anthurium jenmanii, dikarnakan tanaman jenis tersebut memiliki keunikan tersendiri dan perputaran pasarnya cepat sehingga lebih menguntungkan.

Bunga yang konon datang di Indonesia sejak tahun 1800 Masehi ini lebih banyak yang disukai adalah jenis anthurium daun. Komunitas masyarakat pecinta tanaman hias kini sedang dilanda demam anthurium. Nama jenmanii begitu populer dan telah didengar hampir setiap telinga. Ibarat sebagai penyakit menular demam anthurium sudah menjadi wabah yang menjangkiti seluruh masyarakat.

2.2.3 Saluran Komunikasi Tanaman Hias Anthurium

(7)

Gambar.1. Penggunaan saluran komunikasi dan sikap petani tanaman hias terhadap prospek muka (sumber dan penerima) antara dua orang atau lebih. Misalnya rapat atau pertemuan kelompok, percakapan langsung, pembicaraan dari mulut ke mulut, dsb.

b) Saluran Media Massa

Saluran media masa adalah segala bentuk media masa (media cetak, media elektronik, dan multi media) yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkomunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan mereka.

Yang termasuk dalam media cetak adalah surat kabar, tabloid, majalah, jurnal ilmiah, poster, leaflet, folder, serta brosur. Media elektronik dapat berbentuk audio suara (ex: radio, pita rekaman atau tipe recorder dan CD/compact disc), atau audio visual (ex: film, TV,VCD). Serta multi media merupakan segala bentuk produk media (cetak dan audio visual) yang digabungkan dalam satu peket media komunikasi. Media masa biasanya lebih efektif dan lebih murah untuk mengenalkan inovasi pada tahap-tahap penyadaran dan menumbuhkan minat

c) Saluran Interpersonal dan Media Massa

(8)

komunikasi interpersonal dengan media massa disebut forum media, dimana beberapa anggota masyarakat diorganisasikan dalam suatu kelompok yang bertemu secara teratur untuk menerima program-program media massa dan mendiskusikan isinya.

Sikap petani tanaman hias terhadap prospek bisnis tanaman hias anthurium ada yang positif, yaitu mereka yang mau dan tertarik untuk membudidayakan tanaman hias tersebut. Mereka melihat prospek bisnis yang sangat menguntungkan ketika banyak konsumen yang meminati tanaman hias tersebut, dan harga yang beredar di pasaran sangat tinggi, maka mereka memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meraih puluhan juta rupiah. Adapula petani yang masih ragu-ragu akan prospek bisnis tanaman hias karena mereka belum terlalu mengerti secara keseluruhan cara budidaya tanaman tersebut dan sebagainya. Mereka masih ragu untuk mengambil resiko jika tiba tiba masyarakat tidak meminati tanaman hias tersebut karena proses pertumbuhan tanaman yang cukup lama. Sikap petani yang negatif terhadap prospek tanaman hias tersebut pun ada, mereka lebih memilih berbisnis yang pasti-pasti saja selalu diminati dan dibutuhkan masyarakat ketimbang mereka berbisnis tanaman hias tersebut yang booming hanya dalam jangka waktu tertentu.

Dari ketiga sikap diatas semua itu tergantung cara pemikiran para petani dan pengetahuan mereka akan bisnis tanaman hias tersebut. Jika mereka memiliki trik-trik tertentu dalam memaksimalkan bisnis tanaman hias tentu mereka akan memperoleh keuntungan yang sangat besar. Sebaiknya untuk menghindari ketidakpastian dari bisnis tanaman hias tersebut para petani lebih baik memiliki bisnis sampingan selain bisnis tanaman hias sehingga mereka bisa tetap mendapatkan uang walaupun tanaman hias tertentu tidak diminati lagi. Sejalan dengan waktu pasti akan muncul tanaman hias jenis lain yang akan booming seperti tanaman anthurium, dan masyarakat akan membudidayakan lagi tanaman yang booming tersebut.

(9)

2.3.1 Prospek Bisnis Tanaman Hias Athurium di Kecamatan Ngargoyoso Tabel 1. Inventarisasi data petani/pekebun anthurium Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.

Desa sentra A n t h u r i um (pot) Jumlah Jenmani Gel. Cinta Hookeri Black

Beauty Keris Corong pekebun/petani (o r a n g)

1. Puntukrejo 675 978 325 160 100 73 65

2. Berjo 8.730 6.384 1.346 700 600 550 183 3. Girimulyo 1.500 980 420 260 200 162 42 4. Segorogunung 950 620 160 112 100 75 11 5. Kemuning 2.750 3.200 550 415 320 300 64

6. Ngargoyoso 275 200 50 37 25 20 5

7. Jatirejo 180 140 35 25 20 20 5

8. Dukuh - - -

-9. Nglegok - - -

-Jumlah (pot) 15.060 12.502 2.886 1.709 1.365 1.200 375 Sumber: Sub Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Karanganyar Bulan Maret

Tahun 2008

Dari Tabel 1 diatas dapat kita mengamati bahwa; jenis anthurium yang banyak dibudidayakan di Kecamatan Ngargoyoso adalah jenis jenmani,yaitu sebanyak 15.060 pot yang dibudidayakan. Jenis jemani ini bentuk daunnya mirip daun tembakau. Teksturnya keras dan tebal, bertangkai pendek, lebar dan panjang, urat daun tampak jelas dan tepi daun agak bergelombang. Daun muda sedikit agak merah, sedangkan bila sudah tua berwarna hijau. Orang orang menyebutnya ‘Sang Raja Anthurium Daun’ Karena selain berkat penampilannya yang elegan, kokoh, dan berwibawa, anthurium jenmani juga menduduki tahta tertinggi di jagad bisnis anthurium daun, berkat harganya yang tetap tinggi di tengah sederet nama anthurium lain.

Perputaran jenis tanaman tersebut di pasar sangat cepat dan banyak diminati oleh masyarakat karena keunikan dari ciri yang dimiliki oleh tanaman tersebut. Harga anthurium jenmani pun paling mahal dibanding jenis anthurium lainnya, semakin unik bentuk, warna, urat daun dan motif tanaman tersebut, maka semakin mahal pula harga dari tanaman tersebut.

(10)

panjang daun bisa mencapai satu meter dan lebar bisa mencapai 10 - 30 centimeter tangkai daun pendek dan kekar, seludang bunga dan tongkol berwarna ungu.

Untuk jenis anthurium lain juga ada yang dibudidayakan selain yang tercantum pada Tabel 1, tetapi masih sedikit dibudidayakan yaitu anthurium golok dan sirih. Hal itu karena faktor harga, kelangkaan, dan peminatnya. Hal itu karena faktor harga, kelangkaan, dan peminatnya. Selain itu, juga terdapat tanaman induk anthurium yang bisa dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah tanaman anthurium induk di Kecamatan Ngargoyoso Tanaman indukan

Sumber: Sub Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Karanganyar Bulan Maret Tahun 2008

Berdasarkan Tabel 2, jumlah tanaman induk anthurium di Kecamatan Ngargoyoso paling banyak didominasi oleh jenis gelombang cinta, dan yang paling sedikit adalah jenis corong. Jumlah tanaman induk akan berpengaruh pada bisnis anthurium. Dimana petani yang mempunyai tanaman induk akan lebih mudah mengembangkan bisnis anthurium tersebut. Sehingga perkembangan tanamannya pun lebih cepat.

Sejak tahun 2007 usaha tanaman hias anthurium di Kecamatan Ngargoyoso mengalami perkembangan dikarenakan;

1. Trend yang menyebabkan anthurium banyak disukai dan dinikmati

(11)

Terlihat dari meningkatnya luas area pengembangan tanaman hias yang terdapat pada Tabel 3.

Tabel 3. Luas area pengembangan anthurium Kecamatan Ngargoyoso

Bulan Luas area pengembangan % peningkatan luas

an th uri u m (m2 ) ar ea ant hu ri um

1. Januari-Maret 3.700 3,90

2. April-Juni 3.850 80,14

3. Juli-September 19.388 8,98

4. Oktober-Desember 21.300

Sumber: Subdin Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Karanganyar, 2007

Sebagian besar petani tanaman hias dalam membudidayakan tanaman hias disesuaikan dengan jenis tanaman hias apa yang sedang mengalami perkembangan dan diminati oleh masyarakat. Penjualan anthurium di Kecamatan Ngargoyoso dipengaruhi oleh sepi dan tidaknya permintaan. Misalnya pada tahun 2007 anthurium jenis gelombang cinta sangat diminati oleh masyarakat dan harganya bisa mencapai jutaan rupiah bahkan puluhan tergantung dari jenis dan kualitasnya masing-masing. Maka pada tahun 2007 kebanyakan masyarakat Kecamatan Ngargoyoso membudidayakan tanaman anthurium jenis gelombang cinta.

Nilai jual anthurium ditentukan oleh jenis, ukuran, umur, kekompakan, kesehatan dan kelangkaan dari jenis anthurium sendiri. Tafsiran harga anthurium di Kecamatan Ngargoyoso secara umum selalu berfluktuasi dan tidak bisa ditentukan standar harganya. Karena harga pada masing-masing tanaman tergantung dari kualitas tanamannya sendiri, juga dari jumlah permintaan tanaman tersebut.

Banyak faktor yang mempengaruhi popularitas anthurium di Kecamatan Ngargoyoso. Faktor-faktor itu diperkirakan adanya peran media masa, pelaku bisnis, dan masyarakat. Pada awal tahun 2008, bisnis anthurium mengalami kelesuan tetapi banyak petani tanaman hias yang tetap optimis memandang bisnis anthurium.

(12)

disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu; pengaruh musim penghujan, dampak pasca bencana alam yang terjadi di salah satu desa di Kecamatan Ngargoyoso yang berimbas pada bisnis anthurium, faktor lebaran, bibit mulai banyak yang panen sehingga stok lumayan banyak, dan faktor daya beli masyarakat yang sudah tidak mampu membeli anthurium denga harga yang sangat tinggi.

2.3.2 Identitas Responden, Jumlah Petani Athurium

(13)

orang (46,25%), walaupun sebenarnya penghasilan yang diperoleh dari usaha tanaman hias khususnya anthurium lebih banyak memberikan pendapatan dari pekerjaan utama mereka sebagai petani ladang, wiraswasta, pegawai pemerintah desa dan PNS. Dikarenakan mereka takut jika tiba-tiba tanaman hias anthurium sudah sedikit diminati oleh masyarakat luas, maka dari itu kebanyakan masyarakat Kecamatan Ngargoyoso memilih bisnis tanaman hias sebagai pekerjaan sampingan mereka.

2.4 Penggunaan Saluran Komunikasi Petani Tanaman Hias Untuk Mengakses

Informasi Tentang Anthurium

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penggunaan saluran komunikasi ada 3 cara, yaitu dengan cara saluran komunikasi interpersonal, komunikasi media massa, dan komunikasi gabungan interpersonal dan media massa. Namun berdasarkan tabel di bawah ini, saluran komunikasi yang digunakan petani hias hanya 2 cara, yaitu saluran komunikasi interpersonal dan komunikasi gabungan interpersonal dan media massa.

Tabel 6. Penggunaan saluran komunikasi petani tanaman hias tentang prospek bisnis anthurium

S

a l u r a n ko m u n ik a si D i s t r i b u si P r o s e n t a s e ( % ) 1. Interpersonal saja

2. Interpersonal dan media massa

37 46,25 43 53,75 Jumlah 80 100,00 Sumber:Analisisdataprimer,2008

(14)

Jumla

h 37 100,00

yang lebih lengkap dan lebih luas. Dari saluran komunikasi yang dipakai, ada 37 orang (46,25%) masih menggunakan komunikasi interpersonal saja, sedangkan 43 orang (53,75%) sudah menggunakan gabungan komunikasi interpersonal dan media massa.

(15)

tersebut diantaranya teman, petani, tetangga, konsumen tanaman hias, kerabat/saudara, pengusaha tanaman hias, makelar, pameran. Dengan adanya sumber informasi, kebutuhan informasi yang diperoleh sudah memberikan kecukupan dan kepuasan. Penggunaan saluran interpersonal bagi responden, dianggap lebih efektif karena mereka bisa langsung bertatap muka dan memberikan pertanyaan secara langsung jika ada beberapa informasi yang kurang dipahami. Kelebihan dari komunikasi interpersonal adalah komunikasi ini dapat dengan mudah membujuk lawan bicaranya karena adanya pengaruh komunikasi lain dan pengaruh lingkungannya, dengan berkomunikasi secara tatap muka maka seseorang dapat mengetahui informasi dari orang lain dengan sedalam-dalamnya dan selengkap-lengkapnya. Namun, komunikasi tatap muka ini juga memiliki beberapa kelemahan yaitu komunikator dan komunikan harus mengorbankan waktu yang dimiliki untuk berkomunikasi. Selain itu, kelemahan komunikasi interpersonal juga mencakup jangkauannya yang sempit, maksudnya ialah individu-individu yang terlibat terbatas antara dua orang saja atau antar kelompok kecil saja dan juga sering timbul kesalahan persepsi diantara orang yang berkomunikasi, kesalahan persepsi ini timbul biasanya ketika komunikator menyampaikan pesan yang memiliki arti ganda atau bersifat ambigu. Dari saluran interpersonal inilah, responden mudah terpengaruh sehingga banyak yang mengusahakan bisnis anthurium. Beberapa sumber informasi yang dipakai responden yaitu antaralain: teman, petani lain, tetangga, kerabat/saudara, konsumen tanaman hias, pameran, pengusaha tanaman hias, dan makelar/brooker.

2.4.2 Gabungan Saluran Komunikasi Interpersonal dan Media Massa

Tabel 8. Sumber informasi petani tanaman hias pengguna gabungan saluran interpersonal dan media massa

Sa

lu r a nk o m u n ikasi D i str ibu si Pro s e n ta s e ( % )

1. Interpersonal dan TV 2 4,65

9. Interpersonal, Majalah, Tabloid, dan TV 2 4,65

(16)

Sumber:Analisisdataprimer,2008

Berdasarkan Tabel 8, petani tanaman hias banyak yang menggunakan gabungan saluran interpersonal dengan majalah yaitu terdapat 19 orang (44,19%). Pencarian informasi dengan menggunakan gabungan antara saluran komunikasi interpersonal dan media massa yaitu agar memudahkan mereka untuk mendapatkan informasi tambahan yang lebih lengkap. Media masa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan atau informasi dari sumber kepada orang banyak dengan menggunakan alat-alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televise secara serentak. Media Massa ada beberapa jenis, diantaranya media cetak (surat kabar, tabloid, majalah), media elektronik (televise, radio, film/video), dan media siber (website, media sosial, portal berita). Mereka juga dapat mencari informasi lebih detail lagi melalui majalah/tabloid yang akan menambah kelengkapan informasi untuk mendukung pengembangan usaha anthurium. Sumber informasi interpersonal yang digunakan oleh petani tanaman hias pada kelompok ini hampir semua sama dengan sumber informasi yang digunakan oleh petani tanaman hias pengguna saluran interpersonal saja. Saluran interpersonal yang digunakan adalah teman, petani, tetangga, saudara/kerabat, konsumen tanaman hias, pengusaha tanaman hias, makelar, tengkulak, pameran, dan kepala desa. Sedangkan saluran media massa yang digunakan oleh responden untuk mengakses informasi tentang anthurium yaitu televisi, radio, majalah, tabloid, buku, dan koran.

2.5 Sikap Petani Tanaman Hias Tentang Prospek Bisnis Anthurium

Tabel. 9 Sikap Petani tanaman hias tentang prospek bisnis Anthurium di Kecamatan Ngargoyoso

NO SIKAP DISTRIBUSI

PROSENTASE (%)

1 Positif 48 60,00

(17)

3 Negatif 9 11,25

Jumlah 80 100,00

Sumber: Analisis data primer, 2008

Dilihat dari tabel diatas, jumlah petani tanaman hias di Kecamatan Ngargoyoso ada 80 orang. Adanya informasi akan kelesuan terhadap tanaman hias membuat respon yang berbeda bagi petani. Sebagian besar dari petani (60,00% dari jumlah petani) tanaman hias di Kecamatan Ngargoyoso bersikap positif terhadap bisnis Anthurium. Petani yang bersikap positif terhadap bisnis Anthurium ini sebagian besar telah menekuni usaha ini cukup lama, mereka menganggap bahwa bisnis Anthurium mempunyai prospek bisnis yang menguntungkan. Karena lama nya mereka menekuni usaha ini, mereka telah menghadapi naik dan turunnya harga anthurium. Menurut petani, masyarakat banyak yang membutuhkan tanaman hias untuk menghiasi rumah atau halamannya, sehingga konsumen anthurium biasanya mempunyai sifat berlangganan dan terus membutuhkan anthurium karena menyukai dan mempunyai hobi menghias. Selain dibutuhkan untuk menghias rumah, tanaman hias mempunyai kisaran harga yang tinggi dibandingkan bisnis jenis tanaman lain. Jadi, walaupun tanaman hias mengalami kelesuan, petani menganggap kelesuan itu hanya untuk sebagian orang yang memang merasa tidak membutuhkan tanaman hias, sedangkan mereka yang terbiasa membeli dan menyukai akan tetap membutuhkan tanaman hias.

Selain petani yang bersikap positif, terdapat 23 dari 80 petani yang bersikap ragu-ragu. Petani yang bersikap ragu-ragu ini mempunyai harapan yang besar terhadap bisnis Anthurium tetapi mereka pasrah terhadap bisnis nya. Mereka merasa gelisah tentang informasi kelesuan tanaman hias tapi mereka tidak mau banting setir untuk beralih ke bisnis yang lain.

(18)

membuat mereka rugi. Biasa nya, petani yang bersikap negatif terhadap usaha mereka merupakan petani yang belum lama terjun ke usaha nya, sehingga mereka belum mengerti naik turun nya permintaan konsumen terhadap tanaman hias. Biasa nya petani yang bersikap negatif telah memikirkan usaha lain untuk mengganti usaha mereka yang sekarang bila sudah gulung tikar.

2.6 Distribusi Sikap Petani Taanaman Hias di Kecamatan Ngargoyoso Tentang Prospek Bisnis Anthurium Untuk Masing-Masing Jenis Penggunaan Saluran Komunikasi

Tabel 10. Distribusi sikap petani tanaman hias tentang prospek bisnis anthurium untuk masing-masing jenis penggunaan saluran komunikasi

Sumber: Analisi data primer, 2008

Keterangan:

∑a : Jumlah total dari variabel sikap

∑b : Jumlah total dari variabel saluran komunikasi

Dari tabel 10, 48 orang petani yang bersikap positif terhadap bisnis Anthurium, 16 orang diantaranya (43,24%) menggunakan saluran komunikasi interpersonal saja sedangkan 32 orang lainnya (74,42%) menggunakan saluran komunikasi interpersonal dan media massa untuk mengakses informasi mengenai anthurium.

(19)

(40,54%). Sedangkan yang memakai kedua saluran informasi untuk mendapatkan informasi tentang anthurium mempunyai persentase yang lebih banyak yaitu 74,42%.

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan saluran komunikasi untuk mendapatkan informasi merupakan hal yang sangat penting. Dengan adanya saluran komunikasi kita dapat mendapatkan informasi yang beragam. Informasi yang dapat di terima oleh petani dapat merupakan informasi yang sama atau tidak, tetapi respon setiap petani berbeda-beda. Perbedaan respon petani terhadap informasi yang diterima merupakan hasil evaluasi informasi yang diterima oleh masing-masing individu.

(20)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut:

1. Saluran komunikasi yang dimanfaatkan oleh petani tanaman hias di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar untuk mengetahui prospek bisnis anthurium terdiri dari saluran interpersonal dan media massa. Sebagian besar petani tanaman hias yaitu 43 orang (53,75%) menggunakan gabungan saluran interpersonal dengan media massa dan ada 37 orang (46,25%) yang menggunakan saluran interpersonal saja.

2. Tingkat penggunaan saluran komunikasi petani tanaman hias di Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar untuk mengakses informasi tentang prospek bisnis anthurium adalah dari keseluruhan petani yang menggunakan saluran interpersonal saja, paling banyak yaitu 19 orang (51,35%) menggunakan 3 (tiga) sumber informasi yang terdiri dari teman, petani lain dan tetangga. Selain dari tiga sumber informasi tersebut, saluran

interpersonal yang digunakan oleh petani tanaman hias yaitu

kerabat/saudara, pengusaha tanaman hias, makelar, konsumen tanaman hias, dan pameran. Dari keseluruhan petani yang menggunakan gabungan saluran interpersonal dan media massa, paling banyak yaitu 19 orang (44,19%) menggunakan gabungan saluran interpersonal dengan majalah. Selain dari majalah, media massa yang digunakan petani tanaman hias lainnya adalah tabloid, buku, koran, televise, dan radio.

(21)

a) Terdapat 48 responden (60,00%) yang bersikap positif terhadap prospek bisnis anthurium.

b) Terdapat 23 responden (28,75%) yang bersikap ragu-ragu terhadap prospek bisnis anthurium.

c) Terdapat 9 responden (11,25%) yang bersikap negatif terhadap prospek bisnis anthurium.

4. Penggabungan pemakaian saluran komunikasi (interpersonal dan media massa) bertujuan untuk mencapai audience dalam jumlah besar dan mengharapkan suatu perubahan yang luas. Tetapi penerimaan dan proses evaluasi dari informasi tersebut kembali lagi kepada individu masing-masing bagaimana mereka menyikapinya.

(22)

JURNAL:

https://www.google.com/url?q=http://fp.uns.ac.id/jurnal/Agritex-2.pdf&sa=U&ei=92VIUcfqJsuOmQWb74DwCg&ved=0CBIQFjAF&client=inter nal-uds-cse&usg=AFQjCNE8oMOpdIvdI5uIlr786CLDvlU-cA.

Diakses pada hari Jumat, 5 September 2014:

 http://www.variant-info.com/tanaman-anthurium.html

 https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080307054048AA10xfl

agribisnis.fp.uns.ac.id/wp-content/uploads/2014/01/JURNAL.docx

 http://id.wikipedia.org/wiki/Anthurium

 http://www.solopos.com/2013/07/06/demam-jenmanii-melanda-lagi-diulas-lengkap-di-solopos-senin-423269

 http://romeltea.com/komunikasi-makna-dan-ruang-lingkup/

Diakses pada hari Sabtu, 6 September 2014:

 http://ittemputih.wordpress.com/2013/03/28/komunikasi-interpersonal/

 http://belajarkomunikasiinterpersonal.blogspot.com/p/belajar-komunikasi-interpersonal.html

 http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-massa-pengertian-dan-jenis.html

Gambar

Tabel  1.  Inventarisasi  data  petani/pekebun  anthurium  Kecamatan
Tabel 2. Jumlah tanaman anthurium induk di Kecamatan Ngargoyoso
Tabel 3. Luas area pengembangan anthurium Kecamatan Ngargoyoso
Tabel 5. Identitas responden /petani tanaman hias Kecamatan Ngargoyoso
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pendapat di atas, peran kepala sekolah sebagai supervisor yaitu orang yang membantu dan membina guru dalam pelaksanaan tugas pembelajaran meliputi

penelitian menunjukkan bahwa konstanta laju degradasi methyl orange tertinggi dicapai pada konsentrasi persulfat 12000 mg/L.. Kata kunci: fotodegradasi, methyl orange

(1b) Orang pribadi atau badan yang bukan Pengusaha Kena Pajak wajib melaporkan Pajak Pertambahan Nilai yang telah disetor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (13) dengan

Dilihat dari segi tempat tinggal keadaan fisik kawasan pesisir pantai dusun talaga berpasir dan kurang bebatuan dengan kondisi rumah di desa yang kurang baik, sedangkan

Gunakan langkah-langkah pembuatan template program seperti pada program sederhana I (“Hello World!) yang lalu , tetapi gunakan Project_name yang berbeda,misalnya

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat,

Koperasi mempunyai ciri yang berbeda dengan badan usaha lainnya maka, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mengeluarkan standar khusus bagi koperasi. Standar

Hipotesis minor pertama dalam penelitian ini adalah hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dengan problem focused coping pada mahasiswa S1 Keperawatan